Author: Liputan6.com

  • Jurus Chery Pikat Konsumen Indonesia, Riset dan Inovasi Jadi Kunci – Page 3

    Jurus Chery Pikat Konsumen Indonesia, Riset dan Inovasi Jadi Kunci – Page 3

    Keunggulan kedua, Chery juga memberikan perhatian besar pada pengembangan kendaraan listrik baru. Chery, kata dia memiliki jajaran produk yang sangat lengkap, mulai dari mobil konvensional, PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), EV (Electric Vehicle), hingga sedan dan SUV.

    Adapun Chery memiliki beberapa lini produk unggulan, di antaranya Tiggo Series (SUV), Arrizo Series (sedan), dan Omoda Series (SUV crossover yang ditujukan untuk pasar global). 

    Selain itu, Chery juga berkomitmen mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pengembangan bisnisnya di Tanah Air. 

     

  • Rumah Subsidi Diusulkan Diperkecil, Maruarar Sirait: Bisa Dibuat Tingkat, Supaya Tanahnya Tak Mahal

    Rumah Subsidi Diusulkan Diperkecil, Maruarar Sirait: Bisa Dibuat Tingkat, Supaya Tanahnya Tak Mahal

    Liputan6.com, Bandung – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengeklaim meski luas rumah subsidi diusulkan diperkecil, hunian tersebut dipastikan tetap layak huni.

    Menurutnya, penyesuaian standar rumah subsidi itu dapat diakali dengan membangun hunian menjadi bertingkat.

    “Nah sekarang saya udah lihat desainnya bisa di berapa daerah, bisa dibuat tingkat enggak? Bisa,” ucapnya di Bandung, Jawa Barat dikutip pada Sabtu, 7 Juni 2025.

    Politikus yang akrab disapa Ara ini menilai, pengurangan luas rumah subsidi tersebut dilatarbelakangi oleh harga tanah yang kian meningkat.  

    “Supaya tanahnya enggak mahal. Ya kan masa kita kalah dari masalah. Kalau tanahnya mahal, kalau selama ini rumah subsidi ada tingkat enggak? Enggak ada,” tutur dia.

    Ara menuturkan, sepengamatannya selama ini, rumah subsidi kerap dibangun dengan desain yang serupa sejak lama. Oleh karena itu, dia meminta publik untuk bersabar dan menantikan kejutan dari pihaknya.

    “Desainnya dari dulu gitu-gitu aja, kita bikin desain yang bagus. Nanti lihat tunggu kejutannya. Saya akan ekspos desain-desain yang bagus,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, dalam rancangan Keputusan Menteri PKP Nomor/KPTS/M/2025, standar rumah subsidi diusulkan menjadi 25 meter persegi untuk luas lahannya. Sementara luas bangunan minimal 18 meter persegi.

    “Sekarang rumah subsidi tanahnya minimal 60 meter, rata-rata bangunannya 30 meter,” ucap dia.

    Penulis: Arby Salim

     

    Polisi Bongkar Alat Ukur BMM di SPBU Pemalang, Apa Temuannya?

  • Unjuk Rasa Berujung Anarkis, Kepala Desa Alami Luka Usai Diserang Pendemo

    Unjuk Rasa Berujung Anarkis, Kepala Desa Alami Luka Usai Diserang Pendemo

    Liputan6.com, Kutai Kartanegara – Seorang kepala desa di Kalimantan Timur tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang hingga alami luka. Penyerangan itu bahkan menggunakan balok kayu hingga beberapa orang alami luka.

    Minggu (8/6/2025) siang, aksi unjuk rasa menolak kedatangan Pelindo di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara digelar puluhan warga. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebut-sebut akan mengambil alih pengelolaan jasa asis kapal tongkang pengangkut batu bara.

    Sebab, selama ini pengelolaan layanan untuk kapal-kapal besar yang mungkin kesulitan untuk melakukan manuver di alur sungai di kecamatan itu dikelola oleh masyarakat. Kehadiran Pelindo dianggap mengganggu sumber nafkah jasa asis kapal itu.

    Namun aksi itu berubah anarkis. Dalam rekaman video amatir yang beredar luas, tiga orang pengunjuk rasa maju dengan membawa balok.

    Seorang pria maju dengan mengacungkan balok meminta orang-orang di sebuah rumah untuk keluar. Beberapa detik kemudian, tiba-tiba seorang pengunjuk rasa setengah berlari ke arah perekam video sambil mengayunkan balok. Kamera kemudian jatuh karena sang perekam berusaha melindungi dirinya dari pukulan itu.

    Belakangan baru diketahui jika sang perekam adalah Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Arifadin Nur. Rekaman lain menunjukkan, usai memukul, para pengunjuk rasa kemudian naik ke rumah panggung dan memecahkan kaca jendela.

    “Saya dihajar pakai balok, tangan saya dijahit dua atau tiga jahitan. Pak Kasdim kena di kepala, tujuh jahitan,” ujar Arifadin saat ditemui di Mapolres Kukar, Senin (9/6/2025).

    Kasdim sendiri mengalami luka cukup banyak karena berusaha melindungi kepala desa dari pukulan balok kayu. Warga desa Muara Muntai Ilir itu langsung dibawa ke Puskesmas.

    Selain dua korban luka, tiga jendela rumah Arifadin juga pecah akibat aksi tersebut. Saat aksi berlangsung, beberapa personel kepolisian dari Polsek Muara Muntai berjaga bersama TNI dari Koramil setempat.

  • Lapor jadi Korban Pemerkosaan, Remaja Wanita Malah Dilecehkan Polisi, Aipda PS Pelakunya

    Lapor jadi Korban Pemerkosaan, Remaja Wanita Malah Dilecehkan Polisi, Aipda PS Pelakunya

    Keesokan harinya, Aipda PS menjemput MML di rumahnya dengan alasan pemeriksaan lanjutan. Korban dan ibunya mengikuti tanpa curiga. Namun sesampainya di kantor polisi, PS membawa korban ke ruangan kosong, melepas pakaiannya, dan menyentuh tubuhnya secara tidak pantas.

    Ibu korban saat itu menunggu di luar dan tidak mengetahui apa yang terjadi. “Pelaku memanfaatkan situasi dan bertindak tanpa sepengetahuan pimpinan maupun petugas lainnya,” kata Kapolres.

    Usai melakukan aksi cabul, korban dan ibunya diminta pulang.

    MML yang trauma dan ketakutan akhirnya melaporkan pelecehan tersebut ke keluarganya. Pengakuannya terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

    Sanksi Pecat

    Menurut Kapolres, pihak Propam Polres Sumba Barat Daya langsung turun tangan setelah kasus ini mencuat.

    Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko pun memberi atensi khusus terhadap penanganan perkara ini.

    “Pelaku sudah kami beri sanksi penempatan khusus (patsus) sejak 7 Juni 2025. Ia akan diproses secara etik dan pidana umum. Kami pastikan akan ada pemecatan tidak hormat,” tegas Harianto.

    Ia meminta maaf atas prilaku anggotanya yang telah mencoreng nama institusi Polri.

    “Saya atas nama Kapolres, meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan keluarga korban. Anggota yang melanggar akan dihukum,” tegasnya.

  • Legenda Urban: Hantu Penebok, Makhluk Tanpa Kepala di Kawasan Tambang Timah Belitung

    Legenda Urban: Hantu Penebok, Makhluk Tanpa Kepala di Kawasan Tambang Timah Belitung

    Hantu penebok memang tak sepopuler hantu lainnya, seperti pocong maupun kuntilanak. Namun, kisah hantu penebok yang sudah hidup lama di kalangan masyarakat Belitung menarik sineas Tanah Air untuk mengangkat legenda urban ini menjadi sebuah film.

    Cerita tentang hantu penebok diangkat ke layar lebar dengan judul The Bell: Panggilan untuk Mati. Lokasi syutingnya berada di beberapa wilayah di Belitung Timur, salah satunya di Bukit Samak Manggar, Gantung.

    Cerita film tersebut mengangkat tema horor sekaligus menonjolkan kelebihan yang ada di Pulau Belitung, termasuk tambang pasir dan timah. Cerita film ini bermula saat tambang timah di zaman kolonial menjadi lokasi tewasnya sosok yang kini dikenal sebagai hantu penebok. Hingga kini, keberadaan hantu penebok masih menjadi salah satu legenda urban yang terus hidup.

    Penulis: Resla

  • Komandan Satgas Ormas di Batam Dibekuk Polisi, Diduga Gelapkan 14 Kontainer Bernilai Miliaran

    Komandan Satgas Ormas di Batam Dibekuk Polisi, Diduga Gelapkan 14 Kontainer Bernilai Miliaran

    Namun setelah masa penitipan berakhir, korban tidak dapat mengambil kembali kontainer miliknya. Tersangka MG justru memberikan berbagai alasan dan bahkan sempat melaporkan korban ke Polsek Sagulung atas dugaan pencurian kontainer, padahal barang tersebut adalah milik sah korban.

    Merasa dirugikan, korban kemudian melapor ke Ditreskrimum Polda Kepri pada 26 Februari 2025.

    “Dari hasil penyidikan terungkap bahwa tersangka MG telah memindahkan 14 kontainer tanpa seizin korban ke lokasi lain di wilayah Tanjung Gundap. Parahnya, lahan awal penitipan yang diklaim milik tersangka ternyata merupakan tanah sitaan negara sejak tahun 2016,” ucapnya.

    Selama proses penyidikan, tersangka MG juga diduga menggunakan pengaruhnya dalam organisasi masyarakat untuk mengganggu jalannya proses hukum dan melindungi diri dari pertanggungjawaban.

    Tersangka MG berhasil diamankan oleh tim Subdit III Jatanras di wilayah Binjai, Sumatera Utara. Saat ini tersangka telah dibawa ke Batam untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan/atau Penggelapan, dengan ancaman pidana penjara maksimal empat tahun.

  • Dijemput Polda NTT, Eks-Kapolres Ngada AKBP Fajar Dijerat Pasal Berlapis

    Dijemput Polda NTT, Eks-Kapolres Ngada AKBP Fajar Dijerat Pasal Berlapis

    Menurut Patar, konstruksi pasal yang dikenakan terhadap tersangka perempuan F, adalah pasal berlapis yakni pasal 6 huruf c dan pasal 14 Undang-undang Nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual pasal undang-undang kekerasan seksual dan pasal 17 undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancama hukuman 15 tahun penjara.

    F dalam kasus kekerasan seksual bersama mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar berperan sebagai orang yang mencari dan mengantar korban anak perempuan berusia 6 tahun kepada mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja pada 11 Juni 2024.

    “Anak tersebut yang kemudian mengalami kekerasan seksual yang dilakukan AKBP. Fajar,” kata Patar.

    AKBP Fajar memesan anak tersebut melalui tersangka F pada 10 Juni 2024 dan baru disanggupi tanggal 11 Juni 2024.”Dipesan tanggal 10 Juni (2024) tapi baru disanggupi tanggal 11 Juni,” ujarnya.

    Kesanggupan untuk membawa anak berusia enam tahun sesuai yang diorder oleh AKBP Fajar, F kemudian menerima imbalan atau upah dari AKBP Fajar sebesar Rp. 3 juta.

    “F mendapat upah atau bayaran dari pelaku (AKBP Fajar) sebesar 3 juta,” ucapnya.

    Saat membawa korban anak berusia 6 tahun itu, tersangka F tidak memberitahu kepada orangtua korban. Hal tersebut karena korban sudah sering bepergian dengan tersangka F.

    “Dari hasil pemeriksaan, F telah mengakui seluruh perbuatannya,” jelasnya.

  • Idul Adha 2025, PLTU Cilacap dan Mitra Salurkan Puluhan Sapi dan Kambing untuk Masyarakat

    Idul Adha 2025, PLTU Cilacap dan Mitra Salurkan Puluhan Sapi dan Kambing untuk Masyarakat

    Liputan6.com, Jakarta – Hari Raya Idul Adha selalu menjadi momentum penuh makna, tidak hanya bagi umat Muslim yang menunaikan ibadah kurban, tetapi juga bagi banyak masyarakat yang merasakan kebahagiaan berbagi. Dalam rangka merayakan Idul Adha 1446 Hijriah, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) – PLTU Cilacap, kembali menunjukkan komitmen terhadap kepedulian sosial dan kesejahteraan masyarakat melalui program tahunan pembagian hewan kurban kepada masyarakat di wilayah sekitar operasionalnya dan Kabupaten Cilacap.

    Tahun ini, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) menyalurkan 37 ekor sapi dan 11 ekor kambing. Sebanyak 30 ekor sapi dan 5 ekor kambing dari PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dan sisanya dari mitra kerja sebanyak 7 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

    “Pada tahun ini, mitra kerja yang ikut serta dalam program kurban Idul Adha ini antara lain PT D&C Engineering, PT Energi Quarto Indonesia, PT Madam Energi Prima, PT Rantausindu, PT Mitra Karya Prima, PT Kancil Emas Tunggal Perkasa, PT Duta Samudera Karya, dan PT Mukti Aji Lestari,” ucap Sigit Suwarto, selaku Ketua Panitia Program Hewan Kurban Idul Adha 2025, melalui keterangan tertulisnya, ditulis Selasa (10/6/2025).

    Hewan kurban ini disalurkan kepada masyarakat di wilayah Cilacap dan desa binaan. Distribusi hewan kurban sapi tahun ini mencakup wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Karangkandri sebanyak 9 ekor, Desa Menganti sebanyak 6 ekor, Desa Slarang sebanyak 7 ekor, Desa Kalisabuk sebanyak 1 ekor, Desa Kuripan Kidul sebanyak 1 ekor, Kecamatan Kesugihan sebanyak 2 ekor, TPI Lengkong sebanyak 1 ekor, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sebanyak 1 ekor, dan wilayah Cilacap lainnya sebanyak 9 ekor. Untuk hewan kurban kambing didistribusikan ke wilayah Cilacap sebanyak 11 ekor.

    Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, yang telah berlangsung sejak PLTU Cilacap mulai beroperasi, pada tahun 2006. Meski sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, program ini terus berlanjut setiap tahun sebagai simbol kepedulian dan kebersamaan.

    Selama hampir dua dekade sejak mulai beroperasi, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) menjadikan program kurban sebagai bagian dari pilar tanggung jawab sosial perusahaan, bersanding dengan inisiatif di bidang lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

    “Program hewan kurban Idul Adha ini merupakan wujud nyata kepedulian PT Sumber Segara Primadaya terhadap kesejahteraan masyarakat. Di momen suci Idul Adha ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar, sebagai bagian dari komitmen kami untuk tumbuh dan berkembang bersama lingkungan sekitar,” ungkap Agus Gunanto, selaku General Manager Unit 3A PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

    Selain meningkatkan akses masyarakat terhadap daging kurban, program ini juga memberikan dampak ekonomi melalui pembelian hewan dari peternak lokal Cilacap. Hal ini dapat memperkuat ekosistem ekonomi berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan membeli dari peternak lokal dan membagikan langsung ke masyarakat sekitar, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) ingin memastikan bahwa manfaat kurban ini dirasakan secara nyata dan luas, baik secara spiritual maupun sosial-ekonomi.

    Salah satunya melalui Rukun Ternak Kabupaten Cilacap yang merupakan kelompok peternak dampingan PT S2P bersama Baznas Kabupaten Cilacap, sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar secara nyata.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada S2P yang telah membeli kambing kurban dari Rukun Ternak Baznas Cilacap, hal ini tentunya sangat berdampak positif dalam meningkatkan ekonomi anggota kelompok kami. Harapan kami semoga dapat terus bekerja sama dan pembelian bertambah banyak, sehingga semangat dan kekompakan anggota kelompok semakin tinggi,” kata Saeful, salah satu pengurus Rukun Ternak Baznas Cilacap.

  • Fakultas Teknologi Pertanian IPB Diubah Jadi Sekolah Teknik, Picu Polemik Antar-Profesor – Page 3

    Fakultas Teknologi Pertanian IPB Diubah Jadi Sekolah Teknik, Picu Polemik Antar-Profesor – Page 3

    Sementara Prof Florentinus Gregorius Winarno, pendiri dan mantan dekan Fateta, menyampaikan keprihatinan dan harapan atas arah yang akan ditempuh fakultas yang pernah ia rintis ini.

    “Fateta dibangun bukan hanya untuk menghasilkan insinyur, tetapi untuk mencetak pemimpin pertanian global. Saya membangun dosen-dosen berkelas dunia. Kita dulu bahkan mendirikan 17 STM Pembangunan Pertanian yang kini menjadi SMK. Sayangnya, ruh kolaborasi itu kini memudar,” ungkapnya.

    Winarno yang juga President Codex Alimentarius Commission (CAC) 1991-1995 ini mengingatkan bahwa Fateta adalah almamater empat para insan dididik dan dibesarkan, bukan sekadar struktur akademik yang bisa diubah tanpa mempertimbangkan nilai historis dan fungsinya.

    Wacana perubahan Fateta menjadi Sekolah Teknik disebut bagian dari rencana strategis IPB untuk memperkuat identitas keilmuan, namun sejumlah kalangan menilai perubahan tersebut harus mempertahankan nilai-nilai dasar Fateta sebagai pusat unggulan teknologi pangan dan pertanian tropika.

    Dengan rekam jejaknya yang mendunia dan kontribusinya terhadap sistem pangan nasional, banyak pihak berharap agar transformasi Fateta justru memperkuat posisinya, bukan mereduksi peran strategis yang telah dibangun selama lebih dari enam dekade.

     

  • Ini Daftar iPhone yang Kebagian Update iOS 26, Ada Punyamu? – Page 3

    Ini Daftar iPhone yang Kebagian Update iOS 26, Ada Punyamu? – Page 3

    Lebih lanjut dijelaskan, desain iOS 26 ini mengusung material baru bernama Liquid Glass, sebuah elemen tembus pandang yang mampu memantulkan dan membiaskan lingkungan sekitar.

    Hasilnya, tampilan antarmuka, mulai dari kontrol navigasi, ikon aplikasi, hingga widget, terlihat lebih hidup dan berfokus pada konten. Selain itu, desain ini menciptakan pengalaman visual yang segar tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan.

    Tak hanya fokus pada tampilan, iOS terbaru ini juga membawa personalisasi lebih tinggi. Sebab, Liquid Glass kini memperluas sentuhannya ke layar Home dan Lock Screen, menjadikannya lebih ekspresif dan selaras dengan preferensi pengguna.

    Menariknya lagi, Apple juga membuka opsi kustomisasi baru untuk ikon aplikasi dan widget, termasuk memungkinan pengguna membuat tampilan ikon bening di layar iPhone miliknya.

    “Pengalaman yang lebih ekspresif dan personal, dari Lock Screen dan Home Screen, hingga kemampuan baru di Phone dan Message yang membantu pengguna fokus pada koneksi yang paling penting,” ujar Craig.