Author: Tribunnews.com

  • Buah Bibir : Raisa Andriana Batal Manggung di Purwokerto

    Buah Bibir : Raisa Andriana Batal Manggung di Purwokerto

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Penyanyi Raisa Andriana akhirnya buka suara terkait pembatalan penampilannya di Purwokerto yang seharusnya digelar pada 29 Desember 2024.

    Dalam unggahan video di Instagram pribadinya, Raisa menjelaskan bahwa masalah ini terjadi karena ketidakprofesionalan dari pihak penyelenggara acara.

    “Aku merasa sedih dan merasa bersalah juga,” kata Raisa di potongan videonya.

    Setelah didengarkan lebih dekat, Raisa menyebut kata Purwokerto. Rupanya permintaan maaf Raisa ini terkait konsernya di Purwokerto.

    Raisa menyatakan tak hadiri konser yang tiketnya sudah terlanjur terjual.

    Raisa mengaku minta maaf karena keputusannya ini berat. Ia membeberkan alasannya tak bisa konser di Purwokerto.

    “Aku tak akan hadir ke sana tanggal 29 Desember karena sejujurnya pihak penyelenggara sangat tidak bisa diajak bekerja sama, akomodasi, transportasi teknis kita tak jelas, kita hubungi mereka tak dibalas, kabur-kaburan aku juga bingung kayak gimana.

    Situasi tak memungkinkan untuk tim produksi dan aku ke sana,” katanya.

    Raisa pun mengaku kecewa. karena dia pun sudah menyiapkan konser ini, termasuk kostum konser.

    “Aku tahu teman-teman sudah beli tiket nungguin aku, aku minta maaf banget, aku juga kecewa juga sudah fitting dan segala macam.

    Meski ini murni kesalahan penyelenggara, aku merasa sedih dan merasa bersalah juga,” tutur dia.

    Masalah komunikasi yang buruk, ditambah ketidakjelasan dalam pengaturan transportasi dan akomodasi, membuat Raisa dan tim produksinya merasa tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi acara.

    Raisa berharap di masa mendatang, ia bisa kembali ke Purwokerto dan menghibur penggemarnya dalam acara yang lebih terorganisir. (tribunjateng)

  • Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara, Andi Rokhmat, mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sigap dalam menangani bencana alam.

    Hal tersebut disampaikan Andi seusai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama DPUPR dan BPBD Jepara di ruang rapat Komisi D DPRD Jepara, Kamis (2/1/2025).

    Pria yang akrab disapa Andi Andong ini menjelaskan, rakor dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi selama puncak musim hujan.

    “Rapat ini terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana musim hujan dan pemeliharaan jalan. Kami rakor dengan DPUPR dan BPBD Jepara,” ujarnya.

    Ia berharap, jika terjadi bencana seperti angin lisus atau rumah roboh, masyarakat dapat segera mendapatkan penanganan.

    “BPBD sudah menyiapkan nomor kontak 24 jam agar bisa turun langsung menangani bencana,” tambahnya.

    Selain itu, Andi meminta DPUPR untuk berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait tanggul yang berpotensi meluap atau jebol.

    “Dengan curah hujan tinggi, alat berat harus disiapkan agar koordinasi bisa dilakukan dengan cepat,” katanya.

    Rakor ini juga bertujuan meningkatkan komunikasi antara eksekutif dan legislatif, terutama dalam situasi darurat bencana.

    “Mensinkronkan dan mempercepat komunikasi antara dua dinas sangat penting, terutama saat terjadi bencana,” pungkasnya.

  • Pilu di Sudut Pasar Ngabul: Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Kios Sederhana

    Pilu di Sudut Pasar Ngabul: Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Kios Sederhana

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Malam itu, Pasar Ngabul, Jepara, terasa lebih sepi dari biasanya. Dalam temaram lampu kios yang redup, seorang perempuan lansia ditemukan tak bernyawa.

    Suhartini (50), seorang warga asal Grobogan, ditemukan meninggal dunia di kios pasar tempatnya berjualan, Rabu (1/1/2025) malam.

    Penemuan jenazah Suhartini bermula dari patroli rutin yang dilakukan oleh anggota Polsek Tahunan.

    Kapolsek Tahunan, AKP Ginyono, menuturkan bahwa patroli malam tersebut awalnya hanya untuk memastikan keamanan area pasar.

    “Saat patroli, anggota melihat seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa masuk ke dalam pasar.

    Ketika dicek, tidak ada siapa-siapa di mushola.

    Namun, mereka menemukan kios yang tidak terkunci,” jelas AKP Ginyono, Kamis (2/1/2025).

    Kecurigaan itu membawa anggota kepolisian menuju kios kecil milik Suhartini.

    Kios yang selama ini menjadi saksi perjuangan seorang perempuan tangguh itu ternyata menyimpan pemandangan pilu.

    Di atas dipan sederhana, Suhartini ditemukan telah berpulang dalam keadaan terlentang.

    “Anggota langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek dan menghubungi ambulans untuk mengevakuasi jenazah. Kami membawa jenazah ke RSU Kartini Jepara,” lanjut AKP Ginyono.

    Kesedihan tidak hanya menyelimuti pihak kepolisian, tetapi juga keluarga yang bergegas ke rumah sakit untuk memastikan kabar duka tersebut.

    Menurut hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Suhartini.

    “Dugaan kami, beliau meninggal karena sakit yang dideritanya. Usianya sudah cukup tua dan mungkin kelelahan,” tambah Kapolsek.

    Suhartini dikenal sebagai sosok pekerja keras yang sehari-harinya berdagang di pasar Ngabul.

    Meski jauh dari kampung halaman di Desa Bandung Rejo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, ia memilih untuk mencari nafkah di Jepara demi keluarganya.

    Kios kecil di sudut pasar menjadi saksi bisu ketekunan Suhartini hingga akhir hayatnya.

    Setelah proses identifikasi dan pemulangan jenazah, keluarga Suhartini membawa pulang jasadnya untuk dimakamkan di kampung halaman.

    Suasana duka menyelimuti rumah duka, dan banyak warga yang datang untuk mengucapkan belasungkawa.

    Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang kerasnya perjuangan hidup, terutama bagi para lansia yang tetap berusaha mandiri meski di usia senja.

    Pasar Ngabul mungkin akan terus sibuk seperti biasa, namun kios kecil Suhartini akan selalu menjadi pengingat tentang keteguhan seorang perempuan dalam menjalani hidupnya. (ito)

  • MUI Jateng Siapkan Program Kerja 2025: Perkokoh Kerukunan dan Berdayakan Umat

    MUI Jateng Siapkan Program Kerja 2025: Perkokoh Kerukunan dan Berdayakan Umat

     

    Semarang, Tribunjateng.com  – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan program kerja prioritas untuk tahun 2025. Dengan visi memperkokoh ukhuwah Islamiyah dan menjaga kerukunan antar umat beragama, MUI Jawa Tengah menyiapkan serangkaian kegiatan yang bertujuan mendukung kesejahteraan umat serta membangun keharmonisan masyarakat.

    Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji menjelaskan bahwa program kerja tahun 2025 mengacu pada prinsip Khidmatul Ummah (pelayanan kepada umat) dan Shodiqul Hukumah (bekerja sama dengan pemerintah). “Program ini juga dirancang untuk melanjutkan langkah strategis yang sejalan dengan kebijakan MUI Pusat, sambil mempertimbangkan kearifan lokal di Jawa Tengah,” KH Ahmad Darodji saat ditemui di Rumah Makan Simpang Raya Semarang Kamis (2/1)

    MUI Jateng telah menetapkan 12 Program Prioritas pada 2025 ini.  Berikut adalah 12 program kerja prioritas MUI Jawa Tengah yang terbagi dalam beberapa komisi dan lembaga:  

    1. Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Antar Umat Beragama  
       – Program: Harmoni dalam Keagamaan dengan tema “Peran MUI dalam Memperkokoh Kerukunan Menuju Jawa Tengah Bermartabat”.  

    2. Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga  
       – Program: Halaqah Ulama bertema “Moderasi Beragama Bagi Generasi Muda/Rohis”.  

    3. Komisi Fatwa  
       – Program: Sosialisasi Fatwa dan Metodologi Penetapan Fatwa MUI, serta Sidang Fatwa Ketetapan Halal.  

    4. Komisi Dakwah  
       – Program: Lokakarya untuk merumuskan etika berdakwah melalui media tradisional dan modern.  

    5. Komisi Pendidikan, Pesantren, dan Kaderisasi Ulama  
       – Program: Orientasi Kader Ulama (OKU) Tahun 2025.  

    6. Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan  
       – Program: Riset tentang respons masyarakat terhadap peran MUI Jawa Tengah.  

    7. Komisi Hukum dan HAM  
       – Program: Halaqah Ulama dengan tema “Kebijakan Legislasi tentang Wisata Kuliner dalam Masyarakat Plural Berbasis Moral Keagamaan”.  

    8. Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat  
       – Program: Halaqah Ulama bertema “Kreatif Generasi Muda Islam Mandiri pada Sektor Pertanian dan Peternakan”.  

    9. Komisi Informasi dan Komunikasi  
       – Program: Optimalisasi peran komisi dalam mendukung tugas-tugas MUI Jawa Tengah.  

    10. Komisi Seni Budaya dan Peradaban Islam  
        – Program: Festival Seni Budaya Islam Nusantara bertema “Seni Budaya Islam Nusantara; Menjaga Tradisi, Menginspirasi Generasi”.  

    11. Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat  
        – Program: Halaqah Ulama bertema “Peran MUI Jawa Tengah dalam Eliminasi TBC Tahun 2030”.  

    12. Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda)  
        – Kegiatan tahunan untuk mengevaluasi dan merencanakan program kerja MUI Jawa Tengah.

    Kerja Sama dengan Berbagai Pihak  
    Dari total 12 kegiatan, enam kegiatan didanai melalui Dana Hibah APBD, sementara enam lainnya merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Agama RI, Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, dan Baznas Provinsi Jawa Tengah. 

    MUI Jawa Tengah berharap seluruh komisi dapat melaksanakan program kerja dengan tema-tema menarik serta menggandeng berbagai instansi sebagai mitra kerja. Selain itu, pelaksanaan program direncanakan berlangsung merata selama 12 bulan di tahun 2025. Tidak hanya itu, MUI Kabupaten/Kota juga diimbau untuk menyelaraskan program kerjanya dengan MUI Provinsi Jawa Tengah.

    Dengan program-program yang telah dirancang ini, MUI Jawa Tengah optimis dapat terus berkontribusi dalam menjaga kerukunan, memperkokoh peran keagamaan, serta meningkatkan kesejahteraan umat di Jawa Tengah. (*)

  • Sumanto Purbalingga Eks Napi Kanibalisme Jadi Konten Kreator, Ernest Prakasa: Mukbang Banget Nih?

    Sumanto Purbalingga Eks Napi Kanibalisme Jadi Konten Kreator, Ernest Prakasa: Mukbang Banget Nih?

    Sumanto Eks Napi Kanibalisme Kini Jadi Konten Kreator, Ernest Prakasa: Mukbang Banget Nih?

    TRIBUNJATENG.COM – Ernest Prakasa ikut berkomentar terkait kabar terbaru Sumanto eks napi kanibalisme yang kini jadi konten kreator.

    Nama Sumanto tentu masih lekat di ingatan publik, terutama karena kasus kontroversialnya pada tahun 2003.

    Saat itu, pria asal Purbalingga, Jawa Tengah ini menggemparkan masyarakat karena terlibat dalam kasus kanibalisme. Ia mengaku melakukan tindakan tersebut demi mendalami ilmu hitam.

    Kini, setelah bebas pada tahun 2006, Sumanto kembali menjadi sorotan.

    Ia tengah menjajal dunia sebagai konten kreator di media sosial.

    Kontennya yang memperlihatkan kegiatan sehari-hari, termasuk mencoba konsep “mukbang” atau makan-makan, berhasil mencuri perhatian.

    Meski masa lalunya masih meninggalkan kesan menyeramkan, konten yang diunggah Sumanto justru memperlihatkan sisi yang berbeda.

    Ia tampil santai dan menghibur, bahkan tak segan bernyanyi atau berpose di depan kamera, meskipun sering terlihat sedikit malu-malu saat diarahkan oleh sang admin.

    Akun Instagram Sumanto, @sumantoofficial_, menjadi platform utama di mana ia membagikan aktivitasnya.

    Hingga Kamis, 2 Januari 2025, akun tersebut telah memiliki 14,2 ribu pengikut.

    Dalam unggahannya, terlihat bagaimana Sumanto mulai beradaptasi kembali dengan masyarakat.

    Ia bahkan bertemu sejumlah tokoh seperti Panji Petualang, Dokter Forensik dr. Stephanie, dan Sujiwo Tejo.

    Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika ia ikut memilih pada gelaran Pilkada 2024 serta membuat konten mukbang sate kambing, yang menjadi sorotan warganet.

    Meski banyak yang memberikan dukungan dan perhatian di kolom komentar, tidak sedikit yang masih mengaitkan dirinya dengan kasus lama.

    Termasuk komika dan sutradara Ernest Prakasa yang memberikan komentar terkait kabar terbaru Sumanto.

    “Sumanto jadi konten kreator oke lah. Tapi mukbang banget nih?” Komentar Ernest Prakasa melalui akun @ErnestPrakasa.

      

      

    Kehidupan Sumanto Setelah Bebas

    Setelah kasus kanibalismenya terbongkar, Sumanto menghadapi banyak tantangan.

    Hakim yang menangani kasusnya sempat kebingungan karena tidak ada pasal yang secara spesifik mengatur tindakan tersebut.

    Akhirnya, ia didakwa dengan pasal pencurian dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

    Namun, setelah tiga tahun menjalani hukuman, ia mendapat remisi dan dibebaskan pada tahun 2006.

    Kendati demikian, warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, tempat asalnya, menolak kehadirannya karena rasa takut yang masih membekas.

    Sumanto akhirnya diterima di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, yang diasuh oleh KH Supono Mustajab atau Mbah Pono.

    Di tempat tersebut, Sumanto diajarkan ilmu agama dan diarahkan untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

    Ia bahkan sempat diajak terlibat dalam kegiatan sosial dan mengisi pengajian bersama Mbah Pono.

    Setelah wafatnya Mbah Pono, Sumanto mengalami kesulitan menerima kenyataan.

    Pengasuhnya, Singgih Prakoso, pernah bercerita bahwa Sumanto sering menunjukkan perilaku murung dan terus mempertanyakan keberadaan Mbah Pono.

    “Ada sedikit kendala di kita, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya. Masih sering ditanyakan, ‘kok mbaeh jarang meng ngisor?’ (kok Mbah Pono jarang ke bawah?),” kata Singgih, seperti dikutip dari Kompas.com.

    Meskipun telah berkali-kali dijelaskan bahwa Mbah Pono telah tiada, Sumanto tetap tidak percaya.

    “Kita sudah jelaskan tapi tetap tidak percaya, ‘lombo lah, mesih ana koh’ (bohong, masih ada kok), begitu selalu jawaban dia,” ungkap Singgih. (*)

  • Jokowi Sampaikan Permintaan Maaf Tidak Hadir di Acara Bentang Harapan JakASA

    Jokowi Sampaikan Permintaan Maaf Tidak Hadir di Acara Bentang Harapan JakASA

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Presiden Ketujuh RI sekaligus Mantan Gubernur Jakarta, Joko Widodo, menyampaikan permintaan maaf karena tidak menghadiri acara kumpul bersama mantan Gubernur Jakarta di Balai Kota Jakarta pada Selasa (31/12/2024).

    Acara bertajuk Bentang Harapan JakASA itu dihadiri beberapa mantan gubernur seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan.

    Mantan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dan peserta Pilkada Jakarta 2024 juga turut hadir.

    Jokowi mengungkapkan dirinya menerima undangan untuk hadir, tetapi tidak dapat memenuhinya karena harus menghadiri acara di Kota Solo. Ia juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi.

    “Saya sudah menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa datang,” ujar Jokowi kepada wartawan di kediamannya, Kamis (2/1/2025).

    Saat ditanya apakah ketidakhadirannya menandakan hubungan kurang baik dengan mantan gubernur lain, Jokowi membantah hal tersebut.

    “Baik-baik saja dengan semuanya, dengan Pak Ahok, Pak Anies,” terangnya.

    Jokowi memilih merayakan malam tahun baru di Solo dengan menghadiri Car Free Night (CFN) di Ngarsopuro, Jalan Slamet Riyadi.

    Kehadiran Mantan Wali Kota Solo itu disambut antusias masyarakat yang berdesakan untuk berfoto dan berjabat tangan dengannya.

    Menurut Jokowi, ia memilih Ngarsopuro sebagai lokasi perayaan karena kemudahan akses parkir.

    Ia juga memuji suasana tahun baru di Solo yang sangat ramai.

    “Mari kita menyongsong dengan optimisme, dengan semangat yang optimis untuk Indonesia yang lebih baik,” ucap Jokowi sebelum meninggalkan kawasan Ngarsopuro.

    Jokowi menghabiskan hampir satu jam di Ngarsopuro.

    Pemerintah Kota Solo sendiri menyiapkan CFN dengan dua titik pesta kembang api di depan Balai Kota Solo dan Taman Balekambang, serta 12 panggung hiburan sepanjang Jalan Slamet Riyadi.

  • Alasan Dr Taufik Mangkir dari Pemeriksaan Polisi Terkait Kasus Pemerasan Aulia Risma PPDS Undip

    Alasan Dr Taufik Mangkir dari Pemeriksaan Polisi Terkait Kasus Pemerasan Aulia Risma PPDS Undip

    TRIBUNJATENG.COM, SEAMARANG  – Polisi terus mendalami kasus pemerasan terhadap dr Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip). Pada Kamis (2/1/2025), Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng memeriksa tiga tersangka yang terlibat dalam kasus ini.

    Ketiga tersangka adalah TEN, Ketua Program Studi (Kaprodi) Anestesiologi Undip, SM, staf administrasi di prodi yang sama, serta ZYA, senior korban di program Anestesi. Namun, hanya dua dari tiga tersangka yang hadir dalam pemeriksaan tersebut.

    Dokter Taufik Mangkir Karena Sakit

    Dokter Taufik (TEN) tidak dapat menghadiri pemeriksaan karena alasan kesehatan. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara (Jubir) Undip, Khaerul Anwar.

    “Iya, Dokter Taufik (TEN) tidak bisa hadir karena sakit. Ada surat keterangan dokternya,” ujar Khaerul Anwar.

    Sementara itu, dua tersangka lainnya, SM dan ZYA, telah menjalani pemeriksaan sejak pukul 11.00 WIB.

    Keduanya didampingi oleh empat pengacara selama proses berlangsung.

    “Bu Mariyani (SM) dan dokter Zara (ZYA) sedang menjalani pemeriksaan saat ini,” lanjut Khaerul.

    Tidak Dilakukan Penahanan

    Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, ketiga individu tersebut belum ditahan oleh pihak kepolisian.

    Menurut Khaerul, keputusan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan penyidik, dan pihak Undip menghormati proses hukum yang berjalan.

    “Masalah penahanan atau tidak, itu hak penyidik. Klien kami selalu kooperatif dan tidak ada niat menghalangi proses hukum,” jelasnya.

    Khaerul juga menanggapi pengajuan penahanan oleh pengacara keluarga Aulia Risma dengan sikap santai.

    “Itu hak mereka. Kami fokus pada proses hukum yang sedang berlangsung,” tambahnya.

    Kasus Pemerasan yang Mengejutkan

    Kasus ini mencuat setelah dr Aulia Risma melaporkan adanya dugaan pemerasan dalam lingkungan kampus.

    Polisi mengungkap adanya aliran dana mencapai Rp2 miliar setiap semester dalam skandal ini. Namun, bukti yang dapat dikantongi baru sebesar Rp97,7 juta.

    Ketiga tersangka dijerat pasal berlapis, yakni pasal 368 ayat 1 KUHP (pemerasan), pasal 378 KUHP (penipuan), dan pasal 335 (pengancaman atau teror).

    Ancaman hukuman maksimal yang dihadapi adalah sembilan tahun penjara.

    Meskipun tidak ditahan, ketiga tersangka telah dicekal bepergian ke luar negeri untuk mencegah upaya melarikan diri.

    Perkembangan Kasus dan Proses Hukum

    Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan akademisi dan lingkungan pendidikan. Proses hukum yang berjalan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi dr Aulia Risma dan membuka tabir praktik-praktik yang merugikan dalam dunia pendidikan.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, menegaskan bahwa penyidik akan bekerja secara transparan dan profesional dalam menyelesaikan kasus ini.

    “Kami pastikan semua proses berjalan sesuai prosedur dan tanpa intervensi dari pihak mana pun,” tutup Artanto. (*)

  • Pantai Ngebum Kendal Tambah Spot Foto untuk Tarik Pengunjung Libur Tahun Baru

    Pantai Ngebum Kendal Tambah Spot Foto untuk Tarik Pengunjung Libur Tahun Baru

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Pengelola Pantai Ngebum di Kaliwungu, Kendal, terus berupaya menarik antusias pengunjung pada libur tahun baru 2024.

    Salah satu upayanya adalah menambah spot foto di beberapa titik untuk memberikan pengalaman lebih menarik bagi wisatawan.

    Pantai yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Moro Berkah Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu ini menghadapi tantangan penurunan jumlah pengunjung pada liburan tahun ini.

    Direktur BUMDES Moro Berkah, Sanaz Aninda, mengungkapkan penjualan tiket pada Rabu (1/1/2025) belum memenuhi target.

    “Padahal kami sudah gencar promosi, tapi memang tahun ini ada penurunan dibanding tahun lalu. Kemarin sekitar seribu, biasanya bisa lebih banyak,” ujar Sanaz, Kamis (2/1/2025).

    Ia menjelaskan, biasanya lonjakan pengunjung terjadi pada siang hingga sore hari. Namun, faktor cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu alasan wisatawan enggan keluar rumah.

    “Biasanya ramai siang sampai sore, mungkin karena cuaca ya,” tambahnya.

    Sementara itu, salah satu pengunjung asal Semarang, Isti, menyatakan dirinya baru pertama kali mengunjungi Pantai Ngebum.

    Ia merasa takjub dengan suasana pantai dan menikmati keseruan bermain air serta mencoba wahana naik perahu bersama keluarganya.

    “Tempatnya asyik, bisa duduk santai di gazebo, tadi juga naik perahu. Ini pertama kali saya ke sini bareng keluarga,” ungkapnya.

    Pengelola berharap langkah promosi dan penambahan fasilitas di Pantai Ngebum dapat kembali meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi ini.

  • Curhatan Terakhir Pengacara di Bone Sebelum Ditembak OTK, Cerita Akan Jalani Sidang – Halaman all

    Curhatan Terakhir Pengacara di Bone Sebelum Ditembak OTK, Cerita Akan Jalani Sidang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum tewas ditembak orang tidak dikenal (OTK), pengacara Rudi S Gani sempat curhat ke saudaranya, Arifin Gani.

    Arifin menuturkan, Rudi yang tewas ditembak di Lappariaja, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/12/2024) ini sempat bercerita soal suka duka pekerjaannya sebagai pengacara.

    “Sebelum meninggal, dia cuma bilang bahwa dia punya klien dan akan sidang,” kata Arifin yang merupakan kakak korban, Rabu (1/1/2025).

    Kepada Tribun-Timur.com, Arifin menyebut adiknya tak pernah memiliki masalah dengan orang lain.

    “Dia tidak pernah bilang dapat ancaman atau hal lainnya,” ujarnya. 

    Selama kariernya, Rudi menangani banyak kasus pidana maupun perdata di sejumlah wilayah seperti Bone, Soppeng, Wajo, dan Pangkep.

    “Kasus yang ditangani itu kadang di Bone, di Soppeng, Wajo, dan Pangkep,”

    “Kasus paling banyak ditangani di Kabupaten Bone, di sana itu ada kasus pidana dan perdata,” tambah.

    Arifin pun berharap polisi bisa mengusut tuntas penembakan yang menimpa adiknya ini.

    “Saya tentu meminta kepada pihak kepolisian supaya betul-betul mengusut siapa pelakunya,” jelasnya.

    Sementara itu, istri dari Rudi, Maryam (45) menuturkan, suaminya banyak mendampingi sejumlah kasus.

    “Kalau kasus yang ditangani banyak karena setiap dia bersidang pasti saya temani,” ujar Maryam, Rabu (1/1/2025), dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Ia mengatakan, sebagian besar kasus yang didampingi oleh korban merupakan kasus besar.

    Namun, selama perjalanan kariernya, tak ada kasus yang melibatkan orang-orang besar.

    “Semua sih besar, karena ada pidana ada perdata. Tidak (ada melibatkan orang-orang besar),” lanjutnya.

    Maryam juga menceritakan bahwa suaminya selama ini tak pernah bermasalah serius dengan orang lain.

    “Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum. Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya,” kenangnya.

    Maryam menambahkan, kasus terakhir yang didampingi suaminya, yakni soal penyerobotan lahan.

    Kasus itu, kata dia, saat ini bergulir di kantor Polres Bone.

    “Waktu hari Selasa (pekan lalu) jam 10 saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) masuk ke Tahbang dampingi penyerobotan lahan,” ungkap Maryam.

    Korban, lanjut Maryam, dalam kasus tersebut mendampingi terlapor.

    “Bapak (Rudi) yang dampingi terlapor (kasus penyerobotan lahan), setelah itu dia sempat ikuti sidang,” bebernya.

    Kronologi Penembakan

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra mengatakan, Rudi ditembak OTK di rumah istrinya.

    Sebelum penembakan, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah.

    Tak berselang lama, ada orang turun dan langsung menembak korban.

    “Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah,” ujar Iptu Rayendra, Rabu (1/1/2025).

    Setelah melakukan penembakan, OTK tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi.

    “Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” lanjutnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas Lappariaja dalam kondisi tak sadarkan diri.

    “Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Rudi S Gani Curhat Punya Klien dan Akan Segera Sidang ke Kakak Sebelum Tewas Ditembak

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Renaldi Cahyadi)

  • Polisi Las Vegas Selidiki Keterkaitan Ledakan Tesla Cybertruck dan Serangan New Orleans – Halaman all

    Polisi Las Vegas Selidiki Keterkaitan Ledakan Tesla Cybertruck dan Serangan New Orleans – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

    TRIBUNNEWS.COM – Pihak berwenang tengah menyelidiki keterkaitan meledaknya Tesla Cybertruck di area parkir luar Hotel Trump Las Vegas di Nevada dengan serangan mematikan di New Orleans.

    Pasalnya, dari dua kejadian tersebut terduga tersangka melakukan penyewaan mobil melalui aplikasi Turo.

    Perwakilan Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas Sheriff Kevin McMahill, mengatakan penyidik sedang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan dengan serangan mematikan di New Orleans sebelum kejadian di Vegas tersebut, tetapi belum menemukan apa pun.

    Sebelumnya, saat perayaan Tahun Baru sebuah truk Ford mendadak menyerang area perayaan malam Tahun Baru 2025 dan menewaskan sekitar 15 orang.

    Ledakan Tesla Cybertruck pada hari Rabu (1/1/2025) kemungkinan besar merupakan tindakan teror, kata pejabat penegak hukum setempat.

    Pengemudi Cybertruck masuk ke area valet hotel dan kendaraan itu meledak, menurut seorang pejabat setempat.

    Pengemudi tewas dan sejauh ini, merupakan satu-satunya korban tewas dari insiden tersebut. Tujuh orang yang lewat mengalami luka ringan.

    McMahill menerangkan, truk itu berada di depan hotel selama 15 hingga 20 detik sebelum meledak. Selain itu, truk tersebut disewa di Colorado dan pembaca plat nomor kendaraan menangkapnya saat tiba di Las Vegas pada hari Rabu pagi.

    Pihak berwenang sedang menyelidiki ledakan Tesla Cybertruck di luar hotel Trump Las Vegas di Nevada, 1 Januari 2025.

    Sheriff menyampaikan, CEO Tesla Elon Musk membantu penyelidikan dengan membuka kunci truk setelah terkunci otomatis saat ledakan dan memberikan video tersangka di stasiun pengisian daya di sepanjang rute dari Colorado ke Las Vegas kepada penyidik.

    Video yang diputar pada konferensi pers menunjukkan muatan mortir bergaya kembang api, kaleng bensin dan tabung bahan bakar berkemah di bagian belakang truk, dilansir dari ABC News, Kamis (2/1/2024).

    Dari video yang diungkap pihak berwenang memperlihatkan kaleng gas yang terbakar, tabung dan mortir kembang api di bagian belakang Tesla Cybertruck yang meledak di luar Hotel Trump Las Vegas.

    Saat polisi terus menyelidiki, McMahill mengatakan bahwa ledakan itu adalah insiden yang terisolasi dan tindakan dilakukan tanpa bantuan.

    “Tidak ada ancaman lebih lanjut bagi masyarakat. Kami yakin semuanya aman sekarang,” jelas McMahill.