Author: Liputan6.com

  • Dari Pabrik ke Pelipir Kampung, Kisah Mantan Buruh Menjahit Harapan di Tengah Badai PHK – Page 3

    Dari Pabrik ke Pelipir Kampung, Kisah Mantan Buruh Menjahit Harapan di Tengah Badai PHK – Page 3

    Berpindah dari status karyawan ke pelaku usaha mandiri membawa tantangan besar, terutama dari sisi finansial. Untuk membuka jasa jahit, Wati setidaknya harus memiliki mesin jahit sendiri.

    Sementara pada saat yang sama, Wati dihadapkan dengan keadaan orang tua yang sedang sakit. Dilema antara membeli mesin jahit atau mengupayakan perawatan orang tua, sempat membuat Wati frustasi. Namun pelan-pelan dia mengurai masalahnya saat itu, dan perlahan bisa mengumpulkan tabungan untuk membeli mesin jahit.

    “Tantangannya banyak. Dari segi dana, kemungkinan itu nomor satu. Gak punya dana banyak karena gak dapat pesangon dari pabrik itu, PT Jaba Garmindo,” jelasnya.

    “Misal untuk permak jeans itu butuh biaya banyak. Untuk membeli mesinnya sekitar Rp 3 jutaan. Kalau lengkap-lengkapnya semua ya sekitar Rp 20 juta itu sudah punya semua, beres,” imbuh Wati.

    Semua upaya itu dilakukan Wati secara mandiri.Wati sempat bingung saat awal membuka jasa jahit di kampung. Wati memiliki integritas tinggi dalam menjahit lantaran pengalaman di pabrik yang membuatnya terbiasa teliti dengan hasil sebaik mungkin. Namun nilai tersebut tampaknya tak terlalu menjadi pertimbangan konsumen di sekitar rumahnya.

    Warga sekitar lebih mempertimbangkan harga yang murah ketimbang hasil jahit yang rapih. Ini sempat membuat Wati bingung mematok harga. Namun perlahan dia mulai menemukan formula untuk berbagai macam konsumennya.

    “Jadi dari awal nggak ada dukungan dari manapun. Pemerintah, komunitas atau lain-lain, enggak ada. Cuma saya sendiri, cuma pikiran saya sendiri saja buka usaha ini. Bingung juga karena orang desa sini kan maunya yang murah, tapi saya terbiasa jahit dengan mesin kualitas pabrikan,” jelas Wati.

     

  • OJK: Sektor Jasa Keuangan Tetap Tangguh – Page 3

    OJK: Sektor Jasa Keuangan Tetap Tangguh – Page 3

    Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang terjaga. Pada Maret 2025, kredit tumbuh 9,16 persen yoy (Februari 2025: 10,30 persen) menjadi Rp7.908,42 triliun.

    Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 4,75 persen yoy (Februari 2025: 5,75 persen yoy) menjadi Rp9.010 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 4,01 persen, 7,74 persen, dan 4,75 persen yoy.

    Likuiditas industri perbankan pada Maret 2025 tetap memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing 116,05 persen (Februari 2025: 116,76 persen) dan 26,22 persen (Februari 2025: 26,35 persen), masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen. Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 204,77 persen.

    Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,17 persen (Februari 2025: 2,22 persen) dan NPL net 0,80 persen (Februari 2025: 0,81 persen). Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil, tercatat 9,86 persen (Februari 2025: 9,77 persen).

    Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun rasio NPL gross dan LaR menurun dibandingkan posisi Maret 2024 yang masing-masing sebesar 2,25 persen dan 13,94 persen. Rasio LaR tersebut juga sudah di bawah level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

    Ketahanan perbankan juga tetap kuat tercermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi sebesar 25,43 persen (Februari 2025: 26,95 persen), menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.

  • 6 Perusahaan Asuransi dan 11 Dana Pensiun Masuk Radar Pengawasan Khusus OJK – Page 3

    6 Perusahaan Asuransi dan 11 Dana Pensiun Masuk Radar Pengawasan Khusus OJK – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 28 April 2025, terdapat 6 perusahaan asuransi dan reasuransi serta 11 dana pensiun yang masuk dalam pengawasan khusus. 

    Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan langkah ini dilakukan untuk memastikan stabilitas keuangan serta perlindungan terhadap pemegang polis dan peserta dana pensiun di tengah tantangan industri.

    “OJK terus melakukan berbagai upaya mendorong penyelesaian permasalahan pada lembaga jasa keuangan melalui pengawasan khusus di mana sampai dengan 28 April 2025 dilakukan terhadap 6 perusahaan asuransi dan reasuransi,” ujar Ogi dalam Konferensi Pers, Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan April 2025, Jumat (9/5/2025).

    Selain itu, OJK juga terus memantau kepatuhan perusahaan terhadap pemenuhan kewajiban peningkatan ekuitas yang ditetapkan untuk tahap pertama pada tahun 2026. Dari total 144 perusahaan asuransi dan reasuransi, 109 di antaranya telah memenuhi persyaratan minimum ekuitas.

    “Berdasarkan laporan bulanan per akhir Maret 2025, terdapat 109 perusahaan asuransi dan reasuransi dari 144 perusahaan atau bertambah 3 perusahaan dari bulan sebelumnya yang telah memenuhi jumlah minimum ekuitas yang dipersyaratkan untuk tahap 1 di tahun 2026,” jelas Ogi.

    Tidak hanya itu, OJK juga terus mengawasi industri dana pensiun yang turut menghadapi tantangan serupa. Pengawasan khusus juga terdapat 11 dana pensiun yang masuk dalam pengawasan khusus.

    Pertumbuhan Aset Industri Asuransi dan Dana Pensiun.

    Meski terdapat entitas yang diawasi secara khusus, secara keseluruhan industri perasuransian dan dana pensiun menunjukkan pertumbuhan positif dari sisi aset.

    Hingga Maret 2025, total aset industri asuransi tercatat sebesar Rp1.145,63 triliun, tumbuh 1,49% secara tahunan. Sementara itu, industri dana pensiun mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 6,15% year-on-year menjadi Rp1.524,92 triliun.

    Pada sektor asuransi komersil, total aset mencapai Rp925,37 triliun dengan pendapatan premi selama Januari–Maret 2025 sebesar Rp87,71 triliun. Sementara program pensiun wajib mencatatkan aset sebesar Rp1.141,79 triliun, naik 7,46% year-on-year, dan program pensiun sukarela tumbuh 2,43% menjadi Rp383,13 triliun.

     

     

  • OPOP Ekotren Pemprov Jatim Targetkan 2.000 Pesantren Berdaya hingga 2030

    OPOP Ekotren Pemprov Jatim Targetkan 2.000 Pesantren Berdaya hingga 2030

    Liputan6.com, Surabaya – Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) Pemprov Jawa Timur melalui menargetkan 2.000 pesantren berdaya hingga tahun 2030 melalui program “One Pesantren One Product” (OPOP). Target tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) Ekotren Pemprov Jatim yang digelar di Surabaya pada 5-6 Mei 2025.

    Ketua Harian OPOP Jatim Dr Endy Alim Abdi Nusa mengatakan raker ini merupakan momen penting setelah pengukuhan TIM ekotren OPOP Jatim oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah pada April lalu. “Hal itu sudah kami bahas dalam rapat kerja (raker) di Surabaya pada 5-6 Mei 2025. Raker ini menjadi momen penting pasca dikukuhkannya Tim Ekotren OPOP Jatim oleh Gubernur Jatim pada April lalu,” katanya, Selasa (6/5/2025).

    Ia menjelaskan salah satu tugas Tim Ekotren OPOP Jatim sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor: 100.3.3.1/250/013/2025 adalah menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penguatan dan pengembangan ekonomi berbasis pesantren melalui OPOP.

    “Program OPOP hendaknya mendorong kemandirian ekonomi pesantren serta memperkuat peran pesantren dalam pembangunan daerah. OPOP memang bertujuan menjadikan pesantren sebagai basis pemberdayaan ekonomi umat melalui tiga pilar, yaitu pesantrenpreneur, santripreneur, dan sosiopreneur,” katanya pula.

    Endy yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim itu menjelaskan dari 22.039 koperasi aktif di Jatim, terdapat 626 koperasi pondok pesantren aktif dengan jumlah anggota 85.472 dan volume usaha mencapai Rp870,78 miliar. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh unit usaha di bawah naungan pesantren dapat berkembang dengan sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi,” ujar Endy.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Rabu (21/12/2022). Kantor Khofifah digeledah tim penyidik lembaga antirasuah berkaitan dengan kasus dugaan suap terkait pengelolaan dana hibah…

  • OJK Blokir Lagi 14.117 Rekening Terindikasi Judi Online – Page 3

    OJK Blokir Lagi 14.117 Rekening Terindikasi Judi Online – Page 3

    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan adanya lima provinsi teratas yang paling masif bertransaksi judi online. Seluruhnya tercatat berada di Pulau Jawa.

    “Nah saat ini bergerak lima wilayah yang paling masif terkait dengan adanya transaksi judi online itu. Pertama adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur,” tutur Kepala PPATK Ivan Yustiavandana di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025.

    Ivan mengulas, untuk wilayah Jakarta pada kuartal pertama 2024 berada di posisi kelima, sementara kuartal pertama 2025 kini naik ke posisi dua. Untuk wilayah lain pun terus bergerak jumlah transaksinya.

    “Karena data menyebutkan bahwa di kuartal pertama saja, 2025 ini, nilai perputaran dananya Rp47 triliun (seluruh Indonesia). Perputaran dananya, ini perputaran dana ya, bukan dana yang ada itu Rp47 triliun, ini perputaran dana,” jelas dia.

    Namun begitu, jumlah perputaran dana judi online pada kuartal pertama 2025 masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kuartal pertama 2024.

    “Jadi tahun 2024, di bulan Januari sampai bulan Maret itu, perputaran dananya itu Rp90 triliun. Sekarang berhasil kita tekan sampai kurang dari Rp50 triliun,” ungkapnya.

     

  • Tarif 10% jadi Batas Bawah, Donald Trump Sebut Sejumlah Negara Bakal Hadapi Tarif Lebih Tinggi – Page 3

    Tarif 10% jadi Batas Bawah, Donald Trump Sebut Sejumlah Negara Bakal Hadapi Tarif Lebih Tinggi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tarif 10% akan menjadi batas bawah tarif atas impor dari negara lain. Hal ini terutama yang berupaya mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS.

    “Beberapa akan jauh lebih tinggi karena mereka memiliki surplus perdagangan yang besar dan dalam banyak kasus, mereka tidak memperlakukan kita dengan benar,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (9/5/2025).

    Pernyataan Trump hadir saat ia membahas perjanjian perdagangan baru dengan Inggris. Selama kegiatan di ruang oval itu, dalam akun Truth Social Trump menyebutkan, tarif AS atas impor dari Inggris akan tetap pada tingkat dasar 10% yang ia kenakan kepada sebagian besar negara di dunia pada awal April 2025.

    Ketika ditanya oleh seorang wartawan apakah itu adalah pola untuk kesepakatan perdagangan masa depan, Trump menjawab tidak. “Tidak,tidak. Itu angka yang rendah, mereka membuat kesepakatan yang bagus,” ujar Trump tentang Inggris.

    “Satu hal dengan Inggris. Mereka selalu memperlakukan kami dengan sangat hormat,” ia menambahkan.

    Bursa Saham Eropa Menguat

    Di tengah kesepakatan perdagangan AS dan Inggris, bursa saham Eropa mengawali sesi perdagangan pada Jumat, 9 Mei 2025 dengan positif.

    Selain itu, investor menantikan negosiasi perdagangan AS-China yang akan dimulai akhir pekan ini. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4% pada pukul 09.41 pagi di London. Indeks FTSE 100 menguat 0,4%, dan indeks DAX Jerman dan CAC 40 Prancis masing-masing menguat lebih dari 0,5%.

    Pada perdagangan Kamis, sebagian besar indeks saham utama Eropa ditutup menguat. Namun, FTSE 100 Inggris melawan tren dan merosot 0,32% setelah menghentikan rekor kenaikan beruntunnya pada Rabu pekan ini.

    Selama akhir pekan nanti, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat tinggi China di Swiss untuk membicarakan masalah ekonomi dan perdagangan. Bessent sebelumnya mengatakan pertemuan itu membahas tentang “de-eskalasi, bukan, kesepakatan dagang besar.”

     

  • Penyaluran Kredit Perbankan Capai Rp 7.908 Triliun hingga Maret 2025 – Page 3

    Penyaluran Kredit Perbankan Capai Rp 7.908 Triliun hingga Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja intermediasi perbankan nasional tetap solid pada Maret 2025, ditopang oleh pertumbuhan kredit yang positif serta likuiditas yang tetap memadai.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan penyaluran kredit perbankan mencapai Rp7.908 triliun sepanjang kuartal I 2025 atau mengalami kenaikan 9,16 persen secara tahunan.

    Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit investasi yang naik 13,36% yoy, disusul oleh kredit konsumsi sebesar 9,32%, dan kredit modal kerja sebesar 6,51%. Dari sisi jenis bank, bank milik negara (Bank BUMN) menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit dengan kenaikan sebesar 9,54% yoy.

    Sementara itu, kredit korporasi tumbuh signifikan sebesar 13,52%. Di sisi lain, pertumbuhan kredit UMKM masih terbatas di angka 1,91%, meski kredit usaha kecil mencatat pertumbuhan tertinggi dalam segmennya sebesar 8,65%.

    “Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 13,52% sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 1,91%. Dengan kredit usaha kecil tumbuh tertinggi sebesar 8,65%, di tengah upaya perbankan yang fokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM,” ujar Dian dalam Konferensi Pers, Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan April 2025, Jumat (9/5/2025).

    Kontribusi Perwakilan Bank Luar Negeri

    Kinerja juga ditopang oleh kontribusi kantor perwakilan bank luar negeri, khususnya melalui offshore loan yang meningkat signifikan sebesar 44,65% menjadi Rp327,67 triliun.

    “Selain itu, kantor perwakilan bank luar negeri sebagai bank yang berbasis di luar negeri juga turut berkontribusi dalam pertumbuhan kredit yaitu offshore loan sebesar 44,65% menjadi sebesar Rp327,67 triliun,” jelasnya.

    Di sisi dana pihak ketiga (DPK), pertumbuhan mencapai 4,75% yoy menjadi Rp9.010 triliun, ditopang oleh giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh 4,01%, 7,74%, dan 4,75%. Rasio likuiditas seperti AL/NCD, AL/DPK, dan LCR juga tetap berada di atas threshold ketentuan.

    Rasio kredit bermasalah (NPL) gross berada di 2,71% dan NPL net di 0,80%, sementara Loan at Risk (LAR) tercatat sebesar 9,86%, masih di bawah level pra-pandemi Desember 2019 yang sebesar 9,93%. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) tetap kuat di 25,43%.

  • Kampung Pengok, Bukti Sejarah Perkembangan Kereta Api di Yogyakarta

    Kampung Pengok, Bukti Sejarah Perkembangan Kereta Api di Yogyakarta

    Jejak sejarah perkeretaapian di Kampung Pengok juga dibuktikan dengan keberadaan bangunan Balai Yasa Yogyakarta. Keberadaan kompleks bangunan bersejarah ini dilatarbelakangi oleh industri kereta api yang memerlukan jasa perawatan rutin.

    Menurut catatan sejarah, perkeretaapian di Indonesia dimulai saat pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta). Pencangkulan itu dilakukan pada 17 Juni 1864 di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele.

    Adapun pembangunan jalur tersebut dilaksanakan oleh perusahaan swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Mereka menggunakan lebar sepur 1.435 mm.

    Pada 8 April 1875, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api melalui perusahaan negara Staatssporwegen (SS). Selanjutnya pada 1914, NIS mendirikan Centraal Werkplaats (bengkel pusat) yang saat ini dikenal dengan nama Balai Yasa. Centraal Werkplaats bertugas melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan kereta.

    Pada 1942, Centraal Werkplaats beserta perkeretaapian Indonesia diambil alih oleh pemerintahan Jepang. Saat itu, namanya berubah menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

    Usai proklamasi kemerdekaan, stasiun dan kantor pusat kereta api diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Kantor Pusat Kereta Api Bandung diambil alih pada 28 September 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia.

    Peristiwa ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Peristiwa besar ini juga berdampak besar terhadap bengkel kereta api yang ada di Kampung Pengok.

    Awalnya, bengkel tersebut diberi nama Balai Karya. Seiring perkembangannya, namanya berubah menjadi Balai Yasa hingga saat ini.

    Pada 6 Juni 1959, Balai Yasa Yogyakarta berubah fungsi menjadi bengkel Iokomotif hingga sekarang. Saat itu, peresmiannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Kepala Jawatan Kereta Api, Ir. Effendi Saleh.

    Saat ini, bangunan Balai Yasa Yogyakarta di Kampung Pengok telah ditetapkan sebagai cagar budaya dengan Per. Men Budpar RI No. PM.89/PW.007/MKP/2011. Bangunan ini menjadi bukti sejarah perkembangan industri kereta api di Yogyakarta.

    Penulis: Resla

  • Wamentan Pede Swasembada Beras hingga Garam Dapat Terwujud pada 2025 – Page 3

    Wamentan Pede Swasembada Beras hingga Garam Dapat Terwujud pada 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah terus mendorong upaya swasembada pangan dan penguatan hilirisasi di sektor pertanian sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional dan peningkatan daya saing produk agroindustri.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, mengatakan fokus utama diarahkan pada pencapaian swasembada untuk empat komoditas pokok, yakni beras, jagung, gula, dan garam, yang ditargetkan dapat terealisasi pada 2025.

    “Kita targetnya soal swasembada beras, swasembada jagung, swasembada gula, dan swasembada garam. Nah, begitu kita tahun ini insyaallah kita bisa capai,” kata Wamentan saat ditemui usai kunjungan kerja ke Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar di Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (9/5/2025).

    Seiring dengan itu, langkah-langkah strategis untuk hilirisasi komoditas pertanian juga mulai disiapkan secara paralel. Hilirisasi tidak hanya difokuskan pada sektor mineral dan energi, tetapi juga pada produk pertanian bernilai tinggi seperti kelapa, kakao, dan kopi. Pemerintah menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen terdepan dunia dalam komoditas-komoditas tersebut.

    “Maka berikutnya ini kita in parallel, bukan nunggu ini selesai, tapi sekarang pun kita sudah menyiapkan langkah-langkah apa, investasi apa, termasuk ini bagian dari hilirisasi yang dimau oleh presiden. Hilirisasi itu, hilirisasi sumber alam kita berbasis mineral dan migas, tapi juga hilirisasi di sektor agro,” ujar Wamentan Sudaryono.

    Pemerintah Susun Skema Investasi dan Pembiayaan Hilirisasi sektor Agro

    Adapun untuk mendukung transformasi ini, pemerintah tengah merancang skema investasi dan pembiayaan yang komprehensif. Pendekatan tersebut mencakup sinergi antara riset, penyediaan modal, dan penguatan infrastruktur pertanian. Modul-modul pembiayaan pun telah dipersiapkan untuk mengakselerasi implementasi program ini di lapangan.

     

  • Menko Zulhas Janji Tak Ada Lagi Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis – Page 3

    Menko Zulhas Janji Tak Ada Lagi Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Menko Zulhas, tidak menampik adanya kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis. Namun, ia mengklaim jumlahnya hanya sebagian kecil.

    Meskipun begitu, ia bertekad agar program utama Presiden Prabowo Subianto ini bisa berjalan tanpa adanya insiden keracunan lagi, alias zero accident.

    “Kita sedang bekerja keras agar zero accident. Walaupun kemarin kan 0,00 sekian (persen). Dari 3,4 juta (ada) 4 kasus yang keracunan. Ini akan lebih diperhatikan, sehingga target zero accident,” ujar Menko Zulhas di kantornya, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis baru berjalan sekitar enam bulan. Sehingga pemerintah akan terus melakukan penyempurnaan tata kelola. “Tentu kalau melibatkan begitu besar pekerjaan harus terus menerus memang disempurnakan. Personilnya, organisasinya, sistemnya,” imbuhnya.

    Selain itu, pemerintah juga beritikad untuk melakukan percepatan. Dari target 82,9 juta penerima manfaat, saat ini baru tersalurkan untuk 3,4 juta penerima manfaat. “Ini perlu ada akselerasi/percepatan,” tegasnya.

    Zulhas bilang, seluruh poin-poinnya tersebut saling terkait dan harus diperbaiki. Mulai dari target nihil kecelakaan akibat keracunan, penyempurnaan tata kelola, hingga tembus target penerima manfaat.