Author: Sindonews.com

  • 17 Warga Negara Vietnam Pekerja Klinik Bedah Kecantikan Ditangkap Imigrasi

    17 Warga Negara Vietnam Pekerja Klinik Bedah Kecantikan Ditangkap Imigrasi

    loading…

    Direktorat Jenderal Imigrasi menangkap 17 warga negara (WN) Vietnam yang diduga menyalahgunakan izin tinggal. Warga negara Vietnam tersebut bekerja di klinik bedah kecantikan. Foto/Nur Khabibi

    JAKARTA – Direktorat Jenderal Imigrasi menangkap 17 warga negara Vietnam yang diduga menyalahgunakan izin tinggal. Warga negara Vietnam tersebut bekerja di klinik bedah kecantikan.

    “Yang diamankan totalnya ada 17 warga negara asing. Dari 17 tersebut, ada sepuluh orang perempuan dan tujuh orang laki-laki,” Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Ditjen Imigrasi Kementerian Imipas Yuldi Yusman saat konferensi pers didi Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi , Jakarta,Jumat (10/1/2025).

    Yuldi menambahkan, sebanyak 15 orang tersebut menggunakan Visa on Arrival atau VOA. “Dua orang lainnya menggunakan Izin Tinggal Terbatas atau ITAS sebagai investor,” katanya.

    Menurutnya, penangkapan tersebut bermula dari adanya laporan masyarakat terkait aktivitas warga asing dalam klinik bedah kecantikan di kawasan Pluit Timur, Jakarta Utara. Setelah diusut, klinik tersebut beroperasi sejak 2018.

    “Kemudian petugas melakukan penyelidikan kurang lebih dua hari, ya. Dua hari dengan masuk ke sana berpura-pura menjadi pasien,” ujarnya.

    Belasan WN Vietnam itu disangkakan Pasal 122 UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian atas penyalahgunaan izin tinggal, dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp500 juta.

    (zik)

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental, Korban Dua Kali Ditodong Pistol di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental, Korban Dua Kali Ditodong Pistol di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    loading…

    Rekonstruksi kasus dugaan penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari. FOTO/ARI SANDITA

    TANGERANG – Anak bos rental Ilyas A, Agam Muhammad turut hadir menyaksikan rekonstruksi kasus dugaan penembakan ayahnya di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari. Dari rekonstruksi tersebut, dia mengetahui ayahnya ditodong 2 kali oleh pelaku di rest area.

    “Jadi, waktu di Saketi (Pandeglang) itu kan sekali yah, ternyata pas di sini ada 2 kali penodongan yah,” ujar Agam pada wartawan di lokasi, Sabtu (11/1/2025).

    Menurutnya, dalam rekonstruksi tersebut, tak ada aksi pengeroyokan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang. Setidaknya, ada lebih dari 30 adegan dalam rekonstruksi tersebut, yang mana diperagakan oleh ketiga oknum TNI AL.

    “Kita ikuti saja proses selanjutnya dan saya sudah percayakan pada Puspom AL yah. Tak ada pengeroyokan, di rekonstruksi juga tadi tak ada pengeroyokan,” tuturnya.

    Menurutnya, pihak keluarga telah mempercayakan proses hukum 3 oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap ayahnya itu pada Puspom TNI AL. Adapun rekonstruksi dinilainya telah sesuai dengan yang dialami para saksi pula.

    “Sudah sesuai. Seperti yang wartawan lihat tadi yah ada sekitar 30-an adegan,” katanya.

    Sementara itu, TNI AL, khususnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), mengambil langkah cepat untuk menangani insiden penembakan pemilik rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak dengan menggelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yaitu Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Rekonstruksi menghadirkan para saksi dan ketiga pelaku Oknum TNI AL yaitu AA, RH, dan BA.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Dinas Pers Angkatan Laut dalam siaran persnya, Sabtu (11/1/2025).

    Kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak menyebabkan dua orang menjadi korban, yaitu berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban yang merupakan pemilik rental mobil meninggal dunia dan satu korban lainnya luka karena tembakan.

    “Atas kejadian ini TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstuksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” tulis siaran pers tersebut.

    TNI AL pun turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    (abd)

  • Nusron Wahid Angkat Bicara soal Mobil RI 36 yang Lagi Viral, Ini Katanya

    Nusron Wahid Angkat Bicara soal Mobil RI 36 yang Lagi Viral, Ini Katanya

    loading…

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid angkat bicara mengenai viralnya mobil RI 36 menerobos kemacetan Jakarta dengan menggunakan Patwal. FOTO/IST

    JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid angkat bicara mengenai viralnya mobil RI 36 menerobos kemacetan Jakarta dengan menggunakan Patwal. Taksi eksekutif yang dianggap menghalangi mobil pejabat tersebut dituding-tuding oleh Petugas Patwal yang menggunakan sepeda motor.

    Setelah video mobil RI 36 itu viral di media sosial, netizen pun bertanya-tanya siapa pejabat yang menggunakan mobil tersebut. Salah satu tudingan mengarah kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Informasi itu pun tersebar luas, bahkan menjadi pemberitaan beberapa media.

    Atas informasi yang beredar luas itu, Nusron Wahid menepisnya. Menurutnya, mobil dinas yang diterima bukan berpelat RI 36.

    “Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed, sehingga menimbulkan salah paham. Plat nomor yang kami terima dari secretariat negara RI 26 itu pun jarang saya pakai. Saya lebih sering mengendarai mobil dengan plat nomor B 8588 ZZH,” tulis Nusron Wahid di media sosialnya @nusrwonwahid dikutip, Sabtu (11/1/2025).

    “Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya, lebih-lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa2 kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin,” tulisnya lagi.

    Untuk diketahui, aksi petugas patroli dan pengawalan (patwal) yang terlihat arogan saat memberikan pengawalan untuk mobil Lexus berpelat RI 36 di jalan raya terekam kamera video hingga viral. Berdasarkan video yang beredar, terlihat bahwa patwal itu menunjuk mobil Toyoya Alphard yang diduga merupakan taksi karena dinilai menghalangi pengawalan.

    Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso tidak membenarkan aksi petugas patwal yang bersifat arogan. “Petugas pengawalannya itu tidak boleh nunjuk-nunjuk arogan seperti itu,” kata Slamet kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).

    Petugas patwal, kata Slamet, pasti sudah melewati asesmen lebih dulu. Baik petugas dari Korlantas Polri maupun Ditlantas Polda Metro Jaya.

    “Itu namanya pengawalan kan pasti semua kita latih, kita tes, seluruh petugasnya itu,” katanya.

    Saat ditanya mengenai tindak lanjut apa yang akan dilakukan kepada petugas patwal tersebut, Slamet belum memastikan. Dia mengatakan masih akan memastikan lebih dulu siapa petugasnya.

    “Sementara saya belum dapat laporan dari Kasubditwal. Nanti kita lihat laporannya seperti apa, nanti kita cek dulu, kita lihat pelanggarannya seperti apa,” katanya. “Nanti kita pastikan dulu,” janjinya.

    (abd)

  • Viral Mobil RI 36 Terobos Macet, Mahfud MD Kaget Disebut Penggunanya oleh AI

    Viral Mobil RI 36 Terobos Macet, Mahfud MD Kaget Disebut Penggunanya oleh AI

    loading…

    Petugas Patwal menunjuk-nunjuk sopir taksi eksekutif karena menghalangi laju iringan-iringan mobil pejabat berpelat RI 36. FOTO/IST

    JAKARTA – Iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 dengan pengawalan ketat menerobos kemacetan Jakarta viral di media sosial. Laju mobil rombongan pejabat sempat tersendat karena taksi eksekutif. Petugas Patwal yang menggunakan sepeda motor pun tampak marah sambal menunjuk-nunjuk sopir taksi tersebut.

    Video iring-iringan mobil RI 36 yang tersebar luas di medsos menimbulkan banyak pertanyaan, siapa pejabat pengguna mobil tersebut. Hingga saat ini belum ada satu pun pejabat yang mengakuinya.

    Karena ramai-ramainya video iring-iringan mobil berpelat RI 36, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD iseng bertanya ke aplikasi Artificial Intelligent (AI) siapa pengguna mobil tersebut? Namun alangkah kagetnya, karena jawaban AI menyebut mobil RI 36 digunakan oleh Mahfud MD.

    “Ada ribut-ribut tentang atraksi pengawal mobil berpelat RI 36, saya mencoba bertanya melalui sebuah akun AI, siapa pemegang mobil dinas tsb. Sy kaget krn jawaban akun AI menyebut bhw mobil tersebut dipergunakan oleh Mahfud MD dan terdaftar sebagai mobil dinas Menkominfo/Komdigi,” tulis Mahfud MD di akun X (Twitter) pribadinya, Sabtu (11/1/2025).

    Mahfud menegaskan tidak memiliki hubungan dengan mobil RI 36. Ia mengakui pernah merangkap menjadi Plt Menkominfo pada 2023 tapi tetap menggunakan mobil dinas Menko Polhukam berpelat RI 14.

    Menurut Mahfud, saat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2008-2013, ia menggunakan mobil dinas RI 9. Sementara saat menjabat Menteri Pertahanan (2000-2001), ia menggunakan mobil berpelat RI 10.

    “Jadi saya tak pernah memakai RI 36, apalagi sekarang. Aneh juga sih, kalau untuk mengetahui pelat mobil berpelat RI 36 tsb. masyarakat hrs bingung dan trs bertanya,” katanya.

    Untuk diketahui, aksi petugas patroli dan pengawalan (patwal) yang terlihat arogan saat memberikan pengawalan untuk mobil Lexus berpelat RI 36 di jalan raya terekam kamera video hingga viral. Berdasarkan video yang beredar, terlihat bahwa patwal itu menunjuk mobil Toyoya Alphard yang diduga merupakan taksi karena dinilai menghalangi pengawalan.

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, 36 Adegan Diperagakan

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, 36 Adegan Diperagakan

    loading…

    Polisi Militer TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi dugaan kasus penembakan bis rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak, Sabtu (11/1/2025) dinihari tadi. FOTO/SINDOnews/ARI SANDITA

    TANGERANG – Polisi Militer TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi dugaan kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak , Sabtu (11/1/2025) dinihari tadi. Setidaknya, ada sebanyak 36 adegan dalam rekonstruksi tersebut.

    Berdasarkan pantauan, rekonstruksi digelar sekitar pukul 00.30 WIB, tepat di depan minimarket rest area. Rekonstruksi turut dihadiri oleh jajaran kepolisian. Dalam rekonstruksi, tampak ada sebanyak 3 orang naik mobil berwarna putih milik korban.

    Mobil itu tampak merintangi mobil rental yang diduga digelapkan para pelaku. Mobil berwarna oranye itu dirintangi mobil putih agar tak bisa meninggalkan lokasi.

    Di dalam mobil rental berwarna oranye itu, terdapat para tersangka yang tampak mengenakan baju tahanan warna oranye dengan penutup kepala.

    Dinas Pers Angkatan Laut dalam siaran persnya mengatakan, TNI AL, khususnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), mengambil langkah cepat untuk menangani insiden penembakan pemilik rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak dengan menggelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yaitu Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Rekonstruksi menghadirkan para saksi dan ketiga pelaku Oknum TNI AL yaitu AA, RH, dan BA.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Dinas Pers Angkatan Laut, Sabtu (11/1/2025).

    Kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak menyebabkan dua orang menjadi korban, yaitu berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban yang merupakan pemilik rental mobil meninggal dunia dan satu korban lainnya luka karena tembakan.

    “Atas kejadian ini TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstuksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” tulis siaran pers tersebut.

    TNI AL pun turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    (abd)

  • Kolaborasi Tim Pembina Samsat Nasional Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan

    Kolaborasi Tim Pembina Samsat Nasional Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan

  • Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-52 PDIP

    Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-52 PDIP

  • Pagar Laut Sepanjang 30 Km di Pesisir Tangerang Dibangun Swadaya, Benarkah?

    Pagar Laut Sepanjang 30 Km di Pesisir Tangerang Dibangun Swadaya, Benarkah?

    loading…

    Kelompok Nelayan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengaku pagar laut sepanjang 30 Km di pesisir utara Tangerang dibangun masyarakat secara swadaya. Foto petugas KKP melakukan penyegelan. Foto/Ist

    TANGERANG – Kelompok Nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengaku pagar laut yang membentang di pesisir utara Tangerang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.

    Mereka mengklaim pagar laut sepanjang 30 Km itu dibangun sebagai pemecah ombak, pencegah abrasi serta mitigasi terhadap ancaman gempa megathrust dan gelombang tsunami.

    “Tanggul ini merupakan hasil inisiatif swadaya dari masyarakat setempat,” ujar perwakilan nelayan Tarsin, di Pantai Karang Serang, Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/1/2025).

    Tarsin menyebut bahwa opini negatif yang kini beredar terkait pembangunan pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang tidak benar.

    Dia menjelaskan, tanggul laut merupakan struktur fisik yang memiliki fungsi penting, antara lain, mengurangi dampak gelombang besar dan melindungi wilayah pesisir dari ombak tinggi yang dapat mengikis pantai serta merusak infrastruktur.

    Selain itu, tanggul laut juga berfungsi mencegah abrasi dan pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman.

    “Meski tidak bisa sepenuhnya menahan tsunami, tanggul laut membantu mengurangi energi gelombang hingga dampaknya lebih kecil di pesisir,” tuturnya.

  • Quay Container Crane dari Pelabuhan Tanjung Priok Direlokasi ke Pelabuhan Bagendang

    Quay Container Crane dari Pelabuhan Tanjung Priok Direlokasi ke Pelabuhan Bagendang

    loading…

    Quay container crane (QCC) dari Terminal JICT-2 Pelabuhan Tanjung Priok direlokasi ke Pelabuhan Bagendang. Foto/Ilustrasi/Istimewa

    JAKARTA – Quay container crane (QCC) dari Terminal JICT-2 Pelabuhan Tanjung Priok direlokasi ke Pelabuhan Bagendang di Kalimantan Tengah. Hal itu untuk membantu operasi Pelabuhan Bagendang.

    “Alat berat bongkar muat peti kemas dari kapal ke Dermaga atau sebaliknya itu akan difungsikan di sana,” kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ardhy Wahyu Basuki di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Mempercepat itu, Pelindo melalui kontraktor telah selesai melakukan perawatan QCC di JICT-2. Ardhy menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan memperlancar aktivitas dan operasional di seluruh pelabuhan yang dikelola.

    Diketahui, satu unit quay container crane terjatuh ke laut dan tenggelam saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Bagendang, pada awal Desember 2024. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar 100 nautical miles dari Terminal Peti Kemas (TPK) Bagendang.

    Crane itu diangkut dengan Kapal Tongkang Virgo Sejati 277 yang ditarik oleh Tug Boat Virgo Sejati 378. “Seluruh awak kapal, termasuk nakhoda dan sembilan kru lainnya selamat dalam insiden ini dan dapat melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bagendang,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit M. Hermawan.

    Hermawan menuturkan, insiden tersebut disebabkan cuaca buruk dengan angin kencang dan gelombang setinggi 2,5 meter di lokasi kejadian pada koordinat 04°30.447’S/110°18.428’E. Ia mengatakan, lokasi tenggelamnya crane berada di perairan laut dalam sehingga tidak mengganggu alur pelayaran.

    Kepala KSOP Utama Tanjung Priok M. Takwim Masuku mengatakan, kapal pengangkut telah memenuhi semua prosedur pemenuhan kelaiklautan kapal, persyaratan keselamatan, pencegahan pencemaran, keamanan untuk berlayar, pengawakan, pemuatan serta status hukum kapal. “Kapal sudah melalui proses inspeksi pengamanan sesuai regulasi,” tuturnya.

    Ardhy kembali menjelaskan, crane yang tenggelam itu telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan penuh. Rencana awal, crane yang dikirim (yang kemudian terjatuh ke laut dan tenggelam) akan dioperasikan di Pelabuhan Bagendang pada Januari ini untuk meningkatkan layanan di sana.

    Sebagai langkah lanjutan, Pelindo akan segera mengirimkan unit pengganti pada Juni 2025. “Kami berkomitmen memastikan kelancaran operasional Pelabuhan Bagendang dengan pengelolaan aset yang optimal dan dukungan terhadap peningkatan aktivitas bongkar muat. Ini adalah upaya kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa,” pungkasnya.

    (rca)

  • 7 Fakta Tentang Mobil Berpelat RI 36 yang Viral di Tengah Kemacetan Jakarta

    7 Fakta Tentang Mobil Berpelat RI 36 yang Viral di Tengah Kemacetan Jakarta

    loading…

    Video iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 yang viral di media sosial memicu diskusi panas. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Video iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 yang viral di media sosial memicu diskusi panas. Dalam video tersebut, rombongan pejabat dengan pengawalan ketat melintas di tengah kemacetan Jakarta, diwarnai insiden dengan sebuah taksi eksekutif.

    Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan, kritik, dan perhatian dari masyarakat luas.

    Berikut adalah 7 fakta menarik di balik insiden ini:

    1. Pelat RI 36 Digunakan untuk Pejabat Tinggi Negara

    Pelat nomor dengan kode RI merupakan identitas kendaraan pejabat tinggi negara di Indonesia. Berdasarkan informasi yang beredar, pelat RI 36 dialokasikan untuk Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Namun, hingga saat ini, siapa sosok di balik mobil ini masih menjadi misteri.

    2. Video Viral Memancing Respons Netizen

    Insiden ini menjadi viral setelah video diunggah oleh akun media sosial seperti @txttransportasi dan @mafiawasit di platform X (sebelumnya Twitter). Dalam video tersebut, terlihat iring-iringan mobil pejabat melaju dengan pengawalan ketat, sementara sebuah Toyota Alphard taksi eksekutif mencoba menyelip masuk. Anggota Patwal dengan cepat mengambil tindakan tegas.
    Komentar netizen pun ramai:
    “Kompak yuk, cuma kasih jalan ke ambulans dan damkar. Yang lain? Silakan antri.”
    “Darurat apa sih? Sampai harus bikin jalan macet makin kacau,” tulis pengguna lain.

    3. Patwal Menggunakan Lampu Strobo, Apakah Sesuai Aturan?

    Penggunaan pengawalan oleh Patwal diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2015. Aturan ini menyebutkan bahwa pengawalan hanya boleh dilakukan untuk kepentingan darurat atau tugas negara resmi. Kasus ini memunculkan pertanyaan besar:
    Apakah perjalanan mobil RI 36 ini termasuk kategori darurat?
    Atau hanya sekadar gaya pejabat yang ingin bebas dari macet?
    Diskusi ini menyoroti penggunaan fasilitas negara secara transparan dan adil.

    4. Kemacetan Jakarta Jadi Sorotan Utama

    Jakarta, sebagai salah satu kota dengan lalu lintas terpadat di dunia, seringkali menjadi panggung insiden serupa. Keberadaan mobil berpelat RI 36 yang membelah kemacetan dengan pengawalan ketat ini memicu kritik luas.

    Seorang netizen menulis, “Kalau penting, transparansi dong. Jangan malah bikin macet makin parah.”

    Kemacetan yang semakin buruk akibat aksi pengawalan ini menimbulkan kekesalan publik, yang merasa hak mereka di jalan raya diabaikan.

    5. Jejak Sejarah Pelat RI 36

    Menurut catatan sejarah, pelat RI 36 sebelumnya digunakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, di era Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, pelat ini dialokasikan untuk Menteri ATR/BPN, yang saat ini dijabat oleh Nusron Wahid.

    Pelat RI adalah simbol khusus untuk kendaraan pejabat negara yang telah diatur secara ketat. Meski demikian, hingga kini identitas pasti pemilik mobil tersebut dalam insiden viral ini belum terungkap.