Author: Tribunnews.com

  • Jurnalis Indonesia Diajak Bikin Cerita Soal Dampak Perubahan Iklim, Bisa Dapat Hibah 2 Ribu Dolar AS

    Jurnalis Indonesia Diajak Bikin Cerita Soal Dampak Perubahan Iklim, Bisa Dapat Hibah 2 Ribu Dolar AS

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Para jurnalis di Indonesia diajak untuk bisa berpartisipasi dalam membuat cerita dan laporan media mengenai dampak dari perubahan iklim, utamanya di wilayah Asia Pasifik.

    Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI), Giwo Rubianto Wiyogo menuturkan hal itu sebagaimana program yang ditawarkan oleh Earth Journalism Network (EJN) untuk mengajak para jurnalis lebih peduli terhadap isu perubahan iklim, terutama mengenai lingkungan dan kesehatan.

    Bahkan, ia mengatakan bahwa EJN menawarkan hibah kepada 15-20 cerita yang terpilih dimana masing-masing jumlahnya mencapai 2000 dolar AS atau setara Rp 32.670.000.

    “Dimana itu bertujuan untuk mendukung pelaporan yang berfokus pada solusi oleh jurnalis di Asia Pasifik,” kata Giwo kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

    Giwo menjelaskan, selain pendanaan, para jurnalis terpilih nantinya juga akan menerima bimbingan editorial dan pelatihan jurnalistik.

    “Dimana para jurnalis berita-beritanya tentunya dapat menggugah, mendidik dan sekaligus dapat mencari solusi bagaimana pengaruh dampak yang buruk terhadap perubahan iklim terutama kepada ibu-ibu dan anak-anak,” tuturnya.

    Giwo menuturkan bahwa cerita mengenai dampak perubahan iklim ini paling lambat diserahkan pada Februari 2025 karena diharapkan bakal dimuat pada 31 Juli 2025.

    “Karenanya kami mengajak para jurnalis untuk membuat cerita tentang dampak perubahan iklim yang nanti akan diseleksi oleh pihak internasional,” tuturnya.

    Terlebih, Giwo menyebut Indonesia masuk ke dalam 50 peringkat yang tertinggi mengenai dampak dari perubahan iklim.

    “Dimana mayoritas yang menjadi korban dari perubahan iklim di Indonesia adalah para perempuan dan anak-anak,” tuturnya.

     

  • Hari Ini 4 Kebakaran Terjadi di Jakarta, Damkar Akui Kekurangan Petugas hingga Posko Pemadam 

    Hari Ini 4 Kebakaran Terjadi di Jakarta, Damkar Akui Kekurangan Petugas hingga Posko Pemadam 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Plt Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Satriadi Gunawan mengakui saat ini masih kekurangan petugas dan pos pemadam kebakaran.

    Satriadi bilang, saat ini belum semua kelurahan di Jakarta memiliki pos pemadam kebakaran.

    “Terkait dengan sarana prasarana yang, kami baru ada 170 pos pemadam kebakaran dari 267 kelurahan. Padahal seharusnya di amanat perda harus ada di 267 kelurahan,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Menurut rencana, tahun ini damkar bakal menambah lima pos pemadam kebakaran untuk menunjang response time yang cepat.

    Tak hanya itu, Satriadi mengaku, damkar DKI Jakarta saat ini juga masih kekurangan anggota personel.

    Pada 2024 lalu, total pegawai di lingkungan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mencapai 4.263 orang dengan rincian 1.745 berstatus Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), 1.874 Aparatur Sipil Negara (ASN(, 383 unsur staf, dan 261 PJLP non operasional.

    Jumlah ini disebut Satriadi masih sangat kurang karena idealnya jumlah pegawai di Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mencapai 11.200 orang.

    “Memang secara personel kami masih sangat kurang untuk mencapai response time,” ujar anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi ini.

    Untuk mengatasi hal ini, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta turut menggandeng masyarakat dengan membentuk relawan-relawan kebakaran di setiap kelurahan.

    Tak hanya itu, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta juga menyediakan 40 hydrant mandiri yang dibangun di daerah-daerah rawan kebakaran.

    “Lagi-lagi perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, kami juga selalu lakukan sosialisasi pemberdayaan masyarakat, karena pada prinsipnya api itu tidak langsung besar, tapi kecil dulu,” kata Satriadi.

    “Bagaimana masyarakat berdaya, bagaimana masyarakat bisa tangani kebakaran pada saat ini, itu adalah poin penting yang akan kami upayakan,” sambungnya.

    Sebagai informasi tambahan, hari ini ada empat insiden kebakaran yang terjadi di Jakarta.

    Kebakaran terjadi sejak dini hari hingga sore tadi dengan peristiwa terparah menyebabkan 1.797 jiwa mengungsi karena rumah mereka hangus dilalap si jago merah.

    Berikut daftarnya:

    1. Kebakaran di Kemayoran

    Insiden ini terjadi pada Selasa dini hari di permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Diduga dari korsleting listrik, kebakaran yang terjadi pada pukul 01.00 WIB itu menghanguskan 543 bangunan.

    Api merambat dengan cepat lantaran bangunan di lokasi berbahan tripleks atau semi permanen.

    Untuk memadamkan api, 29 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kebakaran. 

    Namun hujan yang sempat mengguyur lokasi tersebut tak membuat api cepat padam.

    Proses pemadaman baru dinyatakan usai pada pukul 11.00 WIB.

    Dari kejadian ini, sebanyak 607 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 1.797 jiwa mengungsi.

    Adapun tiga lokasi pengungsiannya yakni di Polres Metro Jakarta Pusat, Musala Al Hasanah, dan di Masjid Baiturrahman.

    2. Kebakaran di Tanah Abang

    Menjelang sore, kebakaran terjadi di Gedung Panin Bank di Jalan Jenderal Sudirman RT 001 RW 003 Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Ruang yang terbakar ialah ruang chiller AC di gedung tersebut dan diduga gegara dipicu aktivitas pengelasan yang diduga terkena berbahan glasswool. 

    Peristiwa itu berawal ketika pihak vendor melakukan proses instalasi pipa pergantian mesin chiller AC gedung. 

    Sebanyak 4 unit mobil pemadam dengan 16 personel dikerahkan untuk memastikan tidak ada penyalaan api. 

    Petugas sempat mengalami kendala di lokasi karena lalu lintas yang padat dan adanya busa di ruang pendingin AC. 

    Adapun area yang terbakar diperkirakan 5 meter persegi dan kerugian ditaksir sebanyak Rp 1 miliar. 

    3. Kebakaran di Jakarta Pusat

    Tak berselang lama, kebakaran melanda permukiman padat di Jalan Mangga Besar XIII RT 006 RW 004 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

    Video kebakaran ini pun viral di media sosial.

    Tampak sejumlah warga turun ke kali lalu mengambil air dengan ember secara estafet untuk memadamkan rumah yang terbakar di bantaran kali. 

    Terdengar suara kepanikan warga ketika kebakaran terjadi.

    Salah satu warga berteriak kepada seorang warga untuk menjauh dari rumah yang terbakar. 

    Untuk memadamkan api, sebanyak 19 unit mobil pemadam dengan 76 personel damkar dikerahkan ke lokasi kebakaran. 

    Petugas mulai melakukan pemadaman sekitar pukul 16.00 WIB. 

    4. Kebakaran di Cipayung

    Terakhir, insiden kebakaran terjadi di sebuah rumah usaha catering di Jalan Kramat Aris No. 43 RT 009 RW 003 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

    Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur menerima informasi kebakaran sekitar pukul 17.40 WIB. 

    Sebanyak 13 unit mobil pemadam beserta 65 personel damkar meluncur ke lokasi kebakaran. 

    Sekitar pukul 18.05 WIB, tim pemadam telah berhasil melakukan pendinginan di rumah tersebut agar tidak terjadi lagi penyalaan api.

     

  • KPPU Denda Google Rp202,5 Miliar, Ini Penyebabnya – Halaman all

    KPPU Denda Google Rp202,5 Miliar, Ini Penyebabnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memberikan sanksi denda kepada Google LLC dalam sidang putusan perkara dugaan monopoli yang dijadwalkan di Ruang Sidang KPPU, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025) malam.

    Ketua Majelis Hilman Pujana menyampaikan, terdapat dua pasal pelanggaran Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1999 terkait penyalahgunaan posisi dominan dalam penyelenggaraan Google Play Billing System

    “Terlapor terbukti melanggar Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,” ujar Hilman di Ruang Sidang KPPU, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2025).

    Hal tersebut terkait mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

     Selain itu, lanjut dia, Pasal 25 ayat 1 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait unsur posisi dominan serta menghalangi konsumen memperoleh barang atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas.

    Google LLC diminta untuk menghentikan kewajiban penggunaan Google Play Billing (BPB) System dalam Google Play Store. Selain itu, KPPU juga menjatuhkan denda kepada Google LLC sebesar Rp 202,5 miliar.

    “Menghukum terlapor membayar denda sebesar Rp 202.500.000 ke kas negara,” terangnya.

    Denda diharuskan disetor ke kas negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha satuan kerja KPPU melalui bank dengan kode penerimaan 425812 pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha.

    Selain itu, Google LLC harus mengumumkan pemberian kesempatan kepada seluruh developer untuk mengikuti program user choice billing (UCB). 

    Program tersebut memberikan insentif berupa pengurangan service sebesar minimal 5 persen selama kurun waktu 1 tahun sejak putusan tersebut berkekuatan hukum tetap.

    Hilman juga memerintahkan Google LLC untuk melaksanakan putusan tersebut selambatnya 30 hari sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap serta menyerahkan salinan bukti pembayaran denda tersebut ke KPPU.

    “Memerintahkan terlapor untuk menyerahkan jaminan bank sebesar 20 persen dari nilai denda ke KPPU paling lama 14 hari setelah menerima pemberitahuan putusan ini jika mengajukan upaya hukum keberatan,” tambahnya.

    Lalu, Google LLC diminta untuk membayar denda keterlambatan sebesar 2 persen per bulan dari nilai denda jika terlambat melakukan pembayaran denda.

    “Demikian keputusan ini ditetapkan musyawarah pada hari Selasa dan dibacakan terbuka untuk umum,” kata Hilman.

    KPPU menyampaikan Google LLC dapat mengajukan keberatan terhadap putusan tersebut melalui pengadilan niaga paling lama 14 hari setelah menerima pemberitahuan putusan KPPU.

    Jika tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari setelah menerima pemberitahuan putusan, dianggap menerima putusan Komisi.

    Sebelumnya diberitakan, agenda sidang putusan perkara dugaan monopoli oleh Google LLC dijadwalkan sekira pukul 13.00 WIB. Namun, baru dimulai pada 15.00 WIB. Terlihat tidak ada perwakilan perusahaan dari Google LLC.

    Di mana hanya terdapat tiga orang majelis di depan, yakni Hilman Pujana selaku ketua, lalu Mohammad Reza dan Eugenia Mardanugraha sebagai Anggota Majelis.

    Sedangkan, terdapat investigator di sisi kiri ruang sidang. Sementara, perwakilan Google LLC yang seharusnya berada di sisi kanan tidak hadir, sehingga hanya terdapat jejeran kursi kosong.

    Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur, dalam keterangannya menjelaskan, bahwa KPPU mulai melakukan penyidikan terhadap Google dan anak perusahaannya di Indonesia pada 14 September 2022.

    Kasusnya berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan posisi dominan, penjualan bersyarat, dan praktik diskriminasi dalam pendistribusian aplikasi secara digital di Indonesia.

    KPPU memulai penyidikkan dari hasil penilitan mereka terhadap kebijakan Google yang mewajibkan penggunaan Google Pay Billing pada transaksi jual-beli aplikasi di Google Play Store yang ada di setiap ponsel Android.

    Google Play Billing merupakan metode atau pembelian dalam aplikasi atas produk dan layanan digital yang didistribusikan di Google Play Store. Atas penggunaan sistem itu, Google mengenakan tarif/biaya layanan kepada aplikasi sebesar 15–30 persen dari pembelian.

    KPPU menduga Google mewajibkan penggunaan Google Play Billing untuk setiap pembelian produk dan layanan digital yang didistribusikan di Google Play Store. Selain itu, KPPU juga menduga Google tidak mengizinkan penggunaan alternatif pembayaran lain dalam Google Play Billing. 

    Pengembang aplikasi harus tunduk dan tidak dapat menolak kewajiban tersebut, karena Google dapat mengenakan sanksi berupa penghapusan aplikasi dari Google Play Store atau tidak mengizinkan pembaruan pada aplikasi tersebut. Kebijakan penggunaan Google Play Billing berlaku efektif pada 1 Juni 2022. 

    KPPU melanjutkan penyelidikan dugaan pelanggaran Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1999 terkait penyalahgunaan posisi dominan dalam penyelenggaraan Google Play Billing System ke tahap Pemberkasan pada 29 November 2023. Google diduga melanggar pasal 17, pasal 19, dan pasal 25 UU Nomor 5 Tahun 1999.

  • Dalam Setahun Ada 114 ASN Jakarta Bercerai, Alasan Pj Gubernur Bikin Pergub Mengatur Poligami

    Dalam Setahun Ada 114 ASN Jakarta Bercerai, Alasan Pj Gubernur Bikin Pergub Mengatur Poligami

    TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, mengungkap data mencengangkan soal angka perceraian aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta.

    Sepanjang 2024, ada 116 ASN Jakarta yang melaporkan perceraiannya.

    Kata eks Kapolri itu, angka sesungguhnya bisa lebih besar, sebab ada juga ASN yang tidak melaporkan perceraiannya.

    Menurut Tito, data tersebut turut mendasari terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta nomor 2 tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian.

    Pergub yang ditandatangani Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi itu memancing polemik, karena dianggap melegalkan poligami di kalangan ASN.

    “Triggernya Pergub itu dibuat karena adanya data di beliau (Pj Gubernur Jakarta), adanya banyaknya, cukup banyaknya angka perceraian di kalangan ASN Provinsi DKI.”

    “Tahun lalu, 2024, ada 116 yang dilaporkan, belum mungkin yang di luar itu. Beliau tergerak hatinya, ingin mencegah jangan sampai terjadi perceraian,” kata Tito di Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).

    Tito juga mengungkapkan, yang menjadi alasan perceraian mayoritas adalah urusan ranjang.

    “Salah satu faktor yang membuat perceraian adalah, mohon maaf, hubungan suami istri. Di antaranya ada istri yang karena sakit, tidak mampu melaksanakan kewajibannya dalam konteks biologis karena mungkin setelah itu ada cacat yang akhirnya gak bisa melakukan kewajiban.”

    “Dan ada juga yang dipicu karena, mohon maaf, karena setelah menikah cukup lama. Kemudian tidak memiliki keturunan,” kata Tito.

    Pergub Terbit

    Diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur menerbitkan Pergub nomor 2 tahun 2025 pada 6 Januari 2025.

    Dalam Pasal 4 Pergub itu dijelaskan bahwa ASN pria di lingkungan Pemprov diperbolehkan berpoligami alias memiliki istri lebih dari satu.

    Meski demikian, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi bila seorang ASN pria ingin memiliki istri lebih dari satu, salah satunya harus memiliki dari gubernur, sekretaris daerah, dan kepala perangkat daerah (PD) bagi pegawai ASN yang bertugas pada perangkat daerah dan unit pelaksana teknis (UPT).

    Kemudian, bagi pegawai ASN yang bertugas di kota administrasi/kabupaten administrasi wajib mengantongi izin dari wali kota/bupati.

    Selanjutnya, pegawai ASN yang bertugas pada biro harus memiliki izin dari kepala biro.

    Terakhir, bagi pegawai ASN yang bertugas pada Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di tingkat kota administrasi-kabupaten administrasi/kecamatan/kelurahan dan UKPD di bawah koordinasi suku dinas/suku basan harus mengantongi izin Kepala UKPD masing-masing.

    “Pegawai ASN pria yang akan beristri lebih dari seorang, wajib memperoleh izin dari pejabat yang berwenang sebelum melangsungkan perkawinan,” demikian aturan yang tertulis dalam Ayat (1) Pasal 4 Pergub Nomor 2/2025 dikutip Jumat (17/1/2025).

    Bagi ASN pria di lingkungan Pemprov Jakarta yang tak melakukan kewajiban memperoleh izin dari atasan sebelum melangsungkan pernikahan bakal dijatuhi sanksi hukuman disiplin berat.

    Pada Pasal 5 Pergub itu juga dijelaskan bahwa izin bisa diberikan apabila pegawai ASN pria tersebut memenuhi sejumlah kriteria.

    Syarat pertama adalah alasan yang diperbolehkan untuk melakukan perkawinan adalah istri tidak dapat menjalankan kewajibannya, istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan, atau, istri tidak dapat melahirkan keturunan setelah 10 tahun perkawinan.

    Syarat selanjutnya adalah mendapat persetujuan istri atau para istri secara tertulis, mempunyai penghasilan yang cukup untuk membiayai para istri dan para anak. 

    Kemudian, sanggup berlaku adil terhadap para istri dan para anak, tidak mengganggu tugas kedinasan, dan memiliki putusan pengadilan mengenai izin beristri lebih dari seorang.

    Namun, izin beristri lebih dari satu tidak dapat diberikan jika:

    a. bertentangan dengan ajaran/peraturan agama yang dianut Pegawai ASN yang bersangkutan;

    b. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud;

    c. bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

    d. alasan yang dikemukakan bertentangan dengan akal sehat; dan/atau

    e. mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan.

    Sebagai informasi tambahan, regulasi soal izin ASN berpoliga sejatinya bukan hal baru.

    Hal ini justru sudah diatur sejak tahun 1990 lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri – Halaman all

    Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) sore mengakibatkan sedikitnya 17 korban meninggal dunia.

    Sebanyak sembilan 9 orang lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga Selasa malam.

    Hingga Selasa (21/1/2025), tim gabungan masih mencari korban yang dilaporkan hilang. 

    Proses pencarian akan dilanjutkan hari ini, Rabu (22/1/2025).

    Sementara itu, 10 orang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan Puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

    Berikut daftar lengkap korban meninggal dan korban hilang dikutip dari Tribunjateng.com:

    Daftar Korban Meninggal

    Revalina (perempuan) 19 tahun warga Sipetung
    Suyati (perempuan) warga Tlogohendro
    Kiki Pramudita (laki-laki) 23 tahun warga Garung, Desa Yosorejo
    Sutar (49) warga Tlogopakis
    Riyanto (laki-laki) 50 tahun, warga Yosorejo
    Ayat (27) warga Desa Kasimpar
    Sumeri (30) warga warga Garung, Desa Yosorejo
    Doni (27) warga Desa Gumelem
    Winarko (27) warga Desa Gumelem
    Supari (37) warga Desa Kasimpar
    Sularso (44) warga Desa Kasimpar
    Inawati (23) warga Desa Kasimpar
    Afkar (4) laki-laki, warga Desa Kasimpar
    Khusnul Cholifah (35) perempuan, warga Desa Kasimpar
    Rokhim (40) laki-laki, warga Desa Kasimpar
    Rahmono (24) laki-laki, warga Desa Tlogohendro
    Joni Yulianto (45) laki-laki, warga Sragi

    Korban Belum Ditemukan

    M Teguh Imanto warga Desa kayupuring
    Abiyas warga Desa Kasimpar
    Giyanto warga Desa Gumelem
    Tegar Hariyanto warga Batang
    M Nasrullah Amin warga Pekalongan
    Asiah warga warga Tlogohendro
    Ta’ari warga Yosorejo
    Aurel warga Kasimpar
    Ta’adi warga Dusun Wonodadi, Desa Songgodadi

    Bencana alam ini terjadi karena hujan deras yang melanda Kabupaten Pekalongan sejak Senin (20/1/2025) sore.

    Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga meredam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.

    Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar. 

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana tersebut juga merusak dua jembatan sehingga akses menjadi terganggu.

    “Selain longsor, wilayah tersebut juga diterjang banjir bandang yang dipicu hujan deras sejak Senin (20/1/2025) sore,” ujarnya.

    “Kerugian akibat banjir bandang masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang,” kata Abdul Muhari, Selasa (21/1/2025).

    Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan mengungkapkan bagaimana prosesnya mengevakuasi istrinya setelah terjadi longsor di Petungkriyono pada Senin (21/1/2025) malam. (Kolase Tribunnews & Tangkap Layar Kompas TV)

    Warga Diimbau Evakuasi Mandiri

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga Kamis (23/1/2025), Kabupaten Pekalongan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

    Cuaca ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di area rawan.

    BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng atau tebing. 

    Abdul Muhari meminta warga memantau kondisi tanah di sekitar tempat tinggal mereka.

    “Jika hujan turun terus-menerus selama dua jam atau lebih, segera lakukan evakuasi mandiri demi keselamatan,” imbuhnya.

    Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah

    Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah menyebabkan 14 daerah terkena bencana dalam rentang waktu Senin (20/1/2025) pukul 19.00 hingga Selasa (21/1/2025) pukul 07.00 WIB. 

    Berdasarkan data BPBD Jateng, mayoritas wilayah terdampak berada di pesisir utara.

    Beberapa daerah yang dilanda banjir di antaranya Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, dan Demak. 

    Wilayah tengah seperti Grobogan, Sragen, Surakarta, dan Sukoharjo juga tak luput dari genangan air.

    Di bagian selatan, Banjarnegara turut terkena dampak.

    Selain banjir, tanah longsor terjadi di Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Banjarnegara.

    Pekalongan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

    Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerapkan status tanggap darurat selama 14 hari.

    Status tanggap darurat diterapkan menyusul bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mencatat, data terakhir sebanyak 17 korban yang dinyatakan meninggal dunia. 

    Kemudian 8 orang belum ditemukan, 10 orang luka-luka dan 3 orang sudah dibawa ke RSUD Kajen.

    “Pemerintah Kabupaten Pekalongan sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari kedepan,” kata M Yulian saat dihubungi Tribunjateng.com. 

    Sementara itu proses pencarian korban sementara dihentikan untuk keselamatan karena kondisi sudah berkabut dan cuaca mulai turun hujan.

    Yulian mengatakan, dampak dari bencana longsor dan banjir tidak hanya di Kabupaten Pekalongan, tidak hanya di Kecamatan Petungkriyono. 

    Ada sebanyak 11 kecamatan yang juga terdampak, bagian atas adalah longsor dan bagian bawah adalah banjir. 

    Di wilayah Pesanggrahan ada dua tanggul jebol yang menyebabkan 11 desa di Kecamatan Wonokerto terendam.

    “Saat ini persoalan paling penting adalah akses jalan yang masih terputus di Kecamatan Petungkriyono. Besok juga akan ada kunjungan BNPB,” ungkapnya. 

    Menurut Yulian, Pemkab Pekalongan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membuat jembatan darurat dari Kecamatan Doro ke Kecamatan Petungkriyono. 

    Ia menargetkan akan selesai Rabu atau Kamis besok. 

    Sebab, saat ini untuk menuju area yang terisolasi harus memutar lewat Kabupaten Banjarnegara selama 2- 3 jam.

    Sementara untuk jalan utama, pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan dengan menurunkan 2 unit alat berat.

    “Banyak titik-titik yang terjadi longsor. Alhamdulillah karena kerja sama TNI, Polri, relawan, dan warga, sehingga membantu percepatan,” jelasnya. 

    Yulian mengatakan, pihaknya besok (hari ini–red) akan kembali melakukan pencarian korban yang hilang.

    Ia memastikan juga semua kebutuhan selama masa tanggap darurat terpenuhi, mulai dari posko kesehatan, dan posko logistik.

    “Kami mengimbau karena cuaca buruk masih terjadi dalam beberapa hari kedepan, masyarakat harus waspada.” 

    “Beberapa warga mengungsi di rumah saudara. Tapi kami juga sudah menyiapkan pengungsian dan posko di kecamatan,” ungkapnya. 

    Sumber: (TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo/Budi Susanto/Iwan Arifianto/fba)

    Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Daftar Identitas Korban Longsor di Pekalongan, 17 Orang Tewas dan 9 Masih Hilang

  • 6 Kebakaran Terjadi di Jakarta Seharian: Ratusan Rumah Ludes hingga, Hingga Gedung Bank Besar Hangus

    6 Kebakaran Terjadi di Jakarta Seharian: Ratusan Rumah Ludes hingga, Hingga Gedung Bank Besar Hangus

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kebakaran masih menjadi momok bagi Jakarta. Dalam sehari, Selasa (21/5/2025), si jago merah mengamuk enam kali di wilayah berbeda.

    Api membuat atusan rumah ludes hingga bangunan bank besar hangus.

    Berikut TribunJakarta rangkum 6 kebakaran di Jakarta yang terjadi kemarin:

    1. Ratusan Rrumah di Kemayoran Ludes

    Pukul 01.00 WIB kebakran terjadi di permukiman padat penduduk Jalan Gempol Kemayoran, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Api meludeskan 543 bangunan yang mayoritas di antaranya merupakan rumah penduduk.

    Bangunan di lokasi yang berbahan tripleks atau semi permanen membuat api cepat menjalar.

    29 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kebakaran. 

    Proses pemadaman baru dinyatakan usai pada pukul 11.00 WIB.

    Dari kejadian ini, sebanyak 607 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 1.797 jiwa mengungsi.

    Adapun tiga lokasi pengungsiannya yakni di Polres Metro Jakarta Pusat, Musala Al Hasanah, dan di Masjid Baiturrahman.

    2. Gedung Bank Besar Hangus

    Menjelang sore, kebakaran terjadi di Gedung Panin Bank di Jalan Jenderal Sudirman RT 001 RW 003 Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Ruang yang terbakar ialah ruang chiller AC di gedung tersebut.

    Peristiwa itu berawal ketika pihak vendor melakukan proses instalasi pipa pergantian mesin chiller AC gedung. 

    Sebanyak 4 unit mobil pemadam dengan 16 personel dikerahkan untuk memastikan tidak ada penyalaan api. 

    Petugas sempat mengalami kendala di lokasi karena lalu lintas yang padat dan adanya busa di ruang pendingin AC. 

    Adapun area yang terbakar diperkirakan 5 meter persegi dan kerugian ditaksir sebanyak Rp 1 miliar. 

    3. Pemukiman Padat Mangga Besar

    Tak berselang lama, kebakaran melanda permukiman padat di Jalan Mangga Besar XIII RT 006 RW 004 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

    Video kebakaran ini pun viral di media sosial.

    Tampak sejumlah warga turun ke kali lalu mengambil air dengan ember secara estafet untuk memadamkan rumah yang terbakar di bantaran kali. 

    Terdengar suara kepanikan warga ketika kebakaran terjadi.

    Salah satu warga berteriak kepada seorang warga untuk menjauh dari rumah yang terbakar. 

    Untuk memadamkan api, sebanyak 19 unit mobil pemadam dengan 76 personel damkar dikerahkan ke lokasi kebakaran. 

    Petugas mulai melakukan pemadaman sekitar pukul 16.00 WIB. 

    4. Usaha Katering Terbakar

    Menjelang magrib, insiden kebakaran terjadi di sebuah rumah usaha katering di Jalan Kramat Aris No. 43 RT 009 RW 003 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

    Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur menerima informasi kebakaran sekitar pukul 17.40 WIB. 

    Sebanyak 13 unit mobil pemadam beserta 65 personel damkar meluncur ke lokasi kebakaran. 

    Sekitar pukul 18.05 WIB, tim pemadam telah berhasil melakukan pendinginan di rumah tersebut agar tidak terjadi lagi penyalaan api.

    5. Kebakaran Bengkel

    Pada malam hari, akun instagram @jakarta.terkini mengabarkan kebakaran terjadi di sebuah bengkel di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Menampilkan video kemacetan dengan mobil damkar yang sedang digunakan untuk pemadaman, kebakaran bengkel itu terlihat menyedot perhatian warga setempat.

    “Terjadi kebakaran bengkel di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan malam ini, Selasa (21/1/2025), belum diketahui penyebab kebakaran,” tulis akun tersebut.

    Sejumlah mobil Pemadam Kebakaran sudah hadir di lokasi dan mengakibatkan lalu lintas tersendat. 

    6. Kabel Terbakar

    Pukul 19.00 WIB, kabel utilitas di bilangan Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan terbakar.

    Peristiwa itu diunggah akun instagram @pasarminggu24jam.

    “Kebakaran terjadi pada rangkaian kabel udara yang berada di Jalan kebagusan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada Selasa (21/1/25) Pukul 19.00 WIB,” tulis akun tersebut.

    Akun tersebut menuliskan kebakaran tersebut diduga tersulut lantaran semrawutnya posisi kabel yang saling terikat.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • DPR Panggil Menteri Satryo Soemantri Hari Ini, Minta Penjelasan soal Kisruh di Kemendiktisaintek – Halaman all

    DPR Panggil Menteri Satryo Soemantri Hari Ini, Minta Penjelasan soal Kisruh di Kemendiktisaintek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro akan dipanggil DPR RI hari ini, Rabu (22/1/2025).

    Pemanggilan itu berkaitan dengan kisruh yang terjadi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

    Hal tersebut, sebelumnya telah disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

    “Insya Allah besok (hari ini), hari Rabu, kami akan Raker (rapat kerja) dengan Pak Mendikti beserta seluruh jajaran,” kata Lalu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Dalam Raker tersebut, kata Lulu, pihaknya akan meminta penjelasan Satryo mengenai kisruh di kementeriannya tersebut.

    “Nah di forum itulah kemungkinan kita akan tabayyun. Sebenarnya apa ini yang terjadi di Kemendikti, sehingga menimbulkan sorotan publik kemarin itu. Sungguh mengagetkan kita semua itu,” ujarnya.

    Lalu juga mengingatkan mengenai pentingnya para pemimpin di Kemendiktisaintek untuk meneladani prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.

    Dia menekankan, perlunya menjalankan filosofi Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, dalam kepemimpinan dan pelaksanaan tugas.

    “Kalau tiga prinsip ini dijalankan, saya rasa persoalan di Kemdikti seperti kemarin tidak akan terjadi,” ungkap Lalu.

    Menteri Satryo Ngaku Sudah Lapor Prabowo

    Mengenai polemik yang terjadi di kementerian yang dipimpinnya itu, Menteri Satryo mengaku sudah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto secara lengkap.

    Hal tersebut dilaporkan oleh Satryo melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya alias Mayor Teddy.

    “Sudah (melapor ke Prabowo). Saya melapornya lewat (Sekretaris Kabinet) Mayor Teddy, kemudian Mayor Teddy menyampaikan kepada Pak Presiden,” kata Satryo saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025).

    Satryo mengatakan tidak ada arahan khusus dari Presiden Prabowo soal polemik yang terjadi itu.

    Bahkan, Satryo menyampaikan Presiden Prabowo tak mempermasalahkannya.

    “Dan dari Presiden ke Mayor Teddy, dikatakan oleh beliau enggak ada masalah,” ujar Satryo.

    Satryo juga mengatakan tidak ada rencana pemanggilan yang dilayangkan kepadanya oleh Prabowo. 

    “Saya sampaikan detail. Saya sampaikan lewat Mayor Teddy semua yang terjadi. Kemudian juga hasil pertemuan ini juga saya sampaikan kepada beliau, sangat lengkap.”

    “Beliau kemudian menyampaikan kepada Presiden dan dari Presiden tidak ada instruksi lebih lanjut,” kata Satryo.

    Duduk Perkara

    Sebelumnya, Satryo didemo oleh pegawainya melalui unjuk rasa di depan kantor Kemenditiksaintek pada Senin (20/1/2025), karena diduga berperilaku tidak adil, arogan, dan kasar.

    Selain itu, para pegawai tersebut menggelar aksi demonstrasi karena mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian bernama Neni Herlina.

    Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan masalah yang ada di Kemendiktisaintek tidak baru saja terjadi.

    Masalah itu sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Satryo diangkat sebagai Mendiktisaintek oleh Presiden Prabowo.

    Suwitno mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan tidak sesuai dengan prosedur atau pergantian pejabat itu dilakukan dengan cara yang tidak elegan dan tidak adil.

    “Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” ujar Suwitno di Kantor Kemendikti Saintek, Senin.

    “Nah, ini juga memang terjadi sebenarnya di pimpinan di ditjen yang lama dan juga ada salah seorang direktur di lingkungan di Ditjen Dikti itu tidak diperlakukan secara adil,” lanjutnya.

    Lalu, permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN), yakni Neni Herlina, mengaku dipecat secara sepihak oleh Satryo. 

    Neni diketahui bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendiktisaintek. 

    Namun, saat itu ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, lalu Neni tiba-tiba dipecat oleh Satryo. 

    Mengenai hal ini, Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

    “Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin, tapi harus jelas prosedurnya.”

    “Ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya, bahkan diminta angkat kaki,” ujarnya.

    Menteri Satryo dan Neni Sudah Damai

    Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang, mengatakan Menteri Satryo dan Neni kini sudah berdamai.

    Dia mengatakan Satryo sudah bertemu dengan pihak-pihak terkait, termasuk Neni hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno.

    Pada pertemuan tersebut, kata Togar, semua pihak saling menerima dan memaafkan satu sama lain.

    “Pertemuan terjadi di rumah dinas Pak Menteri pukul setengah 8 malam. Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi.”

    “Saling menerima, memaafkan dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan,” ujarnya kepada wartawan, Senin malam.

    Togar pun mengungkapkan perdamaian ini menjadi akhir dari demonstrasi pegawai Kemendiktisaintek pada Senin lalu itu.

    Neni pun disebutkan tetap bekerja di Kemendiktisaintek setelah kisruh yang terjadi ini.

    “Iya (tetap di Kemendiktisaintek),” kata Togar.

    Menurut Togar, selama ini terjadi salah paham yang terjadi antara kedua pihak.

    “Iyalah (damai). Kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaaan. Kan ini ada perbedaan miskom, interkultural, perseptual, dan macam-macam. Ini kan biasa dalam pemekaran organisasi,” katanya.

    (Tribunnews.com/Rifqah/Fahdi Fahlevi/Fersianus Waku) 

  • 5 Populer Regional: Longsor di Pekalongan – Farida Felix Siap Berlutut Minta Maaf ke Ibunya Septian – Halaman all

    5 Populer Regional: Longsor di Pekalongan – Farida Felix Siap Berlutut Minta Maaf ke Ibunya Septian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer regional dimulai bencana tanah lonsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025).

    Akibat longsor, sebanyak 17 orang dilaporkan tewas.

    Sementara 9 korban lainnya masih hilang dan kini dalam proses pencarian.

    Kemudian ada update kasus anak majikan bunuh satpam rumahnya di Kota Bogor, Jawa Barat.

    Terbaru,  Farida Felix, ibu Abraham Michael, tersangka pembunuhan satpam, Septian (37), ingin bertemu dengan keluarga korban.

    Ia mengaku terpukul dengan perbuatan anaknya yang tega membunuh korban.

    Farida Felix juga mengaku siap berlutut minta maaf ke ibu Septian.

    Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

    Banjir bandang disertai tanah longsor melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025).

    Bencana alam ini terjadi karena hujan deras yang melanda Kabupaten Pekalongan sejak kemarin.

    Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga meredam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.

    Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar. Dari kejadian ini juga ada korban jiwa.

    Bahkan video yang tersebar di sosial media, sudah ada beberapa korban jiwa yang berhasil ditemukan. 

    Terlihat juga mobil-mobil yang terkena dampak dari bencana longsor dan banjir bandang.

    Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.

    “Sementara informasi yang meninggal dunia ada 11 orang dan yang sudah ditemukan 4 orang. Ini masih proses evakuasi korban.”

    “Ini masih bisa berubah. Sementara sudah diketemukan 4 orang,” kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar.

    Baca selengkapnya.

    Calvin, ASN di Bandung Barat jadi korban KDRT istrinya, justru akui salah dan pilih cabut laporan. (Kolase Tribunnews.com)

    Calvin, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, babak belur setelah mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh istrinya.

    Kendati mengalami luka akibat KDRT itu, Calvin justru berubah pikiran, mencabut laporan polisi terhadap istrinya.

    Calvin melaporkan penganiayaan oleh istrinya itu ke Polsek Ciparay pada Rabu (15/1/2025).

    Setelah membuat laporan, korban melakukan visum, kemudian dilakukan penyelidikan.

    Rencananya proses penyelidikan dijadwalkan dimulai pada Sabtu (18/1/2025), dengan agenda pemeriksaan terhadap istri korban.

    Namun, sebelum proses penyelidikan dilakukan, korban kembali mendatangi Polsek Ciparay untuk mencabut laporan.

    Calvin menyebut, pelaporan itu dilakukan bukan atas kemauannya, melainkan desakan keluarga.

    “Korban tidak mau laporan, tapi dorongan dan desakan pihak keluarga akhirnya bikin laporan,” kata Kapolsek Ciparay, Iptu Ilmansyah saat dikonfirmasi TribunJabar.id, Senin (20/1/2025).

    ASN golongan III Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Barat itu mengaku telah melakukan kesalahan terhadap istrinya.

    Akibat kesalahan terhadap istrinya, membuat ia mengalami sejumlah luka dan lebam.

    Baca selengkapnya.

    (Kiri) Janda berinisial M dan (Kanan) Sukanto, Kepala Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Keduanya digerebek warga usai berduaan. Diduga Sukanto dan M sudah kumpul kebo selama berbulan-bulan hingga M hamil. (Kolase Tribunnews.com)

    Seorang kepala desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah bernama Sukanto digerebek warga di sebuah rumah karena diduga kumpul kebo, Jumat (17/1/2025) malam.

    Sukanto merupakan Kepala Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso.

    Ia digerebek warga yang geram karena telah tinggal dengan seorang perempuan berinisial M yang diduga tak ada ikatan sah dengan Sukanto.

    Terbaru ini, Inspektorat Kabupaten Pati bakal ikut menyelidiki kasus ini.

    Agus Eko Wibowo selaku Inspektur Daerah Kabupaten Pati menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Margoyoso, Moelyanto terkait kasus ini.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Camat.”

    “Tadi malam kami tindak lanjuti dengan mengirimkan surat kepada Pj Bupati Pati,” ucap Agus, Sabtu (18/1/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Selain itu, pihaknya juga tengah menunggu surat disposisi dari Pj Bupati Pati untuk membentuk tim investigasi.

    Meski begitu, pihaknya telah mulai mengumpulkan data dan melakukan penyelidikan awal terkait tindakan asusila yang dilakukan oleh Sukanto.

    “Setelah surat disposisi diterima, kami akan membentuk tim untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut,”

    “Saat ini, kami fokus dengan Pulbaket (pengumpulan bahan keterangan),” tutur dia.

    Baca selengkapnya.

    Mira Hayati, jemaah haji yang viral membawa perhiasan emas seberat 1 Kg dari Arab Saudi. Ia diketahui merupakan pengusaha skin care asal Makassar. (Muslimin Emba/TribunTimur)

    Pengusaha skincare asal Makassar, Sulawesi Selatan, Mira Hayati, resmi ditahan terkait kasus peredaran skincare berbahaya di kota tersebut.

    Mira ditahan bersama suami Fenny Frans, Mustadir Dg Sila, dan Agus Salim setelah lebih dari dua bulan ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulsel, Yerlin Tanding Kate, menjelaskan penahanan dilakukan karena berkas perkara ketiganya baru dinyatakan lengkap atau P21.

    “Kan sudah lengkap berkasnya, sudah P21 dan akan dilakukan pelimpahan tahap dua yaitu pengiriman tersangka dan barang bukti ke JPU,” ujarnya saat ditemui wartawan di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (21/1/2025).

    Yerlin menjelaskan penahanan terhadap ketiga tersangka dilakukan pada Senin (20/1/2025).

    Meski demikian, hanya Mira Hayati belum ditahan.

    Sementara, Agus Salim dilarikan ke rumah sakit lantaran mengeluhkan kondisi kesehatannya.

    “Dilakukan penahanan kemudian dilakukan pembantaran dan sekarang tersangka sekarang dirawat di RS Ibu dan Anak Permata Hati Makassar,” bebernya.

    Mira Hayati diketahui tengah mengandung sehingga itulah yang menjadi alasan Polda Sulsel tak menahannya.

    Baca selengkapnya.

    Pengacara Farida Felix (kiri) saat Polresta Bogor Kota merilis kasus dugaan pembunuhan satpam yang menjerat anaknya, Abraham Michael (kanan), Senin (20/1/2025). (Kolase TribunnewsBogor.com Rahmat Hidayat)

    Farida Felix, ibu Abraham Michael, tersangka pembunuhan satpam, Septian (37), ingin bertemu dengan keluarga korban.

    Ia mengaku terpukul dengan perbuatan anaknya yang tega membunuh satpam di rumah mereka di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

    “Saya sangat tidak setuju dengan pembunuhan itu, karena itu membuat kepedihan yang mendalam di hati saya,” kata Farida di Polresta Bogor, Senin (20/1/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Ia pun ingin menemui keluarga Septian yang berasal dari Pelabuhanratu, Sukabumi.

    Namun, ia tak mengetahui alamat rumah dan nomor telepon keluarga Septian.

    Jika bertemu dengan keluarga Septian, Farida mengaku siap berlutut kepada ibu korban.

    “Saya akan berlutut meminta maaf kepada ibunya Septian karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya,” terangnya.

    Di mata Farida, Septian dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah.

    “Jadi saya sangat sedih, sangat sedih. Septian itu anak yang baik, dia selalu mengucapkan, ‘selamat pagi Bu, selamat malam Bu’. Itu yang selalu diucapkan dia kepada saya,” ungkapnya.

    Abraham Michael membunuh Septian pada Jumat (17/1/2025), setelah dimarahi ibunya atas laporan Septian.

    “Korban selalu melaporkan kepada orang tua terkait sering pulang malam, sehingga tersangka ditegur atau dimarahi oleh orang tuanya,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Aji Riznaldi, Senin.

    Baca selengkapnya.

    (Tribunnews.com)

  • Mendiktisaintek Satryo dan ASN Damai, Komisi X DPR: Kalau Terus-terusan Konflik, Kapan Kerjanya? – Halaman all

    Mendiktisaintek Satryo dan ASN Damai, Komisi X DPR: Kalau Terus-terusan Konflik, Kapan Kerjanya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X Fraksi PKB DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menyayangkan peristiwa yang terjadi antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan ASN di lingkungan kementerian tersebut. 

    Meski, Lalu mengaku sudah mendapat informasi bahwa Menteri Satryo telah menkonfirmasi persoalan itu dan meluruskan permasalahan secara internal.

    “Pak Mendik Saintek sudah klarifikasi bahwa itu tidak benar. Walaupun itu benar terjadi, ya itu sangat kami sayangkan sekali. Seharusnya lembaga atau kementerian yang menangani pendidikan, ya tentu harus memberikan contoh dan teladan yang baik,” kata Lalu saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Lalu pun menyarankan kepada seluruh pegawai mulai dari tingkatan tertinggi, yaitu Menteri, Wamen, Sekjen, hingga para Eselon 1, dan seluruh jajaran Kemdikti Saintek untuk menuntaskan ini secara internal.

    Dia juga mensyukuri juga permasalahan tersebut telah berakhir damai. 

    “Jangan sampai persoalan ini nanti mengganggu layanan-layanan dari Kemdikti, mengganggu pelaksanaan program-program yang sudah disepakati untuk tahun 2025,” ujarnya.

    “Waktu terus berjalan, sehingga kalau terus-terusan kita di isu ini, terus-terusan persoalan ini terjadi, konflik internal terjadi. Nah kapan akan bekerja? Jadi kami mengharapkan agar semua duduk bareng menuntaskan persoalan ini dengan baik,” jelasnya.

    Sebelumnya, sejumlah pegawai KeMendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KeMendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025) kemarin.

    Mereka memprotes dugaan pemecatan sepihak yang dilakukan Satryo terhadap salah seorang pegawai bernama Neni Herlina, yang menjabat sebagai Pranata Humas Ahli Muda dan Pejabat Rumah Tangga.

    Dalam aksi itu, para pegawai mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk bertuliskan, “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri.”

    Satryo dituding bersikap arogan dengan memberhentikan Neni secara mendadak. Namun, dalam keterangannya, Satryo membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada pemberhentian pegawai.

    “Tidak ada yang diberhentikan sama sekali. Jadi yang ada adalah mereka yang saya pindah tempat, mutasi atau rotasi. Tidak ada yang diberhentikan sama sekali,” kata Satryo, saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025). (*)

  • Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa? – Halaman all

    Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa? – Halaman all

     

    Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa?

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) tak hanya untuk orang dewasa.  Anak sekolah pun mendapatkan hak yang sama. 

    Program PKG untuk anak sekolah yakni usia 6-18 tahun baru akan dimulai pada Juli mendatang saat memasuki tahun ajaran baru.

    Pelaksanaan PKG akan berlangsung di sekolah bukan di puskesmas sebagaimana orang dewasa. 

    Jika orang dewasa mendapatkan fasilitas PKG saat ulang tahun, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin memaparkan, anak-anak sekolah diperiksa ketika ajaran baru.

    Hal ini didasari keterbatasan puskesmas dan klinik swasta di Indonesia.

    Menkes memberi alasan mengatakan anak-anak usia sekolah lebih efektif kalau diperiksa di sekolah bukan di puskesmas. 

    Program ini akan dilakukan secara serentak untuk seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 280 juta jiwa.

    “Anak-anak ini lebih bagus skriningnya dilakukannya di sekolah. Supaya distribusinya lebih merata. Karena targetnya masif 280 juta warga. Puskesmas dan klinik swasta ada sekitar 25 ribu,” kata dia beberapa waktu lalu.

    Lantas, apa saja yang diperiksa?

    Menkes Budi menjelaskan pemeriksaan untuk anak sekolah itu terdiri dari indera pendengaran, indera penglihatan, gigi dan mulut, talasemia, anemia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, hepar.

    PKG Saat Ulang Tahun Diluncurkan Mulai Februari 2025, Begini Caranya?

    Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) saat ulang tahun akan diluncurkan pada Februari mendatang.

    Warga yang ingin mengikuti disarankan memiliki kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN BPJS Kesehatan.

    “Skiriningnya memang gratis. Tapi tindak lanjutnya harus disesuaikan dengan kepesertaan BPJS-nya. Misalkan ditemukan (saat PKG) diabetes melitus maka itu harus diobati,” kata dia pada webinar yang ditulis Selasa (14/1/2025).

    Rima membeberkan langkah persiapan masyarakat untuk mendapatkan PKG di hari ulang tahun.

    Pertama, mengunduh SATU SEHAT MOBILE (SSM)

    Cara Cek Sertifikat Vaksin di Satu Sehat Mobile (Tangkapan Layar Aplikasi Satu Sehat Mobile)

    Mengisi biodata diri, memilih tanggal pemeriksaan, pendaftaran PKG dapat didaftarkan oleh keluarga, bayi baru lahir didaftarkan oleh nakes di ASIK.

    Kedua, mendaftarkan/mengaktifkan JKN

    Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang ditemukan pada saat PKG dan penanganannya. 

    Masyarakat perlu mendaftarkan diri menjadi peserta JKN atau mengaktifkan kepesertaan JKN sebulan sebelum hari ulang tahunnya.

    Ketiga, notifikasi PKG dari SSM

    Masyarakat akan mendapatkan WA mengikuti PKG pada H-30, H-7, H-1. dan Hari H ulang tahun. Pada H-7 akan dikirimkan kuesioner skrining yang harus diisi secara mandiri.

    Bagi penderita hipertensi dan/atau DM Usia >40 tahun diminta untuk berpuasa: tidak makan dan minum kecuali air putih 8- 10 jam sebelum waktu PKG di Hari Ulang Tahun.

    Keempat, persiapan sebelum ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)

    Saat berkunjung ke FKTP harus membawa identitas diri (KTP)/Kartu identitas Anak/Kartu Keluarga (KK), buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) bagi sasaran balita dan anak pra-sekolah, tiket pemeriksaan di aplikasi SSM/WA, hasil pengisian formular kuesioner skrining mandiri.

    Masyarakat yang belum mendaftar atau tidak mendapatkan notifikasi, dapat berkunjung langsung ke FKTP.

    Masyarakat dapat berkunjung ke FKTP hingga maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun (H+3O) untuk mendapat PKG di Hari Ulang Tahun. Masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari 2025, Februari 2025 dan Maret 2025 dikecualikan dari ketentuan tersebut dan dapat berkunjung ke FKTP hingga 30 April 2025.

    Lokasi Pemeriksaan Kesehatan dan Penyakit yang Dideteksi

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti warga bahwa pemeriksaan kesehatan yang akan menyasar 280 juta masyarakat Indonesia bukan seperti medical check up di rumah sakit yang biasanya berbiaya mahal.

    “Banyak yang bilang akan seperti medical check-up, kayak di rumah sakit. Bukan, bukan seperti itu. Ini kan untuk 280 juta rakyat, yang mungkin diukur tensi aja nggak pernah,” kata dia baru-baru ini.
    Pemeriksaan kesehatan gratis merupakan upaya mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan seperti stroke dan jantung.

    Lokasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    PKG rencananya bukan dilakukan di rumah sakit.

    Skirining kesehatan akan dilakukan  dilakukan di 10 ribu puskesmas serta klinik-klinik swasta yang jumlah yang mencapai 20 ribu.

    Selain itu ujar Menkes, khusus anak-anak skrining kesehatan akan dilakukan di sekolah.

    Anak-anak akan menerima pemeriksaan kesehatan pada awal masuk sekolah.

    “Nggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit, jumlah rumah sakit kurang. Karena ini kan banyak sekali targertnya, ratusan juta. Tidak se-sophisticated atau se-canggih yang dibayangkan untuk elit golongan menengah,” ungkap dia.

    Penyakit yang Bisa Dideteksi

    Skrining kesehatan gratis saat ulang tahun menjadi salah satu program yang dihadirkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran APBN mencapai Rp3,2 triliun.

    Apa saja yang bisa dideteksi dalam skrining kesehatan gratis saat ulang tahun ini?

    Dikutip dari akun media sosial X Partai Gerindra, skrining kesehatan gratis ini meliputi 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok usia.

    Balita:
    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis
    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Remaja:
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar

    Dewasa (18-39 tahun):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Faktor risiko jantung stroke
    Hepar
    Osteoporosis

    Dewasa (40-59 tahun):
    Indera pendengaran
    Kolesterol
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melituS
    Hipertensi
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Hepar
    Osteoporosis

    Lansia (60 tahun ke atas):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Geriatri
    Hepar
    Osteoporosis

    (Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani)