Author: Liputan6.com

  • Mengenal Tumbilotohe, Tradisi Cahaya Lampu yang Menyambut Idul Fitri

    Mengenal Tumbilotohe, Tradisi Cahaya Lampu yang Menyambut Idul Fitri

    Liputan6.com, Gorontalo – Tumbilotohe, tradisi khas masyarakat Gorontalo, kembali digelar pada malam-malam terakhir Ramadan menjelang Idul Fitri. Dikenal sebagai malam pasang lampu, tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-15 dan terus dilestarikan hingga kini sebagai bagian dari kekayaan budaya daerah.

    Sejarah mencatat, pada masa lampau masyarakat Gorontalo menggunakan penerangan dari wamuta atau seludang kelapa yang dihaluskan dan dibakar.

    Alat penerangan ini dikenal dengan nama wango-wango. Seiring perkembangan zaman, masyarakat beralih ke tohetutu atau damar, yaitu getah padat yang menyala lebih lama saat dibakar.

    Perkembangan penerangan terus berlanjut. Masyarakat kemudian menggunakan lampu sumbu dari kapas yang direndam minyak kelapa, dengan wadah dari kima (sejenis kerang) atau pepaya yang dipotong dua, dikenal dengan sebutan padamala.

    Seiring kemajuan teknologi, minyak tanah mulai digunakan dan hingga kini tetap menjadi bagian dari tradisi Tumbilotohe.

    “Tumbilotohe tahun ini tetap meriah, masyarakat sangat antusias menjaga tradisi ini,” ujar Rendi Musa, salah satu warga Gorontalo.

    Kini, selain lampu minyak, ribuan lampu listrik turut menyemarakkan suasana. Tradisi yang hanya ada di Gorontalo ini menjadi ajang hiburan bagi masyarakat setempat dan menarik perhatian wisatawan.

    Tak jarang, perayaan Tumbilotohe dijadikan ajang perlombaan antar kampung atau kecamatan. Selain memasang lampu, masyarakat juga mengadakan atraksi meriam bambu atau bunggo, menambah kemeriahan malam terakhir Ramadan.

    “Biasanya ada lomba antar kampung, jadi suasana semakin seru,” tambah Rendi.

    Tumbilotohe sendiri merupakan aksi menyalakan lentera yang digantung pada rangka kayu berhias janur kuning atau alikusu.

    Di bagian atas rangka, digantung pisang sebagai simbol kesejahteraan serta tebu sebagai lambang keramahan dan kemuliaan hati dalam menyambut Idul Fitri.

    Penyalaan pohon Natal apung terbesar dunia di tengah kota Rio de Janeiro. Sebanyak 2 juta lampu dipasang untuk membuat pohon ini bersinar.

  • VIDEO: Aplikasi Penyedia Informasi Bahaya Kebakaran bagi Warga Los Angeles

    VIDEO: Aplikasi Penyedia Informasi Bahaya Kebakaran bagi Warga Los Angeles

    Saat kebakaran besar terjadi di sekitar wilayah Los Angeles baru-baru ini, banyak warga memanfaatkan sebuah aplikasi ponsel untuk mendapat informasi terkini mengenai bahaya kebakaran. Aplikasi ini memakai beragam sumber data untuk memberikan informasi terinci dan terlokalisasi kepada penggunanya.

    Ringkasan

  • Menkes Budi Gunadi Pantau Arus Mudik di Bandara Soetta, Pastikan Pemudik Bisa Cek Kesehatan – Page 3

    Menkes Budi Gunadi Pantau Arus Mudik di Bandara Soetta, Pastikan Pemudik Bisa Cek Kesehatan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mantau arus mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bersama Menteri PMK, Menteri Perhubungan, dan Kapolri, Sabtu (29/3/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Budi Gunadi sempat berbincang dengan salah satu calon penumpang yang menggunakan kursi roda lantaran tengah sakit.

    “Saat ini di setiap bandara, pelabuhan, dan terminal ada cek kesehatan gratis hadiah dari Bapak Presiden enggak perlu ulang tahun, bisa cek tekanan darah, gula darah, dan lain sebagainya,” katanya.

    Dia juga mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima, terdapat 2 kelompok kesehatan yang paling banyak dialami pemudik, yakni penyebab virus atau bakteri.

    “Gangguan kesehatannya misal, sakit perut, diare, batuk, pilek itu disebabkan bakteri dan virus masuk ke tubuh kita baik saat makan dan bernafas,” ujarnya.

    Untuk itu, Menkes Budi meminta para pemudik untuk bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat perjalanan mudik, seperti mencuci tangan sebelum makan, mengenakan masker ketika sedang flu, dan sebagainya.

    Sementara, untuk kelompok kedua, yakni pemudik yang kerap mengalami pegal-pegal dan sakit kepala di perjalanan. Penyebabnya karena biasanya dari penyakit metabolik seperti darah tinggi dan gula darah tinggi.

    “Makanya, harus sstirahat yang cukup dan silahkan mendatangi tempat pemeriksaan kesehatan karena gratis,” jelasnya.

     

  • Puncak Arus Mudik, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek – Page 3

    Puncak Arus Mudik, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.438.380 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek sejak H-10 hingga H-3 Lebaran saat puncak arus mudik pada 21-28 Maret 2025.

    Angka tersebut merupakan akumulasi dari arus lalu lintas (lalin) yang melintas di empat Gerbang Tol (GT) utama, yakni GT Cikampek Utama (menuju Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju Bandung), GT Cikupa (menuju Merak), dan GT Ciawi (menuju Puncak).

    “Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini mengalami peningkatan sebesar 26,3 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal (1.139.244 kendaraan) dan naik 0,7 persen dibandingkan arus mudik Lebaran 2024 (1.428.641 kendaraan),” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octaviana, Sabtu (29/3).

    Lisye menjelaskan bahwa mayoritas kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah utama, yakni:

    Arah Timur (Trans Jawa dan Bandung): 775.096 kendaraan (53,9%)
    Arah Barat (Merak): 384.205 kendaraan (26,7%)
    Arah Selatan (Puncak): 279.079 kendaraan (19,4%)

    Secara rinci, kendaraan yang menuju Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek tercatat sebanyak 511.628 kendaraan, atau meningkat drastis 130 persen dibanding lalu lintas normal. Sementara itu, kendaraan yang menuju Bandung melalui GT Kalihurip Utama tercatat sebanyak 263.468 kendaraan, meningkat tipis 2,2 persen.

    “Total kendaraan yang menuju Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut mencapai 775.096 kendaraan, meningkat 61,4 persen dibandingkan lalu lintas normal,” jelasnya.

    Sementara itu, arus kendaraan ke arah Barat melalui GT Cikupa mencapai 384.205 kendaraan, sedikit menurun 0,6 peren dibandingkan lalu lintas normal. Adapun kendaraan menuju arah Puncak melalui GT Ciawi tercatat sebanyak 279.079 kendaraan, meningkat 2,3 persen.

     

  • Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta saat Malam Takbiran – Page 3

    Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta saat Malam Takbiran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat tidak melakukan konvoi saat malam takbiran, khususnya bagi warga dari wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang yang berencana masuk ke Ibu Kota.

    “Jadi kalau orang yang sekiranya bergerombol dan tidak sesuai dengan ketentuan wilayah, akan kita putar balik,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025).

    Latif menjelaskan bahwa Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengamanan di titik-titik perbatasan Jakarta.

    “Oleh sebab itu, nanti titik-titik seperti Kalimalang untuk Depok di PGC, terus yang dari Tangerang di Daan Mogot, dan Kalimalang akan kita lakukan pengamanan,” jelasnya.

    Menurutnya, perayaan malam takbiran sebaiknya dilakukan di wilayah masing-masing tanpa harus melakukan konvoi berbondong-bondong dengan sepeda motor atau mobil bak terbuka.

    “Tentunya akan kita lakukan beberapa penyekatan. Jadi orang Bekasi tetap di Bekasi, orang Depok di Depok, orang Tangerang di Tangerang. Bukannya tidak boleh, tetapi kalau mereka bergerombol, itu menimbulkan mudarat,” tegasnya.

  • Prabowo-Gibran Akan Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal – Page 3

    Prabowo-Gibran Akan Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal – Page 3

    Proses sidang isbat mengintegrasikan dua metode utama dalam menentukan awal bulan Hijriah, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024, penetapan awal Syawal dilakukan oleh pemerintah dengan menggabungkan kedua metode tersebut.

    Menurut perhitungan hisab, ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57 WIB. Namun, diperkirakan posisi hilal masih berada di bawah ufuk saat matahari terbenam, sehingga kemungkinan besar hilal tidak dapat terlihat secara langsung di wilayah Indonesia.

    Pemantauan hilal akan dilakukan secara serentak di 33 titik lokasi rukyat di seluruh provinsi, kecuali Bali yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Hasil dari rukyat ini akan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam sidang isbat untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah masuk 1 Syawal atau belum. 

  • Menag: Suatu Keberuntungan Tahun Ini Perayaan Lebaran Sama – Page 3

    Menag: Suatu Keberuntungan Tahun Ini Perayaan Lebaran Sama – Page 3

    Muhammadiyah telah menetapkan tanggal tersebut lebih awal dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, sementara NU dan pemerintah masih menunggu hasil pemantauan hilal yang akan diumumkan dalam sidang isbat. Keseragaman penetapan ini menjadi perhatian karena selama beberapa tahun terakhir, sering terjadi perbedaan dalam penetapan di kalangan masyarakat. 

    Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, sidang isbat akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, dan akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Sidang tersebut dijadwalkan dimulai pada sore hari, tepatnya pukul 16.30 WIB, yang diawali dengan seminar mengenai posisi hilal, kemudian dilanjutkan dengan sidang isbat.

    Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah akan dilaksanakan pada Sabtu, 29 Maret 2025, bertempat di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Pusat Kemenag, Jakarta Pusat. Proses sidang dimulai sejak sore hari dengan beberapa tahapan yang telah disusun Kementerian Agama agar pelaksanaannya berjalan sistematis dan terkoordinasi dengan baik.

    Rangkaian acara diawali pukul 16.30 WIB dengan seminar posisi hilal. Seminar ini merupakan diskusi teknis dengan para pakar astronomi dan ahli hisab yang memaparkan posisi hilal berdasarkan data hisab astronomi. Setelah itu, menjelang Magrib, peserta sidang melakukan buka puasa bersama dan shalat berjamaah.

    Tahap inti sidang isbat dimulai pada pukul 18.30 WIB secara tertutup, dan akan ditutup dengan konferensi pers sekitar pukul 19.00 WIB oleh Menteri Agama. Pengumuman tersebut merupakan keputusan resmi pemerintah yang menjadi acuan umat Islam di Indonesia dalam menetapkan tanggal Idul Fitri tahun ini.

  • Kapolri Sebut Jumlah Penumpang Bus Naik 145 Persen saat Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Kapolri Sebut Jumlah Penumpang Bus Naik 145 Persen saat Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau arus mudik di Terminal Pulogebang Jakarta, Sabtu (29/3/2025). Dia menyebut jumlah penumpang bus melonjak hingga 145 mudik selama momen mudik Lebaran 2025.

    “Dari hasil pengecekan tadi, dilaporkan bahwa masyarakat yang menggunakan bus tahun ini meningkat hampir 145 persen,” kata Listyo di Terminal Pulogebang Jakarta Timur, Sabtu (29/3/2025).

    Untuk itu, dia memastikan kesiapan bus dan pengemudinya dalam mengangkut pemudik. Listyo mengatakan pihaknya melakukan ramp check hingga mengecek kondisi kesehatan supir bus.

    “Jadi kendaraannya tadi kita lihat bahwa prosedur pengecekan mulai dari ramp check itu dilaksanakan dgn baik, dan apabila ada temuan tadi langsung dilakukan langkah-langkah,” jelasnya.

    “Sementara dari pengemudi, selain kesehatan, dilakukan cek urine juga untuk dicek apakah ada terdapat penggunaan narkoba, dan sampai saat ini Alhamdulilah belum ada,” sambung Listyo.

    Menurut dia, rata-rata bus dikendarai oleh dua orang yakni, supir dan cadangannya. Listyo menekankan hal ini penting untuk keamanan dan keselamatan para penumpang bus.

    “Kita juga melakukan pengecekan bahwa rata-rata untuk bus dikendarai oleh pengemudi dan pengemudi cadangan. Tentunya ini menjadi penting untuk memastikan agar perjalanan, khususnya para pengguna kendaraan bus ini betul-betul bisa aman di dalam perjalanannya,” jelas dia.

  • Hasil Sidang Isbat Lebaran 2025 Menetapkan Kapan Idul Fitri 1446 H – Page 3

    Hasil Sidang Isbat Lebaran 2025 Menetapkan Kapan Idul Fitri 1446 H – Page 3

    Abu mengungkap, Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan antronomis. Artinya, apa yang telah dihitung secara astronomi, dikonfirmasi di lapangan melalui rukyat.

    “Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat,” sambungnya.

    Sebagai informasi, Proses Rukyatul Hilal rencananya akan dilalukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali. Sebab di provinsi Bali sedang dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati.

    Diawali Seminar

    Diketahui, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib.

    Kementerian Agama akan mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam, perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

     

  • Menag: Suatu Keberuntungan Tahun Ini Perayaan Lebaran Sama – Page 3

    Pemerintah Tetapkan Lebaran 1 Syawal 1446 H pada Senin 31 Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah di Indonesia jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Sidang isbat penentuan awal Syawal 1446 Hijriah yang dipimpin langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    “Disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin usai sidang isbat, Sabtu (29/3/2025).

    Sebelumnya, penetapan Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 H diperkirakan akan seragam jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025.

    Muhammadiyah telah menetapkan tanggal tersebut lebih awal dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, sementara NU dan pemerintah masih menunggu hasil pemantauan hilal yang akan diumumkan dalam sidang isbat.

    Keseragaman penetapan ini menjadi perhatian karena selama beberapa tahun terakhir, sering terjadi perbedaan dalam penetapan di kalangan masyarakat. 

    Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, sidang isbat akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, dan akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Sidang tersebut dijadwalkan dimulai pada sore hari, tepatnya pukul 16.30 WIB, yang diawali dengan seminar mengenai posisi hilal, kemudian dilanjutkan dengan sidang isbat.

    Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah akan dilaksanakan pada Sabtu, 29 Maret 2025, bertempat di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Pusat Kemenag, Jakarta Pusat. Proses sidang dimulai sejak sore hari dengan beberapa tahapan yang telah disusun Kementerian Agama agar pelaksanaannya berjalan sistematis dan terkoordinasi dengan baik.

    Rangkaian acara diawali pukul 16.30 WIB dengan seminar posisi hilal. Seminar ini merupakan diskusi teknis dengan para pakar astronomi dan ahli hisab yang memaparkan posisi hilal berdasarkan data hisab astronomi. Setelah itu, menjelang Magrib, peserta sidang melakukan buka puasa bersama dan shalat berjamaah.

    Tahap inti sidang isbat dimulai pada pukul 18.30 WIB secara tertutup, dan akan ditutup dengan konferensi pers sekitar pukul 19.00 WIB oleh Menteri Agama. Pengumuman tersebut merupakan keputusan resmi pemerintah yang menjadi acuan umat Islam di Indonesia dalam menetapkan tanggal Idul Fitri tahun ini.