Author: Tribunnews.com

  • Aurel Hermansyah Anggap Young Lex Sok Asyik Setelah Sindir Atta Halilintar Latah Konten

    Aurel Hermansyah Anggap Young Lex Sok Asyik Setelah Sindir Atta Halilintar Latah Konten

    Aurel Hermansyah Anggap Young Lex Sok Asyik Setelah Sindir Atta Halilintar Latah Konten

    TRIBUNJATENG.COM- Aurel Hermansyah meradang setelah Young Lex menyebut Atta Halilintar, latah bikin konten.

    “Kok ada ya orang sok asik banget, sok deket banget. Kayanya kalo kenal doang gak akan selancang itu sih ya hahaha,” tulis Aurel dengan nada menyindir, dikutip pada Sabtu (21/12/2024).

    Ia menganggap ucapan Young Lex seenaknya sendiri.

    “Sampe ngomong seenaknya begitu. Aduhh paling sensi deh kalo laki gue udah disenggol-senggol, pake ditag-tag pula,” lanjutnya.

    “Suka gemes, padahal terang-terangan orang yang dia (Atta) “kenal” suka ngolok-ngolok, jadiin dia bahan ketawaan.. Tapi dia (Atta) gapernah bales,” tukasnya.

    “Di sini istrinya udah geram banget, gemess kesel! Hhh,” keluh Aurel kesal.

    “Dia (Atta) balas dengan prestasi, MasyaAllah Tabarakallah banget sih kamu,” puji Aurel.

    Sebelumnya, Young Lex bergabung dalam live streaming game yang dilakukan Reza Arap.
    Di momen itu, ia menyebut Atta sebagai sosok latah konten.

    “Kalau dia ngelihat konten saweran lu nih, dia live Gaming Atta nih. Kan dia ngikutin mulu Rap, latah mulu,” ucapnya santai yang hanya ditanggapi Reza Arap dengan menaikkan alis.

    “Eh salah ya,” katanya disusul gelak tawa teman-temannya.

    Menanggapi viralnya ucapannya, Young Lex kemudian memention Atta sembari merepost video tersebut.

    “@attahalilintar karena kenal enak, ini namanya masukan bener ga brotherku,” tulisnya sambil menyematkan emoji tangan berbentuk hati.
    (*)

  • Delegasi AS di Suriah Sebut Jaringan Penjara Penyiksaan Rezim Assad Jauh Lebih Banyak: Lebih dari 40 – Halaman all

    Delegasi AS di Suriah Sebut Jaringan Penjara Penyiksaan Rezim Assad Jauh Lebih Banyak: Lebih dari 40 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terdapat lebih banyak penjara rezim Assad di Suriah daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Hal ini diungkapkan oleh delegasi tingkat tinggi diplomat Amerika Serikat (AS) saat mereka mencari warga Amerika yang hilang di Suriah, Jumat (20/12/2024).

    Kunjungan resmi itu menjadi yang pertama dilakukan pejabat Amerika ke Suriah setelah 12 tahun.

    Delegasi tersebut bertemu anggota kepemimpinan sementara Suriah, untuk mendesak pembentukan pemerintahan yang inklusif dan untuk menemukan warga negara AS yang hilang selama konflik.

    Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan Roger Carstens, yang merupakan bagian dari delegasi tersebut, mengatakan jumlah penjara tempat para tahanan disiksa dan dibunuh oleh rezim Assad jauh lebih tinggi dari yang diduga.

    “Kami kira mungkin ada 10 atau 20,” katanya, seperti diberitakan Arab News.

    “Mungkin lebih dari 40; bahkan mungkin lebih. Kadang-kadang mereka berkumpul dalam kelompok kecil. Kadang-kadang mereka berada di daerah terpencil di Damaskus,” jelasnya.

    Carstens mengatakan, AS memiliki sumber daya terbatas yang tersedia di Suriah dan akan fokus pada enam penjara dalam upaya untuk menentukan nasib Austin Tice.

    Namun, ia mengatakan pencarian pada akhirnya akan diperluas hingga mencakup semua 40 lokasi penjara.

    Adapun Austin Tice adalah jurnalis AS yang hilang di Suriah.

    “Kami akan bertindak seperti anjing bulldog dalam hal ini,” katanya.

    “Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan informasi yang kami butuhkan untuk menyimpulkan apa yang terjadi pada Austin, di mana dia berada, dan untuk memulangkannya ke keluarganya,” terang Carstens.

    Ia mengatakan FBI tidak dapat hadir di Suriah untuk waktu yang lama guna mencari warga Amerika yang hilang “saat ini”, tetapi mengisyaratkan hal ini mungkin berubah di masa mendatang.

    Sementara itu, AS terus bekerja sama dengan “mitra,” termasuk organisasi nonpemerintah dan media berita di Suriah.

    Sebelumnya, negara-negara Barat telah berupaya menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh senior dalam kelompok militan Hayat Tahrir Al-Sham yang memimpin serangan yang memaksa Presiden Bashar Assad turun dari kekuasaan bulan ini.

    Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf, yang memimpin delegasi AS, mengatakan para delegasi menghadiri acara peringatan untuk “puluhan ribu warga Suriah dan non-Suriah yang ditahan, disiksa, dihilangkan secara paksa atau hilang, dan yang tewas secara brutal di tangan rezim sebelumnya.”

    Di antara warga Amerika yang hilang adalah jurnalis lepas Austin Tice, yang diculik pada tahun 2012, dan Majid Kamalmaz, seorang psikoterapis dari Texas yang menghilang pada tahun 2017 dan diperkirakan telah meninggal.

    Penjara Penyiksaan Assad Disebut yang Terburuk

    Diberitakan BBC, Penjara Saydnaya terletak di sebuah bukit terlarang, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota Damaskus.

    Dalam beberapa hari terakhir pintu masuk telah dicat ulang dengan warna hijau, putih, dan hitam, seperti bendera revolusioner Suriah. Warna-warna baru itu tidak menghilangkan suasana menyeramkan di tempat itu.

    Saat saya berjalan melewati gerbang, saya memikirkan keputusasaan yang pasti mencengkeram ribuan warga Suriah yang melakukan perjalanan yang sama.

    Salah satu perkiraan adalah lebih dari 30.000 tahanan tewas di Saydnaya sejak dimulainya perang Suriah pada tahun 2011. Jumlah tersebut merupakan proporsi besar dari lebih dari 100.000 orang, hampir semuanya laki-laki tetapi termasuk ribuan perempuan – serta anak-anak – yang menghilang tanpa jejak ke dalam gulag Bashar al-Assad.

    Bagian lain dari sistem penjara Assad tidak sekejam dulu. Panggilan telepon ke rumah diizinkan, dan keluarga diizinkan berkunjung.

    Namun Saydnaya adalah jantung rezim yang gelap dan busuk. Ketakutan akan dijebloskan ke sana dan dibunuh tanpa ada yang tahu apa yang telah terjadi merupakan bagian utama dari sistem pemaksaan dan penindasan rezim Assad.

    Pihak berwenang tidak perlu memberi tahu keluarga yang telah dipenjara di sana. Membiarkan mereka takut akan hal terburuk adalah cara lain untuk memberikan tekanan. Rezim terus menekan warga Suriah karena kekuatan, jangkauan, dan kebiadaban berbagai badan intelijennya yang saling tumpang tindih, dan karena penyiksaan dan eksekusi yang rutin dilakukan.

    Saya berada di penjara-penjara terkenal lainnya pada hari-hari setelah mereka dibebaskan, termasuk Abu Salim, penjara terkenal milik mantan pemimpin Libya Kolonel Gaddafi di Tripoli dan Pul-e-Charki di luar Kabul di Afghanistan.

    Keduanya tidak sekotor dan seberbahaya Saydnaya. Di sel-selnya yang penuh sesak, para pria harus buang air kecil ke dalam kantong plastik karena akses mereka ke jamban terbatas.

    Ketika kunci-kunci itu dibuka paksa, mereka meninggalkan kain-kain kotor dan potongan-potongan selimut yang merupakan satu-satunya yang mereka miliki untuk menutupi diri mereka saat mereka tidur di lantai. Penyiksaan dan eksekusi telah didokumentasikan di Saydnaya.

    Dalam beberapa bulan ke depan sudah pasti akan muncul lebih banyak informasi mengenai kengerian yang dilakukan di dalam tembok penjara tersebut dari para mantan narapidana.

    Di koridor Saydnaya, Anda dapat melihat betapa sulitnya memperbaiki negara yang dirusak Assad untuk mencoba menyelamatkan rezimnya. Sekarang penjara telah dibuka, seperti negaranya, penjara itu telah menjadi gambaran kecil dari semua tantangan yang dihadapi Suriah sejak rezim Assad runtuh dan tersapu bersih.

    Kronologi Jatuhnya Rezim Assad

    Dikutip dari Al Jazeera, pasukan oposisi merebut Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi, mengakhiri 50 tahun kekuasaan keluarga al-Assad dalam serangan mendadak yang mencapai ibu kota hanya dalam 12 hari.

    Serangan dimulai pada 27 November, ketika pasukan oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), melancarkan serangan dari pangkalan mereka di provinsi Idlib di Suriah barat laut dan kemudian bergerak ke selatan untuk menggulingkan Bashar al-Assad.

    Pada Sabtu (7/12/2024), pasukan oposisi merebut sebagian besar wilayah Deraa di selatan Suriah – tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011.

    Masyarakat juga mengambil tindakan sendiri dan bergabung dalam pertempuran, lalu berbaris ke utara bersama para pejuang, menurut analis politik dan aktivis Nour Adeh.

    Kelompok selatan bergerak ke utara sementara pejuang barat laut mendekati Homs, kota berikutnya di jalan raya menuju Damaskus.

    Rezim merasa tertekan saat menyaksikan pejuang oposisi mendekat dari semua sisi.

    Pejuang antipemerintah mengibarkan bendera oposisi di kota Aleppo di utara Suriah pada tanggal 30 November 2024. (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

    Pasukannya mengalami keruntuhan organisasi, menurut Sanad, badan investigasi digital Al Jazeera, dengan gambar-gambar yang muncul menunjukkan para prajurit meninggalkan senjata dan seragam mereka sementara banyak yang melarikan diri dengan berjalan kaki dari posisi militer mereka.

    Runtuhnya moral ini memicu demonstrasi luas di daerah pedesaan sekitar Damaskus, di mana para pengunjuk rasa merobek poster al-Assad dan menyerang posisi militer.

    Karena putus asa ingin menghentikan oposisi, rezim mengebom Jembatan Rastan, namun pasukan oposisi tetap merebut Homs, pada Minggu dini hari.

    Dengan itu, mereka telah memisahkan al-Assad dari benteng pertahanannya di pesisir pantai, tempat dua pangkalan militer Rusia berada.

    Perebutan Homs merupakan “lonceng kematian bagi kemungkinan yang tersisa bagi tentara Suriah untuk mengkonsolidasikan kekuatannya dan mengambil tindakan,” kata profesor Universitas Oklahoma Joshua Landis kepada Al Jazeera.

    Dengan kelompok oposisi bersenjata mendekati Damaskus dari segala arah, kota itu terjerumus ke dalam kekacauan.

    Ruang operasi militer mengerahkan divisi “Bulan Sabit Merah”, yang dilatih khusus untuk serangan perkotaan, sementara banyak pasukan pemerintah diperintahkan untuk mundur ke Bandara Internasional Damaskus dan pusat keamanan di pusat kota Damaskus, tetapi tidak ada hasil.

    Para pejuang oposisi mengatakan mereka telah menguasai Pangkalan Udara Mezzeh di Damaskus, sebuah kemenangan strategis dan simbolis karena pangkalan tersebut digunakan oleh pemerintah untuk serangan roket dan serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai oposisi sepanjang perang.

    Dalam waktu dua jam, rekaman baru muncul dari Lapangan Umayyah di jantung kota Damaskus, menunjukkan warga merayakan saat pasukan oposisi memasuki ibu kota tanpa perlawanan, dengan tembakan perayaan dan nyanyian yang menandakan jatuhnya al-Assad.

    Pada pukul 6 pagi tanggal 8 Desember, para pejuang menyatakan Damaskus telah dibebaskan, yang mengonfirmasi bahwa Bashar al-Assad telah meninggalkan negara tersebut.

    Orang-orang dengan cepat membongkar simbol-simbol pemerintahan keluarga al-Assad.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • Daftar Kuliner Khas Tegal Wajib Dicicipi saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Sate Blengong

    Daftar Kuliner Khas Tegal Wajib Dicicipi saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Sate Blengong

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar kuliner khas Tegal yang bisa jadi rekomendasi untuk dicicipi saat berlibur ke sana.

    Momen libur Natal dan Tahun Baru jadi ajang masyarakat untuk berwisata.

    Mengunjungi suatu tempat, tidak lengkap jika tak menjajal makanan khas daerah tersebut.

    Kota Tegal, yang sering dikenal dengan sebutan Kota Bahari, tidak hanya memiliki keindahan alam yang menawan tetapi juga beragam kuliner khas yang menggoda selera.

    Kuliner khas Tegal mencerminkan kearifan lokal yang kaya rasa dan tradisi. Berikut adalah daftar kuliner khas Tegal yang wajib Anda coba:

    1. Sauto Tegal

    Sauto adalah soto khas Tegal yang memiliki cita rasa unik karena tambahan tauco di dalamnya.

    Hidangan ini biasanya disajikan dengan daging sapi atau ayam, ditambah dengan potongan lontong, tauge, dan kuah yang gurih.

    Salah satu tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di Sauto Sedap Malam, yang berlokasi di Jalan Diponegoro.

    Seporsi sauto dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000. Rasanya gurih dengan sentuhan manis dan asin yang khas.

    2. Tahu Aci

    Resep Tahu Aci Camilan Gurih Renyah untuk Keluarga (Youtube/CR Cook)

    Tahu aci adalah camilan khas Tegal yang terbuat dari tahu yang dilapisi adonan tepung kanji, lalu digoreng hingga renyah.

    Camilan ini paling enak disantap hangat-hangat dengan cabai rawit.

    Anda bisa menemukannya di Tahu Aci Bu Nanik, yang berada di Jalan Kartini. Harga seporsi tahu aci biasanya sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000.

    3. Kupat Glabed

    Kupat glabed adalah hidangan khas Tegal yang terdiri dari potongan ketupat yang disiram dengan kuah kental berwarna kuning.

    Hidangan ini biasanya disajikan dengan sate blengong (daging campuran bebek dan mentok).

    Anda bisa mencobanya di Warung Kupat Glabed Mbok Darmi, di kawasan Alun-Alun Tegal. Seporsi kupat glabed dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000.

    4. Nasi Bogana

    Nasi bogana adalah nasi yang disajikan dengan lauk pauk seperti ayam suwir, telur pindang, sambal goreng, dan serundeng.

    Hidangan ini biasanya dibungkus dengan daun pisang. Anda bisa mencicipinya di Nasi Bogana Ibu Tinah, yang berlokasi di Jalan Veteran.

    Seporsi nasi bogana dihargai sekitar Rp12.000 hingga Rp18.000. Rasanya gurih dan kaya rempah.

    5. Blengong Goreng

    Blengong adalah jenis unggas yang merupakan persilangan antara bebek dan mentok.

    Hidangan blengong goreng memiliki tekstur daging yang empuk dan rasa yang gurih.

    Salah satu tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di Warung Blengong Pak Karto, di Jalan Ahmad Yani. Seporsi blengong goreng dihargai sekitar Rp25.000 hingga Rp30.000.

    6. Teh Poci

    Sate Batibul Bang Awi disajikan bersama teh poci, kuliner legendaris Tegal (TRIBUN JATENG/FAJAR B ACHMAD)

    Teh poci adalah minuman khas Tegal yang disajikan dalam poci tanah liat dengan gula batu sebagai pemanis.

    Aroma teh melati yang khas membuat minuman ini sangat istimewa. Anda bisa menikmatinya di warung-warung tradisional di kawasan Stasiun Tegal.

    Secangkir teh poci dihargai sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000. Rasanya segar dan menenangkan.

    7. Latopia

    Latopia adalah kue khas Tegal yang mirip dengan bakpia, tetapi memiliki tekstur kulit yang lebih tebal dan rasa yang lebih gurih.

    Latopia biasanya memiliki isian seperti kacang hijau, cokelat, atau keju.

    Salah satu merek terkenal adalah Latopia Cap Matahari, yang bisa Anda temukan di pusat oleh-oleh Tegal. Harga per kotak mulai dari Rp20.000 hingga Rp40.000.

    8. Ponggol Setan

    Ponggol setan adalah nasi ponggol (nasi bungkus dengan lauk sambal tempe) yang memiliki rasa pedas luar biasa.

    Hidangan ini biasanya dijual di malam hari. Salah satu tempat yang terkenal adalah di Warung Ponggol Setan Mbak Yuni, yang berlokasi di Jalan Sultan Agung. Seporsi ponggol setan dihargai sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000.

    Rasanya pedas menggigit namun sangat nikmat.

    9. Pilus Tegal

    Pilus adalah camilan ringan berbentuk bulat kecil yang terbuat dari tepung tapioka dan diberi bumbu khas. Pilus ini sangat renyah dan cocok dijadikan oleh-oleh. Anda bisa membelinya di Pusat Oleh-Oleh Tegal, di Jalan Raya Pantura.

    Harga per bungkus pilus mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000.

    10. Es Lontrong

    Es lontrong adalah minuman segar khas Tegal yang terdiri dari campuran tape ketan, cincau, kolang-kaling, dan sirup manis.

    Minuman ini bisa Anda temukan di Warung Es Lontrong Pak Min, yang berlokasi di kawasan Lontrong, dekat Alun-Alun Tegal. Harga per porsi es lontrong sekitar Rp8.000 hingga Rp12.000.

    Rasanya manis dan menyegarkan.

    Tegal adalah surga bagi pecinta kuliner tradisional yang kaya akan rasa dan variasi.

    Jangan lupa untuk mencoba hidangan-hidangan khas di atas saat Anda berkunjung. Selamat menikmati wisata kuliner di Tegal!

  • Cicipi Nasi Goreng Tiwul ala Cafe Prongos Kediri dengan Ditemani Pemandangan Indah Gunung Wilis

    Cicipi Nasi Goreng Tiwul ala Cafe Prongos Kediri dengan Ditemani Pemandangan Indah Gunung Wilis

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Di kaki Gunung Wilis, tepatnya di dekat kawasan Wisata Air Terjun Dolo Kediri, terdapat sebuah kafe unik yang kini tengah menjadi primadona para wisatawan, baik lokal maupun luar kota.

    Namanya Cafe Prongos.

    Terletak di Jalan Slamet, Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, kafe ini menawarkan lebih dari sekadar tempat nongkrong yang nyaman dan indah.

    Tempat ini menyajikan kuliner khas yang memikat hati pengunjung.

    Satu di antaranya adalah nasi goreng tiwul, yang kini menjadi menu andalan.

    Pengelola Cafe Prongos, Selly berbagi cerita mengenai perkembangan kafe yang kian populer di kalangan wisatawan. 

    “Kafe ini semakin ramai terutama sejak awal Desember 2024, saat liburan. Setiap hari, pengunjung datang dari pagi hingga sore, bahkan pada akhir pekan, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 200 orang,” kata Selly, Sabtu (21/12/2024). 

    Salah satu daya tarik utama kafe ini adalah suasananya yang nyaman, dengan pemandangan yang langsung menghadap lereng Gunung Wilis.

    Dari kafe ini, pengunjung bisa menikmati panorama lembah nan hijau dan pemandangan Kediri dari ketinggian.

    Meski terkadang kabut menyelimuti, keindahan alam di sekitar kafe tetap menambah kesan tersendiri.

    “Jika cuaca cerah, pemandangan ini sangat indah, terutama pada pagi hari,” tambah Selly. 

    Cafe Prongos tidak hanya dikenal karena pemandangannya yang memukau, tetapi juga karena sajian kuliner yang autentik.

    Salah satu menu andalannya adalah nasi goreng tiwul, yang terbuat dari ketela pohon.

    Nasi ini diolah dengan cita rasa yang khas dan disajikan bersama tumis pakis, sayuran khas yang diambil langsung dari sekitar kawasan tersebut.

    “Nasi tiwul dan tumis pakis ini menjadi favorit pengunjung karena memang bahan-bahannya segar dan sehat. Tiwul merupakan nasi yang terbuat dari ketela, yang merupakan makanan tradisional. Tumis pakis juga terbuat dari tanaman lokal, pakis atau paku alam, yang banyak tumbuh di daerah Besuki sini,” jelas Selly.

    Selain itu, kafe ini juga menyediakan berbagai minuman hangat yang cocok dengan suasana dingin di kawasan Gunung Wilis, seperti susu jahe keprek dan wedang uwuh.

    Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.

    Nasi tiwul dan tumis pakis masing-masing dihargai Rp 10.000 per porsi, sementara minuman mulai dari Rp 5.000.

    Sebagian besar pengunjung yang datang ke Cafe Prongos adalah anak muda, yang datang untuk menikmati kuliner sambil berswafoto.

    “Pemandangannya memang sangat Instagramable, jadi banyak pengunjung yang tidak hanya datang untuk makan, tapi juga untuk mengabadikan momen,” terang Selly.

    Di luar menu kuliner, Cafe Prongos juga menawarkan fasilitas glamping atau glamour camping bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman menginap di tengah alam. 

    “Kami menyediakan dua tenda glamping yang bisa disewa. Tarifnya per jam Rp 50.000 dan per malam Rp 300.000, dengan sarapan dan fasilitas grill pada malam hari. Untuk akhir pekan, tarifnya sedikit lebih tinggi, sekitar Rp 500.000,” tambahnya.

    Sejak berdiri sekitar 10 tahun, Cafe Prongos telah berhasil menarik perhatian banyak wisatawan.

    Kafe ini menjadi salah satu tempat favorit dan jujukan warga di Kediri, terutama bagi mereka yang ingin menikmati kuliner unik sambil menikmati udara segar dan pemandangan alam yang menawan sebelum atau sesudah ke Wisata Air Terjun Dolo.

    “Kafe ini buka 24 jam dan alhamdulillah selalu ramai,” ungkapnya.

  • Video Alhamdulillah, 5 Pemuda Berhasil Diselamatkan Tersesat di Gunung Argopuro Lasem

    Video Alhamdulillah, 5 Pemuda Berhasil Diselamatkan Tersesat di Gunung Argopuro Lasem

    Berikut in video alhamdulillah, 5 pemuda berhasil diselamatkan tersesat di Gunung Argopuro Lasem.

    TRIBUNJATENG.COM, REMBANG – Sebanyak lima pemuda tersesat dan kelelahan di gunung Argopuro Lasem Kabupaten Rembang berhasil dievakuasi.

    Para pemuda tersebut tersesat saat melakukan pendakian ke pegunungan Argopuro Lasem.

    Kejadian apes itu terjadi ketika para remaja melakukan pendakian tanpa persiapan yang matang.

    Lima pemuda tersebut terdiri dari empat laki-laki dan seorang perempuan dengan rata-rata usia 16 tahun yang datang untuk berfoto, sialnya mereka malah tersesat.

    Berdasarkan informasi dari ketua Tim BPBD Rembang, Teguh bahwa mereka mendaki pada Jumat (20/12/2024) malam, melewati rute pos bawah dari desa Ngroto Kecamatan Pancur.

    Beruntungnya, saat melakukan pendakian masih terdapat sinyal di ponselnya sehingga dapat melakukan kontak terhadap tim rescue.

    “Sampai di lokasi, lima remaja menanyakan kepada warga arah ke puncak kemudian mereka berjalan menuju puncak. Usai beberapa jam menempuh perjalanan lima remaja merasa tersesat dan mengontak kami,” tuturnya, Sabtu (21/12/2024)

    Laporan tersebut masuk sekitar 22.18 WIB, kemudian kami berangkat untuk mencari pemuda tersebut.

    “Karena emergency kami lakukan pencarian saat malam hari, areanya lumayan ekstrim dan terjal. Mereka tersesat disekitar arah Sendangcoyo padahal tujuannya ke puncak Argopuro. Mereka kondisinya selamat,” katanya. (*)

  • Kembangkan Energi Terbarukan, Masyarakat Diajak Berpartisipasi dalam Mendaur Ulang Minyak Jelantah – Halaman all

    Kembangkan Energi Terbarukan, Masyarakat Diajak Berpartisipasi dalam Mendaur Ulang Minyak Jelantah – Halaman all

    Pertamina akan membeli minyak jelantah yang telah kumpulkan di UCOllect Box, yang mana UCOllect Box ini akan disebar di beberapa SPBU.

    Tayang: Sabtu, 21 Desember 2024 20:15 WIB

    HO

    Pertamina Patra Niaga meluncurkan program Green Movemement UCO yaitu program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah di sejumlah SPBU. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertamina Patra Niaga meluncurkan program Green Movemement UCO yaitu program pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung pada Sabtu (21/12/2024).

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, program inovatif ini untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

    “Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendaur ulang minyak jelantah, yang biasa dikenal dengan UCO, agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi biofuel,” kata Rivan dalam keterangannya.

    Menurutnya, dengan menggandeng UCOllect, perseroan akan membeli minyak jelantah yang telah kumpulkan di UCOllect Box, yang mana UCOllect Box ini akan disebar di beberapa SPBU, mitra CSR dan RS IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung.

    Ia menyebut, program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project yang akan berlangsung selama setahun kedepan dengan evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia. 

    Riva berharap program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat dan mempermudah masyarakat dalam mendaur ulang UCO, sekaligus berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

    “Pertamina Patra Niaga sendiri telah menggunakan UCO menjadi bauran bahan baku sustainable pada produk avtur untuk menjadi produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dapat membantu industri penerbangan mengurangi emisi hingga 84 persen dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional,” ungkap Riva.

     

    Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

    A member of

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pemagang Indonesia Meninggal Akibat Terjebak Mesin Peternakan di Jepang – Halaman all

    Pemagang Indonesia Meninggal Akibat Terjebak Mesin Peternakan di Jepang – Halaman all

    Seorang trainee magang teknis laki-laki berkebangsaan Indonesia terjebak dalam mesin peternakan hingga meninggal dunia.

    Tayang: Sabtu, 21 Desember 2024 20:14 WIB

    HBC

    Kantor Polisi Esashi Asahikawa homen Hokkaido Jepang sedang menyelidiki kasus kecelakaan hingga meninggal pemagang Indonesia kemarin (20/12/2024 

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Seorang pria Indonesia yang  terjebak dalam mesin peternakan saat menyiapkan pakan ternak di peternakan di Kota Esashi, Hokkaido, Jepang, meninggal dunia Jumat (20/12/2024).

     Sekitar tengah hari tanggal 20 Desember kemarin, seorang trainee magang teknis laki-laki berkebangsaan Indonesia yang sedang menyiapkan pakan ternak di sebuah peternakan di Kota Esashi, Hokkaido, terjebak dalam mesin peternakan  dan meninggal.

    Almarhum adalah seorang trainee magang teknis berusia 22 tahun berkebangsaan Indonesia yang tinggal di Kota Esashi.

    Sekitar tengah hari pada tanggal 20 Desember, seorang petugas peternakan menelepon 119 melaporkan bahwa seorang pria terjebak dalam mesin saat bekerja.

    Ketika bagian darurat ditelpon dan tiba bersama ambulans, pria Indonesia itu ditemukan terjebak dalam mesin yang mengaduk rumput, dan dia dinyatakan meninggal di tempat.

    Menurut polisi, diyakini bahwa pria itu sedang menyiapkan pakan ternak pada saat kecelakaan, dan polisi sedang menyelidiki situasi saat itu, seperti mendengarkan rekan-rekan yang bekerja dengannya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polres PurbaIingga Datangkan Brimob untuk Sterilisasi Gereja Jelang Natal

    Polres PurbaIingga Datangkan Brimob untuk Sterilisasi Gereja Jelang Natal

    TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA – Polres Purbalingga bersama tim dari Gegana Satbrimob Polda Jateng mulai melaksanakan sterilisai gereja, dalam rangka Operasi Lilin Candi 2024, Sabtu (21/12/2024).

    Tim Gegana Brimob Polda Jateng melaksanakan sterilisasi di tiga gereja besar.

    Tiga gereja tersebut yaitu Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kristen Jawa (GJK) dan Gereja Santo Agustinus.

    Kabag Ops Polres Purbalingga, Kompol Tri Arjo Irianto melalui Kasubbag Binops AKP Nurhidayat mengatakan hari ini mendatangkan Tim Gegana Brimob untuk melakukan sterilisasi di tiga gereja besar wilayah Kabupaten Purbalingga.

    “Sterilisasi dilakukan untuk memastikan gereja dalam keadaan aman untuk kegiatan ibadah Natal,” katanya kepada Tribunbanyumas.com dalam rilis. 

    Hasil sterilisasi, dipastikan tiga gereja besar di Kabupaten Purbalingga dalam keadaan aman.

    Situasi steril ini kemudian diserahkan kepada personel Polres PurbaIingga yang melaksanakan pengamanan di tiga gereja tersebut.

    “Sterilisasi tidak hanya dilakukan di tiga gereja besar namun juga dilaksanakan di seluruh gereja lainnya.

    Sterilisasi di gereja lainnya dilakukan oleh Unit K9 Satsamapta Polres Purbalingga,” katanya.

    Kasubbag Binops berharap dengan sterilisasi yang sudah dilakukan dan pengamanan gereja oleh personel Polres PurbaIingga dan stakeholder lain, situasi tetap aman dan kondusif.

    Sehingga kegiatan ibadah di gereja bisa berjalan aman dan nyaman.

    “Dengan sterilisasi dan pengamanan yang dilakukan di gereja-gereja, diharapkan para jemaat merasa aman dan nyaman serta tenang saat beribadah dalam rangka Natal dan tahun baru,” ungkapnya. (jti)

  • Pemprov Jatim Siasati Opsen Pajak Tak Naikan BBNKB dan PKB, Bagaimana di Jateng?

    Pemprov Jatim Siasati Opsen Pajak Tak Naikan BBNKB dan PKB, Bagaimana di Jateng?

    TRIBUNJATENG.COM – Pemprov Jawa Timur siasati penerapan opsen pajak hingga tak menaikan harga kendaraan bermotor di tahun 2025.

    Lalu bagaimana dengan pemrov Jateng?

    Opsen pajak kendaraan bermotor akan diterapkan di Jawa Tengah mulai 5 Januari 2025.

    Kebijakan ini, yang telah disepakati Pemprov Jateng bersama 35 kabupaten/kota, akan menambah komponen biaya bagi pengguna kendaraan baru.

    Berdasarkan modul PDRD opsen pajak daerah, pengguna kendaraan baru harus membayar tambahan pajak pada komponen PKB dan BBNKB sebesar 66 persen.

    Contohnya, jika PKB kendaraan baru sebesar Rp500 ribu, maka opsen pajak menambah biaya Rp330 ribu, sehingga totalnya menjadi Rp830 ribu. Hal serupa berlaku untuk BBNKB.

    Namun hal berbeda dilakukan Pemprov Jatim.

    Mereka memastikan tidak ada kenaikan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) untuk 2025 terkait pemberlakuan UU HKPD.

    Dalam pertemuan yang diikuti oleh Ketua Organda, Pimpinan ATPM/APM, Dealer, dan Pimpinan Perusahaan Transportasi, Bobby Soemiarsono menyampaikan meski tahun depan akan dilakukan pengenaan opsen PKB dan BBNKB.

    Namun sesuai arahan dari Pj Gubernur Jatim, Pemprov Jatim tidak ingin menambah beban masyarakat, sehingga diterbitkan Keputusan Gubernur Jawa Timur No.100.3.3.1/722/KPTS/013/2024 tentang Pemberian Keringanan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang berlaku mulai 5 Januari 2025.

     “Tahun depan memang akan secara resmi dilakukan pengenaan opsen PKB dan BBNKB. Namun Bapak Pj Gubernur Jatim telah memberikan arahan tidak ingin menambah beban masyarakat. Dan sudah diterbitkan surat keputusan gubernur tentang keringanan bagi masyarakat di Jawa Timur. Atas dasar keputusan gubernur ini maka PKB atau BBNKB yang dibayar masyarakat tidak akan naik,” tegas Pj Sekda Provinsi Jatim Bobby Soemiarsono yang juga Kepala Bapenda Jatim dalam Rapat Optimalisasi Pemungutan Pendapatan Asli Daerah, Rabu (18/12/2024).

    Lebih lanjut Bobby kemudian menjelaskan bahwa kebijakan opsen PKB dan opsen BBNKB di Jatim ini berlaku karena adanya pemberlakuan Undang-Undang No 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

    Aturan tersebut menggantikan dasar aturan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

    “Penerapan dan pemungutan opsen pajak ini tidak menyebabkan pembayaran pajak kendaraan bertambah ataupun naik. Pajak kendaraan yang dibayarkan masyarakat akan tetap sama dibandingkan tahun sebelumnya,” tegas Bobby.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah akan menerapkan opsen pajak kendaraan bermotor mulai 5 Januari 2025.

     Opsen pajak adalah pungutan tambahan yang dikenakan oleh pemerintah kabupaten/kota sebesar 66 persen dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang diterima pemerintah provinsi.

    “Meskipun ada tambahan opsen, beban pajak bagi wajib pajak tidak akan meningkat secara signifikan. Hal ini karena tarif PKB dan BBNKB diturunkan. Misalnya, tarif PKB untuk kepemilikan kendaraan pertama ditetapkan maksimal 1,2 persen sebelumnya 2 % . Dengan demikian, meskipun ada opsen sebesar 66 % , total pajak yang dibayarkan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya,” ujarnya.

    Penerapan opsen pajak ini bertujuan untuk memberikan kepastian penerimaan bagi pemerintah kabupaten/kota dan menghilangkan mekanisme bagi hasil seperti pada aturan sebelumnya.

    Dengan demikian, penerimaan daerah menjadi lebih pasti dan langsung masuk ke kas daerah masing-masing.

    Sementara itu diler kendaraan bermotor di wilayah Jateng berharap pemerintah provinsi melirik kebijakan di kanan kiri yang mensiasati penerapan opsen pajak ini.

    Herybertus Budi, Marketing Division Head Nasmoco berharap pemprov Jateng bisa mengkaji ulang kebijakan opsen pajak.

    “Saya dengar dari Jawa Barat dan Jawa Timur opsennya dibatalkan, hanya Jateng yang belum melakukan revisi atas opsen ini, jadi kami berharap bisa ditinjau ulang,” jelasnya.

    Ia menyebut jika PKB dan BBNKB naik maka harga kendaraan bermotor akan ikut terkerek.

    Naiknya harga kendaraan akan memberikan efek domino dan bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. (*)

  • Susah Cari Kerja Ijazahnya Ditahan Sekolah, Lulusan SMK Ngaku Disuruh Bayar Tunggakan SPP Rp1,5 Juta

    Susah Cari Kerja Ijazahnya Ditahan Sekolah, Lulusan SMK Ngaku Disuruh Bayar Tunggakan SPP Rp1,5 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Belakangan viral di media sosial curhatan alumni yang mengaku berasal dari SMKN 4 Kota Bogor.

    Ia mengaku ijazah ditahan sekolah lantaran ia tidak sanggup membayar sisa tunggakan SPP senilai Rp1.455.000.

    Dampaknya, ia pun kini sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena tak ada ijazah.

    Ia curhat jika ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah sejak tahun 2022.

    Curhatannya viral di media sosial lewat akun Instagram Ronald A Sinaga alias @brorondm.

    Ya, Bro Ron pun sampai memposting curhatan alumni SMKN 4 Kota Bogor tersebut di akun Instagramnya.

    “Saya lulusan tahun 2022 ya bisa dibilang lulusan Covid pak,

    saya sebelumnya sudah bekerja tapi sekarang susah pak kalau kerja tidak ada ijazah,” postingan curhatan alumni ke Bro Ron, Jumat (20/12/2024).

    Alumni ini pun merasa aneh sekolahnya tersebut menahan ijazahnya.

    Apalagi dengan alasan ada tunggakan SPP yang belum dibayar.

    Bahkan sekolah disebut hanya memberikan legalisir ijazah, bukan lembaran asli.

    “Ijazah saya ditahan di sekolah. Karena saya masih ada tunggakan SPP senilai 1.455.000.

    Saya bilang, bukannya sekarang tidak boleh ada penahan ijazah.

    Pihak sekolah menjawab ‘yauda saya kasih legalisirnya saja ya’,” sambung curhatan alumni tersebut ke Bro Ron.

    Curhatan seorang alumni yang mengaku berasal dari SMK Negeri 4 Kota Bogor viral di media sosial Instagram Ronald A Sinaga alias @brorondm (Instagram/brorondm)

    Menanggapi hal ini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Dinas Pendidikan Kota Bogor-Kota Depok buka suara.

    Chendra Siswandi mengatakan, sekolah tidak boleh menahan ijazah siswanya.

    “Termasuk legalisir doang itu juga tidak boleh,” kata Chendra saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (20/12/2024).

    Chendra menegaskan bahwa pihaknya akan langsung konfirmasi ke pihak sekolah terkait atas informasi dugaan penahanan ijazah ini.

    Sementara itu, Wakil Kesiswaan SMKN 4 Kota Bogor, Mulyadi, mengatakan bahwa hal itu merupakan salah paham.

    Alumni yang curhat ini sempat datang ke sekolah untuk mengambil ijazahnya.

    “Miskomunikasi aja atau salah paham. Jadi, memang dia lulus di tahun 2022 dan terus dia sudah kerja, waktu itu kerja masih pakai SKL.”

    “Dia datang ke TU minta ijazah, tapi dari pihak sekolah yang namanya ijazah tidak bisa diberikan tanpa orang tua.”

    “Dia tidak beritahu datang dengan orang tua,” kata Mulyadi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (20/12/2024).

    Saat itu, TU SMKN 4 Kota Bogor memberikan legalisir ijazah saja.

    “TU tahu kalau ada orang di sebelahnya. Tapi, dia tidak menjelaskan, kalau dia bawa orang tua.”

    “Sehingga yang ditawarin ijazah yang dilegalisir,” ucapnya.

    ILUSTRASI lulusan SMK mengaku ijazahnya ditahan sekolah sampai kesusahan cari pekerjaan (via Tribun Manado)

    Mulyadi pun memastikan, pihaknya tidak menahan ijazah siswanya.

    “Sebetulnya sudah tidak ada lagi proses tahan menahan ijazah. Silakan saja tanya alumni yang lainnya,” tambahnya.

    Ia pun mempersilakan alumni yang bersangkutan untuk mengambil ijazahnya, namun bersama orang tua.

    “Ijazah yang ada di sekolah silakan diambil tanpa ada biaya apapun, yang penting anak dengan orang tua.”

    “Kalau dengan orang tua insya allah aman, kita hanya butuh ini diberikan ke orang yang tepat,” ungkapnya.

    Terkait adanya tunggakan SPP, sambung Mulyadi, pihaknya tidak akan memberatkan alumni tersebut.

    “Misalnya dia punya sangkutan (tunggakan), kita juga kan butuh bantuan.”

    “Kalau memang ada tunggakan terus dia mau bayar, ya alhamdulillah, barokah buat sekolah. Tapi, tidak menjadi syarat untuk menebus ijazah,” tandasnya.

    Sebelumnya juga sempat viral di media sosial curhat orang tua murid soal ijazah anaknya ditahan pihak sekolah.

    Orang tua murid yang mengaku mengalami kejadian ini berinisial S.

    Anak warga Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, tersebut lulusan SMPN 3 Weleri.

    Terkait masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Ferinando Rad Boney, angkat bicara.

    Awalnya, S mengeluhkan bahwa ijazah anaknya tidak bisa diambil akibat belum melunasi sumbangan sukarela di SMPN 3 Weleri.

    Feri menegaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah.

    Ia menyebutkan bahwa ijazah anak S berinisial NLD yang lulus pada tahun 2022, sebenarnya dapat diambil.

    Namun, S belum pernah datang ke sekolah, sementara pihak sekolah juga kehilangan kontak dengan yang bersangkutan.

    “Saya sudah konfirmasi ke kepala SMPN 3 Weleri. Pihak sekolah tidak pernah merasa menahan ijazah NLD.”

    “Bahkan ijazah siswa tersebut belum ada cap tiga jari,” kata Feri, Kamis (17/10/2024), melansir dari Kompas.com.

    Ilustrasi ijazah (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

    Feri mengatakan, ada beberapa ijazah SD dan SMP di Kendal yang belum diambil oleh orang tua.

    Hal ini disebabkan banyak lulusan yang memilih melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

    Sehingga orang tua hanya meminta surat kelulusan sementara ijazah belum dicetak.

    Akibatnya, orang tua sering lupa untuk mengambil ijazah tersebut.

    Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak memperbolehkan sekolah negeri, baik tingkat SD maupun SMP, untuk meminta uang kepada wali murid.

    “Di sekolah ada komite sekolah. Jadi wali murid bisa melakukan rapat atau apa, dengan komite sekolah.”

    “Komite sekolah bisa menjadi jembatan penghubung antara wali murid dengan pihak sekolah,” ucap dia.

    Sementara itu, Kepala SMPN 3 Weleri, Dwi Putri Mulat, mengaku tidak mengetahui adanya ijazah siswa yang belum diambil.

    Dwi yang baru menjabat selama tiga bulan, menegaskan bahwa tidak ada penahanan ijazah di sekolah tersebut.

    “Tapi, saya tegaskan, tidak ada penahanan ijazah di SMPN 3 Weleri,” kata Dwi.

    Ia menambahkan bahwa ijazah NLD masih ada di sekolah dan belum ada cap tiga jari.

    Pihak sekolah pun telah kehilangan kontak untuk menghubungi siswa maupun orang tuanya.

    “Ada beberapa ijazah yang belum diambil, dan ijazah tersebut belum ada cap tiga jari siswa.”

    “Bagi wali murid SMPN 3 Weleri yang merasa ijazah anaknya belum diambil, silakan ke sekolah dengan mengajak anaknya untuk cap tiga jari,” ujar Dwi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com