Author: Tribunnews.com

  • KPK Bakal Bongkar Isi Flashdisk Misterius dari Rumah Hasto Kristiyanto di Persidangan

    KPK Bakal Bongkar Isi Flashdisk Misterius dari Rumah Hasto Kristiyanto di Persidangan

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mengungkap isi flashdisk yang disita dari rumah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.

    Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebutkan bahwa setiap barang bukti yang disita, termasuk flashdisk tersebut, relevan dengan perkara yang sedang disidik.

    “Nanti itu akan dibuka di persidangan dalam rangka pembuktian, baik melalui keterangan maupun bukti-bukti elektronik lainnya,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (10/1/2025).

    Prosedur Pemeriksaan Barang Bukti Elektronik

    Asep menekankan bahwa flashdisk yang disita tidak bisa langsung diperiksa.

    Sebagai barang bukti elektronik, prosesnya harus sesuai prosedur laboratorium forensik untuk memastikan data valid dan tidak dimanipulasi.

    “Pemeriksaan harus benar, data di dalamnya harus valid. Misalnya, kapan video atau dokumen itu dibuat, semuanya akan diverifikasi,” jelas Asep.

    Flashdisk tersebut disita saat penyidik menggeledah dua rumah milik Hasto yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, dan Kebagusan, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/1/2025).

    Terkait Kasus Harun Masiku

    Penggeledahan ini merupakan bagian dari penyidikan kasus suap Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI yang juga melibatkan Harun Masiku, eks kader PDIP, serta dugaan upaya perintangan penyidikan.

    Selain flashdisk, KPK juga menyita dokumen, catatan, dan barang bukti elektronik lainnya dari kedua rumah tersebut.

    KPK memastikan akan menyajikan semua bukti di pengadilan untuk mendukung pembuktian perkara ini.

    “Seluruh barang bukti, termasuk flashdisk ini, akan disampaikan di pengadilan sesuai prosedur,” pungkas Asep.

  • Menteri PU Siapkan Rp85 Miliar untuk Perbaikan Irigasi Gung di Tegal

    Menteri PU Siapkan Rp85 Miliar untuk Perbaikan Irigasi Gung di Tegal

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Dody Hanggodo, meninjau Daerah Irigasi Gung di kawasan Bendungan Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Sabtu (11/1/2025).

    Dody tiba bersama rombongan, termasuk Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, sekitar pukul 17.03 WIB setelah perjalanan dari Semarang.

    Setibanya di lokasi, Dody langsung mendengarkan paparan terkait kondisi dan manfaat Daerah Irigasi Gung, termasuk luas layanan dan penerima manfaat.

    Dalam dialog bersama warga dan perwakilan petani, Dody menanggapi permintaan perbaikan irigasi dengan menyebut anggaran sebesar Rp85 miliar telah disiapkan untuk perbaikan pada tahun 2025.

    “Anggaran Rp85 miliar akan digunakan untuk memperbaiki saluran sekunder yang bocor, rusak, serta perbaikan lainnya,” jelas Dody kepada Tribunjateng.com.

    Perbaikan ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanian di Kabupaten Tegal, dengan target peningkatan produksi padi pada tahun 2026.

    “Salah satu fungsi utama Irigasi Gung adalah mengairi sekitar 6.600 hektar sawah. Namun, beberapa titik rusak akibat usia bangunan dan gerusan air. Kami harap perbaikan ini dapat meningkatkan produksi padi di Kabupaten Tegal,” paparnya.

    Desain perbaikan akan ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, dengan fokus pada memperbaiki saluran bocor dan infrastruktur yang rusak.

    Menteri PU juga menekankan pentingnya fungsi Irigasi Gung sebagai penahan banjir, selain sebagai penyedia irigasi untuk lahan pertanian.

    Dody optimis, setelah perbaikan selesai, pertanian di Kabupaten Tegal dapat lebih produktif, memberikan dampak positif bagi perekonomian petani setempat.

  • Harga Minyak Dunia Melonjak Tembus 80 Dolar AS per Barel, Ini Pemicunya – Halaman all

    Harga Minyak Dunia Melonjak Tembus 80 Dolar AS per Barel, Ini Pemicunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak dunia di perdagangan pasar global dilaporkan naik lebih dari 3 persen, menuju  ke level tertinggi dalam tiga bulan usai Amerika Serikat (AS) memperketat sanksi ke Rusia.

    Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2025 ditutup menguat 2,84 dolar AS atau 3,7 persen ke level 79,76 dolar AS per barel, sabtu (11/1/2024).

    Lonjakan serupa juga terjadi pada jenis minyak Brent yang melesat 2,31 dolar AS atau naik 3 persen hingga dibanderol jadi 80 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober.

    Kedua kontrak ini melesat ke sesi tertingginya setelah pedagang di Eropa dan Asia mengedarkan dokumen yang tidak diverifikasi yang merinci sanksi AS terhadap Rusia.

    Sumber-sumber dalam perdagangan minyak Rusia mengatakan bahwa sanksi tersebut akan menyebabkan gangguan parah pada ekspor minyak Rusia ke pembeli Asia, terutama India dan China.

    Analis UBS Giovanni Staunovo menyebut sanksi terbaru dari AS dimaksudkan untuk memukul volume ekspor minyak Rusia dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina.

    Adapun pihak-pihak yang terkena sanksi mencakup lebih dari 200 entitas dan individu yang terlibat dalam sektor energi Rusia, termasuk dua produsen minyak terbesar Rusia, Gazprom Neft dan Surgutneftegas., pedagang minyak Rusia, penyedia layanan lapangan minyak yang berbasis di Rusia, dan pejabat energi Rusia.

    AS juga menetapkan 180 kapal pengangkut minyak sebagai “properti yang diblokir.” Banyak dari kapal-kapal tersebut adalah bagian dari “armada bayangan” Rusia yang digunakan untuk mengangkut minyak Rusia secara diam-diam ke seluruh dunia.

    Namun imbasnya setelah sanksi diterapkan harga minyak Rusia akan dibanderol jauh lebih mahal, menambah beban bagi pasar Asia yang telah menjadi konsumen minyak Rusia.

    “India dan China (sedang) berjuang keras saat ini untuk menemukan alternatif,” kata Anas Alhajji, mitra pengelola di Energy Outlook Advisors, dalam sebuah video yang diunggah ke jejaring sosial X.

    Selain sanksi Rusia, alasan harga minyak menguat karena cuaca dingin ekstrem di AS dan Eropa yang kemudian memicu lonjakan permintaan minyak dan meningkatkan konsumsi bahan bakar pemanas.

    “Kami memiliki beberapa pelanggan di Pelabuhan New York yang telah melihat peningkatan permintaan minyak pemanas,” kata Alex Hodes, analis di perusahaan pialang StoneX.

    Hal tersebut senada dengan pernyataan Biro cuaca AS yang memperkirakan wilayah tengah dan timur negara itu akan mengalami suhu di bawah rata-rata. Selain itu banyak wilayah di Eropa kemungkinan akan terus mengalami awal tahun yang lebih dingin dari biasanya.

    “Kami mengantisipasi peningkatan permintaan minyak global yang signifikan dari tahun ke tahun sebesar 1,6 juta barel per hari pada kuartal pertama tahun 2025, terutama didorong oleh permintaan minyak pemanas, minyak tanah, dan LPG,” kata analis JPMorgan dalam sebuah catatan pada hari Jumat.

     

  • Seskab Mayor Teddy Gercep Tegur Pejabat Pengguna Mobil RI 36 Terkait Insiden Patwal Arogan

    Seskab Mayor Teddy Gercep Tegur Pejabat Pengguna Mobil RI 36 Terkait Insiden Patwal Arogan

    TRIBUNJATENG.COM – Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya angkat bicara terkait video viral pengawalan mobil pejabat berpelat RI 36 yang diduga dilakukan secara arogan.

    Mayor Teddy menyebut telah menegur pejabat pengguna mobil tersebut dan mengingatkan semua pihak untuk lebih berhati-hati serta bijak di jalan.

    “Sudah kami tegur dan diingatkan kembali agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” ujar Mayor Teddy melalui pesan singkat kepada media, Sabtu (11/1/2025).

    Namun, Teddy tidak mengungkap identitas pengguna mobil RI 36 yang menjadi sorotan publik.

    Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nusron Wahid membantah dirinya adalah pengguna mobil RI 36. Ia menegaskan bahwa pelat dinas yang diterimanya adalah RI 26 sejak dilantik menjadi Menteri ATR.

    “Mohon maaf atas prasangka buruk yang beredar. Pelat nomor yang saya terima dari Sekretariat Negara adalah RI 26, dan itu jarang saya pakai,” ujar Nusron melalui Instagram @nusronwahid, Jumat (10/1/2025).

    Hal serupa juga disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak lagi menggunakan mobil RI 36 sejak berpindah kementerian.

    “Bukan punya saya. Saya sudah tidak menggunakan RI 36 sejak pindah ke kementerian lain,” ujar Budi Arie, Jumat (9/1/2025).

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga menegaskan bahwa mobil dinas Kementerian Komunikasi dan Digital menggunakan pelat RI 22, bukan RI 36.

    “Kemkomdigi menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor 22,” kata Meutya, Jumat (10/1/2025).

    Video insiden pengawalan mobil RI 36 viral di media sosial setelah seorang petugas Patwal terlihat menghentikan mobil taksi Alphard yang dianggap menghalangi laju iring-iringan. Sikap tegas petugas tersebut menuai kritik karena dinilai arogan.

    Mayor Teddy menekankan pentingnya menjaga sikap dan citra pejabat negara di jalan agar dapat mencerminkan kedisiplinan dan kesopanan.

  • Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Proses rekonstruksi kasus pembunuhan Ilyas Abdurrahman, 48 tahun, yang tewas ditembak oleh anggota TNI, diwarnai emosi dari anak korban.

    Rekonstruksi berlangsung di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Sabtu dini hari, dan dihentikan sementara setelah situasi menjadi tidak kondusif.

    Keterangan Anak Korban

    Agam Muhammad, anak Ilyas, terlihat sangat emosional saat melihat tiga tersangka yang terlibat dalam pembunuhan ayahnya.

    “Coba bayangkan saja ketika melihat sosok pembunuh ayah kandung sendiri. Dan itu dilakukan di depan mata saya,” ungkap Agam.

    Pihak keluarga pun meluapkan kemarahan dengan memaki pelaku, yang membuat tim penyidik dari Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) menghentikan rekonstruksi.

    Rekonstruksi yang melibatkan 36 adegan tersebut dihadiri oleh saksi dan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK B.

    Setelah situasi dinilai aman, proses rekonstruksi dilanjutkan untuk mencocokkan fakta lapangan dengan keterangan tersangka.

    Latar Belakang Kasus

    Ilyas Abdurrahman, pemilik rental mobil, tewas setelah terlibat insiden penembakan saat mengejar pelaku pencurian mobilnya.

    Sebelumnya, Ilyas dan rombongannya menemukan mobil rental di depan minimarket di Rest Area KM 45, yang kemudian berujung pada penembakan.

    Identitas Tersangka

    Dua dari tiga tersangka merupakan anggota pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hanya satu dari tiga oknum TNI AL yang melakukan penembakan. “Yang melakukan penembakan itu adalah satu orang,” kata Laksamana Muda TNI Samista, Kepala Puspomal.

     

    Senjata Api dan Ancaman

    Sertu AA, salah satu tersangka, diketahui rutin membawa senjata api karena statusnya sebagai ajudan.

    Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menyatakan bahwa senjata yang digunakan adalah inventaris TNI AL dan memiliki dokumen lengkap.

    Agam juga mengungkapkan bahwa sebelum penembakan, ayahnya diancam akan ditabrak oleh oknum TNI AL yang menganggap Ilyas sebagai anggota sindikat pencurian mobil. “Bapak langsung membantah, tapi tidak digubris,” ujar Agam.

    Kasus pembunuhan Ilyas Abdurrahman yang melibatkan oknum TNI AL ini menimbulkan perhatian publik, terutama terkait penggunaan kekuasaan dan prosedur penegakan hukum.

    Proses hukum terhadap para tersangka masih berjalan, dan Puspomal berkoordinasi dengan Polda Banten untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • KJRI Los Angeles Siagakan Shelter Bagi WNI yang Terdampak Kebakaran Hebat – Halaman all

    KJRI Los Angeles Siagakan Shelter Bagi WNI yang Terdampak Kebakaran Hebat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI melalui Konsulat Jenderal RI (KJRI) Los Angeles telah menyiagakan shelter atau tempat perlindungan sementara untuk para warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak kebakaran hebat di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS). 

    KJRI Los Angeles juga menyiapkan bantuan logistik bagi para WNI yang menempati shelter.

    “KJRI LA telah menyiagakan shelter dan bantuan logistik bagi WNI terdampak,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Terhadap peristiwa kebakaran yang melahap Los Angeles, Kemlu RI mengimbau kepada para WNI yang berada di kawasan tersebut untuk mematuhi arahan dan pedoman evakuasi dari otoritas setempat.

    Jika mendapati situasi darurat, para WNI diminta segera menghubungi kontak KJRI Los Angeles lewat nomor +1 (213) 590-8095.

    “Agar meningkatkan kewaspadaan, memonitor informasi sebaran titik kebakaran, mengikuti arahan dan pedoman evakuasi dari otoritas setempat,” ucap Judha.

    Sebagaimana diketahui wilayah Los Angeles Amerika Serikat (AS) terbakar hebat sejak Selasa, 7 Januari 2025. 

    Imbas kebakaran hebat seluas 100 kilometer persegi atau 17 ribu hektare ini, 200 ribu orang dievakuasi, ribuan bangunan hangus terbakar. Total kerugian atas kebakaran ini mencapai 150 miliar dolar AS atau 2.430 triliun rupiah.

    Titik api baru juga masih bermunculan pada tanggal 10 Januari, sehari sebelumnya muncul titik baru di Kenneth Hills, hari ini area kebakaran di wilayah Pacific Palisades semakin meluas hingga mencapai Santa Monica. 

    Adapun per hari ini tercatat 11 penduduk meninggal akibat api monster yang melahap Los Angeles. Namun belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban meninggal.

    KJRI Los Angeles menerima laporan 4 warga negara Indonesia (WNI) terdampak imbas kebakaran hebat tersebut. Namun belum ada laporan WNI menjadi korban meninggal.

    “Namun demikian, hotline KJRI LA juga menerima laporan adanya 4 WNI yang terdampak, dan saat ini telah mendapatkan asistensi dari KJRI LA,” kata Judha.

     

     

  • Strategi Baru Hamas: Alat Peledak di Bawah Tanah – Halaman all

    Strategi Baru Hamas: Alat Peledak di Bawah Tanah – Halaman all

    Tentara Israel hadapi tantangan besar di Jalur Gaza dengan cuaca buruk dan taktik baru Hamas.

    Tayang: Sabtu, 11 Januari 2025 21:43 WIB

    khaberni/HO

    Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas di Jalur Gaza. Hamas menyatakan tidak ada pertukaran sandera sebelum pasukan Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza. – Tentara Israel hadapi tantangan besar di Jalur Gaza dengan cuaca buruk dan taktik baru Hamas. 

    Tentara Israel mengalami berbagai tantangan di medan perang, terutama di Jalur Gaza.

    Analis militer Israel, Avi Ashkenazi, menyatakan tantangan tersebut termasuk kondisi cuaca saat ini yang menyulitkan operasi militer.

    Menurut Ashkenazi akibatnya buldoser militer Israel tidak dapat menggali tanah cukup dalam untuk mendukung strategi mereka.

    Hal ini berbeda dengan pejuang Hamas yang dapat menggali dengan cepat dan dalam untuk menempatkan alat peledak.

    Taktik Baru Hamas

    Di sisi lain Hamas telah memperkenalkan taktik baru yang lebih mematikan, termasuk penanaman alat peledak di bawah tanah.

    Alat peledak ini dapat diledakkan dari jarak jauh, seperti dilaporkan oleh surat kabar Israel, Maariv.

    Ashkenazi mencatat bahwa tentara Israel telah mengidentifikasi pergeseran taktik tempur Hamas dalam beberapa hari terakhir, khususnya di Jalur Gaza utara.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • ‘Mereka pergi bermain sepakbola, tapi tak pernah pulang’ – Empat bocah dibunuh dengan kejam di Ekuador, mengapa perang terhadap geng kriminal dikritik? – Halaman all

    ‘Mereka pergi bermain sepakbola, tapi tak pernah pulang’ – Empat bocah dibunuh dengan kejam di Ekuador, mengapa perang terhadap geng kriminal dikritik? – Halaman all

    Pada 8 Desember 2024, empat bocah laki-laki Ekuador pergi bermain sepak bola, tetapi tidak pernah kembali. Beberapa pekan kemudian mayat mereka yang dimutilasi berhasil diidentifikasi.

    Kasus ini memicu perdebatan sengit tentang pelanggaran hak asasi manusia, rasisme, hingga kekerasan aparat polisi dan militer di negara Amerika Latin tersebut.

    Saat itu, 2 Januari 2025, Luis Arroyo merayakan ulang tahun anak perempuannya bersama keluarganya di rumah, di kawasan miskin Las Malvinas.

    Las Malvinas terletak di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador.

    Gadis itu berusia sembilan tahun, tetapi suasana acara itu terasa suram, walaupun ayahnya berusaha keras membuatnya menjadi meriah.

    Sang ayah sudah membeli ayam panggang, tetapi putrinya kehilangan selera makan selama berhari-hari—dia sangat merindukan dua kakak lelakinya, Ismael dan Josué, yang sudah berminggu-minggu tak dia temui.

    Arroyo berujar hidupnya bak mimpi buruk yang membuatnya dapat terbangun tiba-tiba.

    “Tetapi itu bukan mimpi buruk, itu nyata […] mereka mengambil anak-anak saya dengan brutal,” katanya kepada BBC melalui telepon.

    Hanya beberapa jam sebelumnya, dia telah menguburkan Ismael (15) dan Josué (14), yang jasadnya—dibakar dan dengan tanda-tanda penyiksaan—harus dia identifikasi sendiri.

    Anak-anaknya itu adalah dua dari “Los Cuatro de Guayaquil” atau “Guayaquil Four”. Mereka adalah anak-anak Ekuador yang ditahan anggota tentara dan kemudian hilang. Korban lainnya adalah Nehemías Arboleda, 15 tahun, dan Steven Medina, 11 tahun.

    Kasus ini telah menggemparkan Ekuador dan mengungkap berbagai persoalan akut di negara itu, termasuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM), rasisme, serta kekerasan polisi dan militer.

    Pergi bermain sepak bola, lalu tak pernah pulang

    Sampai saat ini, Ekuador dianggap sebagai salah satu negara paling aman di kawasan tersebut.

    Berbagai obyek wisatanya—Kepulauan Galapagos, hutan hujan, dan pegunungan— menarik banyak wisatawan.

    Namun, kejahatan terorganisir, seperti di negara-negara Amerika Latin lainnya, meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    Ekuador kini merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.

    Menanggapi situasi seperti itu, Presiden Daniel Noboa memberi wewenang kepada militer untuk menjaga ketertiban umum.

    Kasus “Guayaquil Four”—yang muncul hanya beberapa pekan sebelum pemilihan presiden pada 9 Februari—telah memicu perdebatan mengenai kebijakan kekerasan ala Noboa, yang mencakup penerapan keadaan darurat dan penangguhan hak-hak sipil tertentu.

    Hal ini juga memicu protes di negara tersebut yang, walaupun terbatas, telah menarik perhatian organisasi internasional seperti PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), yang komisi HAM-nya telah mendesak Ekuador untuk menyelidiki kasus tersebut.

    “Menuntut semua yang bertanggung jawab, dan mengambil tindakan untuk memastikan bahwa situasi seperti itu tidak terjadi lagi,” kata PBB.

    Presiden Noboa telah menegaskan tidak akan ada impunitas terkait nasib anak-anak di bawah umur tersebut.

    Namun, keluarga tidak mempercayai kata-katanya, dan menginginkan keadilan bagi keempat anak yang saat itu pergi bermain sepak bola, tetapi tidak pernah pulang.

    ‘Ayah, kemarilah, tolong selamatkan aku’

    Pada 8 Desember 2024 malam, Luis Arroyo pergi keluar untuk membeli bahan makanan dan ketika dia kembali sekitar pukul 20.40, dia heran Ismael dan Josué belum pulang.

    “Saya bertanya kepada istri saya: ‘Di mana anak-anak itu?’ ‘Mereka pergi bermain bola, mereka akan kembali,’ katanya kepada saya.

    “Tetapi mereka tidak pulang dan saya mulai khawatir, saya pergi keluar untuk mencari mereka tetapi tidak dapat menemukannya. Waktu terus berlalu dan istri saya menerima telepon pada pukul 22.40.”

    Ayah dari para remaja itu mengatakan bahwa seorang pria yang tidak pernah menyebutkan identitasnya menghubungi istrinya dan memberi tahu bahwa anak-anaknya telah ditahan oleh militer. Mereka dalam kondisi telanjang dan butuh bantuan.

    “Kemudian dia menghubungkan saya dengan anak saya yang tertua, Ismael.”

    “Dia berujar kepada saya: ‘Ayah, kemarilah, selamatkan saya, kami di sini di Taura [sebuah kota di luar Guayaquil], dalam kondisi telantar. Militer menangkap kami karena diduga mencuri, tetapi kami tidak melakukan apa pun. Ayah, kemarilah, tolong selamatkan kami. Saya takut.’”

    Luis Arroyo berusaha membuatnya tidak panik.

    “Anakku, tetaplah tenang, aku akan menyelamatkanmu.”

    Dan kemudian orang ini mengambil kembali telepon itu dan berujar:

    “Tunggu, para anggota geng datang dengan sepeda motor.”

    Saya mengatakan kepadanya agar tidak melakukan apa pun kepada anak-anak—kasihanilah mereka, demi Tuhan.

    Pria itu berkata kepada saya:

    “Anda punya waktu 45 menit, satu jam […] Jika Anda mencintai anak-anak Anda, Anda harus datang menemui mereka sekarang.”

    Arroyo berkata bahwa pria itu mengirimkan lokasinya, tetapi dia tidak tahu cara ke sana.

    “Dan saya tidak akan mengambil risiko pergi ke sana sendirian,” katanya.

    “Jadi saya menutup telepon dan menghubungi seorang kerabat untuk melaporkan berita itu ke polisi dengan lokasi, foto pria itu, dan nomor teleponnya.”

    “Tetapi ketika polisi tiba di tempat kejadian, mereka tidak menemukan siapa pun.

    “Kemudian kerabat saya menelepon saya dan berkata: ‘Arroyo, anak-anak itu tidak ada di sini.”

    “Putus asa, saya menutup telepon dan menelepon pria ini lagi dan bertanya kepadanya mengapa dia tidak membebaskan anak-anak.”

    Pria itu menghardik Arroyo dan menuduhnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

    “Sepertinya Anda tidak mencintai anak-anak Anda […] para bandit datang dengan 10 sepeda motor dan membawa mereka pergi,” katanya menirukan suara sang pria.

    “Dia menutup telepon dan saya tidak mendengar apa pun terkait nasib anak-anak saya.”

    Arroyo tidak menerima panggilan atau pesan lagi.

    Dia tahu melalui media sosial, pada Malam Natal, ada empat mayat ditemukan dalam kondisi terbakar dan dengan tanda-tanda penyiksaan.

    Jasad-jasad itu ditemukan di dekat pangkalan militer di Taura.

    “Kami berdoa kepada Tuhan: ‘Semoga mereka bukan anak-anak kami.’

    “Mereka menemukan jenazah anak-anak itu Selasa dan Jumat mereka menelepon kami dari tempat kejadian perkara.

    “Mereka meminta kami untuk datang ke sana. Pada hari yang sama kami melakukan tes DNA.”

    Pada saat itu, seorang hakim telah meminta agar kasus tersebut diselidiki sebagai dugaan “penghilangan paksa” dan 16 tentara ditangkap.

    ‘Ibu, bapak, mayat-mayat itu adalah anak-anak kalian’

    Pada tanggal 31 Desember, para kerabat menghadiri sidang resmi atas para tentara ini. Saat itulah mereka menerima konfirmasi akhir.

    “Ketika sidang selesai, jaksa datang kepada kami dan berkata: ‘Baiklah, ibu, bapak, saya harus katakan kepada kalian bahwa saya tidak akan berbohong kepada kalian tentang apa pun. Sayangnya, mayat-mayat yang ditemukan di Taura adalah anak-anak kalian,’” kenang Arroyo.

    “Itu mengerikan sekali, istri saya sampai histeris. Itu sangat mengerikan.”

    Kunjungan berikutnya adalah kamar jenazah.

    “Saya melihat kedua anak saya. Kaki mereka adalah satu-satunya yang tersisa dan karena Ismael memiliki kapalan dan bunion (benjolan tulang yang terbentuk pada sendi di pangkal jempol kaki.), seperti pemain bola, saya dapat membedakannya, karena kepalanya juga tidak ada.

    “Yang satunya, hanya tersisa tangan, kelingking, rambutnya, sebagian tengkoraknya, dan sebagian wajahnya.”

    Ayah Ismael dan Josué bercerita bahwa keluarganya ingin meminta kuburan digali kembali untuk diselidiki (ekshumasi), karena mereka masih belum benar-benar yakin atas apa yang terjadi pada mereka.

    “Mereka memberi kami jasad dua anak itu, tetapi mereka tidak memberi tahu kami bagaimana mereka meninggal, apakah mereka disiksa, ditembak, atau organ mereka diambil.”

    “Mereka memberi kami kerangka, dalam keadaan membusuk, terbakar habis, kepala anak saya hilang, itu mengerikan,” ujarnya.

    “Kami ingin jenazah tersebut diuji DNA secara internasional. Kami menginginkan keadilan.”

    “Mereka adalah empat anak yang tidak berdaya—bayangkan melakukan semua ini kepada mereka secara kejam dan jahat sekali.”

    ‘Mereka adalah segalanya bagi saya’

    Luis Arroyo tiba di kompleks pemakaman Ángel María Canales pada 1 Januari dengan medali yang tergantung di lehernya—Ismael telah memenangkannya dalam kompetisi sepak bola—sebagai penghormatan atas impian seumur hidup putranya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.

    “Anak-anak saya sangat penyayang, ramah, mereka tidak punya masalah dengan siapa pun.”

    “Mereka selalu berdedikasi pada studinya, sepak bola.”

    “Mereka berkata kepada kami: ‘Ayah, Ibu, aku akan bermain sepak bola profesional, aku akan keliling dunia, aku akan membelikan kalian rumah, Ibu… aku akan mengeluarkan kalian dari sini.’ Itulah impian anak saya.”

    “Ismael Arroyo dan Josué Arroyo akan selalu ada di hati saya.”

    “Saya tahu bahwa Tuhan telah menempatkan mereka di surga, mereka adalah malaikat kecil, saya akan selalu mencintai mereka dan saya tidak akan beristirahat sampai keadilan ditegakkan.”

    “Kematian mereka tidak akan luput dari hukuman. Mereka segalanya bagi saya, kekuatan pendorong saya, landasan hidup saya.”

    ‘Anak-anak saya bukan penjahat’

    Arroyo menegaskan anak-anaknya didiskriminasi karena warna kulitnya.

    Mereka bukanlah anak pertama—maupun terakhir—yang hilang akibat kebijakan keamanan yang penuh kekerasan oleh pemerintahan Daniel Noboa.

    “Ini adalah strategi pemerintah yang buruk: mengirim orang-orang ini untuk membunuh di jalanan.”

    “Presiden mendukung tindakan memalukan para tentara ini, menutupi berbagai hal dan mendiskriminasi anak-anak kami, mencoreng nama mereka sendiri,” katanya.

    “Mereka ingin menggambarkan anak-anak kami sebagai teroris, pencuri, penjahat. Anak-anak saya bukanlah penjahat, mereka juga tidak mencuri, tidak ada bukti bahwa mereka mencuri apa pun,” katanya, mengacu pada tuduhan awal Kementerian Pertahanan bahwa anak-anak di bawah umur tersebut terlibat dalam perampokan sebelum ditangkap.

    Luis Arroyo mengatakan bahwa dia ketakutan dan meminta otoritas Ekuador untuk melindunginya dan keluarganya.

    “Saya takut dengan kejadian ini, saya ingin kabur dari Ekuador. Kami merasa sendirian, tanpa perlindungan, hidup kami bisa dalam bahaya.”

  • Ucapkan Selamat saat Ulang Tahun PDIP, Jokowi Dinilai Tunjukkan Sikap Negarawan  – Halaman all

    Ucapkan Selamat saat Ulang Tahun PDIP, Jokowi Dinilai Tunjukkan Sikap Negarawan  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Relawan Jokowi untuk Prabowo Gibran atau ReJO for Prabowo Gibran, HM Darmizal MS, mengapresiasi langkah Presiden ke-7 RI Joko Widodo, yang mengucapkan selamat kepada seluruh kader atas ulang tahun ke-52 PDI Perjuangan.

    “Tentu, itu sikap terpuji Pak Jokowi yang mengucapkan selamat ulang tahun ke 52 untuk PDIP dari kediaman beliau di Sumber Solo. Sikap dan ucapan itu, patut kita apresiasi bersama,” kata Darmizal kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Menurutnya, sikap Jokowi tersebut merupakan contoh yang baik dan patut untuk menjadi tauladan bagi kita semua, seluruh anak bangsa Indonesia.

    “Itu sikap negarawan sejati yang patut untuk di tauladani. Saya melihat ketenangan dan pancaran kesejukan dari beliau saat menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke 52 PDIP tersebut. Ungkapan tulus yang sejuk dan menyejukkan,” kat Darmizal.

    Menurut Darmizal, PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu Legislatif tahun 2024 lalu. 

    Partai yang punya sejarah panjang dalam perjuangan demokrasi di Indonesia. PDI Perjuangan juga sebagai partai politik terdepan bagi perjuangan nasib wong cilik yang sudah malang melintang dari masa kemasa. 

    “Doa terbaik kami dari Masjid Nabawi, Madinah Al Munawwarah, semoga ibu Prof DR Hj. Megawati Soekarno Putri, selalu sehat wal’afiat, dan dalam lindungan Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa,” tandas Darmizal.

    Sebelumnya, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun ke-52 untuk PDIP. 

    Ucapan itu disampaikan Jokowi di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025).

    “Saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-52 kepada seluruh keluarga besar PDIP yang hari ini ulang tahun,” kata Jokowi.

    Namun ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu enggan menjawab saat ditanya apa harapannya untuk partai yang pernah menaunginya itu.

     

  • 5 cara menjadi teman yang baik dan tidak menyebalkan – Halaman all

    5 cara menjadi teman yang baik dan tidak menyebalkan – Halaman all

    Ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk meningkatkan hubungan pertemanan. Ternyata, sekadar mendengarkan curhat tidak termasuk.

    Manusia memang dikenal tidak mampu mengenali kekurangannya sendiri. Kita mungkin sering berkeluh kesah tentang kesombongan, ketidakpedulian, atau kebodohan orang lain, tanpa pernah mempertimbangkan kekurangan apa yang ada dalam diri kita sendiri.

    Titik buta ini akan terlihat jelas dalam persahabatan. Tanpa pernah bermaksud menyakiti, perbuatan spontan bisa menyakiti orang-orang yang paling kita cintai.

    Apa yang saya maksud adalah tindakan atau perkataan yang menyakitkan atau merugikan orang lain, yang dilakukan tanpa sengaja. Namun, konsekuensi dari kesalahan-kesalahan kecil ini bisa merusak jalinan pertemanan.

    Saat menulis buku terbaru saya tentang ilmu hubungan sosial, saya menemukan bahwa “hubungan yang ambivalen” (kadang baik, kadang buruk) dapat lebih merusak kondisi seseorang daripada sikap pendendam yang memang sudah dikenal tidak menyenangkan.

    Untungnya, temuan penelitian ini dapat membantu kita mengembangkan strategi sederhana yang ampuh untuk mengenali kebiasaan buruk dan mengurangi dampaknya.

    Berikut adalah lima hal favorit saya untuk menghindari permusuhan yang tidak disengaja.

    Konsisten

    Tidak ada seorang pun yang menyukai berada dalam kondisi ketidakpastian. Fakta ini bisa dilihat dari respons orang terhadap rasa sakit fisik dalam penelitian Archy de Berker di Institut Neurologi UCL di Inggris.

    Peneliti meminta orang untuk memainkan permainan komputer yang menggunakan sengatan listrik ringan setiap kali mereka menemukan ular bersembunyi di bawah batu virtual.

    Untuk melihat efek ketidakpastian pada respons stres, para peneliti mengacak frekuensi kemungkinan batu akan menyembunyikan ular selama percobaan, dan mengukur tanda-tanda fisiologis kecemasan, seperti keringat dan pelebaran pupil.

    Cukup mengejutkan, reaksi stres para peserta tampak lebih jelas ketika hanya ada 50% kemungkinan untuk tersengat listrik, dibandingkan dengan skenario ketika mereka tahu pasti bahwa rasa sakit akan datang.

    Perilaku yang tidak menentu dapat membuat orang-orang di sekitar kita terus menanti-nanti atau berada dalam keadaan antisipasi.

    Dalam penelitian yang menyelidiki persahabatan yang tidak bisa ditebak, para ilmuwan meminta peserta untuk membayangkan mendatangi seorang teman untuk meminta nasihat, pengertian, atau bantuan.

    Mereka diminta menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut, dalam skala satu (tidak sama sekali) hingga enam (sangat):

    • Seberapa bergunanya hubungan Anda?

    • Seberapa menjengkelkan hubungan Anda?

    Siapa pun yang memunculkan dua atau lebih jawaban pada kedua pertanyaan tersebut dianggap memiliki “hubungan yang ambivalen”. Keraguan akan reaksi mereka dapat menjadi sumber stres yang serius.

    Dalam satu penelitian, sekadar mengetahui bahwa teman-teman mereka yang ambivalen duduk di ruangan sebelah sudah cukup untuk menaikkan tekanan darah peserta.

    Kita mungkin tidak selalu bisa memberi dukungan yang dibutuhkan teman-teman, tetapi kita dapat mencoba agar tanggapan kita bisa lebih dapat diandalkan.

    Misalnya, dengan cara mengelola suasana hati yang sedang buruk agar tidak dilampiaskan pada teman-teman.

    Hindari ilusi transparansi

    Kita terperangkap dalam pikiran kita sendiri, tetapi kadang kita terlalu melebih-lebihkan kemampuan orang lain untuk membaca keadaan emosional kita. Fenomena ini terkadang dikenal sebagai ilusi transparansi.

    Saat wawancara kerja misalnya: kita berasumsi kegugupan terlihat jelas di wajah kita. Padahal, perasaan cemas seringkali jauh lebih sulit untuk dikenali.

    Kesalahan kognitif umum ini juga membuat kita jarang memberi apresiasi pada orang lain karena merasa mereka sudah bisa melihat rasa apresiasi itu di wajah kita.

    Padahal, teman kita tidak bisa mengenali perasaan tersebut dan sebenarnya merasa diabaikan dan diremehkan.

    Amit Kumar, di University of Texas di Austin, dan Nicholas Epley, di University of Chicago, meminta sekelompok peserta untuk menulis surat terima kasih kepada orang-orang penting dalam hidup mereka.

    Dengan menggunakan survei untuk mengukur ekspektasi penulis surat dan reaksi penerima yang sebenarnya, para peneliti menemukan bahwa orang-orang secara konsisten tidak menyadari seberapa terkejutnya orang lain saat menerima kata-kata penghargaan, dan betapa senang mereka menerimanya.

    Mereka berasumsi bahwa orang lain sudah tahu betapa bersyukurnya mereka.

    Tentu saja, mungkin saja bahasa tubuh kita akan menyampaikan kehangatan dan penghargaan kita kepada orang lain, tetapi kita tidak dapat mengandalkan fakta itu. Artinya, perasan lebih baik diungkapkan dengan kata-kata.

    Validasi perasaan orang lain (tetapi dorong mereka untuk mempertimbangkan perspektif baru)

    Ketika mengalami masa sulit, secara naluriah seseorang akan mencari pengertian dari orang lain. Respons yang penuh empati bisa memvalidasi perasan dan meringankan beban mereka.

    Teman yang tidak baik mungkin meremehkan atau menghakimi perasaan orang lain. Hal itu bisa membuat orang merasa ditolak dan menambah beban mental mereka.

    Namun, hanya karena kita merasa simpati terhadap penderitaan teman, bukan berarti kita harus sepenuh hati setuju dengan pandangan mereka terhadap situasi tersebut.

    Dukungan emosional yang paling efektif sering kali mencakup dorongan atau nasihat yang membantu mereka melihat masalah mereka dari perspektif baru.

    Memang, semakin banyak penelitian psikologis menunjukkan bahwa sekadar mendengarkan curahan hati teman tanpa berupaya membantu mereka melihat masalahnya dari sudut pandang yang berbeda, mungkin malah akan membuat mereka terus memikirkan masalah itu.

    Dalam jangka panjang, kondisi mental mereka juga mungkin akan memburuk.

    Kecenderungan seperti burung-burung pemakan bangkai yang memanfaatkan emosi orang lain tanpa membantu mengubah situasi mereka, merupakan bentuk lain dari racun dalam persahabatan.

    Curhat yang membangun membutuhkan banyak kepekaan dan kebijaksanaan, tetapi penelitian oleh Ethan Kross di Universitas Michigan memberi panduan beberapa pertanyaan yang dapat membantu orang untuk melihat masalah mereka melalui sudut pandang yang lebih luas, termasuk:

    • Melihat situasinya, kenapa peristiwa ini membuatmu merasa tertekan?

    • Adakah pelajaran yang bisa kamu ambil dari peristiwa ini? Kalau ada, maukah kamu cerita?

    • Mungkin ini termasuk dalam sebuah ‘skema besar’. Apakah membantu kalau kamu mencoba melihat peristiwa ini dari sudut pandang yang lebih luas? Kalau ya atau tidak, kenapa?

    Setelah mempertimbangkan berbagai sudut pandang ini, peserta penelitian itu cenderung merasa lebih lega menerima peristiwa yang menyakitkan, dibandingkan dengan mereka yang menceritakan detail konkret dari situasi tersebut dan perasaan yang ditimbulkannya.

    Rayakan keberhasilan satu sama lain (dan praktikkan saling berbagi)

    Empati sama pentingnya dalam berbagi emosi positif. Kasih sayang, yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “rasa sakit yang dirasakan bersama”, diterima dengan baik sebagai dasar persahabatan.

    Tapi, pentingnya “berbagi rasa bahagia” kurang dikenal.

    Pengabaian ini telah tertanam dalam penelitian ilmiah. Ketika peneliti melakukan survei literatur psikologi pada 2010, misalnya, mereka menemukan bahwa jumlah artikel yang berfokus pada peristiwa kehidupan yang negatif lebih banyak daripada yang positif. Perbandingannya lebih dari tujuh banding satu.

    Hal ini kini berubah, dengan banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa percakapan tentang kabar baik bisa sama pentingnya dengan rasa kasih sayang, untuk pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang sehat.

    Seorang teman yang suportif harus menanggapi secara aktif dan konstruktif. Ini termasuk meminta informasi lebih lanjut, mendiskusikan akibatnya, dan mengungkapkan kegembiraan atau kebanggaan mereka sendiri.

    Namun, banyak orang menanggapi terlalu pasif, misalnya dengan mengubah topik pembicaraan. Ada pula orang yang secara aktif merusak, membuat komentar yang mencoba meminimalkan signifikansi peristiwa tersebut.

    Dalam kesibukan kehidupan sehari-hari, kita mungkin lupa memberi perhatian yang layak pada momen-momen ini.

    Jika ingin menjadi teman yang baik, kita harus meluangkan waktu dan upaya untuk merayakan keberhasilan teman-teman, tidak peduli seberapa kecil atau besarnya keberhasilan itu.

    Kita juga harus lebih hati-hati dalam berbagi kebahagiaan. Kita mungkin khawatir dicap sombong atau arogan, dan memilih untuk merahasiakan keberhasilan.

    Namun, strategi ini dapat menjadi bumerang, menurut serangkaian eksperimen.

    Secara umum, para peneliti menemukan bahwa orang bisa sangat tersinggung ketika kita menyembunyikan informasi baik seperti promosi kerja. Mereka melihat perilaku tersebut sebagai sikap dingin alih-alih kehangatan dan hubungan.

    Jadilah orang pertama yang meminta maaf

    Setiap orang membuat kesalahan, tetapi sedikit yang akan meminta maaf dengan tulus dan tanpa ragu-ragu. Hal ini membuat kebencian membusuk dalam ikatan sosial kita, bahkan dalam waktu lama setelah melakukan kesalahan.

    Penelitian psikologis menunjukkan ada empat hambatan utama untuk meminta maaf secara efektif.

    Pertama, kita tidak menghargai kerugian yang telah kita sebabkan. Kedua, kita berasumsi bahwa tindakan meminta maaf itu sendiri akan terlalu menyakitkan dan memalukan.

    Ketiga, percaya bahwa permintaan maaf tidak akan banyak membantu memperbaiki hubungan. Dan keempat, kita mungkin tidak mengerti apa yang dimaksud dengan permintaan maaf yang baik sehingga kita gagal mengucapkan permintaan maaf yang benar.

    Poin pertama jelas bergantung pada detail perselisihannya. Namun, dua hal berikutnya–seperti kebanyakan asumsi kita tentang hubungan–sebagian besar tidak berdasar, dan karenanya menghadirkan hambatan yang tidak perlu bagi hubungan sosial.

    Secara umum, orang merasa lega setelah menebus kesalahan mereka. Dan kita mungkin lebih mampu membangun kembali jembatan yang rusak daripada yang kita bayangkan, asalkan permintaan maaf kita disampaikan dengan cara yang benar.

    Untuk memastikan permintaan maaf sudah efektif, orang lain harus diberi banyak waktu untuk mengungkapkan rasa sakitnya atas apa yang telah terjadi.

    Akui tanggung jawab atas kesalahan tersebut, ungkapkan penyesalan atau kesedihan (yang tulus), dan tawarkan untuk memperbaiki kerusakan dan jelaskan bagaimana Anda akan menghindari membuat kesalahan serupa lagi.

    Setiap hubungan akan mengalami pasang surut: itulah sifat perilaku manusia dan kompleksitas kehidupan sosial kita.

    Namun, dengan menerapkan lima kiat sederhana ini untuk hubungan yang lebih kuat, kesalahan yang paling umum bisa dihindari, sehingga membuat Anda bisa menjadi teman yang lebih baik.