Author: Tribunnews.com

  • Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang, Polisi Tangkap 4 Pelaku – Halaman all

    Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang, Polisi Tangkap 4 Pelaku – Halaman all

    Empat pelaku penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Tangerang berhasil ditangkap oleh polisi, salah satu yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat.

    Tayang: Sabtu, 4 Januari 2025 17:05 WIB

    Kompas.com/ Acep Nazmudin

    Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan yang menewaskan bos rental di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). | Empat pelaku penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Tangerang berhasil ditangkap oleh polisi, salah satu yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, mengungkapkan perkembangan kasus penembakan bos rental mobil yang terjadi di Rest Area Tol Tangerang-Merak KM 45, Banten, pada Rabu (1/1/2025).

    Baktiar menyebut polisi telah menjadwalkan adanya konferensi pers pada Senin (6/1/2025) besok.

    Dalam konferensi pers itu pihak kepolisian akan memberikan informasi lengkap mengenai kasus ini.

    Termasuk informasi terkait peran masing-masing pelaku dalam kasus penembakan bos rental mobil di Tangerang ini.

    Penangkapan Pelaku

    Baktiar menyatakan bahwa empat orang pelaku telah ditangkap terkait insiden penembakan tersebut.

    Salah satu pelaku yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat, yang merupakan penyewa mobil milik korban, Ilyas Abdurrahmah, berusia 48 tahun.

    Diketahui Ilyas meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut.

    Baktiar menambahkan, dalam konferensi pers mendatang, polisi juga akan mengungkap dugaan keterlibatan seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL).

    “Hari Senin akan dirilis secara lengkap termasuk terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI,” ujar Baktiar, seperti dilansir dari Kompas.com pada Sabtu, (4/1/2025).

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Terungkap Cara Oknum TNI Beli Mobil Bos Rental yang Dicuri, Korban Tewas Tertembak, Harga Rp 40 Juta

    Terungkap Cara Oknum TNI Beli Mobil Bos Rental yang Dicuri, Korban Tewas Tertembak, Harga Rp 40 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Terungkap cara oknum TNI beli mobil bos rental yang dicuri Ajat.

    Ternyata hanya membayar Rp 40 juta.

    Ajat merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam tragedi penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten yang menewaskan bos rental.

    Perannya bukan sebagai penembak, melainkan penyewa mobil Honda Brio milik Ilyas menggunakan KTP palsu sebagai jaminan.

    Ia dijanjikan akan diberi komisi Rp 5 juta jika berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

    Belum juga mendapat uang komisi, Ajat lebih dulu diamankan Polres Pandeglang.

    Ia ditangkap di kontrakan saudaranya, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/1/2025) siang.

    Awal mula oknum TNI AL membeli mobil bos rental Ilyas saat Ajat mencari mobil sewaan untuk dibawa kabur.

    Kemudian mobil yang berhasil didapat Ajat diserahkan kepada penadah mobil curian berinisial IM.

    Lalu oknum TNI membeli mobil rental yang digondol Ajat kepada IM.

    Dia mau membeli mobil tersebut lantaran dipatok dengan harga rendah yaitu Rp 40 juta.

    Terjadi penembakan

    Ilustrasi cara oknum TNI AL beli mobil milik bos rental Ilyas Abdurahman (48) yang dicuri Ajat Sudrajat (32) hingga berakhir penembakan. (Tribun Bogor)

    Penembakan terjadi saat Ilyas curiga mobil Honda Brio berwarna oranye yang disewakan Ajat tidak terdeteksi lewat GPS.

    Mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobilnya.

    Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

    Namun, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

    Tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil Ilyas.

    Merasa mendapat ancaman, Ilyas meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Ia dibantu teman-teman pemilik rental lainnya pun akhirnya berusaha sendiri mengejar pelaku.

    Ia menemukan, mobil Honda Brio miliknya terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Rombongan Ilyas sempat menangkap para pelaku dengan memegangi tangannya agar tidak kabur.

    Namun salah satu pelaku membawa senpi lalu terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai Ilyas.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    Penembakan itu pun menewaskan Ilyas dan melukai korban lain yakni R yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Erupsi Gunung Marapi Sumbar: Warga Terkejut, Abu Vulkanik Menyebar hingga Tanah Datar dan Payakumbuh – Halaman all

    Erupsi Gunung Marapi Sumbar: Warga Terkejut, Abu Vulkanik Menyebar hingga Tanah Datar dan Payakumbuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi yang mengejutkan warga sekitar pada  hari ini, Sabtu (4/1/2024).

    Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, erupsi terjadi sekitar pukul 09:43 WIB.

    Rifandi menjelaskan bahwa setelah erupsi, teramati kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 303 mm dan durasi 1 menit 40 detik,” ungkapnya.

    Kolom abu terlihat dengan intensitas tebal yang condong ke arah Utara dan Timur Laut.

    Arah Sebaran Abu Vulkanik

    Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menambahkan bahwa arah angin di sekitar Gunung Marapi mengarah ke wilayah Tanah Datar dan Payakumbuh.

    Desindra menambahkan, dari peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum ada konfirmasi soal bandara yang terdampak dari erupsi Gunung marapi ini.

    “Berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 4 Januari 2025, teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi bergerak ke arah Utara dan Timur Laut, dan itu mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh.”

    “Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini.”

    “Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat,” jelas Desindra.

    Reaksi Warga

    Warga di Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, mengungkapkan kekagetannya setelah mendengar suara erupsi.

    Salah satu warga, Hatta Rizal, menggambarkan suara letusan yang terdengar cukup keras, mirip seperti ban truk pecah.

    “Bunyinya cukup keras, terdengar seperti ban truk pecah, saya sampai terkejut.”

    “Kemudian saya langsung melihat keluar, ternyata Gunung Marapi yang meletus dengan asap yang cukup tebal dan tinggi,” ungkap Hatta.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Anak Kenang Pesan Bos Rental Mobil Semasa Hidup: Kejar Akhirat, Dunia Pasti Akan Mengikuti – Halaman all

    Anak Kenang Pesan Bos Rental Mobil Semasa Hidup: Kejar Akhirat, Dunia Pasti Akan Mengikuti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Agam Muhammad Nasrudin (26) anak pertama dari Ilyas Abdurahman korban tewas ditembak oknum TNI AL menuturkan pesan ayahnya semasa hidup. 

    Agam mengatakan ayahnya pernah berpesan agar menyeimbangkan dalam dunia dan akhirat. 

    “Gam kamu itu jangan kejar dunia terus. Kita ini ada akhiratnya,” kata Agam ceritakan pesan ayahnya Ilyas Abdurahman kepada Tribunnews.com, Tangerang, Sabtu (4/1/2025). 

    Agam mengatakan ayahnya yang pengusaha rental mobil ingin dirinya seimbang dalam mengejar dunia dan akhirat. 

    “Kalau bisa kita seimbangkan itu. Kita kejar akhirat dunia pasti akan ikut,” tuturnya. 

    Kemudian diungkapkan Agam, ayahnya mengibaratkan kehidupan dunia ibarat menanam padi. 

    “Kita tanam padi, rumput tumbuh. Kita tanam rumput padi tidak akan tumbuh,” ucapnya. 

    Sementara itu anak Ilyas Abdurahman lainnya bernama Rizky Agam Putra juga menceritakan mimpi ayahnya di tahun ini. 

    Ditemui di rumahnya Taman Raya Rajeg Blok i5 No. 14 Kabupaten Tangerang. Pria berusia 24 tahun itu tampak menggunakan baju berwarna hitam. 

    Mata Rizky terlihat berkaca-kaca ceritakan mimpi ayahnya di tahun ini. 

    Rizky menuturkan ayahnya tahun ini ingin melaksanakan Haji Furoda. 

    “Alhamdulillah untuk keinginan ayah saya, memang dari ia merantau dari Aceh, sudah terkabul semua. Alhamdulillah saya ikut senang juga,” kata Rizky kepada Tribunnews.com.

    Mata Rizky lalu terlihat berkaca-kaca menahan air matanya menetes. 

    “Tapi ada pesan ayah saya, dia ingin tahun ini mau haji, Haji Furoda,” terangnya. 

    Ia menuturkan sang ayah takut tak punya waktu lagi untuk bisa melaksanakan ibadah haji. 

    “Itu ayah saya bilang, ‘ayah takut nggak ada waktu lagi, ayah pengen naik haji.’ Itu pesan terakhir ayah saya,” ungkapnya. 

    Kemudian diungkapkannya pada pergantian tahun usahanya milik keluarganya sedang ramai-ramainya. 

    Ayahnya mengirimkan video gembira karena capaian tersebut. 

    “Terakhir ayah saya memvideokan pada saat tahun baru, libur nasional. Waktu orang liburan, ayah saya senang sekali mobilnya, mobil rentalnya jalan semua,” ungkapnya. 

    Tapi kata Rizky itu menjadi video terakhir yang dikirimkan ayahnya untuknya. 

    “Ayah saya videokan dan mengucapkan selamat tahun baru dan semangat tahun baru semoga makin sukses dan maju. Tapi ternyata itu video terakhir ayah saya,” tuturnya. 

    Sebelumnya aksi penembakan terjadi di Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Kamis, 2 Januari 2025.

    Peristiwa ini berlangsung pada dini hari dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

    Korban yang tewas dalam insiden tersebut berinisial IAR, berusia 48 tahun.

    Setelah kejadian, korban dievakuasi ke RSUD Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk mengungkap motif dan kronologi penembakan, serta jumlah pelaku yang terlibat.

    “Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap. Setelah kejadian dan adanya laporan mengenai peristiwa penembakan, Kapolres dan Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP,” jelas Purbawa.

    Sedangkan satu korban lainnya, berinisial RAB, berusia 60 tahun, masih dalam perawatan intensif akibat luka tembak di punggung sebelah kiri.

    “Untuk satu korban lainnya masih dalam penanganan medis karena luka tembak di bagian punggung dan juga mengenai tangan sebelah kiri,” tambah Purbawa.

    Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap latar belakang dan pelaku dari penembakan ini.

    Polisi juga telah mengungkap kasus penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan seorang pria berinisial IA (48) bermula dari dugaan pengelapan mobil rental.

    “Keterangan lain diperoleh dari saksi saudara AM, yang menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf kepada wartawan, Kamis (2/1/2025). 

    Arief menyebut korban sendiri merupakan bos rental mobil. Saat itu, pelaku yang masih diburu itu diduga menggelapkan sebuah mobil Honda Brio milik korban.

    Namun mobil tersebut ternyata bukan disewa oleh pelaku, melainkan mobil yang digelapkan itu sudah berpindah tangan kepada pelaku. 

    Korban yang melacak dan mengetahui keberadaan mobilnya tersebut, langsung mencarinya hingga berujung kejar-kejaran dengan pelaku.

    Hingga akhirnya, korban menghadang mobil yang dibawa pelaku sampai di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Saat itulah terjadinya aksi penembakan hingga memakan korban jiwa. 

    “Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutuskan jejak kendaraan di Pandeglang. Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan mini maret rest area Km 45. Saat mobil tersebut dihadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban,” jelasnya. 

    Polisi turut mengamankan selongsong peluru 9 mm dan mobil Honda Brio Kuning di lokasi kejadian. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan yang melarikan diri usai insiden tersebut.

    Diketahui seorang prajurit TNI ditangkap Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal).

    Prajurit TNI tersebut diringkus setelah terlibat dalam kasus penembakan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (49) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2024) dini hari.

    Demikian yang diungkapkan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) Yusri Nuryanto.

    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” ujarnya, Jumat (3/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

  • Insiden Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang: Korban Sempat Minta Pertolongan ke Minimarket – Halaman all

    Insiden Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang: Korban Sempat Minta Pertolongan ke Minimarket – Halaman all

    Ilyas Abdurrahmah, bos rental mobil korban penembakan oknum TNI AL sempat meminta pertolongan ke minimarket usai ditembak dan berlumuran darah.

    Tayang: Sabtu, 4 Januari 2025 16:48 WIB

    Tribun Tangerang/Intan Afrida

    Area parkir mobil lokasi kejadian penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurhman di Rest Area Km 45 jalan tol Tangerang-Merak. | Ilyas Abdurrahmah, bos rental mobil korban penembakan oknum TNI AL sempat meminta pertolongan ke minimarket usai ditembak dan berlumuran darah. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Rabu (1/1/2025) , terjadi insiden penembakan yang menimpa Ilyas Abdurrahmah (48), seorang bos rental mobil, di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Penembakan ini diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI Angkatan Laut.

    Menurut keterangan Ahmad, seorang pegawai minimarket di lokasi, Ilyas sempat masuk ke dalam minimarket dengan kondisi berlumuran darah.

    “Dia masuk ke dalam sini dan meminta pertolongan. Saat itu darahnya banyak berceceran,” ungkap Ahmad, seperti dilansir dari Kompas.com Sabtu (4/1/2025).

    Ahmad melanjutkan, sebelum kejadian penembakan, pelaku juga sempat singgah di minimarket untuk menanyakan lokasi toilet.

    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung saya jawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan rest area, jadi saya tunjukan toiletnya di luar,” jelas Ahmad.

    Terjadi Keributan hingga Terdengar Suara Tembakan

    Setelah pelaku pergi dari minimarket, situasi di luar semakin tegang.

    Ahmad menyatakan bahwa keributan mulai terjadi, diikuti dengan suara tembakan.

    “Enggak lama dari itu terjadilah keributan setelah itu terjadilah penembakan,” jelasnya.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Akhirnya Mahalihi Umumkan Kehamilan, Pamer Perut Buncit, Rizky Febian: Sehat Selalu Bidadariku

    Akhirnya Mahalihi Umumkan Kehamilan, Pamer Perut Buncit, Rizky Febian: Sehat Selalu Bidadariku

    TRIBUNJATIM.COM – Mahalini akhirnya pamer perut buncit.

    Rizky Febian minta doa atas kehamilan istrinya.

    Penyanyi Mahalini Raharja akhirnya mengumumkan kabar bahagia soal kehamilannya.

    Setelah memutuskan istirahat dulu di dunia musik, Mahalini akhirnya membagikan momen yang ditunggu-tunggu itu.

    Istri dari penyanyi Rizky Febian itu ternyata sudah hamil cukup besar.

    Hal itu terlihat dari perutnya yang sudah terlihat membuncit.

    Pada foto yang dibagikan Mahalini, penyanyi asal Bali itu mengenakan rok putih dan kemben putih.

    Kemben yang memperlihatkan perut buncitnya itu dibalut dengan bahan brokat warna putih di bagian tangan dan bahu kanan kirinya.

    Mahalini terlihat cantik dan anggun saat duduk di atas rumput dengan pemandangan pepohonan hijau.

    Rambut panjangnya yang berwarna keporangan itu dibiarkan tergerai.

    Di foto kedua, terlihat Rizky Febian mengenakan baju dengan nuansa senada tampak memeluk Mahalini dari belakang.

    Putra sulung pelawak Sule itu memegang perut istrinya.

    Di foto ketiga, keduanya terlihat berfoto di antara pohon dengan daun yang menjuntai.

    “Little (star) in my belly,” tulis Mahalini.

    Foto Mahalini pamer perut buncit bersama Rizky Febian.

    Kabar bahagia itu juga dibagikan oleh Rizky Febian melalui Insta Story.

    “Sehat selalu bidadariku @mahaliniraharja,” tulis Iky.

    Pada kolom komentar, Rizky Febian juga meminta doa untuk istri dan calon anak yang ada di perut Mahalini.

    “Buat semuanya , minta doanya buat istri akuu ya,” tulisnya.

    Menikah ulang
    Mahalini dan Rizky Febian menikah ulang pada 27 Desember 2024.

    Keduanya menikah ulang karena permohonan isbat nikah mereka ditolak.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Video Ketua Mahkamah Agung Beberkan Peluang Terpidana Kasus Vina Ajukan PK Kedua – Halaman all

    Video Ketua Mahkamah Agung Beberkan Peluang Terpidana Kasus Vina Ajukan PK Kedua – Halaman all

    Peluang terpidana kasus Vina mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kedua masih abu-abu. Pasalnya, MA menegaskan upaya PK hanya bisa dilakukan satu kali.

    Tayang: Sabtu, 4 Januari 2025 16:36 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Peluang terpidana kasus Vina mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kedua hingga kini masih abu-abu.

    Pasalnya, Mahkamah Agung menegaskan jika PK hanya bisa dilakukan satu kali. 

    Hal itu disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung, Sunarto, saat konferensi pers evaluasi akhir tahun di gedung bundar pada Jumat (27/12/2024). 

    Ia menegaskan, PK sebenarnya hanya boleh diajukan satu kali karena merupakan upaya hukum luar biasa. 

    Namun, Sunarto menyebut, MA telah mengeluarkan surat edaran (SEMA) Nomor 10 tahun 2009 yang mengatur apabila ada pertentangan antara satu putusan dengan putusan yang lain, maka dibuka peluang untuk mengajukan PK dua kali. 

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kondisi Terkini Tukul Arwana, Anak Singgung Soal Terapi Ayahnya: Belum Bisa Komunikasi

    Kondisi Terkini Tukul Arwana, Anak Singgung Soal Terapi Ayahnya: Belum Bisa Komunikasi

    TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA – Kondisi terbaru Tukul Arwana setelah mengalami pendarahan otak.

    Diketahui Tukul masih terbaring dan harus menjalani terapi.

    Anak Tukul, Ega Prayudi menyebut jika kondisi ayahnya dalam kondisi yang baik.

    Meski, Tukul masih harus menjalani terapi untuk memulihkan kondisinya.

    “Alhamdulillah kondisi ayah sudah cukup baik, hanya saat ini masih menjalankan terapi-terapi saja,” kata Ega kepada awak media, Jumat (3/1/2025).

    Walaupun kondisinya kian membaik namun pemilik nama asli Haji Riyanto itu belum bisa berkomunikasi dengan baik. 

    Sebab pasca alami pecah pembuluh darah Tukul tidak bisa berkomunikasi hingga berjalan.

    “Belum bisa komunikasi,” ucap Ega.

    Sehingga Tukul masih harus menjalani terapi bicara dan berjalan selama ini.

    “Saat ini masih terapi bicara dan terapi berjalan,” tandas Ega.

    Putri Tukul Arwana sempat kaget lihat ayahnya sakit

    Putri pelawak Tukul Arwana sempat kaget saat dirinya melihat sang ayah sakit dan harus dioperasi pada tahun 2021.

    Putri Tukul yang bernama Novita Eka Afriana itu syok saat temukan ayahnya sudah tak sadarkan diri.

    Tak hanya itu, ada satu hal yang disadari oleh Novita soal ayahnya.

    Ternyata, ada fakta bahwa ayahnya yang sedang sakit dan harus dioperasi saat itu tak memiliki asuransi kesehatan sama sekali.

    “Enggak ada (asuransi). Itu syok sih, soalnya ayah enggak mau buat asuransi dari dulu,” kata Vita dikutip dari FYP Trans 7.

    “Dia pede-pede aja, ‘aku selalu sehat,’ bilangnya gitu. Pas masuk rumah sakit kita langsung panik,” lanjutnya.

    Untungnya saat itu Tukul masih memiliki deposito di bank.

    Sehingga Vita menghubungi pihak bank untuk segera mencairkan deposito tersebut.

    “Waktu itu sempat langsung telepon bank, kebetulan ada uang di deposito,” ujar Vita.

    “Langsung minta dicairin buat bayar semuanya,” sambungnya.

    Untuk diketahui, Tukul pertama kali ditemukan tak sadarkan diri dan sudah berada di lantai oleh anak bungsunya, Jovan.

    “Yang nemuin itu Jovan. Jovan habis pergi dari luar, pas dia masuk kok ayahnya udah tiduran di bawah dari sofa,” kata Vita.

    “Kaget dong. Dipanggil-panggil, ‘ayah, ayah’ tapi enggak jawab, terus Jovan panggil aku,” lanjutnya.

    Vita berusaha memanggil ayahnya, namun tak ada respons, sehingga mencoba memberikan air minum karena melihat ayahnya seperti batuk-batuk.

    “Ya udah coba diambilin air putih. Enggak bisa, itu langsung tumpah semua, enggak bisa minum, enggak bisa nelen. Tapi pas tumpah itu ayah sadar, kayak langsung ngelap (spontan),” jelasnya.

    Vita kemudian memutuskan membawa ayahnya ke rumah sakit terdekat.

    Tapi karena rumah sakit itu untuk Ibu dan Anak (RSIA), Vita disarankan membawa ayahnya ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya.

    “Karena ternyata ayah pecah pembuluh darah. Malam itu juga dioperasi,” kenang Vita.

    Saat itu Tukul dibawa ke Rumah sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.

    Kini setelah tiga tahun menjalani pengobatan dan terapi, kondisi Tukul terus membaik.

    Batasi penjenguk

    Tukul Arwana sempat vakum dari dunia hiburan selama empat tahun karena sakit stroke setelah pendarahan otak.

    Selama itu pula, sang presenter jarang bisa dijenguk orang-orang.

    Hal itu seolah-olah menunjukkan Tukul Arwana menutup diri dari orang lain selama penyembuhan.

    Mendengar hal itu, anak Tukul Arwana buka suara.

    Menurut penuturannya, pembatasan kunjungan jenguk itu memang disengaja.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Novita Eka Afriana atau Vita, putri Tukul Arwana, mengatakan, selama ini keluarga memang menutupi kondisi kesehatan pelawak jebolan Srimulat itu.

    Sejak sakit pada tiga tahun lalu, kondisi Tukul Arwana tidak banyak diketahui publik.

    Hanya sesekali keluarga membagikan kondisi terbaru Tukul Arwana.

    “Ayah sakit, dan aku juga nggak mau share,” Kata Vita dikutip dari kanal YouTube FYP Trans 7, Kamis (13/6/2024).

    “Menurut aku, (tidak menjelaskan sakit Tukul Arwana) itu privasi aku,” lanjutnya.

     “Aku menghargai keputusan ayah,” ucap Vita.

    Vita menjelaskan, saat itu kondisi Tukul Arwana benar-benar belum bisa bergerak dan berkomunikasi hingga tidak ada yang harus dibagikan kisahnya.

    Pantas Tukul Arwana sempat susah dijenguk artis saat sakit (YouTube)

    “Waktu itu ayah nggak bisa apa-apa, respons juga hanya melihat doang,” ucap Vita.

    “Kalau sekarang, ayah sudah jauh lebih baik,” lanjutnya.

    Saat perdana tampil di program televisi setelah tiga tahun rehat, Tukul Arwana yang memberikan persetujuan.

    “Tahun lalu, kalau ayah ditanya (syuting di televisi) masih nggak mau, dan akhirnya (baru sekarang) mau datang,” kata Vita.

    Ketika itu anak-anak sepakat membatasi interaksi Tukul Arwana dengan orang lain.

    “Ayah juga belum bisa ngomong, aku nggak mau ayah ketemu orang-orang atau datang ke acara, takutnya ayah malah stres,” ujar Vita.

    Tidak hanya memilih menutupi kondisi kesehatan Tukul Arwana, keluarga juga sangat selektif saat memberi izin teman selebritas menjenguk ke rumah.

    Tidak banyak teman selebritas yang bisa bertemu dan menjenguk Tukul Arwana selama tiga tahun sakit.

    Hanya selebritas tertentu yang diberi izin keluarga menemui Tukul Arwana, diantaranya Tarzan Srimulat, Sule dan Vega Darwanti.

    Tukul Arwana dibawa dan menjalani perawatan di rumah sakit setelah diketahui tidak sadar pada September 2021.

    Saat itu Tukul dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.

    Tukul Arwana sempat menjalani operasi di bagian otaknya dan sejak saat itu terus menjalani fisioterapi hingga terapi wicara.

    Kini, usai empat tahun berlalu, Tukul Arwana kembali tampil di televisi.

    Tukul Arwana tampil perdana saat menjadi bintang tamu di acara FYP yang dipandu oleh Raffi Ahmad.

    Raffi Ahmad pun membagikan kabar bahagia Tukul Arwana tampil lagi melalui akun Instagram pribadinya pada Senin (3/6/2024).

    “Sang legenda, mas Tukul Arwana. Melepas rindu,” kata Raffi Ahmad di Instagramnya, dikutip dari Tribun Sumsel.

    Adapun Tukul Arawana hadir ditemani dengan sang anak, Zhovan.

    Kabar ini pun disampaikan oleh Raffi Ahmad soal kondisi Tukul Arwana saat ini.

    Terlihat kini sang komedian jauh lebih sehat dibandingklan kondisinya beberapa waktu lalu.

    Tukul Arwana tak lagi terbaring lemas di kasur.

    Ia sudah bisa duduk dan terlihat jauh lebih sehat.

    Mantan presenter empat mata itu juga terlihat mengeluarkan senyuman di wajahnya.

    Dalam jepretan tersebut, komedian 60 tahun itu menunjukkan jari jempolnya.

    Dalam unggahan itu pula, Raffi Ahmad sekaligus mendoakan Tukul Arwana.

    Tukul Arwana kembali tampil di TV setelah 4 tahun vakum karena stroke. (Instagram/raffinagita1717)

    Sebab seperti diketahui, lamanya sang komedian tak muncul lantaran sedang sakit.

    “Semangat selalu, we love you, Melepas Rindu Perdana Tampil lagi di @officialtrans7 tepatnya di @fyp_trans7,” ucap Raffi Ahmad.

    Unggahan itu pun sontak menyita perhatian publik hingga tuai beragam komentar warganet.

    “Sehat selalu om tukul, kembali ke laptop,” tulis akun @tommy.

    “Semoga sehat selalu mas tukul .. dulu beberapa kali di invite ke show nya mas tukul .. yang terakhir di one man show,” tulis akun @devina.

    “Alhamdulillah, Mas Tukul sdh bisa beraktivitas…Sehat⊃2; terus ya Maas,” tulis akun @ellye.

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

  • Kisah Dimas Anak Yatim Penjual Dawet yang Sukses Kuliah di UNY, Uang Hasil Ngarit Dibelikan Kambing

    Kisah Dimas Anak Yatim Penjual Dawet yang Sukses Kuliah di UNY, Uang Hasil Ngarit Dibelikan Kambing

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok Dimas anak yatim penjual dawet dan tukang ngarit.

    Kini Dimas sukses kuliah dan menjadi narasumber acara.

    Salah satu impiannya adalah bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang tinggi.

    Pria yang akrab dipanggil Landung itu bahkan tidak tahu apakah bisa melanjutkan sekolah saat ia lulus SMP.

    Hal itu lantaran kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkannya untuk lanjut SMA, apalagi kuliah.

    Diketahui, sejak kecil, Landung sudah ditinggal sang ayah. Ketika berusia 5,5 tahun ayahnya meninggal dunia. 

    Sehingga ia pun hanya tingga bersama sang ibu, Sumiriyati.

    Karena itulah, keinginan Landung untuk lanjut SMA, kuliah sempat ditentang oleh keluarganya.

    Masuk Pondok Pesantren

    Meski begitu, ia memberanikan diri untuk masuk pondok khusus yang menampung anak yatim dan dhuafa yaitu Pondok Pesantren Darul Fatihah Pundong Bantul.

    “Saya memberanikan diri untuk masuk pondok tersebut karena dengan ikut pondok tersebut saya dibiayai sekolah sampai lulus dan dijamin uang saku setiap harinya,” kata Landung, beberapa waktu lalu, dikutip dari laman UNY.

    Landung akhirnya diterima di SMAN 1 Bambanglipuro Bantul dan bisa menghasilkan beberapa prestasi salah satunya juara 1 Inovasi Project Moderasi Beragam Kementerian Agama RI tahun 2022.

    Ketika kelas XII Landung termasuk salah satu siswa eligible ddan didukung dengan medali yang didapatkan.

    Ia pun disarankan untuk melanjutkan kuliah melalui jalur SNBP di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

    “Namun kembali pihak keluarga saya tidak mendukung sebab berbagai pertimbangan salah satunya seputar pembiayaan. Namun cita-cita saya memang ingin meneruskan belajar sampai tamat, karena bagi saya pendidikan merupakan keharusan,” ujarnya.

    Dukungan dari sekolah juga tidak kurang, Landung pun berkonsultasi dengan guru BK bernama Eny.

    Saat itu gurunya meyakinkannnya untuk studi lanjut.

    Bahkan Kepala Sekolah SMAN 1 Bambanglipuro saat itu Gami Sukarjo M.Pd memberikan informasi soal beasiswa karena sekolah sangat mendukung siswanya untuk lanjut kuliah dengan mendapatkan beasiswa salah satunya KIP Kuliah.

    Akhirnya Landung memilih program studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik UNY melalui jalur SNBP dan diterima. 

    Tidak mengecewakan, selama kuliah warga Samen, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul tersebut berhasil meraih indeks prestasi kumulatif 3,84 dan berkesempatan menjadi narasumber di beberapa acara mentoring anak muda sekaligus aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa.

    Landung Dwi Prakoso sejak usia 5,5 tahun ditinggal meninggal ayahnya. Ia diminta sekolah hanya sampai SMP saja namun berkat usahanya, ia bisa lanjut SMA, kuliah dan meraih IPK 3,84 di UNY sambil berjualan dawet sejak remaja. (DOK UNY)

    Anak yatim yang ulet berjualan dawet

    Diketahui, Landung berjalan dawet sejak tinggal di Pondok Pesantren dengan modal yang didapat dari Pondok.

    “Saya berdagang es dawet hitam di dekat pondok saya dan alhamdulillah laku keras. Hingga sekarang saya bisa berjualan dawet hingga 5 tempat bersama teman-teman,” katanya. 

    Uang hasil berdagang lalu ditabung serta disisihkan untuk pondok pesantren.

    Selain berdagang es dawet, Landung juga memelihara kambing di rumah yang diperolehnya dari hasil ngarit atau mencarikan rumput untuk kambing tetangga sekaligus menggembalakannya.

    Uang hasil ngarit tersebut dikumpulkannya dan dibelikan kambing yang sekarang mencapai 7 ekor.

    Landung mengaakan kambing itu sebagai bentuk tabungannya bila membutuhkan uang secara tiba-tiba.

    “Kambing ini saja jadikan tabungan bila membutuhkan uang secara tiba-tiba” papar Landung.

    Hingga saat ini pun ia masih setia ngarit untuk memberi makan ketujuh ekor kambingnya. 

    Ia berpesan pada calon mahasiswa agar pantang menyerah menghadapi kesulitan ekonomi. 

    “Cita-cita akan terwujud bilamana kita pantang menyerah dalam menggapainya. Tidak apa bersakit-sakit dahulu, karena semua butuh proses untuk mencapai tujuan yang kita inginkan” tegasnya. 

    Landung juga berterimakasih kepada UNY, berkat beasiswa KIP Kuliah inilah ia bisa menggapai cita-cita sejak kecil yaitu berkesempatan mencicipi bangku perkuliahan. 

    Harapannya dengan beasiswa KIP Kuliah Landung bisa berkuliah dengan baik, menjadi orang yang selalu bersyukur, dan bisa menggapai cita-cita di masa depan.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Serangan Israel Terus Berlanjut, Gencatan Senjata di Gaza Masih Jauh – Halaman all

    Serangan Israel Terus Berlanjut, Gencatan Senjata di Gaza Masih Jauh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas telah mengungkapkan keinginan untuk segera merealisasikan gencatan senjata dengan Israel.

    Pejabat senior Hamas, Basem Naim, menyatakan bahwa kelompok tersebut sangat serius dalam pembicaraan gencatan senjata yang berlangsung di Doha, Qatar.

    Pernyataan ini disampaikan Naim pada Jumat (3/1/2025).

    Naim mengungkapkan bahwa pembicaraan kali ini difokuskan pada kesepakatan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel.

    Para mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan.

    Namun, Israel tampaknya enggan untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata secara permanen.

    “Kami sangat serius dalam menciptakan kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin,” tegas Naim.

    Meskipun ada optimisme dari Qatar terkait momentum perundingan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, tantangan tetap ada.

    Sementara pembicaraan gencatan senjata berlangsung, Israel kembali melancarkan serangan udara di Gaza pada Jumat (3/1/2025).

    Otoritas kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 110 orang tewas akibat serangan tersebut selama 24 jam terakhir, dengan lebih dari 40 orang di antaranya tewas pada hari Jumat.

    Militer Israel mengklaim telah menyerang sekitar puluhan lokasi yang dianggap sebagai titik kumpul Hamas, serta pusat komando dan kontrol.

    Mereka menyatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi.

    Tuduhan dan Tanggapan

    Hamas dituduh oleh Israel menempatkan pejuang di wilayah sipil, termasuk bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai sekolah.

    Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak menggunakan penduduk sipil sebagai perisai.

    Di tengah serangan ini, militer Israel meminta warga sipil di daerah al-Bureij untuk mengungsi demi keselamatan mereka.

    Sementara itu, cuaca buruk di musim dingin menambah kesulitan bagi ratusan ribu orang yang berlindung di perkemahan tenda darurat.

    Hingga saat ini, Israel telah menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara Hamas dilaporkan menahan sekitar 100 tawanan Israel.

    Kelompok tersebut juga mengeklaim bahwa puluhan tawanan tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut.

    Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 45.650 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat konflik yang berlangsung di Gaza.

    Dengan situasi yang semakin memanas dan serangan yang terus berlanjut, nasib gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih belum pasti.

    Apakah pembicaraan ini akan membuahkan hasil atau justru semakin memperburuk keadaan, masih harus ditunggu.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).