Author: Tribunnews.com

  • Makanan Bergizi Gratis Kalah Pamor dengan Fast Food, Menunya Disebut Tak Enak, Ini Pendapat Ahli – Halaman all

    Makanan Bergizi Gratis Kalah Pamor dengan Fast Food, Menunya Disebut Tak Enak, Ini Pendapat Ahli – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diluncurkan sejak Senin (6/1/2025) kemarin. 

    Menu yang diberikan pada anak-anak sekolah mengacu pada gizi seimbang. Mulai dari karbohidrat, protein, sayur-sayuran hingga buah-buahan. 

    Namun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit anak-anak yang mengeluhkan bahwa menu makanan pada MBG yang disajikan tidak enak.

    Makanan yang disajikan bak kalah pamor dengan makanan cepat saji atau fast food yang biasa disantap anak-anak.

    Tentu ini menjadi tantangan pelaksana program ini, bagaimana agar anak tetap menikmati menu yang disajikan di makanan bergizi gratis ini? 

    Terkait hal ini, Ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, MHum menjelaskan pendapatnya.

    Menurutnya, ini semacam peluang bagi pemerintah untuk berkreasi bagaimana tujuan MBG ini tepat sasaran.

    Selain menyediakan makanan bergizi gratis, pemerintah juga perlu membagikan edukasi pada publik terkait seperti apa makanan sehat itu. 

    “Bagaimana pun generasi emas kita ini, harus mencintai makanan lokal, perlu mengetahui mana makanan yang sehat atau tidak,” ungkapnya pada media briefing virtual, Rabu (8/1/2025). 

    Situasi ini juga menjadi pengingat bagi orang tua untuk menyediakan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat sejak dini. 

    Menu siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, tidak menyertakan susu sebagai salah satu komponennya.  (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Para orang tua perlu berupaya memberikan makanan sehat sekaligus mengenalkan menu makanan lokal. 

    Di sisi lain, cara penyajian makanan sehat juga perlu diperhatikan agar anak tetap bisa menikmati. 

    Tanggapan yang sama pun disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi.

    Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis ini harus diikuti dengan upaya edukasi kesehatan.

    Terlebih anak-anak saat ini lebih banyak mengikuti sosial media.

    Dan di media sosial umumnya lebih banyak menampilkan makanan jenis cepat saji dan mengandung gula berlebih. 

    “Makanan bergizi gratis harus diikuti dengan upaya mengedukasi. Makanan yang bergizi sehat itu seperti apa. Ini tanggung jawab kita,” tutup dr Adib.

  • Harga Cabai Meroket: Petani Tak Menikmati, Ini Biang Keroknya – Halaman all

    Harga Cabai Meroket: Petani Tak Menikmati, Ini Biang Keroknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melonjaknya harga cabai hingga menembus Rp130 ribu per kilogram, ternyata tidak dinimati semua petani.

    Misalnya, petani cabai di Kediri, Jawa Timur, yang mengalami gagal panen saat harga lagi tinggi.

    Syawal Abidin, petani cabai asal Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, menyampaikan, tanaman cabai yang ditanam di lahan sekitar 5 ribu meter persegi, semuanya mengalami kegagalan panen.

    Hal ini karena adanya sejumlah penyakit yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.

    “Meski harga cabai sekarang terdengar mahal, tapi saya belum menikmati kenaikan harga itu. Belum sempat petik sudah pada mati,” ujar Syawal Abidin dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/1/20250.

    Syahwal menyebut, kegagalan panen tidak hanya menyerang tanaman cabai miliknya, tetapi rekan petani lainnya juga mengalami hal yang sama.

    “Kalau daerah lain yang kondisi tanamannya perform, pasti menikmati untung di saat musim harga mahal begini. Tapi petani di Paron, belum,” ucapnya.

    Hal yang sama juga diungkapkan, Imam Basori, seorang petani di Kecamatan Ringinrejo. Nasibnya sedikit mujur karena masih bisa menjual cabai meski terbatas. 

    Ia mengaku, tidak semua tamanan cabai di lahannya berhasil dipanen karena adanya serangan hama patek.

    “Awalnya jumlah buahnya tiap batang sangat bagus. Tapi akhirnya kena patek. Akibatnya panen 10 kilogram, yang busuk bisa sampai empat kilogramnya,” ujar Imam.

    Heri, seorang petani cabai di Kecamatan Semen, juga mengalami hal yang sama. Bahkan, hasil panenan cabainya jauh dari cukup untuk menutup biaya produksi. 

    “Buruh cangkul sekarang seharinya saja upahnya sudah Rp 100.000, belum makan dan rokoknya,” ungkapnya. 

    Adapun harga cabai di pasar wilayah Kediri mencapai harga Rp 110 ribu per kg.

    Harga Cabai Tembus Rp130 Ribu per Kg

    Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta, dijual oleh pedagang Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah berlangsung jelang tahun baru 2025, bahkan dikatakan pedagang sentuh harga Rp150 ribu per kg pada saat itu.

    Adapun harga normal cabai rawit merah sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kemudian di Pasar Cileungsi, Bogor, harga cabai rawit merah dibanderol Rp130 ribu per gram.

    Umar yang merupakan pedagang di Pasar Cileungsi menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

    “Untuk cabai rawit merah sekarang sampai Rp 130.000 per kilosebelumnya hanya Rp 50.000 per kilogram,” kata Umar.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis, sementara daya beli masyarakat tinggi. 

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” katanya.

    Biang Kerok Harga Cabai Mahal

    Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muh Taufiq Ratule menyampaikan, kenaikan harga cabai disebabkan oleh masalah distribusi.

    Tidak semua daerah dapat memproduksi cabai, sehingga wilayah yang kekurangan harus mengandalkan pasokan dari wilayah lain.
    Di tengah musim hujan seperti saat ini, banyak distribusi antar wilayah mengalami permasalahan.

    “Apalagi hujan begini kan, banyak yang distribusinya bermasalah. Ada beberapa yang tidak panen. Tapi secara umum, itu [stok] enggak shortage (kekurangan),” ujar Taufiq.

    Ia mengatakan, cabai merupakan komoditas dengan harga yang fluktuatif.

    Dalam periode enam bulan, harga cabai bisa naik dan turun. Meski demikian, petani terus melakukan panen cabai.

    Oleh karena itu, Taufiq menegaskan bahwa kenaikan harga saat ini lebih banyak disebabkan oleh masalah distribusi.

    “Secara nasional, [stok] itu cukup. Hanya penyebaran, distribusi, termasuk dinamika iklim itu. Cabai itu kan memang gitu, 6 bulan kadang naik harganya, kadang turun, tapi petani panen terus,” pungkas Taufiq.

  • Pagar Laut Misterius 30 Km di Perairan Tangerang Disegel,  Menteri KP Trenggono Cari Dalangnya – Halaman all

    Pagar Laut Misterius 30 Km di Perairan Tangerang Disegel,  Menteri KP Trenggono Cari Dalangnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer yang membentang di perairan Tangerang.

    Staf Khusus Menteri KP Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin mengatakan penyegelan ini merupakan arahan langsung dari Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono.

    “Bapak Menteri Sakti Wahyu Trenggono sudah memerintahkan Ditjen PSDKP untuk mengambil tindakan, di antaranya melakukan penyegelan dan investigasi mendalam,” kata Doni dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/2025).

    Pembangunan pagar laut misterius ini tak mengantongi izin alias ilegal.

    Keberadaan pagar yang membentang jauh ke laut ini telah mengganggu aktivitas nelayan tradisional.

    Selain itu, juga memunculkan spekulasi adanya proyek besar seperti reklamasi atau pembangunan kawasan tertentu di daerah tersebut.

    Keberadaan pagar laut itu mulanya diketahui dari laporan warga yang diterima Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten pada Agustus 2024.

    Menurut Doni, pemagaran ruang laut merupakan tindakan melanggar aturan, terlebih dilakukan tanpa izin.

    Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer yang membentang di perairan Tangerang. (dok KKP)

    Pemagaran ruang laut merupakan pelanggaran karena mengganggu akses publik, privatisasi, merusak keanekaragaman hayati, dan terjadinya perubahan fungsi ruang laut.

    Menurut Doni, larangan pemagaran laut ini tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga di level internasional.

    “Tidak sesuai dengan praktek United Nations Convention on the Law of the Sea atau UNCLOS 1982, yaitu perjanjian internasional yang mengatur hukum laut,” ujarnya.

    Pengumpulan Keterangan Sejak September 2024

    Pada September 2024, KKP telah melaksanakan pengumpulan bahan dan keterangan terkait aduan masyarakat atas pemagaran di perairan Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

    Pada 7 Januari 2025, KKP menggelar diskusi publik yang dihadiri 16 Kepala Desa yang terkait dengan isu pemagaran laut.

    Dalam diskusi itu turut dihadiri perwakilan pemda Tangerang, Ombudsman, ahli pengelolaan pesisir dan analis pertanahan, hingga asosiasi nelayan.

    “Diskusi ini menjadi langkah kolaboratif KKP bersama semua pihak untuk secepatnya menyelesaikan persoalan pemagaran laut di Tangerang, yang memang diindikasi melanggar peraturan,” ucap Doni.

    Menurut Doni, berdasarkan hasil analisis peta citra satelit dan rekaman geotagging selama 30 tahun terakhir, area sepanjang 30 kilometer yang dipagar tersebut tidak pernah berbentuk daratan dan didominasi sedimentasi, bukan abrasi.

    Sehingga, pemanfaatan area tersebut harus sesuai prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

    “Di antaranya harus memiliki Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” tutur Doni.

    Komitmen Menteri KP

    Doni menegaskan, Menteri Sakti Wahyu Trenggono berkomitmen menjadikan ekologi sebagai penglima dalam tata kelola sektor kelautan dan perikanan.

    Maka kegiatan-kegiatan yang diindikasi ilegal, merugikan masyarakat, serta mengancam keberlanjutan ekosistem, mendapat perhatian penuh dari beliau.

    Ia pun mengharapkan dukungan dan sinergi yang kuat bersama pemerintah daerah, kepala desa, hingga masyarakat di sekitar lokasi pemagaran.

    Pemda, kepala desa, dan masyarakat sekitar diharapkan mendukung ikut membantu mengusut kasus ini sampai tuntas. 

    Termasuk mengungkap siapa dalang di balik pemagaran laut di perairan Tangerang.

     

  • TRANSFER Persija Memanas: Yandi Sofyan Mau Kasih Bukti ke The Jak, Ada Misi Penting Tampil di Liga 1

    TRANSFER Persija Memanas: Yandi Sofyan Mau Kasih Bukti ke The Jak, Ada Misi Penting Tampil di Liga 1

  • Pasangan Kekasih Nyaris Kehilangan Puluhan Juta Usai Video Syurnya Tersebar, Polisi Selidiki Pelaku – Halaman all

    Pasangan Kekasih Nyaris Kehilangan Puluhan Juta Usai Video Syurnya Tersebar, Polisi Selidiki Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA – Sepasang kekasih di Kabupaten Buleleng, Bali nyaris jadi korban pemerasan setelah video syur mereka tersebar di WhatsApp.

    Korban dimintai uang hingga puluhan juta rupiah oleh pelaku yang menyebarkan video syur tersebut.

    Beruntung korban tidak sampai menyerahkan uang yang diminta pelaku.

    Sebaliknya pasangan ini langsung melaporkan kejadian pemerasan tersebut ke Polres Buleleng.

    Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengaku pihaknya telah menerima laporan dugaan pemerasan dengan ancaman penyebaran video syurtersebut sekitar sepekan lalu. 

    “Kedua korban pun sudah datang ke Polres Buleleng untuk klarifikasi terkait video tersebut,” kata AKP Gede Darma Diatmika, Kamis (9/1/2025).

    AKP Diatmika mengatakan, kedua pemeran video syur merupakan sepasang kekasih. Keduanya sudah dewasa dan berencana menikah dalam waktu dekat.

    Namun video syur yang merupakan dokumen pribadi itu tersebar melalui aplikasi WhatsApp. 

    Tak hanya itu, seseorang yang mengaku mendapat video tersebut juga melakukan pemerasan terhadap korban. 

    Di mana korban diminta mentransfer uang yang jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.

    “Beruntung korban belum mengabulkan permintaan pelaku. Sebaliknya, korban segera melapor ke Polres Buleleng setelah merasa diperas,” ungkapnya.

    Laporan korban saat ini sedang ditindaklanjuti Satreskrim Polres Buleleng.

    Penyidik masih berusaha memastikan bagaimana dan dari mana video tersebut bisa tersebar, serta mengungkap pelaku di balik penyebaran video itu.

    “Mengenai kasusnya dalam proses penyelidikan. Atas kasus ini, kami mengimbau pada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potensi penyebaran konten pribadi yang dapat disalahgunakan untuk tujuan negatif,” tandasnya. 

    Remaja Perempuan Jadi Tersangka Usai Dituduh Sebar Video Syur Anak Pejabat

    Sementara itu di lokasi berbeda, remaja perempuan berinisial SRP (14) asal Padang Sidimpuan, Sumatra Utara (Sumut) ditetapkan sebagai tersangka usai dituduh membagikan video syur di ponselnya.

    Video tersebut berasal dari seorang anak pejabat di Padang Sidempuan.

    Ayah korban, Tupar Sabar Pardede warga Kampung Salak, Padang Sidempuan mengatakan anaknya mendapat kiriman video porno dari MRST (17) anak Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Padang Sidempuan, Julpan Tambunan.

    Kasus tersebut menjadi viral setelah Tupar membuat video memohon bantuan.

    “Saya memohon pak Presiden Prabowo dan bapak Kapolri mohon diperhatikan keadilan hukum bagi anak saya ini yang menerima video porno dari anak Kadin Padang Sidempuan, sehingga anak saya dibuat jadi tersangka.”

    “Umurnya 14 tahun menerima video porno, namun di Polres Padang Sidempuan dijadikan tersangka,” katanya.

    Awalnya SRP dan MRST berkenalan bulan Maret 2024. 

    Setelah melakukan pendekatan, keduanya sepakat pacaran bulan April 2024.

    Baru beberapa hari jadian, MRST langsung mengajak SRP melakukan video call seks (VCS).

    Korban menolak, tapi MRST tak patah arang.

    13 April 2024, MRST mengirim 3 video sedang onani dengan mode sekali lihat.

    Ketika melihat, korban langsung kaget dan menceritakan perbuatan anak Kadin Padang Sidempuan ini ke 2 temannya.

    Namun bukannya minta maaf karena mengirim video syur, anak pejabat tersebut justru melaporkan gadis 14 tahun tersebut.

    Singkat cerita, Ketua Kadin Padang Sidempuan Julpan Tambunan bertemu dengan pihak Tupar Sabar Pardede.

    “Kami sudah mediasi di rumah orang tua si Julpan Tambunan sudah oke, namun saat di ujung ceritanya dia melawan, berontak sehingga tidak terjadi perdamaian itu,” katanya.

    SRP justru dilaporkan telah menyebarkan video syur MRST.

    “Barang bukti rekaman bahwa bukan dia pelakunya tidak diterima di polda dan Polres Padang Sidempuan,” katanya.

    Tupar meyakini bukan sang anak pelakunya.

    “Bukan anak kami pelakunya, kami cuma korban, cuma lawan kami orang kuat Ketua Kadin Padang Sidempuan Julpan Tambunan Kampung Maraca Jalan Perjuangan,” katanya.

    Sementara SRP kini hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

    “Jangan karena kami orang susah kami ditindas seperti ini. Bahkan saya yang tidak menyebarkan dituduh menyebarkannya,” kata SRP sambil menangis.

    Ia pun meminta tolong pada netizen untuk membantunya lepas dari jerat hukuman.

    “Saya minta tolong pada orang yang berwenang dalam hukum tolong saya, 
    barang bukti kami tidak diterima. Tidak tahu kenapa apa karena mereka orang kaya. saya tidak tahu,” kata SRP.

    Kasus Berakhir Damai

    Kasus tersebut telah berakhir damai.

    Dikutip dari Kompas.com, kesepakatan damai itu digelar di Mapolres Kota Padangsidimpuan pada Selasa (12/11/2024) dan disaksikan oleh pimpinan daerah dan tokoh masyarakat setempat.

    Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Wira Prayatna menuturkan kedua belah pihak sudah sepakat bahwa kasus ini diselesaikan dengan mediasi dan restorative justice.

    “Alhamdulillah dari kedua belah pihak ada titik temu, dengan menyelesaikan permasalahan dengan kekeluargaan,” tutur Wira.

    Kini, kata Wira, kedua belah pihak sudah memaafkan dan mencabut laporan yang sempat dilayangkan ke Polres Padangsidimpuan.

    Sumber: (Tribun-Bali.com/mer) (Tribun-Medan.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul APES! Video Intim Tersebar, Sepasang Kekasih di Buleleng Jadi Korban Pemerasan Jelang Menikah

  • Laga Dewa United vs Arema FC, Pelatih Ze Gomes Genjot Latihan Fisik, Sudah Kantongi Kekuatan Lawan

    Laga Dewa United vs Arema FC, Pelatih Ze Gomes Genjot Latihan Fisik, Sudah Kantongi Kekuatan Lawan

  • Ditahan 20 Hari di Lapas, Agus Buntung Nahan Kencing hingga Ancam Bunuh Diri, Ibunya Penuh Khawatir – Halaman all

    Ditahan 20 Hari di Lapas, Agus Buntung Nahan Kencing hingga Ancam Bunuh Diri, Ibunya Penuh Khawatir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tersangka pelecahan Agus Surtama alias Agus buntung ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat, Kamis (9/1/2025).

    Agus ditahan selama 20 hari ke depan, sambil menunggu proses persidangan nantinya.

    Ia dijerat pasal 6 huruf A dan atau huruf E atau pasal 15 huruf E Undang-Undang Tindak Pidana  Kekerasan Seksual (TPKS), juncto Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.

    Di hadapan Kepala Kejaksaan Negeri Mataram , Agus memohon agar status penahanannya di Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat diubah menjadi tahanan rumah.

    “Saya mohon Pak biar saya di rumah, karena saya tidak biasa, ini saja terus terang saya tahan kencing,” kata Agus dihadapan Kepala Kejaksaan Negeri Mataram Ivan Jaka, dikutip dari TribunLombok, Jumat (10/1/2025).

    Agus menangis histeris saat dirinya tahu bahwa dirinya ditahan di Lapas Kuripan Lombok Barat.

    Melihat anaknya menangis ibundanya berusaha untuk memenangkan.

    Ibunda Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padni mengaku khawatir dengan kondisi anaknya jika ditahan di Lapas, alasannya selama ini Agus dalam melakukan aktivitas sehari-hari bergantung kepada dirinya.

    “Tidak bisa sendiri, mau cebok mau apa, kalau dia normal saya lepas,” kata Padni saat mendampingi Agus di Kejari Mataram.

    Ruang Lapas Layak Disabilitas

    Kepala Kejari Mataram Ivan Jaka menjelaskan ruang tahanan Agus sudah disiapkan secara khusus untuk penyandang disabilitas.

    Selain ruang yang layak, Agus pun akan mendapatkan tenaga pendamping.

    Jaksa peneliti Kejaksaan Tinggi NTB Dina Kurniawati membenarkan bahwa Agus sempat menolak saat dia ditetapkan sebagai tahanan Lapas.

    “Kalau penolakan setiap tahanan rata-rata seperti itu, kita maklumi dengan kita antisipasi dan kita jaga,” kata Dina.

    Dina mengatakan, sebelum ditetapkan sebagai tahanan Lapas, Polda NTB, Kejaksaan Tinggi NTB dan Komisi Disabilitas Daerah (KDD) sudah mengecek ruang tahanan yang akan ditempati Agus.

    “Kami sudah lakukan pemeriksaan sebelumnya di Lapas. Di sana sudah disiapkan ruangan khusus untuk disabilitas,” kata Dina.

    Ancam Bunuh Diri

    Kuasa hukum Agus Buntung, Kurniadi menyampaikan saat Agus mengetahui ditetapkan sebagai tahanan Lapas sempat histeris dan mengancam akan melakukan bunuh diri.

    “Itu disampaikan tadi dihadapan jaksa dan orang tuanya,” kata Kurniadi.

    Kurniawan mengaku, sudah mengajukan permohonan kepada Kejaksaan Tinggi NTB agar tersangka tetap sebagai tahanan rumah.

    “Pelaku ini penyandang disabilitas harus dilakukan perhatian khusus, jangan ujuk-ujuk tanpa dasar yang jelas bertahan melakukan penahan rutan,” kata Kurniadi.

    Kurniadi berharap aparat penegak hukum memperhatikan hal-hal yang disampaikan Agus sebelum ditahan, karena hal ini menurutnya berkaitan dengan hak asasi manusia.

    Kurniadi mengatakan saat mendapatkan kabar bahwa akan ditahan di Lapas, Agus sempat memberontak.

    “Tadi teriak-teriak di dalam itu merupakan dampak psikologis, Agus ini membayangkan sejak lahir sampai sekarang bergantung dengan ibunya,” kata Kurniadi.

    Kurniadi mengatakan sebelum dilakukan penahan seharusnya Agus juga dilibatkan untuk melihat sendiri ruang tahanan yang akan tempati.

    Cerita Korban Dugaan Pelecehan Agus

    Pengakuan salah satu korban Agus buka suara ke publik dan menjadi viral.

    Korban keempat ini nyaris dilecehkan secara fisik oleh Agus namun dengan cara yang berbeda dari korban lainnya.

    Seperti diketahui, mayoritas korban Agus yang berjumlah 17 wanita mengaku mereka diajak ke homestay sebelum akhirnya dilecehkan.

    Namun korban keempat ini ternyata dimodusi oleh Agus dengan cara berbeda.

    Korban keempat bercerita bahwa aksi pelecehan yang dilakukan Agus kepadanya terjadi pada Februari 2024.

    “Saya keluar kosan beli sarapan di Teras Udayana. Saya sarapan, saya balik ke kos, saya duduk di pos polisi Taman Udayana. Saya pesan ojol mau balik ke kosan, si Agus ini datang dengan berdalih mencari seseorang perempuan yang katanya membawa lari motornya dia. Agus menjelaskan ciri-ciri perempuan tersebut, dia bertanya ke saya. Saya menyampaikan ke Agus kalau saya belum pernah melihat cewek yang tadi diceritakan,” ungkap korban dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Yusron Saudi, Jumat (20/12/2024).

    Setelah itu, Agus meminjam HP korban untuk menelepon ibunya.

    Tak curiga, korban pun menuruti permintaan Agus untuk menelepon ibunya menggunakan HP korban.

    Dalam perbincangan dengan sang ibu, Agus menyebut dirinya tidak menemukan wanita yang dicarinya.

    Selesai Agus menelepon ibunya, korban pun pulang ke kosannya naik ojek online.

    Di momen itu korban mengaku tidak tahu bahwa ternyata Agus membuntutinya dari belakang menggunakan sepeda motor roda tiga.

    Hal itu baru diketahui korban saat ia tiba di kosan dan ada yang mengetuk pintu kamarnya.

    “Saya buka, kaget dong ternyata yang di depan itu Agus. Kok Agus tahu kosan saya, tahu nomor kamar saya. Dia (Agus) bilang ‘saya mengikuti mbak, niat saya mengikut hanya untuk mengucapkan terima kasih’. Si Agus ngomong ‘boleh enggak kita berbicara sebentar tapi di kamar mbaknya’. Di situ saya menolak ‘oh enggak boleh, kamar itu privasi saya, apalagi kita lawan jenis. Kalau mau ngobrol di bawah’,”

    Mengikuti arahan Agus, korban mendengarkan curhatan Agus.

    Kepada korban, Agus mengungkap identitasnya mulai dari nama lengkap, alamat hingga mengaku-ngaku dirinya adalah guru kesenian yang sedang viral di internet.

    Setelah berbincang selama satu jam, korban pun pamit untuk beristirahat di kamarnya.

    Namun tak disangka, Agus kembali mengetuk pintu kamar korban dan mengucapkan permintaan tak pantas.

    “Mbak sebenarnya dari tadi saya udah nafsu. Boleh enggak mbak mengeluarkan ‘cairan’ saya? anu saya udah berdiri,” kata korban menirukan ucapan Agus.

    Mendengar permintaan Agus, korban pun syok seraya menengok ke arah celana Agus.

    Korban pun marah dan mengancam akan mendorong Agus agar terjatuh di tangga jika Agus tidak pergi.

    Alih-alih menyerah, Agus justru kembali meyakinkan korban agar mau menuruti permintaannya.

    Caranya adalah Agus mengiming-imingi korban dengan sekotak emas.

    Guna membuktikan ucapannya, Agus pun meminta korban untuk menelepon ibunya.

    “Dia (Agus) ngomong sama ibunya ‘mak boleh enggak saya kasih si mbak ini emas satu kotak yang di rumah?’. Ibunya ngomong ‘iya boleh’. Saya mikir ada apa ini. Seharusnya sebagai orang tua ada pertanyaan ‘perempuan itu siapa, kenal di mana’. Selesai itu dia (Agus) ngomong ‘tuh kan mbak, kalau mbak mau bantu saya, saya kasih mas satu kotak’,” pungkas korban.

    Tak tergiur sama sekali, korban pun berusaha mengusir Agus dari kosannya.

    Namun Agus sempat memaksa masuk ke dalam kamar dengan cara mendorong kuat-kuat pintu yang ditahan korban.

    Sempat nyaris terpental, korban akhirnya berhasil menutup dan mengunci pintu kamarnya seraya mengusir Agus.

    Atas insiden tersebut, korban pun melaporkan Agus ke polisi.

    (Tribunnews/TribunLombok/Robby Firmansyah)

  • 20 Link Twibbon HUT ke-52 PDIP Tahun 2025, Simak Juga Cara Mudah Mengunggahnya di Sosial Media – Halaman all

    20 Link Twibbon HUT ke-52 PDIP Tahun 2025, Simak Juga Cara Mudah Mengunggahnya di Sosial Media – Halaman all

    Berikut 20 link twibbon HUT ke-52 PDIP Tahun 2025, yang dapat dikirim sebagai pesan atau ke sosial media.

    Tayang: Jumat, 10 Januari 2025 05:28 WIB

    (Tangkap layar Twibbonize)

    Berikut 20 link twibbon HUT ke-52 PDIP Tahun 2025, yang dapat dikirim sebagai pesan atau ke sosial media. 

    TRIBUNNEWS.COM – Besok, Jumat (10/1/2025), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merayakan hari ulang tahun ke-52.

    Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, menyebut PDIP akan menggelar perayaan HUT dengan sederhana di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

    Dapat dikatakan partai berlambang kepala banteng tersebut, telah bekerja selama setengah abad lebih.

    Warganet dapat ikut serta memeriahkan HUT ke-52 PDIP, dengan memanfaatkan twibbon-twibbon yang ada di bawah ini.

    Twibbon adalah mikro situs yang berisikan beragam bingkai foto menarik yang dapat disesuaikan tema-tema atau perayaan tertentu.

    Biasanya dimanfaatkan untuk ikut serta memeriahkan event tertentu lewat media sosial.

    Twibbon dapat digunakan secara gratis.

    Lantas, berikut 20 link Twibbon HUT ke-52 PDIP, diambil Tribunnews dari twibbonize.com:

    https://www.twibbonize.com/pdip52tahun
    https://www.twibbonize.com/dirgahayupdip52tahun
    https://www.twibbonize.com/hut52tahunpdip
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuanganke–52
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuanganke52tahun
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuangan52tahun
    https://www.twibbonize.com/hutpdip49bantultimur
    https://www.twibbonize.com/pdip52tahun
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuanganke–52
    https://www.twibbonize.com/pdip52tahun
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuangan52
    https://www.twibbonize.com/hutpdip2025
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuanganke52th
    https://www.twibbonize.com/hutpdiperjuanganke-52new
    https://www.twibbonize.com/hutpdip52
    https://www.twibbonize.com/52thpdip
    https://www.twibbonize.com/pdiperjuangan52thn
    https://www.twibbonize.com/pdip3
    https://www.twibbonize.com/url-pdiperjuangan
    https://www.twibbonize.com/pdipe

    Cara Membuat Twibbon HUT ke-52 PDIP

    Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri berkunjung ke Registan Square yang merupakan salah satu situs bersejarah di Samarkand, Uzbekistan pada Jumat (20/9/2024) waktu setempat. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

    1. Buka link https://twibbonize.com/.

    2. Lalu di halaman utama akan muncul desain-desain twibbon terkini yang dapat dicoba.

    3. Jika twibbon yang muncul di halaman utama tidak sesuai dengan twibbon yang Anda inginkan, maka Anda bisa mencari twibbon yang Anda inginkan di kolom pencarian, misalnya masukan kata HUT ke-52 PDIP.

    4. Lalu akan muncul berbagai pilihan twibbon dan pilih yang Anda paling sukai.

    5. Setelah itu klik tombol ‘Browse Image’ untuk memilih foto yang akan dimasukkan di twibbon.

    6. Kemudian pilih foto yang ingin dimasukkan kedalam twibbon setelah itu klik ‘Ok’.

    7. Lalu atur posisi dan ukuran foto yang dimasukkan di twibbon.

    8. Jika sudah sesuai maka klik ‘Upload Image’.

    9. Anda juga bisa mengunduh foto pada twibbon dengan meng-klik tombol Download yang ada di pojok kiri foto.

    10. Jika ingin membagikan foto pada twibbon ke seluruh media sosial, dengan menekan tombol ‘Share/Bagikan’.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Iran Rencanakan Operasi Janji Sejati 3, Peringatkan Israel dan AS – Halaman all

    Iran Rencanakan Operasi Janji Sejati 3, Peringatkan Israel dan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penasihat Tertinggi Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), Hussein Taeb, menekankan perlunya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pertahanan dan pencegahan negaranya.

    Ia mengatakan, Iran sedang merencakan Operasi Janji Sejati 3 yang dampaknya akan lebih besar daripada Operasi Janji Sejati 2 dan 1.

    Hussein Taeb kemudian mengungkap apa yang terjadi ketika Iran meluncurkan Operasi Janji Sejati 1 yang menargetkan Israel, dengan 200 drone sebagai balasan atas serangan Israel di kedutaan besar Iran di Damaskus pada April 2024.

    “Ketika Operasi Janji Sejati 1 akan dilaksanakan, Amerika mengirimkan pesan melalui Menteri Luar Negeri Inggris kepada Menteri Luar Negeri Iran di mana mereka mengatakan: Jangan serang Israel,” katanya, Kamis (9/1/2025).

    “Menanggapi permintaan Amerika, Iran mengatakan mereka akan melakukan segala daya untuk menyelamatkan rakyat Palestina yang tertindas,” lanjutnya, seperti diberitakan IRNA.

    “Amerika ingin menunda operasi “Janji Sejati 1”, namun kami menggagalkan permainan mereka dan menerapkannya.”

    Hussein Taeb kemudian membahas Operasi Janji Sejati 2 ketika AS membela Israel.

    “Dalam Operasi Janji Sejati 2, Amerika juga mengirim pesan ke Iran, tetapi ketika mereka merasa kecewa dan berkata: Jangan serang pangkalan kami, kami tidak akan berperang dengan Israel,” ungkapnya.

    Sebelumnya pada Senin (6/1/2025), juru bicara IRGC, Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini, mengatakan langit Israel tidak terlindungi.

    “Langit Israel terbuka dan tidak terlindungi bagi pasukan kami,” katanya, sambil menekankan Iran siap menghadapi pertempuran besar dan kompleks, menurut laporan Mashreq.

    “Iran telah sepenuhnya siap menghadapi pertempuran besar dan kompleks dalam skala apa pun sejak lama. Kami mengandalkan kekuatan ilahi, kekuatan kami sendiri, dan kekuatan pencegahan rakyat, dan kami telah mengatasi konfrontasi keamanan dan perang budaya serta jenis pertikaian yang berbahaya,” lanjutnya.

    Pernyataan tersebut, menanggapi perkataan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan yang menganggap fasilitas nuklir Iran sebagai ancaman.

    Sebelumnya, Israel meratakan konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

    Dua jenderal IRGC termasuk Mohammad Reza Zahedi dan lima penasihat militernya tewas dalam serangan itu.

    Iran meluncurkan Operasi Janji Sejati 1 pada 13 April 2024 untuk membalas serangan tersebut.

    Pada 31 Juli 2024, Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan pada 27 September 2024 Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang dianggap sebagai sekutu Iran.

    Iran meluncurkan Operasi Janji Sejati 2 pada 1 Oktober 2024 untuk membalas kematian kedua pemimpin tersebut.

    Israel kemudian meluncurkan serangan ke Iran pada 26 Oktober 2024 yang menargetkan fasilitas militer Iran.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Epidemiolog Beberkan Bedanya Virus HMPV dan Covid-19 – Halaman all

    Epidemiolog Beberkan Bedanya Virus HMPV dan Covid-19 – Halaman all

    Anak-anak dan lansia lebih rentan terkena HMPV karena status imunitas mereka lebih rendah dari kelompok usia produktif.

    Tayang: Jumat, 10 Januari 2025 03:20 WIB

    Bloomberg

    HMPV merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr dr Muhammad Atoillah Isfandiari MKes beberkan karakteristik virus Human Metapneumovirus (HMPV) dan Covid-19.

    Dari asal keduanya, HMPV berasal dari keluarga Paramyxoviridae, serupa dengan virus campak dan gondong.

    Sementara SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 yang berasal dari keluarga Corona.

    Meskipun keduanya menular, gejala HMPV biasanya tidak menyebabkan kasus parah.

    Kecuali pada individu dengan sistem kekebalan yang sangat lemah.

    Namun Covid-19 berpotensi fatal karena dapat menyebabkan kerusakan luas pada jaringan paru-paru.

    Anak-anak dan lansia lebih rentan terkena HMPV karena status imunitas mereka lebih rendah dari kelompok usia produktif.

    Pada balita, sambungnya, risiko virus ini menjadi radang paru atau pneumonia yang memerlukan perawatan di rumah sakit lebih besar daripada kelompok usia produktif.

    “Gunakan masker di tempat ramai. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, dan jaga pola tidur serta asupan protein,” sarannya. 

    ⁠Sejauh ini virus HMPV belum menunjukkan ancaman yang serius.

    Tidak perlu panik, tetapi segera lakukan tindakan pencegahan yang benar.

    Sebagian besar penyakit akibat virus ini merupakan self-limiting disease atau sembuh sendiri selama daya tahan tubuh tetap terjaga.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini