Author: Liputan6.com

  • 5 Manfaat Minum Air Putih Hangat: Tak Sekadar Murah Meriah – Page 3

    5 Manfaat Minum Air Putih Hangat: Tak Sekadar Murah Meriah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Minum air putih hangat mungkin terdengar sederhana, bahkan dianggap remeh. Padahal, kebiasaan minum air putih hangat ini menyimpan segudang manfaat kesehatan yang tak bisa dipandang sebelah mata.

    Selain murah meriah, air putih hangat juga terbukti efektif membantu menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. 

    Menurut jurnal Medical News Today, Senin (7/4/2025), mengonsumsi air putih hangat secara rutin di pagi hari dapat mempercepat metabolisme, membantu detoksifikasi tubuh, hingga meredakan stres.

    Hal ini disebabkan oleh peningkatan sirkulasi darah dan pengaktifan sistem saraf parasimpatis saat tubuh menerima cairan bersuhu hangat. 

    1. Melancarkan Sistem Pencernaan

    Minum air hangat di pagi hari dapat merangsang sistem pencernaan dan membantu mengeluarkan sisa makanan yang belum tercerna dengan baik. Jurnal Ayurveda and Integrative Medicine (2021) menyebutkan bahwa air hangat membantu melunakkan tinja dan memperlancar buang air besar, sehingga mengurangi risiko sembelit. 

  • Curug Winong, Surga Tersembunyi di Wonosobo, Daftar Destinasi Wajib Dikunjungi

    Curug Winong, Surga Tersembunyi di Wonosobo, Daftar Destinasi Wajib Dikunjungi

    Sesampainya di lokasi, keindahan Curug Winong yang menjulang tinggi dengan air yang jatuh deras ke bawah akan segera menyambut setiap pengunjung dengan pemandangan yang menakjubkan.

    Keunikan lain dari Curug Winong adalah suasana di sekitarnya yang masih sangat alami. Tidak banyak fasilitas modern yang tersedia, sehingga wisatawan benar-benar bisa merasakan sensasi berada di alam bebas.

    Meski demikian, hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta alam dan petualang yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk kota dan menikmati kedamaian alam.

    Air yang jernih dan segar di kolam alami di bawah air terjun bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk sekadar merendam kaki atau bahkan berenang bagi yang ingin merasakan kesegaran air pegunungan.

    Selain menikmati keindahan air terjun, wisatawan juga bisa melakukan berbagai aktivitas lain seperti berkemah, fotografi, hingga sekadar bersantai menikmati suasana alam yang tenang.

    Dengan latar belakang tebing hijau yang menjulang tinggi, air terjun ini menjadi spot yang sangat fotogenik bagi mereka yang ingin mengabadikan momen indah selama perjalanan.

    Bagi para pecinta trekking, menjelajahi jalur sekitar Curug Winong juga bisa menjadi pilihan menarik karena menyuguhkan pemandangan yang beragam dan pengalaman yang tak terlupakan.

    Sebagai destinasi wisata yang masih alami, pengunjung yang datang ke Curug Winong diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

    Tidak meninggalkan sampah, tidak merusak vegetasi sekitar, serta menghormati keindahan alam adalah beberapa hal yang harus diperhatikan agar tempat ini tetap terjaga keasriannya dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

    Bagi Anda yang mencari tempat wisata yang menawarkan ketenangan, keindahan alam yang luar biasa, serta pengalaman petualangan yang seru, Air Terjun Curug Winong adalah pilihan yang sangat tepat.

    Dengan segala pesona yang dimilikinya, tempat ini layak untuk masuk dalam daftar destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Wonosobo. Jadi, jika Anda berencana untuk menjelajahi keindahan alam Jawa Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan sendiri keajaiban alam yang tersembunyi di Curug Winong!

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 7-13 April 2025

    Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 7-13 April 2025

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Kota Bandung dan Kabupaten Bandung dapat melakukan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) melalui layanan SIM Keliling yang tersedia.

    Layanan SIM Keliling tersedia di sejumlah titik pada pekan ini 7-13 April 2025. Lokasinya pun berbeda setiap harinya.

    Oleh karena itu, masyarakat dapat memilih lokasi yang terdekat untuk melakukan perpanjangan SIM A dan SIM C.

    Berikut jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung pada pekan ini 7-13 April 2025:

    Kota Bandung

    Senin, 7 April 2025: Dago Plaza dan ITC Kebon Kelapa

    Selasa, 8 April 2025: Indogrosir dan McD Istana Plaza

    Rabu, 9 April 2025: ITC Kebon Kelapa dan Ubertos

    Kamis, 10 April 2025: The Kings Shopping Centre dan Pasar Modern Batununggal

    Jumat, 11 April 2025: Dago Plaza dan BPR KS

    Sabtu, 12 April 2025: The Kings Shopping Centre dan Dago Plaza

    Minggu, 13 April 2025: Tidak beroperasi

     

    Kabupaten Bandung

    Senin, 7 April 2025: Thee Matic Mall Majalaya

    Selasa, 8 April 2025: Terminal Cicalengka

    Rabu, 9 April 2025: Auto 2000 Rancaekek

    Kamis, 10 April 2025: Taman Kota Baleendah

    Jumat, 11 April 2025: Taman Kota Baleendah

    Sabtu, 12 April 2025: Toserba Prama Banjaran

    Minggu, 13 April 2025: Tidak beroperasi

     

    Pendaftaran dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Perlu diingat, jadwal dan lokasi SIM Keliling tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.

    Selain itu, layanan SIM Keliling ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C. Adapun biaya perpanjangan adalah Rp80.000 untuk SIM A dan Rp75.000 untuk SIM C.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Harga Minyak Nilam Anjlok 50 Persen, Petani Curiga Ada Permainan Tengkulak

    Harga Minyak Nilam Anjlok 50 Persen, Petani Curiga Ada Permainan Tengkulak

    Liputan6.com, Gorontalo – Petani nilam di wilayah Sulawesi Utara hingga Gorontalo menghadapi tekanan akibat anjloknya harga minyak nilam yang sebelumnya menjadi komoditas andalan sektor pertanian dan industri aromaterapi.

    Minyak nilam, yang diekstrak dari daun tanaman Pogostemon cablin, dikenal luas sebagai bahan utama dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi.

    Namun dalam beberapa bulan terakhir, harga komoditas ini merosot tajam dari kisaran Rp1,8 juta–Rp2 juta per kilogram menjadi hanya Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta per kilogram.

    Penurunan harga yang signifikan ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan petani. Beberapa di antaranya menduga adanya permainan harga oleh tengkulak atau pengepul lokal yang menguasai jalur distribusi minyak atsiri tersebut.

    Selain itu, isu kelebihan produksi juga mencuat. Dalam dua tahun terakhir, tren peralihan petani dari komoditas jagung dan tanaman pangan lainnya ke budidaya nilam meningkat pesat. Hal ini dipicu oleh informasi pasar yang menunjukkan permintaan tinggi dan harga jual yang menjanjikan.

    “Dulu kami tanam jagung, tapi karena banyak yang bilang nilam lebih untung, kami ikut tanam juga,” ujar Iman, seorang petani di Gorontalo, Sabtu (5/4/2025).

    Namun, harapan itu berubah menjadi kekecewaan saat harga nilam turun drastis.

    “Kami belum balik modal, tapi harga sudah jatuh. Kami bingung harus bagaimana,” tambahnya.

    Masalah lain yang ditengarai menjadi penyebab turunnya harga adalah penurunan kualitas minyak nilam, terutama dari sisi kadar kematangan dan keasaman.

    Menurut Yuriko Kamaru, seorang pembeli dan penguji kualitas minyak nilam di Gorontalo masih memenuhi standar mutu ekspor. Hal itu sebagian besar hasil panen dari petani lokal.

    Meski begitu, ia menekankan kepada petani untuk melakukan penen sesuai prosedur. Diantaranya, panen dilakukan 6,5 hingga 7 bulan setelah tanam.

    “Nanti panen kedua pun harus menunggu waktu yang sama dari pemotongan sebelumnya agar kualitas minyak tetap stabil,” ujarnya.

    Ia mengingatkan pentingnya disiplin dalam proses budidaya dan panen untuk menjaga mutu minyak nilam, terutama dalam menghadapi persaingan pasar global yang semakin ketat.

     

    Jerat Tengkulak Gula di Tengah Pandemi Corona Covid-19

  • Aksi Polisi Terobos Antrean Panjang Arus Balik Bantu Antarkan Jenazah Pemudik Asal Tasikmalaya

    Aksi Polisi Terobos Antrean Panjang Arus Balik Bantu Antarkan Jenazah Pemudik Asal Tasikmalaya

    Liputan6.com, Garut – Respons Cepat Polres Garut, Jawa Barat, menerobos antrean panjang kendaraan yang tengah melakukan arus balik saat libur Idul Fitri 1446H/2025, mesti mendapat acungan jempol.

    Padatnya jadwal mengantur lalulintas para pemudik di jalur mudik Kadungora-Garut Kota, tidak lantas meninggalkan tugas mulia membantu kemanusiaan.

    “Karena di Pos Terpadu Kadungora memang ada ambulans sehingga kami pun langsung merespons permintaan tersebut, termasuk memberikan pengawalan,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, di Pospam Kadungora.

    Menurutnya, kejadiannya begitu cepat. Saat ia bersama anggota lainnya yang tengah giliran menjalankan salat magrib, dia didatangi oleh pemudik Jani yang berasal dari Tasikmalaya, sambil membawa Andriansyah (2), anaknya yang belakangan diketahui telah meninggal dunia.

    “Awalnya keluarga itu tengah dalam perjalanan silaturahmi dari Tasikmalaya menuju Sumedang,” kata dia.

    Selama di perjalanan ujar dia, menirukan keterangan orang tua korban, balita itu terus menangis namun mendadak tidak merespons sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Setelah dilarikan ke Klinik Al Fatih Medika, Cicalengka, pihak medis mengkonfirmasi bahwa Andriansyah sudah meninggal dunia,” papar dia.

    Bingung di tengah antrean kemacetan arus balik, serta minimnya fasilitas di klinik tersebut, terutama tidak adanya mobil ambulans, keluarga memutuskan untuk kembali ke Tasikmalaya.

    “Setibanya di Pos Pam Kadungora pada pukul 18.30 WIB, Bapak Jani menghentikan kendaraannya dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Pos Pam,” ujar dia.

     

    Heboh Hantu Pocong Ditangkap Polisi Pemalang

  • Polres Garut ‘Obral’ Belasan Kali One Way jelang Puncak Arus Balik

    Polres Garut ‘Obral’ Belasan Kali One Way jelang Puncak Arus Balik

    Liputan6.com, Garut – Polres Garut, Jawa Barat, kembali ‘obral’ belasan kali sistem one way menjelang puncak arus balik lebaran Idul Fitri 1446H/2025 di sejumlah jalur strategis wilayah hukum Polres Garut, hingga Sabtu (5/4/2025) petang.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk mengatur arus lalu lintas guna menghindari kemacetan serta memastikan kelancaran perjalanan di beberapa titik yang mengalami kepadatan,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, Sabtu (5/4/2025).

    Menurutnya, kebijakan penerapan ‘obral’ one way atau sistem satu arah di sejumlah ruas jalur mudik baik dalam kota mulai Tarogong-Kadungora, termasuk di jalur nasional Limbangan-Malangbong, agar lalu lintas pemudik agar lebih teratur, aman, dan efisien, serta mengurangi kemacetan menejelang puncak arus balik lebaran idul fitri 1446H/2025 yang diprediksi berlangsung esok hari.

    “Dengan hanya mengizinkan kendaraan bergerak dalam satu arah, risiko kecelakaan akibat tabrakan antar kendaraan yang datang dari arah berlawanan dapat diminimalkan,” kata dia.

    Tidak hanya itu, penggunaan sistem itu juga mempermudah pengaturan dan pengawasan petugas, termasuk meningkatkan keselamatan berkendara para pemudik. 

    “Polres Garut terus berupaya untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan mengurangi potensi kemacetan, terutama di jalur-jalur padat kendaraan,” kata dia.

    Selain Tarogong-Kadungora, serta Limbangan-Malangbong, beberapa titik yang kerap digunakan untuk penerapan sistem one way antara lain jalur Lewo, jalur Limbangan (Lanjutan), jalur Bandrek dan jalur Sigobing.

    “Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi arahan petugas yang bertugas dan mengikuti prosedur buka tutup jalur ini guna memastikan keselamatan bersama,” ujar Aang mengingatkan.

     

    Tradisi Unik Usai Tarawih Penganut Aboge di Masjid Saka Tunggal Banyumas

  • Aksi Simpatik Jurnalis Garut jadi ‘Polisi Dadakan’ Amankan Jalur Arus Balik Pemudik

    Aksi Simpatik Jurnalis Garut jadi ‘Polisi Dadakan’ Amankan Jalur Arus Balik Pemudik

    Liputan6.com, Garut – Di tengah antrean kendaraan pemudik yang tengah mengular serta rintik hujan yang membasahi jalanan jalur arus balik Garut Kota-Kadungora, terutama perempatan Sigobing, sejumlah jurnalis televisi di Garut, Jawa Barat, terpanggil membantu tugas aparat menjadi ‘Polisi Dadakan’.

    Tentu saja tugas mereka hanya mengamankan saja, tidak melebihi tugas dan kewenangan petugas kepolisian. Sesekali tangan mereka tampak memberikan arahan dan aba-aba bagi pemudik terutama saat sistem one way diterapkan.

    Menggunakan stelan jaket hitam polet kuning di tangan yang multifungsi menjadi jas hujan, mereka ikut mengamankan jalur arus balik libur Idul Fitri 1446H/2025 sambil membawa bendera kecil yang diikat dalam satu batang kecil, laiknya petugas yang berjaga.

    “Kita hanya bantu menutupi celah yang memungkinkan pengendara melawan arah,” ujar Fiat Supriatna, kontributor TVRI untuk Garut.

    Menurutnya, pemberlakuan sistem one way di jalur arus balik, dinilai tepat untuk mengurai kemacetan, namun hal itu memerlukan sumber daya petugas pengatur lalulintas yang cukup.

    “Karena itu, di sela-sela melakukan peliputan, kami terpanggil untuk membantu petugas mengamankan jalur di lapangan,” ujar dia.

    Bagi dia dan rekan jurnalis TV lainnya di Garut, aksi simpatik jurnalis Garut itu bukanlah perkara sulit, terlebih dalam keseharian para petugas adalah mitra wartawan dalam menjalankan tugas.

    “Setidaknya dengan melayani para pemudik, bisa meringankan tugas polisi yang luar biasa, tapi kami juga tidak melebihi kewenangan petugas juga,” ujar dia menegaskan.

    Meskipun dilakukan secara insidental atau tiba-tiba, namun kehadiran ‘petugas dadakan’ kalangan media itu, mendapatkan respon positif dari pemudik yang melintasi jalur itu.

    “Mereka merasa terlayani secara humanis dalam arus balik mudik kali ini,” ujar dia.

     

    Heboh Hantu Pocong Ditangkap Polisi Pemalang

  • Hari Ini Puncak Arus Balik Masih Berlangsung di Pelabuhan Bakauheni, Ratusan Ribu Pemudik belum Kembali ke Jawa

    Hari Ini Puncak Arus Balik Masih Berlangsung di Pelabuhan Bakauheni, Ratusan Ribu Pemudik belum Kembali ke Jawa

    Liputan6.com, Lampung – Puncak arus balik Lebaran 2025 diperkirakan masih berlangsung di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Minggu (6/4/2025). Hal ini seiring dengan masih tingginya jumlah pemudik yang belum kembali ke Pulau Jawa usai merayakan Idul Fitri di kampung halaman.

    Berdasarkan data terbaru dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, tercatat baru 414.018 dari total 970.165 pemudik yang telah kembali ke Jawa. Artinya, masih ada sekitar 555.147 orang yang belum melakukan perjalanan balik dari Sumatera.

    Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menyampaikan bahwa malam Minggu hingga hari ini menjadi waktu yang diprediksi sebagai puncak arus balik Lebaran. 

    “Pantauan pada malam ini memang sesuai dengan prediksi kita, bahwa Sabtu malam dan Minggu pagi ini merupakan puncak arus balik,” ujarnya pada Minggu dini hari.

    Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, pihak kepolisian kembali menerapkan skema delay system secara situasional. Skema itu diberlakukan jika terjadi kepadatan kendaraan di area pelabuhan.

    “Jika terjadi kepadatan seperti tadi malam, maka akan diterapkan delay system. Kendaraan akan diarahkan masuk ke rest area yang telah disiapkan, guna mengendalikan arus menuju pelabuhan,” terangnya.

    Dia menambahkan, penerapan delay system berjalan efektif. Hingga dini hari, kondisi lalu lintas di sekitar pelabuhan masih berada di kategori hijau, alias lancar.

    “Alhamdulillah berjalan baik, tidak sampai bergeser ke zona oranye apalagi merah,” ungkap dia.

    Sementara itu, PT ASDP mencatat sekitar 35 ribu kendaraan pemudik telah menyeberang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa sejak Sabtu hingga Minggu dini hari.

     

    Viral Kisah Bocah Kelas 4 SD Jualan Gorengan Hingga Tengah Malam

  • Hari Ini Puncak Arus Balik Masih Berlangsung di Pelabuhan Bakauheni, Ratusan Ribu Pemudik belum Kembali ke Jawa

    Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Padat, Polda Lampung Terapkan Delay System

    Liputan6.com, Lampung – Arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, mengalami lonjakan signifikan. Ribuan kendaraan, terutama minibus, terpantau mengantre masuk hingga tiga kilometer menuju dermaga Pelabuhan Bakauheni. 

    Kepadatan kendaraan terjadi pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Kemacetan ini disebabkan oleh banyaknya pemudik yang tiba lebih awal dari jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket penyeberangan.

    Guna mengantisipasi antrean yang semakin panjang, Polda Lampung melalui Polres Lampung Selatan memberlakukan sistem penundaan atau delay system. Kebijakan ini diterapkan secara situasional agar kondisi lalu lintas tetap terkendali. 

    Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan bahwa penerapan delay system dilakukan sebagai langkah antisipatif agar kondisi yang masih hijau tidak bergeser menjadi kuning.

    “Delay system ini kita terapkan agar petugas di pelabuhan bisa lebih optimal dalam mengatur lahan parkir dan proses bongkar muat kendaraan. Sampai saat ini, statusnya masih hijau, belum diberlakukan delay system dengan kode kuning,” ujar Irjen Helmy, Sabtu (5/4/2025).

    Dia juga mengimbau masyarakat, khususnya para pengguna jalan tol menuju Pelabuhan Bakauheni, untuk bersabar dan memanfaatkan lima rest area yang tersedia sambil menunggu informasi perkembangan situasi yang akan terus diperbarui.

    “Lima rest area di ruas tol telah disiapkan dengan kapasitas hingga 2.000 kendaraan. Di jalur arteri, beberapa lokasi juga disiapkan, seperti Gelanggang Olahraga (GOR) Way Handak di Lintas Tengah dan Rumah Makan Tiga Saudara, yang mampu menampung hingga 1.000 kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan,” dia memungkasi.

     

    Tradisi Unik Usai Tarawih Penganut Aboge di Masjid Saka Tunggal Banyumas

  • Cerita Riko dan Rizal Gowes 300 Km Mudik Lebaran, dari Serang Menyeberang ke Lampung

    Cerita Riko dan Rizal Gowes 300 Km Mudik Lebaran, dari Serang Menyeberang ke Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Tradisi mudik Lebaran selalu menyimpan kisah menarik. Tapi apa jadinya jika perjalanan pulang kampung sejauh 300 kilometer ditempuh hanya dengan mengayuh sepeda?

    Inilah yang dilakukan Riko dan Rizal, dua pemudik asal Serang, Banten, yang nekat gowes ke kampung halaman mereka di Kemiling, Bandar Lampung.

    Alih-alih naik kendaraan umum atau pribadi, keduanya memilih menempuh jalur darat dan laut selama lebih dari lima jam dengan sepeda. Tak banyak barang bawaan – hanya pakaian secukupnya, perlengkapan mandi, baterai untuk lampu sepeda, dan beberapa bungkus oleh-oleh kerupuk kemplang yang diikat di belakang sepeda.

    “Kami berangkat dari Serang ke Pelabuhan Ciwandan, lalu menyeberang ke Lampung lewat Pelabuhan Wika Beton di Bakauheni. Dari sana lanjut lagi naik sepeda ke Kemiling,” kata Riko saat ditemui di area parkir motor Dermaga 2 Reguler Pelabuhan Bakauheni, Jumat (4/4/2025).

    Perjalanan ini memang bukan tanpa tantangan. Hujan, panas terik, hingga tanjakan tajam tak jarang mewarnai rute yang mereka lalui. Namun, semua itu terasa sepadan ketika akhirnya bisa bersua dengan keluarga di momen penuh kehangatan Lebaran.

    “Total jarak sekitar 300 km. Kami tempuh 5 sampai 7 jam. Kadang berhenti untuk salat atau berteduh kalau hujan,” jelasnya.

    Bagi Rizal, mudik dengan sepeda bukan hal baru. Sejak 2022, ia rutin gowes saat Lebaran tiba. Meski lelah, kebahagiaan bertemu sanak saudara selalu menjadi pelepas penat terbaik.

    “Capek pasti, tapi hilang begitu lihat keluarga di rumah. Sudah empat kali saya mudik pakai sepeda,” ungkap Rizal dengan mata berbinar.

    Uniknya, Rizal kali ini mudik seorang diri. Istri dan anaknya tetap di Serang, merayakan Lebaran bersama keluarga sang istri.

    “Kalau dua tahun lalu, mereka ikut ke Lampung naik kendaraan umum. Tapi saya tetap gowes, karena sudah jadi kebiasaan,” ungkapnya.

    Selain karena hobi bersepeda, alasan ekonomi dan kenyamanan juga jadi pertimbangan mereka. “Gak kena macet, hemat ongkos, bisa olahraga juga. Bonusnya, pemandangan sepanjang jalan itu bikin adem,” tutup Riko sambil tersenyum.

     

    Islam Aboge Lebaran Idul Fitri Kamis, Ini Perhitungan Kalendernya