Author: Tribunnews.com

  • Undang 1.200 Tamu, Perayaan Natal Parlemen 2024 Dihadiri Para Pejabat Tinggi Negara – Halaman all

    Undang 1.200 Tamu, Perayaan Natal Parlemen 2024 Dihadiri Para Pejabat Tinggi Negara – Halaman all

    Undang 1.200 Tamu, Perayaan Natal Parlemen 2024 Dihadiri Pejabat Tinggi Negara

    Chaerul Umam/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perayaan Natal Bersama MPR, DPR dan DPD Republik Indonesia tahun 2024, digelar di Gedung Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Perayaan Natal Parlemen tahun ini mengangkat tema Natal Nasional ‘Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem’, mengundang sekitar 1.200 tamu dari berbagai kalangan.

    Ketua Panitia Natal Parlemen 2024 Martin Daniel Tumbelaka menekankan, pentingnya kebersamaan dalam membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.

    Dia berharap, perayaan ini dapat memperkuat semangat persatuan di tengah perbedaan, sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto tentang kesatuan dan kebersamaan. 

    “Mari kita sambut Natal dan Tahun Baru 2025 dengan hati yang damai, penuh suka cita, dan optimisme. Kami percaya bahwa Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat akan memimpin kita sepanjang tahun 2025,” kata Martin kepada awak media, di sela acara perayaan Natal Parlemen Tahun 2024, di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis.

    Perayaan Natal Bersama Parlemen juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Ketua MPR, Ketua DPD RI, Wakil Ketua DPR RI, serta beberapa menteri yang sudah mengonfirmasi kehadirannya.

    Antara lain, Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR Rusdi Kirana, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin, Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

    Kehadiran mereka, kata Martin dapat menambah semarak acara yang bertujuan mempererat hubungan antara legislatif, eksekutif dan masyarakat.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty menyampaikan pesan mendalam tentang makna Natal.

    “Betlehem bukan hanya tempat, tapi simbol dari cinta kasih Allah. Natal mengajak kita untuk meneguhkan cinta kasih, rekonsiliasi, dan solidaritas. Kita diajak untuk memberi diri bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

    Pendeta Jacky menambahkan, Natal juga mengajarkan tentang pentingnya karakter pemimpinan yang melayani, dengan memberi diri tanpa pamrih.

    Senada, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin mengungkapkan harapannya agar setiap lembaga negara menjadi seperti Betlehem yang memancarkan terang dan kedamaian. 

    “Kami berharap, setiap institusi dan individu di Indonesia menjadi sumber terang dan damai, dengan kesadaran yang semakin tinggi untuk berpartisipasi dalam memajukan bangsa,” ucap Romo Antonius.

  • 3 Mahasiswa Unhas Tenggelam di Maros, Pencarian Terkendala Arus Sungai – Halaman all

    3 Mahasiswa Unhas Tenggelam di Maros, Pencarian Terkendala Arus Sungai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) dilaporkan tenggelam di Biseang Laborro Pattunuang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (23/1/2025).

    Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.30 WITA saat mereka melakukan survei untuk kegiatan camping.

    Kepala BPBD Maros, Towadeng, mengonfirmasi insiden tersebut bermula ketika enam mahasiswa dari Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Unhas sedang melintasi jembatan untuk kembali ke lokasi camping.

    Tiba-tiba, hujan deras mengguyur area tersebut, yang menyebabkan arus sungai menjadi sangat deras.

    “Proses pencarian sudah dilakukan sejak dilaporkan. Pada awalnya kami sempat menemukan salah satu korban, namun karena arus sungai yang sangat deras, korban yang sudah ditemukan terlepas dari pegangan tim pencarian,” ungkap Towadeng.

    Identitas Korban

    Tiga mahasiswa yang masih dalam pencarian adalah:

    1. Jean Eclezia (19 tahun, Mahasiswi semester 3, asal Hertsning, Kota Makassar)

    2. Syadza (19 tahun, Mahasiswi semester 3, asal Daeng Tata, Kota Makassar)

    3. Resky Rahim (21-22 tahun, Mahasiswa semester 7, asal Borong, Kota Makassar)

    Sementara itu, tiga mahasiswa lainnya berhasil selamat, yaitu:

    1. Adiatsyah (20 tahun, Mahasiswa semester 5, asal Antang, Kota Makassar)

    2. Aditya Dwi (21 tahun, Mahasiswa semester 3, asal Daya, Kota Makassar)

    3. Azriel (20 tahun, Mahasiswa semester 3, asal Alauddin, Kota Makassar)

    Pencarian masih berlangsung, namun tim pencari menghadapi kendala akibat arus sungai yang sangat deras.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Alasan Firman Soebagyo Copot PIN DPR Saat Rapat Bahas Pagar Laut: ‘Saya Kecewa dengan Menteri KKP’ – Halaman all

    Alasan Firman Soebagyo Copot PIN DPR Saat Rapat Bahas Pagar Laut: ‘Saya Kecewa dengan Menteri KKP’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Golkar Firman Soebagyo, mencopot pin DPR miliknya, saat rapat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono.

    Firman mengaku kecewa dengan sang menteri karena tidak tegas dengan masalah pagar laut di perairan Tangerang, Banten.

    “Terus terang saja, saya tidak puas terhadap penjelasan Menteri Yang kesan saya itu adalah selalu berdalih. Kenapa tidak tak-tak gitu menjawab, toh ini sudah perintah presiden,” kata Firman usai rapat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Firman menilai seharusnya KKP menjadi leading sector untuk membongkar pagar laut misterius tersebut.

    Namun, Trenggono sempat silang pendapat mengenai pembongkaran pagar laut yang dilakukan TNI AL.

    “Kita punya Undang-Undang Kelautan, saya ketika itu Panjanya, Ketua Panjanya. Ada Undang-Undang Kelautan, Pulau-Pulau Kecil, ada tata ruang Ada Unclosed 1982, itu semua sudah cukup menjadikan dasar,” ujarnya.

    Firman melihat adanya pembiaran yang dilakukan KKP terhadap masalah pagar laut ini sehingga dirinya merasa kecewa dengan Menteri KKP.

    “Nah ini yang saya kecewa sehingga tadi, kalau sampai dalam rapat ini Tidak ada solusi yang bisa menjawab apa yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu tadi saya menyampaikan, saya malu jadi wakil rakyat untuk menjadikan persoalan ini,” pungkasnya.

    Adapun pada rapat hari ini, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, saat ini pihaknya kerap mendapatkan pertanyaan soal siapa sosok pemilik dari pagar bambu sepanjang lebih dari 30 kilometer di perairan laut Tangerang, Banten.

    Kata Trenggono, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagi stakeholder atau pihak terkait untuk mengungkap hal tersebut.

    “Pertanyaan tadi hampir sama, soal bagaimana dengan siapa sebetulnya yang memasang? Jadi, sampai hari ini masih dalam proses penyidikan,” kata Trenggono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI,di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Meski begitu kata dia, bukan tidak mungkin kalau pihaknya sudah memiliki petunjuk terhadap sosok di balik munculnya pagar bambu itu.

    Hanya saja, Trenggono menyatakan, dalam mengungkap sosok tersebut perlu adanya pemanggilan untuk dapat memastikan keterangan.

    “Ya, memang tuntutan dari masyarakat pengennya hari ini diusut, disegel, besok juga langsung ketahuan, tapi tidak mudah juga, karena kami mendapat beberapa petunjuk, tentu,” kata dia.

    “Tapi tentu kan juga harus dipanggil, ditanya, apakah yang bersangkutan betul melakukan itu dan seterusnya,” sambung Trenggono.

    Trenggono menyatakan, permintaan keterangan itu menjadi bagian penting kata dia, mengingat KKP memiliki keterbatasan dalam pengawasan ruang laut.

    “Karena memang terus terang kami tidak punya alat pengawasan yang disampaikan itu kami sebenarnya sudah mengajukan sebenarnya untuk kemudian kita bisa memiliki digital surveilans begitu. Tapi sampai hari ini kita belum punya,” katanya.

    Dengan begitu, Trenggono sejauh ini menegaskan belum dapat membocorkan soal siapa pemilik pagar misterius tersebut.

    Meski demikian, sebelumnya, Trenggono menegaskan kalau proses investigasi pagar laut tetap berlanjut.

  • Viral Ijazah SD Dipakai Bungkus Mi, Disdik Sragen Ingatkan Ini – Halaman all

    Viral Ijazah SD Dipakai Bungkus Mi, Disdik Sragen Ingatkan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah unggahan yang menunjukkan foto Sertifikat Hasil Ujian Sekolah Dasar (SD) yang digunakan untuk membungkus mi, viral di media sosial.

    Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Pijer Sablon Kaos Cutting Sticker, Kamis (23/1/2025).

    Dalam unggahan tersebut, terdapat keterangan yang menyatakan ijazah tersebut ditemukan dan ditawarkan kepada pemiliknya, khususnya lulusan SD Musuk 2 Sragen.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Sragen, Prihantomo, memberikan tanggapannya terkait insiden ini.

    Ia menegaskan, pemeliharaan dokumen seperti ijazah merupakan tanggung jawab penuh pemiliknya.

    “karena ketika dia selesai pendidikan, itu diberikan sebagai salah satu hak dari siswa itu, kalau pemeliharaan sepenuhnya di pemilik,” katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis (23/1/2025).

    Prihantomo menjelaskan baik Sertifikat Hasil Ujian maupun ijazah adalah dokumen penting yang digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk mencari pekerjaan.

    Ia mengingatkan pentingnya merawat dokumen tersebut agar tidak hilang, karena jika hilang, proses penggantian akan menjadi rumit.

    “Pesan saya untuk pemilik dokumen-dokumen, karena itu akan dipakai terus, untuk bisa dirawat sebaik-baiknya.”

    “Kalau itu hilang, nanti repot juga, karena kami harus membuat penggantinya, otomatis harus mencari dokumennya, arsipnya,” jelasnya.

    Prihantomo mengimbau agar dokumen penting ini dapat dikembalikan kepada pemiliknya.

    “Karena itu dokumen yang sangat penting bagi anak kedepannya” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Israel Lancarkan Operasi Besar-besaran, Ratusan Warga Tinggalkan Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat – Halaman all

    Israel Lancarkan Operasi Besar-besaran, Ratusan Warga Tinggalkan Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat Palestina mengatakan ratusan penduduk kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki meninggalkan rumah mereka, Kamis (23/1/2025).

    Hal itu terjadi beberapa hari setelah serangan besar-besaran Israel di daerah tersebut.

    “Ratusan penduduk kamp mulai meninggalkan kamp setelah tentara Israel menggunakan pengeras suara pada pesawat nirawak dan kendaraan militer.”

    “Memerintahkan mereka untuk mengevakuasi kamp, tempat militer Israel melancarkan operasi militer besar-besaran minggu ini,” kata Gubernur Jenin, Kamal Abu Al-Rub kepada AFP, Kamis.

    Sementara itu, tentara Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka “tidak mengetahui adanya perintah evakuasi bagi penduduk di Jenin sampai saat ini.”

    Salim Saadi, seorang penduduk Jenin yang tinggal di tepi kamp pengungsi, mengatakan tentara telah meminta penduduk kamp untuk meninggalkan kamp.

    “Ada puluhan penduduk kamp yang mulai meninggalkan kamp,” katanya.

    “Tentara berada di depan rumah saya. Mereka bisa masuk kapan saja,” imbuhnya.

    Israel Klaim Bunuh 2 Militan Palestina

    Pasukan Israel mengklaim telah menewaskan dua militan Palestina yang melakukan serangan mematikan terhadap sebuah bus di Tepi Barat awal bulan ini.

    Pada Kamis ini, militer Israel mengatakan kedua pria itu membuat barikade di sebuah bangunan di desa Burqin, Tepi Barat, dan saling tembak dengan pasukan Israel sebelum mereka tewas pada malam hari.

    Dikutip dari AP News, militer Israel juga mengatakan seorang prajurit terluka cukup parah.

    Militer mengatakan Mohammed Nazzal dan Katiba al-Shalabi adalah anggota kelompok militan Jihad Islam.

    Di sisi lain, kelompok militan Hamas merilis pernyataan yang mengklaim kedua pria itu adalah anggota sayap bersenjatanya dan memuji serangan bus tersebut.

    Hamas dan Jihad Islam yang lebih kecil dan lebih radikal adalah sekutu yang terkadang melakukan serangan bersama.

    Serangan pada 6 Januari terhadap bus yang membawa warga Israel menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya.

    Sebelumnya, militer Israel melancarkan operasi di Jenin pada Selasa (21/1/2025), dengan mengatakan bahwa operasi itu bertujuan untuk mengusir militan Palestina dari kamp dan kota tersebut.

    Serangan itu dimulai beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata menghentikan pertempuran di Jalur Gaza.

    Serangan Israel telah menewaskan sebanyak 10 warga Palestina dan melukai 40 lainnya, menurut kementerian kesehatan Palestina yang berpusat di Ramallah.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “Operasi Tembok Besi,” sebagaimana operasi itu dijuluki, akan “memberantas terorisme” di kota Tepi Barat yang dikenal sebagai benteng militansi Palestina.

    Sebagai informasi, Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

    Palestina menginginkannya menjadi bagian utama negara masa depan mereka.

    Kendaraan militer pasukan Israel (IDF) dalam operasi penyerbuan besar-besaran di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (22/1/2025). (khaberni/tangkap layar)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Diberitakan Al Jazeera, tentara Israel membunuh dua warga Palestina lagi di Tepi Barat yang diduduki saat mereka melanjutkan serangan militer yang membuat kamp pengungsi Jenin “hampir tidak dapat dihuni”.

    Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan badan-badan bantuan di Gaza meningkatkan distribusi makanan, menyediakan kembali dan merehabilitasi rumah sakit, dan memperbaiki jaringan air sementara gencatan senjata Israel-Hamas sebagian besar masih berlaku.

    Upaya bantuan ini dilakukan saat kelompok-kelompok bantuan memperingatkan larangan Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang dapat sangat membahayakan upaya pemulihan di Gaza.

    Setidaknya 122 jenazah, termasuk 120 orang yang tewas dalam serangan Israel sebelum gencatan senjata, dan 306 orang yang terluka telah diterima oleh rumah sakit di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

    Puluhan penduduk telah mengonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa pasukan Israel memaksa warga Palestina di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki untuk meninggalkan rumah mereka, bertepatan dengan pengepungan daerah tersebut.

    Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) telah menyatakan “kekhawatiran” di tengah operasi militer Israel di Tepi Barat, dengan mengatakan bahwa mereka “melihat pola-pola yang mengganggu dari penggunaan kekuatan yang tidak sah di Tepi Barat yang tidak perlu, tidak pandang bulu dan tidak proporsional”.

    Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar, yang saat ini berada di Budapest, telah mengucapkan terima kasih kepada mitranya dari Hungaria atas penolakan negara tersebut untuk menghormati surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu.

    Badan pengatur ICC mengatakan sangat prihatin menyusul upaya AS untuk memberikan sanksi kepada lembaga PBB tersebut atas surat perintah penangkapannya terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 47.283 warga Palestina dan melukai 111.472 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Penemuan Mayat Dalam Koper di Ngawi, Diduga Korban Mutilasi, Polisi Amankan Barang Bukti – Halaman all

    Penemuan Mayat Dalam Koper di Ngawi, Diduga Korban Mutilasi, Polisi Amankan Barang Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad wanita dalam koper ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) sekira pukul 09.00 WIB.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, langsung turun tangan meninjau proses autopsi di RSUD Dr. Soeroto pada pukul 14.40 WIB.

    Dalam pernyataannya, ia menyebutkan kondisi jenazah sedang dalam pemeriksaan dan hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan, namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kaki sebelah kanan dari lutut serta kepala juga tidak ada,” ungkap AKBP Dwi Sumrahadi.

    Dugaan Mutilasi

    Kapolres menduga korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Ia juga memastikan korban berjenis kelamin wanita.

    “Kami masih dalam penyelidikan dan menggali keterangan yang bisa kami dapatkan di TKP,” tegasnya.

    Dalam upaya penyelidikan, polisi telah mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk koper, seprai, dan sandal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil dan kami menunggu hasilnya,” pungkas AKBP Dwi Sumrahadi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pelaku Usaha Kolaborasi Tekan Angka Stunting di Kota Bogor – Halaman all

    Pelaku Usaha Kolaborasi Tekan Angka Stunting di Kota Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stunting menjadi masalah di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Kota Bogor, Jawa Barat, yang mempengaruhi kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan anak-anak.

    Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada masa balita yang berpotensi menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.

    Angka prevelensi stunting atau kekurangan gizi kronis di kota Bogor menurun, dari 18,7 persen pada 2023 menjadi 18,2 persen pada 2024.

    Angka tersebut membuat Kota Bogor jadi salah satu dari kabupaten/kota di Jawa Barat yang prevelensi kasus stunting-nya mengalami penurunan.

    Adapun standar penilaian dalam menghitung angka stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan target sebesar 18,8 persen.

    Dikutip laman resmi kotabogor.go.id, Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bogor, Anas S Rasmana mengatakan, dalam rentang waktu Februari 2023 hingga Agustus 2024, angka stunting turun dari semula 2.363 menjadi 1.588 kasus.

    Di tingkat nasional, Kota Bogor menjadi salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota yang berhasil menurunkan angka stunting di tengah naiknya kasus stunting di daerah lain.

    Sejumlah pihak turut berkolaborasi bersama pemerintah daerah untuk membantu menekan angka stunting di Kota Bogor.

    Seperti dilakukan pelaku usaha Bumi Aki Group yang memberikan edukasi pola makan sehat dan kebersihan lingkungan, serta membagikan makanan bergizi dan suplemen kepada ibu hamil dan anak-anak di wilayah Babakan, Bogor Tengah, Kota Bogor.
     
    Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan sejak dini, sekaligus memberikan perubahan nyata dalam kehidupan mereka yang terdampak.
     
    “Masalah stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga masa depan generasi kita. Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan harapan baru bagi anak-anak di Kota Bogor untuk tumbuh sehat dan optimal. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan nyata,” ujar Anisha Desiliana Resti, President Director Bumi Aki Group, dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/1/2025).

    Ia menekankan, memberikan kontribusi positif kepada masyarakat adalah bagian dari komitmen pihaknya.

    Sebab, dengan mengajak terlibat dalam program ini, tidak hanya memberikan layanan terbaik.

    “Tetapi juga bersama-sama menciptakan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani,” ujarnya.

  • Sosok Katyana Wardhana, Putri Menpar Widiyanti Putri Wardhana yang Peduli Isu Kesehatan Mental – Halaman all

    Sosok Katyana Wardhana, Putri Menpar Widiyanti Putri Wardhana yang Peduli Isu Kesehatan Mental – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Katyana Wardhana adalah putri sulung dari Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.

    Nama Katyana Wardhana mencuat setelah sang ibu menjadi trending karena menjadi menteri dalam Kabinet Merah Putih dengan harta kekayaan terbanyak.

    Tak banyak yang tahu, Katyana Wardhana rupanya memiliki kepedulian yang besar terhadap isu kesehatan mental.

    Ia mendirikan gerakan Sudah Dong yang berada di bawah naungan Yayasan Kawula Madani. Gerakan ini berfokus pada kampanye anti-bullying di media sosial.

    Menurut situs resmi Sudah Dong, inspirasi gerakan ini berawal dari pertemuan Katyana dengan seorang anak perempuan yang terpaksa berhenti sekolah akibat perundungan. 

    Katyana merasa prihatin karena hal tersebut menghalangi anak tersebut untuk meraih cita-citanya.

    Motivasi itulah yang mendorongnya untuk mendirikan gerakan ini, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan dampak buruk perundungan melalui kampanye di media sosial dan berbagai kegiatan offline.

    Katyana menyadari bahwa gerakan ini tidak hanya ditujukan untuk lingkungan terdekat, tetapi juga harus menjangkau kelompok-kelompok paling rentan dan terpinggirkan di seluruh pelosok Indonesia.

    Lantas, siapa Katyana Wardhana? Berikut sosoknya.

    Sosok Katyana Wardhana

    Katyana memiliki nama lengkap Katyana Azlia Wardhana.

    Katyana Wardhana merupakan putri sulung dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wisnu Wardhana.

    Ia telah menikah dengan Irviandra Fathan Gusman atau yang akrab disapa Andra Gusman pada 30 November 2020.

    Andra Gusman bukanlah orang sembarangan. Ia merupakan anak dari Irman Gusman yang menjabat sebagai Senator Sumatera Barat.

    Pernikahan Katyana Wardhana dengan Andra Gusman, putra dari Irman Gusman.

    Katyana Wardhana diketahui menempuh pendidikan Sarjana di Tufts University, Amerika Serikat dan berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

    Wanita kelahiran 1997 itu berhasil meraih gelar Master of Public Administration (MPA), Environmental Science & Policy (STEM) di School of International and Public Affairs atau Columbia SIPA.

    Tak sampai di situ, Katyana Wardhana sedang mengejar gelar lain yakni Master of Business Administration (MBA) di Columbia Business School.

    Katyana Wardhana merupakan Co-Founder dan Commissioner di Akartha Energy. 

    Selain itu, ia juga menjadi Co-Founder & Director di Akartha Kapital.

    Sebelum mendirikan Akartha Energy dan Akartha Kapital, ia lebih dulu mendirikan Kawula Madani Foundation, di mana ia menjabat sebagai Co-Founder selama periode 2016-2020.

    Dalam dunia profesional, Katyana pernah bekerja sebagai Business Analyst – Management Consultant di Deloitte Consulting (2020-2021), di bidang Corporate Strategy di PT Teladan Resources (2021-2023), serta di Corporate Strategy & Sustainability di Teladan Prima Agro (2022-2023). Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2.

    Namun, informasi mengenai Katyana cukup terbatas. Akun Instagram pribadinya juga dalam mode private.

    (Tribunnews.com/Falza Fuadina)

  • Video Anggota DPR Heran Menteri KKP Tak Tahu ‘Dalang’ Pagar Laut: Orang Jujur Susah di Negara Ini – Halaman all

    Video Anggota DPR Heran Menteri KKP Tak Tahu ‘Dalang’ Pagar Laut: Orang Jujur Susah di Negara Ini – Halaman all

    Komisi IV DPR RI menggelar rapat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono pada Kamis (23/1/2025).

    Tayang: Kamis, 23 Januari 2025 20:49 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota DPR dari Fraksi PKS, Saadiah Uluputy, mengaku heran Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono belum mengetahui dalang di balik pemasangan pagar laut di Tangerang, Banten.

    Hal itu disampaikan Saadiah saat Komisi IV DPR RI menggelar rapat bersama Menteri KKP pada Kamis (23/1/2025).

    “Aneh pak. Jujur terus terang memang menemukan orang jujur di negara ini susah dan kalau hari ini pun KKP menyampaikan belum menemukan siapa dalangnya, terus terang kami sebagai wakil rakyat heran juga pak,” ujar Saadiah dengan nada tinggi.

    Ia mendesak KKP untuk menjawab secara jujur apa masalah dalam mengungkap pagar laut ini.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Firasat Pacar Bripda Faras sebelum sang Polisi Tewas Ditikam Bandar Narkoba, Mimpikan Korban – Halaman all

    Firasat Pacar Bripda Faras sebelum sang Polisi Tewas Ditikam Bandar Narkoba, Mimpikan Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bripda Faras Nabhan Attallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat, Sumatra Selatan, gugur saat bertugas menggerebek bandar narkoba pada Rabu (22/1/2025).

    Bripda Faras tewas akibat mendapatkan serangan berupa tikaman dari dua bandar narkoba incaran polisi, yakni Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20).

    Kepergian Bripda Faras pun meninggalkan duka yang mendalam bagi orang-orang dekatnya, termasuk sang kekasih, Tita.

    Tita mengaku belakangan ini dia sering bermimpi tentang Bripda Faras sebelum sang kekasih meninggal.

    “Akhir-akhir ini saya sering dapat mimpi, dalam mimpi ini saya sering diajak jalan-jalan dengan Ayas (korban),” kata Tita, dilansir Sripoku.com.

    Kronologi Penggerebekan Maut

    Selain menewaskan Bripda Faras, penggerebekan bandar narkoba yang berujung penikaman terhadap polisi ini juga melukai dua anggota lainnya.

    Dua korban luka tersebut yaitu Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    Kejadian tragis berawal saat Bripda Faras bersama dua anggota lainnya melakukan penggerebekan terhadap dua tersangka bandar ganja, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Rabu sekitar pukul 03.30 WIB.

    Ebi yang saat itu membuka pintu rumah mendadak menyerang ketiga petugas dengan sebilah parang.

    Serangan tersebut membuat ketiga anggota polisi terluka, tetapi mereka berhasil mempertahankan diri.

    Ebi selanjutnya melarikan diri melalui pintu belakang rumahnya sambil membawa senjata tajam.

    Anggota polisi yang terluka segera memberikan tembakan terukur untuk melumpuhkan pelaku yang masih berusaha melawan.

    Petugas kepolisian akhirnya berhasil menangkap Ebi dan Lindi yang turut terlibat dalam perlawanan.

    Dari hasil penggeledahan rumah bandar narkoba itu, polisi menemukan barang bukti berupa satu tas ransel coklat yang berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja dengan berat 1,2 kilogram siap edar.

    Ebi pun mengakui ganja tersebut adalah miliknya.

    Kedua pelaku dan barang bukti tersebut dibawa ke Satres Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Bak Firasat Sebelum Bripda Faras Gugur, Sang Kekasih Mengaku Sering Bertemu di Mimpi

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Sripoku.com/Yandi Triansyah/Ehdi Amin)