Author: Tribunnews.com

  • Ibunda Abraham Ingin Berlutut Minta Maaf kepada Keluarga Septian, Sebut Anaknya dalam Pengaruh Obat – Halaman all

    Ibunda Abraham Ingin Berlutut Minta Maaf kepada Keluarga Septian, Sebut Anaknya dalam Pengaruh Obat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Farida Felix, ibunda Abraham Michael, tak kuasa menahan kesedihan. Ia menangis.

    Baginya, pembunuhan Septian, satpam yang bekerja di rumah mewah miliknya, yang dilakukan oleh Abraham, adalah sebuah kepedihan.

    Secara pribadi, sebagai ibunda Abraham, ia ingin menyampaikan maaf kepada keluarga Septian.

    “Kalau bisa, saya ingin bertemu orang tuanya, saya berlutut minta maaf kepada ibunya Septian,” ucap Farida yang diketahui berprofesi sebagai pengacara, seperti diberitakan Tribunnewsbogor.com.

    Farida Felix dan Abraham Michael, anaknya.(kolase Tribunnewsbogor.com)

     

    Menurut dia, Septian adalah sosok yang baik dan selalu menyapanya dengan takzim.

    “Saya sangat sedih, Septian itu anak baik. Saya berharap bertemu orang tua Septian dan istri Septian, saya meminta maaf, berlutut di hadapan mereka,” sambungnya.

    Farida menduga Abraham kehilangan kendali dan nekat menghabisi nyawa Septian karena tak lepas dari pengaruh obat-obatan.

    “Anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya,” kata Farida Felix.

    Namun, Farida mengaku tidak tahu alamat keluarga Septian. Ia juga tak memiliki nomor kontak mereka.

    Keluarga Septian minta pelaku dihukum setimpal perbuatannya

    Dewi, istri Septian, menuntut keadilan. Ia berharap pelaku pembunuhan suaminya dihukum setimpal perbuatannya.

    Sebab, kehilangan Septian sangat berat baginya. Apalagi Septian adalah tulang punggung keluarga.

    “Minta keadilan buat pelaku, dihukum setimpal. Karena suami saya tulang punggung keluarga saya,” kata Dewi.

    Selama bekerja di rumah mewah Lawang Gintung Bogor, Septian kerap menerima perlakuan tidak etis.

    Bahkan gaji yang menjadi haknya pun sering kali telat dibayar.

    “Nanti abis lebaran mau pindah kerja udah gak betah di sini, ibu mulai cerewet, mulai arogan. Kalau gaji iya telat 2 minggu kadang lebih,” ungkap Dewi.

    Septian juga sempat mengungkap kejadian tak mengenakkan yang dialaminya sebelum tewas dibunuh anak pengacara di rumah mewah Lawang Gintung Bogor.

    Farida Felix memerintahkan Septian mencatat semua orang yang keluar dan masuk rumah mewah Bogor.

    Sedangkan Abraham Michael sering kali pulang dan pergi sampai larut malam.

    Hal tersebut memicu kemarahan Farida pada Abraham.

    Tak terima kenal omel ibunya, Abraham melampiaskan kemarahannya pada Septian.

    Sementara Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengungkap bahwa sebenarnya Abraham Michael merupakan seorang pengangguran.

     

    Sumer: Tribunnewsbogor

  • Perawat Temukan Bayi di Surabaya saat Motor Mogok di Pinggir Jalan, Sempat Mengira Suara Ghaib

    Perawat Temukan Bayi di Surabaya saat Motor Mogok di Pinggir Jalan, Sempat Mengira Suara Ghaib

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – M. Bhakti Mirda Isani, bujangan usia 23 tahun asal Sampang, tidak bisa tidur semalaman.

    Ia menemukan seorang bayi perempuan di Jalan Panjang Jiwo. Temuan itu membuatnya harus diperiksa polisi.

    Temuan itu bermula Bhakti yang sehari-Bhakti bekerja sebagai perawat gigi di sebuah rumah sakit swasta di Surabaya.

    Akhir pekan lalu (19/1), ia pergi hilling ke Pacet, Mojokerto, dan kembali ke Surabaya pada malam hari.

    Ia berencana menginap di klinik temannya karena sudah terlalu malam untuk pulang ke Madura.  

    “Jadi waktu arah ke Surabaya saya menghubungi teman minta izin menginap di kliniknya,” tuturnya.

    Namun, di Jalan Panjang Jiwo, menuju MERR, sepeda motor Varionya mogok.

    Setelah beberapa kali mencoba, motornya kembali bisa menyala. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan.

    “Saya awalnya mengira suara makhluk halus soalnya sepi juga sudah pukul 12 malam. Sempat merinding, tapi karena suara itu muncul tiga kali saya penasaran. Tak cari sumber suara itu, naik ke dekat sungai ada tas belanjaan warna kuning. Di sebelahnya ada gendongan warna abu-abu di dalamnya ada bayi,” jelasnya.

    Bhakti saat itu kebingungan hendak berbuat apa. Dia berniat membawa bayi tapi tidak tahu cara merawat. Namun, dia merasa kasihan jika meninggalkan bayi itu sendirian.

    “Mau ditinggal, tapi hujan dan saya sendirian gak ada saksi. Terus nekat tak bawa ke klinik teman saya,” katanya.

    Ia kemudian menggendong bayi tersebut. Agar tak kena hujan, bayi itu ditutupi jas hujan. Sesampainya di klinik, temannya terkejut melihat bayi itu.

    “Teman saya tidak berani membukanya dan langsung membawa bayi itu ke Rumah Sakit Ubaya,” ujarnya.

    Setelah bayi itu selesai dirawat, Bhakti diarahkan melapor ke Polsek Tenggilis Mejoyo. Ia kemudian menghubungi orang tuanya di Sampang. Mereka pun sama-sama ke Polsek untuk melapor.

    Polisi melaporkan temuan tersebut ke Dinas Sosial UPT. Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo. Bayi itu kini telah dievakuasi di tempat rehabilitasi. 

  • Marak Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Mahasiswa UTM Geruduk Polres Bangkalan

    Marak Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Mahasiswa UTM Geruduk Polres Bangkalan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Puluhan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar aksi unjuk rasa sambil membakar ban bekas di depan Polres Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta, Senin (20/1/2025).

    Aksi itu sebagai bentuk protes, menyoroti kinerja kepolisian dan pemerintah atas maraknya insiden pemotor terjerat senar dan benang dalam tiga hari terakhir saat melintasi Jembatan Suramadu.

    Dua insiden pemotor terjerat senar dan benang di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu tujuan Madura maupun sebaliknya, memantik kegelisahan bagi masyarakat pelintas. Termasuk bagi mahasiswa UTM yang berasal dari luar Pulau Madura.

    “Keresahan-keresahan terutamanya yang ada di lingkungan Kabupaten Bangkalan. Kalau memang memahami yang kita maksud, apa yang kita rasakan bersama, tidak ada barisan-barisan (polisi) seperti ini. Seharusnya kalian membuka ruang dan akses kepada kami,” tegas seorang mahasiswa dari mimbar orasi.

    Sepert diketahui, keberadaan senar dan benang di Jembatan Suramadu, khususnya di jalur kendaraan roda dua mulai memakan korban. Mahasiswa UTM asal Bojonegoro, M Bagus Sugianto menjadi korban pertama.

    Ia harus mendapatkan tindakan medis berupa 5 jahitan di pipi kirinya setelah laju motornya menyambar seutas senar di jalur motor Jembatan Suramadu tujuan Madura pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 16.45 WIB. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Sukolilo, Bangkalan.  

    Insiden kedua terjadi pada Minggu (19/1/2025) sore. Seorang pria pengendara sepeda motor terjerat senar di bagian leher saat berkendara bersama isteri dan anaknya di jalur motor Jembatan Suramadu tujuan Surabaya.

    Meski tidak membuat laporan polisi, namun peristiwa kedua itu dibenarkan Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono di hadapan awak jurnalis pada Senin (20/1/2025). Korban kedua diketahui berasal dari Kecamatan Tragah dan mendapatkan perawatan medis di Surabaya.

    Sebelum menggelar aksi dengan membakar ban bekas di Polres Bangkalan, puluhan mahasiswa sempat menggelar aksi di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura. Maraknya aksi begal sepeda motor di Kabupaten Bangkalan juga menjadi sorotan mahasiswa.

    Sebagaimana disampaikan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UTM, Bahrul Ulum di sela aksi unjuk rasa. Menurutnya, pembangunan pos-pos polisi khususnya di kawasan sekitar Kampus UTM tidak ada gunanya.

    “Kinerjanya tidak becus karena maraknya pembegalan sehingga Kapolres Bangkalan ini atensi juga dari polda. Keberadaan pos polisi itu hanya untuk serap anggaran dan dilaporkan bahwasanya sudah dibangun pos-pos polisi. Tetapi tidak ada satupun orang di sana, bahkan kami melihat pos polisi di Timur UTM itu cuma diisi satpam, bukan polisi,” ujar Bahrul Ulum.

    Presiden Mahasiswa UTM, Moh Anis Anwari turut menyoroti kinerja pihak kepolisian dan pemerintah dalam upaya menjaga keamanan Jembatan Suramadu. Sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelintas.   

    “Kami menyayangkan betul kinerja kepolisian dan juga pemerintah karena kami tahu betul, bahwa Jembatan Suramadu tidak hanya sebagai pilar ekonomi tetapi juga pilar pendidikan. Pengaruhnya kepada kami mahasiswa UTM,” ungkap Anis.

    Ia menjelaskan, saat ini populasi mahasiswa di UTM tidak hanya berasal dari Madura bahkan lebih dari 50 persen berasal dari luar Pulau Madura. Aksi mahasiswa sejatinya bukan semata karena salah seorang korbannya adalah mahasiswa UTM, namun lebih kepada jaminan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat termasuk mahasiswa dari luar Pulau Madura saat melintasi Jembatan Suramadu. 

    “Yang kami sangat sayangkan adalah kemarin di media ada pernyataan dari petugas Suramadu bahwa itu adalah bukan benang dipasang utnuk kejahatan. Namun faktanya yang kami kritisi bukanlah tujuan benang itu , tetapi bagaimana kemudian Jembatan Suramadu bisa menjadi akses perlintasan yang nyaman dan aman bagi semua masyarakat, tidak menimbulkan korban seperti kemarin,” pungkasnya

  • Kemenhub Batasi Operasional Angkutan Barang saat Libur Panjang Imlek, Berlaku Hanya di Jalan Tol – Halaman all

    Kemenhub Batasi Operasional Angkutan Barang saat Libur Panjang Imlek, Berlaku Hanya di Jalan Tol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatur pembatasan operasional angkutan barang berlaku hanya di jalan tol, saat libur panjang Imlek serta Isra Miraj Nabi Muhammad SAW mulai 24, 25 dan 29 Januari 2025.

    Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Kementerian PU tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Libur Panjang Memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek.

    “Perbedaan dari sebelumnya yaitu pada libur panjang kali ini, tidak ada pembatasan operasional kendaraan angkutan barang di jalan non tol sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan juga oleh para pelaku usaha di sektor terkait,” Plt. Dirjen Perhubungan Darat Yani dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).

    Ahmad Yani mengatakan, pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

    “Dengan adanya SKB ini maka perjalanan di libur panjang Isra Mikraj dan Imlek nanti akan mengalami pengaturan juga pembatasan demi keselamatan, keamanan, kenyamanan serta ketertiban bersama. Salah satunya ada pada aturan kendaraan angkutan barang,” kata dia.

    Dia bilang, kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yakni yang mengangkut BBM/BBG, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), barang ekspor/impor dari/ke pelabuhan laut, hantaran uang, penanganan bencana, hewan dan pakan ternak, pupuk, serta barang pokok.

    Namun kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang serta ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Selain itu, bagi kendaraan angkutan barang ekspor/impor dilengkapi dengan stiker yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang.

    “Kita sudah biasa melalukan pengaturan ini sama seperti sebelumnya saat periode Natal dan Tahun Baru. Hal ini dilakukan agar meningkatkan kelancaran lalu lintas mengingat jumlah volume kendaraan diprediksi akan bertambah,” jelasnya.

    Adapun waktu pelaksanaan pembatasan operasional angkutan barang di ruas tol sebagai berikut:

    1. Jumat 24 Januari 2025 pukul 00.00 WIB sampai Sabtu, 25 Januari 2025 pukul 24.00 WIB

    2. Rabu, 29 Januari 2025 pukul 00.00 – 24.00 WIB.

    Ruas jalan tol yang dibatasi sebagai berikut: 

    1. Jakarta Outer Ring Road (JORR)

    2. Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi

    3. Jakarta – Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang

    4. Krapyak – Jatingaleh, (Semarang)

    5. Jatingaleh – Srondol, (Semarang)

    6. Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang)

    7. Semarang – Solo

  • 12 Tahun Jualan Jambu, Rina Nangis Diberi Amplop Isi Uang Tunai, Baru Pertama Kali Dapat Bantuan

    12 Tahun Jualan Jambu, Rina Nangis Diberi Amplop Isi Uang Tunai, Baru Pertama Kali Dapat Bantuan

    TRIBUNJATIM.COM – Tangis Rina (49) penjual jambu pecah saat diberi amplop isi uang tunai.

    Ia tak menyangka mendapat bantuan dari orang.

    Ia mengaku baru pertama kali mendapat bantuan selama 12 tahun berjualan jambu.

    Rina sendiri tiap hari jualan jambu di Jalan Gub H Bastari, Jakabaring, Palembang.

    Di tengah keramaian jalan, Rina tidak menyangka hari itu ia akan menerima sebuah bantuan yang mengubah hidupnya.

    Pada Selasa (14/1/2025), di tengah kesibukan berjualan jambu, Rina dikejutkan oleh seorang perempuan yang datang menghampirinya.

    Perempuan tersebut mengenakan rompi bertuliskan #AR7, yang langsung memberikan sembako dan amplop berisi uang tunai.

    Rina terkejut dan tidak bisa menahan air mata.

    Ia yang selama ini harus berjuang keras untuk menghidupi anak-anaknya, tidak menyangka akan mendapatkan keberkahan berupa bantuan tersebut.

    “Bantuan ini saya terima dengan hati yang penuh haru. Ini pertama kalinya saya mendapatkan bantuan sebesar ini. Saya belum pernah menerima bantuan dari siapa pun sebelumnya,” ujar Rina, sembari menahan tangis.

    Rina menceritakan, dirinya berjualan jambu dan makanan ringan sejak lebih dari satu dekade lalu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

    Sebelumnya, suaminya bekerja sebagai sopir truk.

    Rina, penjual Jambu di Jalan Gubernur HA Bastari menangis haru terima bantuan dari Polwan Polda Sumsel. (Dokumen Polisi via Sripoku)

    Namun sejak mengalami sakit katarak dan menjalani operasi dua tahun lalu, suaminya hanya bisa beristirahat di rumah.

    Dengan keempat anaknya yang masih bersekolah dan lima anak lainnya yang sudah berkeluarga, Rina harus berusaha keras agar ekonomi keluarga tetap bertahan.

    Sejak suaminya sakit, Rina merasa beban hidup semakin berat.

    “Kadang saya jualan jambu, kadang juga jualan kerupuk keliling, kadang-kadang ada cucu saya yang menemani,” ujar Rina dengan wajah yang lelah namun penuh semangat.

    Meski begitu, harapan hidupnya tetap tinggi.

    Ia berusaha keras untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

    Tiba-tiba, keajaiban datang saat dirinya tidak mengharapkannya.

    Seorang anggota Polwan Polda Sumsel datang memberikan bantuan yang sangat berarti baginya.

    Rina tidak bisa menahan air mata haru ketika menerima bantuan yang diberikan oleh perempuan tersebut.

    “Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Ini sangat berarti buat saya dan keluarga. Uang yang saya terima ini akan saya gunakan untuk modal usaha,” kata Rina dengan wajah penuh syukur.

    Menurut Rina, ia merasa sangat terbantu dengan adanya program AR7 yang dilaksanakan oleh Polda Sumsel ini. 

    “Saya berharap agar rezeki yang saya terima ini bisa berkah dan bermanfaat untuk keluarga saya,” tambahnya.

    Rina kini lebih optimis untuk melanjutkan usahanya.

    Ia mengungkapkan, bantuan tersebut tidak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga memberikan semangat baru untuk berjuang.

    “Mudah-mudahan, bantuan ini bisa menjadi awal yang baik untuk kehidupan kami ke depan,” ujar Rina dengan penuh harap.

    Di balik bantuan yang diterima Rina, ada sebuah pesan moral yang tersirat.

    Terkadang, sebuah kebaikan datang di waktu yang tepat, mengubah hidup seseorang dan memberikan harapan baru.

    Seperti yang terjadi pada Rina, yang tak pernah menduga akan mendapatkan keberkahan melalui tangan-tangan baik dari polisi dan program AR7 yang dilaksanakan oleh Polda Sumsel.

    Dengan bantuan ini, Rina merasa sedikit lebih ringan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

    Ia berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, bahwa di tengah kesulitan, ada selalu harapan yang datang dalam bentuk yang tak terduga.

    Hal serupa juga dialami lansia penjual jamu gendong bernama Mbah Parmi jualan jamu di Taman Blambangan, Banyuwangi.

    Wanita berusia 70 tahun ini sudah 56 tahun jualan jamu gendong.

    Dari inilah, Mbah Parmi bisa menghidupi dirinya sendiri.

    Langkah lambat Mbah Parmi tampak kontras dengan lalu lalang kendaraan yang lewat sekitar Taman Blambangan.

    Ia menyusuri jalanan sambil menggendong tenggok atau keranjang jamu gendong.

    Isinya lima botol besar jamu, satu termos air, dan gelas-gelas kecil.

    Mbah Parmi juga menenteng ember kecil.

    “Ini buatan saya sendiri, gulanya pakai gula Jawa asli, mau nduk?” tanya Parmi kepada pembeli yang tampak tertarik pada dagangannya tersebut.

    Ketika pembeli mengangguk tanda setuju, dengan hati-hati tangannya yang sudah dipenuhi garis-garis keriput melepas tali gendongan dengan cekatan dan segera menurunkan keranjang jamu.

    “Ada macam-macam jamunya. Kunyit asam, beras kencur, kunci suruh, ada banyak,” urainya dengan suara lirih.

    Parmi mendengarkan permasalahan tubuh yang dihadapi pembeli.

    Ia kemudian meracik segelas jamu yang dinikmati pembeli.

    Tak lupa dengan perasan jeruk nipis di bagian akhir, jamu yang dijualnya Rp5.000 per gelas ini pun siap disajikan.

    “Saya persiapan mulai jam 3 pagi, setelah turun (usai) subuh saya keliling, sampai rumah lagi biasanya jam 11 atau 12 siang,” cerita Parmi.

    Dia berangkat sendiri, pulang pun sendiri.

    Pada masa senjanya, warga Lingkungan Karangbaru, Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi, ini masih melakukan semuanya sendiri.

    “Anak saya lima sudah keluar (mandiri) semua. Saya sendiri tidak apa, tidak ingin merepotkan,” tuturnya.

    Berjualan jamu sejak tahun 1969, Parmi memperoleh penghasilan bersih rata-rata sehari Rp50.000 yang dia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari.

    “Uangnya untuk makan sehari-hari,” ujarnya sambil tersenyum.

    Bertahun-tahun mencari nafkah dengan menyusuri jalanan bukan hal yang mudah bagi Parmi, terlebih dia adalah seorang wanita. 

    “Pernah hilang uang,” katanya singkat dan enggan meneruskan lebih jauh karena ingin segera sampai rumah untuk mengistirahatkan badan. 

    Parmi juga mengaku tak punya harapan khusus.

    Baginya, mendapatkan penghasilan dari jerih payahnya sendiri sudah disyukurinya.

    Terkadang ia juga diringankan dengan bantuan yang didapat dari tetangga. 

    “Tidak ada (harapan khusus), (semoga) sehat terus supaya bisa jualan buat makan,” pungkas Mbah Parmi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • 2 Maling Satroni Permukiman di Genteng Surabaya, Satu di Antaranya Pakai Jaket Driver Ojek Online

    2 Maling Satroni Permukiman di Genteng Surabaya, Satu di Antaranya Pakai Jaket Driver Ojek Online

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Viral di media sosial dua orang maling berkomplot mencuri motor di permukiman padat penduduk kawasan Jalan Kebangsren Gang 1, Genteng, Surabaya, Minggu (5/1/2025) dini hari. 

    Berdasarkan video CCTV berdurasi 54 detik yang diterima TribunJatim.com, salah satu pelaku tampak memakai atribut jaket pengendara ojek online warna hijau.

    Ia bertugas sebagai joki motor sarana aksi yang juga bertindak memantau situasi di lokasi kejadian.

    Sedangkan seorang temannya memakai jaket hitam, bercelana pendek, dan berhelm warna biru.

    Ia bertindak sebagai eksekutor pencurian yang mendorong motor korban menyusuri gang sempit yang sepi. 

    Ternyata motor yang dicuri dua orang maling itu, adalah motor Honda Beat bernopol AG-4146-OAD milik IDF (30) warga setempat yang juga bekerja sebagai ojol (ojek online) pengantar makanan.

    Ceritanya, korban IDF baru menyadari motornya hilang saat hendak berangkat mengantar pesanan makanan pelanggan pukul 11.00 WIB. 

    Saat melihat depan rumahnya, ternyata motor sudah raib bak ditelan bumi. 

    Tapi, saat memeriksa rekaman CCTV di gang tersebut, ternyata motornya dicuri oleh dua orang maling yang beraksi sekitar pukul 04.51 WIB.

    “Pelakunya dua orang. Sebelumnya motor itu saya buat aktivas antar pesanan makanan. Malam minggu jam 11 malam saya sudah sampai kos,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (20/1/2025). 

    Akibat pencurian tersebut, korban IDF mengalami kerugian hingga kisaran Rp 12 juta.

    Apalagi motor tersebut dibeli secara mengangsur hingga lunas, sejak beberapa tahun lalu. 

    Namun, ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.

    Ia berharap para pelaku dapat segera ditangkap.

    Karena kejahatan curanmor juga sempat menimpa tetangga depan rumahnya beberapa tahun lalu.

    “Saya baru 2 bulan kerja ojol kirim makanan. Saya sudah lapor ke Polsek Genteng pada hari Minggu sekitar jam 2 siang. Kerugian Rp 12 juta. Status motor, sudah lunas,” pungkasnya. 

  • Kecanduan Karaoke Bersama LC, Pengangguran di Ponorogo Nekat Curi Motor untuk Modal

    Kecanduan Karaoke Bersama LC, Pengangguran di Ponorogo Nekat Curi Motor untuk Modal

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Kecanduan karaoke bersama pemandu lagu (PL), membuat pengangguran di Ponorogo berinisial TES (29) nekat mencuri sepeda motor.

    Lantaran TES sudah kepengen karaoke bersama LC langganannya, tetapi uang tidak ada. Warga Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo nekat mencuri tetangga satu desa di rumah Novian Martin pada 22 Desember 2024 malam.

    Di rumah korban, TES menggasak berbagai macam. Mulai uang Rp 600 ribu, handphone sampai sepeda motor beat milik korban.

    Setelah sepeda motor didapat, kemudian dijual ke salah satu show room motor second. Namun pemilik show room curiga, karena pelaku tidak bisa menunjukkan BPKB.

    Hingga petugas Satreskrim Polres Ponorogo mengetahui hal tersebut. Kemudian melakukan serangkaian penyidikan dan menangkap di rumah pelaku,

    “Saya belum nikah. Menjual motor untuk karaoke,” ungkap pelaku TES saat ditanyai Kaporles Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (20/1/2025).

    Ditanya lebih dalam, TES menjelaskan bahwa karaoke sendiri dengan menyewa pemandu lagu (PL).

    “Karaoke sama LC (Pemandu Lagu) pak,” tambahnya.

    Dia menambahkan setiap karaoke memerlukan uang minimal Rp 1 juta. Namun karena dia pengangguran, dan hasrat untuk karaoke ada, dia pun nekat mencuri.

    “LC (pemandu lagu) orang Nganjuk. Ya cuma satu itu. Setiap karaoke sama LC habis Rp 1 juta,” tegasnya. 

    Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo menjelaskan bahwa pelaku dijerat pasal 363 ke 3 huruf e dan ke 5 huruf e.

    “Ini menjadi himbauan bagi masyarakat Ponorogo agar lebih waspada, mawas diri, bisa menyimpan kendaraan bisa aman di rumah masing-masing. Karena modusnya ini kendaraan di dalam rumah, kunci ditaruh di dekat kendaraan,” pungkasnya.

    Keluar Masuk Penjara 4 Kali Demi Nyanyi Bareng LC

    Pelaku pencurian sepeda motor di Ponorogo berinisial TES (29) dengan alasan untuk modal karaoke bareng pemandu lagu (PL) atau LC ternyata tidak hanya sekali,

    Warga Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo merupakan residivis 4 kali dengan kasus yang sama. “Semua adalah pencurian dengan pemberatan,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Selasa (21/1/2025).

    AKBP Andin dari catatan Satreskrim Polres Ponorogo dan pengakuan TES telah keluar masuk penjara. TES melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan.

    Pelaku Curanmor berinisial TES saat dibawa ke Mapolres Ponorogo. Kecanduan karaoke bersama pemandu lagu (PL), membuat pengangguran di Ponorogo berinisial TES (29) nekat mencuri sepeda motor. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

    “Hasil pemeriksaan, sesuai pengakuan pelaku dan database di kemenkumham, pelaku 4 kali melakukan pencurian,” kata AKBP Andin ketika dikonfirmasi.

    Berawal tahun 2015, pelaku melakukan curat sasaran sepeda motor. Ditangkap diproses, kemudian keluar penjara. Namun tak kapok, 2019 melakukan curat lagi tapi yang dicuri uang.

    “Masuk penjara dan keluar lagi. Masih tidak kapok 2020 melakukan lagi curat uang tunai. Dan ini 2025 kembali curat motor milik tetangganya,” tegasnya.

    Menurutnya, setiap ditangkap selalu beralasan kecanduan karaoke. Pelaku TES ini pengangguran, terkadang mengamen atau serabutan lainnya. 

    “Tapi kalau ndak punya, hasrat karaoke datang, pelaku ngakunya ya mencuri itu tadi,” papar lulusan AKPOL 2005 ini,

    Terakhir ini, jelas dia, pelaku TES mencuri sepeda motor, uang dan handphone milik tetangganya. Bahkan TES telah mengawasi rumah milik Novian Martin.

    “Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,” tegas mantan Waka Polres Berau Polda Kalimantan Timur ini.

    Sementara pelaku TES mengaku memang kecanduan karaoke dengan LC. Ketika tidak punya uang, dia beraksi melakukan pencurian. Dan telah empat kali.

    “Ya gak ada modal karaoke sama LC, ya mencuri. Nyesel sudah empat kali. Kasihan bapak saya. Setiap nyanyi habis Rp 1 juta,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kecanduan karaoke bersama pemandu lagu (PL), membuat pengangguran di Ponorogo berinisial TES (29) nekat mencuri sepeda motor.

    Ilustrasi mic karaoke – Seorang pria dikeroyok teman LC akibat tak membayar sesuai perjanjian (Pexels/Yasmine Figueiredo)

    Lantaran TES sudah kepengen karaoke bersama LC langganannya, tetapi uang tidak ada. Warga Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo nekat mencuri tetangga satu desa di rumah Novian Martin pada 22 Desember 2024 malam.

    Di rumah korban, TES menggasak berbagai macam. Mulai uang Rp 600 ribu, handphone sampai sepeda motor beat milik korban.

    Setelah sepeda motor didapat, kemudian dijual ke salah satu show room motor second. Namun pemilik show room curiga, karena pelaku tidak bisa menunjukkan BPKB.

    Hingga petugas Satreskrim Polres Ponorogo mengetahui hal tersebut. Kemudian melakukan serangkaian penyidikan dan menangkap di rumah pelaku. 

    Kasus lain, Ariel (34) warga Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi korban pengeroyokan di sebuah tempat karaoke.

    Pengeroyokan itu bermula saat temannya, Rudi ingin menagih utang ke seorang Lady Companion (LC) karaoke tersebut.

    Akibat pengeroyokan itu, Ariel mengalami patah tulang hidung akibat pengeroyokan itu.

    Kini, Ariel baru saja selesai menjalani operasi Rumah Sakit Jember Klinik

    Menurut Muhammad Zainudin selaku pengacara korban, kasus pemukulan itu terjadi tanggal 4 November 2024.

    Saat itu kliennya dan temannya, Rudi, hendak berkaraoke di tempat kejadian.

    “Sesampai di lokasi, Rudi bertemu temennya, seorang perempuan yang bekerja sebagai LC (lady companion), yang punya utang kepada teman korban,” kata Zain, Rabu, (13/11/2024), dikutip dari Tribun Jatim.

    Pada waktu itu Rudi berupaya membuntuti LC itu guna menagih utang yang tak kunjung dilunasi.

    “LC itu masuk ke sebuah room, lalu Rudi mengetuk pintu room. Karena tidak mendapat respons, lalu pergi ke depan pintu keluar (karaoke),” ujar Zain.

    Setelah keluar dari ruangan, Rudi dibuntuti oleh tiga hingga lima orang laki-laki yang keluar dari ruangan LC tadi.

    Kemudian, terjadilah cekcok di antara Rudi dan beberapa orang itu.

    “Sampai akhirnya si Rudi ini dipukuli oleh teman perempuan tersebut. Melihat temannya dipukul, klien kami  hendak melerai mereka, ternyata malah ikut dipukuli juga,” kata Zain menjelaskan.

    “Pengeroyokan dilakukan oleh sekitar 3 hingga 5 orang di tempat karaoke ini. Pengeroyok ini tidak dikenal oleh klien kami, kecuali yang perempuan mungkin kenal.”

    Dia mengatakan kliennya mengalami luka pada kening dan bawah mata. Bahkan, tulang hidung patah.

    “Jadi patah permanen kalau tidak dioperasi posisi tetap patah seperti itu. Hasil CT scan dari rumah sakit seperti itu.”

    Korban tak terima dengan pemukulan itu sehingga menempuh jalur hukum.

    Dia ingin para pelaku diadili.

    “Kami melaporkan ke polisi dan kami mohon untuk segera tindakan oleh petugas. Karena klien kami mengalami penganiayaan cukup berat,” paparnya.

    Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Iptu Bagus Dwi Setiawan berujar pihaknya telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Identitas (pelaku) sudah dikantongi oleh petugas dan sedang dilakukan  pengejaran. Kami juga sudah meminta keterangan korban, dan alat bukti visum dari dokter. Serta rekaman CCTV di lokasi menjadi bukti petunjuk,” katanya.

  • Hasil Liga 4 Jatim: Persedikab Kediri Bungkam Malang United 4-0, Fikri Afrian Cetak Hattrick 

    Hasil Liga 4 Jatim: Persedikab Kediri Bungkam Malang United 4-0, Fikri Afrian Cetak Hattrick 

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Persedikab Kediri mengawali langkah di Babak 32 Besar Liga 4 Jatim 2025 dengan kemenangan telak.

    Bermain di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Senin (20/1/2025) sore, skuad Bledug Kelud tampil dominan dan mengalahkan Malang United dengan skor 4-0.

    Fikri Afrian Mahardika menjadi bintang kemenangan dengan hattrick, sementara satu gol lainnya dicetak oleh Yohanis Don Bosco.  

    Sejak awal laga, Persedikab Kediri langsung tampil menyerang. Anak asuh Ambitie Dolus Cahyana tak ingin membuang kesempatan untuk meraih tiga poin di laga perdana. Namun, meski menguasai permainan, mereka baru bisa mencetak gol di menit ke-38.  

    Gol pembuka datang dari kaki Yohanis Don Bosco yang melepaskan tembakan keras dari sisi kanan kotak penalti. Bola meluncur deras dan tak mampu dihalau kiper Malang United, Gahad Ahmad. Hingga turun minum, Persedikab unggul 1-0.  

    Memasuki babak kedua, Persedikab semakin menggempur pertahanan Malang United. Hasilnya, mereka menambah keunggulan di menit ke-52. Fikri Afrian Mahardika mencetak gol pertamanya lewat tendangan keras setelah menerima umpan matang dari Galih Akbar di sisi kiri.  

    Keunggulan semakin melebar saat Persedikab mendapat hadiah penalti di menit ke-68. Fikri yang dijatuhkan di kotak terlarang sukses mengeksekusi penalti dengan tenang, membawa timnya unggul 3-0.  

    Malang United sempat memberikan perlawanan. Ilham Wobisono nyaris memperkecil ketertinggalan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti, namun kiper Persedikab, Fariz Frizky, berhasil menepisnya.  

    Di menit-menit akhir pertandingan, Fikri Afrian kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia mencetak gol ketiganya lewat sontekan pendek di depan gawang, sekaligus memastikan kemenangan telak 4-0 untuk Persedikab Kediri.  

    Meski menang telak, pelatih Persedikab, Ambitie Dolus Cahyana, mengaku masih belum sepenuhnya puas dengan performa anak asuhnya. Ia menyoroti beberapa kesalahan yang harus diperbaiki sebelum menghadapi laga berikutnya.  

    “Kami bersyukur menang dan tidak ada pemain yang cedera, tapi ada kartu-kartu yang seharusnya bisa dihindari. Ini jadi bahan evaluasi karena pertandingan ke depan akan semakin berat. Saya juga merasa tim ini sebenarnya bisa tampil lebih maksimal,” kata Ambitie.  

    Di sisi lain, pelatih Malang United, Bambang Pujo, mengaku kecewa dengan performa timnya yang jauh dari ekspektasi. Ia tak menyangka anak asuhnya bisa tertinggal dan belum bisa main secara maksimal. 

    “Saya tidak menyangka para pemain tampil kurang maksimal. Saat latihan dan babak penyisihan, mereka tidak mengalami kendala seperti keram atau kelelahan. Ini akan jadi bahan evaluasi bagi kami agar tampil lebih baik di laga berikutnya,” kata Bambang.  

    Berkat kemenangan ini, Persedikab Kediri langsung memuncaki klasemen Grup EE di Babak 32 Besar Liga 4 Jatim 2025. Selanjutnya, mereka akan menghadapi PS Mojokerto Putra pada Rabu (22/1/2025).  

  • Boyamin MAKI Gugat Praperadilan KKP usai Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Pemilik Pagar Laut Tangerang – Halaman all

    Boyamin MAKI Gugat Praperadilan KKP usai Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Pemilik Pagar Laut Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menggugat praperadilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena tidak kunjung menetapkan tersangka terkait pemilik pagar laut sepanjang 30 kilometer yang berdiri di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Adapun gugatan praperadilan tersebut didaftarkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dengan register perkara Nomor 01/Pid.Prap/2025/PN.Jkt.Pst pada Senin (20/1/2025).

    Dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Boyamin mengatakan tindakan yang dilakukan KKP tersebut menjadi wujud penghentian penyidikan.

    Selain itu, upaya KKP dengan memberikan kesempatan selama 20 hari agar pemilik pagar laut tersebut mengaku juga dianggap tindakan ceroboh.

    Boyamin mengatakan hal semacam yang dilakukan KKP justru membuat adanya potensi pemilik bakal melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.

    “Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memberikan pernyataan umum bahwa telah melakukan penyidikan dan penyegelan atas pagar bambu di laut utara Kabupaten Tangerang.”

    “Namun, belum menetapkan tersangka (dan) bahkan memberikan tenggat waktu 20 hari untuk memberikan kesempatan terduga pelaku muncul memberikan pengakuan,” kata Boyamin.

    Di sisi lain, berdasarkan materi perkara yang diterima Tribunnews.com dari Boyamin, KKP dalam hal ini termohon, telah mengetahui adanya pagar laut sejak awal pembangunan.

    “Bahwa termohon telah mengetahui adanya pembangunan pagar laut tersebut saat progres pembangunan baru mencapai sekitar 10 km, namun tidak melakukan tindakan apapun,” demikian poin ketiga pokok perkara gugatan.

    Lalu, adanya pagar laut itu juga dianggap telah melanggar Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang DKP Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2023 serta Pasal 73 ayat 1 UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.

    Pasca ramainya pemberitaan terkait adanya pagar laut tersebut, lantas KKP melakukan penyegelan pada 9 Januari 2025 lalu.

    Adapun niat penyegelan tersebut untuk kepentingan penyidikan dan penetapan tersangka dalam pembangunan pagar laut tersebut.

    Namun, KKP justru tidak segera menetapkan tersangka tersebut dan berujung adanya pembongkaran pagar laut yang seharusnya menjadi barang bukti untuk menangkap pemiliknya.

    Pembongkaran itu, seperti diketahui, dilakukan TNI AL bersama masyarakat sekitar pada Sabtu (18/1/2025).

    “Bahwa karena tidak segera menetapkan tersangka, maka peluang terjadinya perusakan barang bukti pagar laut yang telah disegel tersebut semakin terbuka.”

    “Hal mana terbukti dengan adanya pembongkaran pagar laut oleh personel TNI Angkatan Laut, padahal penyegelan pagar laut jelas-jelas untuk kepentingan penyidikan tindak pidana,” demikian isi pokok perkara nomor 10.

    Sementara, Boyamin mengajukan enam petitum agar dikabulkan hakim PN Jakarta Pusat yaitu:

    Menyatakan menerima dan mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya;
    Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan memutus permohonan pemeriksaan praperadilan atas perkara a quo;
    Menyatakan pemohon sah dan berdasar hukum sebagai pihak ketiga yang berkepentingan untuk mengajukan permohonan praperadilan atas perkara a quo;
    Menyatakan secara hukum termohon telah melakukan penghentian penyidikan secara tidak sah pada perkara tindak pidana pembangunan pagar laut secara ilegal di wilayah perairan laut di Kabupaten Tangerang;
    Memerintahkan termohon untuk segera menyelesaikan penyidikan dan menetapkan tersangka tindak pidana pembangunan pagar laut secara ilegal di wilayah perairan laut di Kabupaten Tangerang;
    Menghukum termohon untuk membayar biaya perkara.

    KKP-TNI AL Sepakat Bongkar Pagar Laut Tangerang

    KKP telah sepakat dengan TNI AL akan mulai membongkar pagar laut di Tangerang pada Rabu (22/1/2025) lusa.

    Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono didampingi Wakil Menteri KP Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan menyampaikan telah berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan jajarannya.

    Trenggono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Ali untuk mengevaluasi terkait pagar laut.

    Ia menjelaskan sebelum melakukan pembongkaran pagar laut pihaknya akan kembali melakukan rapat koordinasi dengan TNI AL pada Rabu (22/1/2025) pagi.

    “Jadi kita akan memberikan batasan waktu sampai dengan besok Rabu pagi, kita akan rapat koordinasi Rabu pagi, lalu siangnya kita akan melakukan tindakan pembongkaran. Begitu ya Pak KSAL?” tanya Trenggono dikutip dari video di akun Instagram resmi Trenggono @swtrenggono yang diunggah pada Senin (20/1/2025).

    Ali yang berdiri di sebelahnya pun menyetujui apa yang disampaikan Trenggono. Ia juga tampak mengacungkan jempol tangannya sebagai tanda sepakat.

    “Siap Bapak, setuju,” tegas Ali.

    Ali menjelaskan pada Senin (20/1/2025) pihaknya bersama Menteri dan Wakil Menteri KKP telah melaksanakan evaluasi terkait pembongkaran pagar laut.

    Satu di antaranya, ungkap Ali, terkait dengan cara pembongkaran pagar laut tersebut.

    “Jadi pagi ini kami bersama Pak Menteri dengan Pak Wamen melaksanakan evaluasi bagaimana cara yang baik, aman, cepat, dan praktis untuk bisa membantu masyarakat nelayan. Karena itu instruksi dari Bapak Presiden kan TNI harus bisa membantu kesulitan masyarakat,” ungkap Ali.

    Sempat Beda Pandangan

    Diberitakan sebelumnya, KKP dan TNI AL sempat berbeda pandangan soal pembongkaran pagar laut di Tangerang.

    TNI Angkatan Laut (AL) mulai melakukan pembongkaran pagar laut yang penanggungjawabnya masih menjadi misteri di perairan Tangerang pada Sabtu (18/1/2025) lalu.

    Namun , KKP empat memiliki pandangan yang berbeda terkait pembongkaran pagar laut tersebut.

    Trenggono mengaku telah berkomunikasi via telepon dengan Ali agar operasi pembongkaran pagar laut dapat dihentikan.

    “Sekarang belum semuanya (pagar dibongkar) tapi tadi KSAL sudah nelpon pas rapat, habis ini saya akan berkoordinasi dengan beliau,” ujar dia kepada wartawan di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali pada Minggu (19/1/2025).

    Trenggono juga mengatakan pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer tersebut masih menjadi barang bukti dalam proses penyelidikan oleh KKP. 

    Dia juga khawatir pencabutan pagar tanpa pengelolaan yang baik dapat menimbulkan dampak lain, termasuk terbawanya bambu oleh arus laut.

    “Barang bukti yang masih dalam penyelidikan sebaiknya tidak dibongkar. Jika dibongkar, bisa menimbulkan masalah baru seperti terganggunya arus laut,” ujar dia.

    Menurut Trenggono, pagar tersebut harus tetap berada di lokasi hingga KKP berhasil mengungkap dalang di balik pemasangan pagar misterius ini.

    “Pencabutan itu mudah, tapi lebih penting untuk memastikan siapa yang memasang. Setelah semuanya jelas, baru pembongkaran dilakukan,” tambah dia.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Gita Irawan)

    Artikel lain terkait Pagar Laut 30 Km di Tangerang 

  • Sumbangan Hunian dari Qatar Bakal Dibanderol hingga Rp 327 Juta Per Unit – Halaman all

    Sumbangan Hunian dari Qatar Bakal Dibanderol hingga Rp 327 Juta Per Unit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan sumbangan 1 juta hunian dari investor Qatar akan dibanderol sekitar 16-20 ribu dolar Amerika Serikat (AS) untuk satu unitnya.

    Bila dikonversi ke rupiah, dengan asumsi kurs Rp 16.387 per dolar AS, satu unit akan dibanderol sebesar Rp 262 juta hingga Rp 327 juta.

    Sebagaimana diketahui, 1 juta hunian ini akan berprioritas pada pembangunan vertical housing atau rumah susun di perkotaan.

    Nantinya tiap unit yang dibangun paling kecil bertipe 36. Jakarta, Jawa Barat, dan Banten menjadi tiga daerah yang diprioritaskan untuk pembangunan 1 juta unit ini.

    Penyediaan lahan untuk 1 juta unit di perkotaan ini akan disediakan oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Perum Perumnas.

    “Nilainya, misal dari Qatar itu apartemen, kurang lebih 16-20 ribu USD per unit,” kata Hashim ketika ditemui usai acara pelantikan Pejabat Tinggi Madya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).

    Pihak Qatar yang berinvestasi ini tak hanya datang dari pihak swasta, tetapi Pemerintah Qatar juga ikut menyumbang dalam Program 3 Juta Rumah gagasan Presiden Prabowo Subianto ini.

    Dari Pemerintah Qatar, dalam hal ini adalah Kantor Perdana Menteri Qatar, akan menyumbang 5 juta unit perumahan.

    Berbeda dengan yang investor pribadi, Pemerintah Qatar tidak mengkhususkan sumbangan untuk pembangunan hunian di perkotaan, tetapi juga di pedesaan.

    Untuk di perkotaan, rentang harga yang dibanderol per unit juga berbeda dengan investor pribadi. Hashim bilang Pemerintah Qatar mematok per unit dihargai mulai dari 18 ribu hingga 20 ribu dolar AS.

    “Kalau dari Pemerintah Qatar, karena itu ada campuran rumah-rumah di pedesaan, harganya kurang lebih Rp 75-100 juta. Unit-unit di kota kurang lebih 18-20 ribu dolar,” ujar Hashim.

    Jika ditotal, investasi dari pihak swasta Qatar untuk Program 3 Juta Rumah mencapai Rp 327 triliun.

    Angka tersebut berpotensi lebih besar lagi jika digabungkan dengan jumlah dari investasi yang dilakukan Pemerintah Qatar.