Author: Sindonews.com

  • DPRD Jakarta Minta PAM Jaya Tunda Kenaikan Tarif Air Bersih

    DPRD Jakarta Minta PAM Jaya Tunda Kenaikan Tarif Air Bersih

    loading…

    Anggota Komisi B DPRD Jakarta Francine Widjojo meminta PAM Jaya menunda pemberlakuan tarif baru layanan air, terutama di rumah susun (hunian). Foto: Ist

    JAKARTA – Anggota Komisi B DPRD Jakarta Francine Widjojo meminta Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) menunda pemberlakuan tarif baru layanan air, terutama di rumah susun (hunian). Belum ada urgensi kenaikan tarif air PAM Jaya pada tahun 2025.

    Apalagi sejak tahun 2017 PAM Jaya selalu untung. Tertinggi di tahun 2023 untung Rp1,2 triliun, dan tahun 2024 membagikan dividen Rp62 miliar ke Pemprov Jakarta selaku 100 persen pemegang saham PAM Jaya.

    Untuk tingkat kebocoran air atau Non Revenue Water sejak tahun 2017 sangat tinggi, selalu berkisar 42-46 persen. Selain karena banyaknya penolakan dari warga rumah susun kalangan menengah dan masyarakat berpenghasilan rendeh (MBR), dasar hukum keputusan kenaikan tarif air bersih masih dapat diperdebatkan.

    Francine mengingatkan bahwa peraturan telah mendefinisikan air minum sebagai air yang siap diminum dan memenuhi syarat kesehatan yaitu Pasal 1 angka (5) UU 17/2019 tentang Sumber Daya Air dan Pasal 1 angka (2) PP 122/2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

    ”Dengan banyaknya pro dan kontra saat ini ditambah lagi juga dengan dasar hukumnya terutama terkait tarif air minum dibandingkan dengan air bersih, seharusnya sih PAM Jaya belum bisa menerapkan kenaikan tarif dan sebaiknya ditunda dulu di 2025 ini,” ujar Francine seusai beraudiensi dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia di DPRD Jakarta, belum lama ini.

    Secara aturan, sebenarnya yang bisa diterapkan PAM Jaya adalah kenaikan tarif air minum, bukan air bersih. Sebab, PAM Jaya adalah perusahaan air minum bukan air bersih. Cuma karena selama ini banyak warga Jakarta masih menikmati tarif air bersih saja. Jadi terkait tarif itu harusnya dibedakan antara air minum dengan air bersih.

    Sebenarnya kenaikan tarif yang diatur dalam Keputusan Gubernur nomor 730 tahun 2024 itu terkait dengan tarif air minum, sehingga PAM Jaya seharusnya menaikkan tarif air minum terhadap pelanggan-pelanggan yang sudah menerima layanan air minum. Informasi layanan air minum itu sudah, terutama yang sambungan pipa baru. Sudah ada beberapa, tapi belum semuanya.

    ”Tadi kami sudah mendengar keluhan dari anggota P3RSI yang terdiri dari pengurus-pengurus PPPSRS dan pengelola rumah susun ternyata terdapat beberapa permasalahan, misalnya tadi terkait dengan meter kubik pemakaian (air bersih), karena rata-rata pemakaian penghuni apartemen itu tidak sampai 10 meter kubik,” ujar pegiat Jakarta Ramah Hewan ini.

    Sehingga, tidak adil jika warga rumah susun atau apartemen dipukul rata dikenakan tarif batas atas pemakaian lebih dari 20 meter kubik dengan pemberlakuan tarif progresif.

  • Ini Tampang Anak Majikan Tanpa Penyesalan Bunuh Sekuriti di Bogor

    Ini Tampang Anak Majikan Tanpa Penyesalan Bunuh Sekuriti di Bogor

    loading…

    Tersangka pembunuhan sekuriti di Kota Bogor bernama Abraham ditampilkan di Polresta Bogor Kota, Senin (20/1/2025). Foto: SINDOnews/Putra Ramadhani Astyawan

    BOGOR – Tersangka pembunuhan sekuriti di Kota Bogor bernama Abraham ditampilkan ke publik. Tidak ada raut wajah penyesalan dari pria berumur 27 tahun itu.

    Abraham digiring polisi menuju Aula Polresta Bogor Kota untuk dihadirkan dalam konferensi pers. Abraham mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan kedua tangan diborgol.

    Lalu, masker yang dikenakan Abraham dilepas. Tersangka berdiri dengan tegap sembari menatap tajam ke arah depan dan tidak terlihat ekspresi penyesalahan atas pembunuhan yang telah dilakukannya kepada korban Septian.

    “Motif tersangka kesal terhadap korban. Septian mengadu kepada ibu tersangka karena pulang malam sehingga tersangka sering dimarahi ibunya,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo, Senin (20/1/2025).

    Saat ini, tersangka Abraham ditahan di Polresta Bogor Kota. Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal berlapis yakni Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 Ayat 3 KHUP.

    “Dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun atau penjara seumur hidup,” ucapnya.

    Seperti diberitakan, sekuriti Septian ditemukan tewas bersimbah darah di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat, 17 Januari 2025.

    Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di pos sekuriti rumah mewah yang dijaganya pukul 04.30 WIB. Polisi yang mendapat laporan bergegas menuju lokasi kejadian.

    Polisi menetapkan anak majikan sebagai tersangka. Tersangka juga menjalani tes urine dan hasilnya positif menggunakan tembakau sintetis.

    (jon)

  • Menteri KKP Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut Tangerang?

    Menteri KKP Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut Tangerang?

    loading…

    Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: SINDOnews/Riyan Rizky

    JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025). Apakah pertemuan itu membahas pagar laut di pesisir Tangerang?

    Wahyu Trenggono tiba pukul 15.08 WIB. Selain menteri, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan juga ikut menghadap Prabowo.

    Saat ditanya awak media apakah pertemuannya membahas pagar laut Tangerang, Wahyu mengatakan belum tahu. “Belum tahu, belum tahu,” katanya sembari memasuki Istana.

    Sebagai informasi, anggota TNI AL dan warga membongkar pagar laut sepanjang 30 km di Tangerang, Sabtu (18/1/2025). Dalam hal ini, pencabutan pagar bakal dilakukan bertahap.

    Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto menargetkan pagar misterius dibongkar sepanjang 2 km lebih per harinya. Apalagi lebih mudah memasang daripada mencabut.

    “Tidak mungkin kalau 30 km itu akan kita laksanakan dalam satu hari. Kita akan atur mekanismenya, minimal target hari ini 2 km. Seperti saya sampaikan tadi, lebih mudah menanam (pagar bambu) daripada mencabut apalagi yang ditanam ini sudah jangka waktu sampai berbulan-bulan, itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan,” ujar Harry.

    Menurut dia, pagar laut sepanjang 30,16 km tak bisa dibongkar dalam waktu satu hari saja, tapi memerlukan waktu. Kegiatan tersebut bakal terus dilakukan setiap harinya hingga pagar misterius dibongkar seluruhnya bersama stakeholder terkait.

    (jon)

  • 8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    loading…

    Kebakaran Hebat di Glodok Plaza: 8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    JAKARTA – Kebakaran hebat belum lama ini terjadi di pusat perbelanjaan Glodok Plaza di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Kebakaran ini mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 14 lainnya dilaporkan hilang.

    Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kebakaran bermula dari lantai atas gedung, tepatnya di area diskotek dan kafe. Diduga, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik di salah satu diskotek yang berada di lantai 8. Material peredam suara seperti glasswool yang digunakan di area karaoke dan diskotek turut mempercepat penyebaran api.

    Petugas pemadam kebakaran menghadapi berbagai kendala dalam proses evakuasi dan pemadaman api. Luasnya area yang terbakar dan banyaknya material mudah terbakar di lantai 7, 8, dan 9 menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya pihak kepolisian, hingga kini tim gabungan dari petugas Damkar, BPBD, dan PMI Jakarta terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan penyebab pasti kebakaran yang belum diketahui penyebab utamanya. Lantas seperti apa sebenarnya kronologi kebakaran Glodok Plaza?

    Saksikan selengkapnya liputan mendalam Abraham Silaban di AB+ “NGERI! TRAGEDI KEBAKARAN GLODOK PLAZA, APA SEBABNYA?” Menggali informasi dengan cerdas dan mendalam serta mengungkap dan mendengarkan fakta-fakta langsung dari narasumber tepercaya. Malam ini pukul 20.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)

  • Menteri KKP Ultimatum Pemilik Pagar Laut untuk Mengakui atau Bongkar Paksa

    Menteri KKP Ultimatum Pemilik Pagar Laut untuk Mengakui atau Bongkar Paksa

    loading…

    Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono memberi waktu kepada pemilik pagar laut di pesisir Tangerang untuk mengakui perbuatannya sebelum dibongkar paksa pada Rabu (22/1/2025). Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memberi waktu kepada pemilik pagar laut di pesisir Tangerang untuk mengakui perbuatannya sebelum dibongkar paksa pada Rabu (22/1/2025).

    Ultimatum ini diberikan sehingga pembongkaran dapat terlaksana sesuai prosedur tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, masyarakat, serta tidak mengaburkan proses hukum.

    “Kami berkoordinasi dengan KSAL beserta jajaran dalam rangka mengevaluasi terhadap apa yang sekarang ini menjadi isu yang ramai, itu soal pagar laut,” ujar Menteri Trenggono, Senin (20/1/2025).

    “Jadi, kami memberikan batasan waktu sampai besok Rabu pagi. Kita akan rapat dengan Bupati, lalu siangnya melakukan tindakan pembongkaran,” lanjutnya.

    KSAL Laksamana Muhammad Ali sepakat mencari solusi cepat untuk kehidupan para nelayan. Dia juga sepakat melakukan pembongkaran hingga batas waktu yang diberikan berakhir.

    “Pagi ini kami bersama Pak Menteri dengan Pak Wamen melaksanakan evaluasi bagaimana cara yang baik, aman, cepat, dan praktis untuk mempercepat sekaligus membantu kesulitan masyarakat nelayan. Karena itu instruksi dari Bapak Presiden kan, TNI harus membantu kesulitan masyarakat,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Trenggono meminta pagar laut misterius yang terpasang sepanjang 30,16 km di pesisir Tangerang tidak dibongkar dulu. Hal itu untuk memudahkan proses penyelidikan.

    “Kalau nyabut gampang, seperti kemarin saya mendengar ada pembongkaran dari institusi Angkatan Laut (AL), seharusnya itu barang bukti setelah dari hukum sudah terdeteksi terbukti baru bisa dibongkar,” ucapnya.

    (jon)

  • Didemo Ratusan Pegawainya, Mendikti Saintek Satryo Kabur Naik Mobil

    Didemo Ratusan Pegawainya, Mendikti Saintek Satryo Kabur Naik Mobil

    loading…

    Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pergi dari kantornya menggunakan mobil ketika sejumlah ratusan pegawai Kemendikti Saintek menggelar unjuk rasa damai, Senin (20/1/2025). FOTO/TANGKAPAN LAYAR VIDEO

    JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro ngacir dari kantornya ketika sejumlah ratusan pegawai Kemendikti Saintek menggelar unjuk rasa damai. Unjuk rasa itu ditujukan untuk menuntut keadilan dan sebagai bentuk solidaritas terhadap sejumlah pegawai yang diduga diperlakukan semena-mena oleh Satryo.

    Dari video yang didapat dari salah satu pegawai Kemendikti Saintek, tampak memperlihatkan mobil sedan warna hitam bernomor polisi RI 25 yang ditumpangi Satryo tengah berjalan ke arah keluar Kemendikti Saintek.

    Sejumlah pegawai yang tengah berunjuk rasa menghampiri mobil yang ditumpangi Satryo. Mereka menunjukan spanduk bertuliskan “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!” demikian pesan dalam spanduk tersebut. Selain itu, mereka juga bersorak ke arah mobil Satryo.

    “Turun, turun, turun, turun,” seru para pegawai ke arah mobil Satryo. Lantas, mobil Satryo tetap melaju ke arah pintu keluar gedung.

    Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno menjelaskan, unjuk rasa damai ini ditujukan agar Presiden Prabowo Subianto itu mempertimbangkan lagi Satryo sebagai menteri.

    “Untuk tuntutan sebenarnya kami lebih kepada menyampaikan saja ya terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden ya yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau sebagai Menteri begitu,” terang Suwitno.

    “Nah, kalau sudah seperti ini apakah mau dilanjutkan atau tidak ya seorang pejabat itu yang harusnya memang menjadi contoh apalagi di pendidikan tinggi begitu,” tandasnya.

    (abd)

  • Kami ASN Dibayar Negara, Bukan Babu Keluarga

    Kami ASN Dibayar Negara, Bukan Babu Keluarga

    loading…

    Ratusan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) berunjuk rasa di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025) pagi. Foto/Achmad Al Fiqri

    JAKARTA – Sekitar ratusan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) berunjuk rasa di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025) pagi. Unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk solidaritas pegawai atas dipecatnya sejumlah petugas oleh Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Dari pantauan, ratusan pegawai itu kompak kenakan pakaian berwarna hitam. Mereka, tampak menyanyikan lagu Indonesia Raya.

    “Aksi damai Senin hitam ini diikuti oleh 250 yang bergabung dalam paguyuban itu,” terang pegawai Kemendikti Saintek Neni Herlina saat ditemui di Gedung Kemendikti Saintek, Senin (20/1/2025).

    Baca Juga

    Sejumlah karangan bunga dan spanduk turut menghiasi aksi unjuk rasa tersebut. Mereka menentang Satryo lantaran diduga diperlakukan tak adil.

    Baca Juga

    “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!” demikian pesan dalam spanduk tersebut.

    “Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga,” bunyi spanduk lainnya.

    (rca)

  • Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendikti Saintek yang Disebut Menteri Pemarah

    Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendikti Saintek yang Disebut Menteri Pemarah

    loading…

    Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mendapat sorotan publik setelah diprotes para pegawainya karena arogan dan suka marah-marah. FOTO/ARI SANDITA

    JAKARTA Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran. Namanya sedang ramai menjadi pembicaraan di media sosial, khususnya platform X (dulu Twitter).

    Puluhan orang yang menyebut diri mereka sebagai pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi protes di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). Aksi ini diketahui dari sejumlah postingan di X, termasuk salah satunya unggahan Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri di akun @zanatul_91.

    “Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main main tampar, dan main pecat,” tulis salah satu spanduk yang terpajang di depan kantor Kemendikti Saintek.

    Berdasarkan unggahan lain, aksi protes ditujukan kepada Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro. Massa yang hadir menyuarakan keluhan terkait dugaan arogansi Satryo dan keluarganya yang dianggap mencampuri urusan kementerian.

    Profil Satryo Soemantri BrodjonegoroSatryo Soemantri Brodjonegoro merupakan salah satu menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Dia menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.

    Sebelum ditunjuk menjadi menteri, Satryo dikenal sebagai ilmuwan dan pernah menjadi Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Namanya sendiri sudah tak asing di dunia riset dan kependidikan.

    Satryo lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Pada latar belakangnya, dia diketahui sebagai anak dari Soemantri Brodjonegoro yang pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 1973.

    Satryo meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA tahun 1985. Sebagai ilmuwan, laman AIPI menyebutnya memiliki tulisan ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi.

    Pada sepak terjangnya, Satryo bukan nama baru di dunia pendidikan tinggi. Sekitar 1992, dia pernah dipilih menjadi Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB.

    Kemudian, Satryo juga berpengalaman menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama periode 1999-2007. Di bawah kepemimpinannya, terjadi pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia menuju arah yang lebih baik..

    Berkat kontribusinya di dunia pendidikan dan teknologi, Satryo juga beberapa kali mendapat penghargaan. Di antaranya dianugerahi Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Jepang.

    Penghargaan itu diberikan pemerintah Jepang karena jasanya atas peningkatan kerja sama di bidang pendidikan antara kedua negara baik di sisi pemerintah maupun akademik. Pada Oktober 2024 lalu, Satryo menjadi salah satu nama yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.

    Demikian ulasan mengenai profil Satryo Soemantri Brodjonegoro yang tengah menjadi perhatian.

    (abd)

  • Momentum Presiden Gas Pol Program Prioritas

    Momentum Presiden Gas Pol Program Prioritas

    loading…

    Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Jazilul Fawaid. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Jazilul Fawaid mengapresiasi kinerja 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendapat apresiasi tinggi dari publik. Situasi ini harus dimanfaatkan oleh Presiden Prabowo untuk merealisasikan program prioritas dalam Asta Cita.

    “Kami tentu mengapresiasi kinerja dari pemerintahan Presiden Prabowo yang berhasil mendapatkan rating tinggi dalam survei kepuasan publik dalam 100 hari pertama kinerja beliau. Ini merupakan momentum tepat bagi presiden dan jajarannya untuk gas pol merealisasikan berbagai program prioritas,” ujar Jazilul Fawaid, Senin (20/1/2025).

    Jazilul menilai kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo dalam 100 hari pertama kinerjanya cukup beralasan. Menurutnya, Presiden Prabowo mampu menciptakan soliditas di elite politik, sehingga semua energi pemerintahan bisa dicurahkan untuk merealisasikan berbagai program andalan.

    “Situasi ini tidak terjadi di periode pemerintahan sebelumnya di mana 100 hari pertama masih fokus membersihkan residu kompetisi ketat di pilpres, sehingga elite masih bersikap saling tunggu. Kondisi ini tidak ada di awal pemerintahan Presiden Prabowo,” katanya.

    Kepuasaan publik terhadap kemampuan Presiden Prabowo mengalang kekompakan elite, lanjut Jazil tercermin dari tingginya angka kepuasan di bidang politik keamanan yang mencapai 85,8%. Angka ini disusul kepuasan di bidang kesejahteraan sosial 83,7%, bidang ekonomi 74,5%, dan kepuasaan bidang hukum 72,1%.

    “Angka kepuasan publik ini menjadi indikator kuat jika masyarakat itu ingin elitenya kompak, fokus pada pencapaian program kerja yang telah ditetapkan pemerintah,” katanya.

    Jazil berharap pemerintah tidak puas diri dengan capaian di 100 hari pertama kinerja mereka. Menurutnya, pemerintah masih menghadapi sejumlah tantangan dalam merealisasikan berbagai program prioritas seperti Program Makan Bergizi Gratis, Program 3 juta rumah per tahun, Program Penghapusan Utang UMKM, hingga mewujudkan swasembada pangan dan energi.

  • 7KAIH: Basis Penguatan Karakter

    7KAIH: Basis Penguatan Karakter

    loading…

    Hendarman – Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek/ Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan. Foto/Dok Pribadi

    Hendarman
    Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikdasmen/Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan

    Penguatan karakter menjadi salah satu titik kritis dalam dunia pendidikan. Berbagai kasus yang muncul di dunia pendidikan baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah atau persekolahan dan jenjang pendidikan tinggi menjadi pekerjaan rumah yang tidak pernah berhenti. Pembiaran terhadap merebaknya berbagai kasus kekerasan akan menyebabkan suasana pembelajaran yang tidak aman, tidak menyenangkan dan tidak kondusif. Dampaknya adalah kualitas pendidikan yang tidak menjadi lebih baik atau malahan bersifat stagnan.

    Tantangan tersebut harus segera diantisipasi, yaitu bagaimana menyiapkan peserta didik agar dapat memiliki delapan karakter utama bangsa. Kedelapan karakter utama tersebut yakni religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini akan dapat dicapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh peserta didik setiap hari dan terus berkelanjutan. Untuk itu, program menguatkan pendidikan karakter melalui pembiasaan di satuan pendidikan menjadi suatu keharusan.

    Penyiapan peserta didik agar memiliki delapan karakter bangsa tersebut langsung dijawab oleh kementerian yang terkait. Menarik bahwa suatu terobosan yang baru saja dilakukan kementerian yang mengurusi pendidikan dasar dan menengah untuk mengatasi tantangan dimaksud melalui bekerja sama dengan kementerian dalam negeri dan kementerian agama. Ketiga kementerian ini telah mengeluarkan surat edaran bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 800.2.1/22s/SJ, dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiassan di Satuan Pendidikan. Surat edaran bersama (SEB) tersebut dikeluarkan pada tanggal 16 Januari 2025.

    Surat edaran bersama (SEB) ini menekankan kepada usaha menggerakkan kembali penguatan pendidikan karakter yang tidak hanya di tiga pusat pendidikan seperti yang dilakukan selama ini yaitu satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Tetapi dilakukan di catur pusat pendidikan, yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media. Gerakan tersebut dilakukan melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak lndonesia Hebat (7KAIH) dimana pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali mendorong pembiasaan kepada peserta didik untuk 7 kebiasaan, yaitu: 1) bangun pagi; 2) beribadah; 3) berolahraga; 4) makan sehat dan bergizt; 5) gemar belajar; 6) bermasyarakat; dan 7) tidur cepat.

    Bagaimana bentuk pelaksanaan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak lndonesia Hebat tersebut? Pada prinsipnya, sebagaimana ditekankan dalam SEB tersebut, gerakan dilakukan dengan pendekatan pembiasaan yang penuh kesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Terdapat tiga kegiatan yang dilakukan satuan pendidikan sebelum memulai pembelajaran di kelas. Pertama, melaksanakan senam pagi Anak lndonesia Hebat minimal dua kali dalam seminggu. Ini ditujukan untuk membangkitkan semangat dan meningkatkan kebugaran fisik agar peserta didik siap belajar dengan energi positif. Kedua, menyanyikan lagu lndonesia Raya. Ini dimaksudkan sebagai bentuk cinta tanah air, menumbuhkan rasa kebangsaan, dan mempererat persatuan antarpeserta didik. Ketiga, melakukan berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing. Ini dimaksudkan untuk bersyukur, memohon kelancaran pembelajaran, dan memperkuat nilai spiritual dan toleransi antarpeserta didik.

    Mengedepankan Prinsip Kebijakan
    Proses penetapan program 7KAIH sebagai sebuah kebijakan tersebut tampaknya bukan dalam situasi kemendadakan atau sekonyong-konyong serta bukan dalam nuansa dipaksakan untuk diterapkan. Kebijakan ini tampaknya sudah mengedepankan proses perumusan kebijakan yang stratejik sebagai fondasinya. Bukti pertama, program ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek yang tumbuh-kembang dalam masyarakat sebagai lingkungan kebijakan tersebut. Ini juga termasuk bagaimana mengimplementasikan kebijakan ini pada tataran satuan pendidikan. Mengapa? Sebagai suatu norma, pembuat kebijakan dalam proses perumusan kebijakan dipersyaratkan untuk mencermati lingkungan kebijakan yang terdiri atas berbagai komponen. Komponen tersebut pada intinya menyangkut individu dan kelompok.

    Bukti kedua, proses pencermatan lingkungan kebijakan sudah dilakukan sebagai sebuah keharusan gar tidak ada anggapan kebijakan yang dibuat hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Sebagaimana dikutip dari Bill Jenkins dalam bukunya The Policy Process (Michael Hill, 1993: 34), kebijakan merupakan sebuah keputusan yang berdasarkan hubungan kegiatan yang dilakukan oleh aktor politik guna menentukan tujuan dan mendapat hasil berdasarkan pertimbangan situasi tertentu. Adanya SEB ketiga menteri tersebut menguatkan bahwa kebijakan ini bukan semata-mata keinginan dari kementerian tertentu saja, tetapi juga menyangkut kementerian-kementerian lain yang memiliki tanggungjawab untuk memastikan berjalannya kebijakan pada tataran implementasi.

    Bukti ketiga, program ini sebagai sebuah kebijakan sudah disesuaikan dan diadaptasi terhadap dinamika sosial, ekonomi dan politik. Ditengarai bahwa sejumlah kajian sudah dilakukan sebelum memutuskan kebijakan ini dengan menggunakan berbagai data dan informasi yang relevan dan akurat. Di samping itu sudah dlibatkannya dan dipertimbangkannya berbagai pandangan pemangku kepentingan terkait termasuk orang tua dan tokoh masyarakat. Juga kemungkinan berbagai penelaahan terhadap berbagai hasil penelitian atau teori yang relevan menjadi basis penetapan kebijakan ini untuk memastikan kebermanfaatan dan dampak adanya kebijakan ini. Nugroho (2015) mengatakan bahwa terdapat dua karakteristik kebijakan publik. Pertama, kebijakan publik merupakan sesuatu yang mudah untuk dipahami dengan makna sederhana yaitu mencapai tujuan nasional. Kedua, kebijakan publik harus mudah diukur untuk mengetahui sejauh mana progres kemajuan dapat dicapai.

    Bukti keempat, sudah dipertimbangkan dan ditetapkan kewenangan yang sesuai dan proporsional dari berbagai pihak pada berbagai tataran yang berbeda yaitu di pusat, daerah provinsi/kabupaten/kota dan satuan pendidikan atau sekolah, bahkan juga orang tua. Ketentuan ini sudah diatur dalam SEB ketiga kementerian dimaksud. Ini paling tidak dapat menghindari dan mengurangi berbagai konflik dan kendala pada saat implementasi. Jadi sudah dipertimbangkan ekses dari pengambilan kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing pemangku kepentingan. Ini sekaligus dapat memastikan bahwa kebijakan akan dapat meningkatkan dukungan pemerintah daerah. Dukungan tersebut ditengarai akan lebih positif dan tidak terkesan terpaksa.

    Bukti kelima, proses penetapan kebijakan ini terkesan dilakukan seksama dan berhati-hati. Keterbukaan menjadi salah satu faktor kritis yang sudah dilalui sebelum menetapkan kebijakan ini untuk menghindari kekagetan publik, Keterbukaan yang dilakukan di antaranya dengan memberikan keterangan dan klarifikasi sebagai sebuah pola komunikasi yang cukup dapat menenangkan publik. Ini tidak menyebabkan publik atau masyarakat terkejut ketika lahir kebijakan ini.

    (wur)