Author: Liputan6.com

  • 7 Cara Setting YouTube TV agar Nonton Lebih Asik – Page 3

    7 Cara Setting YouTube TV agar Nonton Lebih Asik – Page 3

    Walaupun YouTube menyediakan informasi terbaru dari sebuah kejadian. Tak dapat dipungkiri informasi yang dimuat terkadang tidak kredibel. Hal ini memicu YouTube untuk berinovasi membuat sistem baru dalam menyaring kredibilitas para pengguna.

    Implementasi nyata dalam upaya merespons hal tersebut, YouTube baru-baru ini melakukan uji coba untuk menggunakan Artificial Intelligence (AI) dalam proses penentuan apakah pengguna termasuk ke dalam batas aman usia remaja tanpa pengawasan orang tua.

    Upaya ini ditempuh untuk menentukan apakah pengguna sudah mencapai batas aman konsumsi konten dewasa atau belum, dan juga mendapatkan detail intensi dari pengguna agar konten bisa disaring dengan lebih efisien.

    Menurut pertimbangannya, YouTube berencana untuk mengaplikasikan AI di beberapa pengguna Amerika Serikat (AS), sebelum akhirnya memutuskan untuk merilis fitur ini di pasar global.

    Sejumlah hal yang akan dibawa oleh AI, di antaranya merupakan analisis mendalam terhadap ketertarikan konten video dari pengguna, dan berapa lama akun pengguna telah teraktivasi.

    Analisis terhadap preferensi konten video ini dinilai mendasar pada kebiasaan pengguna yang terlihat dari beberapa kategori di atas. 

    Hasil analisis kemudian akan menerapkan apakah akun terkait perlu diloloskan aturan pembatasan umur pengguna atau tetap diberlakukan.

    Dengan demikian, walaupun kebijakan baru yang diambil dianggap kontroversial, setidaknya sekarang orang tua tidak perlu khawatir dengan apa yang diakses oleh anak mereka. Para orangtua bisa lebih fokus bekerja dan mendidik anak secara moral, tanpa takut melanggar privasi si anak.

    Namun tetap saja, banyak dari masyarakat merasa cemas karena AI sampai saat ini masih belum bisa dipercaya. Salah satu penyebab utamanya adalah rentannya penggunaan kecerdasan buatan dalam melakukan pembobolan, penyerangan, serta pencurian data.

  • Top 3: Pesan Menyentuh Sri Mulyani Usai Rumah Dijarah – Page 3

    Top 3: Pesan Menyentuh Sri Mulyani Usai Rumah Dijarah – Page 3

    Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara usai rumah dijarah pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025 oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Sri Mulyani menggunggah foto yang menunjukkan rumah dijarah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang dikutip dari akun instagram resminya @smindrawati, Senin (1/9/2025).

    Sri Mulyani berterima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini.

    Ia menyampaikan, dirinya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • 1 dari 3 Pekerja Berbohong di Resume, Pakar HR Ungkap Tanda-Tandanya – Page 3

    1 dari 3 Pekerja Berbohong di Resume, Pakar HR Ungkap Tanda-Tandanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah pasar kerja yang semakin kompetitif, banyak pencari kerja merasa tertekan untuk tampil sempurna di hadapan perekrut. Sebuah laporan terbaru dari FlexJobs mengungkap bahwa 1 dari 3 pekerja mengaku pernah berbohong di resume mereka.

    Dikutip dari CNBC, Selasa (2/9/2025), bentuk kebohongan ini bervariasi, mulai dari menutupi kekurangan pengalaman hingga berpura-pura antusias demi terlihat lebih meyakinkan.

    Pakar SDM, Hebba Youssef, mengungkapkan bahwa tren ini makin marak, terutama karena dorongan di media sosial yang menganjurkan kandidat untuk “berbohong saja” agar bisa mendapatkan pekerjaan.

    Menurutnya, keputusasaan tersebut bisa dipahami. “Dunia ini terlalu mahal bagi kita untuk tidak memiliki pekerjaan,” ujarnya.

    Meski bersimpati, Youssef menekankan bahwa perekrut biasanya bisa mengenali kebohongan. Salah satu tanda paling jelas adalah ketika kandidat tidak mampu menjelaskan secara rinci pengalaman yang tertulis di resume. Untuk posisi menengah hingga senior, kandidat seharusnya bisa menggambarkan peran kepemimpinan mereka dan dampak nyata terhadap perusahaan.

    “Anda harus dapat menggambarkan dampak pekerjaan Anda. Jika tidak bisa memberi contoh yang jelas, itu sedikit menjadi tanda bahaya bagi saya,” tegasnya.

  • VIDEO: Respon Demo Anarkis, Doa Bersama “Jaga Jateng, Jaga Bangsa” Digelar di Semarang

    VIDEO: Respon Demo Anarkis, Doa Bersama “Jaga Jateng, Jaga Bangsa” Digelar di Semarang

    Regional11 jam yang lalu14 views

    Doa bersama bertajuk Jaga Jateng, Jaga Bangsa digelar Minggu malam di Wisma Perdamaian, kawasan Tugu Muda, Kota Semarang.

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 01 Sep 2025, 23:04 WIB

    Diterbitkan 01 Sep 2025, 14:00 WIB

    0ShareCopy LinkBatalkanJawa Tengahdemonstrasidoa bersamaAksi Demo

  • VIDEO: Derita Pedagang Usai Bentrokan di Kwitang

    VIDEO: Derita Pedagang Usai Bentrokan di Kwitang

    Derita Pedagang Usai Bentrokan di Kwitang I Liputan6Pasca bentrokan di kawasan Kwitang, Senin pagi, sebagian pedagang mulai kembali berjualan. Namun, banyak peralatan dagang rusak akibat amukan massa.

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 01 Sep 2025, 23:30 WIB

    Diterbitkan 01 Sep 2025, 13:00 WIB

  • Chatbot ‘Mesum’ Berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson Muncul di Platform Meta Tanpa Izin! – Page 3

    Chatbot ‘Mesum’ Berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson Muncul di Platform Meta Tanpa Izin! – Page 3

    Munculnya skandal ini membuka sebuah babak baru dalam diskusi global mengenai keamanan privasi, hak atas citra diri, dan ancaman pelecehan seksual dalam ranah digital.

    Pada dasarnya, sebuah diskusi tidak akan memanas tanpa hadirnya implementasi nyata dari permasalahan. Oleh karena itu, peniruan dan pelecehan ini menjadi sebuah pelanggaran serius terhadap fundamental privasi.

    Figur publik sekali pun tetap memiliki hak prerogatif untuk mengontrol bagaimana wajah serta identitas mereka digunakan oleh pihak lain, terutama untuk tujuan komersial.

    Penciptaan citra palsu tanpa adanya izin tidak hanya merugikan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerusakan reputasi permanen bagi para korbannya.

    Pada akhirnya, banyak ahli hukum menyoroti adanya kekosongan regulasi ketat untuk mengatasi model kejahatan digital baru dan canggih semacam ini.

    Akibatnya, korban seringkali dibiarkan tanpa mekanisme perlindungan hukum yang cepat dan tepat untuk merespons serangan terhadap citra diri mereka.

  • Museum Bagawanta Bari di Kediri Dirusak Massa, Benda Bersejarah Kepala Ganesha Raib Dicuri

    Museum Bagawanta Bari di Kediri Dirusak Massa, Benda Bersejarah Kepala Ganesha Raib Dicuri

    Liputan6.com, Jakarta Massa melakukan perusakan museum Bagawanta Bari di Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu 30 Agustus kemarin. Mereka diduga menjarah benda purbakala berupa fragmen kepala Ganesha.

    “Kami berharap kepada para pelaku perusakan museum Bagawanta Bari untuk segera mengembalikan benda purbakala yang diambil secara paksa,” ujar Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Senin (1/9).

    Bupati mengatakan, benda purbakala yang raib dicuri oleh pelaku di antaranya fragmen kepala Ganesha serta koleksi Wastra kain batik. Tidak hanya dicuri pelaku juga melakukan perusakan terhadap miniatur lumbung serta arca bodi Satva.

    “Yang tidak kalah memprihatinkan adalah kondisi museum Bagawanta Bari kacanya banyak yang pecah. Salah satu benda peninggalan sejarah yang hilang adalah fragmen kepala Ganesha dan koleksi Wastra kain batik,” ucapnya.

  • Datang dari Singapura, CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Tewas Dikeroyok Massa di Makassar – Page 3

    Datang dari Singapura, CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Tewas Dikeroyok Massa di Makassar – Page 3

    Di tempat yang sama, Chief of Public Affairs Grab, Tirza Munusamy, menambahkan bahwa Grab telah menyalurkan berbagai dukungan bagi keluarga almarhum. Menurutnya, hal itu diberikan karena Dandi semasa hidup merupakan tulang punggung keluarga.

    “Pak Anthony menyampaikan santunan duka, mendukung tradisi tahlilan, serta menanggung kepesertaan BPJS kesehatan untuk keluarga inti selama dua tahun ke depan. Mengingat Dandi adalah tulang punggung keluarga, kami juga memberikan modal usaha melalui Grab Kios agar ekonomi keluarga tetap terjaga,” sebutnya.

    Grab juga memberikan perhatian khusus bagi mitra lain yang terdampak tragedi di Makassar maupun Jakarta.

    “Kami mendengar ada rekan lain yang wafat, dan beberapa masih berjuang di rumah sakit. Kami mohon doa untuk kesembuhan mereka. Untuk memperkuat perlindungan, kami meluncurkan Gercep (Grab Respon Cepat), layanan darurat agar mitra di area rawan bisa segera menghubungi Grab,” jelas Tirza.

  • 13 Demonstran Ditangkap Terkait Perusakan Pos Polisi di Malang

    13 Demonstran Ditangkap Terkait Perusakan Pos Polisi di Malang

    Liputan6.com, Jakarta- Polisi menangkap 13 orang terduga pelaku penyerangan dan perusakan pos polisi di Pakisaji, Kabupaten Malang pada akhir pekan kemarin. Sebagian di antara mereka masih pelajar dan mahasiswa.

    Peristiwa itu terjadi sejak Sabtu, (30/8/2025) malam sampai Minggu (31/8/2025) dini hari. Mereka datang mengendarai puluhan motor lalu melempari Polsek Pakisaji. Massa juga merusak dua pos polisi di Kebonagung, Pakisaji.

    Massa menggunakan batu paving dan berbagai benda yang ditemukan untuk melempari kantor polisi itu. Petugas yang berjaga kemudian mengejar tiga orang, lalu berturut-turut menangkap 10 orang.

    “Sebagian besar dari mereka asal Kabupaten Malang dan ada yang dari Pasuruan,” kata Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo, Senin (1/9/2025).

  • Ratusan Pengguna WhatsApp Jadi Korban Spionase, Siapa Saja yang Kena? – Page 3

    Ratusan Pengguna WhatsApp Jadi Korban Spionase, Siapa Saja yang Kena? – Page 3

    Cara kerja fitur Writing Help sangat intuitif. Saat Writing Help sudah tersedia di akun pengguna, mereka akan melihat ikon pensil muncul di kolom penulisan pesan saat mulai mengetik.

    Jika pengguna menekan ikon tersebut, WhatsApp dapat mengubah nada pesan yang pengguna buat.

    Pilihan yang tersedia termasuk mengubah pesan agar terdengar lebih profesional, lebih mendukung, atau bahkan lebih lucu, sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    Untuk saat ini, fitur tersebut masih dalam tahap peluncuran awal dan baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan di “beberapa negara lain,” dengan dukungan terbatas pada bahasa Inggris.

    Namun, Meta berjanji akan segera memperluas ketersediaan fitur ini ke lebih banyak wilayah dan bahasa di seluruh dunia.