Author: Liputan6.com

  • Sederet Harapan Masyarakat soal Transportasi Umum di Sekitar Jakarta – Page 3

    Sederet Harapan Masyarakat soal Transportasi Umum di Sekitar Jakarta – Page 3

    Sementara itu, Krisna (29) berharap intergasi layanan transportasi dilakukan juga di wilayah penyangga Ibu Kota. Dia mengatakan selama ini sering lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau ojek daring untuk menuju ke stasiun KRL di Bojonggede atau Citayam.

    Menurutnya, integrasi moda perlu diperkuat di berbagai wilayah, termasuk Depok, Bekasi, dan Tangerang. Mengingat tingginya volume pekerja Ibu Kota yang tinggal di kawasan tersebut.

    “Integrasi transport umum sudah harus dilakukan bukan hanya di Jakarta, tetapi juga kota-kota penyangga, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi karena mayoritas masyarakat yang bekerja di Jakarta itu tidak menetap atau tinggal di Jakarta, tetapi di kota-kota penyangga,” pintanya.

  • Ketan Unti, Kuliner Peninggalan Portugis di Kampung Tugu

    Ketan Unti, Kuliner Peninggalan Portugis di Kampung Tugu

    Ketan unti juga disajikan bersama serundeng kelapa atau parutan kelama manis. Ketan unti biasanya dibungkus plastik atau daun pisang.

    Cara penyajiannya adalah dengan mencetak ketan putih dengan taburan serundeng di atasnya. Bentuknya pun beragam, ada yang lingkaran, bunga, hingga kerucut.

    Selain ketan unti, jejak orang Portugis di Kampung Tugu juga terlihat dari ragam kuliner lain, seperti gado-gado tugu, dendeng tugu, dan pindang serani tugu, dan lainnya. Adapun kudapan lain khas Kampung Tugu adalah pisang udang, apem kinca, dan eeg tart. 


    Ketan unti yang kerap hadir dalam acara pemakaman kemudian dijuluki sebagai kue kematian oleh warga sekitar. Hingga kini, ketan unti masih menjadi hidangan khas Kampung Tugu yang harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.

    Penulis: Resla

  • Vivo S30 dan S30 Pro Mini: Spesifikasi, Harga, hingga Fitur Unggulan – Page 3

    Vivo S30 dan S30 Pro Mini: Spesifikasi, Harga, hingga Fitur Unggulan – Page 3

    Soal daya tahan, kedua smartphone ini memiliki baterai 4.500 mAh yang cukup untuk menemani aktivitas sehari penuh.

    Vivo juga menambahkan fitur pengisian cepat 44W, yang diklaim mampu mengisi daya dari 0 hingga 70% hanya dalam waktu sekitar 30 menit—cukup ideal bagi pengguna dengan mobilitas tinggi.

    Sistem Operasi dan Fitur Modern

    Vivo S30 dan S30 Pro Mini berjalan di atas Android 14 yang dikustomisasi dengan antarmuka Funtouch OS 14. Antarmuka ini membawa peningkatan dari sisi kinerja, keamanan, serta personalisasi tema dan navigasi.

    Selain itu, pengguna juga dimanjakan dengan fitur modern seperti sensor sidik jari di bawah layar, dukungan jaringan 5G, Wi-Fi 6, serta kualitas audio Hi-Res untuk pengalaman multimedia yang lebih kaya.

    Ketersediaan dan Harga

    Vivo mengonfirmasi bahwa keduanya akan segera tersedia di pasar Asia, dimulai dari Tiongkok dan menyusul ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Meski harga pastinya bervariasi tergantung pasar, diperkirakan Vivo S30 dibanderol mulai dari sekitar USD 330 (Rp 5,3 jutaan), sedangkan S30 Pro Mini mulai USD 270 (Rp 4,3 jutaan), menjadikannya kompetitif di kelas menengah.

  • Pampis, Sajian Nasi Bersantan Khas Manado yang Kaya Rasa

    Pampis, Sajian Nasi Bersantan Khas Manado yang Kaya Rasa

    Momen-momen kecil ini memperlihatkan bahwa Pampis tidak hanya menjadi santapan, tetapi juga bagian dari ritus sosial dan ikatan kekeluargaan. Apalagi dalam acara-acara khusus seperti syukuran, pesta keluarga, atau kenduri, hidangan Pampis kerap menjadi andalan utama yang disusun rapi dalam rantang atau dihidangkan dalam piring-piring besar, sebagai tanda penghormatan kepada tamu dan bentuk rasa syukur atas berkah kehidupan.

    Pampis juga menunjukkan betapa masyarakat Manado sangat menghargai bahan-bahan lokal dan kemampuan mengolahnya dengan cermat. Ikan cakalang, misalnya, adalah hasil laut yang melimpah di perairan Sulawesi dan menjadi simbol kekuatan kuliner daerah ini.

    Dalam versi Pampis ikan, daging ikan cakalang direbus atau diasap terlebih dahulu, kemudian disuwir-suwir dan ditumis bersama bumbu rempah khas seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, kemangi, dan sedikit perasan jeruk nipis atau lemon cui yang memberi kesegaran.

    Proses ini menciptakan lauk yang tidak hanya kaya rasa, tapi juga tahan lama, sangat cocok untuk masyarakat pesisir yang terbiasa menyimpan makanan untuk beberapa hari. Sementara itu, nasi bersantan yang menjadi dasar hidangan menunjukkan pengaruh kuat dari kuliner Nusantara yang gemar mengolah kelapa sebagai sumber rasa dan tekstur.

    Perpaduan keduanya menjadikan Pampis bukan sekadar makanan fungsional, tapi juga cermin dari keterampilan dan filosofi hidup masyarakatnya. Sayangnya, seperti banyak kuliner tradisional lainnya, Pampis mulai menghadapi tantangan di era modern.

    Gaya hidup yang serba cepat, masuknya makanan instan dan internasional, serta minimnya dokumentasi membuat banyak anak muda kurang akrab dengan cara pembuatan hidangan seperti Pampis. Padahal, makanan ini menyimpan potensi luar biasa untuk dikenalkan lebih luas sebagai bagian dari kekayaan kuliner nasional.

    Dengan sentuhan inovasi dan pendekatan modern dalam penyajiannya, Pampis bisa menjadi sajian menarik di restoran tematik, kafe, atau produk UMKM yang menjangkau pasar global. Tentu, pelestarian rasa dan nilai tradisionalnya tetap menjadi hal utama, agar keaslian hidangan ini tidak luntur oleh modernisasi yang berlebihan.

    Upaya seperti festival kuliner, dokumentasi resep leluhur, serta pelatihan bagi generasi muda tentang cara memasak tradisional bisa menjadi langkah nyata untuk menjaga agar Pampis tetap hidup dan dikenal lintas zaman.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Kesenjangan Integrasi Moda Transportasi di Jakarta dengan Sekitarnya – Page 3

    Kesenjangan Integrasi Moda Transportasi di Jakarta dengan Sekitarnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pekerja di DKI Jakarta merasa terbantu dengan integrasi moda transportasi di Ibu Kota, mulai dari MRT, LRT Jabodebek, KRL, hingga TransJakarta. Lantas, bagaimana komentarnya mengenai moda transportasi di kota asalnya?

    Krisna (29) mengatakan kemudahan mobilitas di Jakarta karena saling terhubungnya moda transportasi. Dia mengatakan sering menggunakannya untuk keperluan untuk menunjang pekerjaannya.

    “Iya di Jakarta dari transportasi 1 dengan yang lainnya beberapa bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Misal dari LRT ke KRL atau dari KRL ke MRT, dengan halte TJ juga beberapa moda transportasi sangat terintegrasi jadi memudahkan untuk berganti moda transportasi umum,” tutur Krisna saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (1/6/2025).

    Integrasi moda tersebut dibandingkan dengan wilayah tempat tinggalnya, Citayam. Menurutnya, di kawasan tersebut tidak begitu banyak pilihan transportasi massal, hanya bergantung pada angkutan kota (angkot).

    “Di wilayah saya, akses transportasi umum sangat tidak terintegrasi. Jika ingin memaksakan terintegrasi, ya memanfaatkan aplikasi ojek daring. Angkot saja masih tidak beraturan di sana,” keluhnya.

    Keluhan Lainnya

    Keluhan serupa disampaikan Yoga (28). Pekerja di kawasan Jakarta Pusat ini mengaku tidak mendapat akses transportasi yang mudah dari komplek rumah tempat tinggalnya di Bekasi.

    “Untuk di tempat tinggal belum ada transportasi umum terintegrasi, jadi dari Kawasan komplek tempat saya tinggal memang masih butuh kendaraan pribadi menuju halte atau stasiun KRL atau LRT terdekat,” ucapnya.

     

  • Dukung Penutupan Permanen Tambang Batu Alam Cirebon, Ono Surono Dorong Evaluasi Tambang Galian C di Jawa Barat

    Dukung Penutupan Permanen Tambang Batu Alam Cirebon, Ono Surono Dorong Evaluasi Tambang Galian C di Jawa Barat

    Liputan6.com, Cirebon Insiden longsor gunung kuda Cirebon menjadi sorotan DPRD Provinsi Jawa Barat. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono sempat hadir memantau proses pencarian dan evakuasi korban longsor Gunung Kuda Cirebon.

    Saat meninjau ke lokasi, Ono Surono mengaku sudah mengikuti perkembangan dan dinamika yang terjadi pada kawasan tambang batu alam Cirebon ini. Ia mengaku sudah mendengar langsung peringatan yang berulang kali disampaikan Pemprov Jawa Barat terkait metode pertambangan hingga perizinan.

    “Saya sudah mendengar langsung bahwa Pemprov Jabar sudah beberapa kali memperingati untuk mengubah metode penambangan. Ini menjadi catatan juga untuk memang tidak hanya sekedar memberikan izin saja tapi metode harus benar-benar dibuat dengan prinsip lingkungan dan keselamatan kerja,” kata Ono Surono, Sabtu (31/5/2025).

    Ia mengapresiasi keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menutup permanen kegiatan tambang batu alam di Gunung Kuda hingga mengeluarkan edaran terkait moratorium izin tambang. Dari peristiwa tersebut, DPRD Jawa Barat menginginkan adanya evaluasi total seluruh tambang galian C yang ada di Jawa Barat.

    Dalam evaluasi tersebut, katanya, harus ada kajian lingkungan hingga kajian keselamatan. Ia mendorong agar Pemprov Jabar tidak ragu menutup aktivitas tambang lain apabila tidak menjalankan rekomendasi sesuai dengan izin.

    “Jangan ragu untuk menutup tambang-tambang apabila tidak menjalankan rekomendasi sesuai dengan izin,” ujarnya.

    Namun demikian, Ono mengingatkan Pemprov Jabar maupun Pemkab Cirebon agar memikirkan dampak dari penutupan permanen tambang batu alam di Gunung Kuda Cirebon ini. Menurutnya, salah satu dampak penutupan tambang batu alam adalah meningkatnya jumlah pengangguran di Jawa Barat.

    Ia merekomendasikan Gubernur Jawa Barat, Bupati Cirebon untuk membuat treatmen kepada pekerja tambang usai penutupan permanen. Ono mengaku optimis masih ada peluang usaha lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat eks pekerja tambang.

  • Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Hits di Cihapit Bandung

    Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Hits di Cihapit Bandung

    3. Rumah Makan Boemi Mitoha

    Rumah Makan Boemi Mitoha dikenal sebagai restoran keluarga yang menyajikan masakan tradisional Sunda dengan cita rasa rumahan. Terdapat menu andalan seperti ayam kampung ungkep yang empuk dan lezat.

    Suasana restorannya juga dikenal hangat dan pelayanan yang ramah membuat pengunjung merasa seperti makan di rumah sendiri. Melansir dari ulasan Google tempat ini meraih rating 4,6 dari total 7.661 pengguna.

    Lokasi Rumah Makan Boemi Mitoha berada di Jl. Ciliwung No. 15, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Tempat ini buka setiap hari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.

    4. Bellamie Boulangerie

    Bellamie Boulangerie merupakan kafe dengan nuansa Eropa yang menyajikan berbagai pilihan roti, kue, dan hidangan lainnya. Tempat ini cocok untuk sarapan, makan siang, atau sekadar bersantai sambil menikmati kopi dan pastry.

    Selain itu, cafenya juga menyediakan fasilitas lengkap mulai dari mushola, area smoking, dan non smoking. Berdasarkan ulasan Google, tempat ini meraih rating 4,6 dari total 7.864 pengguna.

    Lokasi Bellamie Boulangerie berada di Jl. Cihapit No. 35, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Tempatnya memiliki jadwal buka setiap hari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB.

  • Kota Penyangga Jakarta Butuh Pengumpan ke Jalur TransJabodetabek Baru – Page 3

    Kota Penyangga Jakarta Butuh Pengumpan ke Jalur TransJabodetabek Baru – Page 3

    Djoko menegaskan, angkutan pengumpan itu perlu disediakan untuk memudahkan akses tadi. Jika rute TransJabodetabek sudah terbangun, ditambah feeder, maka bisa diimbangi dengan sosialisasi penggunaan transportasi umumnya.

    Utamanya, akses itu dibangun ke pusat-pusat perumahan di kawasan penyangga DKI Jakarta.

    “Jadi diupayakan semua perumahan Bodetabek itu ada feeder angkutan umum. Nah, (kalau) itu sudah ada, tinggal tadi busnya, dikuatin,” tandasnya.

    Keluhan Pekerja Jakarta

    Sebelumnya, Kesenjangan transportasi umum antara DKI Jakarta dan sejumlah kota penyangganya masih dirasakan pekerja di Ibu Kota. Terutama akses dari tempat tinggal ke transportasi massal terdekat untuk menuju kantornya.

    Keluhan serupa muncul dari pekerja yang tinggal di Bekasi, Pamulang, hingga Citayam. Yoga (28) mengungkapkan belum terkoneksinya angkutan umum sekitar tempat tinggalnya, sehingga dia memilih menggunakan kendaraan pribadi ke stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) terdekat.

    “Untuk di tempat tinggal belum ada transportasi terintegrasi, jadi dari Kawasan komplek tempat saya tinggal memang masih butuh kendaraan pribadi menuju halte atau stasiun KRL atau LRT terdekat,” kata Yoga, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (30/5/2025).

     

  • UNS Terima 3.565 Mahasiswa Baru Lewat Jalur SNBT 2025

    UNS Terima 3.565 Mahasiswa Baru Lewat Jalur SNBT 2025

    Sementara itu, pada kelompok Saintek (Sains dan Teknologi), Plh Rektor UNS itu menyebutkan Farmasi menjadi Prodi dengan keketatan tertinggi yakni 1,7%, diikuti oleh Informatika (2,8%) dan Teknik Industri serta Kedokteran masing-masing 2,9%. Di bidang Sosial Humaniora, Prodi Bisnis Digital memiliki keketatan tertinggi dengan hanya 1,9% peserta yang lolos.

    Prof. Fitria mengimbau agar seluruh calon mahasiswa yang telah dinyatakan lolos segera melakukan registrasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Para calon mahasiswa yang diterima diharapkan segera melakukan registrasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Informasi lebih lanjut mengenai proses registrasi dapat diakses melalui laman resmi SPMB UNS, http://spmb.uns.ac.id,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D., menambahkan bahwa bagi peserta yang belum lolos jalur SNBT, UNS masih membuka kesempatan melalui jalur Seleksi Mandiri (SM-UNS) tahun 2025.

    “Peserta dapat memperoleh informasi lebih detail mengenai jalur, kuota, jadwal, dan persyaratan seleksi mandiri melalui laman SPMB UNS. Pendaftaran Seleksi Mandiri UNS masih dibuka hingga Tanggal 4 Juni 2025,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang, UNS juga menawarkan beberapa program studi baru melalui jalur Seleksi Mandiri. “Di antaranya adalah Sarjana Terapan Manajemen Konstruksi, Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, Manajemen Bisnis, Desain Media Digital, serta Manajemen Perdagangan Internasional,” sebutnya.

  • Polisi Periksa Ketua Kopontren Al Azhariyah Terkait Longsor Area Tambang Gunung Kuda Cirebon

    Polisi Periksa Ketua Kopontren Al Azhariyah Terkait Longsor Area Tambang Gunung Kuda Cirebon

    Liputan6.com, Bandung – Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Hendra Rochmawan, mengatakan, polisi telah memanggil dan memeriksa 6 orang terkait kejadian longsor di lokasi tambang galian C di Gunung Kuda Cirebon pada Jumat, 30 Mei 2025. 

    Saksi yang telah dipanggil di antaranya adalah Abdul Karim selaku Ketua Kopontren Al Azhariyah. Diketahui, peristiwa longsor di galian C Gunung Kuda Cirebon itu telah menewaskan 14 orang.

    Berdasarkan keterangan polisi, penambangan itu dilakukan oleh Kepontren Al Azhariyah Cirebon dengan izin operasional penambangan PT. Al Azhariyah, IUP OP nomor SK: 540/64/29.107/DPMPTSP/2020, berlaku hingga 5 November 2025 dan mencakup area seluas 9,16 Ha.

    “Selain itu, Ade Rahman selaku KTT Kepontren Al Azhariyah, Ali Hayatullah selaku ceker lokasi galian, Kadi Ahdiyat selaku ceker lokasi galian, Arnadi selaku sopir dump truk, dan Sutarjo selaku penerima atau pembeli matrial Gunung Kuda,” dikutip dari siaran pers terbit Sabtu, 31 Mei 2025.

    Pemeriksaan saksi-saksi, sambung Hendra, bertujuan mengungkap penyebab longsor dan kemungkinan adanya kelalaian atau pelanggaran hukum

    “Dalam upaya penyelidikan, polisi telah memanggil dan memeriksa enam saksi untuk dimintai keterangan dalam peristiwa ini,“ katanya. “Penyelidikan masih terus berlanjut”.

    Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar berhasil mengidentifikasi seluruh korban berdasarkan tanda medis, properti, dan sidik jari.

    Proses identifikasi melibatkan lima fase: scene/TKP, post mortem, ante mortem information retrieval, reconciliation, dan debriefing.

    Jenazah para korban telah diserahkan kepada keluarga setelah proses pemulasaraan yang dilakukan di RSUD Arjawinangun Cirebon. Korban luka-luka telah diperbolehkan pulang dan menjalani perawatan jalan.

    “Jenazah yang sudah teridentifikasi akan diserahkan kepada keluarga. Lalu, korban luka-luka saat ini sudah keluar dari RS Sumber Hurip dan puskesmas Dukupuntang kemudian menjalani rawat jalan,” kata Kabid Humas Polda Jabar.