Author: Tribunnews.com

  • Revitalisasi Asrama Haji Donohudan Boyolali Telan Dana Rp 179 Miliar, Prioritaskan Fasilitas Utama

    Revitalisasi Asrama Haji Donohudan Boyolali Telan Dana Rp 179 Miliar, Prioritaskan Fasilitas Utama

  • DAFTAR 15 Golongan yang Bisa Naik Transportasi Umum Gratis di Jakarta, Program Bisa Diperluas

    DAFTAR 15 Golongan yang Bisa Naik Transportasi Umum Gratis di Jakarta, Program Bisa Diperluas

  • Kompor Pemanas Jadi Awal Petaka 5.000 Ekor Ayam Mati Terpanggang di Wonosobo

    Kompor Pemanas Jadi Awal Petaka 5.000 Ekor Ayam Mati Terpanggang di Wonosobo

  • Sosok Ibu Kandung dan Kekasihnya yang Aniaya Bayi hingga Tewas di Jaksel, Pekerjaannya Tidak Tetap – Halaman all

    Sosok Ibu Kandung dan Kekasihnya yang Aniaya Bayi hingga Tewas di Jaksel, Pekerjaannya Tidak Tetap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bayi berinisial R (2) tewas akibat dianiaya oleh ibu kandung dan kekasihnya, N (30) dan E (31).

    Berdasarkan keterangan Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu, kedua pelaku merupakan pengamen di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Mereka berinisial N (30) dan E (31). Jadi memang yang bersangkutan ini kerjanya tidak tetap,” ujar Citra, dilansir Warta Kota, Jumat (9/5/2025).

    “Jadi kadang mengamen, kemudian jual mawar di pinggir jalan itu,” sambungnya.

    Menurut Citra, kedua pelaku sempat mengarang cerita tentang kematian korban.

    Mereka berdalih korban meninggal dunia setelah bertengkar dengan kakaknya.

    “Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini?”

    “Alasannya karena berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan lah,” kata Citra.

    Citra menuturkan, bayi itu juga sempat dibawa ke puskesmas oleh seorang saksi yang tak tega melihat kondisi tubuh korban penuh luka.

    “Bahkan sebulan sebelum ini, saksi memang sudah membawa korban ke puskesmas. Karena atas dasar kemanusiaan, tidak tega.” 

    “Itu saha di lehernya, di badannya itu ada bekas cakar-cakaran, kemudian matanya lebam,” ungkapnya.

    Citra menyebut, penganiayaan terhadap korban dilakukan dengan menggunakan gitar.

    Bahkan berdasarkan pengakuan kedua pelaku, mereka kerap melakukan penganiayaan.

    “Setelah penyidik dalami, memang diakui mereka bahwa mereka akumulatif, jadi memang sudah sering melakukan kekerasan, baik itu mencubit, memukul pakai gitar, menempeleng, menabok,” terang Citra.

    Awalnya, kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari Puskesmas Kebayoran Baru, Rabu (7/5/2025).

    Pada saat itu, pelaku membawa korban ke puskesmas dan petugas mengecek kondisi sang bayi.

    “Setelah di sana ternyata dari petugas puskesmas mengecek kondisi anak tersebut, yang pertama memang dalam kondisi luka-luka, luka lebam.”

    “Kemudian juga ada tangan terkilir, dan juga dilihat bahwa anak tersebut sudah tidak bernyawa,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, pada Jumat.

    Laporan dari puskesmas lantas langsung direspons cepat oleh kepolisian.

    Polisi juga melihat bahwa ada kejanggalan dari kematian bayi tersebut.

    “Ada beberapa saksi yang sudah diminta keterangan, yang memang juga dari hasil keterangan saksi mengarahkan bahwa itu ada tindak kekerasan,” ucap Murodih.

    Penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi pun dilakukan hingga akhirnya pelaku ditangkap.

    “Jenazah kini telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi,” tutur Murodih.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bayi 2 Tahun Tewas Dianiaya Pasangan Pangamen di Blok M, Kasus Terungkap dari Laporan Puskesmas.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Tingkatkan Kesejahteraan, Presiden KSPSI Dorong Kemandirian Buruh – Halaman all

    Tingkatkan Kesejahteraan, Presiden KSPSI Dorong Kemandirian Buruh – Halaman all

    Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea memberikan pengarahan dalam kegiatan Training Of Entreprenuers Start Your Business (SYB) Istana Nelayan.

    Tayang: Jumat, 9 Mei 2025 20:11 WIB

    HandOut/IST

    KEMANDIRIAN BURUH – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea memberikan pengarahan dalam kegiatan Training Of Entreprenuers Start Your Business (SYB) Istana Nelayan, Jumat (9/5/2025).  

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea memberikan pengarahan dalam kegiatan Training Of Entreprenuers Start Your Business (SYB) Istana Nelayan, Jumat (9/5/2025). 

    Kegiatan tersebut merupakan kerja sama DPC KSPSI Kabupaten Tangerang bersama International Labour Organization (ILO).

    Kegiatan ini digagas oleh Ketua PC KEP KSPSI Kabupaten Tangerang Subiyanto dan Ketua DPC KSPSI Kabupaten Tangerang. 

    Andi Gani mendukung penuh kegiatan tersebut karena sangat membantu perekonomian buruh dan keluarganya. 

    “KSPSI juga akan mengupayakan akses perbankan dan CSR untuk permodalan buruh membuka kegiatan usaha mandiri,” kata Andi Gani. 

    Penasehat Kapolri ini menilai, kemandirian buruh dalam wirausaha merupakan langkah KSPSI untuk memperkuat fondasi ekonomi para anggota. 

    Andi Gani berharap dengan mandiri secara ekonomi, buruh bisa hidup tanpa menggantungkan diri pada siapapun

    Dalam kesempatan itu, Andi Gani juga meminta agar Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto saat May Day 2025 di Monas lalu dapat segera terwujud.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rencana Israel untuk Pindahkan Warga Palestina Keluar dari Gaza Ilegal, Kata Norwegia dan Islandia – Halaman all

    Rencana Israel untuk Pindahkan Warga Palestina Keluar dari Gaza Ilegal, Kata Norwegia dan Islandia – Halaman all

    Rencana Israel untuk Pindahkan Warga Palestina keluar dari Gaza Ilegal, kata Norwegia dan Islandia

    TRIBUNNEWS.COM- Rencana Israel untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza akan menjadi pemindahan paksa secara ilegal, akan memicu lebih banyak kekerasan dan akan merusak upaya untuk mendirikan negara Palestina, kata menteri luar negeri Norwegia dan Islandia kemarin menurut Reuters .

    Pasangan tersebut merupakan bagian dari kelompok negara-negara Eropa Barat – yang juga mencakup Irlandia, Spanyol, Slovenia, dan Luksemburg – yang pada hari Rabu mengecam rencana Israel untuk meningkatkan operasi militernya di Gaza.

    Kabinet Keamanan Israel minggu ini menyetujui sebuah rencana yang mungkin mencakup penyitaan seluruh wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang, serta kontrol atas bantuan, yang telah diblokir masuknya sejak Maret.

    “Kami merasa khawatir dan terkejut dengan apa yang kami dengar dari kabinet keamanan Israel tentang rencana untuk meningkatkan operasi militer di Gaza dan melakukan apa yang mereka sebut sebagai evakuasi,” kata Espen Barth Eide dari Norwegia dalam sebuah wawancara.

    “Ini akan menyebabkan pemindahan paksa rakyat Palestina, pertama dari utara ke selatan, dan berpotensi keluar dari negara ini. Ini jelas melanggar hukum internasional,” katanya, seraya menambahkan: “Ini akan merusak harapan bagi negara Palestina … [dan menjadi] resep untuk pertumpahan darah lebih lanjut.”

    Menteri luar negeri Islandia, negara Eropa Barat pertama yang mengakui Palestina sebagai negara pada tahun 2011, mengatakan Israel harus mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk untuk membantu warga sipil.

    “Apa yang paling dibutuhkan saat ini adalah dimulainya kembali gencatan senjata dan pembebasan tanpa syarat semua sandera,” kata Thorgerdur Katrin Gunnarsdottir dalam wawancara telepon bersama.

    AS dan Israel telah membahas kemungkinan Washington memimpin pemerintahan sementara pascaperang di Gaza, dengan sumber yang mengutip pemerintahan AS di Irak setelah perang 2003 sebagai model yang mungkin.

    Norwegia, yang berperan sebagai fasilitator dalam perundingan tahun 1992-1993 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina yang menghasilkan Kesepakatan Oslo pada tahun 1993, baru-baru ini mendukung upaya Arab untuk rencana pascaperang bagi Gaza.

    Barth Eide mengatakan pemerintahan Palestina di Gaza diperlukan, “pemerintahan Palestina yang akan bertanggung jawab atas Gaza dan Tepi Barat.”

    “Kewenangan yang mereka [AS] dirikan di Irak setelah perang Irak, jika boleh dikatakan, tidak diakui secara universal sebagai ide yang sangat bagus,” katanya. “Itu tidak berhasil.”

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Diderita oleh Selena Gomez, Lupus Bisa Diidap Siapa Saja, Ketahui Faktor Risikonya – Halaman all

    Diderita oleh Selena Gomez, Lupus Bisa Diidap Siapa Saja, Ketahui Faktor Risikonya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selena Gomez, penyanyi dan aktris asal Amerika Serikat, pernah berbagi kisah soal keinginannya memiliki seorang anak. 

    Namun Gomez mengungkapkan bahwa ia tak bisa mengandung anak karena masalah kesehatan yang dihadapi. 

    Pelantun ‘Wolves’ ini memang telah diketahui lama menderita lupus, penyakit autoimun yang didiagnosis pada 2015. 

    Menurut Dokter spesialis penyakit dalam RS Kariadi dr Fenda Adita, SpPD FINASIM ungkap jika penyakit ini bisa menyerang siapa saja. 

    “Iya, mulai dari anak sampai tua bisa berisiko,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Jumat (9/5/2025). 

    Lupus, atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE), merupakan kondisi di mana tubuh menyerang dirinya sendiri karena kelainan pada sistem kekebalan tubuh.

    Gejala yang muncul pun beraga antara satu pasien dengan lainnya, tergantung pada organ yang diserang. 

    Organ yang sering terlibat meliputi kulit, ginjal, sendi, paru-paru, dan bahkan otak.

    Ia mengungkapkan jika ada faktor risiko pencetus munculnya penyakit lupus. 

    Salah satunya adalah faktor genetik, sehingga penyakit ini sulit untuk dilakukan pencegahan. 

    “Karena kan kita harus cek secara genetik ya, dan itu pun dengan harga yang mahal. Itu yang kesulitan kita di Indonesia untuk mendeteksi genetik,” imbuhnya. 

    Genetik memang menjadi salah satu penyebab utama lupus. 

    Jika ada anggota keluarga yang menderita lupus, risiko untuk mengembangkan penyakit ini juga meningkat. 

    Namun, tidak semua orang dengan riwayat keluarga lupus pasti akan mengidapnya.

    Faktor kedua adalah dari segi hormonal. Diketahui jika pasien dengan lupus memiliki hormon estrogen yang lebih tinggi daripada orang yang bukan lupus. 

    “Kalau pada laki-laki lebih ke androgennya yang turun. Tapi kalau pada perempuan, hormon estrogen yang berlebih. Selain hormon estrogen, prolaktinya juga meningkat,” imbuhnya.

    Terakhir, faktor pencetus adalah lingkungan. Lebih lanjut dr Fenda Adita pun menjelaskan faktor lingkungan seperti apa yang bisa mencetuskan lupus. 

    Salah satunya seperti infeksi virus berkali-kali, hingga gaya hidup yang tidak sehat. 

    Terutama infeksi virus dari Epstein-Barr (EBV), serta paparan bahan kimia berbahaya seperti silika dan timah.

    “Yang paling sering itu infeksi virus ya. Kemudian yang kedua lifestyle. Kehidupan instan. Kemudian tentunya pengaruh kimia seperti silika, timah, dan yang lain. Di lingkungan itu baru nanti mencetuskan adanya auto-immunitis atau disini penyakit lupus,” paparnya. 

    Selain itu stres berkepanjangan juga bisa menjadi pencetus munculnya penyakit lupus.

    Hal ini dikarenakan stres dapat memperburuk gejala dan mempercepat perkembangan penyakit pada individu yang sudah memiliki faktor genetik atau auto anti bodi lupus.

    Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan menurut dr Fenda bisa dengan vaksin untuk mencegah infeksi. 

    Dan, menjalani pola hidup yang sehat, serta menjauhi hal-hal yang memicu stres. 

     

  • Penyebab Kebakaran Rumah Selebgram Tewaskan 3 Balita di Kendari: Diduga dari Korek Api & Korsleting – Halaman all

    Penyebab Kebakaran Rumah Selebgram Tewaskan 3 Balita di Kendari: Diduga dari Korek Api & Korsleting – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran terjadi di rumah seorang selebgram berinisial SA di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (6/5/2025).

    Ketika itu, SA sedang pergi meninggalkan rumah dan empat balitanya.

    Akibat kejadian, ketiga anak SA meninggal dunia. ANP (3) dan AZP (1) tewas saat terjadi kebakaran rumah.

    Sementara N (3) menyusul kedua saudaranya usai dirawat di RS Hermina.

    Ketiganya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kota Kendari.

    Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menyampaikan tim Labfor masih akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kebakaran tersebut.

    “Masih tunggu labfor,” ungkapnya, Jumat (9/5/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Namun, dari beberapa keterangan yang didapatkan di lapangan, penyebab kebakaran diduga berasal dari korek api dan korsleting listrik.

    “Karena dari empat anak, itu ada satu yang sering main korek.”

    “Bisa juga karena korsleting listrik, tapi itu semua masih dugaan, untuk hasil pasti masih menunggu labfor,” terang Andry.

    Akhir Tragis 3 Balita

    Balita AN dan AZ ditemukan dalam kondisi mengenaskan dari dalam rumah terbakar pada Selasa petang.

    Satu korban lainnya S (4), masih dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari akibat luka bakar.

    N yang sebelumnya juga berjuang melawan luka bakar di sekujur tubuhnya bersama S, telah pergi untuk selama-lamanya.

    Balita N dimakamkan berdampingan dengan makam AN dan AZ yang pada pagi harinya dikebumikan dalam satu liang lahat.

    Diberitakan TribunnewsSultra.com, TPU tersebut berlokasi tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) rumah terbakar yang merenggut nyawa tiga balita tersebut.

    Sang ayah, AR, terlihat menggendong jasad N yang terbungkus kain kafan ke tempat pemakaman.

    Pada pagi harinya, AR juga terlihat membopong jasad anaknya, AN, ke liang lahat.

    SA (23), ibu dari ketiga balita, terlihat menggendong jenazah anak bungsunya, AZP.

    Sebelumnya, AR yang sempat ditemui di RS Bhayangkara Kendari, Selasa, terlihat tak bisa menutupi kesedihannya.

    AR menceritakan sosok dan keseharian anaknya, AN dan AZ, yang sudah berpulang.

    Ia memaparkan, AN memang memiliki kebiasaan untuk selalu menjaga dan melindungi adiknya, AZP.

    “Kalau ada yang mengganggu adiknya, pasti akan dibela oleh kakaknya,” ucapnya.

    Kronologi

    Pihak kepolisian dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kendari telah membeberkan kronologi kebakaran tersebut.

    Damkar dalam keterangannya menyebutkan, awalnya pusat informasi Damkarmat menerima laporan peristiwa rumah terbakar dari pelapor, KA, sekitar pukul 14.21 WITA.

    BALITA TEWAS TERBAKAR – Teriakan histeris warga mengiringi detik-detik evakuasi 2 balita tewas terpanggang dalam kebakaran rumah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kebakaran rumah tersebut terjadi di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, pada Selasa (06/05/2025). Dalam insiden tersebut, dua balita tewas terbakar yakni AZP yang baru berusia 1 tahun dan dan ANP berusia 3 tahun. (TribunnewsSultra.com/Istimewa)

    Sebanyak 2 mobil Damkar, 1 unit rescue, dan 1 ambulans, kemudian diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. 

    “Sesampainya di TKP, api sudah menjalar menghanguskan 1 bangunan rumah.”

    “Warga yang ada di sekitar membantu memadamkan api dengan ember,” tulis akun Instagram resmi Damkar Kendari.

    Sebanyak empat anak yang berada di dalam rumah, menjadi korban kebakaran.

    “Dua orang anak yang selamat (S) 4 tahun dan (N) 2 tahun. Sedangkan 2 orang anak lagi tidak sempat diselamatkan karena kobaran api semakin membesar yang berusia 1 tahun (AZ) dan 2 tahun (AN) meninggal dunia hangus terbakar,” jelas Damkar Kendari.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menjelaskan kondisi rumah sebelum kebakaran terjadi.

    Awalnya, SA (23) pergi keluar rumah bersama kekasihnya, AD.

    Mereka hendak membelikan makanan bagi keempat korban dan sempat mampir mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraannya.

    “Mamanya korban ini bersama AD pergi membeli makanan untuk anak-anak ini,” ujar Andry, Rabu (7/5/2025).

    Namun saat tiba di rumah, SA sudah mendapati kondisi rumahnya terbakar hebat.

    Bersama warga, SA dan AD berusaha mengevakuasi para korban yang terjebak di dalam rumah.

    Korban balita N dan S sempat diselamatkan, namun dengan kondisi luka bakar berat di sekujur tubuhnya.

    Sementara, korban AN dan AZ terjebak di dalam rumah hingga ditemukan dalam kondisi terpanggang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Penyebab Kebakaran Rumah Tewaskan Tiga Balita di Puuwatu Kendari Tunggu Hasil Labfor

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/Desi Triana Aswan)

  • Legislator Komisi XII DPR Dukung Peningkatan Produksi Migas Nasional – Halaman all

    Legislator Komisi XII DPR Dukung Peningkatan Produksi Migas Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno berharap, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan kinerja.

    Melalui peningkatan produksi PHE yang notabene adalah kontributor terbesar, imbuh Eddy, diharapkan produksi migas nasional juga meningkat, sehingga memperkuat peran terhadap ketahanan energi nasional.

    Demikian disampaikan Eddy, menyikapi kinerja positif PHE pada Triwulan I 2025.  

    ”Ya, (peran PHE) memang sangat krusial. Saya percaya, ke depan PHE bisa melakukan peningkatan lebih banyak lagi. Makanya, harus terus didukung, terutama kekuatan finansialnya agar PHE mampu secara terus-menerus meningkatkan eksplorasi,” kata Eddy kepada media hari ini, Jumat (9/5/2025).

    Sebagai kontributor migas terbesar di Tanah Air, peran PHE dan anak-anak usahanya, seperti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), memang sangat besar.

    Untuk minyak misalnya, PHE berkontribusi sekitar 69 persen produksi nasional. Karena itulah, jelas Eddy, PHE harus terus menjaga tingkat produksi. Sebab jika terjadi penurunan produksi, tentu akan berdampak cukup signifikan terhadap ketahanan energi nasional.

    ”Pasti dong, harus terus menjaga produksi. Karena penurunan produksi antara Pertamina dan KKKS lain, misal sama-sama 10 persen, tentu memiliki impact berbeda. Karena volume produksi Pertamina besar sekali dibandingkan KKKS yang lain. Sepuluh persen dari 100 kan berbeda dibandingkan 10 persen dari 20,” kata Eddy.

    Karena peran krusial itulah, PHE juga harus didukung agar benar-benar fokus. Eddy sependapat, PHE hendaknya tidak terlalu dibebani dengan hal yang bukan kewajiban pokoknya, karena bisa berpengaruh terhadap ketahanan energi nasional.

    Dalam kondisi sumur yang sudah mature, Eddy menilai, keberhasilan PHE meningkatkan produksi pada Triwulan I 2025, dilakukan melalui peningkatan aspek investasi, termasuk aspek drilling.

    ”Tentu dilakukan melalui upaya luar biasa. Artinya semakin banyak dilakukan investasi sektor pengeboran, maka semakin besar potensi untuk menemukan sumber migas baru untuk peningkatan produksi. Makanya, capaian PHE pada Triwulan I 2025, jelas merupakan prestasi,” tutup Eddy.

     
    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga mengapresiasi pencapaian dan inovasi yang dilakukan PHE, antara lain melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

    Termasuk di antaranya, dalam mempertahankan tingkat produksi migas di lapangan-lapangan tua.

    “PHM harus terus fokus pada peningkatan lifting minyak demi mendukung ketahanan energi nasional. Pemerintah akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mempercepat eksplorasi dan pengembangan lapangan baru,” tegas Bahlil saat kunjungan kerja ke  kerja ke Lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS), 30 April 2025.

    Secara nasional, Bahlil juga optimistis target lifting 2025 akan tercapai.

    “Lifting minyak kita sekarang kan hanya 580 ribu barel per day dan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita 605 ribu barel per day di tahun 2025. Dan Insyaallah akan bisa mencapai bahkan melebihi target dari apa yang dicanangkan dalam APBN,” kata Bahlil ketika itu.

    Sebelumnya, PHE menyampaikan, pada Triwulan I 2025 berhasil meningkatkan produksi migas menjadi 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan Triwulan I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD.  

    Hingga Maret 2025, PHE juga mampu menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.

    Pencapaian Triwulan I 2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.   

  • Komisi I DPR Dukung Satgas Bentukan Kemenko Polkam Bersih-bersih Preman Berkedok Ormas – Halaman all

    Komisi I DPR Dukung Satgas Bentukan Kemenko Polkam Bersih-bersih Preman Berkedok Ormas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR Komisi I dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia menyebut pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas oleh Kemenko Polkam sebagai bentuk hadirnya negara untuk menjaga stabilitas nasional, iklim investasi dan ketertiban umum.

    Pembentukan Satgas ini juga diharapkan dapat mengatasi praktik premanisme yang kerap disalahgunakan dengan mengatasnamakan ormas.

    “Saya memberikan dukungan penuh atas inisiatif Menko Polkam untuk membentuk Satgas dalam menangani premanisme dan ormas yang bermasalah. Menurut saya, ini sangat penting untuk menjaga stabilitas nasional dan iklim investasi yang kondusif di Indonesia,” ujar Farah kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Sebagai contoh, Farah menyoroti insiden yang sebelumnya menimpa pabrik mobil listrik asal Tiongkok, BYD, yang mengalami gangguan oleh ormas saat pembangunan fasilitas pabriknya di Subang, Jawa Barat. 

    Ia kemudian menyoroti praktik premanisme oleh oknum ormas yang juga mengancam keamanan masyarakat seperti dalam kasus pengeroyokan anggota Polri di Depok, yang berujung pada aksi anarkis termasuk pembakaran mobil yang baru-baru ini terjadi.

    “Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan konkret dan cepat dari negara. Kita tidak bisa membiarkan kelompok tertentu merusak tatanan sosial dan mengancam stabilitas,” tegas Farah.

    Menurut Farah, kehadiran ormas sejatinya memiliki tujuan mulia sebagai mitra pembangunan sosial dan demokrasi. Namun, ketika ormas menyimpang dari tujuan tersebut dan menjadi sumber keresahan publik serta hambatan bagi investor, maka negara tidak boleh tinggal diam. 

    Dirinya menilai langkah pembentukan Satgas antipremanisme ini sangat relevan dengan situasi global saat ini, di mana iklim investasi sangat bergantung pada persepsi terhadap stabilitas dan kredibilitas negara.

    “Investasi asing tidak hanya butuh regulasi yang jelas, tapi juga ekosistem sosial yang stabil dan bebas dari intimidasi oleh kelompok tertentu. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme yang dibungkus atas nama ormas,” sambungnya.

    Kerugian ekonomi akibat premanisme bukan hanya asumsi, melainkan telah terbukti secara nyata. Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat bahwa premanisme yang dilakukan oknum ormas telah menyebabkan batalnya investasi senilai ratusan triliun rupiah di Indonesia. 

    Selain menimbulkan kerugian finansial langsung, praktik ini menciptakan ketidakpastian hukum, meningkatkan biaya operasional pelaku usaha, dan menurunkan kepercayaan investor terhadap keamanan berusaha di Tanah Air.

    Fenomena serupa juga terjadi di berbagai negara. Di Peru, pemerasan oleh kelompok kriminal menyebabkan kerugian ekonomi sebesar USD 1,6 miliar per tahun. 

    Di Meksiko, pemalakan oleh ‘kartel’ berdampak langsung pada inflasi, dengan harga barang seperti jeruk nipis dan tortilla naik hingga 20 persen. Sementara di Italia, pendapatan organisasi kriminal dapat mencapai EUR 44 miliar per tahun—sekitar 2,9 persen dari PDB nasional—akibat aktivitas ilegal termasuk pemerasan dan penguasaan proyek publik.

    “Data ini menunjukkan bahwa premanisme adalah ancaman nyata bagi perekonomian negara. Maka, respons tegas dan terstruktur dari pemerintah Indonesia adalah langkah yang sangat tepat,” ujar Farah.

    Ia menambahkan bahwa negara tidak boleh ragu untuk menggunakan instrumen hukum terhadap aktor-aktor non-negara yang telah menyalahgunakan peran sosial ormas menjadi alat tekanan terhadap masyarakat maupun pelaku usaha.

    “Setiap warga negara berhak merasa aman. Investasi tidak akan datang ke tempat yang rawan intimidasi. Pemerintah wajib hadir memastikan ruang publik bebas dari tindakan-tindakan menyimpang yang dapat mengganggu pembangunan nasional,” tambahnya.

    Farah juga mengapresiasi rencana pembentukan kanal pengaduan resmi bagi masyarakat dan pelaku usaha yang merasa dirugikan oleh tindakan ormas tertentu. Menurutnya, ini merupakan cerminan komitmen pemerintah dalam membangun sistem responsif yang berpihak pada korban.

    “Pendekatan represif saja tidak cukup. Pemerintah sudah tepat membuka kanal pengaduan dan membuka peluang pembinaan bagi ormas. Ini akan memperkuat kohesi sosial dan mencegah stigmatisasi,” pungkas Farah.