Liputan6.com, Lembata – Kampung adat Lewohala Lolo Melu-Tanah Wuring Lamabura merupakan salah satu objek wisata budaya yang terletak di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT.
Nama Lewohala sendiri berasal dari nama depan seorang prajurit perang yang bernama Hala Tede, yang pada saat perang perebutan tanah Lewohala, ia dikenal sebagai panglima perang yang menumpas hulubalang terkenal pihak lawan yang bernama Ekan Watan Lolon.
Nama Lewohala juga konon berasal dari nama sebuah pohon yakni “Hala”(generasi). Pohon tersebut yang kemudian dijadikan lambang dari Lewohala yang mencerminkan keindahan dan keteduhan serta kedamaian.
Masyarakat di Kampung Adat Lewohala pada mulanya berasal dari kepulauan Maluku(Serang Gorang Abo Muar). Pada tahun 1000 Masehi, nenek moyang orang Lewohala berangkat meninggalkan tempat asalnya mencari tempat baru untuk didiami.
Dari penuturan, alasan perpindahan itu disebabkan beberapa faktor, diantaranya sengketa antara kakak beradik (Puke Kawi Lusi Lei, Geni kewa magarai), perang antar kampung yang tidak berkesudahan dan terdesak oleh pendatang-pendatang baru.
Dengan demikian nenek moyang orang Lewohala mulai membuat perahu (Tula Tena Tani Laya) dan menyiapkan segala keperluan untuk berlayar mencari tempat hunian baru. Mereka kemudian berlayar ke arah barat nusantara (Seba Nuho Gena Katan).
Setelah beberapa lama dalam pelayaran, tibalah mereka di suatu tempat yang dikenal dengan nama pulau Lepan Batan- keroko puken (Uli Taga Sao Songe Kebo Tena Lulu laya). Pulau ini yang dikenal saat ini dengan nama pulau Lomblen atau Lembata.
Penghuni suku yang mendiami Lewohala umumnya berasal dari kepulauan Maluku (Serang Gorang Abo Muar) yang berada di bawah naungan satu suku besar yakni suku seram sara luka, Luwa goran lobi au, sedangkan suku asli yang sudah menetap terlebih dahulu suku Duli Making dan Tede Making (Tawa Tanah Gere Ekan).
Ancaman Climate Change, Ribuan Pohon Ditanam di Pemalang
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246926/original/033860200_1749492057-Kampung_Adat_Lewohala.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4763057/original/050222900_1709648565-IMG-20240304-WA0047.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5244147/original/097658200_1749136498-IMG-20250604-WA0034.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246931/original/037453300_1749492422-Sapi_Prabowo.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246900/original/082304000_1749480676-IMG_5004.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3379589/original/085539600_1613564779-20210217-Pemulihan-Ekonomi-Nasional-_PEN_-Lewat-Rumah-Bersubsidi-tallo-7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3644769/original/066878900_1637896673-Muara_Muntai__2_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246933/original/095236900_1749493616-Polres_Sumba_Barat_Daya.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4595449/original/041640200_1696236506-pexels-cottonbro-studio-5435310.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246941/original/098815400_1749498338-Ketua_Ormas.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)