Author: Tribunnews.com

  • Penyewa Mobil Brio Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang Bekerja Sebagai Sopir Taksi – Halaman all

    Penyewa Mobil Brio Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang Bekerja Sebagai Sopir Taksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Polisi telah menangkap Ajat Supriatna, penyewa rental mobil berdarah bernama Ilyas Abdurahman (60).

    Ilyas tewas ditembak saat mengejar mobil Brio yang disewa Ajat. Kepala Polresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, menyebut terduga pelaku penembakan berjumlah empat orang.

    Ajat disebut sebagai penyewa mobil Brio berwarna oranye milik korban. 

    Ia berasal dari Desa Alam Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Banteng.

    Identitas Ajat dibeberkan melalui akun media sosial @Opposisi6890.

    “Nama: Ajat Supriatna, tempat/tanggal lahir: Tangerang, 20-06-1993,” tulis pemilik akun dikutip, Jumat (3/1/2025).

    Sementara itu, dalam Surat Izin Mengemudi (SIM) yang beredar, Ajat tercatat berporfesi sebagai wiraswasta.

    Diduga sopir taksi

    Pria terduga pembunuh bos rental mobil itu rupanya bekerja di salah satu bidang jasa transportasi.

    Dalam foto yang diterima TribunnewsBogor.com, Ajat diduga bekerja sebagai sopir taksi.

    Ajat diduga bekerja sebagai sopir taksi di bawah naungan perusahaan taksi besar.

    Hal itu dapat dilihat lewat identitas (ID card tempat dia bekerja). Id card itu berwarna putih kombinasi biru langit.

    Ajat pun diduga sering bertugas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

    Itu tercermin lewat tali pengait kartu id card tempatnya bekerja.

    Di sisi lain, Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purba mengatakan polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV.

    Dalam kasus ini, ditemukan barang bukti berupa mobil korban yang dirental pelaku dan selongsong peluru. 

    Pelaku menembak Ilyas dengan memakai pistol.

    “Uji balistik sudah dan diduga senjata api itu jenis pistol,” ungkap polisi.

    Penulis: yudistirawanne

  • Wanita Tuna Rungu di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil – Halaman all

    Wanita Tuna Rungu di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Seorang wanita berinisial N (23) yang juga penyandang disabilitas tunarungu, diduga mendapatkan tindak kekerasan seksual. Tindak pidana itu terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat dimulai pada Desember 2024 sekitar pukul 14.43 WIB. 

    Kakak korban, Juhaeri (25) pun telah membuat laporan tindakan terhadap adiknya ke Mapolda Jabar.

    Dia menyampaikan, korban atau adiknya berkenalan dengan terlapor atau terduga pelaku di sekitar tempat wisata angkringan Teh Rini Punclut enam bulan lalu.  Korban ini bekerja di warung makan angkringan yang ada di lokasi wisata ini.

    “Nah, seiring berjalannya waktu, saya mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan,” katanya, Jumat (3/1/2025) saat dihubungi.

    Juhaeri menegaskan, tak mengenal si terlapor lantaran tak pernah diberi tahu oleh adiknya terhadap seseorang yang tengah dekat dengannya. Adanya kejadian ini, kata Juhaeri, adiknya mengalami beban psikis dan mental. 

    “Kami kecolongan sepertinya ketika saya dan ibu berjualan pada hari Minggu, sepertinya adik saya dijemput pelaku. Sebab, setahu saya adik saya enggak pernah keluar malam atau pulang sampai larut malam. Kami berharap semua pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya,” katanya.

    Juhaeri menegaskan pelaku ini diduga berjumlah 9 orang bahkan bisa lebih. Hal itu didasari dari pengakuan adiknya yang menjadi korban kekerasan seksual ini.

    “Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Kejadian pun si pelaku ada yang menyetubuhi 3 kali dan empat kali. Adik saya pun awalnya enggak tahu kalau itu hamil, dikiranya gemuk karena banyak makan. Adik saya kenal dengan para pelaku, karena pelaku sering ngopi nongkrong di angkringan itu,” katanya.

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast pun membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait laporan itu.

    “Masih lidik, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan informasinya,” ucap Jules.

     

  • Selain Kenaikan PPN, Opsen Pajak Juga Bikin Berat Industri Otomotif Tahun Ini – Halaman all

    Selain Kenaikan PPN, Opsen Pajak Juga Bikin Berat Industri Otomotif Tahun Ini – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penjualan mobil baru periode Januari – November 2024 mencapai 784.788 unit. Jumlahnya turun 14,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Di tahun ini, dengan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) banyak pihak berpandangan industri otomotif akan semakin sulit.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai pungutan pajak daerah atau opsen yang menjadi tantangan besar bagi produsen dan konsumen.

    “Yang paling sulit untuk produsen dan konsumen adalah pajak dari pemerintah daerah atau kita sebut opsen,” tutur Agus kepada Wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2025).

    Sebagai informasi, dasar pengenaan opsen merujuk Pasal 16 dan 17 Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dasar pengenaan opsen pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, yakni PKB dan BBNKB terutang.

    Besaran pokok Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak sebesar 66 persen.

    Menperin menilai, dengan pengenaan pajak dari daerah yang cukup tinggi, akan membuat masyarakat enggan membeli mobil baru. Ini akan berdampak pada pendapatan pajak daerah.

    “Saya kira tidak akan lama Pemda merasakan bahwa kebijakan opsen akan merugikan daerah itu sendiri. Saya melihat Pemda itu akan menerbitkan regulasi seperti relaksasi, karena orang lokal tidak akan bisa beli mobil baru. Otomatis mereka tidak akan dapat income karena masyarakatnya nggak jadi beli mobil. Saya rasa Pemda akan evaluasi itu, mereka akan rugi sendiri (kalau tetap kenakan opsen),” jelas Agus Gumiwang.

  • Anggota TNI Diduga Jadi Salah Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang, Todongkan Senpi – Halaman all

    Anggota TNI Diduga Jadi Salah Satu Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang, Todongkan Senpi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bos rental mobil bernama Ilyas Abdurahman tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Tangerang, Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Korban saat itu hendak menarik mobil rental miliknya bersama tim dan anaknya.

    Nahas, pelaku penggelapan mobil membawa senjata api (senpi) dan menembak korban hingga tewas.

    Anak korban yang ikut ayahnya, Agam Muhammad Nasrudin pun menceritakan detik-detik tragedi pada Kamis dini hari tersebut.

    Ia menuturkan, ayahnya dan beberapa pegawai melakukan pelacakan melalui GPS yang terpasang di dalam mobil rental Honda Brio.

    “Waktu itu pada jam 10.30 malam kemudian saya Agam sama bapak (Almarhum) dan tim, nyusul tuh mau kejar unitnya karena sisa 1 GPS lagi,” ungkapnya.

    Saat menghadang mobil Brio tersebut, tiba-tiba salah satu pelaku mengeluarkan senpi.

    Pelaku tersebut mengaku anggota dari TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’ (sambil nodong senjata),” papar Agam, dikutip dari TribunTangerang.com, Jumat (3/1/2025).

    Setelah membentak dan mengeluarkan senpi, ada dua mobil yang kabur.

    “Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio pun ikutan kabur,” tambahnya.

    Mobil Sigra diduga jadi komplotan yang membawa kabur mobil Brio.

    Ia menuturkan, rombongannya butuh waktu sekira lima menit untuk bersiap dan kembali mengejar mobil Brio dan Sigra sambil memantau melalui GPS.

    Pihaknya juga meminta bantuan ke Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu pengawalan.

    Mereka membuntuti dari belakang hingga akhirnya kedua mobil yang dikejar berhenti di Rest Area KM 45.

    “Di Indomaret kita nunggu Bang Agus, Azri dan Pak Ramli. Kita nunggu kita 3-5 menit, pas ketemu langsung kita hadang tuh mobil. Nah kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret,”

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan di awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” tambahnya.

    Tiba-tiba, terjadi kekacauan hingga adanya penembakan.

    Agam mendengar ada empat hingga lima kali tembakan yang dilepaskan pelaku.

    Ia dan timnya pun kabur untuk mencari perlindungan.

    Mobil Brio milik ayahnya juga ikut dibawa kabur oleh pelaku.

    Tak lama, ia melihat Ramli dan ayahnya sudah terkena tembakan.

    “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,”

    “Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, tapi sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Kini, mobil Honda Brio tersebut sudah diamankan di Polsek Cisoka, Tangerang, Banten.

    Diketahui, korban juga sudah meminta pendampingan dari pihak kepolisian.

    Namun, pihak kepolisian enggan melakukan pendampingan.

    Anak kedua korban, Rizky Agam S (24), menyayangkan sikap anggota Polsek Cinangka yang menolak mendampingi para korban untuk menarik mobil rental yang digelapkan.

    Padahal pihaknya sudah melampirkan bukti kepemilikan kendaraan seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

    “Jadi saya meminta pertolongan ke Polsek Cinangka itu untuk mendampingi saya, padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih Polsek,” ujar Rizky, dikutip dari TribunTangerang.com.

    Rizky menuturkan, petugas kepolisian yang saat itu tengah piket juga sempat menelepon dan meminta izin kepada Kapolsek Cinangka.

    Namun, kapolsek enggan mendampingi para korban.

    “Petugas yang piket pada malam itu, sudah menelepon ke Kapolsek, tapi tetap dari Kapolsek mengatakan tidak bersedia,” ungkap Rizky.

    Rizky menambahkan, alasan kenapa pihak Polsek Cinangka enggan mendampingi yakni karena belum adanya laporan polisi (LP).

    Lalu kedua pihak Polsek Cinangka menyangka para korban merupakan leasing.

    “Padahal kita sudah infokan kalau mobil itu mobil rental, mobil pribadi, kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci serep,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Mobil Brio yang Digelapkan hingga Dikejar Bos Rental, Kini Telah Diamankan di Polsek Cisoka

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Nurmahadi)

  • Pengecutnya Israel, Bantah Tangkap dr Hussam Abu Safia yang Sendirian Hadapi Tank dan Pasukan IDF – Halaman all

    Pengecutnya Israel, Bantah Tangkap dr Hussam Abu Safia yang Sendirian Hadapi Tank dan Pasukan IDF – Halaman all

    Pengecutnya Israel, Bantah Tangkap dr Hussam yang Sendirian Hadapi Tank dan Pasukan IDF

    TRIBUNNEWS.COM – Israel membantah menangkap direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr dr Hussam Abu Safiya.

    Bantahan pihak pendudukan Israel itu dilakukan saat militer Israel (IDF) menyangkal adanya catatan yang membuktikan penangkapannya.

    Pernyataan IDF ini menuai kecaman dan dianggap aksi pengecut dan ‘cuci tangan’ atas keberadaan dr Hussam meski ada video bukti video soal aksi itu saat IDF menghancurkan RS Kamal Adwan di Gaza Utara dalam aksi terang-terangan kejahatan perang.

    Satu di antara kecaman ini datang dari Klub Tahanan Palestina, organisasi independen Palestina non-pemerintah yang didirikan pada tahun 1993 dengan sekitar 1.600 anggota mantan tahanan Palestina yang telah mendekam di penjara Israel selama setidaknya satu tahun.

    Klub Tahanan Palestina mengatakan kalau risiko terhadap nasib dan nyawa direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hossam Abu Safiya, semakin meningkat seiring berjalannya waktu, setelah tentara pendudukan Israel menyangkal menangkap dr Hussam.

    Klub Tahanan menjelaskan, dalam sebuah pernyataan, bahwa kasus Dr Hussam Abu Safiya adalah satu dari ribuan tahanan Gaza yang menghadapi kejahatan penghilangan paksa.

    Klub Tahanan melanjutkan, meskipun terdapat bukti yang jelas tentang penangkapan Dr. Abu Safiya pada 27 Desember 2024.

    Bukti dimaksud adalah foto dan video yang belakangan beredar di media sosial yang menunjukkan seorang pria berjubah putih khas dokter, berjalan sendirian di selasar yang sudah hancur ke arah tank dan pasukan pendudukan Israel.

    Hussam Abu Safia (Tangkap layar X)

    “Pendudukan Israel menyangkal apa yang dinyatakan sebelumnya, dan menyangkal adanya bukti seperti video dan foto yang dipublikasikan, selain juga kesaksian beberapa tahanan yang dibebaskan,” kata pernyataan organisasi itu dilansir Khaberni, Jumat (3/1/2025).

    Lembaga advokasi Dokter untuk Hak Asasi Manusia telah mengajukan, atas nama keluarga Dr. Abu Safiya, pada Kamis sudah mengajukan permintaan untuk memfasilitasi kunjungan pengacara kepadanya.

    “Namun tentara pendudukan menjawab bahwa tidak ada catatan yang membuktikan penangkapannya, dan mengingat tanggapan tersebut, organisasi tersebut mengajukan petisi mendesak untuk mengungkap nasibnya,” kata laporan Khaberni.

    Klub Tahanan menunjukkan, dr Abu Safiya adalah salah satu dari setidaknya 320 personel medis yang telah ditangkap sejak dimulainya perang genosida.

    Penangkapan dokter dan penghancuran rumah sakit merupakan salah satu aspek perang genosida yang ditahan sejak dimulainya perang adalah tiga dokter dari Gaza. Mereka adalah Iyad Al-Rantisi, Adnan Al-Barash, dan Ziad Al-Dalu.

    Klub Tahanan menyatakan, pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas nasib Dr. Abu Safiya.

    Organisasi itu juga memperbarui tuntutannya terhadap penegakan sistem hak asasi manusia internasional “untuk menyelamatkan makna perannya dalam menghadapi perang pemusnahan”.

    “Peran sistem HAM ini terkikis dan hilang karena keadaan ketidakberdayaan yang mengerikan (menghadapi pendudukan Israel). Meskipun ada beberapa keputusan dan posisi yang keluar dari Pengadilan Kriminal Internasional dan Pengadilan Kriminal Internasional, yang mewakili secercah harapan, namun tidak benar-benar menghentikan perang genosida. Dan salah satu aspeknya adalah kejahatan penyiksaan terhadap narapidana,” kata pernyataan lembaga tersebut.

    Putranya Dibunuh Israel

    Dr Hussam Abu Safiya adalah seorang dokter Palestina dan pembela hak asasi manusia yang tinggal di Gaza utara, Palestina.

    Ia adalah seorang dokter anak dan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan yang pada bulan November 2024, merupakan salah satu rumah sakit terakhir yang hampir tidak berfungsi di Gaza utara dengan hanya dua dokter yang tersisa.

    Sejak dimulainya genosida Israel di Gaza, pembela hak asasi manusia tersebut telah menolak untuk mengevakuasi rumah sakit seperti yang diperintahkan oleh pasukan militer Israel, karena takut menelantarkan pasiennya.

    Pada tanggal 25 Oktober 2024, militer Israel secara brutal menyerbu rumah sakit tersebut, mengebom gedung-gedungnya, menahan banyak pasien dan semua staf rumah sakit, dan membunuh putra Hussam Abu Safiya sebagai akibat dari penolakan ayahnya untuk meninggalkan rumah sakit.

    Putra Hussam Abu Safiya menjadi sasaran pesawat tanpa awak saat ia berlindung di rumah sakit bersama keluarganya.

    “Tentara Israel tidak tahu apa yang diinginkannya. Mereka menahan saya selama beberapa jam dan menginterogasi saya tentang apakah ada pejuang di dalam rumah sakit, dan menuntut agar saya mengevakuasi rumah sakit sepenuhnya, tetapi saya menolak dan meyakinkan mereka bahwa hanya ada pasien di dalam rumah sakit,” kata dr Hussam sebelum hilang diculik IDF sepert dilansir frontlinedefender.

    “Namun, 57 staf medis rumah sakit ditangkap, … Jadi kami menderita kekurangan dokter yang parah, terutama dokter bedah. Saat ini, kami hanya memiliki dokter anak — merupakan tantangan besar untuk bekerja dalam situasi seperti ini,” kata dokter tersebut. 

    “Saya menolak meninggalkan rumah sakit dan mengorbankan pasien saya, jadi tentara menghukum saya dengan membunuh anak saya. Saya melihatnya meninggal di gerbang masuk — itu merupakan kejutan yang luar biasa. Saya menemukan (lokasi) kuburan untuknya di dekat salah satu dinding rumah sakit, sehingga ia dapat tetap dekat dengan saya,” kata dr Hussam yang mengimami salat jenazah anaknya tersebut di selasar rumah sakit yang sudah hancur.

    Profil dan Sosok

    Abu Safia, yang lebih dikenal dengan nama panggilan Abu Elias, lahir pada 21 November 1973, di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara.

    Keluarganya mengungsi pada 1948 dari kota Hamama di distrik Ashkelon, Palestina.

    Sebagai seorang dokter spesialis anak, ia sangat dihormati di kalangan tenaga medis Gaza dan memegang gelar master di bidang pediatri dan neonatologi, dikutip dari Al Jazeera.

    Penangkapan Abu Safia

    Menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Barsh, Abu Safia dipukuli dengan tongkat dan pentungan oleh pasukan Israel.

    Mereka juga memaksanya menanggalkan pakaian dan mengenakan pakaian tahanan.

    Penangkapan ini merupakan yang kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir, saat militer Israel melakukan serangan besar-besaran di Gaza.

    Sejak militer Israel memberlakukan blokade di Gaza utara pada 5 Oktober, yang menyebabkan pemutusan pasokan makanan dan air bagi warga sipil, Abu Safia tetap memilih tinggal dan menjalankan tugasnya di Rumah Sakit Kamal Adwan.

    Pada akhir Oktober, setelah pasukan Israel menyerbu rumah sakit tersebut, Abu Safia sempat ditangkap dan dibebaskan.

    Dalam serangan itu, 44 staf medis juga ditahan, dan rumah sakit terpaksa merawat puluhan korban luka.

    Selain itu, dalam serangan yang sama, pasukan Israel membunuh putra Abu Safia, Ibrahim, yang tewas akibat serangan pesawat nirawak di gerbang rumah sakit.

    Abu Safia memimpin salat jenazah putranya dan menuduh Israel membunuh Ibrahim sebagai hukuman karena ia menolak meninggalkan rumah sakit.

    Keberadaan Rumah Sakit Kamal Adwan

    Rumah Sakit Kamal Adwan adalah salah satu fasilitas medis yang tersisa di Gaza utara yang masih berfungsi sebagian meski tengah dikepung.

    Rumah sakit ini menjadi tempat utama bagi banyak warga yang terluka akibat serangan militer Israel, dan Abu Safia bersama tim medisnya terus berjuang meskipun berada di bawah tekanan besar.

    Dalam keadaan yang sangat sulit, Abu Safia terus memberi informasi kepada dunia melalui pernyataan video tentang kondisi yang semakin memburuk di Gaza, memohon agar dunia internasional memberikan perhatian dan intervensi untuk menghentikan serangan yang dilakukan Israel.

    Sampai saat ini, nasib Hussam Abu Safia tetap tidak jelas setelah ia ditahan oleh pasukan Israel.

    Serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan

    Pada 23 November 2024 lalu, Rumah Sakit Kamal Adwan kembali diserang oleh pesawat nirawak Israel, yang menyebabkan Abu Safia terluka parah oleh pecahan peluru.

    Meski mengalami enam luka di pahanya, yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan arteri, Abu Safia tetap bersikeras untuk melanjutkan pekerjaannya.

    “Ini tidak akan menghentikan kami. Saya terluka di tempat kerja, dan itu merupakan suatu kehormatan,” tegasnya.

    “Darah saya tidak lebih berharga daripada darah rekan kerja saya atau orang-orang yang kami layani,” ucap Abu Safia.

    Kesaksian tentang Kekejaman di Rumah Sakit Kamal Adwan

    Selain itu, Euro-Med Monitor mengungkapkan kesaksian mengerikan dari para penyintas serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan, yang melaporkan adanya pembunuhan, eksekusi lapangan, serta pelecehan seksual dan fisik yang dilakukan oleh pasukan Israel di dalam dan sekitar rumah sakit.

    Seorang paramedis mengungkapkan bahwa pasukan Israel menembak mati seorang pria yang sedang mengibarkan bendera putih serta seorang anak dengan gangguan psikologis.

    Euro-Med Monitor juga melaporkan bahwa tentara Israel memaksa wanita dan anak perempuan untuk melepas pakaian mereka di bawah ancaman dan hinaan.

    Beberapa wanita bahkan melaporkan mengalami pelecehan seksual.

    lihat foto
    Serangan udara Israel ke RS Kamal Adwan di Gaza Utara. ABu Obaida, juru bicara Al Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan, nyawa para sandera Israel tergantung pada pergerakan tentara Israel di Gaza Utara.

    Biodata Hussam Abu Safia

    Nama Lengkap: Hussam Abu Safia

    Nama Panggilan: Abu Elias

    Tempat Tanggal Lahir: 21 November 1973, Kamp Pengungsi Jabalia, Gaza Utara, Palestina

    Usia: 51 tahun (pada 2024)

    Pendidikan: Master di bidang Pediatri dan Neonatologi

    Sertifikasi dari lembaga Palestina di bidang pediatri dan neonatologi

    Profesi: Dokter Spesialis Anak, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Beit Lahiya, Gaza Utara

    Kewarganegaraan: Palestina

    Status: Menikah, memiliki beberapa anak, salah satunya adalah Ibrahim, yang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel pada Oktober 2023

    Latar Belakang Keluarga: Keluarganya mengungsi pada tahun 1948 dari kota Hamama, distrik Ashkelon, Palestina, akibat perang

    Karier dan Pengabdian: Sebagai Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Abu Safia memainkan peran penting dalam sistem perawatan kesehatan di Gaza.

     

  • Pengemudi Ojol Ngadu ke Wamenaker Usai Dipanggil Polisi Akibat Demo di Depan Kantor Gojek – Halaman all

    Pengemudi Ojol Ngadu ke Wamenaker Usai Dipanggil Polisi Akibat Demo di Depan Kantor Gojek – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pengemudi Online Bersatu (SPPOB) mengadu ke Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer.

    Hal itu karena usai mengadakan aksi demonstrasi di kantor pusat Gojek, Pasaraya Blok M, Jakarta, pada Rabu (18/12/2024), beberapa pengemudi ojol ada yang dimintai klarifikasi oleh pihak kepolisian.

    Adapun aksi demonstrasi tersebut menuntut penolakan terhadap segala bentuk peraturan, tata tertib, kode etik, dan kebijakan sepihak yang dianggap merugikan pengemudi.

    Noel, sapaan akrab Immanuel, berharap persoalan ini tidak berlanjut ke ranah hukum dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

    “Hari ini kita kedatangan kawan-kawan ojek online,” kata Noel ketika menerima audiens SPPOB di kantornya, Jumat (3/1/2025), dikutip dari siaran pers.

    “Mereka menyampaikan terkait kawan-kawan mereka yang kemarin mengadakan aksi, kemudian terjadi insiden kecil yang harusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” lanjutnya.

    Noel tak ingin kasus ini melebar ke mana-mana karena ia ingin kondisi di Jakarta tetap kondusif.

    “Kita mau Indonesia lebih baik karena kita harus mengikuti narasi besar Presiden kita, Pak Prabowo Subianto,” ujar Noel.

    Ketua Umum SPPOB Ahmad Sapei atau Kemed mengatakan bahwa saat ini banyak aturan yang tidak rasional yang diterapkan oleh aplikator dan sangat merugikan pengemudi ojol.

    “Hari ini kami datang kepada Pak Wamen selaku perwakilan dari negara untuk memberikan jaminan kepastian bahwa kami akan mendapatkan regulasi yang adil dan mendukung masa depan kami,” kata Kemed.

    Sebagai informasi, aksi demonstrasi pada Rabu (18/12/2024) itu bertajuk “SERUAN AKSI 1812 KANTOR GOJEK PASARAYA BLOK M JAKARTA”.

    Tribunnews kala itu mencoba menelusuri media sosial X untuk mencari informasi terkait dengan aksi demonstrasi pengemudi ojek online hari ini.

    Dari hasil penelusuran, akun X rains_wi** mengunggah poster yang berisikan tuntutan aksi tersebut. Berikut empat tututannya:

    1. Mendesak management Gojek untuk segera membatalkan point satu (1) dan point lima belas (15) pada kolom pelanggaran tingkat lima (v) serta point sebelas (11) pada kolom pelanggaran tingkat empat (iv) pada peraturan tata tertib Gojek yang baru

    2. Menolak dengan tegas segala macam bentuk peraturan, tata tertib, kode etik, dan yang sejenisnya yang dibuat secara sepihak dan merugikan pihaj pengemudi

    3. Melibatkan mitra pengemudi dalam setiap pengambilan keputusan

    4. Melibatkan mitra pengemudi dalam merumuskan perjanjian kemitraan

  • Kementan Pastikan Penyaluran Pupuk Subsidi Tepat Waktu – Halaman all

    Kementan Pastikan Penyaluran Pupuk Subsidi Tepat Waktu – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memastikan, penyaluran pupuk bersubsidi tepat waktu pada 1 Januari 2025. 

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pada tahun 2025, skema penebusan pupuk subsidi telah disederhanakan untuk memastikan distribusi lebih efisien dan transparan.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton. Alokasi tersebut terbagi menjadi Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Kakao 147.000 ton, dan Organik 500.000 ton.

    Penyaluran pupuk subsidi ini diperuntukkan bagi petani di subsektor tanaman pangan (padi, jagung, kedelai), hortikultura (cabai, bawang merah, bawang putih), serta perkebunan (tebu rakyat, kakao, kopi).

    Luas lahan yang mendapatkan alokasi pupuk subsidi maksimal 2 hektare, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau Perhutanan Sosial.

    “Mulai 1 Januari 2025, petani di seluruh Indonesia sudah dapat menebus pupuk subsidi dengan harga terjangkau,” ujar Mentan di Kementan, Jakarta, Jumat (3/1/2024).

    Data dari PT Pupuk Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyerapan pupuk pada masa tanam kali ini.

    Pemerintah optimis, dengan distribusi yang lebih tepat sasaran dan penyaluran yang tepat waktu, produktivitas pertanian nasional akan meningkat secara signifikan.

    “Ini bukan hanya tentang pupuk, tetapi tentang masa depan ketahanan pangan Indonesia. Dengan pupuk yang tersedia tepat waktu, petani dapat memulai musim tanam dengan keyakinan penuh,” tutur Menteri Andi Amran.

    Para petani di sejumlah daerah menyambut baik upaya pemeirntah dalam memberikan kemudahan layanan pengambilan pupuk subsidi secara tepat waktu.

    “Atas nama petani Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas komitmen dan perhatian luar biasa terhadap sektor pertanian. Penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat waktu ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional,” ujar Amran.

    Ridwan, salah satu petani di Yogyakarta mengatakan bahwa pengambilan pupuk saat ini jauh lebih mudah karena tidak perlu lagi menggunakan kartu tani.

    “Tanggal  1 Januari 2025 saya sudah bisa melakukan penebusan pupuk bersubsidi cukup dengan menggunakan ktp tanpa ada kendala sama sekali,” katanya.

    Wiyono, petani di Prambanan menyampaikan terimakasih aras berbagai kemudahan fasilitas pupuk subsidi yang diberikan pemerintah.

  • Anggota DPR Desak KPK dan Kejaksaan Agung Selidiki Hakim yang Vonis Rendah Harvey Moeis – Halaman all

    Anggota DPR Desak KPK dan Kejaksaan Agung Selidiki Hakim yang Vonis Rendah Harvey Moeis – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan untuk menyelidiki kemungkinan pelanggaran oleh hakim yang memvonis ringan terdakwa Harvey Moeis. 

    Harvey hanya dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara meskipun negara dirugikan hingga Rp 300 triliun dalam kasus yang melibatkan sektor timah.

    “Ya saya selaku anggota DPR RI mendorong agar Kejaksaan dan KPK sesuai kewenangannya melakukan penyelidikan dalam perkara ini,” kata Umbu saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (3/1/2025).

    Umbu menilai, vonis 6,5 tahun untuk Harvey Moeis sangat menciderai rasa keadilan di masyarakat.

    Dia mengaitkan kasus Harvey Moeis dengan vonis bebas terhadap Ronald Tanur di Surabaya dalam dugaan pembunuhan.

    Kasus tersebut kemudian terungkap melibatkan tindak pidana suap, di mana hakim, pengacara, dan pihak lain menjadi tersangka.

    “Nah, hal ini yang kita khawatirkan. Bukan tidak mungkin atau patut diduga perkara-perkara sejenis ini akan terjadi seperti ini. Maka kita minta mendorong Kejaksaan, KPK untuk menjalankan tugas dan kewenangannya membuka tabir perkara ini,” ujar Umbu.

    Umbu juga mengapresiasi langkah Kejaksaan yang telah mengajukan banding atas putusan Harvey Moeis. 

    Umbu berharap putusan di tingkat banding dapat mencerminkan keadilan dan memberikan efek jera, terutama dalam upaya menyelamatkan aset negara.

    “Rp 300 triliun ini sangat besar, orang mencuri ayam saja ancamannya 5 tahun kan begitu. Jadi itu yang kami dorong agar adanya rasa keadilan di masyarakat tumbuh kembali,” ungkapnya.

    Harvey Moeis dijatuhi vonis 6,5 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. 

    Selain itu, Harvey diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp210 miliar atau subsider 6 tahun penjara jika tidak melunasi.

    Ia terbukti melanggar Pasal 2 ayat 1 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001, jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. 

    Harvey juga dijerat dengan Pasal 3 dan Pasal 4 UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

     

     

  • AKP Asep Iwan Diperiksa Propam Buntut Kasus Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Ini Pengakuannya – Halaman all

    AKP Asep Iwan Diperiksa Propam Buntut Kasus Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Ini Pengakuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILEGON – Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan bersama anggotanya diperiksa Unit Propam Polres Cilegon buntut kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Ilyas Abdurahman, di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025). 

    AKP Asep Iwan Kurniawan dan anggotanya terseret kasus tersebut karena disebut-sebut sempat menolak permintaan bantuan pendampingan yang diajukan Ilyas Abdurahman sebelum peristiwa penembakan terjadi.

    “Iya dengan terjadinya berita viral, Kapolsek berikut anggota diminta keterangan klarifikasinya oleh Unit Propam Polres Cilegon,” kata Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Darmawan saat ditemui di kantornya dikutip dari Tribunbanten.com, Jumat (3/1/2025). 

    Sigit menyebut, pemeriksaan telah dilakukan sejak Kamis (2/1/2024) sore. 

    Hingga saat ini, kata dia, pemeriksaan masih berlangsung di Unit Propam Polres Cilegon. 

    “Pemeriksaannya dari kemarin dan tadi pagi juga masih diperiksa untuk dimintai keterangan klarifikasinya,” ucapnya.

    Terungkap permohonan bantuan pendampingan kepada Polsek Cinangka sebelumnya diungkap anak korban, Agam Muhammad Nasrudin.

    Agam merupakan saksi mata kejadian karena terlibat dalam upaya pengejaran pelaku penggelapan mobil rental milik ayahnya Ilyas Abdurahman.

    Saat proses memburu mobil rental yang digelapkan pelaku, korban Ilyas sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Terkait hal tersebut, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membantahnya.

    Menurutnya, bahwa benar pada Kamis (2/1/2025) sekira pukul 03.10 WIB ada pihak yang datang ke Polsek Cinangka Polres Cilegon sejumlah orang diperkirakan tujuh pria dewasa, menggunakan minibus Expander warna putih, nomor polisi tidak diketahui.

    “Mengaku dari Leasing yang bersangkutan menyampaikan maksudnya datang ke Polsek Cinangka yakni meminta bantuan atau pendampingan untuk melakukan pengambilan atau penarikan Mobil karena masalah leasing atau rental,” kata Asep dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

    “Saat itu diterima oleh Brigadir Deri selaku anggota piket menanyakan terkait legalitas kendaraan yang akan di tarik tersebut namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukannya,” tambahnya.

    Selanjutnya Brigadir Deri menghubungi Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan via telpon untuk meminta petunjuk dan arahan Pimpinan. 

    Kemudian Kapolsek Cinangka memberikan arahan untuk memberi pemahaman kepada yang bersangkutan agar tidak salah paham.

    “Jangan sampai upaya kita melakukan pendampingan tersebut menyalahi aturan atau melanggar hukum karena akan menyita atau menarik kendaraan untuk antisipasi kerawanan atau perlawanan saat melakukan penarikan mobil tersebut,” ucap Iwan.

    Kemudian setelah menelpon Kapolsek, seorang di antara nya mengaku bahwa yang bersangkutan adalah pemilik mobil tersebut (rental Mobil), kemudian Brigadir Deri menyarankan kepada orang tersebut untuk membuat laporan secara resmi sebagai dasar pihak kepolisian. 

    Hal itu lantaran mereka datang meminta bantuan pendampingan tidak dilengkapi dengan bukti surat apa pun sebagai dasar penarikan mobil.

    Setelah diberi pemahaman yang bersangkutan langsung pergi ke arah Cilegon.

    Terkait pemberitaan tersebut faktanya personel piket Polsek Cinangka Polres Cilegon sudah merespons dengan baik atas permintaan pendampingan untuk melakukan penarikan kendaraan mobil tersebut.

    Namun demikian, ada hal-hal yang perlu sampaikan kepada yang bersangkutan, aturan hukumnya, sebagai dasar tindakan Kepolisian, untuk mengantisipasi faktor risiko, komplain, dan sebagainya serta hal hal yang tidak di inginkan.

    Polisi Masih memburu Pelaku Penembakan

    Penyidik Satreskrim Polresta Tangerang masih menyelidiki dan memburu pelaku penembakan yang menewaskan bos rental mobil.

    Polisi pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Banten. 

    Dari lokasi kejadian polisi menemukan barang bukti berupa lima selongsong peluru kaliber 9 mm merek Luger dan satu unit mobil Brio warna oranye. 

    “Masih kita telusuri, dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono Jumat (3/1/2024).

    Baktiar mengungkapkan, penembakan tersebut bermula dari pelacakan mobil Brio oranye milik korban yang direntalkan.

    Korban yang melakukan pelacakan bersama 7 orang rekannya, berhasil menemukan mobil tersebut berada di Rest Area KM 45.

    “Korban yang mengecek mobil tersebut malah ditembak oleh pelaku,” katanya.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku yang diduga berjumlah empat orang melarikan diri menggunakan mobil jenis SUV.

    Akibat penembakan itu, korban yang merupakan warga Tangerang meninggal dunia.

    Selain itu, rekam korban berinisial R (59) mengalami luka berat akibat tertembak.

    R pun dilarikan ke RSCM Jakarta untuk melakukan perawatan medis.

    “Kami terus melakukan serangkaian penyelidikan secara komperhensif,” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/ abdi/ tribunbanten.com/ engkos kosasih/ ahmad tajudin)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Polisi Temukan Selongsong Peluru di Rest Area KM 45, Lokasi Penembakan Pemilik Mobil Rental

  • Tahun Baru, Ratusan Ribu Orang Berunjuk Rasa di Istanbul Turki untuk Dukung Perjuangan Palestina – Halaman all

    Tahun Baru, Ratusan Ribu Orang Berunjuk Rasa di Istanbul Turki untuk Dukung Perjuangan Palestina – Halaman all

    Tahun Baru, Ratusan Ribu Orang Berunjuk Rasa di Istanbul Turki untuk Dukung Perjuangan Palestina

    TRIBUNNEWS.COM- Ratusan ribu orang berunjuk rasa di Istanbul pada Hari Tahun Baru untuk mendukung Palestina.

    Para pengunjuk rasa berunjuk rasa memenuhi ruas jalan di Jembatan Galata, menuntut diakhirinya kekerasan di Palestina.

    Lebih dari 450.000 orang berkumpul di Jembatan Galata Istanbul pada Hari Tahun Baru untuk menyatakan solidaritas dengan Palestina.

    Para peserta berbaris dari masjid-masjid di seluruh semenanjung bersejarah dan sekitarnya setelah salat subuh, melawan dinginnya musim dingin dan membawa bendera Turki dan Palestina. 

    Acara ini diselenggarakan oleh National Will Platform, sebuah koalisi yang terdiri dari 308 LSM.

    Para demonstran, termasuk para lansia, wanita, dan anak-anak, berdoa agar pembantaian Israel di Palestina diakhiri sebelum berkumpul di jembatan, yang membentang di Tanduk Emas yang ikonik, untuk menuntut tindakan internasional terhadap kekejaman yang sedang berlangsung.

    Di tengah jembatan, di mana tindakan pengamanan ketat dilakukan, terlihat spanduk besar bertuliskan: “Hentikan Genosida di Gaza” dalam bahasa Turki dan Inggris, disertai bendera Turki dan Palestina.

    Perahu juga mendukung protes dari laut.

    Selain itu, stiker “ForFairFuture” dipasang di panggung yang disiapkan untuk pers, dan layar raksasa serta sistem suara juga dipasang di area tersebut.

    Beberapa anggota LSM Turki dan asing serta aktivis hak asasi manusia juga memberikan pidato selama acara tersebut.

    Berbicara di rapat umum tersebut, Bilal Erdogan, ketua dewan pengawas yayasan, mengecam tindakan Israel di Gaza, yang menandai hari ke-453 genosida. Ia mengenang pembunuhan bayi, anak-anak, wanita, orang tua, dokter, jurnalis, dan pekerja bantuan oleh Israel, serta menargetkan sekolah, masjid, dan gereja.

    “Topeng” Barat telah jatuh di Gaza, katanya, sambil bertanya: “Di mana hak asasi manusia? Di mana hak anak-anak? Di mana hak perempuan? Di mana kebebasan pers, kebebasan berekspresi? Semua nilai-nilai Barat telah mati di Gaza dan Barat.”

    Ibrahim Besici, pemimpin LSM lainnya, menambahkan: “Anak-anak yang seharusnya lelah bermain justru kelelahan karena perang. Mata para ibu tak lagi berlinang air mata, dan para ayah tak lagi punya kekuatan untuk bertekuk lutut. Setiap meter persegi Gaza telah disirami darah para martir.”

    Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan: “Pembunuh Israel akan dimintai pertanggungjawaban” dan “Martir tidak boleh mati.”

    Aksi unjuk rasa besar-besaran diakhiri dengan pesan solidaritas global

    Aksi unjuk rasa besar-besaran di Jembatan Galata ditutup dengan doa dan partisipasi luas, termasuk peserta asing dan liputan media internasional.

    Acara tersebut, yang dihadiri oleh 450.000 orang sebagaimana diumumkan oleh penyelenggara, menampilkan nyanyian dan lagu tentang Palestina, dengan para peserta bergabung secara serempak.

    Para pengunjuk rasa juga menunjukkan gambar-gambar yang mencolok, termasuk figur manusia tanpa kepala yang dicat dengan warna bendera Israel dan tertulis “Teroris Israel” di atasnya serta boneka berlumuran darah yang dibawa oleh seorang peserta yang memegang tanda bertuliskan: “Pembunuh Bayi.”

    Emine Karatas, seorang peserta, mengungkapkan kesedihannya atas para korban Palestina yang tidak bersalah, dengan menyatakan: “Hati kami tidak sanggup lagi menahan tangisan anak-anak, ayah, dan ibu. Kami ingin ini segera berakhir.”

    Ahmet Salih Ozturk, pengunjuk rasa lainnya, menyoroti keberagaman peserta aksi, dengan mengatakan: “Orang-orang dari berbagai agama hadir di sini untuk membela hak asasi manusia. … Ini bukan hanya penindasan terhadap umat Muslim, tetapi juga kemanusiaan secara keseluruhan.”

    Abdulai Embalo, seorang pelajar dari Guinea-Bissau, menyerukan persatuan melawan penindasan: “Kita harus bersatu sebagai Muslim dan mengakhiri kekejaman ini.”

    Tentara Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza, menewaskan lebih dari 45.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

    Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

    SUMBER: AA