Author: Liputan6.com

  • Top 3 Tekno: Daftar HP Samsung yang Kebagian One UI 8 Beta Terpopuler – Page 3

    Top 3 Tekno: Daftar HP Samsung yang Kebagian One UI 8 Beta Terpopuler – Page 3

    Belum lama ini CEO GitHub (platform khusus developer berbasis Git), Thomas Dohmke menyatakan pengunduran diri pada Senin, 11 Agustus 2025.

    Mengutip The Verge, Selasa (12/8/2025), Thomas selaku CEO ingin mengundurkan diri karena ia memiliki keinginan untuk kembali merasakan menjadi pendiri startup di luar Microsoft dan GitHub.

    Sebelumnya, perusahaan GitHub sendiri memang telah diakuisisi oleh Microsoft pada tahun 2018 dengan nominal sebesar USD 7,5 miliar (sekitar Rp 122 miliar). Namun, mode operasi mereka masih menggunakan sistem operasi perusahaan terpisah.

    Dengan demikian, segala macam kebijakan yang diambil untuk kepentingan bersama dalam perusahaan masih berada di internal.

    Akan tetapi, dengan adanya pengunduran diri dari Thomas Dohmke selaku CEO GitHub, sekarang perusahaan wajib melakukan laporan dan birokrasi kepada tim CoreAI Microsoft.

    Meskipun demikian, menurut informasi yang beredar, terdapat sebuah memo yang ditinggalkan oleh Thomas untuk para pegawai GitHub. Memo itu berisi “Jangan khawatir, aku akan bersama kalian sampai akhir 2025 untuk membimbing di masa transisi.”

    Selain itu, masih dalam memo yang sama, ia menyatakan kebanggaannya ketika berjuang bersama pegawai dalam mengembangkan perusahaan sampai di kenal di seluruh dunia seperti saat ini.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Didemo Ribuan Warga, di mana Bupati Pati Sudewo?

    Didemo Ribuan Warga, di mana Bupati Pati Sudewo?

    Liputan6.com, Jakarta Massa dari berbagai elemen menggelar demonstrasi di depan Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8). Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari kursi kepemimpinan. Massa bergantian melakukan orasi. Lantas ke mana Bupati Sudewo?

    Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com di lokasi, Bupati Sudewo diketahui berada di dalam pendopo. Kapolres Pati AKBP Jaka Wahyudi bersama Dandim Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto juga berada di dalam pendopo.

    Keduanya berupaya membujuk Sudewo untuk menemui massa yang sudah menumpuk di depan pendopo.

    Sementara itu, kondisi demonstran mulai memanas. Tensi emosi mereka meninggi lantaran tidak kunjung ditemui bupati.

    Sebelumnya diberitakan, demo ini dikawal 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran, TNI, serta berbagai instansi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.

    “Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis. Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata Jaka Wahyudi.

    Adapun personel gabungan yang dilibatkan selain dari 14 polres jajaran, yakni Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat, bidang dan satker Mapolda Jateng, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

    Ia mengatakan seluruh petugas juga mendapat arahan teknis dan mental sesuai standar operasional prosedur, termasuk cara menghadapi potensi provokasi.

    “Kami ingatkan peserta aksi maupun masyarakat untuk tidak membawa barang terlarang, seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api, bahan peledak, petasan, maupun benda yang berpotensi digunakan untuk merusak fasilitas umum. Kami akan bertindak cepat jika ditemukan pelanggaran. Semua ini demi keselamatan bersama dan kelancaran kegiatan,” tegasnya.

    Sementara itu, Kordinator Lapangan Aksi Demo di Pati Ahmad Husein kepada Liputan6.com, Rabu (13/8/2025) mengatakan, pagi ini masyarakat sudah berkumpul, termasuk pedagang pasar.

    “Saya berterima kasih pada semua masyarakat, khususnya yang mendukung aksi kami,” katanya.

    Husein mengatakan, massa demonstran yang bakal datang mencapai 100 ribu orang. Sedangkan tuntutan terakhir yang dibawa masyarakat adalah lengserkan Bupati Sudewo.

    “(Misalkan nanti deadlock) kita tetap bertahan,” katanya.

    Husein yang mewakili masyarakat pendemo menegaskan, intinya masyarakat Pati sudah tidak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena.

    “Kami masyarakat gak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena,” katanya.

  • Kemenko Polkam: PSE Lingkup Privat Harus Dilaksanakan Sesuai Regulasi – Page 3

    Kemenko Polkam: PSE Lingkup Privat Harus Dilaksanakan Sesuai Regulasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Koordinator Politik Keamanan (Kemenko Polkam) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) membahas Rencana Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik.

    Dalam pembahasannya, Asisten Deputi Perlindungan Data dan Transaksi Elektronik Kemenko Polkam, Syaiful Garyadi mengatakan terdapat sejumlah poin penting di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang seharusnya tidak bisa diakses publik.

    “Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat harus tetap dilaksanakan dengan memperhatikan regulasi dan kebijakan relevan lainnya yang berlaku di sektor terkait,” kata Syaiful seperti dikutip dari keterangan pers, Rabu (13/8/2025).

    Menurut Syaiful, ada kebutuhan untuk melakukan pemetaan atas regulasi dan kebijakan relevan di berbagai sektor. Tujuannya, untuk memperoleh informasi yang lebih komprehensif terkait pengaturan pengelolaan, pemrosesan, penyimpanan Sistem Elektronik dan Data Elektronik yang dilakukan oleh PSE Lingkup Privat.

    Berdasarkan catatannya, beberapa sektor itu meliputi keuangan, ekonomi, kesehatan, informasi geospasial, pertahanan dan keamanan, perdagangan, ketenagakerjaan, kependudukan (Data Kependudukan), Imigrasi, keamanan siber, dan investasi/OSS (Data PSE Lingkup Privat).

    “Pasal 21 ayat (2) PP 71/2019 juga mengatur bahwa dalam hal PSE Lingkup Privat melakukan pengelolaan, pemrosesan, dan/atau penyimpanan Sistem Elektronik dan Data Elektronik di luar wilayah Indonesia, maka PSE Lingkup Privat wajib memastikan efektivitas pengawasan oleh K/L dan penegakan hukum,” jelas dia.

    Syaiful menegaskan, efektivitas pengawasan dan penegakan hukum dilakukan dengan memberi akses terhadap Sistem Elektronik dan Data Elektronik guna pengawasan dan penegakan hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    “Dalam rangka mengidentifikasi implementasi pelaksanaan dari proses permintaan akses terhadap Sistem Elektronik dan/atau Data Elektronik, maka perlu diperoleh update dari K/L terkait bagaimana proses permintaan akses tersebut dilakukan,” tegas Saiful.

     

  • Ada Gladi Resik Upacara HUT ke-80 RI, Rekayasa Lalin di Sekitar Istana Sifatnya Situasional – Page 3

    Ada Gladi Resik Upacara HUT ke-80 RI, Rekayasa Lalin di Sekitar Istana Sifatnya Situasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan pengalihan arus di sekitar Istana Negara. Pengalihan berkaitan dengan gladi upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) yang berlangsung selama dua hari sejak hari ini, Rabu (13/8/2025) sampai Kamis (14/8/2025)

    Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Robby Hefadus, mengatakan penutupan hanya bersifat situasional, tergantung rangkaian kegiatan.

    “Selama dua hari ini ada pengalihan arus secara situasional jadi tidak berlangsung secara tetap. Ini hanya bersifat situasional di sekitaran Patung Kuda sampai dengan Istana Negara. Dan beberapa ruas jalan itu dilakukan pengalihan arusnya bersifat situasional dalam rangka gladi peringatan HUT ke-80 RI,” kata dia saat dihubungi, Rabu (13/8/2025).

    Tiga titik yang terdampak penutupan jalan secara situasional yaitu Jalan Majapahit (dari arah Harmoni ke lampu lalu lintas perempatan Oteva), Jalan Medan Merdeka Utara, dan Jalan Medan Merdeka Barat sisi timur. Penutupan terutama berlaku saat rangkaian gladi resik

    “Itu bersifat situasional. Jadi ada tiga Jalan Majapahit yang dari arah Harmoni yaitu jalan Majapahit arah ke Lampu lalu lintas di perempatan Oteva, terus dari Medan Merdeka Utara juga sepanjang jalan Medan Merdeka Utara sampai dengan Lampu lalu lintas di perempatan Oteva, dan Medan Merdeka Barat sisi timur,” ucap dia.

     

  • Vivo V60 Meluncur dengan Kamera Zeiss 50MP dan Baterai 6.500 mAh – Page 3

    Vivo V60 Meluncur dengan Kamera Zeiss 50MP dan Baterai 6.500 mAh – Page 3

    Selain unggul di sektor kamera dan performa, Vivo V60 juga dirancang tangguh untuk penggunaan harian.

    Sertifikasi IP68 dan IP69 memberikan perlindungan terhadap debu dan air, sehingga tetap aman saat terpapar hujan atau berada di lingkungan berdebu.

    Fitur pendukung lain mencakup perekaman video 4K, dukungan dual SIM, serta integrasi AI seperti Google Gemini untuk pengalaman yang lebih cerdas.

    Vivo menawarkan tiga pilihan warna, yaitu Mist Gray, Moonlit Blue, dan Auspicious Gold.

    Harga jualnya dimulai dari INR 36.999 (sekitar Rp 7,2 juta) untuk varian 8 GB/128 GB, dengan opsi hingga model tertinggi 16 GB/512 GB seharga INR 45.999 (sekitar Rp 8,9 juta).

    Penjualan resmi di India dimulai pada 19 Agustus 2025. Vivo V60 sendiri kabarnya akan diperkenalkan di Indonesia di minggu ini.

  • Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Tebing Lidah Jeger Pecahkan Rekor MURI

    Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Tebing Lidah Jeger Pecahkan Rekor MURI

     

    Liputan6.com, Bogor – Pembentangan bendera Merah Putih raksasa di Tebing Lidah Jeger Klapanunggal setinggi 120 meter yang dilakukan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor, membuat masyarakat yang melihatnya terkesima. Pengibaran bendera raksasa itu menjadi simbol semangat patriotisme dan pengingat perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. 

    Bupati Bogor Rudy Susmanto sendiri mengapresiasi keberhasilan pengibaran bendera Merah Putih raksasa dalam rangak memperingati HUT ke-80 RI tersebut. Baginya aksi pengibaran bendera raksasa itu bukan hanya menjadi catatan sejarah bagi Kabupaten Bogor, tetapi juga membanggakan bangsa Indonesia di mata dunia. Apalagi keberhasilan itu juga mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Museum Rekor Dunia.

    “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bogor, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Lebih dari 270 juta rakyat Indonesia, hanya 35 orang anggota FPTI yang berhasil mengibarkan bendera merah putih terbesar di tebing, dan itu adalah kebanggaan bagi kita semua,” ungkap Rudy Susmanto.

    Rudy juga mengatakan bahwa aksi ini selaras dengan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan. Menurutnya, pengibaran bendera di tebing setinggi 120 meter merupakan simbol semangat patriotisme dan pengorbanan yang mengingatkan pada perjuangan 17 Agustus 1945.

    Sebagai bentuk dukungan, Bupati Bogor membuka pintu lebar bagi FPTI untuk mengadakan berbagai kegiatan di Kabupaten Bogor, baik dalam bentuk kejuaraan, promosi pariwisata, maupun event lain yang melibatkan masyarakat. Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Bogor siap memfasilitasi dan berkolaborasi.

    “Saya hutang budi pada FPTI. Silakan rencanakan kegiatan akhir tahun, nanti akan kita dukung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga. Pemerintah harus hadir untuk anak-anak muda yang mengisi kemerdekaan dengan prestasi,” tegasnya.

    Rudy Susmanto juga menyampaikan kebanggaannya memiliki generasi muda yang mampu mengharumkan nama Kabupaten Bogor dan Indonesia.

    “Terima kasih atas pengabdian dan kerja keras kalian. Ini adalah kehormatan bagi kami semua,” tutupnya.

    Sementara itu, Ketua FPTI Kabupaten Bogor, Trian Turangga mengaku sangat bangga atas undangan silaturahmi dengan dari Bupati di Pendopo Bupati Bogor kepada para pengurus FPTI terutama para pembentang bendera merah putih berukuran 80 x 50 meter dan tercatat sebagai Rekor MURI.

    “Pak Bupati sangat perhatian kepada FPTI dan beliau menyarankan FPTI untuk menggelar event berskala Kejurnas di Pakansari. Ini satu kebanggan bagi kami dan jajaran pengurus FPTI Kabupaten Bogor,” kata Trian.

    Trian menambahkan, Bupati juga sangat bangga dengan pola pembinaan di FPTI Kabupaten Bogor yang mengutamakan potensi atlet lokal atau atlet binaan sendiri.

  • Cerita Mbah Supiti Jauh-Jauh dari Malang Ikut Demo Lengserkan Bupati Pati

    Cerita Mbah Supiti Jauh-Jauh dari Malang Ikut Demo Lengserkan Bupati Pati

    Liputan6.com, Jakarta Berpakaian serba hitam, seorang pria berada di tengah-tengah warga yang sedari malam memenuhi Alun-Alun Pati, Jawa Tengah. Dia bersama ratusan atau bahkan mungkin ribuan orang berkumpul dengan satu tujuan, demonstrasi.

    Penampilannya beda dari orang-orang di sana. Mengenakan kalung dan gelang, dipadu cincin akik yang melingkar di jari. Dialah Mbah Supiti, pria yang sudah berumur asal Kota Malang, Jawa Timur.

    Dia rela datang jauh-jauh bersama rombongan, menempuh perjalanan darat yang tidak sebentar paling tidak 6 jam dengan total jarak mencapai 380 kilometer.

    “Saya sangat mendukung kebijakan Mas Husein, beserta rekan-rekan semuanya,” kata Mbah Supiti mantap sambil menggenggam tangan, Selasa (12/8).

    Husein merupakan penggerak utama massa demonstran. Dia memperkenalkan diri sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.

    Demo hari ini, Rabu (13/8), membawa tuntutan yang tidak main-main. Massa mendesak Bupati Pati Sudewo turun dari kursi jabatan.

    Jika ditarik ke belakang, telah terjadi pergeseran tuntutan demonstrasi. Awalnya, warga ingin menggelar demo sebagai respons atas kebijakan Sudewo yang menaikkan pajak bumi bangunan (PBB) 250 persen.

    Kebijakan ini mendapat respons luas, berbagai elemen masyarakat sepakat menggelar demonstran. Namun akhirnya Sudewo membatalkan kebijakan tersebut.

    Ibarat nasi sudah menjadi bubur, pembatalan ini tidak serta merta direspons positif semua pihak. Massa pun terbelah, ada yang membatalkan demo, ada yang tetap lanjut.

    Massa yang melanjutkan menggelar demonstran, tidak lagi terfokus pada isu PBB, namun semakin melebar ke kritik atas kinerja Bupati hingga mendesak pelengseran.

    Bagi Mbah Supiti gondrong, konstelasi ini tidak terlalu jadi persoalan. Meski tidak punya kerabat di Pati, harapan dia pemerintahan daerah yang lebih terbuka bisa dimulai dari Pati.

    “Saya sangat mendukung kebijakan, mungkin awalnya dari Pati sini. Misalnya untuk renovasi, semuanya bisa terbuka,” terangnya.

    Sebagai bentuk solidaritas kepada sesama demonstran, Mbah Supiti juga memberikan sumbangan berupa air mineral dan rokok.

    Nasi Tumpeng dan Istigasah

    Suasana di depan kantor Bupati dan Alun-Alun Pati sudah terasa berbeda semenjak beberapa hari ke belakang. Tadi malam, gelombang massa datang dari berbagai penjuru Pati.

    Mereka tumplak di lokasi tersebut. Ada yang berbincang, sampai ilir mudik menyiapkan segala sesuatunya.

    Uniknya lagi, di lokasi juga sudah disediakan makanan berat berupa nasi dan lauk pauknya, buah-buahan, minuman ringan serta air mineral hasil donasi warga.

    Suasana posko donasi yang berada di barat Kantor Bupati Pati, juga dipadati massa sembari berdoa bersama. Usai berdoa, mereka menyantap nasi tumpeng.

    Perbesar

    Massa makan bersama… Selengkapnya

    Selain itu, spanduk serta baliho dengan berbagai kalimat kecaman juga sudah terpasang di depan kantor Bupati dan Alun-alun Pati. Beberapa tulisan pada spanduk di antaranya’KPK Usut Tuntas’ serta ‘Pak Presiden Prabowo Pecat Bupati Sudewo’.

    Koordinator Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istyanto mengaku menerima donasi ribuan kardus air mineral. Ribuan botol air minum ini nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di Alun-alun Pati. Selain itu, pihaknya juga mendirikan posko evakuasi dan dapur umum untuk menunjang aksi besok.

    “Donasi kardus air mineral kita bagikan bagi peserta demo. Kita juga mendirikan tenda besar untuk evakuasi jika ada peserta demo yang sakit dan didirikannya dapur umum,” ucap Teguh.

    Sementara itu, di Pendopo Pati juga digelar istigasah yang bertujuan agar unjuk unjuk rasa berjalan aman dan tanpa anarkhis. Hadir dalam doa bersama itu, Plt Sekda Kabupaten Pati, Riyoso dan sejumlah pimpinan OPD di Pemkab Pati.

    Hanya saja, Bupati Pati Sudewo tidak tampak hadir. Diperoleh informasi bahwa orang nomor satu di Kabupaten Pati ini, sedang menenangkan diri dan berziarah ke makam Syeh Jangkung.

  • Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Monang, perwakilan DLH DKI Jakarta, memaparkan persoalan pengelolaan sampah di Jakarta. 

    “Dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta jiwa, ada 3,6 juta kepala keluarga, 2.741 RW, dan 30.894 RW, menghasilkan 8600 ton sampah per hari. Dengan menangani itu, kami hanya punya 1000-an pendamping,” jelas Monang.

    Menurutnya, meskipun pengelolaan sampah Jakarta sudah menekankan pemilahan sampah di rumah tangga, tetapi partisipasi warga masih kurang. Di Jakarta, ada 3356 unit bank sampah  yang terdaftar dengan 140 nasabah. 

    Sementara itu, Direktur Utama Perusda Pasar Jaya Agus Himawan menyampaikan soal penanganan sampah di pasar-pasar yang di bawah naungan Perumda.

    “Kita menaungi 150 pasar dengan produksi sampah 500 ton per hari. Dalam hitungan produksi sampah pasar itu, ada juga sampah dari warga sekitar,” katanya.

    Menurutnya, Perumda Pasar Jaya sedang memulai kebijakan baru pengelolaan sampah, yaitu mendirikan pusat pengelolaan sampah mandiri. Dengan konsep baru ini, masalah sampah di pasar akan diselesaikan di tempat.

    “Kita sudah menyelesaikan pusat pengelolaan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, yang memproduksi 200 ton sampah per hari atau hampir 50 persen sampah pasar di Jakarta,” jelasnya.

    Dalam diskusi itu, Ketua KSM Sahabat Lingkungan, Hendro Wibowo, juga berbagai pengalaman soal pengelolaan sampah berbasis warga atau komunitas. 

    Menurut Hendro, pihaknya menyampaikan empat paradigma pengelolaan sampah, yaitu ekologi, ekonomi kreatif, edukasi, dan punishment and reward. Kata dia, mengedukasi warga agar punya kesadaran memilah dan mengolah sampah memang butuh waktu lama. 

    “Fukuoka di Jepang itu butuh 90 tahun. Makanya, edukasi sampah itu harus disertai dukungan pemerintah dalam bentuk politik kebijakan dan anggaran,” jelasnya.

    FGD ini menghasilkan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi yang nantinya akan digodok agar menjadi roadmap pengelolaan sampah di Jakarta.

  • Menteri Imipas Bocorkan Posisi Terbaru Riza Chalid, Terancam Masuk DPO Kejagung – Page 3

    Menteri Imipas Bocorkan Posisi Terbaru Riza Chalid, Terancam Masuk DPO Kejagung – Page 3

    Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023.

    Riza diketahui merupakan beneficial owner PT Orbit Terminal Merak. Ketika penetapan status tersangka dilakukan, Riza tidak berada di wilayah Indonesia sehingga Kejaksaan Agung berupaya memburu keberadaannya di luar negeri.

    Upaya pencarian terhadap Riza Chalid menjadi salah satu prioritas penegakan hukum, mengingat besar nilai kerugian negara yang ditimbulkan dalam kasus korupsi sektor energi tersebut.

  • VIDEO: Pecahkan Rekor Muri! Merah Putih Raksasa Berkibar di Tebing Lidah Jeger

    VIDEO: Pecahkan Rekor Muri! Merah Putih Raksasa Berkibar di Tebing Lidah Jeger

    Dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor mencatat sejarah dengan membentangkan bendera merah putih berukuran 80 x 50 meter berbobot 600 kg di Tebing Lidah Jeger, Klapanunggal Bogor.

    Ringkasan