Author: Tribunnews.com

  • Cegah Banjir, Dinas PUPR Kediri Lakukan Normalisasi di 20 Titik Sungai di Sejumlah Kecamatan

    Cegah Banjir, Dinas PUPR Kediri Lakukan Normalisasi di 20 Titik Sungai di Sejumlah Kecamatan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Sepanjang tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri telah melakukan normalisasi di 20 titik sungai yang tersebar di beberapa kecamatan.

    Normalisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah sedimentasi dan sumbatan yang sering mengganggu kelancaran aliran air, terutama di wilayah yang memiliki potensi rawan banjir dan kerusakan infrastruktur.

    Petugas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Hendra Purnama menjelaskan, beberapa titik yang memerlukan perhatian khusus adalah sungai-sungai dengan volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi.

    Salah satu lokasi prioritas dalam normalisasi sungai adalah kawasan sekitar Monumen Simpang Lima Kediri, tepatnya di Sungai Paron. 

    “Sungai ini memiliki volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi. Selain itu, lokasinya yang berada di area publik menjadikannya sangat vital untuk segera ditangani,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

    Menurutnya, normalisasi di Sungai Paron memerlukan waktu yang lebih lama karena proses pengangkatan sedimen yang cukup memakan waktu.

    Upaya normalisasi ini juga untuk menjaga kelancaran aliran sungai dan mencegah potensi banjir di sekitar sungai tersebut.

    Adapun 20 titik normalisasi yang telah dilakukan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri, di antaranya adalah Kecamatan Kras 1 titik, Wates 2 titik, Ngasem 3 titik, Plosoklaten 2 titik, Mojo 1 titik, Banyakan 3 titik, Tarokan 1 titik, Kunjang 3 titik, Kepung 2 titik, Badas 1 titik, dan Plemahan 1 titik.

    “Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan tingkat urgensi, dengan fokus pada sungai-sungai yang mengalami penyumbatan atau sedimentasi yang tinggi,” bebernya.

    Selain itu, kegiatan normalisasi juga dilakukan di area barat Sungai Brantas.

    Di wilayah ini, sering terjadi penyumbatan besar yang mempengaruhi aliran air.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas PUPR menggunakan alat berat untuk mengangkat material yang menyumbat, terutama di sekitar jembatan yang menjadi titik kritis.

    “Penggunaan alat berat di beberapa titik ini diperlukan untuk memastikan jembatan dan infrastruktur lainnya tetap berfungsi dengan baik,” tambahnya.

    Proses pengerukan sedimentasi memiliki variasi kedalaman, mulai dari dua hingga tiga meter, tergantung pada kondisi masing-masing sungai.

    Salah satu penyebab utama sedimentasi ini adalah aliran sungai yang membawa material alami, seperti pasir dan lumpur, yang kemudian mengendap di dasar sungai. 

    “Sedimentasi ini bisa memperburuk kondisi aliran sungai, terutama saat musim hujan, yang meningkatkan risiko banjir jika tidak segera ditangani,” ucapnya.

    Untuk tahun 2025, Dinas PUPR Kabupaten Kediri sudah merencanakan lanjutan program normalisasi.

    Dengan anggaran yang terbatas, prioritas akan diberikan pada kegiatan normalisasi yang bersifat darurat, terutama di titik-titik yang berisiko mengalami bencana atau kerusakan infrastruktur.

    Salah satu lokasi yang akan menjadi prioritas adalah bagian barat Sungai Brantas, mengingat sering terjadi kejadian tanggul jebol dan kerusakan jembatan pada musim penghujan sebelumnya.

    “Normalisasi sungai ini tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, upaya ini akan terus berlanjut, dengan fokus pada pemeliharaan dan pengelolaan sungai yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.

  • Surabaya Luncurkan Lagi Platform KNG, Bisa Layani 32 Adminduk Pakai Ponsel, Caranya Klik Link ini

    Surabaya Luncurkan Lagi Platform KNG, Bisa Layani 32 Adminduk Pakai Ponsel, Caranya Klik Link ini

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya meluncurkan platform Klampid New Generation (KNG).

    Melalui aplikasi tersebut, warga dapat mengurus berbagai dokumen Administrasi Kependudukan (Adminduk) melalui gawai masing-masing.

    “Warga kota Surabaya yang ingin mengajukan administrasi kependudukan kini bisa secara mandiri melalui perangkat elektronik, baik handphone, laptop, maupun komputer, di tempat masing-masing,” kata Kepala Dispendukcapil Surabaya Eddy Christianto di Surabaya, Senin (20/1/2025).

    Diluncurkan sejak Jum’at (17/1/2026), platform tersebut bisa diakses melalui android maupun ios. Hingga saat ini, sudah ada 1.196 akun mandiri yang mengakses platform tersebut.

    Untuk mengakses layanan tersebut, pemohon tinggal membuka laman https://klampid-dispendukcapil.surabaya.go.id/ sebagai laman milik Dispendukcapil.

    Selanjutnya, pemohon bisa membuka “pengajuan permohonan mandiri” yang nantinya akan terhubung dengan Klampid New Generation (KNG).

    Melalui platform ini, warga tinggal membuat akun berdasarkan Nomor Induk Kependudukan, nomor handphone, dan email. Selanjutnya, pengajuan akan diverifikasi untuk pengaktifan.

    Untuk proses pengaktifan akun, satu nomor HP hanya berlaku satu akun saja. “Kemudian, pemohon akan menerima kode OTP melalui nomor telepon untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam akun,” katanya.

    Ada 32 layanan Adminduk yang bisa diakses. Di antaranya, cetak Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Pengesahan Anak, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Kutipan Kedua Akta Catatan Sipil, Pelaporan Kelahiran Luar Negeri, Pelaporan Kematian Luar Nagari, Pelaporan Perkawinan Luar Negeri, Pelaporan Porceraian Luar Negeri, hingga berbagai dokumen lainnya.

    Saat mengakses aplikasi, warga juga akan dipandu oleh fitur “Cak Takon”. Nantinya, warga akan mendapatkan E-Kitir yang berisi password dan barcode yang menjelaskan keterangan proses pengajuan administrasi.

    “Untuk melacaknya, tinggal scan. Nanti akan ada keterangan soal kemajuan pengajuan dokumen. Misalnya, dokumen dinyatakan selesai dan berada di kantor kelurahan, sudah dicetak tapi masih di Siola, atau bisa juga kartu belum dicetak karena ada proses yang belum lengkap,” katanya.

    Setelah jadi, dokumen selanjutnya bisa langsung diunduh melalui E-Kitir.  Sedangkan KTP dan KIA dapat diambil di kelurahan.

    Dispendukcapil berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya akan memastikan server mampu melayani adminstrasi. Selain memudahkan, fasilitas ini diharapkan bisa mengantisipasi calo yang biasa meminta pungutan.

    “Pelayanan ini 1 x 24 jam insyaallah selesai. Jadi, jangan percaya kepada pihak-pihak tertentu yang menjanjikan waktu tertentu untuk pengerjaan sebab layanan kami memang sehari jadi,” katanya.

    Sekalipun telah meluncurkan platform, pihaknya tetap melaksanakan layanan secara offline. Di antaranya, aktivasi IKD, perekaman E-KTP, hingga layanan Adminduk dengan jemput bola untuk kelompok rentan seperti disabilitas dan lansia.

     

  • Manajemen Arema FC Pertimbangkan Coret Ze Gomes jika Kalah Lawan Pemuncak Klasemen

    Manajemen Arema FC Pertimbangkan Coret Ze Gomes jika Kalah Lawan Pemuncak Klasemen

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar 

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Pelatih baru Arema FC, Ze Gomes saat ini sedang ramai jadi bahan perbincangan, setelah gagal mempersembahkan kemenangan dalam dua pertandingan di kompetisi Liga 1 2024/2025, Senin (20/1/2025).

    Arema FC harus menelan dua kekalahan beruntun, yakni dari Dewa United dan Borneo FC di pekan 18 dan 19.

    Kondisi ini semakin membuat posisi Ze Gomes tidak nyaman di kursi kepelatihan Arema FC.

    Di laga selanjutnya, Singo Edan akan menjamu sang pemuncak klasemen sementara Liga 1, Persib Bandung.

    Satu kesempatan lagi apabila dia gagal mempersembahkan poin, posisinya semakin tidak aman.

    Tradisi tiga laga beruntun tanpa kemenangan untuk mendepak pelatih saat ini masih diterapkan di tim Arema FC.

    Sudah ada beberapa pelatih yang harus terdepak, karena kesepakatan kontrak tersebut.

    Sebut saja I Putu Gede, hingga Fernando Valente yang menjadi pelatih Arema FC di musim lalu.

    Namun, apakah hal yang sama juga akan dialami oleh Ze Gomes, seandainya Singo Edan kembali menderita kekalahan?

    Manajemen Arema FC, melalui General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan, ada pertimbangan-pertimbangan sebelum klausul kontrak tersebut benar-benar diterapkan.

    “Sebenarnya klausul kontrak ini kan sebagai motivasi pelatih, agar dia bersemangat untuk Arema,” ucapnya.

    “Sekarang terserah pelatih, klausul itu mau dijadikan beban, atau motivasi,” tambahnya.

    Melihat kondisi Ze Gomes yang direkrut pada paruh musim menjadi pertimbangan bagi manajemen Arema FC untuk menerapkan klausul tersebut.

    Hal ini didasari dari pemilihan pemain pada musim ini bukanlah pilihan murni dari Ze Gomes.

    Melainkan dari pelatih sebelumnya Joel Cornelli dan manajemen Arema FC.

    Ze Gomes datang, di saat tim Arema FC sudah mulai solid.

    Untuk itu, manajemen Arema FC akan memberikan toleransi kepada dia, seandainya kembali mengalami kekalahan.

    “Karena Ze Gomes ini didatangkan di pertengahan musim,” ujarnya.

    “Dan pemainnya bukan pilihan dia, mungkin ada toleransi,” tambahnya.

    “Kalau dia dari awal sudah memilih pemain sendiri artinya dia harus yakin,” lanjutnya.

    “Tapi karena pemain ini bukan pilihannya dia, jadi masih ada pertimbangan,” ungkapnya.

    Pemilihan Ze Gomes sebagai pelatih bukan tanpa alasan.

    Dia dinilai memiliki kepimpinan di atas lapangan, karena pernah menjadi kapten tim selama 10 tahun saat masih menjadi pemain.

    Kondisi ini diharapkan oleh manajemen Arema FC dapat membuat Singo Edan makin solid.

    Arema FC juga menjadi tim pertamanya yang dia latih di luar Portugal.

    “Artinya, masih perlu adaptasi lagi bagi dia untuk melihat pertandingan yang sesungguhnya,” tandasnya.

  • Lirik Lagu dan Chord Gitar Aku Bukan Untukmu – Anggi Marito, Lagu Romantis Trending di YouTube

    Lirik Lagu dan Chord Gitar Aku Bukan Untukmu – Anggi Marito, Lagu Romantis Trending di YouTube

    Inilah lirik lagu dan chord gitar Aku Bukan Untukmu yang dinyanyikan Anggi Marito.  Lagu romantis.

    Tayang: Senin, 20 Januari 2025 17:25 WIB

    YouTube Anggi Marito

    Tangkapan layar video lirik lagu Aku Bukan Untukmu – Anggi Marito. Trending di YouTube. 

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah lirik lagu dan chord gitar Aku Bukan Untukmu yang dinyanyikan Anggi Marito. 

    Untuk diketahui, lagu romantis ini awalnya dipopulerkan oleh Rossa

    ‘Aku Bukan Untukmu’ versi dinyanyikan Anggi Marito dirilis pada 17 Januari 2025. 

    Kini Aku Bukan Untukmu – Anggi Marito trending di YouTube posisi ke-28.

    Berikut selengkapnya lirik lagu Aku Bukan Untukmu – Anggi Marito, dilengkapi kunci gitar atau chord gitarnya.

    Lirik lagu dan chord gitar Aku Bukan Untukmu – Anggi Marito

    [Intro]
    C
     
    C                 Am
    Dahulu kau mencintaiku
    Dm                    G
    Dahulu kau menginginkanku
    Em                            Am
    Meskipun takkan pernah ada jawabku
    Dm                         G
    Tak berniat kau tinggalkan aku
     
    (*) C               Am
    Sekarang kau pergi menjauh
          Dm                 G
    Sekarang kau tinggalkan aku
       Em                      Am
    Disaat ku mulai mengharapkanmu
        Dm                G
    Dan ku mohon maafkan aku
     
    (**) C                           Am
    Aku menyesal t’lah membuatmu menangis
           Dm                  G
    Dan biarkan memilih yang lain
                  Em                    Am
    Tapi jangan pernah kau dustai takdirmu
            F               G
    Pasti itu terbaik untukmu

    Berita Seleb lainnya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jatim.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’14’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jatim.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’14’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Mobil RI 25 Menteri Satryo Dihadang Puluhan ASN Dikti saat Tinggalkan Kantor, Diteriaki Turun

    Mobil RI 25 Menteri Satryo Dihadang Puluhan ASN Dikti saat Tinggalkan Kantor, Diteriaki Turun

    TRIBUNJATIM.COM – Nama Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) tengah menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

    Ia didemo oleh ASN Dikti karena melakukan pergantian jabatan kepada pegawai secara tidak adil.

    Para ASN Dikti pun melakukan aksi demo di Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025.

    Mereka protes dan mengecam aksi Menteri Satryo yang melakukan pemecatan kepada pegawai secara tidak adil.

    Puluhan ASN yang demo kompak mengenakan pakaian hitam dan membentangkan spanduk berisi tuntutan.

    Satu di antaranya adalah protes kepada sang menteri yang menyebutkan ‘Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri’.

    Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno mengatakan, selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

    “Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” ujar Suwitno.

    Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.

    Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

    “Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali,” kata Suwitno.

    Di media sosial, mobil Menteri Satryo dihadang puluhan ASN Dikti saat meninggalkan kantor pun viral di media sosial.

    Mobil RI 25 yang ditumpangi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro dihadang puluhan pegawai ketika meninggalkan kantor Kemendikti Saintek, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (20/1/2025). (Instagram @suryoprabowo2011)

    Satu di antaranya diunggah oleh Tokoh Militer, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Suryo Prabowo.

    Lewat status instagramnya, @suryoprabowo2011, terlihat detik-detik Satryo Soemantri Brodjonegoro meninggalkan kantornya.

    Dalam video tersebut, awalnya Menteri Satryo berjalan kaki dengan pengawalan ketat petugas keamanan.

    Bersamaan dengan langkah kakinya menuju mobil berpelat nomor RI 25, riuh rendah suara pegawai Kemendikti Saintek terdengar.

    Mereka meneriakan kalimat protes. 

    Bersamaan dengan itu, teriakan ‘turun’ pun menggema area parkir yang terletak di sisi belakang gedung Kemendikti Saintek.

    Dalam tayangan tersebut, awalnya Satryo membuka kaca dan melambaikan tangan.

    Namun, aksinya itu justru membuat para pegawai berpakaian serba hitam semakin bersemangat.

    Mereka mendekati mobil dan hampir menutup jalur keluar mobil yang ditumpanginya.

    Postingan tersebut pun menuai kritik dari masyarakat.

    Beragam tanggapan pun bersusulan mengisi kolom komentar.

    Sementara itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan pegawai Kemendikti Saintek.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek Prof Togar M Simatupang mengatakan, pihak Kemendikti Saintek mengapresiasi semua bentuk penyampaian aspirasi dari pegawai.

    Meski demikian, pihaknya merasa seharusnya ada cara yang lebih baik lagi dalam menyampaikan aspirasi, yakni melalui forum.

    “Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik,” kata Prof Togar dikutip dari Kompas.com pada Senin (20/1/2025).

    Prof Togar juga menegaskan, pihaknya tidak melakukan pemecatan sepihak dan sebenarnya masih terbuka opsi lain bagi pegawai yang dipecat tersebut.

    “Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog,” jelas dia.

    Sejumlah pegawai Kemendikti Saintek lakukan aksi unjuk rasa pada Senin (20/1/2025) di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, arena merasa diperlakukan sewenang-wenang oleh Mendikti Saintek Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro. (KOMPAS.com/SANIAMASHABI)

    Sebelumnya, salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN) Neni Herlina mengaku dipecat sepihak oleh Menteri Satryo.

    Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno mengatakan, Neni bertugas menangani semua rumah tangga kemendikti Saintek.

    Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Menteri Satryo.

    “Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya, bahkan diminta angkat kaki,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek bergerak melakukan aksi ini sebagai ajang unjuk rasa.

    Serta menunjukkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa menteri yang dilantik telah bertindak sewenang-wenang.

    “Terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau sebagai Menteri. Nah, kalau sudah seperti ini, apakah mau dilanjutkan atau tidak? Seorang pejabat itu yang seharusnya memang menjadi contoh, apalagi di pendidikan tinggi,” ungkapnya.

    Sementara itu, Neni Herlina menilai pemecatannya itu sangat tidak adil dan sepihak dan dilakukan dengan tidak manusiawi.

    Neni mengatakan, permasalahan antara dia dan Menteri Satryo bermula dari meja yang harus dia letakkan di ruang kerja Satryo yang ternyata dianggap tidak sesuai oleh istri menteri.

    “Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu,” kata Neni.

    “Saya emang enggak tahu apa-apa, cuma besoknya dipanggil gitu aja. Dipanggil langsung dimarahi,” ucap dia.

    Neni juga merasa takut dan bingung bagaimana ia harus bersikap, apakah harus bekerja ke kantor atau tidak.

    “Enggak ada SK-nya juga. Cuma maksudnya sudah keterlaluan aja di depan anak magang, di depan staf-staf saya, gitu. Mempermalukan saya kan,” pungkas Neni.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Sepanjang 2024, Dinas PUPR Kediri Tangani Sedimentasi dan Sumbatan di 20 Titik Sungai, ini Hasilnya

    Sepanjang 2024, Dinas PUPR Kediri Tangani Sedimentasi dan Sumbatan di 20 Titik Sungai, ini Hasilnya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Sepanjang tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri telah melakukan normalisasi di 20 titik sungai yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Normalisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah sedimentasi dan sumbatan yang sering mengganggu kelancaran aliran air, terutama di wilayah yang memiliki potensi rawan banjir dan kerusakan infrastruktur.

    Petugas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Hendra Purnama menjelaskan beberapa titik yang memerlukan perhatian khusus adalah sungai-sungai dengan volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi.

    Salah satu lokasi prioritas dalam normalisasi sungai adalah kawasan sekitar Monumen Simpang Lima, tepatnya di Sungai Paron. 

    “Sungai ini memiliki volume besar dan sedimentasi yang cukup tinggi. Selain itu, lokasinya yang berada di area publik menjadikannya sangat vital untuk segera ditangani,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

    Menurutnya, normalisasi di sungai Paron memerlukan waktu yang lebih lama karena proses pengangkatan sedimen yang cukup memakan waktu. Upaya normalisasi ini juga untuk menjaga kelancaran aliran sungai dan mencegah potensi banjir di sekitaran sungai tersebut. 

    Adapun 20 titik normalisasi yang telah dilakukan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri, di antaranya adalah Kecamatan Kras 1 titik, Wates 2 titik, Ngasem 3 titik, Plosoklaten 2 titik, Mojo 1 titik, Banyakan 3 titik, Tarokan 1 titik, Kunjang 3 titik, Kepung 2 titik, Badas 1 titik, dan Plemahan 1 titik. 

    “Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan tingkat urgensi, dengan fokus pada sungai-sungai yang mengalami penyumbatan atau sedimentasi yang tinggi,” bebernya. 

    Selain itu, kegiatan normalisasi juga dilakukan di area barat Sungai Brantas. Di wilayah ini, sering terjadi penyumbatan besar yang mempengaruhi aliran air. Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas PUPR menggunakan alat berat untuk mengangkat material yang menyumbat, terutama di sekitar jembatan yang menjadi titik kritis. 

    “Penggunaan alat berat di beberapa titik ini diperlukan untuk memastikan jembatan dan infrastruktur lainnya tetap berfungsi dengan baik,” tambahnya.

    Proses pengerukan sedimentasi sendiri memiliki variasi kedalaman, mulai dari dua hingga tiga meter, tergantung pada kondisi masing-masing sungai. Salah satu penyebab utama sedimentasi ini adalah aliran sungai yang membawa material alami, seperti pasir dan lumpur, yang kemudian mengendap di dasar sungai. 

    “Sedimentasi ini bisa memperburuk kondisi aliran sungai, terutama saat musim hujan, yang meningkatkan risiko banjir jika tidak segera ditangani,” ucapnya. 

    Untuk tahun 2025, Dinas PUPR Kabupaten Kediri sudah merencanakan lanjutan program normalisasi. Dengan anggaran yang terbatas, prioritas akan diberikan pada kegiatan normalisasi yang bersifat darurat, terutama di titik-titik yang berisiko mengalami bencana atau kerusakan infrastruktur. 

    Salah satu lokasi yang akan menjadi prioritas adalah bagian barat Sungai Brantas, mengingat sering terjadinya kejadian tanggul jebol dan kerusakan jembatan pada musim penghujan sebelumnya.

    “Normalisasi sungai ini tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, upaya ini akan terus berlanjut, dengan fokus pada pemeliharaan dan pengelolaan sungai yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.

  • Kecelakaan Maut di Gresik, Gagal Salip Kiri, Pemotor Membentur Truk Towing, Satu Orang Tewas

    Kecelakaan Maut di Gresik, Gagal Salip Kiri, Pemotor Membentur Truk Towing, Satu Orang Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Terjadi kecelakaan maut di Gresik, Jawa Timur, yang menewaskan pengendara sepeda motor asal Bojonegoro, Senin (20/1/2025).

    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, sekitar pukul 09.45 WIB.

    Pengendara motor itu meninggal usai terlibat kecelakaan dengan truk towing, karena gagal menyalip dari sebelah kiri.

    Diketahui korban bernama Irfan Feri Saputro (23) asal Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro.

    Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Honda CBR nopol S 5501 BS.

    “Satu orang pengendara sepeda motor meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko.

    Pemotor CBR terlibat kecelakaan dengan truk towing B-9705-KIN yang dikemudikan Pepen (44) warga Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat.

    Ipda Aswoko menjelaskan, kecelakaan terjadi saat sepeda motor Honda CBR melaju dari arah timur ke barat (Gresik menuju Lamongan).

    Setibanya di lokasi, pengendara bermaksud mendahului truk towing yang melaju searah di depannya, dari sebelah kiri.

    “Saat mendahului, pengendara sepeda motor Honda CBR selip dan terjatuh ke kanan membentur kendaraan truk towing. Akibat kecelakaan tersebut, korban Irfan Feri Saputro meninggal dunia,” ujarnya.

    Korban mengalami luka parah di bagian kepala.

    Selanjutnya korban dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.

  • Sosok Nelayan Kholid Jadi Sorotan Tegas Tolak Pagar Laut, Punya Wawasan Luas Debat Soal Kerugian

    Sosok Nelayan Kholid Jadi Sorotan Tegas Tolak Pagar Laut, Punya Wawasan Luas Debat Soal Kerugian

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok nelayan bernama Kholid viral di media sosial Instagram hingga TikTok.

    Ia menjadi sorotan lantaran wawasan luasnya ketika debat mengenai pagar laut sepanjang 30 km di Tangerang.

    Diketahui, Kholid tegas menentang pembangunan pagar laut di Tangerang lantaran berimbas kepada para nelayan.

    Nelayan dari Desa Krojo ini mengaku salah satu kerugian yang dialami adalah pendapatan turun dratis akibat pagar laut tersebut.

    Hal itu disampaikan Kholid dalam acara Indonesian Lawyer Club (ILC), Minggu (19/1/2025).

    Kholid yang memakai topi hitam dan kemeja biru dengan paduan kaos putih tersebut mengutarakan ketidaksetujuan terkait pemasangan pagar laut panjang di Tangerang.

    “Otomatis banyak kerugian dengan saya,” ujarnya.

    Lebih jauh Kholid mengaku sempat ditelepon oleh seorang meminta untuk tidak mengurusi masalah di Tangerang.

    Ucapan pria tersebut yang bak ancaman, membuat Kholid mengingat sebuah buku yang pernah dibacanya berjudul ‘Logika Penjajah’ karya Yai Midi.

    “Dalam isi buku tersebut persis seperti kata penelpon tersebut ke saya, kamu orang Serang enggak boleh urusi Tagerang,” tutur Kholid.

    Pahadal menurut Kholid, sebagai seorang nelayan tidak boleh berpikir parsial lantaran hal itu merupakan ciri-ciri penjajah.

    “Penjajah itu punya pandagan parsial, kita tidak boleh menolong tetangga yang sedang dijajah,” ungkapnya.

    “Begitu juga di laut, ketika Tangerang menangis, orang Serang menangis,” lanjut Kholid.

    “Artinya ketika saya ngomong dampak yang berbahaya bagi nelayan di laut pemagaran laut,” jelasnya.

    Sosok Kholid nelayan vokal tolak pembangunan pagar laut sepanjang 30 km di Tangerang (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

    Kholid pun menganalogikan pemasangan pagar laut di Tangerang seperti kedaulatan negara dicaplok korporasi.

    “Saya melawan, kehidupan saya sebagai nelayan dikelola korporasi.”

    “Sampai kiamat, anak cucu saya miskin, karena saya hanya dijadikan objek, dia yang mengelola,”bebernya.

    “Karena korporasi selalu berbicara untung dan rugi, tapi tidak mementingkan keadilan bagi rakyat, kami tidak merasakan itu,” ujarnya.

    Kasus pagar laut tersebut hingga kini masih berlanjut.

    Bahkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, meminta TNI AL berhenti membongkar pagar laut misterius tersebut.

    Lantas, kenapa Sakti Wahyu Trenggono meminta TNI AL stop pembongkaran pagar laut?

    Pagar bambu yang terpasang sejak Juli 2024 ini diduga dipasang tanpa izin dan telah disegel KKP sejak 9 Januari 2025, atas instruksi Presiden Prabowo Subianto. 

    Keberadaan pagar tersebut menyulitkan nelayan setempat dalam mencari ikan.

    Namun KKP berpendapat bahwa pencabutan pagar sebaiknya menunggu penyelidikan selesai untuk mengungkap pelaku di balik pemasangan pagar misterius tersebut.

    “Kalau sudah terbukti siapa yang memasangnya, baru bisa diambil langkah hukum lebih lanjut,” tambah Trenggono.

    Pagar laut ini, menurut Trenggono, bisa menjadi barang bukti.

    “Barang bukti yang sedang dalam penyelidikan seharusnya tidak dibongkar dulu.”

    “Kalau dicabut sekarang, ada risiko terbawa arus dan berdampak buruk,” ungkap Trenggono saat ditemui di Jimbaran, Bali.

    Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono melarang TNI AL mencabut pagar laut, padahal mereka diperintah Presiden Prabowo (via Tribunnews.com)

    Sementara itu, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Brigjen (Mar) Harry Indarto menyatakan bahwa pembongkaran dilakukan atas perintah langsung Presiden. 

    Operasi ini melibatkan 600 personel TNI AL, termasuk pasukan Komando Pasukan Katak (Kopaska), Marinir, dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair).

    “Ini perintah Presiden melalui KSAL. Operasi ini bertujuan mengatasi keluhan nelayan yang terhambat aktivitasnya akibat pagar ini,” jelas Harry di Tangerang.

    Proses pembongkaran menemui berbagai kendala, seperti pagar bambu yang sudah tertancap sedalam 1,5 hingga 2 meter di dasar laut selama berbulan-bulan. 

    Kondisi ini membuat bambu sulit dicabut meski telah menggunakan tali dan perahu.

    Petugas juga menghadapi tantangan berupa cuaca buruk yang memengaruhi gelombang laut, sehingga menghambat kerja tim.

    “Lebih mudah menanam daripada mencabut. Prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga besar,” kata Harry.

    Dalam satu hari, tim baru berhasil mencabut dua kilometer pagar dari target total 30,16 kilometer.

    Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin menegaskan bahwa investigasi terhadap kasus ini tetap berlanjut meski pagar sedang dibongkar.

    “Kami bekerja sama dengan pihak terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh kasus ini, termasuk mengidentifikasi siapa dalang di balik pemasangan pagar ini,” ujar Doni.

    Selain di Tangerang, kasus ini juga menguak keberadaan pagar-pagar serupa di lokasi lain, seperti Bekasi dan seberang Pulau C, Jakarta Utara.

    Namun identitas pemilik pagar masih menjadi misteri.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Aksi Beringas Gangster Bersajam di Jombang Terekam CCTV, Lempar Batu hingga Tendang Pedagang

    Aksi Beringas Gangster Bersajam di Jombang Terekam CCTV, Lempar Batu hingga Tendang Pedagang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Gangster beraksi lagi di Jalan Raya Puri, Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, melempari batu ke pengendara lain hingga tendang pedagang  nasi goreng. 

    Aksi gangster tersebut terjadi pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 01.30 WIB. Korban adalah Ahmad Widianto warga Dusun Klampisan, Desa Tondowulan, Plandaan, Jombang. 

    Kapolsek Plandaan Iptu Sartono saat dikonfirmasi mengatakan, saat itu Ahmad bersama empat rekannya yakni Rizki, Dimas, Sodik, Bagus hendak pulang menuju rumahnya. 

    Pada waktu itu, Ahmad dibonceng oleh salah satu rekannya dengan mengendarai sepeda motor Supra warna hitam dengan plat nomor polisi AE-3454-BN.

    Ahmad dan empat rekannya beriringan dengan sepeda motornya masing-masing untuk pulang. 

    Di belakang rombongan Ahmad, ada Winarko yang mengendarai sepeda Honda Mega Pro warna ungu dengan nomor polisi W-6264-NN dan baru pulang dari belanja kebutuhan jualan nasi goreng. 

    Namun, saat tiba di lokasi kejadian, dari arah berlawanan muncul kelompok pengendara sepeda motor beriringan membawa senjata tajam. 

    “Korban yakni Ahmad dan rekan-rekannya ini tidak mengenali rombongan iring-iringan sepeda motor tersebut. Tiba-tiba Ahmad dan rekan-rekannya dilempari batu oleh rombongan itu dan lemparan batu mengenai pelipis bagian kiri pelapor,” ucapnya. 

    Tidak hanya itu, kelompok tersebut juga melakukan tindakan kekerasan terhadap Winarko yang melaju tepat di belakang Ahmad. Kelompok yang membawa senjata tajam itu menendang Winarko hingga tersungkur. 

    “Kelompok ini juga menendang Winarko yang melaju tepat di belakang Ahmad dan rombongan. Winarko tersungkur dan mengalami luka di bagian punggung sebelah kanan, luka sobek di bagian kedua telapak tangan,” katanya. 

    Lantas atas aksi yang menimpanya, Ahmad lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Plandaan. Kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. 

  • Musda Golkar Jatim akan Digelar, Sarmuji Siap Tanggalkan Posisi Ketua DPD, Sejumlah Nama Bermunculan

    Musda Golkar Jatim akan Digelar, Sarmuji Siap Tanggalkan Posisi Ketua DPD, Sejumlah Nama Bermunculan

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur akan menggelar forum Musyawarah Daerah atau Musda dalam waktu dekat.

    Satu di antara agenda dalam forum tersebut adalah untuk menentukan kepemimpinan pengurus DPD Golkar Jatim periode mendatang. 

    Namun, kepastian tanggal pelaksanaan Musda tersebut, tengah digodok di internal partai berlambang pohon beringin ini.

    “Untuk kepastiannya saat ini masih menunggu penjadwalan Dewan Pimpinan Pusat (DPP),” kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M Sarmuji saat dikonfirmasi dari Surabaya, Senin (20/1/2025). 

    Sekalipun belum ditentukan, namun sejumlah nama kandidat saat ini sudah bermunculan.

    Setidaknya, ada beberapa nama tokoh, baik dari kalangan dewan hingga kepala daerah. Di antaranya, ada nama Blegur Prijanggono, Wakil Ketua DPRD Jatim yang juga merupakan politisi kawakan Golkar.

    Kemudian ada Kodrat Sunyoto, anggota DPRD Jatim yang juga politisi gaek.

    Selain dua nama tersebut, juga muncul Pranaya Yudha Mahardhika, politisi muda Partai Golkar yang saat ini menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim.

    Sementara dari unsur kepala daerah, muncul nama Wali Kota Pasuruan terpilih Adi Wibowo. 

    Di sisi lain, ada nama kader Golkar asal Tuban yakni Aditya Halindra.

    Politisi muda yang akrab dipanggil Lindra tersebut merupakan Bupati Tuban 2021-2025 dan terpilih kembali pada periode 2025-2030.

    Selain dari unsur DPRD Jatim dan kepala daerah, bursa kandidat juga dihiasi para anggota DPR RI.

    Misalnya, ada nama Anggota DPR RI Golkar yakni Ali Mufthi yang merupakan legislator dari Dapil Jatim VII.

    Kemudian ada nama Zulfikar Arse Sadikin yang merupakan Anggota DPR RI Golkar dari Dapil Jatim III.

    Nama lain yang juga muncul adalah Heru Tjahjono yang juga mantan Sekdaprov Jatim. 

    Di luar sejumlah nama tersebut, rupanya nama Sarmuji juga didorong kembali maju.

    Sebagai informasi, Sarmuji saat ini merangkap jabatan.

    Selain sebagai sekjen, Sarmuji juga masih menjadi Ketua DPD Golkar Jatim.

    Sebelumnya, Sarmuji terpilih sebagai Ketua Golkar Jatim dalam forum Musda 2020 lalu. 

    Disinggung soal namanya yang didorong kembali memimpin Golkar, Sarmuji menegaskan akan melepas jabatan Ketua Golkar Jatim.

    Dia mengisyaratkan akan berfokus sebagai sekjen, posisi yang dia tempati sejak 2024 lalu.

    “Dapat amanah sekjen, tidak bisa lagi tetap jadi ketua,” ungkap Sarmuji.