Author: Tribunnews.com

  • BREAKING NEWS : Perampokan di Perumahan Gresik, Lansia Disekap di Kamar Mandi, Barang Berharga Raib

    BREAKING NEWS : Perampokan di Perumahan Gresik, Lansia Disekap di Kamar Mandi, Barang Berharga Raib

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Seorang perempuan di perumahan De Naila Village Gresik menjadi korban perampokan.

    Korban disekap di dalam kamar mandi oleh para pelaku.

    Pelakunya lebih dari satu orang. Laki-laki. Mengendarai sepeda motor menuju rumah korban di Perumahan De Naila Village Blok B RT 7 no 51, Driyorejo Gresik. Korban bernama Paulina Siahaya berusia 69 tahun.

    Pelaku datang pukul 11. 20 Wib.

    Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram mengatakan, saat itu korban berada di rumah sendirian. Saat itu sedang hujan kemudian datang dua orang sedang bertamu.

    Selanjutnya korban mempersilahkan kedua orang tersebut untuk masuk ke ruang tamu selanjutnya kedua orang tersebut untuk duduk di ruang tamu.

    Saat itu pelaku tersebut menanyakan saudara laki-laki korban yang merupakan ketua RT bernama Viktor atau Viki. Selanjutnya korban membuat minum di dapur.

    “Saat di dapur tersebut salah satu pelaku menarik dan membawa korban ke kamar tidur selanjutnya diikat mulut, tangan dan kakinya dan selanjutnya pelaku satunya mengacak acak isi lemari korban,” ujarnya.

    Diketahui pelaku mengambil emas berupa cincin, kalung, gelang sekitar total + 25 ( dua puluh lima gram ) dan 2 (dua) buah handpone merk Samsung dan handpone merk xiaomi. Kemudian uang Rp.500.000,-.

    Pelaku langsung meninggalkan korban dalam kondisi tersekap.

    Setelah kedaian tersebut korban keluar rumah dan minta pertolongan saksi/tetangga yang berada didepan rumah korban. Atas Kejadian tersebut Korban mengalami kerugian Rp. 15.000.000 dan dilaporkan ke Polsek Driyorejo.

    “Saat ini masih dalam penyelidikan,” katanya.

    Salah satu tetangga korban, Warni mengatakan sempat mendengar suara di rumah tersebut. Namun, dia mengira ada tukang yang memperbaiki rumah.

    “Tadi sempat dengar suara teriakan Oma (Paulina Siahaya). Tapi hilang karena disekap perampok mungkin,” tambahnya.

    Warni menambahkan setelah perampok itu pergi, korban keluar untuk meminta tolong ke tatangga yang berada tepat didepan rumahnya. Saat itu dengan kondisi tangan terikat, ia mengetuk pagar rumah tetangganya.

    “Tadi ditolong oleh tetangga depan. Dari rekaman cctv Oma berjalan dengan tangan terikat. Infonya tadi disekap dalam kamar mandi,” tambahnya.

    Dari rekaman CCTV, lanjut Warni, terlihat dua orang laki-laki masuk kedalam rumah korban. Kedua laki-laki tersebut tampak seperti tukang bangunan.

  • Wamenkop Optimistis Kontribusi Koperasi Bisa Lebih Besar Dibanding BUMN dan Swasta  – Halaman all

    Wamenkop Optimistis Kontribusi Koperasi Bisa Lebih Besar Dibanding BUMN dan Swasta  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Wakil Menteri Koperasi Ferry J Juliantono menegaskan saat ini adalah momentum penting untuk kebangkitan koperasi sebagai pilar perekonomian Indonesia.

    Dengan adanya dukungan dari pemerintah, serta kemajuan dalam digitalisasi, koperasi Indonesia memiliki peluang besar untuk bangkit dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian nasional.

    Ferry menyatakan optimisme bahwa kontribusi koperasi dapat lebih besar daripada BUMN dan sektor swasta, meskipun saat ini total aset koperasi Indonesia baru mencapai Rp 281 triliun, jauh di bawah BUMN yang mencapai Rp 7.000 triliun dan sektor swasta yang berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 triliun.

    “Kita sedang memasuki era baru bagi koperasi Indonesia dan kita sangat yakin aset koperasi kita akan bisa lebih besar daripada BUMN ataupun swasta. Ini adalah tugas kita, termasuk TC Invest, untuk menaikkan aset ini,” ungkap Ferry saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) di Sentul, Bogor Jawa Barat belum lama ini.

    Hadir juga dalam Rakernas TC Invest ini pengurus, pengawas dan manajemen, diantaranya Ketua Pengawas Dr Aripin, Sekretaris TC Invest Jones Sirait, Bendahara Nur Azizah Zuhriyah, General Director Agus Jamiatul Firdaus, Operasional & Legal Director M Dedi Gunawan, Business Director Adji Srihandoyo.   

    Ferry Juliantono yang hadir dengan Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi yang baru sehari dilantik, menjelaskan, Koperasi TC Invest menjadi bukti lain betapa pentingnya digitalisasi koperasi. 

    Hal ini menambah keyakinannya untuk semakin serius mendukung digitalisasi koperasi, antara lain dengan mengembangkan Super Apps Koperasi, termasuk pengembangan Bank Koperasi Digital untuk menggantikan Bank Umum Koperasi Indonesia  (Bukopin), serta mendukung rebranding koperasi.

    Ferry juga menyinggung keseriusan pemerintah membangun perkoperasian terlihat dari langkah-langkah yang sudah dan akan diambil sejauh ini, antara lain dengan memberikan wewenang kepada koperasi untuk terlibat dalam berbagai sektor dan program pemerintah, diantaranya ikut mendistribusikan pupuk bersubsidi, program Makan Bergizi Gratis dalam hal penyaluran bahan baku dan lainnya. 

    Program ini, kata Ferry, tidak hanya mengatasi stunting tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat. Termasuk penyediaan rumah bagi rakyat atau perumahan berbasis koperasi.

    “Pak Prabowo baru saja menyetujui penambahan Rp 10 triliun untuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang bisa digunakan untuk menggerakkan gerakan koperasi,” ucap Ferry.

    Wamenkop Ferry berharap pelaksanaan Rakernas Koperasi TC Invest diharapkan dapat memicu langkah-langkah strategis untuk meningkatkan aset, keanggotaan, dan peran koperasi di era yang baru ini.

    Ketua Pengurus Koperasi TC Invest Dr Iqbal Alan Abdullah, MSc menyampaikan harapannya untuk kebangkitan koperasi di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan penekanan pada latar belakang yang kuat dari tokoh-tokoh penting yang berkomitmen pada pengembangan koperasi.

    “Kita menaruh harapan besar koperasi akan bangkit di era ini,” tutur Iqbal dalam Rakernas yang usung tema A New Era of Cooperative Towards 2045 Community Collaboration Competitive yang menandai pentingnya kolaborasi dan kompetisi dalam mengembangkan koperasi.

    Dikatakannya, salah satu tantangan yang dihadapi koperasi saat ini adalah rendahnya angka keanggotaan.

    “Saat ini, hanya sekitar 8,41 persen masyarakat Indonesia yang berpartisipasi sebagai anggota koperasi, jauh di bawah rata-rata global sebesar 16,31 persen,” katanya.

    Koperasi TC Invest beranggotakan karyawan, pelaku usaha dan pensiunan ini memiliki berbagai unit bisnis yang memberikan kemanfaatan bagi anggota: mulai dari perdagangan (TCI Mart), simpan pinjam dan TCI Syariah, Pendidikan (Asia Digital Academy), Perumahan (TCI Property), Pariwisata & Haji Umroh (Aminin Travel), Teknologi (TCI Mobile dan Juara), Peternakan (TCI Farm), securities crowdfunding (FundEx dan BPR).

  • Pecinta Sepak Bola di Indonesia Sedih Pelatih Shin Tae-yong Dipecat, Suwito ‘STY KW’ Beri Respon

    Pecinta Sepak Bola di Indonesia Sedih Pelatih Shin Tae-yong Dipecat, Suwito ‘STY KW’ Beri Respon

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Shin Tae-yong resmi dipecat dari  kursi pelatih Timnas Indonesia oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

    Pemecatan STY—sapaan akrab—Shin Tae-Yong mengagetkan semua pihak. Tak terkecuali dengan Suwito atau yang dikenal dengan sebutan STY KW.

    “Ya (pemecatan STY) saya kecewa banget,” ungkap Suwito (STY KW), Senin (6/1/2025) kepada Tribunjatim.com.

    Suwito mengatakan bahwa, STY sebagai pelatih dianggap mumpuni dalam melatih pemain Timnas.  

    Terlebih STY mampu membawa Timnas Indonesia mendunia.

    Suwito menjelaskan bahwa diantara contohnya adalah  STY  sudah melatih Timnas Indonesia sejak 2020 dan membawa peringkat FIFA Timnas Garuda Indonesia dari 174 menjadi 127 dunia.

    “STY sudah membawa nama harum Indonesia. Harusnya gak gitu (dipecat),” tambah warga Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo ini

    Dia berharap ada kebijakan baru. Memurutnya STY layak dipertahankan sebagai pelatih timnas. 

    “Harapan saya semoga STY ditarik kembali untuk melatih timnas Indonesia,” papar Suwito. 

    Namun, jika tidak bisa mempertahankan STY. Suwito pun berharap kepada PSSI agar tetap semangat meski tanpa STY.

    “Harapan saya PSSI tetap semangat, tetep berlatih walaupun ditinggalkan sama pak STY,” urai Suwito. 

    Suwito mengaku selama ini juga bersyukur dengan adanya STY. Selain membawa timnas Indonesia lebih baik, juga membuatnya kecipratan rejeki. 

    “Ya saya sebagai STY KW saya bahagia banget karena STY bagi-bagi rejeki gitu,” pungkas Suwito.

  • Launching Program Makan Bergizi Gratis di Kota Batu, Pj Wali Kota: Tunggu Petunjuk Teknis Pusat

    Launching Program Makan Bergizi Gratis di Kota Batu, Pj Wali Kota: Tunggu Petunjuk Teknis Pusat

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Hari ini, Senin (6/1/2025), program pemerintah pusat soal Makan Bergizi Gratis digelar.

    Namun untuk Kota Batu, uji coba program ini telah digelar pada bulan Oktober 2024 lalu di seluruh sekolah yang ada di Kota Batu.

    Terkait program ini, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, dari hasil uji coba program Makan Bergizi Gratis memang dibutuhkan para siswa untuk mendukung tumbuh kembang siswa dan juga meringankan beban orang tua.

    Kini Pemkot Batu hanya tinggal menunggu regulasi terkait petunjuk teknis pelaksanaan Makan Bergizi Gratis.

    “Ini kami masih menunggu regulasi pusat, jika sudah ada petunjuk teknis baru kami laksanakan. Kalau pusat belum menurunkan petunjuk teknis kami tidak mungkin bisa melaksanakan karena mungkin ini ada sebagian anggaran dari pusat dan ada juga sebagian anggaran daerah,” kta Aries Agung Paewai, Senin (6/1/2025).

    “Tapi secara umum kami dari Pemkot, Polres dan Kejasaan sudah melakukan uji coba makan bergizi gratis di semua sekolah yang ada di Kota Batu. Dan evaluasi kami program tersebut memang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya siswa,” tambahnya.

    Lebih lanjut Aries menyampaikan, terkait program ini pihaknya berharap agar pemerintah pusat juga memperhatikan harga per paket dengan harga yang disesuaikan dengan isi dari makanan yang dibagikan.

    “Ya, kami berharap angkanya itu yang sesuai (harga,red) contoh kemarin ada isu Rp 10.000 , sedangkan kami di Batu kemarin berkeliling ke semua vendor catering mampunya mereka Rp 15.000 itu sudah memenuhi gizinya. Untuk itu kami menunggu regulasi petunjuk teknis dan tentunya kami tidak mungkin melampaui dari petunjuk teknik dari pemerintah pusat,” jelasnya,

  • Menkes: Masyarakat Jangan Panik, HMPV Seperti Flu Biasa dan Tidak Mematikan – Halaman all

    Menkes: Masyarakat Jangan Panik, HMPV Seperti Flu Biasa dan Tidak Mematikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik dengan kemunculan informasi wabah HMPV atau Human Metapneumovirus (HMPV) yang kini sedang melanda China. Ia menegaskan, HMPV memiliki gejala yang mirip seperti flu biasa dan tidak mematikan seperti Covid19.

    “Kalau virus baru Covid19, tubuh manusia belum tahu bagaimana meresponsnya. Akibatnya, kalau menyerang tubuh, tubuh bingung bagaimana merespons Covid-19. Sehingga kemungkinan besar risiko fatalitynya tinggi. HMPV ini tidak mematikan. Sama seperti flu biasa,” kata dia saat ditemui di Ditjen Tenaga Kesehatan, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Ia mengatakan, virus tersebut sudah ada sejak tahun 2001 dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Berbagai referensi menyatakan, HMPV merupakan virus yang sudah lama ada sehingga respons imun tubuh bisa biasa mengenali dan melawan virus tersebut.

    “Seperti itu (HMPV) supaya tidak panik. Semua orang bisa terkena flu. Kalau daya tahan tubuh  baik, HMPV itu otomatis akan bisa ditahan oleh sistem imun kita,” ujar eks dirut Bank Mandiri ini.

    Meski tidak mematikan, Budi pun mengingatkan agar waspada dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Makan yang cukup, olahraga dan istirahat yang cukup.

    Saat mulai batuk, pilek segeralah beristirahat. “Tips-nya 3M. Menjaga jarak, mencuci tangan, pakai masker. Sama seperti Covid-19,” ujar BGS.

    Diketahui, virus HMPV memiliki risiko tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Virus ini menyebar melalui percikan pernapasan, kontak langsung, atau menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi.

    Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

     

  • 3 Oknum TNI AL Tersangka Penembakan Bos Rental Mobil, Sudah Ditahan, Terungkap Asal Usul Senjata – Halaman all

    3 Oknum TNI AL Tersangka Penembakan Bos Rental Mobil, Sudah Ditahan, Terungkap Asal Usul Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga oknum TNI AL ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Penembakan itu menewaskan bos rental mobil bernama Ilyas Abdurahman.

    Adapun identitas ketiga tersangka yakni Sertu AA, Sertu RA, dan Klk BA.

    Mereka ada yang berasal dari Kopaska Armada I dan satu orang lainnya dari KRI Bontang.

    Danpuspomal Laksda TNI Samista mengatakan ketiganya telah ditahan di fasilitas penahanan Puspomal.

    Mereka akan menjalani proses penahanan sementara selama 20 hari sejak Sabtu (4/1/2025).

    “Jadi anggota ini sudah ditahan di tempat kami. Dan sesuai dengan surat penahanan dari Ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima, terhitung hari Sabtu yang lalu itu, anggota sebetulnya sudah kita amankan.”

    “Karena masih dalam proses lidik, kami selalu maraton lidik, masih belum kami tetapkan,” ujar Samista dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

    “Sekarang karena sudah ada tanda-tanda dengan beberapa bukti maka yang bersangkutan sudah masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka).”

    “Bukti penahanan sementara dalam hal ini 20 hari pertama sudah ditandatangani oleh Ankum terhitung sejak Sabtu,” jelasnya.

    Terungkap Asal Usul Senjata

    Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyatakan senjata yang digunakan oleh oknum TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil, berstatus resmi.

    Senjata inventaris yang melekat pada satu tersangka oknum TNI AL yakni Sertu AA.

    Sertu AA berasal dari Satuan Kopaska Armada I yang mendapatkan tugas sebagai ADC atau ajudan.

    “Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat.”

    “Kemudian, tadi sudah dijawab bahwa ini sudah SOP, ada surat perintahnya segala macam.”

    “Kemudian, ya tentu bukan senjata rakitan,” papar Denih saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat, Senin.

    Ia menuturkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata di jajarannya.

    Namun, menurutnya, senjata itu seharusnya digunakan untuk pengamanan diri dan atasan AA.

    “Untuk evaluasi nanti kita akan evaluasi bagaimana ke depan terkait dengan senjata api,” imbuh dia.

    Belum Ada Bukti 3 Oknum TNI AL Penadah

    Sementara itu, Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista mengungkapkan, pihaknya belum menemukan bukti ketiga tersangka penembakan bos rental mobil dari TNI AL, berperan sebagai penadah mobil rental.

    Hal ini merespons munculnya dugaan kasus penembakan bermula dari upaya penggelapan mobil rental.

    Samista menegaskan, belum ada bukti tiga tersangka dari anggota TNI AL berupaya melakukan penggelapan mobil.

    “Jadi peran dalam tindak kejahatan apakah ini sebagai penadah, apakah ini sebagai backing, dari hasil lidik sementara, itu masih belum ditemukan,” ungkapnya dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin, dilansir Kompas.com.

    Meski demikian, Puspomal akan mendalami lebih lanjut jika menemukan bukti-bukti yang mengarah pada penggelapan mobil.

    “Apabila nanti dalam perkembangannya ada unsur-unsur yang bisa membuktikan itu, nantikan dalam proses penyidikan, nanti berikan waktu pada kami lakukan itu (mendalami)” imbuh Samista.

    Area parkir mobil lokasi kejadian penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurahman di Rest Area Km 45 jalan tol Tangerang-Merak. (Tribun Tangerang/Intan Afrida)

    Kesaksian Pegawai Minimarket

    Pegawai minimarket di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Ahmad, mengalami trauma mendalam setelah menyaksikan penembakan bos rental mobil itu.

    Ahmad mengaku ketakutan dan enggan untuk mengingat kembali peristiwa yang terjadi.

    “Saya trauma banget lihatnya. Saya sudah enggak mau inget lagi,” ungkap Ahmad di lokasi, Jumat, masih dari Kompas.com.

    Saat kejadian, Ahmad melihat Ilyas Abdurrahman berupaya menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam minimarket tempatnya bekerja.

    Menurutnya, saat itu ada darah berceceran di lantai minimarket.

    “Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah berceceran banyak banget,” katanya.

    Sementara, sebelum insiden terjadi, pelaku sempat masuk ke minimarket untuk menanyakan lokasi toilet.

    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet. Langsung saya jawab toiletnya enggak ada.”

    “Karena ini rest area, saya tunjukkan toiletnya,” jelas Ahmad.

    Lalu, setelah mendapatkan informasi, pelaku langsung keluar menuju lokasi toilet.

    Namun, tidak lama kemudian, Ahmad mendengar keributan di area minimarket.

    “Enggak lama dari itu terjadilah keributan. Setelah itu, terjadilah penembakan,” paparnya.

    Kronologi Penembakan

    Insiden penembakan bermula ketika Ilyas Abdurrahman dan tim rental mobil melacak kendaraan yang disewa pelaku sejak 31 Desember 2024.

    Pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil yang disewa ditemukan telah dipotong.

    Korban bersama tim kemudian mengejar mobil hingga Rest Area KM 45.

    Di situlah keributan dan penembakan terjadi, dilakukan oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Dalam insiden itu, Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan.

    Sementara, anggota tim rental lainnya, Ramli, mengalami luka tembak di tangan hingga tembus ke perut.

    Di sisi lain, mobil Xpander yang dikendarai korban dan mobil Brio yang disewakan tersebut sempat terlibat aksi kejar-kejaran.

    “Saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya berhenti di depan Indomaret Rest Area KM 45,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf, dalam keterangan tertulis yang diterima TribunBanten.com, Kamis.

    Namun, saat korban akan mengecek mobil tersebut, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal.

    “Akibat insiden ini, korban IA meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja, untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten,” katanya.

    Sementara, Ramli yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.

    Selanjutnya, oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) telah diamankan terkait kasus penembakan pemilik mobil rental di Tol Jakarta-Merak, tepatnya di Rest Area KM 45.

    Adapun sebelumnya, yang diduga terlibat dalam kasus penembakan bos rental adalah oknum TNI Angkatan Udara (AU) sesuai pengakuan anak korban, Agam.

    Agam mengatakan, awalnya sang ayah bersama tim mengejar kendaraan Honda Brio yang dibawa pelaku pada malam 1 Januari 2025.

    Saat mengadang kendaraan pelaku di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, pelaku yang ada di dalam Honda Brio mengeluarkan senjata api.

    Orang tersebut mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Agam, Kamis.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Insiden di Rest Area KM 45 Bermula dari Mobil Rental, Satu Orang Tewas Dibredel Timah Panas

    (Tribunnews.com/Nuryanti/Gita Irawan) (TribunBanten.com/Engkos Kosasih) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Intan Afrida Rafni)

    Berita lain terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

  • Teknisi Tersengat Listrik Saat Pasang Instalasi Kabel Internet di Wiyung Surabaya, Jatuh dari Tangga

    Teknisi Tersengat Listrik Saat Pasang Instalasi Kabel Internet di Wiyung Surabaya, Jatuh dari Tangga

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Seorang teknisi kabel internet nyaris tewas tersengat listrik saat memasang instalasi kabel tiang internet milik perusahaannya di Jalan Raya Menganti Babatan, Babatan, Wiyung, Surabaya, pada Senin (6/1/2025). 

    Informasinya, korban laki-laki berinisial FC (25) warga asal Pilang, Randublatung, Blora, Jateng yang tinggal di Menganti, Sidoarjo. 

    Insiden tersebut terjadi saat korban dan beberapa temannya sedang memasang instalasi kabel internet sebuah tiang di bahu jalan tersebut, sekitar pukul 12.30 WIB. 

    Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya Kompol Slamet Agus Sumbono mengatakan, korban tersengat listrik saat memasang instalasi kabel internet di tiang milik perusahaan, menggunakan pijakan tangga teleskopik. 

    Korban mengalami luka bakar pada tubuhnya, sekitar 40 persen. Lalu, tubuh korban terjatuh dari atas tiang dan terkapar di pinggir jalan. 

    Beberapa orang teman sesama teknisi berupaya menolong korban dengan membawanya ke RS Wiyung Sejahtera Surabaya. 

    Hingga Senin sore, lanjut Slamet mengungkapkan, korban masih menjalani perawatan medis di RS untuk memulihkan kondisi kesehatannya. 

    “Dia teknisi lagi pasang kabel di atas pakai tangga. Jam 12.30 kesetrum, lalu jatuh. Korban masih selamat cuma mengalami luka bakar 40 persen,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Senin (6/1/2025). 

    Sementara itu, saksi warga sekitar mengatakan, korban tak sadarkan diri karena tersengat listrik saat memasang kabel internet di tiang tersebut. Kemudian, korban dievakuasi ke RS Wiyung Sejahtera Surabaya. 

    “Korban satu orang yang dievakuasi ke RS,” ujar saksi yang enggan disebutkan namanya, saat dihubungi TribunJatim.com

  • Evaluasi Pemkab Mojokerto Soal Rencana Penutupan Pasar Hewan di Tengah Wabah PMK

    Evaluasi Pemkab Mojokerto Soal Rencana Penutupan Pasar Hewan di Tengah Wabah PMK

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO– Pemkab Mojokerto masih mempertimbangkan terkait penutupan sementara pasar hewan, menyusul merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

    Penutupan pasar hewan selama 14 hari tersebut, sesuai instruksi dari Kementan (Kementerian Pertanian) kepada Pemda, sebagai upaya mencegah penyebaran wabah PMK yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Mojokerto.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, mengatakan pihaknya masih melakukan kajian di lapangan untuk mempertimbangkan apakah pasar hewan perlu ditutup sementara akibat wabah PMK.  

    “Kita akan evaluasi perkembangannya terkait rencana tersebut,” jelasnya di Pemkab Mojokerto, Senin (6/1/2025).

    Ia mengungkapkan penutupan sementara pasar hewan akibat wabah PMK nantinya akan diputuskan sesuai dengan hasil kajian di lapangan.

    Pasar hewan di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging dikelola oleh Pemda masih beroperasi dengan pengawasan dari tim paramedik Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto.

    Sedangan, pasar hewan Pandanarum, Kecamatan Pacet dikelola oleh Pemdes Setempat.

    “Masih dikoordinasikan karena pasar hewan pandan merupakan aset desa,” ungkap Teguh Gunarko.

    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nuryadi, menjelaskan tim paramedik melakukan evaluasi sekaligus edukasi ke peternak untuk menekan kasus PMK.

    Dirinya juga belum dapat memastikan terkait rencana penutupan sementara pasar hewan tersebut. Jika terjadi lonjakan kasus PMK maka kemungkinan pasar hewan akan ditutup sementara dan sebaliknya.

    “Kita menunggu petunjuk pimpinan, termasuk koordinasi terlebih dahulu dengan pengelola pasar hewan yang menjadi kewenangan Pemerintah Desa,” cetusnya.

    Menurut dia, kasus PMK di Mojokerto kini relatif kondusif dengan upaya pencegahan mulai dari layanan kesehatan pada hewan sapi yang terjangkit, vaksinasi PMK hingga desinfeksi pasar hewan maupun kandang ternak.

    “Insya Allah kondusif, ini terus monev dan memberikan edukasi untuk menekan kasus penyebaran PMK agar tidak semakin meluas,” pungkasnya.

     

  • Coretax Bermasalah, Dirjen Pajak Sebut Akibat Volume Tinggi dan Diakses Secara Bersamaan – Halaman all

    Coretax Bermasalah, Dirjen Pajak Sebut Akibat Volume Tinggi dan Diakses Secara Bersamaan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Coretax Administration System yang menjadi sistem perpajakan baru di Indonesia dikeluhkan karena bermasalah.

    Kendala ini terutama disebabkan oleh tingginya volume pengguna dan akses yang dilakukan secara bersamaan.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo menjelaskan bahwa masalah ini timbul karena Coretax merupakan sistem yang baru dan banyak diakses oleh berbagai pihak untuk melakukan transaksi sekaligus.

    “Kendala utamanya karena memang volumenya tinggi, barang baru, kemudian diakses seluruh pihak, dan pada waktu mengakses bukan hanya mencoba, tapi juga bertransaksi. Ini situasi yang kami betul-betul hadapi,” katanya dalam konferensi pers APBN 2024 di Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Menurut Suryo, akibat terlalu banyaknya akses yang dilakukan secara bersamaan, sistem Coretax menjadi terpengaruh. Hal ini menyebabkan terjadinya beberapa gangguan teknis.

    Ia mengatakan Direktorat Jenderal Pajak terus melalukan fine tuning selama 24 jam.

    Suryo juga mengungkapkan bahwa sistem ini tidak bisa berdiri sendiri karena terhubung dengan sistem lain seperti penyedia jaringan telekomunikasi.

    “Dalam 7 hari terus berjalan, mereka berjalan mengumpulkan permasalahan troubleshooting yang ada, termasuk kendala mengenai infrastruktur karena sistem tidak bisa berdiri sendiri karena kita terkait dengan sistem dari pihak lain. Contoh kata misalnya vendor penyedia jaringan telekomunikasi,” ujar Suryo.

    Direktorat Jenderal Pajak pun telah memperlebar kapasitas bandwidth dan mengoptimalkan sistem untuk mengatasi lonjakan beban akses.

    Suryo juga menegaskan bahwa masyarakat wajib pajak tidak perlu khawatir jika terjadi keterlambatan dalam pelaporan atau penerbitan faktur karena masalah pada sistem Coretax.

    “Masyarakat wajib pajak tidak perlu khawatir apabila dalam implementasi ini mungkin ada keterlambatan penerbitan faktur atau pelaporan,” ucap Suryo.

    “Nanti kami pikirkan supaya tidak ada beban tambahan kepada masyarakat pada waktu menggunakan sistem yang baru,” lanjutnya.

    Ia memastikan Direktorat Jenderal Pajak terus mengikuti dan memantau keluhan dari masyarakat, baik wajib pajak maupun pemangku kepentingan lain.

    Sebagaimana diketahui, dikutip dari Kontan, sistem pajak canggih yang dikenal dengan Coretax System menuai berbagai keluhan dari wajib pajak sejak diimplementasikan pada 1 Januari 2025.

    Mulai dari kendala sertifikat digital, pembuatan faktur pajak, hingga gangguan teknis pada server dan antarmuka pengguna, semua menjadi keluhan dari Wajib Pajak di berbagai media sosial.

    Direktur Eksekutif Indonesia Economic Fiscal (IEF) Research Institute Ariawan Rachmat menilai bahwa peluncuran Coretax tampak tergesa-gesa demi memenuhi target timeline.

    “Agaknya pemerintah dalam hal ini DJP memang terkesan memaksakan diri untuk memenuhi target timeline peluncuran pada 1 Januari 2025,” ujar Ariawan kepada Kontan.co.id, Minggu (5/1).

    Secara prosedural, Ariawan bilang, sebelum mulai meluncurkan aplikasi secara publik, seharusnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalukan uji coba menyeluruh. 

    Meski uji coba pengguna telah dilakukan pada akhir 2024, agaknya feedback dari pengguna belum dijadikan landasan untuk penyempurnaan lebih lanjut sebelum peluncuran Coretax.

    Ariawan menjelaskan bahwa idealnya, sebuah sistem digital seperti Coretax memerlukan tahapan pengujian yang matang. Ini termasuk pengujian kapasitas, responsivitas, dan sinkronisasi data yang tampaknya belum dilakukan secara optimal.

    Oleh karena itu, masalah-masalah yang muncul di awal peluncuran ini mengindikasikan bahwa Coretax masih jauh dari kata sempurna.

    “Ke depan saya yakin masih banyak tantangan dan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan DJP. Entah itu dari sisi kapasitas server, user interface ataupun user experience, bahkan keamanan sistem,” katanya.

    Ia menyarankan agar DJP Kemenkeu lebih membuka diri terhadap masukan dari pengguna serta meminta feedback yang luas untuk membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan sistem.

    “Kasus-kasus yang ada di lapangan dijadikan data awal untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang dilakukan,” imbuhnya.

    Apa Itu Coretax?

    Dikutip dari situs pajak.go.id, Coretax merupakan sistem admnistrasi layanan Direktorat Jenderal Pajak yang memberikan kemudahan bagi pengguna.

    Pembangunan Coretax merupakan bagian dari Proyek Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018.

    Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) merupakan proyek rancang ulang proses bisnis administrasi perpajakan melalui pembangunan sistem informasi yang berbasis COTS (Commercial Off-the-Shelf) disertai dengan pembenahan basis data perpajakan.

    Tujuan utama dari pembangunan Coretax adalah untuk memodernisasi sistem administrasi perpajakan yang ada saat ini.

    Coretax mengintegrasikan seluruh proses bisnis inti administrasi perpajakan, mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan SPT, pembayaran pajak, hingga pemeriksaan dan penagihan pajak. 

  • Oknum TNI AL Ngaku Dikeroyok sebelum Tembak Bos Rental, Pangkoarmada RI: Kill or To Be Killed – Halaman all

    Oknum TNI AL Ngaku Dikeroyok sebelum Tembak Bos Rental, Pangkoarmada RI: Kill or To Be Killed – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pangkoarmada RI, Laksdya TNI Denih Hendrata, mengungkap pemicu anggota TNI AL nekat menembak bos rental, Ilyas Abdurrahman (48), hingga tewas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Diketahui, terdapat tiga anggota TNI AL yang terlibat dalam aksi penembakan terhadap Ilyas.

    Ketiga anggota TNI AL itu adalah Sertu AA, Sertu RH, dan KLK (Kepala Kelasi) BA.

    Berdasarkan pemeriksaan sementara, Denih menyebutkan ketiga oknum TNI AL tersebut mengaku dikeroyok di TKP penembakan.

    “Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal, di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang,” ujar kata Denih dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip Tribunnews.com dari YouTube KOMPASTV.

    Denih lantas mengakui, ada satu anggota TNI AL yang menembak Ilyas.

    Penembakan itu diketahui juga melukai rekan Ilyas, Ramli.

    “Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan.”

    “Setelah diketahui kemudian, mengakibatkan korban satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka,” jelas Denih.

    Adapun terkait adanya dugaan pengeroyokan, Denih mengatakan penggunaan senjata api oleh oknum TNI AL ini diduga sebagai langkah membela diri.

    “Tapi sebetulnya karena pengeroyokan juga kan tidak berpikir risiko kalau orang yang akan dikeroyok itu mati,” ucapnya

    “Jadi kembali lagi, apalagi mungkin karena tentara juga sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting segala macam, kita sering dengar ada (istilah) ‘Kill or To Be Killed’ (membunuh atau dibunuh),” tambahnya.

    Lebih lanjut, Denih menjelaskan kepemilikan senjata api milik pelaku penembakan telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    Sebab, pelaku diketahui bertugas sebagai seorang ajudan.

    “Senjata itu, senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari AA itu adalah ADC, ADC kan ajudan,” sebut Denih.

    “Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat,” sambungnya.

    Meski demikian, Denih memastikan pihaknya akan tetap melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api oleh anggotanya.

    “Kita akan evaluasi. Tapi penggunaan senjata yang melekat itu adalah untuk pengamanan diri dan siapa yang menjadi tanggung jawab pengamanan atasannya itu.”

    “Karena kalau misalkan terjadi suatu terhadap atasannya, maka orang yang pertama melekat itulah yang mengamankan. Kita bicara masalah SOP tadi,” paparnya.

    “Nah kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya, kan sama-sama enggak tahu siapa yang akan mati.”

    “Kita saja kalau misalkan terdesak dikeroyok pasti akan mencari, akan bela diri. Akan mencari suatu benda yang mungkin bisa untuk membela diri, mengamankan,”

    “Nanti kita akan evaluasi bagaimana ke depan untuk penggunaan senjata api ini,” imbuhnya.

    Sebagaimana diketahui, insiden penembakan ini berawal dari adanya kecurigaan korban, mobil rentalnya digelapkan oleh seorang penyewa berinisial AS yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    AS kemudian menjual mobil hasil penggelapan itu kepada oknum TNI AL.

    Terkait tudingan oknum TNI AL membekingi aksi komplotan penggelapan mobil, Denih membantahnya.

    Ia mengatakan anggotanya yang terlibat dalam kasus penembakan bos rental ini murni sebagai pembeli.

    “Sementara ini, kita melihatnya ini murni sebagai pembeli karena ingin memiliki sebagai kendaraan untuk pribadi,” terang Denih.

    Bahkan, sebut Denih, anggotanya sempat membatalkan pembelian mobil tersebut karena pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen kendaraan yang hendak dijual tersebut.

    “Awal pembelian itu kan dari online seharga Rp135 juta, karena si penjual tidak bisa memberikan STNK dan BPKB maka perjanjian sebetulnya sudah mau di-cancel,” jelasnya.

    Namun karena ada bujuk rayu pelaku, mobil tersebut tetap terjual seharga Rp40 juta.

    Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil

    Insiden penembakan terhadap Ilyas Abdurrahman bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewa tersangka AS, dan diduga akan digelapkan.

    Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin, mengungkapkan AS telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut. 

    “Jadi kronologinya, si Ajat (tersangka AS) ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” ungkap Agam saat ditemui, Jumat (3/1/2025).

    Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil tersebut.

    Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Adapun diketahui kemudian bahwa oknum TNI tersebut bukan dari AU melainkan AL.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam.

    Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.

    Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.

    “Kami inisiatif ke Polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi Polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke Kapolsek,” papar Agam.

    Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    “Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan,” jelasnya.

    Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Insiden penembakan oleh seorang oknum TNI AL ini juga mengakibatkan satu anggota tim rental lainnya yakni R (59) dengan luka tembak serius.

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Intan Afrida Rafni/Irfan Maullana)