Author: Tribunnews.com

  • Musrenbang Perempuan dan Anak di Kota Semarang Mulai Digelar untuk Program 2026

    Musrenbang Perempuan dan Anak di Kota Semarang Mulai Digelar untuk Program 2026

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) perempuan dan anak di Kota Semarang mulai digelar. Musrenbang perempuan dan anak ini membahas program khusus untuk kaum perempuan dan anak termasuk disabilitas. Rencana yang disusun dalam musrenbang perempuan dan anak perlu harus dikawal hingga tingkat kota agar masuk dalam program 2026. 

    Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto mengatakan, musrenbang perempuan dan anak merupakan inovasi Pemerintah Kota Semarang sebagai wadah untuk memfasilitasi perempuan dan anak. 

    “Ada kegiatan di masing-masing kelurahan. Sebelum ada musrenbang kelurahan, ada pramusrenbang, kemudian musrenbang perempuan dan anak. Hasil diskusi ini disampaikan di musrenbang kelurhaan. Ini harus dikawal hingga tingkat kita,” jelas Noegroho, Rabu (22/1/2026). 

    Menurutnya, DP3A memiliki tugas memfasilitasi agar proses berjalan sesuai jalur yang benar. DP3A juga memiliki desk untuk membahas seluruh hasil musrenbang perempuan dan anak. 

    Ada beberapa program yang tidak bisa dilakukan, misalnya kegiatan fisik. Program perempuan dan anak harus bisa berkelanjutan dan memiliki output yang jelas. 

    Program yang bisa dijalankan untuk kaum perempuan misalnya pemberdayaan UMKM, pengelolaan lingkungan melalui program bank sampah, urban farming. Sedangkan program untuk anak misalnya edukasi terkait permasalahan yang muncul di lingkungan. 

    “Melalui program-program ini diharapkan perempuan berdayaguna. Anak-anak difasilitasi melalui forum anak. Termasuk, disabilitas,” ujarnya. 

    Visi misi Wali Kota Semarang terpilih diantaranya ada program alokasi anggaran Rp 25 juta per RT. Noegroho berharap, program pemberdayaan perempuan dan anak bisa masuk dalam alokasi anggaran RT. Hanya saja, peraturan wali kota (perwal) perlu digodok oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) terlebihdahulu. 

    “Kalau dari DP3A berharap masing-masing RT pemberdayaan perempuan dan anak di masing-masing RT dijalankan disitu. Dari musrenbang kelurahan belim tentu terakomodir. Program bisa lewat CSR atau bisa dari anggaran per RT, bisa dimasukan agar perempuan dan anak harus benar-benar difasilitasi,” tuturnya. (eyf)

     
     

  • Pria di Duri Pulo Jakarta Pusat Diduga Dibunuh Kakak Ipar, Polisi Bakal Lakukan Ekshumasi – Halaman all

    Pria di Duri Pulo Jakarta Pusat Diduga Dibunuh Kakak Ipar, Polisi Bakal Lakukan Ekshumasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria berinisial RKY (43) yang ditemukan tewas di Kampung Duri Barat, Kelurahan Duri Pulo, Jakarta Pusat diduga korban pembunuhan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban dibunuh saudara iparnya berinisial U.

    “Saudara U ini kakak ipar dari korban,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

    Ade menuturkan pelaku sudah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    Pelaku U juga sudah ditetapkan menjadi tersangka.

    “Tidak lama Saudara U berhasil diamankan,” ucap dia.

    Berdasarkan keterangan saksi, korban dan pelaku sempat berkelahi kemudian korban ditusuk dengan senjata tajam jenis pisau.

    “Korban juga (sebelum meninggal dunia) sempat berkata ditusuk oleh Saudara U,” tutur Kabid.

    Polisi bakal melakukan proses ekshumasi terhadap jenazah korban guna melengkapi berkas penyidikan

    Namun demikian untuk waktu ekshumasi belum didapat dipastikan.

    “Untuk kepentingan penyidikan maka penyidik akan melakukan ekshumasi mohon waktu nanti disampaikan terkait pelaksanaan,” ujar dia.

    Sebelumnya, warga Kampung Duri Barat, Duri Pulo, Jakarta Pusat digegerkan dengan penemuan sesosok jenazah pria berusia 42 tahun berinisial RKY.

    Adapun jasad korban ditemukan pada Selasa (21/1/2025) sekira pukul 20.00 WIB.

    Terdapat luka di bagian tubuh korban.

    “Hasil identifikasi terdapat luka sobek dan dalam di ketiak sebelah kiri,” kata Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Revi Respati saat dihubungi, Rabu (22/1/2025).

    Meski begitu, Rezeki belum membeberkan kronologi penemuan maupun penyebab tewasnya korban.

    Dia juga tak mau berspekulasi apakah pria tersebut merupakan korban pembunuhan atau bukan.

    Rezeki hanya menegaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah TKP hingga pemeriksaan saksi-saksi.

    “Sedang proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian. Jadi, kita tunggu proses penyelidikannya,” tuturnya.

    Saat ini, lanjut Rezeki, jasad pria tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk proses lebih lanjut.

    “(Jenazah dibawa) ke RSCM,” tukasnya.

  • Potret Saat Bupati Grobogan Sri Sumarni Terjang Banjir di Papanrejo: Ada 8 Kecamatan Terdampak

    Potret Saat Bupati Grobogan Sri Sumarni Terjang Banjir di Papanrejo: Ada 8 Kecamatan Terdampak

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Banjir besar melanda Kabupaten Grobogan, Selasa (21/1/2025).

    Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (20/1/2025) malam membuat sejumlah sungai di Grobogan tak bisa menampung air.

    Bupati Grobogan, Sri Sumarni turun langsung ke lapangan, tepatnya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug untuk memantau keadaan dan memberikan arahan kepada aparat setempat.

    Tanpa ragu-ragu, Sri Sumarni menerjang derasnya arus air setinggi lutut limpasan Sungai Tuntang.

    Saat ditemui awak media di lokasi banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Sri Sumarni menyebut, banjir terjadi di 8 kecamatan di Kabupaten Grobogan.

    Pihaknya juga meminta semua pihak terjun untuk menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum.

    “Hujan lebat di Grobogan, di beberapa titik 8 kecamatan.”

    “Kecamatan Toroh, Purwodadi, Brati, Klambu, Godong, Gubug, Tegowanu, dan Kedungjati,” kata Sri Sumarni, Selasa (21/1/2025).

    “Di kota tadi saya di tengah-tengah masyarakat diungsikan membuka dapur umum.”

    “Ada Pak Kades, Pak Camat dengan perangkat desa bergerak cepat, harus turun ke bawah,” imbuhnya.

    Sementara itu Sri Sumarni juga menegaskan pentingnya Grobogan sebagai salah satu daerah penyangga pangan utama di Jawa Tengah.

    Kabupaten ini menjadi sentra produksi padi dan jagung yang sangat vital untuk pasokan pangan di daerah lainnya.

    Sebelumnya, Pemkab Grobogan juga telah melakukan penandatanganan MoU untuk meningkatkan hasil produksi padi dan jagung tahun ini, dengan harapan hasilnya melebihi tahun-tahun sebelumnya meskipun ada tantangan bencana alam seperti banjir.

    “Grobogan termasuk penyangga pangan, kemarin ada MoU supaya penambahan penghasilan padi dan jagung supaya lebih dari tahun-tahun yang lalu,” kata Sri Sumarni.

    Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir sedang dibersihkan, Rabu (22/1/2025). (TRIBUN JATENG/Fachri Sakti Nugroho)

    Pembersihan Jalur Semarang-Purwodadi

    Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir mulai dibersihkan, Rabu (22/1/2025) pagi.

    Tim gabungan membersihkan genangan air dan mengatur lalu lintas. 

    Pemadam kebakaran turut menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk menyingkirkan lumpur di jalanan.

    Sejumlah alat berat juga diturunkan untuk memperbaiki tanggul Sungai Tuntang yang jebol.

    Proses pembersihan berlangsung cepat dan diharapkan jalur tersebut dapat dibuka kembali pada sore hari.

    “Arus lalu lintas dari arah Semarang ke Purwodadi sedang kami upayakan untuk segera dilalui,” ujar Anggota Satlantas Polres Grobogan, Bripka Dedit Avo Kurniawan kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/1/2025). 

    “Karena sudah proses pembersihan puing-puing maupun perbaikan tanggul yang jebol, semoga pembersihan berjalan lancar dan arus bisa dibuka sore ini,” imbuhnya. 

    Bripka Avo juga meminta para pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menerobos jalur yang ditutup.

    “Kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk mentaati peraturan rambu lalu lintas.”

    “Kami berupaya maksimal untuk arus lalu lintas bisa dibuka pukul 15.00,” ungkap Bripka Avo.

    Rekayasa Lalu Lintas Semarang-Purwodadi

    Bagi pengguna jalan yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang disarankan untuk lewat jalur alternatif yang telah disiapkan. 

    Untuk kendaraan kecil bisa melewati Jeketro hingga Wolo. 

    “Dari arah Purwodadi, melewati jalur Wolo, Truko, Jeketro, Kemiri, Bundaran Gubug,” kata Bripka Avo. 

    Yang dari Semarang rekayasa arah sebaliknya.

    Sedangkan untuk kendaraan berat, kepolisian mengarahkan untuk melewati jalur Pantura Demak. 

    “Kendaraan berat kami alihkan lewat jalur Pantura dan sumbu roda enam ke atas lewat Pantura Demak,” pungkas Bripka Avo. 

    Bagi para pengendara yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang, disarankan untuk mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang mengenai status jalan tersebut. 

    Di sisi lain, petugas akan terus memantau situasi agar lalu lintas dapat kembali lancar tanpa hambatan.

    Diberitakan sebelumnya, tanggul Sungai Tuntang yang berada di perbatasan Kabupaten Grobogan (Tinanding) dan Demak (Kebonagung) jebol, mengakibatkan jalan Semarang-Purwodadi lumpuh total.

    Air tak hanya menutup jalan utama penghubung dua kota, namun juga menggenangi dua desa, yaitu Desa Tinanding dan Kebonagung.

    Kedua desa ini terdampak cukup parah, air merendam permukiman warga. (*)

  • Kata Titiek Soeharto soal Pagar Laut Tangerang: Melanggar Hukum, Duga Perusahaan Besar Jadi Dalang – Halaman all

    Kata Titiek Soeharto soal Pagar Laut Tangerang: Melanggar Hukum, Duga Perusahaan Besar Jadi Dalang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto buka suara terkait adanya pemasangan pagar laut Tangerang yang selama ini ramai jadi perbincangan publik.

    Menurut Titiek, pemasangan pagar laut di Tangerang ini telah melanggar hukum.

    Karena laut tidak bisa dimiliki oleh perorangan atau milik perusahaan tertentu.

    Titiek juga menegaskan bahwa laut adalah milik negara.

    “(Pemasangan pagar) Itu juga melanggar hukum. Ini kan laut, laut ini bukan milik perorangan atau milik perusahaan, ini adalah milik negara gitu ya. Mereka enak saja memagar-magari,” kata Titiek dilansir Kompas TV, Rabu (22/1/2025).

    Tak hanya melanggar hukum, pemasangan pagar laut di Tangerang juga dinilai Titiek sebagai penghalang para nelayan mencari nafkah.

    “Jadi kita lihat sendiri tadi memang itu menghalang-halangi jalannya nelayan untuk cari nafkah,” ungkap Titiek.

    Atas dasar itu, Titiek pun mengapresiasi keputusan pemerintah yang langsung membongkar pagar laut tersebut.

    “Jadi alhamdulillah kami dari Komisi IV mengapresiasi pemerintah dan aparat untuk bisa segera mencabut pagar laut itu,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Titiek menduga ada perusahaan besar yang menjadi dalang pemasangan pagar laut Tangerang ini.

    Pasalnya menurut Titiek, jika hanya perusahaan kecil, maka tak akan mampu memasang pagar laut yang panjangnya hingga 30 kilometer ini.

    “Ya kalau enggak perusahaan besar mana mungkin dia bikin pagar seperti itu ya, untuk apa gitu ya,” jelas Titiek.

    Meski demikian, Titiek masih enggan menyebut siapa sosok yang kemungkinan menjadi dalang dibalik pagar laut Tangerang.

    Yang jelas, Titiek ingin agar pemerintah bisa mengungkap siapa sebenarnya yang memasang pagar laut Tangerang tersebut.

    “Saya juga sebagai anggota dewan, sebagai rakyat biasa kita juga ingin tahu siapa sih yang menyuruh, yang membiayai, yang memiliki pagar laut ini kita juga ingin tahu.”

    “Dan mudah-mudahan bisa kita percayakan kepada pemerintah supaya bisa menemukan,” paparnya.

    Ombudsman Ungkap Nelayan Rugi Hingga Rp 9 Miliar Imbas Adanya Pagar Laut

    Ombudsman RI mencatat kerugian yang dialami nelayan imbas adanya pagar laut di perairan Tangerang, Banten. Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih mengatakan secara kasar kerugian yang alami nelayan mencapai miliaran rupiah.

    “Dari hitungan kami secara kasar itu kan kemarin dihitung jumlah nelayan itu hampir 4.000 ya atau kalau sudah dimuat di Kompas kemarin kan 3.888 nelayan,” kata Najih di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

    Jumlah nelayan tersebut, dikatakan Najih, dikalikan dengan pengeluaran solar per harinya.

    Pasalnya, ketika belum ada pagar laut, nelayan bisa menghemat solar 1 hingga 2 liter karena perjalanan tidak memutar.

    Najih menyebut ketika pagar laut ada, mereka harus menempuh perjalanan memutar dan memakan banyak biaya untuk solar.

    “Itu dikalikan dengan tambahan solar yang dikeluarkan dalam setiap melaut itu ketemu angka Rp7,7 miliar sampai Rp 9 miliar,” ujarnya.

    “Dengan jumlah hari dalam satu bulan kira-kira kalau 20 hari namanya melautnya, kali satu tahun. Kerugian yang dialami oleh nelayan,” tandasnya.

    Tujuan pembuatan pagar laut di kawasan Kabupaten Tangerang, Banten, sepanjang 30 Km akhirnya terungkap. Diduga, pagar itu sengaja dibangun untuk membuat ‘reklamasi alami’.

    Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Dia menyebut pagar laut itu dibuat agar sedimentasi mengendap sehingga menimbulkan daratan baru secara alami.

    “Artinya memang ini kan dilakukan proses pemagaran itu, tujuannya adalah agar tanahnya itu nanti naik. Semakin lama, semakin naik, semakin naik. Jadi kalau ada ombak datang, begitu ombak surut, dia ketahan. Sedimentasinya ketahan. Boleh dibilang seperti reklamasi yang alami begitu,” ujar Trenggono seusai menemui Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menduga area pagar laut itu nantinya akan menghasilkan hingga 30.000 hektar daratan baru. Jumlah tersebut dinilainya akan sangat besar menjadi reklamasi alami baru.

    “Jadi nanti kalau terjadi seperti itu, akan terjadi daratan. Dan jumlahnya itu sangat besar,” jelasnya.

    Trenggono menuturkan dugaan tersebut diperkuat dengan adanya ratusan kepemilikan sertifikat dasar laut berupa Hak Guna Bangunan maupun SHGB dan Sertifikat Hak Milik atau SHM di area pagar laut tersebut.

    Namun, ia memastikan dasar laut tidak boleh ada sertifikat yang boleh diterbitkan. Dengan kata lain, sertifikat tersebut merupakan illegal.

    “Kalau sudah dia berubah menjadi daratan, nanti dia akan nongol sertifikatnya. Tapi bagi kami sekarang ini itu tidak berlaku. Kenapa? Karena pasti yang namanya kegiatan di ruang laut, ya tidak boleh, harus ada izin. Di pesisir sampai ke laut, tidak boleh, harus ada ijin,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Trenggono menambahkan Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan arahan agar kasus pagar laut harus diselesaikan secara benar sesuai koridor hukum yang berlaku.

    “Tadi arahan bahwa presiden 1 selidiki sampai tuntas secara hukum, supaya kita harus benar koridor hukumnya. Apabila tidak ada, itu harus menjadi milik negara. Itu kasusnya seperti itu,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni)

    Baca berita lainnya terkait Pagar Laut 30 Km di Tangerang.

  • Potret Saat Bupati Grobogan Sri Sumarni Terjang Banjir di Papanrejo: Ada 8 Kecamatan Terdampak

    Bupati Grobogan Terjang Banjir di Papanrejo, Meminta Semua Pihak Turun ke Lokasi Bencana

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan, Selasa (21/1/2025).

    Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin malam membuat sejumlah sungai di Grobogan tak bisa menampung air.

    Bupati Grobogan, Sri Sumarni, turun langsung ke lapangan, tepatnya di Desa Papanrejo, Gubug, untuk memantau keadaan dan memberikan arahan kepada aparat setempat.

    Tanpa ragu-ragu, Sri Sumarni menerjang derasnya arus air setinggi lutut limpasan Sungai Tuntang.

    Saat ditemui awak media di lokasi banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Sri Sumarni menyebut, banjir terjadi di 8 wilayah kecamatan di Kabupaten Grobogan.

    Pihaknya juga meminta semua pihak terjun untuk menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum.

    “Hujan lebat di Grobogan, di beberapa titik 8 kecamatan, Toroh, Purwodadi, Brati, Klambu, Godong, Gubug, Tegowanu dan Kedungjati,” kata Sri Sumarni, Selasa (21/1/2025).

    “Dan di kota tadi saya di tengah-tengah masyarakat diungsikan membuka dapur umum.”

    “Ada pak kades pak camat dengan perangkat desa bergerak cepat, kita harus turun ke bawah,” imbuhnya.

    Pentingnya Grobogan sebagai Penyangga Pangan

    Sri Sumarni juga menegaskan pentingnya Grobogan sebagai salah satu daerah penyangga pangan utama di Jawa Tengah.

    Kabupaten ini menjadi sentra produksi padi dan jagung yang sangat vital untuk pasokan pangan di daerah lainnya.

    Sebelumnya, pemerintah Grobogan juga telah melakukan penandatanganan MoU untuk meningkatkan hasil produksi padi dan jagung tahun ini, dengan harapan hasilnya melebihi tahun-tahun sebelumnya meskipun ada tantangan bencana alam seperti banjir.

    “Grobogan termasuk penyangga pangan, kemarin ada MoU supaya penambahan penghasilan pad dan jagung supaya lebih dari tahun-tahun yang lalu,” kata Sri Sumarni. (*) 

  • Bekas Banjir di Jalan Semarang-Purwodadi Dibersihkan, Jalur Dibuka Sore Ini

    Bekas Banjir di Jalan Semarang-Purwodadi Dibersihkan, Jalur Dibuka Sore Ini

    TRIBUNJATENG.COM – Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir kini mulai dibersihkan, Rabu (22/1/2025) pagi.

    Pihak berwenang, termasuk kepolisian, telah turun tangan untuk membersihkan genangan air dan mengatur lalu lintas. 

    Pemadam kebakaran turut menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk menyingkirkan lumpur di jalanan.

    Sejumlah alat berat juga diturunkan untuk memperbaiki tanggul Sungai Tuntang yang jebol.

    Proses pembersihan berlangsung dengan cepat dan diharapkan jalur tersebut dapat dibuka kembali pada sore hari.

    Hal itu disampaikan oleh Anggota Satlantas Polres Grobogan, Dedit Avo Kurniawan kepada TribunJateng.com.

    “Arus lalu lintas dari arah Semarang ke Purwodadi kita sedang mengupayakan untuk segera dilalui,” ujar Avo saat ditemui di lokasi banjir, Rabu (22/1/2025). 

    “Karena sudah proses pembersihan puing-puing maupun perbaikan tanggul yang jebol.”

    “Semoga pembersihan berjalan lancar dan arus bisa dibuka sore ini,” imbuhnya. 

    Avo juga meminta para pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menerobos jalur yang ditutup.

    “Kita mengimbau kepada pengguna jalan untuk mentaati peraturan rambu lalu lintas.”

    “Kita berupaya semaksimal mungkin untuk arus lalu lintas kita buka pukul 15.00 WIB sore,” ungkap Avo.

    Rekayasa Lalu Lintas Semarang-Purwodadi

    Bagi pengguna jalan yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang, disarankan untuk lewat jalur alternatif yang telah disiapkan. 

    Untuk kendaraan kecil bisa melewati Jeketro hingga Wolo. 

    “Dari arah Purwodadi kita melewati jalur Wolo, Truko, Jeketro, Kemiri, Bundaran Gubug,” kata Avo. 

    “Yang dari Semarang kita rekayasa arah sebaliknya,” imbuhnya.

    Sedangkan untuk kendaraan berat, kepolisian mengarahkan untuk melewati jalur Pantura Demak. 

    “Kendaraan berat kita alihkan lewat jalur Pantura dan sumbu roda enam ke atas lewat Pantura Demak,” pungkas Avo. 

    Bagi para pengendara yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang, disarankan untuk mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang mengenai status jalan tersebut. 

    Di sisi lain, petugas akan terus memantau situasi agar lalu lintas dapat kembali lancar tanpa hambatan.

    Diberitakan sebelumnya, tanggul Sungai Tuntang yang berada di perbatasan Kabupaten Grobogan (Tinanding) dan Demak (Kebonagung) jebol, mengakibatkan jalan Semarang-Purwodadi lumpuh total.

    Air tak hanya menutup jalan utama penghubung dua kota, namun juga menggenangi dua desa, yaitu Desa Tinanding dan Desa Kebonagung.

    Kedua desa ini terdampak cukup parah, air merendam pemukiman warga. (fsn)

  • PMB 2025 UIN Saizu Jalur Aktivis Organisasi, Pesantren dan Tahfidz Al Quran Resmi Diperpanjang

    PMB 2025 UIN Saizu Jalur Aktivis Organisasi, Pesantren dan Tahfidz Al Quran Resmi Diperpanjang

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO — Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto memperpanjang Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2025, Jalur Aktivis Organisasi, Pesantren dan Tahfidz Al Quran.

    Pendaftaran yang seharusnya berakhir tanggal 20 Januari, diperpanjang menjadi 30 Januari.

    Kepala Pusat Promosi Penerimaan Mahasiswa Baru UIN Saizu Purwokerto, Dr Sumiarti menyebut, UIN Saizu memberikan kesempatan istimewa bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Pendaftaran untuk jalur ini diperpanjang hingga 30 Januari 2025.

    Program ini dirancang untuk menjaring siswa yang aktif di berbagai organisasi sekolah/madrasah, memiliki prestasi di bidang olahraga, seni, karya tulis ilmiah, hingga santri tahfidz dan pesantren.

    Dengan tawaran ini, siswa berbakat dapat meraih peluang pendidikan dengan dukungan beasiswa menarik.

    Jalur Pendaftaran PMB UIN Saizu Purwokerto 2025

    1. Jalur Aktivis Organisasi Sekolah/Madrasah (AOSMA)

    Diperuntukkan bagi siswa yang aktif sebagai:

    – Pengurus Harian MPK dan OSIS/OSIM
    – Anggota Pramuka, Rohis, PMR, atau PKS (Patroli Keamanan Sekolah).

    2. Jalur Prestasi Olahraga, Seni, dan Karya Tulis Ilmiah

    Dibuka bagi calon mahasiswa dengan prestasi minimal tingkat kabupaten pada bidang berikut:

    – Cabang Olahraga: Badminton, Tenis Meja, Catur, Futsal, Bola Voli, Atletik (lari, senam, renang), Bela Diri (Pencak Silat, Karate, Taekwondo, Kempo), Panjat Dinding/Tebing, Sepak Takraw.

    – Cabang Seni: Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK), Kaligrafi Arab, Puitisasi Al-Quran, Pop Song Islami (Solo), Story Telling, Da’i/Daiyah.

    – Cabang Debat: Debat Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Konstitusi.

    – Cabang Karya Tulis Ilmiah: Tema Sosial Keagamaan, Media Pembelajaran, Teknologi, MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), IPS (Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi, Sejarah).

    3. Jalur Pesantren dan Tahfidz Al Quran

    – Jalur Pesantren: Untuk santri mukim minimal 2,5 tahun di pondok pesantren dengan surat rekomendasi dari pengasuh utama pesantren.

    – Jalur Tahfidz: Untuk siswa dengan hafalan minimal 2 juz, dibuktikan dengan syahadah atau sertifikat dari pengasuh pesantren.

    Persyaratan Umum

    – Siswa kelas XII atau lulusan MA/SMA/SMK/setara (ijazah mu’adalah) atau paket C, maksimal lulusan tahun 2021.
    Info Beasiswa

    Calon mahasiswa yang diterima melalui jalur ini memiliki peluang untuk mendapatkan beasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut:

    Prestasi Internasional

    Juara 1, 2, 3: Bebas UKT (Rp 0).

    Prestasi Nasional

    Juara 1: Bebas UKT (Rp 0).

    Prestasi Tahfidz

    Hafalan 25-30 juz: Bebas UKT (Rp 0).

    Hafalan 16-24 juz: UKT Rp 400.000.

    Hafalan 5-15 juz: UKT Rp 1.350.000–Rp 1.700.000.

    Jumlah penerima beasiswa dibatasi sesuai kuota yang tersedia.

    Jangan Lewatkan Kesempatan Ini

    Pendaftaran dibuka hingga 30 Januari 2025. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi pmb.uinsaizu.ac.id atau datang langsung ke kampus UIN Saizu Purwokerto. Wujudkan masa depan cerah bersama UIN Saizu Purwokerto! 
    UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!

    #uinsaizu #uinsaizupurwokerto #uinsaizumaju #uinsaizuunggul #kampushijau #purwokerto

  • Danlantamal III: Berapa Kilometer Pagar Laut yang Mau Dibongkar Hari Ini? Nelayan: Sampai Habis! – Halaman all

    Danlantamal III: Berapa Kilometer Pagar Laut yang Mau Dibongkar Hari Ini? Nelayan: Sampai Habis! – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Danlantamal III Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto menantang para nelayan Banten agar membongkar lebih banyak lagi pagar laut di Perairan Tangerang Banten, hari ini Rabu (22/1/2025).

    Tantangan tersebut dia sampaikan dalam apel di Pos TNI AL Tanjung Pasir Tangerang yang dihadiri ratusan nelayan Banten.

    Di apel menjelang pembongkaran pagar laut pada Sabtu (18/1/2025) lalu, Danlantamal III menyatakan, panjang pagar laut yang sudah berhasil dibongkar mencapai 2,5 km dengan mengerahkan kekuatan personel gabungan sebanyak 600 orang.

    Pada apel hari ini jumlah personel gabungan tiga kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.

    “Dengan kekuatan yang penuh, baik material yang akan kita gunakan, termasuk personel yang hadir saat ini, dengan jumlah yang 3 kali lipat harus bisa lebih dari 2,5 km yang sudah kita dapatkan kemarin. Sanggup?” tanya Harry.

    “Sanggupp!” jawab para nelayan sambil mengepalkan tangan ke udara. “Saya tawarkan, kalau yang kemarin 2,5 km, hari ini berapa km?” tanya Harry kembali.

    “Habisin semua!” jawab melayan serempak.

    “Saya pegang omongan kalian. Jelas?! Jadi kalau di sini ada wartawan, yang bilang bukan saya.”

    “Ini semua yang hadir di sini, dengan kekuatan penuh yang sama, kalau memungkinkan hari ini kita selesaikan, kita selesaikan semuanya,” seru Harry.

    Namun demikian, ia mengingatkan seluruh hadirin yang ikut membongkar pagar laut tersebut mengutamakan keselamatan dan keamanan.

    Harry menjelaskan hal itu karena semakin banyak kapal dan orang yang ikut membongkat, maka potensi kecelakaan akan semakin besar.

    “Secara teknis, kemarin kita kumpulkan komandan-komandan di lapangan. Tentang bagaimana nanti kita, perlengkapan yang perlu dipakai bagaimana, kemudian jarak-jarak sektor-sektor sudah kita sampaikan. Harapannya di depan tidak ada yang trouble (masalah),” ungkap dia.

    “Kita bermain di tengah laut saya minta semuanya konsentrasi,” lanjutnya.

    Data dihimpun, tercatat sebanyak 2.623 orang terlibat dalam kegiatan pembongkaran pagar laut pada Senin (22/1/2025).

    Sebanyak 1.115 di antaranya tercatat sebagai nelayan.

    Selain itu juga tercatat dari KKP 450 orang, TNI AL 753 orang, Polair 80 orang, KPLP 30 orang, Bakamla 100 orang, dan Pemprov Banten 95 orang.

    Peralatan yang dikerahkan antara lain 4 kapal pengawas, 1 URC, 4 RIB, 1 Sea Rider, dan 1 Tugboat dari KKP.

    Selanjutnya 3 kapal patroli, 4 RIB, 7 Sea Rider, 14 perahu karet, 2 LVT-7 (amfibi), 1 combat boat, dan 2 ambulans dari TNI AL.

    Kemudian dari Polair sebanyak 4 kapal patroli dan 2 sea rider, dari KPLP sebanyak 2 RIB, dari Bakamla Catamaran dan 2 RIB, dari Pemprov Banten 1 Becho Amfibi, 2 Ambulan, tali penarik pagar laut, dan alat pemotong.

     

     

  • Video Bos Skincare Mira Hayati Batal Masuk Sel, LBH Makassar: Ada Perlakuan Berbeda dari Kepolisian – Halaman all

    Video Bos Skincare Mira Hayati Batal Masuk Sel, LBH Makassar: Ada Perlakuan Berbeda dari Kepolisian – Halaman all

    Penahanan terhadap bos skincare bermekuri Mira Hayati dan suaminya Agus Salim ditangguhkan oleh polisi.

    Tayang: Rabu, 22 Januari 2025 16:51 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Penahanan terhadap bos skincare bermerkuri Mira Hayati dan suaminya, Agus Salim ditangguhkan oleh pihak kepolisian.

    Mira Hayati dan Agus Salim dilaporkan memiliki kondisi kesehatan yang tak memungkinkan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangannya pada Senin (20/1/2025) mengatakan, Agus Salim saat ini dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.

    Agus mengeluhkan sesak napas dan nyeri dada.

    Sementara itu, Mira Hayati diantarkan ke RS Ibu dan Anak Permata Hati Makassar karena hamil.

    Direktur LBH Makassar, Abdul Azis Dumpa lantas menilai ada perlakuan berbeda yang dilakukan oleh polisi.

    Abdul Azis pun meminta Propam Polda Sulsel untuk mengawasi dan memastikan alasan di balik penangguhan penahanan tersebut.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Nelayan Singgung Nama Anies Baswedan saat Ungkit Gugatan ke PIK 1, Ada Apa? – Halaman all

    Video Nelayan Singgung Nama Anies Baswedan saat Ungkit Gugatan ke PIK 1, Ada Apa? – Halaman all

    Nama Anies Baswedan sempat disinggung dalam polemik Pagar Laut misterius sepanjang 30 KM di Tangerang, Banten.

    Tayang: Rabu, 22 Januari 2025 16:44 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Anies Baswedan sempat disinggung dalam polemik Pagar Laut di Tangerang, Banten.

    Nelayan asal Desa/Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Kholid, mengaku sempat memperjuangkan agar penambangan pasir laut di wilayah pesisir Banten dibatalkan.

    Kholid mengungkapkan, di tahun 2005, ramai kasus penambangan pasir laut untuk reklamasi di Teluk Jakarta, yang kini menjadi Pantai Indah Kapuk 1 (PIK 1).

    “Saya merasa dijajah sejak tahun 2005, yaitu kasus penambangan pasir laut. Penambangan pasir laut itu, wilayah pesisir Banten yang materialnya dibawa ke reklamasi, Teluk Jakarta,” katanya dalam siniar Abraham Samad SPEAK UP yang tayang pada Sabtu (18/1/2025).

     

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini