Author: Tribunnews.com

  • Terungkap Nama Sudirman Ancam Rudi S Gadi Sebelum Tewas Ditembak, Sosok Jago Tembak

    Terungkap Nama Sudirman Ancam Rudi S Gadi Sebelum Tewas Ditembak, Sosok Jago Tembak

    TRIBUNJATENG.COM – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani terus bergulir dengan munculnya nama baru yang diduga terlibat.

    Sosok bernama Sudirman disebut-sebut memberikan ancaman kepada Rudi S Gani sebelum insiden tragis tersebut terjadi.

    Istri almarhum, Hj Maryam (45), mengungkapkan bahwa Sudirman pernah mengancam suaminya saat menangani kasus penyerobotan lahan yang sedang dalam proses hukum.

    Informasi ini menjadi salah satu petunjuk penting dalam penyelidikan yang tengah dilakukan oleh kepolisian.

    “Mudah-mudahan kau lama tinggal di Pattuku Limpoe,” kata Hj Maryam menceritakan ancaman dari Sudirman dalam Youtube Tadjuddin Rachman Law Firm Channel dikutip Tribun Timur, (Selasa 8/1/2024). 

    Ia menjelaskan anggota TNI dan Polri mendengar itu. 

    “Kayaknya polisi mendengar,” ujarnya. 

    Saat itu, Rudi S Gani hanya menjawab,” insya allah,” ujarnya. 

    Sudirman pun sempat emosi. 

    “Dia sempat mau lompat pukul bapak saya, karena bapak saya jadi saksi,” ujarnya. 

    Menurutnya Sudirman ini mempunyai keahlian dalam menembak. 

    Pernah suatu malam Hj Maryam dan Rudi S Gani mendapati Sudirman menembak kelelawar di dekat rumah mereka. 

    “Saya bilang pintar mu itu menembak nah malam ini. Tapi ia (Sudirman) mengatakan senjatanya ada infra merah jadi jelas targetnya,” ujarnya H Maryam.

    Menurutnya, Sudirman ini ahli menembak.

    “Ia menembak malam,” ujarnya. 

    Tiga Pekerja Bangunan Kantor Rudi Turut Diperiksa 

    Selain istri pengacara Rudi S Gani, Hj Maryam, penyidik juga memeriksa tiga saksi lainnya di lantai 2 Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (6/1/2025).

    Ketiga saksi lainnya itu, merupakan buruh dan tukang yang mengerjakan bangunan kantor hukum yang didirikan Rudi S Gani, di samping rumahnya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan, total ada 18 saksi yang diperiksa termasuk Hj Maryam dan tiga pekerja bangunan tersebut.

    “Sampai hari ini, kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini,” kata Kombes Jamaluddin Farti ditemui di kantornya.

    Pemeriksaan terhadap ke empat saksi hari ini, lanjut Jamaluddin dilakukan penyidik dari Polres Bone.

    Meski demikian kata dia, Polda Sulsel membackup full penanganan kasus menggemparkan di penghujung 2024 itu 

    “Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap,” ujarnya.

    Perwira tiga melati ini masih irit bicara ihwal adanya pelaku yang sudah dicurigai dalam aksi penembakan misterius itu.

    “(Yang dicurigai), belum ada, masih penyelidikan. Masih proses didalami,” terang Jamal.

    “Tentunya kami juga butuh informasi dari masyarakat kalau da informasi terkait ini silakan kami terbuka menerima masukan dari teman-teman semua,” sambungnya.

    Terkait adanya kabar senjata disita Polres Bone, Jamaluddin mengaku akan mengkroscek lebih lanjut.

    “(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu,” imbuhnya.

    Hj Maryam Serahkan Bukti Ancaman 

    Istri pengacara almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel, Senin (6/1/2025) siang.

    Pantauan tribun, Hj Maryam tiba di halaman parkir Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pukul 14.44 Wita.

    Ia tampak didampingi sejumlah pengacara yang tergabung dalam Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

    Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, kedatangan Hj Maryam untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” kata Tadjuddin Rachman.

    Selain itu, bukti percakapan korban dan Hj Maryam, juga akan diserahkan ke penyidik untuk menelusuri jejak digital keduanya.

    Pasalnya, ada dugaan pengancaman yang diterima Rudi S Gani melalui pesan WhatsApp, sebelum insiden penembakan terjadi di malam pergantian tahun.

    “Termasuk percakapan wa yang ada di dalam hapenya korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di hapenya suaminya,” bebernya.

    Tidak hanya itu, Maryam juga menyebut ada postingan akun Facebook yang dianggapnya mengarah ke pengancaman, juga akan diperlihatkan ke penyidik.

    “Ada status Facebook, itu saja,” singkatnya.

    Selain ancaman elektronik, Maryam juga akan membeberkan ke penyidik terkait ancaman verbal yang dialami Rudi S Gani, sebulan sebelumnya.

    “Secara lisan, kurang lebih empat Minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” ungkapnya.

    Diketahui, Hj Maryam baru pertama kali diperiksa penyidik pasca penembakan Rudi S Gani.

    Total sudah belasan saksi yang dimintai keterangan ihwal kejadian menggemparkan di penghujung 2024 itu.

     

  • Warga Kaliwiro Wonosobo Diduga Hilang Misterius, Tim SAR, Polisi hingga TNI Cari Belum Ketemu

    Warga Kaliwiro Wonosobo Diduga Hilang Misterius, Tim SAR, Polisi hingga TNI Cari Belum Ketemu

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Warga Kaliwiro Wonosobo menjadi bahan pencarian warga usai diduga menghilang dan belum kunjung ditemukan.

    Untung (50) warga RT 18 RW 3 Dusun Pengempon, Desa Kemiriombo, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo menghilang sejak Minggu (5/1/2025).

    Koordinator RPB SAR Kaliwiro, Habib mengatakan hingga hari ini, Rabu (8/1/2025) korban belum juga diketemukan.

    “Masih pencarian mbak, ini sedang penyisiran,” ucapnya saat dihubungi tribunjateng.com.
     
    Habib menjelaskan, pencarian terhadap korban dilakukan sejak adanya laporan masuk melalui Pemdes Kemiriombo.

    “Ada yang melaporkan kejadian kepada SAR Kaliwiro dilanjutkan kepada Polsek Kaliwiro dan Koramil Kaliwiro,” ungkapnya.

    Menindaklanjuti laporan, satu regu diberangkatkan untuk melaksanakan assessment search and rescue (ASR) bersama Polsek, Koramil, Pemdes, dan masyarakat setempat.

    “Hasil penyisiran sejak hari pertama masih nihil, didapati keterangan warga Tanggulan melihat terakhir masih berlalulalang di sekitar Tanggulan pada sore hari Senin (7/1/2025). Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan jadi kita hentikan, dilanjutkan hari ini,” terangnya.

    Habib menambahkan, dari pengumpulan keterangan masyarakat didapatkan informasi bahwa Untung mempunyai riwayat penyakit epilepsi dan sering kambuh.

    Rutinitas Untung sehari-hari mencari kelapa, kemiri, rongsok, kayu di komplek dusun Pengempon dan sekitarnya.

    Adapun barang yang biasa dibawa seperti sabit, namun saat ini sabit tidak ada di rumah yang diduga dibawa. Terakhir dilihat korban mengenakan kaos merah, celana pendek.

    Salah satu warga Pengempon sempat melihat Untung di sekitar Kaliputih – Selomerto pada saat melintas, dan warga lain melihat Untung di Tanggulan – Winongsari dengan pakaian yang dikenakan terakhir.

    “Biasa tongkrongan di tugu dekat rumah, sejak Minggu sudah tidak terlihat. Sudah dicek sanak keluarga, tidak ada yang merasa dikunjungi,” ungkapnya.

    Tim gabungan telah melakukan pencarian di tempat-tempat yang dicurigai, dan melakukan penyisiran di kebun-kebun yang biasa dikunjungi daru jalur arah Tanggulan – Kaliputih. Habib mengimbau jika ada warga yang melihat untuk segera melapor ke pihak yang berwenang. (ima)

  • Konsulat Jenderal Tiongkok Kunjungi UIN Saizu Purwokerto, Perkuat Kerjasama Pendidikan

    Konsulat Jenderal Tiongkok Kunjungi UIN Saizu Purwokerto, Perkuat Kerjasama Pendidikan

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya, Xu Yong melakukan kunjungan kerja ke Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Selasa (7/1/2025) petang.

    Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya di Kampus UIN Saizu Purwokerto. Hal ini guna memperkuat bidang pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat.

    Kunjungan Konsulat Jenderal RRT di Surabaya ini disambut jajaran pimpinan UIN Saizu Purwokerto. Hadir Wakil Rektor I Prof. Suwito, Wakil Rektor II Prof. Sulkhan Chakim dan Wakil Rektor III Prof. Sunhaji, Kepala Biro AUPK Adnan serta sejumlah kepala unit dan lembaga terkait.

    Wakil Rektor I UIN Saizu Purwokerto, Prof. Suwito menyebut, UIN Saizu Purwokerto terus menunjukkan performa luar biasa sepanjang Tahun 2024. UIN Saizu mencatat berbagai prestasi membanggakan, mulai dari pencapaian APT Unggul hingga pengakuan reputasi internasional.

    “Pada 27 Maret 2024, UIN Saizu telah memperoleh Akreditasi Unggul dari BAN-PT (SK Nomor 359/SK/BAN-PT/Ak/PT/III/2024). Pada Tahun 2024, UIN Saizu juga meraih dua sertifikasi internasional, yakni ISO 21001:2018: Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan dan ISO 9001:2015: Sistem Manajemen Mutu,” bebernya.

    Selain itu, pada Tahun 2024, UIN Saizu juga telah menjalin kerjasama dengan 32 lembaga internasional dari 14 negara. Penjajakan kerjasama juga telah dilakukan ke sejumlah perguruan tinggi di Tiongkok, membahas berbagai peluang kolaborasi dengan UIN Saizu Purwokerto.

    Menurut Prof. Suwito kunjungan Konsulat Jenderal RRT di Surabaya ini menjadi langkah konkret UIN Saizu Purwokerto untuk mempererat hubungan bilateral dalam bidang pendidikan dan memberikan peluang baru bagi pelajar dan akademisi di Indonesia.

    Sementara itu, Konsulat Jenderal RRT di Surabaya, Xu Yong menegaskan komitmen pemerintah Tiongkok dalam meningkatkan kerjasama pendidikan dengan Indonesia. “Pemerintah Tiongkok selalu memprioritaskan pendidikan sebagai salah satu pilar pembangunan,” ujarnya.

    Pemerintah Tiongkok telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan, termasuk pembangunan berkualitas tinggi yang berdampak pada 30 persen ekonomi global. Xu Yong menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan Chinese Corner di UIN Saizu Purwokerto.

    Program ini diharapkan dapat mendorong antusiasme masyarakat Indonesia terhadap pembelajaran bahasa Mandarin. “Kami sangat mendukung UIN Saizu telah melakukan penjajakan kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi non-pemerintah di Tiongkok,” beber dia.

    Ada banyak beasiswa yang tersedia untuk pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Tiongkok. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi konsulat atau kedutaan besar.

    Xu Yong menegaskan, pihaknya siap memberikan bantuan dalam penguatan dan pengembangan pendidikan di UIN Saizu, termasuk membuka peluang magang bagi mahasiswa di berbagai sektor.

  • Meneguhkan Moderasi Beragama dan Ketahanan Pangan: Sinergi LDII dan Pemprov Jateng

    Meneguhkan Moderasi Beragama dan Ketahanan Pangan: Sinergi LDII dan Pemprov Jateng

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kehangatan kolaborasi terlihat jelas saat Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menerima kunjungan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jateng di kantornya, beberapa waktu lalu.

    Pertemuan tersebut menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama dalam mendorong moderasi beragama dan ketahanan pangan di Provinsi Jateng.

    Dalam diskusi yang penuh semangat, Nana Sudjana menegaskan moderasi beragama adalah fondasi penting untuk menjaga harmoni di tengah keragaman masyarakat. 

    Ia mengapresiasi peran LDII sebagai mitra strategis dalam pembinaan masyarakat.

    “Setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik jika kita melibatkan banyak pihak. Terima kasih kepada LDII yang telah aktif membantu pembinaan masyarakat selama ini,” ujarnya, Selasa (7/1/2025) sore.

    Lebih lanjut, Nana juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas utama pemerintah pusat dan daerah. 

    Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, Jateng memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat.

    “Jateng memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Kita harus bersama-sama memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pangan,” tambahnya.

    – Musyawarah Wilayah dan Komitmen Moderasi Beragama 

    Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai rencana organisasi untuk mengadakan Musyawarah Wilayah (Muswil) dalam waktu dekat.

    Dikatakan Ketua DPW LDII Provinsi Jateng, Singgih Tri Sulistiyono, Muswil diharapkan menjadi ajang strategis untuk menyusun program kerja lima tahun ke depan dan memilih kepengurusan baru.

    “Alhamdulillah, sinergi kami dengan Pemprov Jateng terus berjalan. Dalam setiap kegiatan, kami selalu berupaya mendukung pemerintah dan masyarakat,” kata Singgih, Rabu (8/1/2025).

    Diterangkannya satu di antara fokus utama Muswil adalah memperkuat peran LDII dalam moderasi beragama. 

    Singgih menyebutkan ingin mengundang Pj Gubernur untuk memberikan pembekalan kepada para peserta. 

    Melalui hal tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam menyusun program-program yang selaras dengan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai.

    “Tema yang kami usung tentang meningkatkan kepeloporan LDII dalam moderasi agama. Kami ingin program-program yang disusun nanti benar-benar mencerminkan semangat gotong royong dan toleransi,” jelasnya.

    Ia menambahkan, nilai-nilai seperti toleransi, kolaborasi, dan gotong royong harus menjadi dasar dari setiap langkah LDII ke depan. 

    “Melalui semangat tersebut, LDII Jateng ingin memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif,” tambahnya.

  • Ratusan Ternak di Blora Terpapar PMK, Vaksinasi Bisa Jadi Pilihan untuk Menekan Lonjakan Kasus

    Ratusan Ternak di Blora Terpapar PMK, Vaksinasi Bisa Jadi Pilihan untuk Menekan Lonjakan Kasus

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk ternak menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran virus PMK.

    Pasalnya, saat ini di Kabupaten Blora, berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, ada 360 ekor sapi terpapar PMK, dan 25 ekor sapi mati.

    Ratusan ekor sapi yang terpapar PMK itu, data sejak awal Desember 2024, hingga 4 Januari 2025.

    Untuk mencegah melonjaknya kasus PMK di Blora, vaksinasi PMK untuk ternak sapi yang masih sehat bisa menjadi salah satu solusi. 

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora, Rasmiyana, mengatakan tujuan dari vaksinasi itu untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

    Oleh karena itu, vaksinasi PMK terhadap sapi-sapi atau ternak ruminansia yang masih sehat bisa membantu ternak tidak mudah terpapar PMK.

    “Jadi vaksin PMK ini, bertujuan agar ternak yang divaksin, bisa lebih kebal terhadap serangan virus PMK,” katanya, kepada Tribunjateng, Rabu (8/1/2025).

    Kendati demikian, kata Rasmiyana, penggunaan vaksin untuk membantu meningkatkan kekebalan ternak bersifat sementara. 

    “Secara teori atau secara ilmu kedokteran, memang vaksin itu tidak bisa melindungi ternak selamanya, jadi ada batas waktu tertentu.”

    “Jika tingkat kekebalannya sudah kembali rendah, maka perlu dilakukan vaksinasi lanjutan. Biasanya kalau sudah 6 bulan, itu perlu divaksin lagi ternaknya,” paparnya.

    Selain vaksinasi PMK, cara pencegahan lainnya yakni dengan menjaga kebersihan kandang, hingga penyemprotan disinfektan di area kandang.(Iqs)

     

  • Inilah Tiga Orang yang Dicurigai Sebagai Penembak Pengacara Rudi S Gani

    Inilah Tiga Orang yang Dicurigai Sebagai Penembak Pengacara Rudi S Gani

    TRIBUNJATENG.COM – Misteri penembakan pengacara ternama Rudi S Gani perlahan mulai terkuak.

    Tim pencari fakta dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar menyebutkan, terdapat tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku utama dalam insiden penembakan tragis tersebut.

    Hingga kini, penyidik Polres Bone telah memeriksa 18 saksi yang dianggap memiliki keterkaitan dengan kasus ini. Dalam proses penyelidikan, polisi juga menyita 11 pucuk senapan angin milik warga di Kecamatan Lappariaja, Bone, sebagai bagian dari upaya mengungkap pelaku dan motif kejahatan tersebut.

    Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan, menyampaikan dugaan bahwa pelaku penembakan kemungkinan besar adalah orang yang berada di sekitar lingkungan rumah almarhum Rudi S Gani. Hal ini didasarkan pada sejumlah bukti awal dan keterangan saksi yang mengarah ke dugaan keterlibatan orang dekat.

    “Kita akan periksa juga saksi-saksi yang ada di sekitar TKP (tempat kejadian perkara), kebetulan tim kita masih ada di lokasi,” ujar Irjen Pol Yudhiawan saat ditemui wartawan usai melakukan kunjungan kerja di Mako Polres Enrekang, Selasa (7/1/2025) sore.

    “Mudah mudahan bisa segera tertangkap, karena yang jelas pasti orang di sekitar situ-situ saja,” tambahnya.

    Kemudian untuk 11 senapan angin yang telah disita, Yudhiawan mengatakan menunggu hasil dari laboratorium forensik (Labfor).

    Dia juga belum memastikan, terkait jenis senjata yang digunakan tersangka saat mengeksekusi korban.

    “Yang jelas dari hasil Labfor, korban ditembak dari jarak 15 meter, dan mengenai di bagian bawah mata dan tembus ke dalam jaringan otak,” terangnya.

    Sementara itu, Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah kepada wartawan, Senin (6/1) lalu mengatakan, barang bukti yang telah disita antara lain, 11 pucuk senapan angin milik warga, hasil autopsi, serta peluru yang diidentifikasi berasal dari senapan pelaku.

    Senapan tersebut sementara dikaji di laboratorium forensik (Labfor) Polda Sulsel.

    Dia mengatakan, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi.

    Saat ini pihaknya tengah fokus mengejar pelaku.

    “Olah TKP, rekonstruksi sudah kita lakukan. Terkait dengan memburu pelaku, semua langkah-langkah kepolisian sudah diambil. Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” katanya.

    Ia pun meminta dukungan kepada masyarakat atas insiden penembakan ini.

    Dirinya juga menegaskan polisi akan bekerja secara profesional.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” tandasnya.

    Tiga Orang Dicurigai

    Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman mengatakan, pelaku diduga bukan orang awam dalam penggunaan senjata.

    “Tentu orang yang biasa. Biasa menggunakan itu barang (senjata),” ujar Tadjuddin ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (7/1) dini hari.

    Dalam pengusutan kasus ini, beberapa barang bukti penting telah dikumpulkan oleh pihak berwenang. 

    Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.

    Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.

    “Bukti eletronik (soal pengancaman), percakapan di media sosial,” ungkapnya.

    Pada kesempatan yang berbeda, istri almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) telah memberikan kesaksian kepada penyidik Polres Bone, di Mapolda Sulsel, Senin (6/1) malam.

    Ia menjawab 39 pertanyaan penyidik selama lebih kurang delapan jam didampingi Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

    Dari pemeriksaan Hj Maryam, terdapat tiga sosok yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Rudi.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan, kecurigaan kini telah terfokus pada tiga sosok yang diduga terkait dalam kasus tersebut.

    Menurutnya, ketiga orang yang dicurigai memiliki peran berbeda dalam kasus ini. 

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkap Tadjuddin Rachman.

    Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan Rudi.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana),” ujar Tadjuddin.

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),” sambungnya.

    Disebutkan Tadjuddin, dari tiga orang yang dicurigai, salah satunya diduga sebagai otak di balik peristiwa ini.

    Sementara, dua lainnya diduga turut terlibat sebagai pelaku eksekutor dan pihak yang membantu.  

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” bebernya.

    Sejauh ini, sebanyak 18 saksi diperiksa penyidik kepolisian terkait kasus penembakan misterius itu.

     

  • Pamit Beli Pulsa Ternyata Ngamar Sampai Pagi, 2 Anak di Bawah Umur di Wonogiri Bikin Heboh Orangtua

    Pamit Beli Pulsa Ternyata Ngamar Sampai Pagi, 2 Anak di Bawah Umur di Wonogiri Bikin Heboh Orangtua

    TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI – Dua remaja di bawah umur nekat ngamar di hotel hingga membuat heboh.

    Mereka adalah MNF (16) yang berasal dari Demak dan X (13) remaja putri asal Wonogiri.

    Yang putra seorang pelajar SMA, sementara X baru duduk di bangku SMP.

    Si remaja pria atau MNF pun dilaporkan ke polisi oleh orangtua remaja perempuan yang merupakan warga Kecamatan Eromoko, Wonogiri.

    Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo menjelaskan MNF ditangkap pada Jumat (3/1/2025) lalu di rumah korban.

    Ada modus yang digunakan baik dari pelaku maupun korban dalam kasus ini.

    Keduanya sama-sama pamit ke orang tua masing-masing dengan alasan yang berbeda.

    Dugaan pencabulan itu bermula pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Saat itu, sekira pukul 15.00 WIB, korban X pamit keluar rumah untuk membeli pulsa.

    Namun sampai malam hari, korban tidak kunjung pulang.

    Korban baru pulang ke rumah keesokan harinya atau Jumat (3/1/2025) bersama dengan pelaku.

    Saat ditanyai, korban mengaku baru saja menginap di salah satu hotel di Kecamatan Eromoko.

    Di hotel itu keduanya sudah dilakukan hubungan suami istri dua kali.

    “Korban pulang diantar pelaku. Kemudian ditanya, akhirnya mengakui itu bahwa telah bermalam di hotel,” kata dia, Senin (6/1/2025).

    Keduanya juga mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak dua kali.

    Karena tidak terima, keluarga korban melapor ke Polisi.

    Menurutnya, berdasarkan pengakuan, korban mengenal pelaku dari media sosial, yakni sebuah aplikasi perkencanan. Keduanya baru berkenalan sekira 1 bulan.

    “Korban mengenal pelaku melalui aplikasi media sosial, baru satu bulan kenalnya,” ujar dia.

    Dari berkenalan lewat media sosial itu, keduanya kemudian janjian untuk bertemu di wilayah Eromoko.

    “Yang laki-laki itu pamit orang tuanya mau main. Kebetulan itu masih libur sekolah, masih SMA,” jelasnya.

    Atas perbuatannya itu, pelaku disangkakan Pasal 81 UUPA. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara.

    “Ancaman hukuman maksimal 15 tahun, dikurangi sepertiga karena (pelaku) masih anak jadi 10 tahun,” terang Anom.

    Atas peristiwa ini, pihaknya mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya. Utamanya saat sedang berada di luar rumah.

    “Para orang tua harus memberikan edukasi kepada anak-anaknya tentang pentingnya menjaga diri dari tindakan kekerasan seksual,” pungkasnya. 

    (TribunSolo.com)

  • Faktor Perbedaan Pemersatu: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 101 Kurikulum 2013

    Faktor Perbedaan Pemersatu: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 101 Kurikulum 2013

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini kunci jawaban PKN kelas 9 SMP/MTS halaman 101 pada buku Kurikulum 2013.

    Kunci jawaban Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) kelas 9 halaman 101 buku Kurikulum 2013 untuk menjawab soal pada bagian Tugas Mandiri 4.2.

    Pada halaman 101, siswa kelas 9 diminta mengidentiikasi faktor perbedaan dan pemersatu di lingkungan tempat tinggal.

    Pertanyaan yang muncul adalah Identiikasilah faktor-faktor yang membedakan dan mempersatukan masyarakat di lingkungan tempat tinggalmu, dengan melengkapi tabel berikut ini!

    Di semester 2 mapel PKN buku Kurikulum 2013, siswa kelas 9 SMP/MTs mempelajari materi tentang Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika pada bab 4.

    Berikut kunci jawaban PKN kelas 9 SMP/MTs halaman 101 pada buku Kurikulum 2013.

    Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 101 Kurikulum 2013

    Tugas Mandiri 4.2

    Identiikasilah faktor-faktor yang membedakan dan mempersatukan masyarakat di lingkungan tempat tinggalmu, dengan melengkapi tabel berikut ini!

    Faktor Perbedaan
    Faktor Pemersatu
    Jawaban: 

    Faktor Perbedaan

    – Perbedaan agama 

    – Perbedaan suku

    – Perbedaan adat

    – Perbedaan kebiasaan

    – Perbedaan latar belakang pendidikan

    – Perbedaan pekerjaan

    – Perbedaan usia

    Faktor Pemersatu

    – Nilai-nilai bersama seperti gotong royong, toleransi, dan rasa saling menghormati

    – Adanya tujuan bersama pembangunan musala atau jalan

    – Kegiatan bersama seperti lomba 17an, malam tirakatan 17 Agustus

    – Tokoh masyarakat yang dihormati

    – Saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari

    *) Disclaimer:

    Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
    Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

  • Terungkap Nama Sudirman Ancam Rudi S Gadi Sebelum Tewas Ditembak, Sosok Jago Tembak

    “Hukum Tak Bisa Dipercaya, Biarkan Kami Main Sendiri” Ancaman Sebelum Pengacara Rudi S Gani Ditembak

    TRIBUNJATENG.COM – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani mulai menemui titik terang setelah istrinya, Hj Maryam (45), memberikan keterangan penting kepada pihak berwenang.

    Maryam mengungkapkan ciri-ciri yang diduga milik pelaku penembakan dan menyebutkan adanya ancaman terhadap suaminya sebelum insiden tragis itu terjadi.

    Dalam pernyataannya, Maryam menjelaskan bahwa ancaman tersebut diterima almarhum saat menangani kasus penyerobotan lahan di Kabupaten Bone.

    Informasi ini dia sampaikan melalui platform YouTube di kanal Tadjuddin Rachman Law Firm Channel, seperti dikutip oleh Tribun Timur pada Selasa (8/1/2024).

    “Ada hubungannya dengan perkara (yang ditangani Rudi S Gani), terkait penyerobotan. Bapak sebagai pelapor dari perdata hingga pidana,” ujarnya. 

    Maryam menjelaskan, klien Rudi S Gani sudah menang dalam kasus perdata. 

    “Dilaporkan karena dia menyerobot,” ujarnya. 

    Sosok yang dicurigai sebagai pelaku ini sudah tersangka dalam kasus penyerobotan lahan.  

    “Mereka itu lima orang sudah jadi tersangka, yang lewat-lewat di depan rumah sudah tersangka,” ujarnya. 

    Mereka pun sempat mengancam Rudi S Gani. 

    “Kalau marah langsung tak berani tapi di media pernah dia tandai kalau hukum tak bisa dipercaya lagi, maka biarkan kami main sendiri,” ujarnya. 

    Sementara itu, Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan, kecurigaan kini telah terfokus pada tiga sosok yang diduga terkait dalam kasus tersebut.

    Menurutnya, ketiga orang yang dicurigai memiliki peran berbeda dalam kasus ini. 

     “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkap Tadjuddin Rachman.

    Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan Rudi.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana),” ujar Tadjuddin.

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),” sambungnya.

    Disebutkan Tadjuddin, dari tiga orang yang dicurigai, salah satunya diduga sebagai otak di balik peristiwa ini.

    Sementara, dua lainnya diduga turut terlibat sebagai pelaku eksekutor dan pihak yang membantu.  

    “Diantara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” bebernya.

     

  • Tengah Merebak dan Jadi Sorotan, Apakah Sudah Ada Kasus HMPV di Jateng? Ini Imbauan Dinkes

    Tengah Merebak dan Jadi Sorotan, Apakah Sudah Ada Kasus HMPV di Jateng? Ini Imbauan Dinkes

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Human Metapneumovirus atau HMPV jadi topik hangat di tanah air, tak terkecuali di Provinsi Jateng.

    HMPV tersebut merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.

    Bagi yang terpapar akan merasakan gejala mirip influenza, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan hingga sesak nafas.

    Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, HMPV tengah merebak di Tiongkok. 

    Ia juga mengatakan, penyebaran HMPV sangat cepat seperti influenza dan Covid-19.

    Bahkan Yunita menerangkan, hingga detik ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV atau obat khusus HMPV.

    “HMPV menular melalui droplet dan kontak erat dengan penderita, HMPV dapat menyerang siapapun,” terangnya, Rabu (8/1/2025).

    Meski demikian, kata Yunita, seseorang yang terjangkit HMPV adalah orang yang berdaya tahan tubuh lemah.

    Ia juga memberikan contoh, seperti, anak di bawah 5 tahun hingga lansia di atas 65 tahun.

    Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit seperti diabetes, asma, kanker, penyakit autoimun, dan penderita HIV, diterangkan Yunita patut mewaspadai HMPV. 

    Pasalnya jika tidak ditangani secara benar, gejala HMPV akan semakin parah, hingga mengarah ke bronkitis atau pneumonia. 

    “Namun HMPV bukan penyakit mematikan, jadi masyarakat tidak perlu panik. Yang paling utama adalah menjaga kesehatan dan pola hidup bersih,” paparnya.

    Yunita juga mengimbau meski bukan penyakit mematikan namun masyarakat wajib waspada. 

    Dikatakannya seperti saat Pandemi Covid-19, untuk menghindari HMPV dianjurkan selalu cuci tangan sebelum makan, makan bergizi seimbang, protein sayuran dan buah. 

    Jika mengalami gejala, masyarakat diminta menggunakan masker dan berobat ke klinik atau dokter.

    “Saat tubuh merasa tidak sehat, demam, atau pilek bisa mengkonsumsi obat sesuai gejala,” terangnya.

    Ditambahkannya, di Jateng belum ada temuan kasus HMPV yang mewabah di Tiongkok. 

    Ia berujar, pelarangan atau kedatangan dari luar negeri hingga kini juga belum diberlakukan.

    Namun demikian, sinergi terus dijalin dengan kantor kesehatan pelabuhan atau KKP, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 

    “Kalaupun ada yang dari atau mau ke Tiongkok, kami sarankan menggunakan masker dan menjauhi kerumunan serta mengkonsumsi vitamin,” imbuhnya. (*)