Author: Liputan6.com

  • Ada 1,7 Juta Lowongan Kerja di Luar Negeri, Mau? – Page 3

    Ada 1,7 Juta Lowongan Kerja di Luar Negeri, Mau? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa terdapat jutaan lowongan kerja di luar negeri. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan Indonesia dengan menyiapkan pelatihan yang tertarik untuk bekerja di luar negeri.

    Abdul Kadir menjelaskan, ada sekitar 1,7 juta lowongan kerja di luar negeri, tetapi baru bisa memenuhi sebanyak 297 ribu.

    “Untuk itu, saya mendorong Pak Bupati Magelang mengambil peluang ini. Kami mengusulkan untuk paling tidak, ada yang fokus mengurusi pekerja migran dan perdanya. Kami mendorong untuk menempatkan pekerja yang terdidik, terampil,” katanya dikutip dari Antara, Senin (14/4/2025).

    Ia menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Bupati Magelang Grengseng Pamuji di Rumah Dinas Bupati Magelang pada hari Minggu kemarin.

    “Konsekuensinya, kami harus menyiapkan pelatihan dan pembiayaannya. Saya bayangkan setiap pelatihan di desa kemudian diambil dua pekerja, maka dari 372 desa akan ada 700-an pekerja. Kalau ada empat angkatan, kami bisa ambil 2.800 pekerja dalam setahun,” katanya.

    Ia menuturkan ada 100 negara tujuan tenaga kerja tersebut, di antaranya Jepang, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya.

    Menurut dia, ada bermacam lingkup pekerjaan. Ada banyak jabatan kerja, bahkan ratusan sampai ribuan.

    “Namun, kami mau fokus, misalnya perawat ke Jepang. Nanti, kurikulum di Jepang kami tarik ke sini. Bahasanya juga ditarik ke sini atau di SMK yang mau berangkat, kami dorong,” katanya.

  • Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, BRI Optimis terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang – Page 3

    Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, BRI Optimis terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang – Page 3

    BRI melaksanakan tahap awal buyback tersebut pada bulan April 2025 sebagai bagian dari strategi perseroan dalam meningkatkan kepercayaan investor. BRI juga mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik, yang antara lain efek dari kebijakan tarif baru yang diumumkan pemerintahan Presiden AS dan ketidakpastian arah kebijakan benchmark rate dalam hal ini adalah The Federal Funds Rate (FFR).

    Tak hanya itu saja, Hendy juga menambahkan bahwa keputusan buyback periode ini menunjukkan komitmen kuat BRI dalam menjaga kepentingan pemegang saham di tengah fluktuasi pasar. Tentunya buyback ini juga dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Termasuk Pasal 43 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 Tahun 2023.

    “Melalui aksi korporasi ini perseroan telah mempertimbangkan dengan cermat kondisi likuiditas dan posisi keuangan saat ini, sehingga pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu kesehatan keuangan BRI”, ungkapnya.

  • Miliarder Penasihat Danantara: Tarif Trump Bisa Berdampak Lebih Buruk dari Resesi – Page 3

    Miliarder Penasihat Danantara: Tarif Trump Bisa Berdampak Lebih Buruk dari Resesi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pendiri Bridgewater dan yang baru saja diangkat menjadi penasihat Danantara Ray Dalio mengatakan bahwa ia khawatir bahwa kekacauan yang diakibatkan oleh tarif dan kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump akan mengancam ekonomi global.

    “Saat ini kita berada pada titik pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi,” kata Ray Dalio di acara “Meet the Press” NBC News, dikutip dari CNBC, Senin (14/4/2025).

    “Dan saya khawatir tentang sesuatu yang lebih buruk daripada resesi jika ini tidak ditangani dengan baik.” tambah dia.

    Miliarder pengelola dana lindung nilai itu mengatakan bahwa ia lebih khawatir tentang gangguan perdagangan, utang AS yang meningkat, dan negara-negara berkembang yang menghancurkan struktur ekonomi dan geopolitik internasional yang telah ada sejak akhir Perang Dunia II.

    “Kita beralih dari multilateralisme, yang sebagian besar merupakan tatanan dunia Amerika, ke tatanan dunia unilateral yang di dalamnya terdapat konflik besar,” katanya.

    Dalio mengatakan lima kekuatan mendorong sejarah: ekonomi, konflik politik internal, tatanan internasional, teknologi, dan bencana alam seperti banjir dan pandemi.

    Tarif Trump memiliki tujuan yang dapat dipahami, kata Dalio, tetapi tarif tersebut diterapkan dengan cara yang sangat mengganggu yang menciptakan konflik global.

    Kebijakan tarif Presiden Trump yang berubah dengan cepat telah menjungkirbalikkan perdagangan internasional. Trump pada hari Rabu mengumumkan jeda 90 hari pada tarif timbal baliknya, tetapi ia tetap teguh pada bea dasar 10% dan tarif timbal balik 145% pada China.

    Kemudian, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengumumkan pengecualian dari tarif timbal balik untuk barang elektronik konsumen buatan China seperti telepon pintar, komputer, dan semikonduktor pada Jumat malam, meskipun produk tersebut tetap dikenakan tarif 20% yang diberlakukan awal tahun ini.

    Namun, Menteri Perdagangan Howard Lutnick menarik kembali pada hari Minggu dan mengatakan pengecualian tersebut tidak permanen.

     

  • Apple Tunda Siri Cerdas Berbasis AI, Ini Jadwal Rilis Terbarunya? – Page 3

    Apple Tunda Siri Cerdas Berbasis AI, Ini Jadwal Rilis Terbarunya? – Page 3

    Setelah Apple Intelligence pertama kali hadir di iOS 18.1, iPadOS 18.1, dan macOS Sequoia 15.1, pengguna harus mendaftar dan menunggu beberapa waktu untuk mengaksesnya. 

    Namun, pada iOS 18.3.2, iPadOS 18.3, dan macOS Sequoia 15.3, fitur ini langsung aktif secara otomatis. Jika sebelumnya kamu pernah menonaktifkan Apple Intelligence, pembaruan terbaru tidak akan mengaktifkannya kembali secara otomatis. 

    Cek pengaturannya di Settings > Apple Intelligence & Siri dan pastikan toggle Apple Intelligence dalam keadaan aktif.

    Saat ini, Apple Intelligence hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Pastikan pengaturan bahasa di Settings > Apple Intelligence & Siri sudah menggunakannya. 

    Jika sebelumnya kamu mengubah bahasa Siri ke bahasa yang lain, mengembalikannya ke bahasa Inggris tidak langsung mengaktifkan efek warna-warni ini.

    Jadi, matikan Apple Intelligence, nyalakan kembali, lalu restart iPhone. Aksi ini akan mengunduh ulang model bahasa yang diperlukan.

  • Harga Emas Antam Lengser dari Posisi Termahal dalam Sejarah, Cek Rinciannya di Sini! – Page 3

    Harga Emas Antam Lengser dari Posisi Termahal dalam Sejarah, Cek Rinciannya di Sini! – Page 3

    Setelah mengalami salah satu pekan paling tidak menentu dalam sejarah pasar keuangan, emas kembali menjadi aset andalan. Ketika ketakutan dan ketidakpastian mendominasi sentimen investor, harga emas  justru menunjukkan performa impresif.

    Melansir Kitco News, Senin (14/4/2025), harga logam mulia ini di pasar spot dibuka pada USD 3.032,32 per ons pada awal pekan kedua April 2025. Sempat turun ke USD 2.978 pada Minggu sore, emas langsung bangkit dan kembali menembus angka USD 3.000 selama sesi perdagangan di Asia.

    Namun, euforia investor tidak bertahan lama. Menjelang Kamis dan Jumat pekan lalu, pasar saham mulai bergerak stagnan seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dan langkah pencegahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Tiongkok.

    Lantas bagaimana potensi gerak emas pekan depan di tengah ketegangan perang dagang? 

    Prediksi Pelaku Pasar

    Survei mingguan dari Kitco News menunjukkan para analis dan pelaku pasar tetap optimistis terhadap tren emas ke depan. Bahkan, banyak yang memprediksi kenaikan lebih lanjut.

    “Emas? Ke bulan. Banyak pihak bicara tentang kaburnya modal dari AS dan anjloknya dolar. Ketegangan global dan pelemahan dolar telah menutupi efek dari kenaikan suku bunga dan justru mendorong emas ke rekor baru,” ujar Marc Chandler, Direktur Pelaksana di Bannockburn Global Forex.

    Menurut Chandler, target jangka menengah emas bisa mencapai USD 3.300 bahkan USD 3.500.

    Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menyatakan, penurunan terakhir hanya sementara. Emas punya momentum kuat dan banyak pembeli siap masuk.

    Sementara itu, Darin Newsom dari Barchart.com menambahkan, melihat situasi geopolitik saat ini, naiknya harga emas adalah kesimpulan paling masuk akal. 

    “Sekarang ini, semuanya bisa berubah hanya karena satu postingan di media sosial dari satu orang,” jelasnya

    James Stanley dari Forex.com juga tetap yakin dirinya sudah lama optimis terhadap emas dan tidak melihat alasan untuk mengubah pandangan tersebut sekarang.

    Kemudian Daniel Pavilonis, pialang senior di RJO Futures, melihat pergerakan di pasar obligasi sebagai pendorong utama emas dalam jangka pendek. 

    “Harga emas naik sebelum Hari Pembebasan, istilah untuk dimulainya pemberlakuan tarif balasan. Volatilitas pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian, tapi sejauh ini tren emas tetap kuat,” ujar Pavilonis.

  • Update One UI 7 Hadir Mulai Hari Ini, HP Samsung Kamu Termasuk? – Page 3

    Update One UI 7 Hadir Mulai Hari Ini, HP Samsung Kamu Termasuk? – Page 3

    Integrasi AI menjadi sorotan utama One UI 7. Fitur Galaxy AI menyederhanakan tugas sehari-hari, sementara AI Select secara intuitif merekomendasikan tindakan berdasarkan konteks.

    Pengguna juga akan dimanjakan dengan Writing Assist untuk meringkas atau memformat teks, Drawing Assist untuk membuat gambar dengan kombinasi teks, gambar, dan sketsa, serta Audio Eraser untuk menghilangkan noise dari video.

    Samsung juga menghadirkan pengalaman yang makin lengkap dengan integrasi yang lebih dalam dengan Google Gemini, memungkinkan kontrol perangkat hanya dengan perintah suara. 

     

  • Prediksi Harga Emas Pekan Ini di Tengah Gejolak Perang Dagang, Bisa Tembus Berapa? – Page 3

    Prediksi Harga Emas Pekan Ini di Tengah Gejolak Perang Dagang, Bisa Tembus Berapa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Setelah mengalami salah satu pekan paling tidak menentu dalam sejarah pasar keuangan, emas kembali menjadi aset andalan. Ketika ketakutan dan ketidakpastian mendominasi sentimen investor, harga emas  justru menunjukkan performa impresif.

    Melansir Kitco News, Senin (14/4/2025), harga logam mulia ini di pasar spot dibuka pada USD 3.032,32 per ons pada awal pekan kedua April 2025. Sempat turun ke USD 2.978 pada Minggu sore, emas langsung bangkit dan kembali menembus angka USD 3.000 selama sesi perdagangan di Asia.

    Namun, euforia investor tidak bertahan lama. Menjelang Kamis dan Jumat pekan lalu, pasar saham mulai bergerak stagnan seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dan langkah pencegahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Tiongkok.

    Lantas bagaimana potensi gerak emas pekan depan di tengah ketegangan perang dagang? 

    Prediksi Pelaku Pasar

    Survei mingguan dari Kitco News menunjukkan para analis dan pelaku pasar tetap optimistis terhadap tren emas ke depan. Bahkan, banyak yang memprediksi kenaikan lebih lanjut.

    “Emas? Ke bulan. Banyak pihak bicara tentang kaburnya modal dari AS dan anjloknya dolar. Ketegangan global dan pelemahan dolar telah menutupi efek dari kenaikan suku bunga dan justru mendorong emas ke rekor baru,” ujar Marc Chandler, Direktur Pelaksana di Bannockburn Global Forex.

    Menurut Chandler, target jangka menengah emas bisa mencapai USD 3.300 bahkan USD 3.500.

    Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menyatakan, penurunan terakhir hanya sementara. Emas punya momentum kuat dan banyak pembeli siap masuk.

    Sementara itu, Darin Newsom dari Barchart.com menambahkan, melihat situasi geopolitik saat ini, naiknya harga emas adalah kesimpulan paling masuk akal. 

    “Sekarang ini, semuanya bisa berubah hanya karena satu postingan di media sosial dari satu orang,” jelasnya

    James Stanley dari Forex.com juga tetap yakin dirinya sudah lama optimis terhadap emas dan tidak melihat alasan untuk mengubah pandangan tersebut sekarang.

    Kemudian Daniel Pavilonis, pialang senior di RJO Futures, melihat pergerakan di pasar obligasi sebagai pendorong utama emas dalam jangka pendek. 

    “Harga emas naik sebelum Hari Pembebasan, istilah untuk dimulainya pemberlakuan tarif balasan. Volatilitas pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian, tapi sejauh ini tren emas tetap kuat,” ujar Pavilonis.

     

  • Bocoran Oppo Reno 14 Pro: Layar OLED, Baterai Besar, dan Tahan Air dengan Sertifikasi IP68/IP69 – Page 3

    Bocoran Oppo Reno 14 Pro: Layar OLED, Baterai Besar, dan Tahan Air dengan Sertifikasi IP68/IP69 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Oppo dilaporkan tengah bersiap untuk memperkenalkan seri smartphone terbarunya, Reno 14, yang akan dirilis pertama kali di pasar Tiongkok. Informasi mengenai dua varian utama dalam lini tersebut, yakni Reno 14 dan Reno 14 Pro, mulai ramai beredar di internet.

    Kali ini, bocoran terbaru datang dari seorang informan terkenal di industri teknologi, yang dikenal dengan nama Digital Chat Station.

    Diwartakan GizmoChina, Senin (14/4/2025), ia membagikan sejumlah detail penting seputar spesifikasi utama perangkat, termasuk teknologi layar, kapasitas baterai, hingga desain fisik dari perangkat.

    Spesifikasi dan Fitur Utama Reno 14 dan Reno 14 Pro

    Menurut informasi yang dibagikan Digital Chat Station melalui akun Weibo di platform mikroblog populer di Tiongkok, seri Reno 14 diperkirakan akan membawa peningkatan signifikan dari segi daya tahan baterai.

    Oppo dikabarkan membekali kedua model dengan baterai berkapasitas besar, yaitu lebih dari 6.000 mAh, yang menjanjikan waktu pemakaian yang lebih lama bagi pengguna.

    Dari sisi tampilan, Reno 14 versi standar disebut akan menggunakan layar berukuran 6,59 inci dengan panel OLED LTPS dan resolusi 1.5K. Sementara itu, Reno 14 Pro sebagai varian yang lebih premium akan hadir dengan layar OLED LTPS yang lebih besar, yakni 6,83 inci, dengan resolusi yang sama.

    Kedua HP Android ini dikatakan memiliki desain layar melengkung di bagian sudut, serta dilengkapi bezel yang sangat tipis untuk memberikan tampilan visual yang lebih elegan dan imersif.

    Selain layar dan baterai, sistem kamera juga menjadi salah satu aspek yang mendapatkan peningkatan cukup signifikan. Bocoran tersebut menyebutkan bahwa HP Oppo akan menghadirkan pengalaman fotografi yang diklaim sekelas iPhone.

    Tidak hanya itu, Reno 14 Pro bahkan disebut-sebut akan membawa kamera telefoto periskop, sebuah fitur yang umumnya hanya ditemukan di smartphone flagship kelas atas.

     

     

  • Efek Tarif Impor Donald Trump, Banyak Bisnis di AS Terancam – Page 3

    Efek Tarif Impor Donald Trump, Banyak Bisnis di AS Terancam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump kembali mengambil langkah kontroversial dalam perang dagang dengan Tiongkok. Kebijakan ini dikhawatirkan akan menimbulkan dampak besar dan merusak bagi banyak bisnis di Amerika Serikat terutama usaha kecil.

    Melansir CNBC Internasional, Senin (14/4/2025), meski beberapa produk teknologi seperti iPhone, chip, dan perangkat komputer mendapat pengecualian dari tarif, sektor lain tidak seberuntung itu. Para pelaku bisnis melaporkan adanya pembatalan pengiriman dan penundaan ekspor secara massal dari Tiongkok ke AS.

    CEO dari Sea-Intelligence, Alan Murphy mengatakan mengatakan beberapa perusahaan di Tiongkok mengalami penghentian pesanan

    “Produsen furnitur di Tiongkok sudah mengalami penghentian pesanan total dari para importir AS,” ungkap Murphy, dikutip dari CNBC.

    Ia menambahkan bahwa hal serupa juga terjadi pada produk mainan, pakaian, sepatu, hingga peralatan olahraga.

    Sementara itu, Brian Bourke dari SEKO Logistics menjelaskan meskipun beberapa pesanan dari Asia Tenggara mulai berjalan kembali setelah masa penangguhan tarif selama 90 hari, pemesanan dari Tiongkok masih banyak yang dibatalkan.

    “Hampir semua pengiriman tertunda hanya karena terkait dengan bisnis di Tiongkok,” ujar Alan Baer, CEO OL USA.

    Bisa Menghentikan Perdagangan Antara AS dan China 

    Langkah Trump ini, menurut para pakar ekonomi, bisa menghentikan sebagian besar perdagangan antara AS dan China. Erica York, Wakil Presiden Kebijakan Pajak Federal dari Tax Foundation, menilai bahwa tarif besar-besaran ini benar-benar membatasi ruang gerak pelaku usaha.

    “Mungkin akan ada beberapa produk yang tetap diimpor karena belum ada penggantinya, tapi secara umum, tarif ini menghentikan semuanya,” tegas York dalam acara “The Exchange” di CNBC.

     

  • Top 3: Tupperware Hengkang dari Indonesia – Page 3

    Top 3: Tupperware Hengkang dari Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perusahaan alat dan penyimpanan makanan serta minuman Tupperware resmi menghentikan aktivitas bisnisnya di Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut menyatakan alasan penghentian bisnis di Indonesia merupakan keputusan induk perusahaan yang telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas di sebagian besar negara.

    Adapun penghentian operasional bisnis tersebut sudah dilakukan sejak 31 Januari 2025.

    Selanjutnya, Tupperware menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia karena sudah menjadi bagian dari perjalanan bisnis perusahaan.

    Lengkapnya, berikut ini berita terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com yang dirangkum Senin (14/4/2025):

    1. Tupperware Resmi Angkat Kaki dari Indonesia

    Perusahaan alat dan penyimpanan makanan serta minuman Tupperware resmi menghentikan aktivitas bisnisnya di Indonesia. Tupperware sebelumnya telah 33 tahun berbisnis di Indonesia .

    “33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam kurun waktu itu, Tupperware telah menjadi bagian dari dapur, meja makan, dan momen berharga keluarga Indonesia,” ungkap manajemen Tupperware dikutip dari akun Instagram resmi Tupperware @tupperwareid, Minggu (13/4/2025).

    “Setiap perjalanan pasti memiliki akhir. Perjalanan luar biasa kami bersama keluarga Indonesia kini tiba di penghujung jalan. Tupperware Brands Corporation telah memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya di sebagian besar negara, termasuk Indonesia,” lanjut akun tersebut.

    Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut menyatakan alasan penghentian bisnis di Indonesia merupakan keputusan induk perusahaan yang telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas di sebagian besar negara.

    Baca artikel selengkapnya di sini