Author: Tribunnews.com

  • Butuh 14 Hari Observasi Kejiwaan George Sugama, tapi Bisa Lebih Cepat, RS Polri: Tergantung Pasien – Halaman all

    Butuh 14 Hari Observasi Kejiwaan George Sugama, tapi Bisa Lebih Cepat, RS Polri: Tergantung Pasien – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Anak bos toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, sekaligus tersangka penganiayaan, George Sugama Halim, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/12/2024).

    Kabid Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Yandokpol) RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengungkapkan pihaknya membutuhkan waktu 14 hari untuk melakukan observasi terhadap kejiwaan George.

    Meski demikian, Hery memastikan proses tersebut bisa berlangsung lebih cepat, tergantung kondisi pasien.

    “Kurang lebih 14 hari tergantung case by base (kondisi pasien yang diperiksa)” ungkap Hery, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Hery mengatakan hasil pemeriksaan George nantinya akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    George diketahui telah mulai menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati sejak Jumat (20/12/2024).

    Pemeriksaan itu dilakukan permintaan penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Hery mengungkapkan pemeriksaan terhadap George dilakukan oleh tim dokter psikiatri.

    “Ada permohonan visum (pemeriksaan kejiwaan). Ini hari pertama (pemeriksaan),” ungkap Hery, Jumat.

    “(Pemeriksaan dilakukan) tim oleh dokter psikiatri,” imbuh dia.

    Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pihaknya belum menerima bukti medis terkait kejiwaan George.

    Padahal, sebelumnya, pihak keluarga mengatakan George hendak mencari pengobatan alternatif untuk kejiwaan, saat diamankan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Karena itu, kata Nicolas, dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka penganiayaan itu.

    “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media ya,” ungkap Nicolas, Jumat.

    Soal kejiwaan George sebelumnya juga sempat disampaikan manajemen toko roti Lindayes.

    Dalam keterangan resmi yang diunggah di media sosial, pihak Lindayes mengatakan George memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ.

    George Mengaku Khilaf

    Sebelumnya, George Sugama Halim mengaku khilaf atas perbuatannya menganiaya Dwi Ayu Darmawati.

    Hal ini disampaikan George setelah ia ditetapkan sebagai tersangka, Senin (16/12/2024).

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin.

    Meski demikian, George enggan menjelaskan alasannya meminta Ayu untuk mengantarkan makanan ke kamar.

    Ia memilih bungkam dan tak berkata apa-apa.

    “No comment,” ucap dia.

    Di kesempatan yang sama, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan alasan George menganiaya Ayu.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, George mengaku kesal hingga menganiaya Ayu karena korban menolak mengantarkan ke kamar.

    “Tersangka merasa kesal, dan terjadi argumentasi, mengakibatkan pelaku makin emosi dan selanjutnya melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Nicolas.

    Diketahui, George dijerat Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 tentang Hukum Pidana dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

    Ia juga langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti, di antaranya adalah patung, loyang kue, mesin EDC, dan kursi yang dilemparkan George terhadap karyawan toko roti, Dwi Ayu Darmawati.

    Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga sudah mengantongi hasil Visum et Repertum dari RS Polri Kramat Jati atas luka yang diderita korban, akibat penganiayaan dilakukan George.

    Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

    Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

    Buntutnya, George melempar barang-barang, termasuk mesin EDC, loyang kue, hingga pajangan patung kepada Ayu.

    Akibat insiden itu, Ayu memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

    Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul George Sugama Halim Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri Kramat Jati

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • BREAKING NEWS Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Kudus

    BREAKING NEWS Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Kudus

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ngleko RT 5 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad sepasang suami istri diketahui berinisial S (69) dan R di dalam rumah, Senin (23/12/2024).

    S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu dan jendela rumah korban terkunci dari dalam. 

    Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R ditemukan di dalam kamar. 

    Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar.

    S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

    Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 5 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.

    Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya. 

    Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.

    Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri. 

    Sebelum kejadian Senin pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

    Namun, kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.

    “Pagi anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak, tapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil enggak ada jawaban. Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47).

    Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak Senin pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah.

    Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

    Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci. 

    “Sarapan yang dibawa anak saya gak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor enggak ada jawaban. Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekitar pukul 13.30 WIB untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” lanjut dia. 

    Setelah dicek, Ihda sempat syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

    Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

    Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

    Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu pagi sebelum kejadian. 

    Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

    Namun, S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin siang.
     
    “Ketemu terakhir sama bapak Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah. Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal, kaget saja, soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia. 

    Dikenal Dekat dengan Anak Pertama

    Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

    Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua. 

    Ihda mengaku tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

    Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cek-cok antara S dan istrinya R.

    Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

    “Kalau cek-cok sepertinya tidak pernah dengar, ya baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras. Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya. 

    Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal kurang lebih pukul 16.00 WIB.

    Setau dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua. Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah. 

    “Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang, sudah sore sekitar jam 4 sore,” lanjut dia.

    Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20 WIB. 

    Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi untuk dilakuan autopsi.

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

    Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

    “Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP. Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” tuturnya. (Sam)

  • 24 Desember Selasa Apa? Cek Pasaran Kalender Jawa Desember 2024

    24 Desember Selasa Apa? Cek Pasaran Kalender Jawa Desember 2024

     Kalender Jawa Desember 2024 Penanggalan Jawa Hari Ini

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut kalender jawa Desember 2024.

    Kalender Jawa Desember 2024 (tribunnews)

    Itu tadi kalender jawa desember 2024, kalender jawa online hari ini.

    Kalender Jawa online menggunakan sistem penanggalan yang telah lama digunakan oleh Kesultanan Mataram.

    Sistem kalender Jawa menggunakan dua siklus hari dan siklus mingguan.

    Siklus mingguan tersebut terdiri dari tujuh hari yakni (Ahad sampai Sabtu, saptawara) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran.

    Legi

    Pahing

    Pon

    Wage

    Kliwon

    Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan sebagai berikut:

    Kliwon • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)

    Legi • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah kebelakang)

    Pahing • Pahit, melambangkan madep (menghadap)

    Pon • Petak, melambangkan sare (tidur)

    Wage • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)

    Kalender Jawa Desember 2024:

    Tanggal 1 Desember 2024 Minggu Pahing

    Tanggal 2 Desember 2024 Senin Pon

    Tanggal 3 Desember 2024 Selasa Wage

    Tanggal 4 Desember 2024 Rabu Kliwon

    Tanggal 5 Desember 2024 Kamis Legi

    Tanggal 6 Desember 2024 Jumat Pahing

    Tanggal 7 Desember 2024 Sabtu Pon

    Tanggal 8 Desember 2024 Minggu Wage

    Tanggal 9 Desember 2024 Senin Kliwon

    Tanggal 10 Desember 2024 Selasa Legi

    Tanggal 11 Desember 2024 Rabu Pahing

    Tanggal 12 Desember 2024 Kamis Pon

    Tanggal 13 Desember 2024 Jumat Wage

    Tanggal 14 Desember 2024 Sabtu Kliwon

    Tanggal 15 Desember 2024 Minggu Legi

    Tanggal 16 Desember 2024 Senin Pahing

    Tanggal 17 Desember 2024 Selasa Pon

    Tanggal 18 Desember 2024 Rabu Wage

    Tanggal 19 Desember 2024 Kamis Kliwon

    Tanggal 20 Desember 2024 Jumat Legi

    Tanggal 21 Desember 2024 Sabtu Pahing

    Tanggal 22 Desember 2024 Minggu Pon

    Tanggal 23 Desember 2024 Senin Wage

    Tanggal 24 Desember 2024 Selasa Kliwon

    Tanggal 25 Desember 2024 Rabu Legi

    Tanggal 26 Desember 2024 Kamis Pahing

    Tanggal 27 Desember 2024 Jumat Pon

    Tanggal 28 Desember 2024 Sabtu Wage

    Tanggal 29 Desember 2024 Minggu Kliwon

    Tanggal 30 Desember 2024 Senin Legi

    Tanggal 31 Desember 2024 Selasa Pahing

    (*)

  • Libur Sekolah, Pantai Alam Indah Tegal Dipadati Pengunjung

    Libur Sekolah, Pantai Alam Indah Tegal Dipadati Pengunjung

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Objek wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal ramai dikunjungi wisatawan selama libur sekolah, Senin (23/12/2024). Wisata pantai menjadi destinasi favorit orang tua untuk mengajak anak-anak menghabiskan waktu liburan.

    Salah satu pengunjung, Agung (33), mengungkapkan bahwa ia sengaja membawa anaknya ke PAI Tegal untuk menikmati suasana pantai. “Anak-anak jadi bisa bebas bermain pasir dan air laut. Pantainya bersih dan nyaman untuk bermain,” kata Agung, yang sedang berlibur dari Jawa Timur ke rumah mertuanya di Tegal.

    Pengunjung lain, Indah (27), yang datang bersama keluarganya menggunakan minibus, mengatakan bahwa anak-anaknya sangat senang bermain di pantai. “Kalau ke sini, anak-anak asyik bermain pasir dan air laut. Liburan mereka jadi lebih menyenangkan,” ujarnya.

    Dengan pantai yang bersih dan terawat, PAI Tegal terus menjadi pilihan utama wisatawan, terutama keluarga, untuk menikmati libur sekolah. Suasana seru dan nyaman menjadikan tempat ini ideal untuk melepas penat sambil menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.

  • 7 Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor Getok Rp 850 Ribu, Awal Bilang Bayar Seikhlasnya 

    7 Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor Getok Rp 850 Ribu, Awal Bilang Bayar Seikhlasnya 

    7 Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor Getok Rp 850 Ribu, Awal Bilang Bayar Seikhlasnya 

     

    TRIBUNJATENG.COM- Polisi menangkap joki atau pemandu jalur alternatif yang menggetok tarif Rp 850.000 kepada rombongan wisatawan agar sampai ke Puncak, Bogor, Jawa Barat. 

    Pelaku bernama Cecep menjalani pemeriksaan di Polsek Megamendung, Sabtu (21/12/2024). 

    Berikut fakta-fakta joki jalur alternatif Puncak Bogor Rp 850 ribu.

    1. Joki awalnya minta dibayar seikhlasnya 

    Kejadian tersebut dialami oleh pengguna akun TikTok @youracel.

    Pengendara mobil berniat ingin menembus kepadatan lalu lintas Puncak Bogor lewat jalur alternatif.

    Rombongan mahasiswi ini lantas memakai jasa joki alternatif bernama Cecep lewat jalur alternatif.

    Awalnya, Cecep menyebut, tarif jasa pengantar hanya perlu dibayar seikhlasnya.

    Namun, sesampainya di lokasi, ia menodong pengemudi wanita dengan tarif Rp850 ribu.

    2. Pengendara ingin membayar jasa Rp 150 ribu

    Pengendara mengungkapkan kekecewaannya lantaran joki jalur alternatif tidak mengungkapkan tarif di awal.

    “Di awal saya tanya tarif berapa, bapak bilang seikhlasnya. Sekarang bapak minta Rp 850 ribu. Kalau tahu Rp 850 ribu juga saya gak mau pakai jasa bapak. Saya ikhlasnya Rp 150 ribu,” tutur pengendara.

    3. Alasan Cecep 

    Cecep beralssan menyamakan tarif ojek motor sebesar Rp250 ribu, sedangkan jasa mengantar mobil akan jauh lebih mahal.

    Mengetahui hal tersebut, si pengendara pun tidak mau menuruti permintaan Cecep, mereka menyanggupi Rp 150 ribu.

    Tak lama kemudian, kedua belah pihak sepakat tarif jasa mengantar lewat jalur alternatif menjadi Rp 250 ribu.

    Namun, menurut Cecep, ia belum menerima bukti pembayaran uang sisa sebesar Rp 100 ribu.

    “Tahap kedua Rp 100 ribu, cuma tahap kedua belum jelas gak ada bukti fotonya masuk apa gaknya.”

    “Jadi yang jelas Rp 150 ribu sudah saya terima itu sudah ada bukti fotonya, yang Rp 100 ribu belum ada buktinya,” ceritanya.

    4.  Video Viral di Medsos

    Video yang memperlihatkan beberapa orang diminta membayar jasa penunjuk arah di Puncak Bogor, viral di media sosial.

    Video tersebut, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @Bogor.terkini.

    Dalam video, terlihat pengemudi wanita terlibat percakapan dengan seorang pria.

    Sementara seorang pria yang diduga merupakan joki penunjuk arah di jalur alternatif Puncak.

    5. Joki diamankan

    Usai video viral, Joki tersebut, diamankan oleh polisi. Kini, joki itu meminta maaf atas kejadian tersebut.

    Polisi akhirnya membebaskan Cecep yang sebelumnya ditahan di Polsek Cisarua.

    Sementara pengandara mobil pun telah memaafkan joki itu.

    “Sudah diperbolehkan pulang, kalau ditahan lama-lama kita melanggar hukum nantinya,” kata Kompol Eddy Santosa, Minggu (22/12/2024).

    6. Joki Sempat Diperiksa

    Dikutip dari TribunnewsBogor.com, KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian, menilai semestinya tarif joki jalur alternatif tak semahal seperti yang dipatok joki dalam video viral. 

    Iptu Ardian mengatakan, pihaknya telah memeriksa joki tersebut. 

    “Sudah memeriksa bagi joki tersebut kenapa alasannya sampai memberikan nilai fantastis padahal jasa joki juga tidak terlalu jauh masalah tracknya,” kata Ardian. 

    7.  Pengunggah Video Maafkan Joki

    Di sisi lain, pengemudi wanita yang sempat mengunggah video jokowi tersebut, justru menghapus video. 

    Dalam akunnya, ia mengaku sudah memaafkan pelaku dan mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.

    “Saya dan teman-teman saya mengucapkan terima kasih terutama kepada pihak kepolisian Polsek Cisarua dan Polsek Megamendung, Polres Bogor yang telah menindaklanjuti kasus ini dengan cepat,” tulisnya di akun TikTok @youracel.

    Mereka menganggap, insiden dengan joki itu, merupakan suatu musibah.

    “Adanya video permohonan maaf dari oknum (joki), saya dan teman-teman saya telah memaafkan oknum tersebut dan menganggap hal ini sebagai musibah yang tidak untuk diulang serta saya berharap dengan kejadian ini menjadi titik jera terhadap oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya. 

     

    (*)

     

  • Tangis Happy Asmara Kenang Perjuangan Gilga Sahid di Industri Musik Tanah Air: Rasanya Berat Banget

    Tangis Happy Asmara Kenang Perjuangan Gilga Sahid di Industri Musik Tanah Air: Rasanya Berat Banget

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Pedangdut Happy Asmara menangis ketika teringat perjuangan sang suami, Gilga Sahid mulai dari nol di industri musik Tanah Air.

    Termasuk saat dia bersama sang suami beradu akting dalam film Ambyar Mak Byar, yang dianggapnya ada kesamaan.

    Namun Happy Asmara bangga, karena buah perjuangan itu, kini Gilga Sahid dapat menikmati “madu” nya.

    Penyanyi dangdut Happy Asmara berperan sebagai Bethari dalam film Ambyar Mak Byar.

    Dia beradu peran dengan suaminya, Gilga Sahid yang memerankan Jeru, seorang pemuda sederhana anak tukang sapu.

    Film ini mengangkat kisah asmara beda kasta yang penuh perjuangan dan konflik.

    Happy Asmara mengatakan, adegan menangis yang dia lakoni terinspirasi dari perjuangan karier suaminya sebagai penyanyi campursari.

    “Sebenarnya saya itu enggak memikirkan apa-apa.”

    “Tapi, karena saya tipe orang yang suka memendam perasaan, saat adegan itu, saya langsung teringat perjuangan suami saya di dunia musik,” ujar Happy Asmara saat konferensi pers film Ambyar Mak Byar di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2023).

    Happy Asmara mengisahkan bagaimana dia menjadi saksi perjalanan panjang Gilga Sahid yang memulai kariernya dari nol sebagai penyanyi kafe hingga akhirnya mendapat pengakuan di industri musik.

    “Waktu itu saya lihat perjuangan dia.”

    “Sampai pernah menangis berhari-hari karena tekanan yang dia alami.”

    “Rasanya berat banget.”

    “Tapi sekarang saya bangga, dia bisa sampai di titik ini,” kata Happy Asmara.

    Happy juga mengungkapkan rasa syukurnya karena dia dan Gilga Sahid kini tak hanya bisa berkolaborasi di atas panggung, tetapi juga berbagi layar dalam sebuah proyek film.

    “Aku tahu luka-luka yang pernah dia rasakan dan bagaimana orang-orang dulu meremehkan dia.”

    “Tapi Alhamdulillah, dengan semangatnya, dia membuktikan bahwa dia bisa,” ujar Happy Asmara penuh haru.

    Film Ambyar Mak Byar adalah salah satu dari tiga proyek perdana Bion Studios di industri film Indonesia.

    Film ini mengangkat budaya campursari, genre musik yang terus berkembang sejak era Didi Kempot.

    Kisahnya berpusat pada Jeru (Gilga Sahid), seorang pemuda sederhana yang berjuang mendapatkan restu cinta dari keluarga kekasihnya, Bethari (Happy Asmara).

    Untuk membuktikan dirinya, Jeru berusaha sukses bersama band Konco Seneng.

    Namun, perjuangannya tak mudah karena keluarga Bethari mencoba mensabotase usahanya.

    Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 9 Januari 2025. (*)

  • 175 Senjata Api Milik Polisi Dikumpulkan di Mapolres Semarang, Ada Apa?

    175 Senjata Api Milik Polisi Dikumpulkan di Mapolres Semarang, Ada Apa?

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Seluruh personel Polres Semarang dikumpulkan di Mapolres Semarang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Senin (23/12/2024).

    Mereka diminta menunjukkan senjata api masing-masing beserta kelengkapan administrasinya.

    Sebanyak 46 senjata api laras pendek dan 129 senjata api laras panjang diperiksa Si Propam, Si Was dan Bag Logistik Polres Semarang.

    Senjata api yang diperiksa merupakan yang dibawa perorangan personel Polres Semarang, maupun yang digunakan sebagai inventaris Satuan Fungsi dan Polsek Jajaran.

    Wakapolres Semarang, Kompol Fandy Setiawan mengatakan bahwa pengawasan terhadap anggotanya merupakan hal yang rutin dilakukan.

    “Sehingga meminimalisir adanya penyalahgunaan senjata api yang dibawa personel Polres Semarang,” kata Wakapolres.

    Dia menambahkan, senjata-senjata yang dikumpulkan tersebut juga diperiksa terkait kelaikannya.

    Menurut Kompol Fandy, kebersihan atau perawatan senjata api sangatlah penting.

    “Kita pastikan semua kondisi sesuai prosedur, sehingga keadaan senpi dalam kondisi aman,” imbuh dia.

    Nantinya, Polres Semarang akan secara rutin menggelar pemeriksaan senjata api.

    Satu di antaranya dilaksanakan saat Penegakkan, ketertiban dan kedisiplinan (Gaktiblin) oleh Propam Polres Semarang. 

    Pelaksanaan Gaktiblin meliputi pengecekan sikap tampang dan baju dinas personel, surat-surat baik KTP, SIM, KTA maupun STNK milik personel. 

    “Di situ juga akan dilakukan pengecekan terhadap kelengkqpan surat pinjam pakai senjata api dinas,” pungkas Kompol Fandy. (*)

     

  • Cara Cek Uang Palsu Jangan Dibelah, Bank Indonesia Pastikan Tidak Bisa Masuk ke ATM

    Cara Cek Uang Palsu Jangan Dibelah, Bank Indonesia Pastikan Tidak Bisa Masuk ke ATM

    TRIBUNJATENG.COM – Cara cek uang palsu yang kini tengah heboh dicetak kampus UIN Alauddin Makassar.

    Beredar video viral mengenai cara mengetahui apakah uang tersebut palsu atau tidak yakni dengan cara membelah bagian ujung uang kertas.

    Ternyata cara cek uang palsu dengan cara dibelah adalah keliru.

    Inilah penjelasan Bank Indonesia (BI) terkait cara membedakan uang asli dengan palsu.

    Dari video tersebut banyak masyarakat yang percaya dan langsung mengecek keaslian uangnya.

    Namun, cara yang ditempuh tersebut dinilai keliru oleh Bank Indonesia (BI).

    Pelaksana Pengelolaan Uang Rupiah KPW BI Sulsel, Muslimin menegaskan cara tersebut tidaklah benar untuk menguji keaslian uang.

    “Membelah uang viral di medsos adalah cara kurang tepat untuk mengenali keaslian uang rupiah,” kata Muslimin di Pasar Minasa Maupa, Gowa usai sosialisasi ke warga, Senin (23/12/2024) siang.

    Muslimin menyebut cara 3D menjadi upaya mengenali uang palsu atau tidak.

    Yakni mulai dari dilihat, diraba lalu diterawang.

    Penampakan Dua mobil yang disita Polres Gowa dalam pengungkapan kasus uang palsu dari dalam Kampus UINAM, di mana satu diantaranya mobil dinas Dr Andi Ibrahim kini diamankan di Mapolres Gowa. (TRIBUN-TIMUR.COM / EMBA)

    “Cara benar dengan 3D. Jadi Dilihat, diraba, diterawang bukan dikelupas. Dilihat warnananya telihat terang, diraba ada beberapa item yang terasa kasar. Diterawang ada gambar pahlawan dan gambar saling isi. Diluar itu berarti palsu,” kata Muslimin.

    Masyarakat diminta tidak gegabah dalam mencoba menguji keaslian uang dengan cara mengelupas.

    Muslimin mencontohkan ada beberapa masyarakat dengan sengaja mengelupas uang.

    Padahal uang tersebut teruji keasliannya oleh Bank Indonesia.

    “Yang terkelupas kebanyakan yang tadi pagi datang lapor, setelah kita klarifikasi benar memenuhi ciri-ciri keaslian uang rupiah dan dinyatakan asli,” lanjutnya.

    Muslimin mengaku uang asli yang terkelupas, bisa ditukarkan ke Bank Indonesia.

    Sementara untuk uang palsu, tetap tidak dapat ditukarkan.

    Jika ragu terhadap keaslian uang, ada beberapa cara bisa ditempuh masyarakat.

    Pertama, jangan membelanjakan uang yang diragukan keasliannya.

    Sebab jika terbukti palsu, hal itu melanggar peraturan Undang-Undang (UU).

    “Uang yang diragukan harus diminta klarifikasi pada bank terdekat atau bank indonesia,” kata Muslimin.

    “Atau bisa melaporkan dugaan pemalsuan di kantor polisi terdekat,” lanjutnya.

    Hal ini menurutnya perlu dipahamkan ke masyarakat. 

    Pasalnya sedang viral aksi banyak masyarakat yang membelah atau mengelupas uang untuk menguji keasliannya.

    Apakah Uang Palsu Bisa Masuk ATM?

    Kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan.

    Warga merasa khawatir bilamana uang palsu tersebut telah beredar luas.

    Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), khususnya yang memiliki fitur setor tunai, aman dari uang palsu.

    Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan Edy Kristianto mengatakan, mesin ATM telah dilengkapi dengan kontrol sensor yang mampu mendeteksi uang palsu.

    “Untuk ATM setor tunai paling susah dimasukkan (uang palsu).

    Karena selain kontrol manusia, juga ada kontrol sensor, jadi tertolak,” ujarnya di Makassar, Jumat (20/12/2024), dikutip dari Tribun Timur.

    Edy juga menyatakan, BI terus berupaya maksimal dalam menjaga keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap alat pembayaran yang sah.

    Cara Mengecek Keaslian Uang Kertas

    Di samping itu, masyarakat juga bisa melakukan pengecekan keaslian uang secara mandiri.
    Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sulawesi Selatan Ricky Satria membagikan cara untuk mengecek keaslian uang kertas.

    “Jadi bukan hanya di UV, banyak cara untuk cek keaslian uang,” ucapnya, dilansir dari Tribun Timur.

    Cara itu dikenal dengan 3D: dilihat, diraba, dan diterawang.

    1. Dilihat

    Perhatikan secara cermat warna, kejelasan gambar, dan elemen hologram pada uang kertas

    Uang asli memiliki detail yang tajam dan tidak buram.

    Beberapa hal yang bisa Anda periksa:

    Perisai logo BI pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
    Angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

    2. Diraba

    Rasakan tekstur uang yang lebih kasar dan tebal, terutama gambar utama, angka nominal, lambang negara, tulisan “Negara Kesatuan Republik Indonesia” dan “Bank Indonesia”

    Uang palsu cenderung memiliki tekstur yang halus dan rata di seluruh permukaan.

    3. Diterawang

    Terawang uang kertas ke arah cahaya. Uang asli memiliki tanda air berupa logo BI dan ornamen tertentu, seperti gambar pahlawan atau logo BI yang saling mengisi.

    Pada uang palsu, watermark mungkin ada, tetapi detail seperti ornamen tidak akan terlihat. (*)

     

  • Berikut Daftar Agenda dan Lokasi Tahun Baruan di Blora, Ada Sholawatan Hingga Pesta Kembang Api

    Berikut Daftar Agenda dan Lokasi Tahun Baruan di Blora, Ada Sholawatan Hingga Pesta Kembang Api

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Hanya tinggal menghitung hari menuju penghujung 2024. 

    Untuk menyambut tahun baru 2025, Pemkab Blora saat ini sedang menyiapkan beberapa kegiatan.

    Menurut Bupati Blora, Arief Rohman, ada beberapa kegiatan yang akan digelar untuk menyambut tahun baru. 

    “Kami akan mengadakan beberapa kegiatan untuk menyambut 2025.”

    “Selain hiburan, kami juga bersinergi dengan Masjid Moeti’ah Blora, ada pengajian,” katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).

    Lebih lanjut, Arief Rohman menyampaikan, untuk menyambut tahun baru juga digelar sholawatan.

    “Ada sholawatan juga di beberapa lokasi.”

    “Untuk panggung, rencana ada tiga yakni dua di Blora, di area Jalan Pemuda, kemudian satu lagi ada di Cepu.”

    “Belum lagi yang persembahan dari masyarakat,” jelasnya.

    Arief Rohman menjelaskan alasan bakal membuat kegiatan di Cepu saat tahun baru, yakni untuk pemerataan.

    “Kenapa di Cepu?”

    “Kami ingin agar ada pemerataan.”

    “Jadi nanti ada panggung di Blora dan Cepu saat tahun baru,” terangnya.

    Saat ditanya terkait apakah akan ada pesta menyalakan kembang api bersama di Malam Tahun Baru, Arief Rohman masih merahasiakannya.

    “Tunggu saja kejutannya.”

    “Mungkin ada (kembang api-red) juga,” paparnya. (*)

     

  • Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 – Halaman all

    Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 – Halaman all

    Berikut ini daftar hari libur dan cuti bersama tahun 2025, total ada 27 hari.

    Tayang: Senin, 23 Desember 2024 19:46 WIB

    Tribun Jogja

    Ilustrasi Kalender – Berikut ini daftar hari libur dan cuti bersama tahun 2025, total ada 27 hari. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama di tahun 2025. 

    Ketetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

    Berdasarkan SKB Tiga Menteri tersebut, total ada 27 hari libur di tahun 2025 mendatang. 

    Rinciannya, hari libur nasional sebanyak 17 hari dan cuti bersama sejumlah 10 hari.

    Simak daftar lengkap hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025 di bawah ini.

    Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025

    Libur Nasional 2025

    1 Januari:Tahun Baru 2025 Masehi
    27 Januari: Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.
    29 Januari: Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
    29 Maret: Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
    31 Maret-1 April: Idulfitri 1446 Hijriah
    18 April: Wafat Yesus Kristus
    20 April: Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
    1 Mei: Hari Buruh Internasional
    12 Mei: Hari Raya Waisak 2569 BE
    29 Mei: Kenaikan Yesus Kristus
    1 Juni: Hari Lahir Pancasila
    6 Juni: Iduladha 1446 Hijriah
    27 Juni: 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
    17 Agustus: Proklamasi Kemerdekaan
    5 September: Maulid Nabi Muhammad saw.
    25 Desember: Kelahiran Yesus Kristus

    Cuti Bersama 2025

    28 Januari: Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
    28 Maret: Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
    2, 3, 4, dan 7 April: Idulfitri 1446 Hijriah
    13 Mei: Hari Raya Waisak 2569 BE
    30 Mei: Kenaikan Yesus Kristus
    9 Juni: Idul Adha 1446 Hijriah
    26 Desember: Kelahiran Yesus Kristus

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini