Author: Tribunnews.com

  • Viral Siswa SD Dipaksa Duduk di Lantai karena Nunggak Bayar SPP, Wali Kelas Dapat Sanksi Tegas – Halaman all

    Viral Siswa SD Dipaksa Duduk di Lantai karena Nunggak Bayar SPP, Wali Kelas Dapat Sanksi Tegas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang viral menunjukkan seorang siswa SD dihukum duduk di lantai karena menunggak pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.

    Peristiwa ini terjadi di SD Yayasan Abdi Sukma, Medan, dan memicu reaksi keras dari orang tua siswa.

    Orang tua siswa yang menjadi korban hukuman tersebut melaporkan tindakan oknum guru kepada kepala sekolah.

    Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, menjelaskan bahwa hukuman duduk di lantai merupakan inisiatif dari wali kelas bernama Haryati.

    “Kami yayasan akan memberikan pembebasan tidak mengajar atau skorsing sampai waktu yang ditentukan,” ujarnya pada Sabtu, 11 Februari 2025.

    Ahmad menegaskan bahwa pihak yayasan dan sekolah tidak pernah membuat aturan yang mengizinkan hukuman tersebut.

    “Semua siswa, mau bayar atau tidak, harus ikut belajar mengajar. Kami sangat kecewa dengan kondisi ini yang menjadi viral seluruh Indonesia karena tidak ada aturan tertulis,” tambahnya.

    Ahmad juga mencatat bahwa adik kandung korban, yang duduk di bangku kelas 1 SD, juga belum membayar SPP selama tiga bulan, namun wali kelasnya memperbolehkan untuk mengikuti pelajaran.

    Pihak sekolah telah meminta maaf kepada keluarga korban atas kesalahan tersebut.

    “Mediasi sudah dilakukan dan kami sudah meminta maaf. Anaknya ada dua di sini, yang kelas 4 dan kelas 1 SD. Nah, yang kelas 1 ini tidak ada masalah, sama-sama tidak membayar uang sekolah,” jelas Ahmad.

    Kepala sekolah, Juli Sari, mengonfirmasi bahwa siswa yang terdapat dalam video menunggak pembayaran SPP.

    Ia menegaskan bahwa Haryati membuat peraturan sendiri tanpa sepengetahuan pihak sekolah.

    “Saya juga baru mengetahui siswa tersebut didudukkan di lantai setelah wali muridnya datang ke sekolah menemui saya sambil menangis,” ungkap Juli.

    Juli menambahkan bahwa wali murid sudah dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan ini.

    Ia menyatakan bahwa keputusan mengenai sanksi untuk Haryati masih dalam proses. “Pemecatan belum ada, cuman sudah ditegur bahwa tidak boleh seperti itu dan jangan diulang lagi,” tegas Juli.

    Keputusan akhir mengenai nasib Haryati akan ditentukan dalam rapat dengan pemilik yayasan.

    “Saya tidak berani bilang iya atau tidak mengenai kemungkinan dipecat, karena Senin rapat lagi untuk memutuskan yang baik untuk sekolah dan wali kelas,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Suruh Siswa SD Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Wali Kelas Kena Skorsing dan Tak Boleh Ngajar

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santosa)

  • Aktor Film ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Ditusuk Depan Perumahan TNI/Polri Saat Kendarai Sepeda Listrik – Halaman all

    Aktor Film ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Ditusuk Depan Perumahan TNI/Polri Saat Kendarai Sepeda Listrik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktor pemeran Arya Soma di film Misteri Gunung Merapi, Sandy Permana ditemukan tewas bersimbah darah di jalanan kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sandy ditemukan warga pada Minggu(12/1/2025) pagi.

    Salah seorang warga di Cibarusah yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa Sandy ditemukan tewas di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Saat itu kata warga tersebut Sandy sedang menaiki sepeda listrik dan tiba-tiba datang seorang pelaku melakukan penusukan.

    “Dia habis ngasi makan ayam dan kambing terus ada orang datang tiba-tiba nusuk,” kata warga tersebut.

    Usai melakukan penusukan pelaku tersebut langsung melarikan diri. “Habis itu pelakunya lari,” kata warga itu. Polisi sudah mengidentifikasi pelaku penusukan tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkapkan bahwa terduga pelaku berjumlah satu orang. 

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang masih pencarian. (terduga pelaku) satu orang,” kata dia.

    Polisi menyatakan bahwa terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh Sandy Permana, termasuk di bagian leher, dada, dan perut. 

    Luka-luka tersebut menyebabkan nyawa eks caleg DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” jelas Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Diketahui Sandy Permana diduga kehabisan darah diduga ditusuk seseorang. Salah seorang warga di Cibarusah yang enggan disebutkan namanya menyebutkan Sandy Permana diduga ditusuk seseorang. Saat itu ada salah seorang diduga pelaku tiba-tiba menusuk Sandy Permana.

    “Korban tiba-tiba ditikam menggunakan pisau,” katanya.

    Hingga berita ini diturunkan belum diketahui motif dari penusukan tersebut. Namun informasi yang didapatkan Tribun penusukan diduga terkait rapat warga.

  • Dua Tentara Korea Utara Ditangkap, Klaim Pergi untuk Latihan – Halaman all

    Dua Tentara Korea Utara Ditangkap, Klaim Pergi untuk Latihan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina menangkap dua tentara Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia.

    Penangkapan ini dilakukan oleh pasukan khusus Ukraina yang bekerja sama dengan pasukan terjun payung.

    Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kedua tentara tersebut kini telah dibawa ke Kyiv dan sedang menjalani interogasi oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU).

    Zelensky menyatakan bahwa kedua tentara Korea Utara tersebut menerima bantuan medis yang diperlukan.

    “Setelah diinterogasi dan mendapatkan perawatan medis, wartawan akan diberi akses untuk berbicara dengan mereka,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari Reuters.

    SBU mengungkapkan bahwa interogasi dilakukan dengan bantuan penerjemah Korea, bekerja sama dengan Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS).

    Hal ini diperlukan karena kedua tentara tidak menguasai bahasa Ukraina, Rusia, atau Inggris.

    Salah satu tentara yang ditangkap mengeklaim bahwa ia pergi ke Rusia untuk pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina.

    “Saya diberi dokumen (identitas militer Rusia) tersebut pada musim gugur lalu ketika beberapa unit Korea Utara ikut serta dalam acara pelatihan selama satu minggu dengan pasukan Rusia,” ujarnya.

    SBU mencatat bahwa salah satu tahanan memiliki kartu identitas militer Rusia atas nama orang lain yang terdaftar di Rusia.

    Tentara tersebut lahir pada 2005 dan telah bertugas di militer Korea Utara sejak 2021.

    Sementara itu, tentara lainnya lahir pada 1999 dan telah bertugas sejak 2016 sebagai penembak jitu pengintai.

    Badan intelijen Korea Selatan mengonfirmasi penangkapan kedua tentara tersebut dan mencatat bahwa telah terjadi korban yang signifikan di antara tentara Korea Utara di Rusia.

    “Kami akan terus berbagi informasi terkait tahanan Korea Utara dalam kerja sama yang erat dengan otoritas intelijen Ukraina,” kata NIS.

    NIS juga melaporkan bahwa tentara yang terluka tidak berada dalam kondisi kritis.

    Diperkirakan, Korea Utara telah mengirim sekitar 11.000 tentara untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina, dengan sedikitnya 100 warga Korea Utara dilaporkan telah terbunuh dan sekitar 1.000 lainnya terluka.

    Sebuah video yang diunggah oleh SBU menunjukkan dua orang yang ditangkap, dengan salah satu dari mereka mengalami luka di wajah dan lainnya menggunakan sedotan untuk minum.

    Seorang dokter yang diwawancarai dalam video tersebut menyatakan bahwa salah satu prajurit mengalami luka di wajah dan akan dirawat oleh dokter gigi, sementara prajurit lainnya mengalami luka terbuka dan patah tulang kaki bagian bawah.

    Dengan penangkapan ini, Ukraina menunjukkan komitmennya untuk mengungkap lebih banyak informasi mengenai keterlibatan tentara Korea Utara dalam konflik yang sedang berlangsung.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Apresiasi Keberanian Camat Asemrowo: Demi Warga, Jangan Pernah Takut!

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Apresiasi Keberanian Camat Asemrowo: Demi Warga, Jangan Pernah Takut!

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta bawahannya untuk bersikap tegas dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

    Berbagai permintaan warga harus diakomodir demi mengendepankan kepentingan umum.

    Hal ini disampaikan Wali Kota Eri menyikapi kejadian Camat Asemrowo Muhammad Khusnul Amin yang menjadi korban fitnah sekaligus persekusi beberapa pekan lalu. 

    Peristiwa tersebut diduga kuat berhubungan dengan tindakan penertiban sejumlah bangunan liar (Bangli) oleh pihak Kecamatan Asemrowo.

    Menurut Wali Kota, penertiban sejumlah bangli oleh camat dan jajarannya dilakukan setelah beberapa pertimbangan. Selain untuk pengamanan aset, juga demi menjalankan permintaan masyarakat yang resah dengan adanya aktivitas di bangli.

    “Hari ini saya sampaikan, permintaan warga untuk penertiban, terkait dengan penyesuaian [penyelesaian masalah] untuk warga, kita harus berani menjalankan,” kata Cak Eri.

    Mengedepankan tindakan persuasif dan terukur, pemerintah hadir memberikan keadilan kepada warga. Karenanya, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan pola kolaborasi dengan meminimalisir gesekan.

    Surabaya selama ini telah menjadi rumah bagi seluruh lapisan masyarakat dengan terus menjaga norma yang beradab. 

    “Pemerintah, ormas, semuanya ayo kita bangun Surabaya dengan kekuatan kekeluargaan. Kita harus membangun Surabaya dengan kebersamaan,” katanya.

    Pihaknya juga mengapresiasi tindakan Camat Asemrowo yang membawa kasus tersebut ke kepolisian. 

    Sekalipun hal ini berhubungan dengan kerja seorang camat, namun ini juga menyerang pribadi yang bersangkutan.

    Pengguna media sosial memang selayaknya bertanggungjawab atas unggahannya sehingga pihaknya menyerahkan perkara tersebut ke kepolisian. 

    “Kami sudah dengar kalau Pak Camat melapor ke kepolisian,” kata Cak Eri.

    Cak Eri pun telah mendengar fakta sesungguhnya atas kejadian persekusi tersebut. Tak ada tindakan amoral yang dilakukan camat bersama bawahannya.

    “Pak Camat itu melakukan rapat dengan staf. Selain Pak Camat, ada staf laki-laki dan perempuan. Kemudian datang masalah. Seakan-akan berdua, padahal tidak. Mereka sedang membuat program,” kata Cak Eri.

    Sebelumnya, sebuah video viral menarasikan Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin digerebek bersama perempuan di ruang kerjanya. Belakangan diketahui bahwa Khusnul bersama dua stafnya, seorang pria dma perempuan sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025) lalu.

    Pihaknya memohon waktu untuk sejenak menyelesaikan pertemuan tersebut sebelum mereka menerima warga. Warga ini merupakan perwakilan pemilik Bangunan Liar (Bangli) yang akan diterbitkan Satpol-PP Asemrowo.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin). Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” kata Khusnul.

    Di momentum inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir tiap ruangan untuk menemukan Camat Khusnul. Sambil berteriak, warga turut menggebrak sejumlah pintu.

    Penjagaan Satpol-PP di Kantor kecamatan juga tengah lengang. Personil sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf tetap berada di dalam ruangan. Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    Atas peristiwa tersebut, Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin secara resmi telah mengadukan ke Polda Jatim. Dia melaporkan dua akun media sosial pengunggah video amatir viral yang menuduh dirinya menyembunyikan wanita ruang kantor Kecamatan Asemrowo.

    Selain itu, M Khusnul Amin juga melaporkan seorang anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang sempat menggerebek kantornya. Oknum ini diduga melakukan aksi perekaman video amatir tersebut. 

  • Sosok Dimansyah Laitupa yang Melamar Salma Salsabil, Penyanyi Jebolan Indonesian Idol 2023

    Sosok Dimansyah Laitupa yang Melamar Salma Salsabil, Penyanyi Jebolan Indonesian Idol 2023

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok Dimansyah Laitupa calon suami Salma Salsabil.

    Kabar bahagia datang dari penyanyi Salma Salsabil yang dilamar oleh Dimansyah Laitupa.

    Menariknya, keduanya merupakan kompetitor di Indonesian Idol 2023.

    Dimansyah Laitupa dan Salma Salsabil yang melangsungkan lamaran pada Minggu (12/1/2025).

    Momen lamaran mereka dibagikan oleh akun resmi penggemar Salma Salsabil, @salmine.official, di Instagram.

    Dalam unggahan-unggahannya itu, terlihat Salma Salsabil memakai kebaya berwarna pink dengan balutan kain batik bernuansa coklat.

    Kemudian, Dimansyah Laitupa memakai baju batik yang senada dengan milik Salma Salsabil.

    Keduanya pun berpose dengan memamerkan cincin di jari manis mereka.

    Lantas, siapakah sosok Dimansyah Laitupa?

    Dimansyah Laitupa merupakan penyanyi jebolan Indonesian Idol 2023, kelahiran Masohi, 6 Mei 1998.

    Dimansyah menghabiskan masa kecilnya di Masohi hingga akhirnya meneruskan studi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

    Dirinya mengawali karier sebagai penyanyi dengan mengikuti audisi Indonesian Idol musim 10.

    Kendati demikian, saat itu, perjalannya harus terhenti pada babak Eliminasi 2.

    Dimansyah Laitupa pun tidak menyerah dan kembali ke ruang Indonesian Idol musim ke-12.

    Pada audisi kali ini, Dimansyah Laitupa membawakan lagu ciptaannya sendiri yang berjudul “Nada Terimakasih”.

    Dua penyanyi tanah air, Dimansyah Laitupa dan Salma Salsabil yang melangsungkan lamaran pada Minggu (12/1/2025). (Instagram.com via Tribun Jabar)

    Berkat lagu itu pula, Dimansyah Laitupa berhasil mendapatan Golden Ticket dari para juri untuk lolos ke babak berikutnya.

    Di ajang ini juga lah Dimansyah Laitupa bertemu dengan Salma Salsabil, kompetitornya saat itu.

    Keduanya sama-sama terus melaju hingga ke babak Spektakuler Show.

    Namun, langkah Dimansyah Laitupa terhenti di babak Spektakuler Show 6 saat membawakan lagu Maudy Ayunda yang berjudul Perahu Kertas.

    Sementara, Salma Salsabil terus melaju hingga ke babak final, lalu merebut gelar juara Indonesian Idol 2023.

    Setelah tak lagi di Indonesian Idol, Dimansyah Laitupa terus aktif berkarya di industri musik Tanah Air.

    Dia sudah mengeluarkan 10 single sejak tahun 2022 hingga 2024.

    Di Spotify, Dimansyah Laitupa memiliki 127.633 pendengar bulanan.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Fakta Pencabulan Santriwati di Tasikmalaya, Pimpinan Ponpes jadi Tersangka, Dilakukan 10 Kali – Halaman all

    Fakta Pencabulan Santriwati di Tasikmalaya, Pimpinan Ponpes jadi Tersangka, Dilakukan 10 Kali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pimpinan pondok pesantren berinisial R (45) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap santriwatinya yang masih berusia 13 tahun.

    Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik Polres Tasikmalaya Kota menggelar perkara dan memeriksa sejumlah saksi.

    Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, mengungkapkan bahwa status tersangka diberikan setelah proses penyelidikan yang mendalam.

    “Kami sudah menahan tersangka berinisial R. Penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara yang melibatkan sejumlah pihak pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB,” ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

    R dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak, yang ancaman hukumannya mencapai 15 tahun penjara.

    “Tersangka dikenakan pasal tentang persetubuhan dengan anak, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” tambah AKP Herman.

    Dalam penyelidikan, pelaku mengakui telah menyetubuhi korban sebanyak empat kali sejak akhir 2023 hingga November 2024.

    Berdasarkan kesaksian korban, aksi bejat tersebut terjadi sebanyak 10 kali di lingkungan pondok pesantren. Kasus ini terungkap setelah korban memberanikan diri menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

    Korban yang mengalami trauma berat telah dipulangkan ke rumahnya untuk mendapatkan pendampingan dan perlindungan lebih lanjut.

    “Kami sedang melakukan serangkaian pemeriksaan terkait dugaan tindak asusila ini,” jelas AKP Herman.

    Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Kota Tasikmalaya, melalui perwakilannya Aa Syaepul Milah, mendesak aparat penegak hukum untuk menerapkan pasal tambahan.

    “Pelaku dapat dijerat dengan Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 6 huruf C karena telah menyalahgunakan kedudukan, wewenang, dan kepercayaan sebagai pimpinan ponpes,” tegasnya.

    Ia juga meminta kepolisian untuk menyelidiki kasus ini secara objektif tanpa ada keberpihakan.

    “Aparat harus menunjukkan komitmen dalam menangani kasus kekerasan seksual, agar tidak terjadi penyidikan yang berlarut-larut,” tambah Aa.

    LBH GP Ansor turut mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya dan dinas terkait untuk segera memberikan perhatian khusus kepada korban. Pendampingan psikologis dan pemenuhan hak-hak anak menjadi prioritas utama. “

    Trauma fisik maupun psikologis yang dialami korban harus mendapat perhatian serius. Ini adalah luka yang membutuhkan waktu panjang untuk pulih,” pungkas Aa.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Minta Polisi Tangani Serius Kasus Asusila Pimpinan Lembaga Pendidikan, Ini Kata GP Ansor Kota Tasik

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Jaenal Abidin)

  • Aktor Sandy Permana Alami Luka Tusuk di Dada, Leher dan Perut, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit – Halaman all

    Aktor Sandy Permana Alami Luka Tusuk di Dada, Leher dan Perut, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit – Halaman all

    Hingga berita ini diturunkan belum diketahui motif dari penusukan tersebut. Namun informasi yang didapatkan Tribun penusukan diduga soal rapat warga.

    Tayang: Minggu, 12 Januari 2025 19:33 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 12 Januari 2025 19:54 WIB

    Kolase Tribunnews.com/Tangkap layar dari @sandhypermana30

    Aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana tewas usai ditusuk orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (12/1/2025). Dia ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya di pinggir jalan dekat kediamannya di Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sandy meninggal dunia ketika sampai di rumah sakit. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sandy Permana, aktor film Misteri Gunung Merapi atau lebih dikenal ‘Mak Lampir’ ditemukan tewas bersimbah darah di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu(12/1/2025) pagi.

    Polisi sudah mengidentifikasi pelaku penusukan tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa terduga pelaku berjumlah satu orang. 

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang masih pencarian. (terduga pelaku) satu orang,” kata dia.

    Polisi menyatakan bahwa terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh Sandy Permana, termasuk di bagian leher, dada, dan perut. 

    Luka-luka tersebut menyebabkan nyawa aktor pemeran Arya Soma tersebut tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” jelas Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Diketahui Sandy Permana diduga kehabisan darah diduga ditusuk seseorang. Salah seorang warga di Cibarusah yang enggan disebutkan namanya menyebutkan Sandy Permana diduga ditusuk seseorang. Saat itu ada salah seorang diduga pelaku tiba-tiba menusuk Sandy Permana.

    “Korban tiba-tiba ditikam menggunakan pisau,” katanya.

    Hingga berita ini diturunkan belum diketahui motif dari penusukan tersebut. Namun informasi yang didapatkan Tribun penusukan diduga terkait rapat warga.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sehari Seusai Yaman Diguyur Bom AS Cs, Houthi Klaim Rudal Geruduk USS Harry Truman di Laut Merah – Halaman all

    Sehari Seusai Yaman Diguyur Bom AS Cs, Houthi Klaim Rudal Geruduk USS Harry Truman di Laut Merah – Halaman all

    Sehari Seusai Yaman Diguyur Bom AS Cs, Houthi Klaim Geruduk USS Harry Truman di Laut Merah
     
    TRIBUNNEWS.COM  – Kelompok Ansarallah (Houthi) di Yaman mengumumkan kalau mereka telah menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry Truman di Laut Merah dengan sejumlah rudal bersayap dan drone. 

    Juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, pada Sabtu dilansir Khaberni, Minggu (12/1/2025), serangan terhadap kapal induk Amerika adalah itu yang kelima sejak kedatangannya di Laut Merah pada pertengahan Desember.

    “Serangan Houthi tersebut juga menargetkan sejumlah kapal perang di unit serang kapal induk (carrier strike group) tersebut di Laut Merah bagian utara,” kata laporan Khaberni.

    Yahya Saree menambahkan, serangan yang dilakukan oleh kekuatan rudal dan angkatan udara tak berawak mencapai tujuannya dan memaksa kapal induk Amerika meninggalkan wilayah operasinya.

    Juru bicara tersebut mengindikasikan, “Pasukan kelompok Houthi siap menghadapi eskalasi Amerika atau Israel di Yaman.”

    Ia juga menegaskan kembali kelanjutan operasi militer mereka, dan menyatakan bahwa “mereka tidak akan berhenti kecuali agresi dihentikan dan pengepungan di Jalur Gaza.” diangkat.”

    Belum ada komentar dari Amerika Serikat atas pernyataan juru bicara militer Houthi tersebut.

    Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan pembangkit listrik di ibu kota Yaman, Sana’a, pada 19 Desember 2024. (AFP)

    Sehari Sebelumnya AS Cs Guyur Yaman Pakai Bom 

    Ini adalah serangan kedua yang diumumkan oleh Houthi terhadap Truman dalam waktu 24 jam, dan itu terjadi sehari setelah ibu kota, Sanaa, dan berbagai wilayah di Yaman utara dan barat menjadi sasaran pemboman Israel, Amerika, dan Inggris, menurut apa yang dilakukan kelompok Houthi. diumumkan dan dikonfirmasi oleh Israel.

    Serangan udara dilakukan dengan menargetkan ibu kota Yaman, Sana’a, dan wilayah lainnya, menurut media yang berafiliasi dengan Houthi.
      
    Serangan AS dan Inggris juga menargetkan wilayah sebelumnya di utara Sanaa, menurut laporan media Yaman.

    Media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa koalisi AS-Inggris pertama kali melancarkan serangan udara, diikuti oleh serangan “Israel” di pelabuhan Hodeida.

    Laporan tersebut juga menyatakan bahwa serangan itu menghantam pelabuhan Hodeidah dan Ras Isa di Yaman barat, serta pembangkit listrik Haziz di Sana’a.

    Menurut Lembaga Penyiaran Publik Israel, serangan tersebut terdiri dari tiga gelombang, yang menargetkan berbagai lokasi, termasuk fasilitas penyimpanan rudal balistik dan pesawat tak berawak.

    Ini menandai serangan gabungan pertama terhadap Yaman.

    Saluran Ibrani 12 melaporkan bahwa lebih dari 20 serangan menghantam beberapa lokasi di Sana’a dan Hodeidah.

    Drone canggih MQ-9 Reaper milik pasukan Amerika Serikat dibidik sistem pertahanan udara Houthi Yaman. Ini menjadi drone ke-13 yang ditembak jatuh. Houthi juga menyerang Bandara Ben Gurion, Tel Aviv Israel dan pembangkit listrik di Yerusalem, Israel. (DSA/Tangkap Layar)

    14 Drone MQ-9 Reaper Ditembak Jatuh

    Selain itu, Yahya Saree mengonfirmasi, sebanyak 14 drone Amerika Serikat (AS) telah ditembak jatuh dalam waktu satu tahun.

    Di sisi lain, Ketua Dewan Politik Tertinggi kelompok Houthi, Mahdi Al-Mashat, mengatakan kalau pertahanan udara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) mampu “menetralisir pesawat mata-mata terbaru Amerika Serikat (MQ-9 Reaper), dan menembak jatuh 14 di antaranya dalam satu tahun serangan.

    “Angka ini merupakan rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dia dalam pidatonya kemarin, Sabtu.

    Dia juga mengungkapkan sistem baru yang digunakan untuk menargetkan Israel.

    “Pasukan kami memperkenalkan sistem baru, dipimpin oleh rudal hipersonik Palestine 2, dan drone Jaffa, yang mampu menembus semua sistem pertahanan udara paling modern di dunia, dan berhasil mencapai sasarannya. Hal itu didokumentasikan oleh lensa kamera Israel, dan para pemimpin serta penjahat Entitas ini (Israel) mengakuinya,” kata dia. 

    Ia melanjutkan, “Dengan diluncurkannya rudal hipersonik Yaman, negara kita saat ini telah menjadi salah satu negara maju di bidang rudal, karena hanya sedikit negara di dunia yang memiliki teknologi ini.”

    Mengenai masa depan operasi kelompok tersebut, Al-Mashat mengatakan, “Serangan kami akan terus berlanjut untuk mendukung Gaza, dan tidak akan berhenti apa pun yang terjadi, dan tidak menimbulkan bahaya bagi siapa pun kecuali mereka yang membahayakan Yaman dan Gaza. ”

    Sebagai solidaritas dengan Gaza dalam menghadapi agresi Israel, Houthi telah menyerang kapal kargo Israel atau kapal kargo terkait di Laut Merah sejak November 2023 dengan rudal dan drone, dan mereka juga menyerang sasaran di Israel.

    Sejak awal tahun 2024, Washington dan London telah mulai melancarkan serangan udara dan serangan rudal terhadap situs Houthi di Yaman.

    Kelompok ini menanggapi dengan mengumumkan bahwa mereka kini menganggap kapal-kapal Amerika dan Inggris sebagai salah satu target militernya, dan memperluas serangannya terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Arab dan Samudera Hindia atau tempat mana pun yang menjadi jangkauan senjata mereka.
     

  • Polisi Identifikasi Terduga Pelaku Penusukan Aktor Sandy Permana di Bekasi, Jumlahnya Satu Orang – Halaman all

    Polisi Identifikasi Terduga Pelaku Penusukan Aktor Sandy Permana di Bekasi, Jumlahnya Satu Orang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Polisi telah mengidentifikasi terduga pelaku penusukan yang menewaskan aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana. 

    Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di jalanan dekat rumahnya di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025).

    Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa terduga pelaku berjumlah satu orang. 

    Hingga kini, pihak kepolisian masih memburu keberadaan pelaku.

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) satu orang,” kata Onkoseno saat dikonfirmasi awak media.

    Korban ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB di pinggir jalan dekat kediamannya. 

    Polisi menyatakan bahwa terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh korban, termasuk di bagian leher, dada, dan perut. 

    Luka-luka tersebut menyebabkan korban tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” jelas Onkoseno.

    Polisi masih mendalami motif di balik insiden penusukan ini. 

    Penyidik juga mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk tetangga korban yang pertama kali menemukan Sandy tergeletak bersimbah darah.

    Penanganan kasus ini menjadi prioritas bagi kepolisian, mengingat korban adalah seorang publik figur yang dikenal luas. 

    Sementara itu, pihak keluarga korban meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

  • Bripda Fauzan Tak Dipecat usai Nikahi Korban Rudapaksa, IPW: Celah Hukum Indonesia – Halaman all

    Bripda Fauzan Tak Dipecat usai Nikahi Korban Rudapaksa, IPW: Celah Hukum Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan tidak dipecatnya anggota polisi di Sulawesi Selatan (Sulsel), Bripda FA atau Fauzan usai menikahi mantan pacarnya yang dirudapaksa olehnya adalah wujud keterbatasan hukum di Indonesia.

    Mulanya, Sugeng mengatakan apabila dalam kasus ini, Bripda Fauzan merudapaksa anak di bawah umur, maka dirinya tidak mungkin batal dipecat karena tindakannya sudah masuk dalam ranah tindak pidana.

    “Perbuatan tindakan asusila, kalau anak di bawah umur, maka itu adalah tindak pidana dan itu tidak bisa dibantah lagi,” katanya kepada Tribunnews.com, Minggu (12/1/2025).

    Namun, ketika Bripda Fauzan menikahi mantan pacarnya yang dirudapaksa dan merupakan perempuan dewasa, maka proses hukum yang terjadi tidak sesimpel seperti kasus rudapaksa terhadap anak di bawah umur.

    Pasalnya, kata Sugeng, kasus tersebut sudah masuk sebagai delik aduan.

    Sugeng mengatakan hal ini justru wujud keterbatasan sistem hukum di Indonesia karena bisa menjadi strategi Bripda Fauzan untuk menghindari sanksi pemecatan atau pidana.

    Adapun hal yang dilakukan adalah dengan menikahi korban sehingga bisa dianggap sebagai upaya agar korban mencabut laporannya.

    Sugeng mengatakan ketika pelaku menikahi korban, maka hal tersebut dianggap sebagai penyelesaian masalah secara restorative justice.

    “Kalau delik aduan, maka pintu delik aduan ini bisa menjadi strategi dari pihak pelaku untuk melumpuhkan sanksi atau ancaman kepada dirinya apabila terjadi restorative justice.”

    “Misalnya, terjadi kesepakatan bahwa dia (Bripda Fauzan) menikahi. Maka korban bisa mencabut laporan tersebut. Nah, inilah keterbatasan hukum kita ketika pencabutan laporan tersebut dengan menikahi, maka tindakan asusila ini dianggap dimaafkan,” jelasnya.

    Sugeng mengatakan siapapun boleh menyatakan bahwa Bripda Fauzan telah mengakali hukum di Indonesia.

    Namun, imbuhnya, fakta bahwa Bripda Fauzan mau menikahi korban asusila yang diakibatkan olehnya adalah fakta hukum.

    “Jadi bisa menjadi alasan untuk meringankan hukuman pemecatan. Jadi ini kan itikad banding,” katanya.

    Hanya saja, Sugeng meyakini upaya Bripda Fauzan dengan menikahi mantan pacarnya tersebut memang semata-mata hanya bertujuan untuk menghindari sanksi pemecatan alih-alih wujud pertanggung jawaban.

    Hal tersebut dibuktikan dengan adanya dugaan bahwa Bripda Fauzan melakukan penelantaran terhadap korban sejak pertama kali menikah.

    Adapun hal itu dikatakan oleh kuasa hukum korban, Muhammad Irvan.

    “Kalau dia kemudian menelantarkan, maka terlihat satu akal bulus atau licik (dari Bripda FA),” pungkas Sugeng.

    Bripda FA Kembali Aktif Jadi Polisi, Kini Korban Laporkan Pelaku soal Penelantaran

    Sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) membenarkan bahwa Bripda Fauzan kembali aktif menjadi anggota polisi setelah mengajukan banding terkait sanksi pemecatan kepadanya atas kasus dugaan asusila terhadap mantan kekasihnya.

    Adapun banding Bripda Fauzan berujung dikabulkan sehingga sanksi pemecatan dibatalkan.

    Salah satu memori banding Bripda Fauzan adalah dengan menikahi mantan kekasihnya tersebut.

    “Memang awalnya sanksi PTDH. Tapi karena dia (Bripda Fauzan ) banding dan diterima karena sepakat untuk menikahi mantan pacarnya,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, Minggu (12/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Meski tidak dipecat, Didik menegaskan Bripda Fauzan tetap diberi sanksi berupa demosi atau penundaan kenaikan pangkat selama 15 tahun dan mutasi.

    “Sanksinya itu demosi 15 tahun dan mutasi,” jelas Didik.

    Di sisi lain, Bripda Fauzan kini menghadapi laporan anyar dari istrinya karena diduga melakukan penelantaran.

    “Laporan (KDRT) dan etiknya masih dalam proses. Tetapi, nanti saya konfirmasi dulu sudah sejauh mana prosesnya,” katanya.

    Kuasa hukum keluarga korban, Muhammad Irvan, membenarkan bahwa Bripda Fauzan kini memang masih menjadi anggota polisi dan bertugas di Sat Samapta Polres Toraja Utara.

    Selain itu, Irvan juga membenarkan pernyataan Didik bahwa Bripda FA kembali dilaporkan atas dugaan penelantaran keluarga.

    “Iya kami laporkan (Bripda Fauzan) terkait penelantaran rumah tangga,” ucap Irvan.

    Penelantaran Bripda Fauzan terhadap istrinya, kata Ivan, berupa menolak tinggal satu atap hingga tak memberikan nafkah yang layak.

    Bahkan, Bripda Fauzan sudah tidak tinggal satu rumah dengan istrinya sejak pertama kali nikah.

    “Di hari pertama pernikahannya langsung ditinggalkan. Di Makassar hingga di Toraja Utara, korban ditolak serumah. Jadi korban ini tinggal di kos sendiri. Kalau korban sakit juga diacuhkan,” kata Irvan. 

    Korban, kata Irvan, selalu berupaya untuk memposisikan dirinya sebagai istri, seperti menghubungi Bripda Fauzan hingga aktif dalam kegiatan Bhayangkari.

    Dengan fakta ini, Irvan menduga alasan Bripda Fauzan menikahi sang istri untuk menghindari sanksi pemecatan.

    “Jadi, kuat dugaan kami, dia (Bripda Fauzan) ini menikahi korban karena ingin lolos PTDH,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Reza Rifaldi)