Author: Liputan6.com

  • Deretan Promo XL, XL Prioritas, XL Satu, dan Smartfren di Hari Pelanggan Nasional – Page 3

    Deretan Promo XL, XL Prioritas, XL Satu, dan Smartfren di Hari Pelanggan Nasional – Page 3

    Pelanggan Smartfren dapat menikmati program “Melayani Konsumen”. Dengan menukarkan minimal 10.000 poin per bulan, pelanggan berkesempatan mendapatkan hadiah langsung senilai Rp 300.000. Tersedia juga bonus kuota 5 GB selama 7 hari untuk 100 pelanggan terpilih.

    XLSMART juga mengadakan “SmartPoin Festival” yang memungkinkan penukaran poin dengan voucher dari berbagai mitra seperti Kopi Kenangan, KFC, BliBli, dan Ismaya.

    Kemeriahan Hari Pelanggan Nasional juga akan dirasakan melalui Shopee & TikTok Live bersama eks anggota JKT48, di mana pelanggan dapat memenangkan hadiah eksklusif.

    Manajemen XLSmart, termasuk jajaran direksi, turun langsung melayani pelanggan di Smartfren Galeri di berbagai kota seperti Jakarta, Palembang, Semarang, Yogyakarta, dan Makassar.

    Aksi ini menunjukkan komitmen manajemen untuk berinteraksi dan mendengarkan masukan langsung dari pelanggan.

  • Penumpang Whoosh Naik 20% di Momen Libur Panjang Maulid Nabi – Page 3

    Penumpang Whoosh Naik 20% di Momen Libur Panjang Maulid Nabi – Page 3

    Berikut 21 promo menarik destinasi wisata yang dapat dinikmati dan layanan shuttle gratis dari Stasiun Whoosh :

    Destinasi Wisata

    1. Dusun Bambu – Free tiket masuk, Free shuttle dari Stasiun Padalarang

    2. The Lodge Maribaya – Free tiket masuk, Diskon 20% F&B, Diskon 20% kamar penginapan

    3. Dago Dream Park – Free tiket masuk, Free shuttle dari Stasiun Padalarang

    4. Floating Market – Free tiket masuk5. Farmhouse – Free tiket masuk

    6. The Great Asia Africa – Free tiket masuk

    7. Tepi Kota Healing – Free tiket masuk

    8. Wahoo Waterworld – Diskon 10% tiket masuk, Buy 2 Get 1 Free setiap Jumat

    9. Trans Studio Mall Bandung – Diskon 5–30% pembelian produk fesyen atau F&B di gerai tertentu

    10. Jatinangor National Golf & Resort – Free Shuttle dari Stasiun Tegalluar Summarecon

    11. The Grand Outlet Karawang – Free Shuttle dari Stasiun Karawang

    12. Summarecon Mall Bandung – Free Shuttle dari Stasiun Tegalluar Summarecon

    Kuliner

    13. Baker Street – Diskon 15% F&B

    14. Terve Chocolate – Diskon 10% pembelian cokelat1

    5. Kurnia Seafood – Diskon 15% F&B dine in, Gratis menu spesial ulang tahun

    Hotel

    16. Swiss Belhotel – Diskon hingga 15% kamar & F&B

    17. Zest Hotel – Diskon hingga 15% kamar & F&B

    18. Hotel Hilton Bandung – Diskon hingga 10% kamar, 15% F&B dine in, 15% treatment Jiwa Spa by Kamma

    19. Premier Best Western The Hive – Diskon hingga 20% kamar & F&B

    20. Mason Pine Hotel – Free Shuttle dari Stasiun Padalarang

    21. GAIA Hotel Bandung – Diskon hingga 15% kamar, 10% F&B dine in, 15% Massage Therapy & Spa.

    *Syarat dan Ketentuan berlaku hubungi pihak Hotel untuk info lebih lanjut

     

  • Mensos Saifullah: 7 Orang Meninggal Buntut Demo Rusuh, 9 Luka Berat

    Mensos Saifullah: 7 Orang Meninggal Buntut Demo Rusuh, 9 Luka Berat

    Terkait jumlah itu, berdasarkan data yang diterima Liputan6.com dari Komnas HAM, korban meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia totalnya mencapai 10 orang. Data tersebut sampai 2 September 2025. Berikut daftar korban meninggal dunia:

    1. Affan Kurniawan (21 tahun) – Pengemudi ojek online di Jakarta Pusat. – Meninggal 28 Agustus 2025 usai dilindas kendaraan taktis (Brimob) saat tidak ikut berdemo, hanya kebetulan berada di lokasi mengantar pesanan.

    2. Muhammad Akbar Basri alias Abay (26 tahun) – Staf Humas DPRD Makassar, tewas 29 Agustus dalam kebakaran saat gedung DPRD dibakar massa.

    3. Sarinawati (26 tahun) – Pegawai pendamping anggota DPRD Makassar. Meninggal saat terjebak dalam kebakaran gedung DPRD Makassar 29 Agustus.

    4. Saiful Akbar (43 tahun) – Plt Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. Juga tewas terjebak dalam kebakaran gedung DPRD Makassar.

    5. Rusdamdiansyah (25 tahun) – Driver ojol di Makassar. Meninggal 29 Agustus karena dikeroyok massa di Jalan Urip Sumoharjo, dituduh sebagai intel.

    6. Sumari (60 tahun) – Tukang becak di Solo (Surakarta), Jawa Tengah. Meninggal usai terpapar gas air mata saat bentrokan demo, mengalami serangan asma.

    7. Rheza Sendy Pratama (21 tahun) – Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal 31 Agustus. Diduga akibat injakan dan pemukulan saat demo, dibawa ke RS Sardjito lalu wafat.

    8. Andika Lutfi Falah (16 tahun) – Siswa SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang, tewas pada 31 Agustus. Luka berat di kepala akibat benturan benda tumpul saat demo di Jakarta.

    9. Iko Juliant Junior (~19 tahun) – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, meninggal setelah demo; korban menunjukkan tanda luka dan pijakan, kondisi kritis sebelum wafat.

    10. Septinus Sesa – Warga yang tewas saat aksi blokade di Manokwari, Papua. Kasusnya masih diselidiki oleh Komnas HAM dan lembaga lainnya.

     

     

  • Endhog-endhogan, Tradisi Warga Banyuwangi Peringati Maulid Nabi Muhammad

    Endhog-endhogan, Tradisi Warga Banyuwangi Peringati Maulid Nabi Muhammad

    Liputan6.com, Jakarta Setiap memasuki bulan Rabiul Awal kalender Hijriyah, warga Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan. Tradisi mengarak ribuan telur ini dilakukan hampir di seluruh pelosok Banyuwangi untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Dalam tradisi ini, telur rebus dihias dengan bunga kertas lalu ditancapkan di batang pohon pisang berhias (jodhang). Jodhang tersebut kemudian diarak keliling kampung atau ditaruh di masjid, sambil diiringi pembacaan selawat, barzanji, zikir, serta doa bersama.

    Tradisi turun-temurun ini sudah berlangsung sejak lama dan diwariskan lintas generasi sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad.

    Salah satu perayaan meriah terlihat di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Jumat (5/9/2025).

    Ribuan warga tumpah ruah mengikuti pawai endhog-endhogan sejauh 2,2 km dari Masjid Baiturrahman menuju Kantor Desa Kembiritan, membawa aneka jodhang telur hias dengan iringan rebana dan lantunan selawat.

    Pawai ini menyuguhkan beragam kreasi atraktif bernuansa islami. Ornamen-ornamen megah seperti replika Kabah, perahu tumpeng telur, pohon kurma, hingga unta beserta penunggangnya. Warga juga membawa plakat berisi nama Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarga beliau, disertai berbagai replika lain yang kian menyemarakkan suasana.

    “Endhog-endhogan ini bukan hanya sekadar festival yang penuh kemeriahan, tetapi juga menjadi wujud cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Ipuk mengapresiasi atas semangat kebersamaan, gotong royong, dan keguyuban warga yang menjaga tradisi endhog-endhogan ini.

    “Mudah-mudahan kita semua yang hadir di sini, yang menyemarakkan festival endhogan, kelak mendapat syafaat Rasulullah SAW kelak,” harapnya.

    Dalam kesempatan itu, Ipuk juga berpesan kepada masyarakat Banyuwangi untuk terus menjaga keamanan, kenyamanan, dan kondusifitas daerah.

    Salah satu atraksi yang menyita perhatian adalah replika perahu tumpeng raksasa berisi sekitar 1.500-2.000 telur hias karya warga Dusun Krajan Dua. Perahu itu berukuran 6-7 meter, dibuat dengan gotong royong 30-40 warga selama seminggu penuh.

    “Kami buat secara swadaya dengan menghabiskan biaya sekitar Rp7 juta, melibatkan 30-40 orang. Kita kerjakan mulai pagi, sore, dan malam selama seminggu. Apa yang kita lakukan ini untuk menyemarakkan Festival Endhog-endhogan,” kata koordinator warga, Taufiq Hidayat.

    Panitia Festival Endhog-endhogan Kembiritan, Guntur, mengatakan tradisi tahun ini berlangsung lebih meriah di banding sebelumnya. Tercatat ada 221 kreasi dari tujuh dusun di Kembiritan yang ditampilkan.

    “Alhamdulillah setiap tahun tradisi turun temurun ini selalu bertambah meriah, apalagi Endhog-endhogan Kembiritan ini sudah dua tahun ini masuk dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest),” kata Guntur yang juga Ketua Takmir Masjid Baiturrahman.

    Festival ini diikuti lebih dari 1.000 peserta. Usai pawai, festival dilanjutkan dengan pembacaan zikir maulid dan pengajian umum di Masjid Baiturrahman.

    “Sebelumnya, juga diawali dengan gerakan membaca 1000 selawat yang sudah kami lakukan sejak awal Rabiul Awal atau yang jatuh pada 25 Agustus lalu,” kata Guntur.

  • Momen Haru Puluhan Pelajar Terlibat Kerusuhan Jepara Menangis Dalam Dekapan Ibu

    Momen Haru Puluhan Pelajar Terlibat Kerusuhan Jepara Menangis Dalam Dekapan Ibu

    Tidak hanya itu, jajaran Polres Jepara pun gerak cepat dalam mengungkap aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis, Minggu (31/08/2025) dini hari.

    Polisi memburu para pelaku kerusuhan yang telah menjarah dan membakar Gedung DPRD Jepara. Hasilnya, 9 orang pelaku aksi pembakaran Kantor DPRD Jepara diringkus.

    Dari jumlah yang ditangkap polisi tersebut, perinciannya empat orang dewasa ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan lima pelaku lainnya masih di bawah umur, sehingga diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

    Aksi kerusuhan berawal saat massa yang berkumpul di sepanjang ruas Jalan KS Tubun hingga Jalan Kartini Jepara menyampaikan aspirasi hingga pukul 21.00 WIB. Usai aksi damai, massa membubarkan diri dengan tertib.

    Usai para demonstran membubarkan diri, kemudian datang sekelompok pemuda yang langsung memicu kerusuhan. Para perusuh melakukan penutupan jalan, pelemparan batu dan bambu serta melakukan pembakaran ban.

    Setelah terjadi kerusuhan tersebut, aparat gabungan pun turun tangan membubarkan aksi kerusuhan pada Sabtu (30/8/2025) pukul 21.30 WIB sampai 22.00 WIB hingga massa berhasil mundur.

    Namun menginjak pukul 23.00 WIB, massa unjuk rasa mulai berpindah tempat dan berkumpul di depan Gedung DPRD Jepara. Setiba di area kantor DPRD Jepara, massa merusak fasilitas umum dengan membakar dan pelemparan batu kearah kantor DPRD Jepara.

    Bahkan pintu gerbang gedung DPRD pun dijebol massa. Para perusuh ini melakukan pembakaran di gedung wakil rakyat. Massa yang sebagian adalah tersangka dalam peristiwa penjarahan ini, merangsek masuk ke dalam gedung melakukan penjarahan.

    Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno mengatakan, sejumlah tersangka kerusuhan yang kini ditahan di Mapolres Jepara menjarah berbagai jenis barang inventaris kantor.

    Barang-barang yang sempat dijarah sejumlah pelaku di antaranya sepeda motor, komputer, televisi, speaker, printer, proyektor dan berbagai peralatan kantor lainnya.

    Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak Polres Jepara mngerahkan aparat gabungan dari Polres Jepara, Brimob, TNI, Satpol PP melakukan tindakan preventive strike, termasuk patroli skala besar di sejumlah titik.

    Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso menegaskan, sejumlah pelaku kerusuhan dijerat Pasal 363 ayat 2 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

  • Pembangunan Bahan Bakar Turunan Sampah di Kota Padang, Solusi atau Masalah Baru?

    Pembangunan Bahan Bakar Turunan Sampah di Kota Padang, Solusi atau Masalah Baru?

    Sementara di Padang, pemerintah kota masih terus mengupayakan pembangunan RDF di TPA Air Dingin meski hingga kini belum ada kejelasan dari pemerintah pusat yang mencanangkan proyek ini.

    “Dari pemerintah pusat hingga saat ini belum memiliki titik terang. Apakah persoalannya terkait efisiensi atau hal lain, saya tidak ingin berspekulasi,” kata Fadly.

    Ia menyampaikan saat ini lelang pembangunan RDF sudah dilakukan beberapa kali dan selalu gagal. Proses lelang memang ada di tingkat pusat, bukan di pemerintah kota.

    “Apakah kegagalannya karena faktor teknis atau efisiensi anggaran, saya tidak bisa memastikan. Yang jelas, dengan sisa waktu yang ada, sepertinya kecil kemungkinan proyek RDF dapat dibangun sesuai target,” jelasnya.

    Namun demikian pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pihak investor, sudah ada dua pihak investor yang datang ke Kota Padang, yakni dari Jepang dan dari Jakarta.

    Terkait pengelolaan sampah yang produksinya mencapai 750 ton per hari, menurutnya pemerintah Kota Padang akan meningkatkan kontribusi masyarakat.

    “Pertama, bagaimana warga bisa berperan mengurangi timbulan sampah, baik sampah rumah tangga, organik maupun anorganik. Kedua, pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah,” katanya.

    Dengan begitu, ketika LPS datang mengangkut sampah, mereka hanya mengambil yang tidak bernilai. Sedangkan sampah yang bernilai bisa dikelola oleh bank sampah agar memberi manfaat kepada masyarakat sekaligus mengurangi beban TPA.

    “Saya sering sampaikan, berapa pun jumlah petugas kebersihan, tidak akan cukup jika masyarakat tidak terlibat langsung. Karena itu, fokus kita ke depan bukan hanya membersihkan kota atau menambah armada, melainkan mendorong partisipasi masyarakat. Bentuknya bisa berupa reward and punishment memberi penghargaan di tahap awal, lalu menegakkan perda dengan sanksi sosial,” ujarnya.

    Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pihak pemasyarakatan untuk penegakan perda. Dengan adanya perubahan KUHP tahun 2023 yang akan berlaku pada 2026, Fadly ingin Kota Padang menjadi pionir dalam menerapkan hukuman sosial.

    “Misalnya, warga yang ketahuan membuang sampah sembarangan diminta ikut membersihkan kota sebagai bentuk empati atas pelanggaran yang dilakukan,” kata dia.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta menyampaikan produksi sampah di Kota Padang mencapai sekitar 750 ton sampah per hari.

    “65 persennya sampah organik, dan sisanya anorganik,” ujarnya, 22 Agustus 2025.

    Dari jumlah itu 466,49 ton masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terakhir (TPST) dan sekitar 136,38 ton berhasil dikurangi melalui pemilahan.

    Data tersebut menunjukkan bahwa baru sekitar 40,13 persen sampah yang berhasil dipilah, sedangkan sisanya belum terolah dan langsung berakhir di TPST.

    Menurut Fadelan saat ini pihaknya terus memperkuat layanan pengumpulan sampah berbasis masyarakat melalui Lembaga Pengelola Sampah (LPS) dan bank sampah. Masyarakat bisa memilih salah satu layanan ini.

    “Dari dua lembaga tersebut, sampah dipilah dan diolah, sehingga yang dibawa ke TPA hanya residu. Pemko juga akan memperkuat Lokasi-lokasi pengolahan sampah agar prinsip 3R semakin berjalan,” katanya.

    Terkait pembangunan RDF, Fadelan tidak mau berkomentar karena hal itu merupakan wewenang pemerintah pusat. Namun dari rencana jangka panjang dalam tiga tahun ke depan, pengelolaan sampah dari 750 ton volume sampah per hari, 250 ton organik akan dikompos. Kemudian 200 ton diolah melalui RDF, 150 ton didaur ulang anorganik, dan 75 ton organik untuk maggot.

    Jika RDF di Kota Padang jadi dibangun, palet yang dihasilkan RDF ini akan dijual ke pabrik semen PT Semen Padang. Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra menyampaikan keberadaan fasilitas RDF akan mendorong peningkatan pemakaian energi alternatif di pabrik semen.

    Saat ini, pemanfaatan bahan bakar non-batu bara seperti sekam padi, serbuk gergaji, dan sampah organik baru sekitar 3 persen dari kebutuhan 1,2 juta ton batu bara per tahun. Dengan adanya RDF, persentasenya ditargetkan naik menjadi 6 persen pada 2025, dan terus meningkat hingga 30 persen pada 2029.

    Sementara Direktur WALHI Sumbar, Wengki Purwanto, mengingatkan bahwa pemerintah Kota Padang jangan tergesa-gesa menjadikan RDF sebagai solusi utama untuk memperbaiki tata kelola sampah.

    Ia menekankan pentingnya fokus memperkuat pengelolaan di hulu terlebih dahulu. “Pemerintah Kota Padang seharusnya menguatkan proses pemilahan dari rumah, mengedukasi masyarakat, dan bila perlu merumuskan regulasinya,” jelasnya.

    Menurut Wengki, membangun kesadaran kolektif sangat mendesak dilakukan mulai dari rumah tangga, institusi pendidikan (SD hingga perguruan tinggi), dunia usaha hingga pemerintah sendiri harus menjadi teladan.

    Ia mencontohkan kasus RDF plant di Rorotan, Jakarta Utara sebagai pelajaran penting. “RDF justru menimbulkan polusi, bukan menyelesaikan masalah. Jika teknologi diterapkan tanpa perbaikan tata kelola dan manajemen, justru menjadi masalah baru,” tegasnya.

    Selain tata kelola, efisiensi dan ekonomi, kata Wengki, dari sejumlah penelitian potensi kegagalan RDF bukan hanya hipotetis. Pada mesin pengolah sampah menjadi RDF (misalnya mesin shredder), sering terjadi hambatan operasional ketika sampah bersifat basah atau bercampur lumpur.

    Hal ini menyebabkan penyumbatan, arus pendek listrik, dan operasi mesin yang hanya bertahan singkat (sekitar 7 jam), dengan produksi RDF hanya sebesar 3 ton per shift.

    Dalam Jurnal “Analisis Keandalan Teknologi Pengolah Sampah TPA Menjadi Bahan Bakar Refuse Derived Fuels (RDF) dengan Pendekatan Six Sigma DMAIC” diterbitkan oleh Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta pada 2020, menemukan bahwa penyebab utama kegagalan produksi RDF adalah faktor kelalaian manusia seperti kurangnya pelatihan, kualitas material yang mudah korosi, pengukuran yang tidak standar, tidak adanya SOP, minimnya preventive maintenance, kesulitan mendapatkan suku cadang, serta kondisi lingkungan seperti sampah basah karena hujan.

    Dalam jurnal tersebut, contoh empiris dari instalasi RDF menunjukkan rata-rata ketersediaan mesin (availability) sekitar 85 persen, namun masih terdapat masalah defect karena material tersangkut pisau shredder. Sebagai contoh, jumlah defect per bulan bervariasi antara 0 hingga 8 ton dari produksi 70-80 ton RDF. Artinya, downtime produksi dan kualitas output masih menjadi tantangan.

    Wengki menyampaikan, seharusnya pemerintah belajar dari banyak daerah lain yang sudah terlebih dahulu menggunakan RDF, seperti RDF Rorotan di Jakarta. Selama uji coba pada Februari 2025, pabrik RDF memicu asap pekat dan bau menyengat akibat kesalahan teknis dan sistem kontrol bau yang tidak siap.

    “Dari data Walhi, warga sekitar melaporkan gangguan pernapasan, terutama di antara anak-anak dan lanjut usia. Walhi juga menyoroti bahwa pemrosesan sampah campuran tanpa pemilahan memicu ketergantungan pada pasokan sampah, menghambat upaya pengurangan sampah di hulu, sekaligus meningkatkan risiko polusi jangka panjang, ini harus jadi Pelajaran bagi daerah lain,” ia menambahkan.

  • Berebut Berkah Gunungan Grebeg Maulud Keraton Solo Saat Puncak Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

    Berebut Berkah Gunungan Grebeg Maulud Keraton Solo Saat Puncak Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

    Sementara itu, Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo Kanjeng Raden Tumenggung Muh Muhtarom menjelaskan bahwa gunungan dalam tradisi Grebeg Maulud melambangkan kehidupan yang tidak bisa dipisahkan dari peran laki-laki dan perempuan.

    Menurutnya, gunungan jalwr merepresentasikan laki-laki dengan isian sayur-sayuran mentah seperti kacang panjang, terong, wortel, cabai, dan bahan pangan lainnya.

    Sementara itu, gunungan estri atau perempuan berisi makanan siap saji, yang melambangkan peran istri dalam menerima dan mengolah hasil dari suami untuk kebutuhan keluarga.

    “Makna Grebeg Maulud sendiri sebenarnya merupakan bentuk syukurnya keraton terhadap lahirnya Nabi Muhammad SAW. Makanya gunungan ini ditempatkan pada tanggal 12 Rabiulawal. Jadi puncaknya di tanggal 12,” kata Muhtarom yang juga Ketua Takmir Masjid Agung Solo.

    Ia menambahkan pesan dari tradisi ini diharapkan dapat dipahami dan diresapi oleh masyarakat.

    “Harapan kita dengan Grebeg Maulud ini masyarakat mampu mengambil makna dari simbol-simbol yang ada. Harapan kita masyarakat menjadi tenteram, damai. Negara kita juga akan tenteram dan damai,” jelas dia.

  • Ekonom Minta Skema MBG Diubah, UMKM Harus Dilibatkan – Page 3

    Ekonom Minta Skema MBG Diubah, UMKM Harus Dilibatkan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ekonom Senior Indef Aviliani menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih memiliki banyak kelemahan dalam pelaksanaannya. Menurutnya, program ini berpotensi baik untuk memperbaiki gizi anak-anak, tetapi model yang dipakai saat ini perlu untuk diubah.

    “Jadi, saya melihat program ini paling tidak untuk generasi ke depan itu bagus. Tapi mungkin metodenya perlu diubah,” kata Aviliani dalam Diskusi Publik INDEF: Menakar RAPBN 2026, ditulis Jumat (5/9/2025).

    Salah satu kelemahan yang disorot adalah persyaratan teknis yang terlalu berat. Misalnya, adanya kewajiban penyediaan dapur khusus dan pengelola tertentu, yang membuat pelaku usaha kecil sulit terlibat. Padahal, UMKM bisa menjadi tulang punggung dalam mendistribusikan makanan bergizi jika mekanisme program lebih sederhana.

    “MBG itu sebenarnya kalau kita lihat, kalau itu berdampaknya juga pada UMKM, itu akan membantu peningkatan pendapatan mereka. Tapi sayangnya kalau kita lihat persyaratannya terlalu berat, harus ada dapur, kemudian juga orang yang menangani itu tidak mungkin yang UMKM,” jelasnya.

    Aviliani menegaskan, jika MBG hanya dijalankan sebagai proyek distribusi makanan tanpa mengaitkannya dengan struktur ekonomi rakyat, manfaatnya akan terbatas.

    “Oleh karena itu, mungkin program ini perlu dikaitkan juga, selain tadi makanan bergizi, dikaitkan juga dengan UMKM. Mungkin perlu dirubah model dalam pelaksanaannya,” usulnya.

    Menurutnya, sudah saatnya MBG tidak hanya dipandang sebagai program sosial semata, melainkan sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi. Caranya adalah dengan mengaitkan langsung MBG dengan aktivitas ekonomi rakyat, terutama UMKM.

     

  • Peringati Hari Pelanggan Nasional, Direksi Pertamina Patra Niaga Tinjau Layanan SPBU MT Haryono – Page 3

    Peringati Hari Pelanggan Nasional, Direksi Pertamina Patra Niaga Tinjau Layanan SPBU MT Haryono – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional, jajaran Direksi Pertamina Patra Niaga bersama para Pengamat Energi melakukan tinjauan  layanan ke SPBU MT Haryono, Jakarta pada 4 September 2025 

    Rangkaian kunjungan tersebut meliputi peninjauan uji tera kualitas dan kuantitas BBM, pengecekan fasilitas swapping station untuk kendaraan listrik, hingga program penukaran minyak jelantah melalui UCollect Box yang tersedia di SPBU.

    Jajaran direksi berinteraksi langsung dengan pelanggan berupa edukasi tentang safety saat berada di SPBU, semisal bagaimana perilaku yang aman saat mengisi bahan bakar agar tidak berisiko. Tak hanya itu, rombongan turut menyapa langsung para pelanggan yang mengisi BBM di SPBU. Interaksi hangat ini menjadi wujud apresiasi sekaligus cara memaknai Hari Pelanggan Nasional 2025.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari upaya menjaga kualitas layanan di SPBU.

    “Hari ini kami hadir langsung di SPBU untuk memastikan pelayanan berjalan dengan baik. Kami juga didampingi para Pengamat Energi serta Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk melihat bagaimana pelayanan diberikan kepada masyarakat. Kepercayaan publik adalah amanah besar yang harus terus kami jaga,” jelas Mars Ega.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua YLKI, Niti Emiliana, mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga yang transparan dalam menunjukkan kualitas layanan.

    “Pertamina Patra Niaga pasti sudah memiliki standar pelayanan yang baik. Yang perlu diperhatikan adalah isu-isu yang beredar di masyarakat. Melalui kegiatan ini, isu-isu yang tidak terbukti bisa dipatahkan dengan adanya pembuktian uji, dan hal ini menjadi poin penting untuk edukasi publik. Karena itu, saya mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan Hari Pelanggan Nasional,” ujar Niti. 

    Hari Pelanggan Nasional menjadi momentum bagi Pertamina Patra Niaga untuk terus melayani dengan sepenuh hati, menghadirkan energi yang aman, andal, dan berkelanjutan bagi masyarakat.

  • Pertamina Berdayakan Desa Rantau Dedap Muara Enim: Dari Energi Bersih hingga Wisata Edukasi – Page 3

    Pertamina Berdayakan Desa Rantau Dedap Muara Enim: Dari Energi Bersih hingga Wisata Edukasi – Page 3

    Liputan6.com, Muara Enim PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen memberdayakan desa lewat program unggulan Desa Energi Berdikari (DEB). Salah satunya menjalankan program DEB di Rantau Dedap, Muara Enim, Sumatera Selatan, untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan Asta Cita nomor 6, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    Dampak positif pun dirasakan Warga Dusun Rantau Dedap lewat hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 47 kWh, yang bermanfaat untuk rumah warga setempat, tempat ibadah, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), serta 4 Kilometer (Km) penerangan jalan. Sebanyak 130 KK atau 445 jiwa kini merasakan manfaat langsung dari inisiatif ini.

    Selain itu, desa ini juga dilakukan pemberdayaan Danau Dedughuk yang dikembangkan menjadi wisata edukasi dengan aktivitas panen kentang hingga tanam stroberi sebagai objek wisata edukasi.

    Kini, DEB Pertamina di desa Rantau Dedap memiliki demonstration plot (demplot) strawberry Sentra Agroeduwisata. Selain edukasi tanaman stroberi, melalui aktivitas ini juga dapat meningkatkan perekonomian lokal dari panen yang dihasilkan. 

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, program DEB merupakan wujud penggerak kemandirian desa.

    “Pertamina meyakini bahwa energi bukan hanya untuk penerangan dan aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai katalisator perubahan sosial. Melalui Desa Energi Berdikari, kami ingin desa-desa seperti Rantau Dedap menjadi mandiri, sejahtera, dan mampu menghadirkan nilai tambah melalui wisata edukasi. Inilah wujud nyata komitmen kami mendukung transisi energi sekaligus pemberdayaan masyarakat,” ujar Fadjar.