Author: Tribunnews.com

  • CCTV yang Terkoneksi di HP Ungkap Kasus Pembunuhan, PEA Kaget Ayah Akhiri Hidup Usai Bunuh Ibunya – Halaman all

    CCTV yang Terkoneksi di HP Ungkap Kasus Pembunuhan, PEA Kaget Ayah Akhiri Hidup Usai Bunuh Ibunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten Bangli, Bali. Pria lansia, IKD (70) tega membunuh istrinya, NWM (66), Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 22.15 Wita.

    Usai membunuh sang istri, IKD mengakhiri hidupnya.

    Polisi menemukan selendang dan kabel listrik yang masih aktif di lokasi ditemukannya jasad IKD.

    Pelaku diduga menjerat leher dengan selendang dan melilitkan kabel listrik yang masih aktif di kakinya.

    Kasus pembunuhan ini awalnya diketahui oleh salah satu anak korban yang tinggal di Jakarta.

    Diketahui pasutri ini memiliki dua anak.

    Anak pertama, perempuan, PEA tinggal di Jakarta, sementara anak kedua tinggal di Amerika Serikat.
     
    PEA mengetahui kejadian ini lewat CCTV yang memang terkoneksi dengan handphonenya. 

    Sehingga di manapun berada, dia bisa memantau kondisi di rumah orang tuanya di Bali.

    Mengutip Tribun Bali, Rabu (25/12/2024) malam, PEA yang sedang berada di Jakarta melihat melalui handphonenya sang ibu dalam keadaan terkapar di halaman rumah. 

    Saat itu PEA juga melihat ceceran darah.

    Khawatir dengan kondisi ibunya, PEA pun lalu menelepon orang dekatnya, IKW (42) untuk mengecek situasi rumah. 

    Kemudian KW langsung mengecek rumah korban bersama DEM (50), warga setempat. 

    Setelah sampai di rumah korban, mereka mendapati ibu PEA dalam kondisi terkapar. 

    Tak hanya itu, di dekat tubuh korban juga ditemukan sebuah palu. 

    IKW langsung menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut.

    Sekitar 15 menit kemudian pihak kepolisian tiba di TKP dan dilakukan pengecekan terhadap suami korban. 

    Petugas melakukan olah TKP setelah peristiwa tewasnya WM yang dihabisi oleh suaminya, KD di Banjar/Desa Bunutin, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Rabu (25/12/2024).

    Saat itu, suami korban (pelaku) diinformasikan masuk ke dalam kamar (jineng).

    Polisi melihat terduga pelaku juga sudah tidak bernyawa dengan cara gantung diri. 

    Dari TKP, polisi mengamankan sejumlah benda yang diduga digunakan pelaku dalam aksi pembunuhan istrinya.

    Serta benda yang digunakan pelaku saat mengakhiri hidupnya. Di antaranya palu, kayu reng sepanjang 60 sentimeter (Cm).

    Sementara untuk menghabisi dirinya, pelaku menjerat leher dengan selendang dan melilitkan kabel listrik yang masih aktif di kakinya.

    Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun mengungkapkan pelaku dan korban merupakan suami istri.

    Mereka hanya tinggal berdua karena kedua anaknya bekerja di Jakarta dan Amerika Serikat.

    “Korban dihabisi menggunakan sebuah palu dan batangan kayu, dengan cara memukulkan kayu dan palu di bagian tubuh korban berulangkali secara membabi buta,” ujar Winangun saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).

    “Usai menghabisi istrinya di pekarangan rumah, pelaku lalu mengakhiri hidup di tangga jineng,” lanjutnya.

    Surat Wasiat Berisi Curhatan Suami hingga Warisan

    Terkait pemicu persoalan, Winangun mengatakan pihaknya masih mendalami. Namun diduga ada selisih paham antara pelaku dan korban. 

    “Diduga sebelum peristiwa tersebut terjadi, keduanya sempat cekcok. Motifnya diduga hubungan suami istri ini tidak harmonis,” kata Winangun. 

    Polisi juga menemukan barang bukti berupa surat wasiat di tempat kejadian. 

    Isi surat wasiatnya terkait curahan hati (curhat) sang suami dan juga menyangkut warisan. 

    Dari TKP, polisi juga mengamankan sejumlah benda yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi istrinya yakni sebuah palu, sebuah kayu reng sepanjang 60 centimeter.

    Kemudian benda yang digunakan pelaku saat mengakhiri hidupnya, seperti selendang dan kabel listrik yang masih aktif.

    Polisi juga mengamankan barang bukti seperti gigi palsu, handphone, jajan yang sempat dibuat korban, hingga sandal. 

    Banyak Luka di Tubuh Korban

    Berdasarkan hasil pemeriksaan medis RSUD Bangli, ditemukan banyak sejumlah luka di tubuh NWM:

    Mulai dari dua luka robek di bawah mulut, di pipi sebelah kanan, pelipis mata kanan, pelipis mata kiri, dahi, dan luka-luka robek lainnya di sekujur tubuh korban. 

    Berikut sejumlah luka di tubuh korban:

    2 luka robek di bawah mulut dengan panjang 4 Cm dan 2 Cm
    luka robek di pipi sebelah kanan sepanjang 3 Cm
    luka robek di pelipis mata kanan sepanjang 3 Cm
    luka robek di pelipis mata kiri sepanjang 4 Cm
    3 luka robek di bagian dahi korban sepanjang 7 Cm, 3 Cm dan 3 Cm.
    2 luka robek di tangan kiri sepanjang 4 Cm dan 3 Cm
    luka robek di jari telunjuk tangan kiri sepanjang 2 Cm
    luka robek di jari tengah tangan kiri sepanjang 2 Cm.
    luka robek di siku tangan kiri sepanjang 3 Cm 
    luka-luka robek lainnya di sekujur tubuh korban. 

    Menurut keterangan kepolisian, kedua jenazah suami dan istri ini masih dititip di ruang jenazah RSUD Bangli.

    Saat ini masih menunggu anaknya pulang dari Jakarta untuk pemeriksaan selanjutnya serta acara penguburan atau pengabenan kedua jenazah. 

    Disclaimer

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. 

    Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

    Sumber: (Tribun-Bali.com/weg)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul CCTV Saksi Bisu Tragedi Kelam di Bangli, KD Gelap Mata & Habisi Istrinya, Luka Robek Sekujur Tubuh

  • 5 Cara Perlindungan Anak, Cegah Penyakit Menular di Musim Liburan – Halaman all

    5 Cara Perlindungan Anak, Cegah Penyakit Menular di Musim Liburan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Liburan sekolah telah tiba. Hal ini menjadi momen yang penuh keceriaan bagi anak-anak dan keluarga untuk bersantai.

    Sebagian keluarga bahkan ada yang memutuskan untuk pergi berlibur. 

    Namun, pergerakan manusia selama perjalanan berpotensi meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit pada anak. 

    Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah cacar air dan gondongan, yang saat ini sedang mewabah di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Cilegon, Tangerang Selatan, dan Situbondo.

    Karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengambil langkah-langkah proaktif guna melindungi kesehatan anak-anak, baik selama liburan maupun sebelum kembali ke sekolah.

    Untuk membantu keluarga menjalani liburan yang sehat, Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), membagikan lima tips perlindungan berikut.

    Jaga Pola Makan dan Istirahat Anak

    Liburan seringkali membuat jadwal makan dan tidur anak terganggu, padahal pola makan bergizi dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh. 

    Menurut data UNICEF, lebih dari 95 persen anak usia sekolah dan remaja tidak memenuhi asupan harian buah dan sayuran yang direkomendasikan.

    “Pastikan anak tetap makan setiap hari secara teratur dengan menu seimbang, termasuk protein, sayur, buah, dan susu. Jangan lupa, anak usia sekolah membutuhkan 9-11 jam tidur per malam untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” ungkap dr Anggraini pada keterangannya, Kamis (26/12/2024). 

    Waspadai Gejala Cacar Air dan Gondongan

    Perjalanan liburan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seperti cacar air dan gondongan yang mudah menyebar. 

    Oleh karena itu, dr. Anggi menyarankan para orang tua untuk memahami gejala penyakit tersebut sebagai langkah antisipasi. 

    “Selain membawa obat-obatan dasar seperti obat penurun demam dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, pastikan juga untuk mewaspadai gejala awal cacar air dan gondongan pada anak,” imbuhnya. 

    Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti munculnya bintik-bintik merah, demam, atau pembengkakan pada leher, segera konsultasikan dengan dokter. 

    Dengan demikian, orang tua dapat mencegah penyakit berkembang lebih lanjut dan memutus rantai penularan.”

    Hindari Kontak Dekat dengan Penderita Cacar Air dan Gondongan

    Selama liburan, anak-anak sering kali berinteraksi dengan banyak orang, termasuk di tempat umum atau destinasi wisata. 

    Untuk mengurangi risiko penularan penyakit, dr. Anggi mengingatkan pentingnya menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukkan gejala dari kedua penyakit tersebut. 

    Pastikan anak tidak berdekatan dengan orang yang sakit, terutama yang menunjukkan gejala cacar air atau gondongan. 

    Karena kedua penyakit ini menular melalui percikan ludah dan khusus cacar air juga menular bila tersentuh lesi kulit. 

    Selain itu, penting juga mengajarkan anak untuk menggunakan masker di sekitar penderita dan menjaga jarak guna mencegah penularan. 

    “Pada kontak erat pasien yang mengalami cacar air dan gondongan, seperti adik atau kakak, teman sekelas dan teman bermain, sebaiknya diberikan vaksinasi sesegera mungkin, untuk menurunkan kemungkinan terjangkit penyakit,” tambah dr. Anggi.

    Pastikan Vaksinasi Lengkap Sebelum Bepergian

    Langkah utama dalam mencegah penyakit seperti cacar air dan gondongan adalah memastikan anak mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan. 

    Vaksinasi ini dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti meningitis akibat gondongan atau infeksi kulit yang luas akibat cacar air. 

    “Vaksinasi adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah risiko penularan penyakit cacar air dan gondongan, terutama di lingkungan yang melibatkan aktivitas anak-anak seperti sekolah, day care, playground, atau bahkan tempat wisata selama liburan,” papar dr. Anggi.

    Untuk melindungi anak-anak, imunisasi MMR (Measles, Mumps, and Rubella) dan Varicella telah menjadi bagian penting dari jadwal imunisasi di Indonesia. 

    Sebelumnya, kedua vaksin ini diberikan secara terpisah. 

    Namun, seiring perkembangan teknologi di bidang vaksin, kini tersedia vaksin kombinasi MMRV (Measles, Mumps, Rubella, and Varicella) yang menawarkan perlindungan terhadap empat penyakit berbahaya.

    Yaitu campak, gondongan, rubella, dan cacar air – dalam satu suntikan. 

    Inovasi ini memudahkan orang tua untuk memberikan perlindungan yang lebih praktis dan efisien bagi kesehatan anak-anak

    Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak usia 2 tahun ke atas yang belum divaksinasi MR/MMR dan varisela.

    Serta sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang telah menerima MR/MMR atau varisela.

    Ajarkan Kebiasaan Hidup Bersih 

    Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono menambahkan, “Tips lainnya yang tidak kalah penting yaitu mengajarkan anak menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

    Karena kesehatan mereka sangat bergantung pada kebiasaan sehari-hari. 

    Hal sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk atau bersin.

    Serta menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor dapat membantu mencegah penyakit menular. 

    Orang tua perlu proaktif dalam melindungi kesehatan anak-anak dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. 

    “Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati liburan dengan aman dan kembali ke sekolah dalam kondisi prima,” tutup Mellisa. 

     

  • Nasib Dokter Koas Pelaku Penganiayaan Penjual Roti Bakar di Medan, Tak Akur dengan Rekan Kerja – Halaman all

    Nasib Dokter Koas Pelaku Penganiayaan Penjual Roti Bakar di Medan, Tak Akur dengan Rekan Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penganiayaan yang dilakukan seorang dokter perempuan kepada penjual roti bakar di Medan, Sumatra Utara, masih diselidiki.

    Aksi penganiayaan yang terjadi pada Kamis (19/12/2024) lalu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Setelah ditelusuri, pelaku penganiayaan bernama Fladiniyah Puluhulawa yang berstatus dokter koas.

    Fladiniyah Puluhulawa sempat menjadi dokter koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi, Medan.

    Kepala Humas RS Pirngadi Medan, Gibson Girsan, menyatakan pihaknya sudah mengembalikan Fladiniyah Puluhulawa ke kampusnya sejak Juli 2024.

    Selama menjadi dokter koas, Fladiniyah Puluhulawa sering tak akur dengan rekan-rekannya saat bekerja.

    “Sejak bulan Juli kemarin sudah dikembalikan ke kampusnya untuk pembinaan kembali,” bebernya, Kamis (26/12/2024).

    Gibson Girsan tak menjelaskan secara rinci masalah yang dibuat Fladiniyah Puluhulawa selama bekerja di sana.

    “Karena kemarin kurang harmonis dengan teman-teman lainnya,” tukasnya.

    Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan pelapor bernama Fitra Samosir (26) telah dimintai keterangan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.

    “Kami akan melakukan serangkaian penyelidikan untuk menuntaskan persoalannya.” 

    “Visum sudah dilakukan. Nanti kita akan minta keterangan korban, saksi dan lainnya untuk proses lebih lanjut,” ucapnya, Selasa (24/12/2024).

    Sementara itu, Fitra, menjelaskan aksi penganiayaan dialaminya pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Itu kan dia beli satu bungkus isinya 10 potong. Setelah membeli itu, dia datang lagi sekitar pukul 19.00 WIB,” tuturnya.

    Saat itu, terlapor membeli roti bakar dan mendatangi gerobaknya sambil marah-marah.

    “Dia bawa sisa makanannya tinggal dua potong terus melemparkannya ke muka saya. Lalu, saya dijambak, dicakar dan ditendang. Baru dia ngomong, sikit kali topping roti bakarnya,” tandasnya.

    Dokter muda itu kabur meninggalkan korban yang kesakitan.

    “Saya tanya kenapa kak, masalah apa dan kesalahan apa biar baik-baik.”

    “Sebelumnya dia memesan roti bakar bandung rasa cokelat keju. Alasan dia toping nya kurang banyak,” tuturnya.

    Menurut korban, Fladiniyah baru 3-4 kali membeli roti bakarnya dan sebelumnya tak pernah komplain.

    “Setelah kejadian itu, banyak yang bilang kalau dia itu dokter yang pernah ngamuk di RS Pirngadi. Saya mengalami luka di tangan dan kening kena cakar juga,” pungkasnya.

    Cekcok dengan Pengemudi Mobil

    Diketahui, terlapor sempat viral pada Mei 2024 lalu karena menganiaya seorang warga di parkiran RSUD Pirngadi, Medan.

    Kasus tersebut diselesaikan secara damai di Polsek Medan Timur.

    Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, menyatakan pelapor bernama Maya telah mencabut laporannya dan kedua pihak sudah berdamai.

    “Dan kejadian ini menjadikan pelajaran ke depannya bagi kedua belah pihak. Perjanjian ini dibuat hitam di atas putih dan ini menjadi pembelajaran ke depannya dan (mereka) akan menjadi keluarga,” bebernya.

    Saat kejadian, Fladiniyah sudah enam bulan menjalani praktik koas di RSUD Pirngadi.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul DOKTER MUDA YANG SEMPAT VIRAL Berulah Lagi, Nekat Aniaya Pekerja Martabak, Kini Dipolisikan 

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Goklas Wisely)

  • Ketahui Tanda Adanya Fibrosis dan Kapan Harus Segera ke Memeriksakan Diri ke Dokter – Halaman all

    Ketahui Tanda Adanya Fibrosis dan Kapan Harus Segera ke Memeriksakan Diri ke Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Fibrosis paru adalah penyakit paru-paru yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya.

    Di antaranya seperti gangguan pernapasan, gagal napas dan sebagainya. 

    Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala dari fibrosis dan kapan sebaiknya segera pergi ke rumah sakit. 

    Menurut Dokter Spesialis Paru dr. Arini Purwono ada beragam gejala yang muncul dari penyakit fibrosis ini. 

    Pertama, adanya batuk kering yang kronik atau berkepanjangan. 

    “Dalam konteks fibrosis paru, jika (batuk) di atas 3 bulan menetap, pengobatan yang standar yang sudah diberikan, maka kita harus harus waspada, apakah memang ada fibrosis paru,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (26/12/2024).

    Kedua, adanya rasa sesak. Rasa sesak ini tidak bersifat akut. 

    Awalnya, pasien mungkin akan merasa mudah lelah. Terkadang baru berjalan 100 meter sudah mengeluh. Padahal biasanya aktivitas ini mudah dilakukan. 

    “Atau mungkin saya naik tangga saru lantai atau beberapa step aja kok udah capek ya.

    Nah, yang berlangsung tadi, berlangsung lama. Jadi, kita bikin cut-off terutama di atas 3 bulan gitu,” paparnya. 

    Ketiga,  berat badan turun tanpa penyebab yang jelas. Padahal mungkin nafsu makan biasa saja. Tapi berar badan turun terus. 

    Keempat, bicara soal fibrosis paru-paru, kadang berkaitan dengan autoimun. 

    “Autoimun kan juga punya gejala hasil yang masing-masing. Misalkan, Rheumatoid Arthritis, sendi-sendi terasa linu atau paku di pagi hari, itu juga bisa. Atau mungkin lupus yang ada merah-merah ruang-ruang ya, di pipi atau ruang tempat lain,” jelasnya. 

    Lantas kapan waktu yang tepat memeriksakan diri ke dokter?

    Menurut dr Arini, selain gejala di atas, jika terjadi gangguan pernapasan yang menetap sampai dua minggu, maka sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter.

    “Jadi, kalau dari saya, ada keluhan respirasi, atau keluhan pernapasan lebih dari dua minggu, yang tidak membaik dengan obat biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter,” imbaunya. 

    Sehingga, pasien bisa mencegah keterlambatan atau berada dalam kondisi yang sudah lanjut.

     

     

  • Prediksi Dikunjungi Jutaan Wisatawan di Libur Nataru, Menhut Pastikan Kesiapan 191 Rekreasi Alam – Halaman all

    Prediksi Dikunjungi Jutaan Wisatawan di Libur Nataru, Menhut Pastikan Kesiapan 191 Rekreasi Alam – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan wakilnya, Sulaiman Umar meninjau kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (26/12/2024).

    Raja Antoni mengatakan, tinjauan ini dalam rangka pengecekan kesiapan tempat wisata menyambut libur Tahun Baru 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Sebagai informasi, Taman Wisata Alam Mangrove Angke jadi bagian dari total 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut).

    “Saya dan Pak Wamen sebagai bagian dari kabinet Merah Putih, diperintahkan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto melalui Pak Mayor Teddy, Seskab. Semua menteri, semua jajaran diharapkan untuk mengecek semua persiapan libur Nataru. Natal sudah lewat, tapi masih ada libur Tahun Baru,” ujar Raja Antoni usai tinjauan, Kamis.

    Adapun lanjutnya, berdasarkan data tahun lalu pada periode masa liburan akhir tahun, ada sekitar 6 juta orang yang berkunjung ke taman nasional maupun tempat wisata alam di bawah pengelolaan Kemenhut.

    “Terutama karena Kementerian Kehutanan ini memiliki 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam. Di tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kita. Tahun lalu seluruhnya itu dikunjungi sekitar 6 juta orang, jadi ini tempat favorit masyarakat,” jelasnya.

    Raja Antoni menyebut pihaknya telah secara intensif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sejak sebulan sebelumnya guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama masa liburan.

    Dalam kunjungan ini, Raja Antoni mengecek kondisi lapangan seperti fasilitas loket, jalan, area mangrove, hingga persemaian proses pembibitan mangrove.

    “Tadi sudah liat mulai dari proses pembelian tiket, sampai kondisi di lapangan, pada prinsipnya sekali lagi kami memastikan bahwa perintah Pak Presiden berjalan baik, tempat wisata aman, nyaman, bersih, melayani masyarakat,” katanya.

    Setelah peninjauan, Raja Antoni dan Sulaiman melangsungkan rapat secara daring dengan jajarannya di 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam.

  • Ketahui Tanda Adanya Fibrosis dan Kapan Harus Segera ke Memeriksakan Diri ke Dokter – Halaman all

    Apakah Fibrosis Paru Bisa Disembuhkan Secara Total? Begini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fibrosis paru termasuk salah satu penyakit paru-paru serius. 

    Di mana, kondisi ini bisa meninggalkan bekas luka dan menebalkan jaringan paru.

    Hal ini berdampak pada jaringan penghubung di paru-paru dan alveoli (kantung udara di dalam paru-paru).

    Kerusakan paru-paru secara bertahap menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Jaringan paru-paru yang keras dan kaku tidak mengembang sebagaimana mestinya.

    Sehingga dapat menyebabkan sesak napas hingga menganggu kualitas hidup.

    Lantas, apakah orang yang terlanjur mengalami fibrosis bisa sembuh?

    Terkait hal ini, Dokter Spesialis Paru dr. Arini Purwono, Sp.P beri penjelasan.

    Menurut dr Arini, pasien yang sudah mengalami fibrosis paru tetap menjalani pengobatan untuk seterusnya.

    “Dalam konteks fibrosis paru-paru, sebenarnya pengobatan terus-menerus, seumur hidup,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (26/12/2024).

    Nantinya, dokter akan melakukan evaluasi secara berkala.

    Ketika gejala yang muncul ada perbaikan, maka dokter akan menurunkan dosis obatnya.

    “Maka nanti kita akan pikirkan bagaimana kita menurunkan dosis obatnya, hingga jika memang dilepas.  Cuma jarang sih karena kebetulan kita seringnya ketemu pasien yang udah tahapan lanjut,” imbuhnya.

    Jadi penanganan yang dilakukan seterusnya adalah memastikan gejala tidak bertambah parah.

    Sehingga pasien bisa tetap menjalani aktivitas secara normal.

    “Tapi (obat) harus dikonsumsi, atau terapi harus seumur hidup,” tutupnya.

    Di sisi lain, ia juga menekankan adanya gaya hidup yang perlu diubah sembari melakukan pengobatan atau pemulihan.

    Seperti yang paling utama adalah berhenti merokok.

    Merokok diketahui menjadi salah satu faktor yang sangat besar dalam memperburuk kondisi fibrosis paru.

    Kemudian, berikutnya adalah pemenuhan asupan gizi yang tepat.

    “Jadi akan jauh lebih baik kalau komponennya gizi seimbang, komponen karbohidrat, lemak, protein. Ini menjadi faktor yang sangat penting,” lanjutnya.

    Selain itu, penting untuk mengontrol penyakit komorbid jika ada.

    Misalnya, pada penyakit jantung, kolestrol perlu dikurangi. Atau pada pasien diabetes, gula harus terkontrol.

    Terakhir, penting untuk menerapkan olahraga secara teratur. 

  • Jangan Diabaikan, Ketahui Apa Saja Komplikasi Akibat Fibrosis Paru-Paru – Halaman all

    Jangan Diabaikan, Ketahui Apa Saja Komplikasi Akibat Fibrosis Paru-Paru – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fibrosis paru adalah gangguan pernapasan akibat terbentuknya jaringan parut di organ paru-paru.

    Kondisi ini menyebabkan paru-paru tidak berfungsi fungsi secara normal.

    Jika fungsi paru-paru tidak normal, maka bisa membuat penderitanya mudah mengalami sesak napas.

    Namun, jangan diabaikan. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, ada risiko komplikasi yang bisa terjadi di kemudian hari.

    Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Paru dr. Arini Purwono, Sp.P. Komplikasi pertama adalah terjadinya kerusakan pada paru-paru.

    “Paling sering pertama adalah kerusakan atau tadi jaringan parut di paru-paru. Maka akibatnya pertukaran oksigen akan terganggu,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (26/12/2024).

    Akibatnya, paru-paru tidak bisa menarik oksigen dengan kapasitas penuh.

    Jika tadinya paru-paru bisa menarik oksigen hingga 100 persen, Ketika ada kondisi fibrosis, kapasitasnya turun menjadi 50 persen saja.

    Kondisi ini, jika berlangsung secara bertahun-tahun bisa menimbulkan risiko komplikasi kedua yaitu gagal napas.

    “Namanya gagal napas ini tidak semerta-merta pasien kemudian sesak dan berhenti bernapas. Tapi tadi keluhan (awal) seperti cepat lelah,” lanjutnya.

    Ketiga, berisiko kegagalan fungsi pada organ yang lain.

    Akibat fungsi paru-paru terganggu, oksigen yang masuk ke dalam tubuh berkurang.

    “Dampaknya, oksigen yang dihantarkan ke otak, jantung dan organ vital lain akan menjadi rendah. Tentu saja akan terjadi kegagalan organ lainnya,” jelas dr Arini. 

    Sebagai contoh, gagal jantung. Paru-paru diketahui berdekatan dengan jantung, sehingga sangat berpengaruh.

    Akibat kadar oksigen yang rendah, maka jantung harus bekerja lebih keras. Sehingga kondisi dapat berujung menyebabkan  terjadinya komplikasi jantung. 

  • Anggota DPR Kukuhkan Relawan Garda Satriya, Siap Berkolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat – Halaman all

    Anggota DPR Kukuhkan Relawan Garda Satriya, Siap Berkolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah mengukuhkan relawan Garda Satriya bertepatan saat reses pertamanya untuk masa persidangan 1 Tahun 2024/2025 di Magelang, Jawa Tengah.

    Anggota Komisi III yang membidangi hukum tersebut menjelaskan bahwa pengukuhan relawan Garda Satriya dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari kecamatan hingga ke desa.

    “Untuk itu relawan ini akan menyerap aspirasi dan menggali potensi masyarakat yang ada,” ujar Mas Abduh sapaan akrabnya, Kamis (26/12/2024).

    Pada kegiatan reses yang mengundang berbagai lapisan masyarakat seperti keluarga besar NU, Kajari dan anggota kepolisian, pria yang hobi mengendarai vespa ini berpesan kepada relawan Garda Satriya untuk langkah awalnya adalah menginventarisir kebutuhan masyarakat.

    “Nanti data yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut, akan kita klasifikasikan berdasarkan potensi desanya, misalnya dari peternakan, pertanian, perkebunan dan yang lainnya,” katanya.

    Setelah pendataan potensi tadi, Mas Abduh menjelaskan juga akan melakukan pemberdayaaan masyarakat desa dengan membentuk kelompok masyarakat (pokmas) sesuai potensi-potensi yang ada di desa.

    “Jadi tidak boleh ada satu pun masyarakat desa yang ditinggalkan dalam pengembangan berbagai sektor kehidupannya untuk kesejahteraan bersama,” ujar Mas Abduh.

    Guna melakukan pendataan dan pemberdayaan tadi tentu dibutuhkan kerja yang serius dengan melibatkan banyak pihak.

    Garda Satriya pun diharapkan dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak.

    “Untuk itu relawan Garda Satriya ini saya dorong juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta atau media, akademisi dan berbagai lapisan masyarakat yang ada untuk mewujudkan peningkatkan kesejahteraan tadi,” pungkas Mas Abduh.

  • Hamas Sulit Siapkan Daftar Sandera Israel yang Masih Hidup, Koneksi dengan Penjaga Terputus – Halaman all

    Hamas Sulit Siapkan Daftar Sandera Israel yang Masih Hidup, Koneksi dengan Penjaga Terputus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan Israel untuk menyerahkan daftar tahanan hidup yang dimaksudkan untuk dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan.

    Menurut seorang pejabat Hamas, kelompoknya masih sulit berkomunikasi dengan anggota lainnya yang bertugas menjaga sandera karena memburuknya situasi keamanan di Jalur Gaza.

    “Selama perundingan, Hamas akan siap memberikan daftar lengkap nama tahanan Israel yang masih hidup pasca gencatan senjata,” kata pejabat itu kepada Al Araby, Kamis (26/12/2024).

    Namun, pejabat itu mengatakan Israel menolak tuntutan Hamas yang tidak setuju melepaskan tentara Israel yang disandera dalam pertukaran tahanan tahap pertama.

    “Israel menolak kesepakatan tersebut, karena desakan Hamas untuk tidak melepaskan tentaranya pada tahap pertama, serta karena tuntutan Hamas untuk menghentikan perang,” menurut laporan itu.

    “Salah satu hal yang menyulitkan perundingan tersebut adalah adanya tentara yang ditawan oleh Hamas. Tim perunding sedang berusaha mencapai kesepakatan mengenai masalah ini dan melepaskan mereka pada kesepakatan tahap pertama,” lanjutnya.

    Sementara itu, sumber di Mesir melaporkan perundingan yang berlangsung akhir-akhir ini yang ditengahi Mesir dan Qatar tinggal selangkah lagi menuju garis akhir.

    Namun, dalam dua hari terakhir, sebelum tim perunding Israel kembali dari Doha, terdapat kemajuan mengenai isu-isu yang telah lama diperdebatkan.

    Mengenai tuntutan Hamas untuk membebaskan sepuluh tahanan senior Palestina, Israel bersikeras untuk menunda pembebasan mereka sampai tahap akhir perjanjian.

    Menurut laporan tersebut, daftar tersebut mencakup pemimpin Fatah Marwan Barghouti, Sekretaris Jenderal Front Populer Ahmed Saadat, tahanan Hamas Abbas al-Sayyid, Abdullah Barghouti, Ibrahim Hamed dan Hassan Salama, dan dua pejabat senior dalam gerakan Jihad Islam.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak pernyataan Hamas yang menuduh Israel menunda kesepakatan gencatan senjata karena menambahkan syarat baru, seperti diberitakan Al Wasat Today.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.399 jiwa dan 107.940 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (26/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Jangan Sembarangan Dengarkan Musik Sebelum Tidur, Berikut Tips Agar Telinga Tetap Sehat – Halaman all

    Jangan Sembarangan Dengarkan Musik Sebelum Tidur, Berikut Tips Agar Telinga Tetap Sehat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Sebagian orang punya kebiasaan mendengarkan musik relaksasi sampai tertidur. 

    Maka tidak jarang ada yang menggunakan alat bantu dengar seperti headset atau earphone. 

    Terkait hal ini, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher, dr Abdillah Hasbi A, Sp THTBKL bagikan tips menjaga agar telinga agar pendengaran tetap sehat.

    “Pertama adalah gunakanlah speaker bluetooth atau speaker (jenis) apa pun. Kalau tidak ada, gunakan speaker yang dari handphone saja,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (26/12/2024).

    Kedua, kalau menggunakan earphone atau headphone, maka disarankan untuk mengikuti aturan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. 

    “Itu ada aturan yang namanya 60-60 yang selama ini juga oleh WHO. Disarankan untuk menggunakan aturan itu saat menggunakan device untuk mendengar,” imbuhnya. 

    Ia pun menjelaskan maksud dari aturan 60-60 ini. 

    Pertama, selalu menggunakan earphone atau headphone dengan volume 60 persen dari total range volume yang ada di device. 

    Diimbau pada pengguna headset untuk tidak menggunakan volume suara lebih dari 60 persen. 

    “Sebetulnya dalam smartphone atau smart device apapun itu sudah ada penangkalnya si volume itu akan berubah jadi merah kalau kita sudah melewati ambang batas yang disarankan,” lanjutnya. 

    Kedua, menggunakan earphone tidak boleh lebih dari 60 menit atau satu jam. 

    Namun, saat tidur mungkin pendengar sulit untuk menggunakan aturan ini. 

    Oleh karena itu, penggunaan kedua alat ini tetap harus dibatasi. 

    “Jadi, tetap saja walaupun kita atur volume-nya tetap tidak aman menurut saya. Nah belum alat itu kan makin lama makin digunakan itu makin panas, itu juga harus diperhatikan,” imbaunya.