Author: Tribunnews.com

  • 3 Fakta Glodok Plaza, Pusat Perbelanjaan di Jakbar Terbakar, Dulu Penjara Napi Hukuman Mati

    3 Fakta Glodok Plaza, Pusat Perbelanjaan di Jakbar Terbakar, Dulu Penjara Napi Hukuman Mati

    TRIBUNJATIM.COM – Insiden Glodok Plaza kebakaran menjadi sorotan. 

    Asal usul pusat perbelanjan yang berada di Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar) itu pun kembali ramai jadi perbincangan publik. 

    Diketahui Glodok Plaza kebakaran pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Tamansari menyebut, sumber api berasal dari lantai 7 Glodok Plaza.

    Warga sekitar lokasi kejadian bernama Bobby mengaku mendengar ledakan saat kebakaran terjadi.

    “Keras soalnya rumahku jaraknya lumayan dan kedengaran jelas banget sampai ke jalan, lebih empat kali ledakannya,” ujar Bobby saat dikonfirmasi melalui media sosial X (Twitter), Rabu (15/1/2025).

    Melansir Tribun Jakarta, mobil pemadam kebakaran telah tiba di lokasi sekitar pukul 22.20 WIB, membawa 20 unit kendaraan dengan 100 personel.

    Diketahui pula ada sembilan orang yang sempat terjebak di dalam gedung Glodok Plaza ketika kebakaran terjadi.

    Hingga pukul 22.27 WIB, kesembilan orang berhasil dievakuasi dengan selamat tanpa luka bakar atau sesak napas.

    Di tengah insiden kebakaran ini, sejarah panjang Glodok Plaza kembali ramai jadi perbincangan. 

    Berikut 3 fakta tentang bangunan Glodok Plaza.

    1.Siapa pemilik Glodok Plaza

    Melansir laman resminya, pemilik Glodok Plaza sekarang adalah PT TCP Internusa.

    PT TCP adalah salah satu anak perusahaan dari PT Surya Semesta Indonesia, TBK.

    Bisnis utama PT TCP Internusa adalah pengembang real estate dan properti.

    PT TCP Internusa merupakan salah satu dari anak perusahaan Real Estate Indonesia (REI) dengan NPA No. 8 Tahun 1971.

    Setelah sukses mengembangkan Glodok Plaza, PT TCP Internusa kemudian mengembangkan beberapa proyek dan investasi seperti, Kuningan Raya, Tanjung Mas Raya Estate, Menara Perkantoran Graha Surya Internusa I, dan Edenhaus Simatupang.

    Mengutip Kontan.co.id, Glodok Plaza diresmikan sebagai pusat perbelanjaan pada tahun 1977.

    Gedung yang dulu berlantai enam ini ditempati para pedagang dan berbagai bidang usaha khususnya alat-alat elektronik.

    Bahkan pada masa itu, Glodok Plaza pernah menjadi pusat perdagangan elektronik tersohor di Asia Tenggara yang memiliki perputaran roda perdagangan terbesar dan terbaik pada tahun 1990-an.

    2.Pernah Kebakaran Tahun 1983

    Sejumlah petugas pemadam kebakaran terlihat mulai berdatangan ke lokasi kebakaran di Glodok Plaza yang berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam. (Istimewa)

    Ini bukan pertama kalinya Plaza Glodok mengalami kebakaran.

    Di tahun 1983, gedung ini juga pernah mengalami kejadian serupa.

    Menurut Tribunnews.com, di tahun tersebut Glodok Plaza mengalami kebakaran hebat dari tanggal 9 hingga 14 April 1983.

    Kebakaran itu awalnya terjadi pada 9 April 1983 sekitar pukul 5 sore.

    Kala itu, rumah makan Golden Dragon di Plaza Theater terbakar dan menyebabkan seluruh rumah makan musnah.

    Lalu kebakaran kedua terjadi di Glodok Plaza pada 12 April 1983.

    Kebakaran tersebut sangat hebat sehingga pedagang tidak boleh memasuki lokasi hingga si jago merah dapat dipadamkan pada 14 April 1983.

    Pedagang baru dapat kembali ke toko dengan pengawalan petugas mulai 19 April 1983.

    3.Dulu penjara hukuman mati

    Sebelum jadi pusat perdagangan elektronik terbesar di Asia tenggara sekitar tahun 1990-an, Glodok Plaza dulunya aadalah bangunan penjara yang bernama Strafinrichting Glodok.

    Pada masa kolonial, LPK Glodok bahkan dipakai untuk menampung narapidana yang akan menghadapi hukuman mati.

    Gegara hal tersebut Glodok Plaza pun sempat dianggap sebagai bangunan angker.

    Berita Viral lainnya

  • Ketahuan Main HP Saat Berkendara, Pria di Lumajang Cekcok dengan Polisi, Tidak Terima Ditilang

    Ketahuan Main HP Saat Berkendara, Pria di Lumajang Cekcok dengan Polisi, Tidak Terima Ditilang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

    TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Seorang pria pengendara sepeda motor terlibat cekcok dengan polisi saat diberi sanksi tilang di pertigaan Jalur Lingkar Timur (JLT), Jogotrunan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025).

    Anggota Unit Kamsel Satlantas Polres Lumajang, Aipda Rima Mayangga, menjelaskan kejadian bermula saat polisi melakukan pengaturan lalu lintas di pertigaan JLT.

    Tiba-tiba dari kejauhan ada pengendara sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi N-6327-YBR terlihat menggunakan handphone saat berkendara. 

    Aksi pengendara tersebut terpantau polisi, lalu petugas mengampiri pengendara tersebut.

    “Kami kemudian meminggirkan pengendara tersebut dan menanyakan kelengkapan surat-surat berkendara. Ternyata beliau tidak membawanya,” beber Rima ketika dikonfirmasi.

    Perdebatan pun terjadi saat pelanggar mempertanyakan surat tugas kepolisian kepada polisi dan menolak menandatangani surat tilang.

    Rima menyebut pelanggar juga menolak menunjukkan identitas dan alamat ketika ditanyai petugas.

    “Pengendara ini menanyakan surat perintah tugas kami dan membawanya. Kami tetap tilang dengan pelanggaran yang ada, dengan barang bukti sepeda motor tanpa dilengkapi STNK dan surat berkendara lainnya,” beber Rima.

    Menurut Rima, pihaknya tetap memberikan sanksi tilang lantaran memastikan tindakan pelanggar telah melanggar peraturan berlalulintas.

    “Tindakan kami mengamankan kendaraan yang bersangkutan dan memberikannya surat tilang tanpa ditangani yang pelanggar,” jelasnya.

  • Pintu Air Dam Kelep Buatan Belanda di Probolinggo Jebol, Warga Cemas saat Turun Hujan Deras

    Pintu Air Dam Kelep Buatan Belanda di Probolinggo Jebol, Warga Cemas saat Turun Hujan Deras

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Pintu air Dam Kelep, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo jebol usai diterjang banjir. Pintu air itu jebol setelah dihantam dahan pohon dan akar kayu besar.

    Pintu air otomatis buatan Belanda tahun 1940 itu hancur pada Kamis (16/1/2025 pagi setelah terjadi hujan dengan intensitas deras selama 2 hari berturut-turut, puncaknya pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Juru Operasi Dam Kelep Dinas PU Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur, Joko Slamet mengatakan, penyebab pintu air hancur lantaran debit air sungai besar juga banyak dahan pohon besar menyangkut. Sehingga pintu air tidak bisa menahannya.

    “Informasi tadi pagi sudah diketahui jebol tadi pagi setelah saya dapat laporan dari warga, jadi sambil menunggu perbaikan kami amankan dulu pintu airnya, khawatir terseret arus,” kata Slamet.

    Kondisi pintu air Dam Kelep, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yang rusak pada Kamis (16/1/2025) (tribunjatim.com/Ahsan Faradisi)

    Sejak awal pembangunan Dam Kelep hingga pintu air jebol, lanjut Slamet, sama sekali tidak pernah ada perbaikan. Hal itu, lantaran kondisinya masih bagus semua, sehingga dihimbau warga untuk waspada.

    “Perbaikan ditargetkan selesai minggu depan. Oleh karena itu, warga yang dekat dengan sungai Legundi ini untuk waspada selama pintu air masih dalam proses perbaikan,” ungkapnya.

    Salah seorang warga sekitar, Zainul Husain mengatakan, jika sebelum perbaikan selesai, dikhawatirkan jika hujan deras turun air akan meluap sawah sekitar, terlebih saat ini sudah masuk musim tanam padi.

    “Tidak hanya bisa meluap ke sawah-sawah di sisi utara dan selatan, tapi juga bisa ke rumah warga. Oleh karena itu, kami berharap perbaikan segera diselesaikan,” ucapnya

  • ‘Saksi Bisu’ Sangkur yang Digunakan Oknum TNI AL untuk Bunuh Kesya Irena Belum Ditemukan – Halaman all

    ‘Saksi Bisu’ Sangkur yang Digunakan Oknum TNI AL untuk Bunuh Kesya Irena Belum Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Kota Sorong  – Proses penyidikan kasus pembunuhan Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL di Pantai Saoka, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, terus berlanjut.

    Kasatreskrim Polresta Sorong Kota, AKP Arifal Utama, mengungkapkan bahwa pihaknya masih melengkapi bukti dan keterangan saksi sebelum melimpahkan kasus ini ke Polisi Militer Angkatan Laut (PM AL) Lantamal XIV Sorong.

    Menurut AKP Arifal, pelimpahan kasus ini masih terkendala oleh belum ditemukannya barang bukti (BB) berupa sangkur yang digunakan pelaku, Kelasi ASWP, untuk menikam korban.

    “Sejauh ini, kami telah mengumpulkan empat barang bukti, termasuk kamera pengintai (CCTV), sarung sangkur, mobil Innova hitam, dan pakaian milik korban,” ujarnya pada Kamis, 16 Februari 2025.

    Polresta Sorong Kota telah memeriksa enam saksi, termasuk orang tua dan teman korban.

    Arifal menegaskan bahwa salah satu saksi, berinisial S, berstatus sebagai saksi kunci.

    “Kami tegaskan, S itu berstatus sebagai saksi. Penetapan seseorang menjadi tersangka harus didukung oleh bukti,” tambahnya.

    Kasatreskrim juga mengungkapkan bahwa pelimpahan kasus ke PM AL akan dilakukan secepatnya setelah semua barang bukti lengkap.

    “Kami akan menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam kasus ini. Saksi kunci sudah ada dalam perlindungan LPSK dan kami tetap berkoordinasi,” kata Arifal.

    Keselamatan saksi kunci berinisial S dianggap krusial dalam proses hukum yang akan berlanjut hingga ke persidangan.

    (Tribunsorong.com/Safwan)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Soal Gesekan 2 Ormas di Kota Bandung, Satgas PP Jabar Sebut Sempat Salaman sebelum Peristiwa – Halaman all

    Soal Gesekan 2 Ormas di Kota Bandung, Satgas PP Jabar Sebut Sempat Salaman sebelum Peristiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sempat terjadi gesekan antara Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).

    Gesekan tersebut terjadi setelah adanya kericuhan antara dua ormas yang sama di Blora, Jawa Tengah.

    Satgas PP Jabar, Yadi menceritakan, sebelum gesekan terjadi, ia sempat berkunjung ke GRIB.

    “Kronologi tepatnya saya pun enggak tahu. Padahal saya sempat ke tempat acara mereka bahkan sampai berjabat tangan dengan mereka dan meminta di Bandung ini mesti cipta kondusif, tak seperti di wilayah Jateng,” kata Yadi, Rabu (15/1/2025).

    Kepada TribunJabar.id, setelah dari acara tersebut, Yadi mengaku balik ke kantor PP Jabar di Jl BKR, Kota Bandung.

    Namun, tiba-tiba, pihak GRIB datang dan melakukan penyerangan.

    “Kebetulan dari kami sedikit orangnya dan berada di dalam kantor,” katanya.

    Ia menuturkan, enam orang jadi korban dalam penyerangan ini.

    Satu unit motor, dua mobil, dan kaca kantor rusak akibat penyerangan ini.

    “Ada sekitar enam orang yang menjadi korban,” katanya.

    Kini, gesekan tersebut sudah mereda karena dua perwakilan dari kedua ormas sudah sepakat untuk berdamai untuk menciptakan kondisi Kota Bandung yang aman dan kondusif.

    “Kami Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya berkomitmen bersama-sama menjaga situasi Kota Bandung tetap aman dan kondusif serta mengimbau seluruh anggota kami untuk tidak terpancing dan terprovokasi, serta segala permasalahan, kami serahkan ke kepolisian,”

    “Kami siap mendukung Kota Bandung yang aman dan kondusif,” kata kedua perwakilan ormas tersebut disaksikan Wakapolrestabes Bandung, AKBP Dwi Handono Prasanto.

    Bentrok di Blora

    Sementara itu, pada Selasa (14/1/2025), PP dan GRIB terlibat bentrok di Blora, Jawa Tengah.

    Bentrokan terjadi di dua lokasi, yakni Perempatan Karangjati dan Kecamatan Kunduran.

    12 orang pun luka-luka akibat bentrokan ini.

    Bupati Blora, Arief Rohman pun turun tangan dengan memanggil Ketua PP Blora, Munaji dan Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto.

    Keduanya akhirnya menandatangani pernyataan damai yang disaksikan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (15/1/2024),

    “Pada kesempatan ini kita menyaksikan berdua dari PP dan GRIB untuk membuat surat pernyataan yang akan ditandatangani berdua untuk perdamaian Blora, disaksikan Forkopimda,” ungkap Arief, dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Munaji atau biasa disapa Mbah Mun menegaskan pihaknya siap untuk berdamai dengan GRIB Jaya Blora.

    “Salam Pancasila, saya Mbah Mun selaku ketua Pemuda Pancasila Blora untuk kejadian kemarin itu kita jadikan kejadian yang pertama dan terakhir. Yang penting mulai detik ini setelah kesepakatan kita buat antara saya selaku ketua PP Blora dan ketua GRIB,” ujarnya.

    Ia pun berkomitmen untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayahnya.

    Sementara itu, Sugiyanto menyambut baik kesepakatan damai ini.

    “Saya menyambut baik, iktikad baik Mbah Mun,”

    “Saya terima kita bekerja sama yang baik. Kita lupakan kejadian yang kemarin. Kita ciptakan Blora ini sejuk, indah, dan damai. Saya tidak banyak kata, cukup itu saja, terima kasih,” jelasnya.

    Arief Rohman selaku Bupati Blora pun menyesalkan kejadian bentrokan kedua ormas ini.

    “Tentunya kita prihatin dan menyesalkan kejadian kemarin, kita ingin Blora ini aman dan kondusif,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).

    Mengutip TribunJateng.com, Arief Rohman pun meminta maaf atas kejadian bentrokan ini.

    “Tentunya saya mohon maaf, atas kejadian kemarin, yang mana Blora ini terkenal aman dan kondusif,” jelasnya.

    Sebelumnya, pihak Polres Blora telah meringkus belasan terduga pelaku yang terlibat bentrokan.

    Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto menuturkan, ada 19 orang yang diamankan.

    “Sampai saat ini ada 19 terduga pelaku yang kami amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan,” katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Ormas di Bandung yang Bergesekan Berdamai Disaksikan Polisi, Imbau Anggota Tidak Terprovokasi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)(Kompas.com, Aria Rusta Yuli Pradana)

  • 6 Orang Jadi Korban Bentrok, PP dan GRIB Kompak Percayakan Pengusutan Kasus ke Polrestabes Bandung – Halaman all

    6 Orang Jadi Korban Bentrok, PP dan GRIB Kompak Percayakan Pengusutan Kasus ke Polrestabes Bandung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bandung – Bentrokan antara dua organisasi kemasyarakatan, Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), terjadi di Jalan BKR, Kota Bandung, yang mengakibatkan enam orang menjadi korban.

    Insiden ini mendorong kedua belah pihak untuk sepakat berdamai dan menyerahkan penyelesaian kasus kepada pihak kepolisian.

    Perwakilan dari PP dan GRIB mengadakan pertemuan yang disaksikan oleh Wakapolrestabes Bandung, AKBP Dwi Handono Prasanto, pada Kamis, 16 Januari 2025.

    Dalam pertemuan tersebut, kedua organisasi sepakat untuk menjaga situasi Kota Bandung tetap aman dan kondusif.

    “Kami Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu berkomitmen untuk tidak terpancing dan terprovokasi. Segala permasalahan kami serahkan ke kepolisian,” ujar perwakilan kedua ormas.

    Kronologi Kejadian

    Sebelum kesepakatan damai, insiden penggerudukan oleh ormas GRIB terhadap Kantor MPW PP Jabar di Jalan BKR terjadi.

    Video yang beredar menunjukkan aksi perusakan yang dilakukan oleh ratusan anggota GRIB, termasuk kerusakan pada mobil yang terparkir.

    Yadi, anggota Satgas PP Jabar, menjelaskan kronologi kejadian.

    “Saya sempat ke acara mereka dan minta untuk menciptakan kondisi yang aman. Namun, tiba-tiba GRIB datang dan melakukan penyerangan,” ungkapnya.

    Akibat serangan tersebut, satu unit motor dan dua unit mobil mengalami kerusakan, serta kaca kantor PP pecah. “

    Ada sekitar enam orang yang menjadi korban, dengan beberapa mengalami luka sobek di tangan dan punggung,” tambah Yadi.

    Tindakan Kepolisian

    Kapolsek Regol, Kompol Heri Suryadi, menyatakan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 14.30 WIB.

    “Kami Polsek Regol bersama Koramil Regol-Lengkong mendapatkan bantuan dari Polrestabes Bandung untuk mengamankan situasi di lokasi kejadian,” jelasnya.

    Dengan adanya kesepakatan damai dan penyerahan kasus kepada pihak kepolisian, diharapkan situasi di Kota Bandung dapat segera pulih dan kembali kondusif.

    (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Satu Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Tertimpa Reruntuhan Saat Ditemukan – Halaman all

    Satu Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Tertimpa Reruntuhan Saat Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengungkap kondisi satu jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat. 

    Kondisi korban saat ditemukan di lantai 8 dikatakan Satriadi sulit diidentifikasi. 

    “Kondisi korban sudah tidak bisa dilakukan identifikasi, karena korban sudah hancur ya,” kata Satriadi di lokasi, Kamis (16/1/2025).

    Satriadi mengungkapkan saat ditemukan korban dalam kondisi tertimpa reruntuhan.  

    “Dari tim pencarian korban pertama yang ditemukan, menginformasikan korban di lantai 8 kondisinya tertimpa reruntuhan,” ujar Satriadi.

    Sejauh ini pihaknya masih kesulitan untuk mencari 7 korban hilang dalam kebakaran Glodok Plaza.

    Sebab masih banyak bahan material mudah terbakar di lantai 7,8, dan 9 Glodok Plaza.

    “Kalau mengevakuasi korban kita kan menelusuri dulu ya, karena bahan material banyak terbakar jadi kita harus menyisir lagi, menyisir tiap lantai, apakah masih ada korban atau tidak,” ucapnya. 

    Satu jenazah yang belum diidentifikasi itu diturunkan dari lantai 8 Glodok Plaza oleh tim evakuasi.

    Kantong jenazah dibawa turun sekitar pukul 15.11 WIB oleh tim evakuasi yang kemudian langsung dibawa menggunakan mobil jenazah.

    Keluarga korban yang ikut menyaksikan kantong jenazah berwarna merah diturunkan terlihat menangis.

    Sejumlah keluarga korban pun terlihat saling menguatkan.

    Mereka menantikan kondisi terakhir anggota keluarganya usai dinyatakan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza. 

    Sejauh ini berdasarkan data yang terdapat dari papan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) jumlah korban hilang tercatat sebanyak 8 orang.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Api diduga berasal dari sebuah diskotek yeng berada di lantai tujuh Glodok Plaza.

    Sebanyak 21 mobil pemadam kebakaran (damkar) dengan melibatkan ratusan personel diturunkan untuk memadamkan api.

    Api baru bisa dijinakan pada Kamis (16/1/2025) pagi.

  • Fundamental Ekonomi Menguat, Pasar Asuransi di Tanah Air Diprediksi Tumbuh Signifikan – Halaman all

    Fundamental Ekonomi Menguat, Pasar Asuransi di Tanah Air Diprediksi Tumbuh Signifikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membidik pertumbuhan ekonomi RI di rentang 5,1 persen hingga 5,5 persen pada 2025. 

    Sedangkan Bank Dunia dalam World Bank East Asia and The Pacific Economic Update memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen pada 2025.

    Optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga diyakini oleh pelaku industri asuransi di Tanah Air. 

    Presiden Direktur Sun Life Indonesia Teck Seng Ho optimistis pasar asuransi di Tanah Air akan tumbuh signifikan pada tahun 2025 seiring dengan membaiknya ekonomi Indonesia. Karena itu, Sun Life yakin bisa meraih pertumbuhan signifikan di tahun ini.

    “Kami targetkan pertumbuhan penjualan sebesar 100 persen atau mengalami peningkatan dobel dibanding tahun lalu,” tutur Presiden Direktur Sun Life Teck Seng Ho, Kamis (16/1/2025).

    Berdasarkan data penjualan pada kuartal ketiga 2024, Sun Life Indonesia membukukan penjualan sebesar 58,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 874,5 miliar. Jumlah ini naik 41 persen selama dekade terakhir. Peningkatan tersebut terjadi karena penetrasi pasar dan densitas asuransi di Indonesia yang kembali menggeliat belakangan ini.

    Kendati demikian, penetrasi pasar asuransi di Indonesia berdasarkan data 2023 masih tertinggal dari negara-negara lain. Contohnya Malaysia yang sudah mencapai 4,8 persen, Singapura 11,4 persen, Australia 3,3 persen.

    Kondisi tersebut memberikan keyakinan dan optimisme yang besar kepada Sun Life untuk menargetkan penjualan premi dua kali lipat atau naik 100 persen pada tahun 2025 ini dibanding tahun 2024.

    Penetrasi pasar asuransi di Indonesia yang masih kecil itu menurut President & Chief Executive Officer Sun Life, Kevin D. Strain merupakan peluang yang besar bagi Sun Life untuk menggarapnya. Karena itu, dia sangat mendukung kebijakan OJK untuk memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat.

    Dia menegaskan pasar Indonesia memegang peranan sangat penting bagi Sun Life di Asia dan global. Apalagi, pasar asuransi di Indonesia masih terus berkembang dari waktu ke waktu.

    Sementara itu, Presiden Sun Life Asia Manjit Singh menambahkan, Indonesia merupakan salah satu dari sejumlah negara di Asia yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan Sun Life. Indonesia, kata dia, seperti juga Filipina dan Hong Kong memiliki potensi sangat besar untuk bertumbuh.

    Selain itu, Sun Life juga memanfaatkan berbagai saluran distribusi seperti memaksimalkan kerja sama dengan berbagai pihak, penguatan kapasitas agen, dan berinvestasi pada saluran digital seperti WhatsApp Client Services.

    Pada kuartal ketiga 2024, Sun Life Indonesia mencatat Risk Based Capital (RBC) untuk asuransi konvensional sebesar 586 persen dan asuransi Syariah sebesar 256 persen, yang semuanya berada di atas standar minimum yang ditetapkan pemerintah yakni 120 persen.

    Sedangkan total aset tercatat sebesar Rp 19,7 triliun atau tumbuh 41 persen dari pendapatan premi selama satu dekade terakhir. Saat ini, Sun Life Indonesia melayani lebih dari 553.852 polis asuransi.(Kontan)

    artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Fundamental Ekonomi Menguat, Sun Life Bidik Pertumbuhan Tinggi Tahun Ini

  • Paspor Umroh 2025: Simak Rincian Biaya, Cara Hingga Syarat yang Perlu Dipersiapkan – Halaman all

    Paspor Umroh 2025: Simak Rincian Biaya, Cara Hingga Syarat yang Perlu Dipersiapkan – Halaman all

    Simak berikut rincian biaya, cara daftar hingga syarat yang perlu dipersiapkan untuk membuat Paspor Umroh 2025.

    Tayang: Kamis, 16 Januari 2025 16:48 WIB

    Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama

    Berikut rincian biaya, cara hingga syarat yang perlu dipersiapkan untuk membuat Paspor Umroh 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Simak berikut ini informasi mengenaik rincian biaya, cara hingga syarat yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar Paspor Umroh 2025.

    Umroh adalah ibadah yang diimpikan oleh hampir semua umat Islam di dunia. Untuk menjalankannya, para jamaah hanya memerlukan persiapan yang matang, terutama paspor.

    Paspor sendiri merupakan dokumen milik negara yang menjadi bukti identitas diri warga negara ketika sedang berada di luar Tanah Air atau negaranya.

    Paspor menjadi penting karena dokumen identitas ini dibutuhkan untuk melakukan perjalanan internasional. 

    Sebagai informasi, per 18 Oktober 2024 lalu, masa berlaku paspor berlaku selama 5 tahun hingga 10 tahun, tergantung jenisnya.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2024 tentang jenis paspor dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Paspor biasa non-elektronik dan Paspor Biasa Elektronik (E-Paspor).

    Paspor biasa non-elektronik (maksimal 5 tahun): Rp 350.000
    Paspor biasa non-elektronik (maksimal 10 tahun): Rp 650.000
    Paspor biasa elektronik (maksimal 5 tahun): Rp 650.000
    Paspor biasa elektronik (maksimal 10 tahun): Rp 950.000
    Surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk Warga Negara Indonesia: Rp 100.000
    Surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk orang asing: Rp 150.000
    Layanan percepatan paspor selesai di hari yang sama: Rp 1.000.000.

    Sebagai informasi, apabila Masa berlaku Paspor telah habis maka perlu dilakukan penggantian.

    Adapun biaya dan prosedur penggantian paspor sama dengan dengan permohonan pengajuan Paspor baru di kantor Imigrasi.

    Ada beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan untuk membuat paspor baru.

    Sebagaimana dikutip dari laman resmi Ditjen Imigrasi Republik Indonesia ini syaratnya:

    Kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku atau surat keterangan pindah ke luar negeri
    Kartu keluarga (KK)
    Dokumen berupa akta kelahiran, akta perkawinan, buku nikah, ijazah, atau surat baptis* Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
    Surat penetapan ganti nama (bagi yang telah mengganti nama) dari pejabat yang berwenang

     1. Mendapatkan Nomor Antrean

    Sebelum mengurus paspor, detikers perlu mendapatkan nomor antrean. Nomor antrean ini dapat diperoleh melalui aplikasi M-Paspor atau dengan datang langsung ke kantor imigrasi setempat. Berikut langkah-langkah menggunakan M-Paspor:
     Unduh aplikasi M-Paspor dari PlayStore atau AppStore.
     Daftar akun dan lengkapi data diri hingga aktivasi selesai.
     Login ke aplikasi dan pilih jenis pengajuan paspor (baru atau perpanjangan).
     Lengkapi formulir online dan unggah dokumen persyaratan.
     Pilih lokasi dan jadwal kedatangan di kantor imigrasi.
     Lakukan pembayaran biaya paspor melalui aplikasi.

     Datang ke kantor imigrasi sesuai jadwal dengan membawa bukti pendaftaran dan dokumen asli.

     2. Proses Pembuatan Paspor

    Setelah tiba di kantor imigrasi, detikers akan menjalani beberapa tahapan berikut:
     Pemeriksaan dokumen.
     Pengambilan foto dan sidik jari.
     Wawancara singkat untuk memverifikasi data.
     Pembayaran biaya paspor jika belum dilakukan secara online.
     Paspor selesai dalam waktu 3-5 hari kerja dan bisa diambil langsung atau dikirim (jika tersedia layanan pengiriman).

    (Tribunnews.com / Namira)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kisah Aprilya TKW di Belanda Kantongi Gaji Rp500 Juta, Kuak Perlakuan Sang Majikan, ‘Hidup Terjamin’

    Kisah Aprilya TKW di Belanda Kantongi Gaji Rp500 Juta, Kuak Perlakuan Sang Majikan, ‘Hidup Terjamin’

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah para Tenaga Kerja Wanita (TKW) kerap mencuri perhatian publik.

    Banyak TWK berhasil bekerja di negeri orang. 

    Belakangan viral di TikTok, kisah Aprilya, TKW di Belanda

    Melalui media sosial pribadinya, Aprilya kuak perlakuan majikan dan gajinya sebulan. 

    Diceritakan Aprilya, sebulan ia bisa mengantongi hingga Rp40 juta. Jika ditotal, dalam setahun ia mendapatkan gaji kurang lebih Rp500 juta.

    Kisah inspiratif ini Aprilya bagikan melalui sebuah video di akun TikTok-nya yang kini telah ditonton lebih dari satu juta kali. 

    Dalam video tersebut, ia menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan dan keberanian untuk meraih impian bekerja di luar negeri dengan gaji tinggi.

    Ceritanya bukan hanya sekadar angka besar, tetapi juga sebuah bukti bahwa tekad dan kerja keras dapat membawa perubahan besar dalam hidup seseorang.

    “ART gaji kurang lebih 500 juta, hidup terjamin di Belanda,” tulis Aprilya dalam caption video tersebut, yang juga dikutip oleh TribunTrends pada Kamis, 16 Januari 2025.

    Diperlakukan Layaknya Pegawai Kantoran

    Kisah Aprilya semakin menarik karena ia tidak diperlakukan seperti kebanyakan TKW yang sering kali bekerja tanpa batasan waktu.

    Aprilya mengungkapkan bahwa ia dan majikan di Belanda telah menyepakati jam kerja yang jelas dan terstruktur.

    Ia tidak bekerja lembur dan jika ada tugas tambahan, Aprilya akan dibayar terpisah dari gaji pokoknya.

    Kesepakatan ini memberikan kebebasan yang besar baginya untuk menikmati waktu luang, yang tentunya menjadi nilai tambah dalam pekerjaannya.