Author: Tribunnews.com

  • Malangnya Nenek Ini, Dianiaya Warga gara-gara Dituduh Penculik Anak

    Malangnya Nenek Ini, Dianiaya Warga gara-gara Dituduh Penculik Anak

    TRIBUNJATENG.COM, CIANJUR – Seorang wanita lanjut usia (lansia) bernama Aisyah (77) menjadi korban penganiayaan di Cianjur.

    Dua pelaku penganiayaan akhirnya ditangkap pihak kepolisian setelah salah satunya sempat buron. 

    Pelaku berinisial A (50) dan AK (43) telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan bahwa kedua tersangka dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-1e KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

    “Dalam pemeriksaan, keduanya mengakui perbuatannya. Pelaku utama dalam perkara ini adalah AK yang memprovokasi warga hingga terjadi aksi main hakim sendiri,” ujar Tono di Mapolres Cianjur, Rabu (7/5/2025).

    Tono menjelaskan, kejadian bermula saat korban hendak mengunjungi rumah anaknya di daerah Warungkondang, Cianjur, pada Minggu (4/5/2025).

    Korban yang baru turun dari angkot meminta bantuan seorang anak di jalan untuk menunjukkan alamat rumah anaknya.

    Namun, di tengah perjalanan, anak tersebut berpamitan dan tidak mengantar korban hingga tujuan.

    “Tiba-tiba ada seseorang yang meneriaki korban sebagai penculik. Teriakan itu memancing perhatian warga sekitar,” jelas Tono.

    Korban kemudian diamankan warga, dan saat itulah dua pelaku melakukan kekerasan fisik dengan menampar dan memukul wajah korban.

    Aksi tersebut sempat direkam oleh seorang warga dan videonya viral di media sosial.

    “Korban mengalami luka memar di wajah dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit,” ujar Tono.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu atau melakukan tuduhan tanpa dasar yang berujung pada aksi main hakim sendiri.

    “Sangat disayangkan kejadian ini, apalagi korbannya adalah seorang lansia,” imbuhnya. (*)

  • UIN Walisongo Teken MoU dengan Innovative University College dan Saadah Education Group Malaysia

    UIN Walisongo Teken MoU dengan Innovative University College dan Saadah Education Group Malaysia

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – UIN Walisongo Semarang resmi menjalin kerja sama internasional dengan Innovative University College dan Saadah Education Group melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang dilaksanakan di Gedung Rektorat Kampus 3 UIN Walisongo, Senin (5/5/2025).

    Kegiatan ini diawali dengan Diskusi Ilmiah bertajuk “Isnad dan Tradisi Keulamaan Melayu” bersama narasumber utama, Prof. Dr. Sheikh Omar Kalash Al Husainiy, Deputi Rektor Bidang Akademik dan Internasionalisasi dari Innovative College Malaysia serta perwakilan dari Saadah Education Group.

    Dalam sesi pembukaan, Prof. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag., Direktur Pascasarjana UIN Walisongo, menyampaikan sambutan hangat kepada tamu kehormatan dan peserta diskusi.

    Ia menegaskan pentingnya isnad sebagai warisan otentik dalam tradisi keilmuan Islam yang perlu terus dikembangkan dalam konteks akademik modern.

    Diskusi ilmiah yang berlangsung selama lebih dari dua jam membahas sejumlah isu strategis dalam studi keislaman kontemporer.

    Omar Kalash menekankan pentingnya isnad—rantai transmisi keilmuan dalam tradisi Islam—sebagai dasar utama validitas pengetahuan.

    Ia menyampaikan bahwa sejarah dan warisan isnad telah menjadi identitas keilmuan Islam sejak generasi sahabat dan tabi’in.

    Ia juga menyoroti urgensi isnad sebagai sistem verifikasi pengetahuan yang tidak dapat digantikan oleh otoritas akademik formal semata.

    Lebih jauh, Omar mengajak para akademisi untuk mengintegrasikan isnad sebagai bagian inti dari kurikulum pendidikan Islam, khususnya di tingkat pascasarjana. 

    Ia juga menyerukan pentingnya kembali kepada turats (warisan klasik) sebagai sumber solusi dan kekuatan intelektual Islam yang autentik.

    Dalam presentasinya, beliau juga menekankan keunggulan tradisi keilmuan Melayu yang berhasil menjaga sanad dan turats melalui jalur pesantren dan madrasah, menjadikan wilayah ini sebagai simpul penting dalam jaringan keilmuan Islam global.

    Kegiatan ini dihadiri sekitar 55 peserta yang terdiri dari dosen serta mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3.

    Para peserta menunjukkan antusiasmenya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait bidang keilmuwan yang dibahas. Sehingga kegiatan diskusi ini dapat berjalan dengan baik.

    Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara UIN Walisongo dan Innovative College University dan Saadah Education Group Malaysia.

    Penandatanganan ini dipimpin oleh Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama sebagai perwakilan dari Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag.

    Dalam sambutannya, Hasan menyampaikan harapannya agar kerja sama ini tidak hanya memperkuat aspek akademik, tetapi juga mendorong pertukaran pelajar, kolaborasi riset, serta pengembangan jaringan ilmiah internasional yang lebih luas.

    Penandatangan MoU diikuti dengan penandatangan MoA (Memorandum of Agreement) dengan pihak pascasarjana UIN Walisongo Semarang.

    International Office UIN Walisongo memfasilitasi dan mengoordinasikan proses kerja sama ini, termasuk menjembatani komunikasi antar lembaga, menyusun kerangka kerja sama, dan memastikan kegiatan berjalan sesuai standar kolaborasi internasional.

    Melalui kerja sama strategis ini, Pascasarjana UIN Walisongo terus memperluas jejaring global dan berkomitmen dalam membangun ekosistem keilmuan Islam yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan.

  • Upaya Preventif Kecelakaan Kerja, Semen Gresik Gelar Simulasi Tanggap Darurat di Pabrik Rembang

    Upaya Preventif Kecelakaan Kerja, Semen Gresik Gelar Simulasi Tanggap Darurat di Pabrik Rembang

    TRIBUNJATENG.COM, Rembang – PT Semen Gresik memastikan kehandalan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menggelar simulasi tanggap darurat yang dilaksanakan di area reklamasi tambang tanah liat Pabrik Rembang,(Jumat, 25 April 2025).

    Simulasi tanggap darurat melibatkan personil dari seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seksi Tambang, unit Keamanan, United Tractors Semen Gresik (UTSG), serta dari tim medis poliklinik pabrik.

    “Simulasi dimulai saat seorang pekerja terluka karena gigitan ular berbisa di area reklamasi tambang tanah liat. Kemudian pekerja berkoordinasi unit tambang, seksi Keselamatan Kerja, Keamanan dan tim medispoliklinik,” papar SHE officer PT Semen Gresik, Alfi Fadhli.

    Pihaknya menambahkan bahwa pada proses simulasi evakuasi, terdapat personel yang terluka karena gigitan ular berbisa di bagian kaki sebelah kanan sehingga personel di evakuasi oleh tim medis.

    “Alur simulasi tanggap darurat ini, di-setting sama seperti aslinya sesuai dengan skenario, dimana setiap personil yang bertugas memerankan peran dengan sungguh – sungguh,” tandasnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono menuturkan bahwa Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja dan tidak terduga, seperti kebakaran, bencana alam serta berbagai jenis kecelakaan kerja lainnya. Maka dari itu, perusahaan wajib memiliki prosedur perencanaan tanggap darurat yang baik.

    “Simulasi ini memastikan para pekerja mengetahui dan memahami prosedur tanggap darurat dan kesiapan peralatan dan tim dalam menghadapi keadaan darurat. Maka dengan hal tersebut, sebagai wujud nyata komitmen dan implementasi perusahaan terhadap sistem manajemen K3,” tuturnya.

    Sulistyono berharap dengan dilaksanakannya simulasi tanggap darurat secara rutin di PT Semen Gresik, mampu melatih kesiapsiagaan personil dalam melakukan penanganan keadaan darurat di posisi manapun.

    “Simulasi ini juga untuk mengevaluasi kesiapan alat dan sarana prasarana penunjang dalam melaksanakan tanggap darurat. Di samping itu, kita mengevaluasi apakah prosedur tangap darurat masih efektif dan layak dijalankan di masing-masing area,” pungkasnya. (*)

  • Dr. Maria W. Sumarningsih Raih Gelar Doktor dari FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

    Dr. Maria W. Sumarningsih Raih Gelar Doktor dari FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Dr. Maria W. Sumarningsih, S.Pd., M.Ed., resmi menyandang gelar doktor setelah menuntaskan studi Program Doktor Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

    Meraih IPK 3,91 dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, Dr. Maria W. Sumarningsih menjadi lulusan doktor ke-89 dari program tersebut.

    Yudisium berlangsung di Ruang Rapat FEB UKSW, Selasa (22/04/2025), dipimpin oleh Dekan FEB UKSW Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., dan dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen pembimbing, tim penguji, serta tamu undangan dari mitra dan pemerintah daerah.

    Dr. Maria dikenal sebagai pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dan juga aktif sebagai konsultan sumber daya manusia.

    Dalam disertasinya yang berjudul “Belajar Adaptasi Lintas Budaya: Studi pada Ekspatriat di Indonesia”, Dr. Maria mengangkat isu strategis yang relevan dalam dinamika global saat ini.

    Penelitian ini tidak hanya menyajikan wawasan empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi adaptasi lintas budaya, kinerja, dan niat tinggal para ekspatriat di Indonesia, tetapi juga menyuguhkan pedoman praktis bagi perusahaan dalam merancang strategi ekspatriasi yang adaptif dan berkelanjutan.

    Disertasi ini membuka perspektif baru dalam kajian adaptasi lintas budaya di negara berkembang, dan menegaskan bahwa keberhasilan ekspatriat tak hanya ditentukan oleh faktor individu, tetapi juga oleh interaksi kompleks antara aspek personal, sosial, dan lingkungan eksternal.

    “Dari disertasi ini menunjukkan bahwa kecerdasan budaya, kecerdasan emosional, pengalaman internasional, dan pelatihan lintas budaya memiliki pengaruh signifikan terhadap pengalaman lintas budaya ekspatriat,” ungkapnya.

    Dr. Maria menyelesaikan disertasi ini di bawah bimbingan Profesor Christantius Dwiatmadja, S.E., M.E., Ph.D., dan Profesor Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., dengan tim penguji yang terdiri atas Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., dan Profesor Gatot Sasongko, S.E., M.S.

    Dalam sambutannya, Dekan FEB UKSW menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir, tetapi awal baru dalam pengabdian dan karya.

    “Selamat untuk pencapaiannya, ini adalah sebuah berkat. Kami berharap para alumni FEB terus berkarya dan menjadi berkat bagi gereja, bangsa, dan negara,” ujarnya.

    Sementara itu, Profesor Christantius, turut memberikan apresiasi atas kerja keras dan komitmen Dr. Maria. “Ini adalah bukti dari kesungguhan dan ketekunan dalam menjalani proses akademik. Semoga disertasi ini bermanfaat secara luas,” ungkapnya.

    Ucapan selamat dan apresiasi juga disampaikan oleh Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyebut disertasi ini sebagai karya yang relevan dan penting bagi Indonesia.

    “Salatiga adalah contoh nyata akulturasi budaya, di mana perbedaan menjadi kekuatan. Kami berharap Dr. Maria bisa menjadi agen perubahan dan ikut berkontribusi membangun Salatiga dengan perspektif dan semangat baru,” katanya. (*)

  • Meski Damai, Toko Tisna Minta Ganti Rugi ke Emak-emak Pencuri Sarden Selama 2 Tahun: Capai Rp 100 Jt

    Meski Damai, Toko Tisna Minta Ganti Rugi ke Emak-emak Pencuri Sarden Selama 2 Tahun: Capai Rp 100 Jt

    Meski Damai, Toko Tisna Minta Ganti Rugi ke Emak-emak Pencuri Sarden Selama 2 Tahun: Kerugian Ratusan Juta 

    TRIBUNJATENG.COM- Pemilik Toko Tisman batal memenjarakan emak-emak pencuri sarden (M).

    Pelaku diketahui sudah beraksi sejak 2 tahun lalu dan bikin pemilik toko rugi ratusan juta.

    Pelaku berinisial M tersebut sudah 2 tahun langganan berbelanja di Toko Tisman, Jalan Sembilang Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.

    Namun pemilik toko baru menaruh curiga sekitar 30 April 2025. 

    Saat digerebek, M berhasil menggondol 19 kaleng Sarden Mili. Di mana satu kalengnya, berkisar antara Rp 34 ribu 

    Meskipun rugi ratusan juta, Felda Tisman pemilik toko tidak memperpanjang kasus tersebut.

    Dideskripsikan Felda, pelaku menggunakan baju panjang sehingga menutupi semua badannya hingga ke kaki, sementara kaleng-kaleng sarden tersebut disembunyikannya di tas sandang, di dalam celana bagian pinggang hingga ke paha.

    “Kami pun baru ngeh bajunya kok itu-itu terus setiap ia belanja, kami kira dia orang susah ya kasihan lah,” tambahnya.

    Felda pun sebelumnya tidak pernah curiga dengan kondisi badan wanita tersebut yang gemuk.

    Menurut Felda, pelaku selama ini hanya mengambil sarden saja karena harganya yang mahal dan gampang dijual.

    Pelaku pun sudah menjadi langganan di toko harian itu selama dua tahun.

    Dari rekaman CCTV 2 minggu terakhir, ternyata pelaku sudah beraksi sekitar 20 kali, bila dihitung, dalam satu bulan toko tersebut bisa mengalami kerugian hingga Rp 6 juta atau Rp 100 juta lebih dalam dua tahun ini.

    Saat ditangkap, pelaku langsung dibawa ke Polsek Rumbai.

    “Polisi langsung cepat tanggap karena kami sudah banyak kumpulkan bukti-bukti, dia sudah fiks dipenjara, cuma saat diintrogasi terlalu lama dia memohon sama saya, ‘tolong anakku, tolong anakku aku kurung di rumah’ katanya, karena itu, kami dan para Polisi datang ke rumahnya megecek ternyata benar, ia kunci anaknya dari pagi sampai siang, anak nya sudah nangis-nangis,” kata Felda.

    Felda sebenarnya sudah sangat kesal dengan ulah para pencuri, bahkan baginya tak ada ampun untuk pencuri, ia pun sudah tak berempati, namun hatinya akhirnya luluh karena melihat anak pelaku yang masih kecil.

    “Kalau saya masukkan jeruji, anaknya itu bakal dititip ke panti, jadi saya gak bisa,” ujarnya.
    Felda tidak melanjutkan laporannya ke Polisi, namun ia meminta pelaku agar jangan kembali lagi ke toko, ia juga meminta ganti rugi dengan apa yang dimiliki pelaku.

    “Walaupun nilainya tidak sepandan, tapi dari pada dia dipenjara dan anaknya terlantar, ya sudahlah,” tutupnya.

    Diberitakan sebelumnya, dalam video viral yang beredar, tampak seorang wanita yang telah melakukan transaksi pembayaran di kasir dan mengambil kembalian langsung dihadang pemilik toko.

    “Kau mau baik-baik atau mau aku permalukan,” ujar pemilik toko sambil merekam pelaku dengan Hp nya.

    “Keluarkan ndak semuanya!” tambahnya lagi sambil menunjuk pelaku.

    Pelaku pun tampak syok dan tidak bisa berkata banyak, lalu ia mengajak pemilik toko ke sudut ruangan.

    “Sudah dua tahun kau ya langganan di sini, sarden aku habis sama kau!” ujarnya lagi.

    Pelaku pun mengeluarkan kaleng sarden dari dalam tas sandangnya.

    Selanjutnya ia mengeluarkan kaleng-kaleng sarden lainnya yang ia simpan dalam celananya sehingga total ada 19 kaleng sarden yang ia keluarkan.

    Perekam video pun tak kuasa menahan emosinya.

    “Hari ini 19 kaleng sarden kau curi. Berapa kerugian aku kau tau? Pantaslah baju kau itu-itu terus selama dua tahun, tengoklah sebanyak ini sarden diambilnya, aku tak ada kasi ampun, keluarkan lagi, atau kau mau aku telanjangi!” ujar pemilik toko penuh amarah.

    “Ku tengok CCTV 30 hari terakhir. Setiap hari kau curi itu sarden,” bentak pemilik toko.

    Pelaku pun mengeluarkan lagi kaleng-kaleng sarden yang masih disembunyikan dalam celananya sambil diperiksa seorang ibu lainnya yang juga pemilik toko.

    “Berapa ini satu hari kau ambil sarden, 500 ribu sehari mungkin kau curi ya!” kata si perekam lagi.

    Setelah sarden dikeluarkan semua dari pakaiannya, pemilik toko pun menghitung, totalnya ada 19 kaleng sarden, sementara 1 kaleng sarden dihargai Rp 34 ribu.

    Pelaku hanya bisa terduduk lesu setelah aksinya digagalkan, dan pemilik toko mengancam pelaku untuk membawanya ke Kantor Polisi dan menuntut pelaku mengganti rugi atas semua barang yang telah ia curi selama ini.

    “Kita bawa ke Polsek dulu, jadi kalau di mau damai dia harus bayar semua kerugian ini,” ujar pemilik toko.

    Pelaku pun akhirnya dibawa ke Polsek Rumbai Pesisir karena korban kesal dagangannya selalu dicuri.

    (*)

  • Ayah dan Anak Jadi Korban Kecelakaan Kereta di Kaligawe, Akbar Tewas Saat Gantikan Edi Nyetir Truk

    Ayah dan Anak Jadi Korban Kecelakaan Kereta di Kaligawe, Akbar Tewas Saat Gantikan Edi Nyetir Truk

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kecelakaan maut di perlintasan sebidang Kaligawe, Kota Semarang, Kamis (8/5/2025) dini hari, menelan satu korban jiwa. 

    Korban yang meninggal dunia adalah M. Akbar (20), pengemudi truk bermuatan kedelai yang tertemper Kereta Api Harina relasi Bandung–Surabaya.

    Yang memilukan, korban ternyata merupakan anak kandung dari salah satu penumpang truk, Edi (40), yang selamat meski mengalami luka ringan. 

    Keduanya merupakan warga Kampung Babakan Panorasan, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Korban meninggal adalah anak dari korban selamat. Sang ayah berada di dalam truk bersama anaknya saat kejadian,” kata Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.45 WIB. Truk Isuzu putih bernopol AG 8226 AS melaju dari arah timur dan hendak menyeberang di perlintasan JPL Kaligawe. 

    Dari keterangan petugas JPL Kaligawe, meski sirine telah dibunyikan dan palang pintu mulai menutup, truk tetap mencoba melintas.

    Namun, saat berada di atas rel, truk mendadak berhenti. Diketahui, kendaraan tersebut kesulitan masuk gigi rendah karena terperosok di lubang rel.

    Tak berselang lama, KA Harina yang melaju dari arah barat langsung menghantam truk. Kendaraan terseret sejauh lima meter. 

    M.Akbar, pengemudi truk, terjepit di antara gerbong dan truk hingga meninggal dunia di tempat. Sementara sang ayah dan satu kenek lainnya berhasil keluar menyelamatkan diri.

    “Pukul 05.00 WIB, petugas Polsek Gayamsari tiba di lokasi untuk mengamankan TKP. Evakuasi truk dan korban dilakukan bersama tim Unit Laka Lantas Polrestabes Semarang,” lanjut Kompol Hengky.

    Jenazah M.Akbar dibawa ke Kamar Mayat RSUP Dr. Kariadi menggunakan ambulans PMI Kota Semarang sekitar pukul 07.00 WIB. Polisi menyatakan tidak ada indikasi kelalaian dari petugas palang pintu karena sistem peringatan sudah aktif sebelum tabrakan terjadi.

    Kecelakaan ini juga sempat mengganggu arus lalu lintas dan perjalanan kereta api, sebelum akhirnya jalur dinyatakan normal kembali sekitar pukul 09.00 WIB. (Rad)

  • 7.000 Petani Penderes di Jawa Tengah Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perluasan

    7.000 Petani Penderes di Jawa Tengah Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perluasan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng-DIY menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris peserta petani penderes di Kabupaten Banyumas yang meninggal dunia.

    Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng-DIY Hesnypita menegaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, semua pekerja, baik formal maupun informal, wajib mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

    “Petani penderes termasuk pekerja yang memiliki aktivitas ekonomi. Negara hadir untuk melindungi mereka,” katanya dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).

    Santunan diserahkan secara simbolis oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng-DIY kepada Bupati pada hari Rabu kemarin, diteruskan kepada keluarga penerima.

    Yakni dari keluarga almarhum Turokhim dari Jingkang, Ajibarang, dan Sahidin dari Gununglurah, Cilongok, masing-masing sebesar Rp42 juta.

    Hesny mengungkapkan bahwa dari sekitar 14.000 penderes di Banyumas, baru sekitar 7.000 yang sudah terlindungi BPJS, baik melalui APBD, program Jimpitan, maupun dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Ia menargetkan seluruh penderes di Banyumas bisa terlindungi pada 2025.

    Pada saat sama, juga dilakukan kegiatan penyerahan santunan kematian dan kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi 187 anggota Koperasi Produsen Integrasi Petani Organik (Kopipo). 

    Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono bersama jajaran pejabat BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah & DIY.

    Bupati Sadewo menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan koperasi lokal yang telah memberikan perlindungan sosial bagi para penderes.

    Ia menegaskan bahwa seluruh biaya iuran jaminan sosial harus ditanggung perusahaan atau eksportir, bukan dibebankan kepada para penderes.

    “Saya ingin Kopipo menjadi contoh koperasi ideal. Semua anggotanya harus terlindungi oleh BPJS yang biayanya ditanggung perusahaan. Jangan sampai penderes terbebani potongan harga untuk jaminan sosial,” ujar Sadewo.

    Sadewo juga membeberkan rencana jangka panjang Pemkab Banyumas, yakni mengganti pohon kelapa tinggi dengan varietas kelapa genjah untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

    Ia mengaku sudah mendapat dukungan CSR dari Jerman untuk penyediaan bibit kelapa genjah, serta berencana menggandeng perusahaan lokal seperti PT Integral Mulia Cipta (IMC) dalam program tersebut.

    Sadewo juga menyampaikan imbauan tegas kepada para eksportir gula semut di Banyumas agar ikut berpartisipasi aktif mendaftarkan penderes binaannya ke BPJS Ketenagakerjaan.

    “Eksportir ini harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk melindungi penderes. Ini bukan soal rugi, tapi soal berbagi,” tegasnya.

    Ia menolak keras wacana pemotongan harga gula sebesar Rp500 per kilogram dari penderes untuk membayar iuran BPJS. Menurutnya, biaya itu adalah tanggung jawab perusahaan yang selama ini mendapatkan keuntungan dari ekspor gula semut. (*)

  • Kesaksian Pemilik Rumah Hancur Dihantam Truk dalam Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang di Purworejo

    Kesaksian Pemilik Rumah Hancur Dihantam Truk dalam Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang di Purworejo

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Purworejo–Magelang, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, pada Rabu (7/5/2025). 

    Kejadian tersebut menewaskan 11 orang dan melukai 6 lainnya.

    Kecelakaan juga menghancurkan sebuah rumah warga di sekitar lokasi kejadian. 

    Paiman (60), pemilik rumah yang hancur akibat tabrakan antara truk tronton dan minibus jenis angkot, mengaku syok melihat kerusakan yang terjadi.

    Saat kejadian, Paiman berada di dalam rumah dan mendengar suara klakson sebelum tabrakan terjadi.

    “Saya itu dengar suara klakson tet tet tet, setelah beberapa detik kemudian truk itu sudah oleng dan ambruk,” kata Paiman saat ditemui awak media di rumah sakit.

    Rumah Paiman kini hanya tersisa puing-puing.

    Kesaksian pemilik rumah

    Dinding yang roboh, atap yang ambruk, dan perabotan yang rusak total menggambarkan dampak dari kecelakaan tersebut.

    Beberapa kendaraan roda dua milik keluarganya yang terparkir juga mengalami kerusakan parah.

    “Waktu itu saya lagi mau ngecat lemari, saya gak sempat lari. Pikir saya kalau ambruk gak sampai rumah saya. Gak taunya roboh menimpa rumah saya,” ungkapnya.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.

    Diduga truk mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, sehingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya.

    Setelah menabrak angkot, truk tersebut juga menghantam rumah Paiman.

    Korban kecelakaan Purworejo

    Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Tjitrowardojo Purworejo, Nunik Sulityaningsih, mengonfirmasi bahwa di RSUD terdapat 6 korban kecelakaan, terdiri dari 5 korban meninggal dunia dan 1 orang luka parah.

    “Yang dirujuk ke Tjitrowardojo itu ada 6, Mbak, 5 meninggal dunia perempuan semua, yang 1 luka berat, teridentifikasi sebagai sopir,” ungkapnya.

    Sementara itu, di RSUD Tjokronegoro, terdapat 5 korban yang dirujuk dan semuanya dinyatakan meninggal dunia.

    “Semua korban sudah teridentifikasi oleh inafis dan setelah selesai langsung dibawa pulang,” kata Nunik.

    Kecelakaan ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya. (*)

     

  • Alumni UM Purwokerto Siap Promosikan UMP dan Berkontribusi untuk Kemajuan Kendari

    Alumni UM Purwokerto Siap Promosikan UMP dan Berkontribusi untuk Kemajuan Kendari

    TRIBUNJATENG.COM – Semangat membangun dari alumni Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kini bergema hingga ke wilayah timur Indonesia. Setelah resmi dikukuhkan oleh Rektor UMP Prof. Dr. Jebul Suroso, Ikatan Alumni UMP Cabang Kendari Sulawesi Tenggara langsung menyatakan komitmennya untuk tidak hanya menjadi representasi almamater, tetapi juga agen perubahan sosial di wilayahnya.

    Ketua Alumni UMP Kendari, apt. Alfiandi, S.Farm, menyatakan bahwa kiprah alumni tidak berhenti pada nostalgia kampus semata. Menurutnya, alumni UMP di Kendari siap menjadi duta kampus dan mitra strategis dalam berbagai lini pembangunan masyarakat. “Kami memiliki tanggung jawab moral dan sosial, tidak hanya mempromosikan UMP, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pengembangan masyarakat lokal di Kendari,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).

    Ada lima langkah strategis yang disiapkan Ikatan Alumni UMP di Kendari. Pertama, membangun kolaborasi dengan komunitas lokal dalam berbagai kegiatan sosial dan edukatif untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi publik. “Dengan menggandeng komunitas lokal, kita bisa memperluas dampak dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” jelas Alfiandi.

    Kedua, alumni UMP akan mengembangkan program-program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah Sulawesi Tenggara, khususnya di Kendari. Program ini akan menyasar peningkatan literasi, pelatihan keterampilan, hingga seminar-seminar kepemudaan.

    Ketiga, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, kesehatan, dan lingkungan melalui kampanye yang berkelanjutan. Keempat, mengadakan berbagai kegiatan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti bakti sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, serta distribusi bantuan.

    Dan terakhir, membangun jaringan alumni yang kuat, tidak hanya di Kendari, tetapi juga lintas daerah dan profesi. “Kami akan membuka ruang komunikasi dan kolaborasi antaralumni untuk saling mendukung baik dalam karier, pengabdian sosial, maupun kontribusi terhadap UMP,” tambahnya.

    Langkah ini sejalan dengan visi UMP sebagai kampus yang tidak hanya unggul di tingkat nasional tetapi juga memiliki daya saing dan jaringan global. Kehadiran alumni yang aktif dan peduli seperti di Kendari menjadi aset penting dalam memperluas pengaruh UMP di seluruh penjuru negeri.

    Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, alumni UMP Kendari siap menjadi motor penggerak perubahan, memperkuat branding UMP di kawasan timur Indonesia, dan memperluas kontribusi nyata untuk bangsa.(*/Tgr)

  • Kiat Pelaku UMKM Jateng Hadapi Tantangan Pasar, Gencar Promosi Temukan Peluang Baru

    Kiat Pelaku UMKM Jateng Hadapi Tantangan Pasar, Gencar Promosi Temukan Peluang Baru

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pelaku industri dan UMKM makin gencar melakukan promosi.

    Tak pilih diam di tengah kekhawatiran akan pengaruh perang dagang yang diterapkan Presiden Amerika Serikat ke beberapa negara, pelaku UMKM aktif memacu penjualan dengan mengikuti pameran.

    “Harapan kami ada sebuah goal entah di Semarang atau Jepara dengan dibuatnya event pameran furnitur atau handicraft,” kata satu produsen furnitur dan handicraft asal Jepara, Anas Hafidz di sela mengikuti pameran UMKM Gayeng 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Pollux Mall Paragon Semarang, Senin (5/5/2025).

    Pemilik usaha mebel Tsabit Gallery tersebut mengungkapkan, produk kerajinan memiliki daya tarik tersendiri baik di pasar domestik maupun luar negeri.

    Produk-produk yang diproduksinya pun bervariasi sesuai dengan pesanan dan jenis barang yang diminta konsumen.

    Anas menyebutkan, dalam sebulan, usahanya mampu memproduksi hingga 500 kursi, dengan pasar domestik yang lebih banyak tertuju ke Bali.

    Sedangkan ekspor, menurutnya sejauh ini tertuju ke Meksiko dan Spanyol.

    Anas menjual produk mulai Rp 20.000 untuk handicraft dan tak terbatas untuk produk mebel.

    “Yang banyak dicari kursi cafe. Rata-rata bahan dari kayu jati yang paling diminati, namun kami ada banyak varian (bahan kayu).

    Kalau harga, paling murah Rp 20.000 dan paling mahal Rp 5 juta seterusnya tidak terhingga, tergantung dari jenis barang,” bebernya.

    Ia melanjutkan, dalam menghadapi tantangan pasar, pelaku UMKM tetap optimis berinovasi.

    Ia berusaha untuk mempertahankan kualitas dan menyesuaikan produk sesuai permintaan konsumen.

    “Kalau bahan baku untuk produksi masih aman, dipasok dari berbagai daerah seperti Cepu, Blora, Jawa Timur, Jawa Barat, Batang, dan Cirebon,” sebutnya.

    Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Primasto Ardi Martono mengungkapkan, strategi diversifikasi diperlukan UMKM di tengah tantangan global.

    Ia menegaskan bahwa perang dagang yang berlangsung antara Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya pasti akan memberikan pengaruh, meskipun saat ini dampaknya belum terasa karena pemberlakuan tarif resiprokal terhadap Indonesia ditunda selama 90 hari.

    “Perang dagang Amerika Serikat pasti akan memberikan pengaruh, tetapi karena ditunda 90 hari, jadi sampai sekarang belum. Tapi pasti akan berpengaruh, karena sebagian besar ekspor Jateng 40 persenan ke Amerika Serikat.

    Persiapan pengusaha sekarang adalah melakukan alternatif pasar, jadi tidak semua konsen ke Amerika. Tujuannya mencari pasar lain, kalau seandainya nego buntu. Namun diharapkan tidak buntu sehingga ekspor kita tidak terganggu,” ungkapnya. (idy)