Author: Liputan6.com

  • Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tuban Jatim, Terasa di Bawean

    Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tuban Jatim, Terasa di Bawean

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Tuban Jatim, Selasa (10/6/2025), pukul 06.15.07 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Tuban ini berlokasi di 5,84 LS-112,24 BT, dengan episenter gempa berada di laut 119 km timur laut Tuban.

    “Kedalaman gempa 5 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, getaran gempa turut dirasakan (skala MMI) II-III di wilayah Bawean. Gempa dipastikan tidak berpotensi tsunami. 

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

     

  • Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini, 10 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini, 10 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Batam merupakan salah satu kota penting di Indonesia yang berada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Letaknya yang strategis di jalur pelayaran internasional dan dekat dengan Singapura menjadikan Batam berkembang pesat sebagai sentra industri.

    Termasuk juga sejumlah kegiatan di industri perdagangan dan kawasan manufaktur yang terus tumbuh. Kegiatan ekonomi di kota ini berlangsung sangat aktif, mulai dari distribusi barang, operasional pelabuhan, hingga aktivitas pabrik yang melibatkan ribuan pekerja,

    Oleh sebab itu, mengetahui kondisi cuaca menjadi faktor krusial yang tidak bisa diabaikan. Letak geografis Batam yang dikelilingi oleh perairan serta berada di wilayah tropis membuat cuaca di kota ini bisa berubah dengan cepat.

    Tak jarang terjadi hujan deras, angin kencang, atau kabut asap dari daerah sekitar yang dapat mengganggu aktivitas. Bagi masyarakat Batam, khususnya yang bekerja di sektor industri dan logistik mengetahui informasi prakiraan cuaca menjadi hal penting.

    Hal ini sangat membantu dalam merancang agenda harian terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan atau mengandalkan transportasi laut. Informasi cuaca juga sangat penting bagi dunia transportasi dan pelabuhan di Batam.

    Kemudian sebagai kota penghubung antar pulau maupun negara cuaca yang tidak bersahabat dapat memengaruhi kelancaran perjalanan feri, aktivitas pengiriman barang, hingga operasional bandara.

    Adapun berdasarkan informasi dari laman resmi BMKG, pada hari Selasa, 10 Juni 2025 wilayah Batam diperkirakan akan diguyur hujan ringan di sejumlah kawasan dengan intensitas suhu sekitar 25 hingga 29 derajat Celsius.

  • Senator Papua Barat Desak Prabowo Tindak Tegas Perusahaan Tambang yang Rusak Raja Ampat – Page 3

    Senator Papua Barat Desak Prabowo Tindak Tegas Perusahaan Tambang yang Rusak Raja Ampat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Provinsi Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor mengharapkan Presiden Prabowo Subianto untuk turun tangan terkait polemik penambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    “Saya Paul Finsen Mayor, senator yang mewakili Papua Barat Daya, termasuk di dalamnya Raja Ampat, mendesak Presiden Prabowo untuk menindak tegas. Presiden harus turun langsung,” kata Paul, Senin (9/6/2025) dilansir Antara.

    Paul juga menyoroti posisi dilematis yang dialami oleh Pemprov Papua Barat Daya dan Pemkab Raja Ampat.

    Menurut Paul, kedua pihak kesulitan melakukan intervensi terhadap perusahaan tambang nikel yang diduga merusak keanekaragaman hayati yang ada, mengingat kewenangan pemberian izin tambang di tangan pemerintah pusat.

    Hal itu termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

    “Dalam hal ini saya berpihak kepada pemprov dan pemkab. Jadi, jangan timpakan kesalahan kepada mereka, di mana setelah Undang-Undang Minerba resmi diundangkan, dalam pasalnya disebutkan bahwa usaha pertambangan dilaksanakan berdasarkan perizinan berusaha dari pemerintah pusat,” kata Paul.

    Selain itu, ia juga menilai jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, praktik penambangan nikel di Raja Ampat jelas melanggar.

    Menurutnya, pemberian izin merupakan urusan pusat, bukan kewenangan daerah.

    “Di dalam UU No 1 Tahun 2014, tidak ada satu pasal yang melegalkan eksplorasi tambang di pulau-pulau kecil seperti Raja Ampat. Prioritas pemanfaatannya hanya untuk pariwisata, konservasi, budidaya laut, dan penelitian,” ujar anggota DPD RI.

    Paul menegaskan, Raja Ampat bukan kawasan biasa karena mempunyai keanekaragaman hayati tak tertandingi dengan biodiversitas laut terkaya dan paling beragam di dunia hingga diakui UNESCO sebagai Global Geopark.

     

    Ramai diprotes karena tambang nikel dituding mengancam kelestarian Raja Ampat, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengecek langsung kondisinya di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Di Bandara Sorong, Bahlil disambut protes dan aksi unjuk rasa.

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pangandaran Jabar, Getaran Terasa hingga Kebumen dan Banyumas

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pangandaran Jabar, Getaran Terasa hingga Kebumen dan Banyumas

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Pangandaran, Jabar, Senin (9/6/2025), pukul 23.55.05 WIB. Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKg) menyebutkan, episenter gempa Pangandaran ini terletak pada koordinat 8,09° LS ; 108,71° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 Km arah Tenggara Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” katanya.

    Berdasarkan peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pangandaran, Pangandaran dengan skala intensitas III MMI, daerah di Cilacap, Garut, Banyumas, Kebumen, dan Tasikmalaya dengan skala intensitas II – III MMI.

    Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    “Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono. Hingga pukul 00.20 WIB tadi malam, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Meski begitu, warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Intip, Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini

    Intip, Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Mengecek kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan terutama menuju daerah wisata seperti Bali sangatlah penting demi menjamin kenyamanan dan keselamatan selama beraktivitas.

    Adapun Bali yang terkenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit memiliki banyak kegiatan di luar ruang yang bergantung pada cuaca. Berbagai aktivitas wisata seperti berjemur di tepi pantai, berselancar, hingga menjelajahi alam bebas sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca.

    Oleh karena itu, informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi acuan penting bagi wisatawan dalam merencanakan jadwal kunjungan mereka.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Bali belakangan ini cenderung bervariasi terutama saat peralihan antara musim hujan ke musim kemarau. Dalam periode tertentu, hujan bisa saja turun secara mendadak dan dapat mengganggu rencana perjalanan wisata.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut, masyarakat dan wisatawan dapat mempersiapkan diri dengan membawa jas hujan atau payung. Informasi cuaca juga bisa diakses dengan mudah melalui situs resmi hingga aplikasi BMKG.

    Mengutip dari situs resmi BMKG, pada Selasa, 10 Juni 2025 kondisi cuaca di sejumlah wilayah di Provinsi Bali menunjukkan kondisi yang variasi. Sebagian daerah diperkirakan mengalami hujan ringan sementara wilayah lainnya cerah berawan.

    Sebagai contoh, Kota Denpasar diprediksi akan diguyur hujan ringan sedangkan wilayah Buleleng diperkirakan akan menikmati cuaca cerah.

  • Musamus, Keajaiban Arsitektur Alam Simbol Identitas Budaya Merauke

    Musamus, Keajaiban Arsitektur Alam Simbol Identitas Budaya Merauke

    Musamus menjadi lambang bahwa keberhasilan bukan hasil kerja satu tangan, melainkan hasil perjuangan kolektif yang terus-menerus, bahkan dalam sunyi.Seiring berjalannya waktu, musamus tidak hanya menjadi simbol lokal yang hidup dalam narasi-narasi adat dan cerita rakyat, tetapi juga telah diangkat menjadi ikon resmi Kabupaten Merauke.

    Replika musamus dibangun di berbagai tempat strategis sebagai penanda identitas kultural daerah, mulai dari bundaran kota hingga taman-taman publik. Tidak sedikit pula karya seni, motif batik Papua, hingga souvenir khas Merauke yang mengambil inspirasi dari bentuk musamus.

    Ini menunjukkan bagaimana suatu elemen alami dapat diberdayakan menjadi simbol budaya yang mendalam dan membanggakan, bahkan dalam dunia modern yang serba cepat dan terputus dari alam.

    Kehadiran musamus menjadi pengingat yang konstan akan hubungan manusia dengan lingkungannya, akan pentingnya belajar dari kebijaksanaan alam yang diam-diam menyimpan pelajaran hidup yang lebih besar daripada yang kita bayangkan. Dalam perspektif masyarakat Merauke, menjaga musamus berarti juga menjaga jati diri, warisan leluhur, dan prinsip hidup yang tak lekang oleh zaman.

    Namun, musamus dan keberadaannya kini menghadapi tantangan baru yang datang dari perkembangan wilayah dan ekspansi pembangunan yang tidak selalu memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Pembukaan lahan secara besar-besaran, pembangunan infrastruktur, serta perubahan pola hidup masyarakat urbanisasi dapat mengancam keberlangsungan habitat rayap pembuat musamus.

    Ironisnya, di saat musamus diangkat sebagai simbol kebanggaan daerah, di saat yang sama habitat aslinya mulai menyusut. Ancaman ini bukan hanya soal kelestarian lingkungan, tetapi juga soal bagaimana masyarakat Merauke dan generasi muda memandang nilai-nilai lokal mereka di tengah arus budaya luar yang terus berdatangan.

    Apakah musamus akan tetap menjadi simbol hidup yang dinamis, atau hanya akan menjadi artefak statis yang terpajang di pinggir jalan tanpa makna yang dipahami? Untuk itu, pelestarian musamus tidak cukup hanya dalam bentuk simbolik, tetapi juga memerlukan pendekatan edukatif, ekologis, dan budaya yang saling terintegrasi.

    Musamus ini, dalam segala kesederhanaannya, mengajarkan kita tentang keuletan, tentang kolaborasi, dan tentang bagaimana makhluk kecil sekalipun bisa membangun sesuatu yang monumental jika dilakukan bersama dan penuh ketekunan. Ia adalah karya alam yang menjelma menjadi narasi budaya, yang tidak hanya memikat para peneliti dan pecinta alam, tetapi juga menyentuh nurani masyarakat Merauke sendiri untuk terus menjaga dan merayakan identitas mereka.

    Dalam dunia yang sering kali terpesona oleh kemegahan buatan manusia, musamus hadir sebagai pengingat bahwa kebesaran sejati bisa lahir dari sesuatu yang kecil, alami, dan penuh makna.

    Maka, ketika kita melihat musamus, marilah kita melihat lebih dari sekadar sarang rayap lihatlah semangat hidup masyarakat yang membangunnya, warisan nilai yang melekat padanya, dan harapan masa depan yang terkandung dalam tanah merahnya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Mengenal Kampung Adat Lewohala, Permata Budaya di Lembata NTT

    Mengenal Kampung Adat Lewohala, Permata Budaya di Lembata NTT

    Liputan6.com, Lembata – Kampung adat Lewohala Lolo Melu-Tanah Wuring Lamabura merupakan salah satu objek wisata budaya yang terletak di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT.

    Nama Lewohala sendiri berasal dari nama depan seorang prajurit perang yang bernama Hala Tede, yang pada saat perang perebutan tanah Lewohala, ia dikenal sebagai panglima perang yang menumpas hulubalang terkenal pihak lawan yang bernama Ekan Watan Lolon.

    Nama Lewohala juga konon berasal dari nama sebuah pohon yakni “Hala”(generasi). Pohon tersebut yang kemudian dijadikan lambang dari Lewohala yang mencerminkan keindahan dan keteduhan serta kedamaian.

    Masyarakat di Kampung Adat Lewohala pada mulanya berasal dari kepulauan Maluku(Serang Gorang Abo Muar). Pada tahun 1000 Masehi, nenek moyang orang Lewohala berangkat meninggalkan tempat asalnya mencari tempat baru untuk didiami.

    Dari penuturan, alasan perpindahan itu disebabkan beberapa faktor, diantaranya sengketa antara kakak beradik (Puke Kawi Lusi Lei, Geni kewa magarai), perang antar kampung yang tidak berkesudahan dan terdesak oleh pendatang-pendatang baru.

    Dengan demikian nenek moyang orang Lewohala mulai membuat perahu (Tula Tena Tani Laya) dan menyiapkan segala keperluan untuk berlayar mencari tempat hunian baru. Mereka kemudian berlayar ke arah barat nusantara (Seba Nuho Gena Katan).

    Setelah beberapa lama dalam pelayaran, tibalah mereka di suatu tempat yang dikenal dengan nama pulau Lepan Batan- keroko puken (Uli Taga Sao Songe Kebo Tena Lulu laya). Pulau ini yang dikenal saat ini dengan nama pulau Lomblen atau Lembata.

    Penghuni suku yang mendiami Lewohala umumnya berasal dari kepulauan Maluku (Serang Gorang Abo Muar) yang berada di bawah naungan satu suku besar yakni suku seram sara luka, Luwa goran lobi au, sedangkan suku asli yang sudah menetap terlebih dahulu suku Duli Making dan Tede Making (Tawa Tanah Gere Ekan).

     

    Ancaman Climate Change, Ribuan Pohon Ditanam di Pemalang

  • Dedi Mulyadi Ingin Hapus PR Sekolah di Jabar, Begini Respons Wamendikdasmen – Page 3

    Dedi Mulyadi Ingin Hapus PR Sekolah di Jabar, Begini Respons Wamendikdasmen – Page 3

    “Kemudian berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, karena itu juga diamanatkan oleh peraturan, harus berkoordinasi,” ujar Atip menambahkan.

    Atip mengakui bahwa keberadaan PR bukanlah hal yang bisa diputuskan secara seragam dari atas atau dari pemerintah pusat. Hal ini mengingat tiap daerah, tiap sekolah, serta tiap pelajaran memiliki karakter yang berbeda dan harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa itu sendiri.

    Karena itu, menurut dia, yang lebih paham adalah guru yang mengajar siswa. “Soal perlu atau tidaknya PR, itu sebenarnya sangat tergantung pada kondisi masing-masing satuan pendidikan. Karena proses belajar di tiap sekolah bisa berbeda, maka guru sebagai pendidik yang paling memahami kebutuhan siswanya,” ucap Atip memungkasi.

     

     

  • Jam Malam Resmi Berlaku, Wali Kota Klaim Pelajar di Cimahi Taat Aturan

    Jam Malam Resmi Berlaku, Wali Kota Klaim Pelajar di Cimahi Taat Aturan

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan melaksanakan patroli penerapan jam malam bagi pelajar, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Sebagaimana diketahui, Dedi Mulyadi memberlakukan jam malam bagi pelajar. Aturan itu tertuang dalam surat edaran nomor 51/ PA.03/ Disdik tentang Penerapan Jam Malam Bagi Peserta Didik Untuk Mewujudkan Generasi Panca Waluya Jabar Istimewa yang dikeluarkan pada 23 Mei 2025.

    Penerapan pembatasan kegiatan peserta didik di luar rumah pada malam hari dimulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Meski demikian, terdapat pengecualian bagi pelajar yang berada di luar rumah dengan sejumlah persyaratan dan dalam pengawasan orang tua.

    Tim gabungan Pemkot Cimahi bersama TNI-Polri-Kejaksaan pun melakukan pengawasan ke lapangan. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengeklaim para pelajar di Kota Cimahi, sejauh pengamatannya, terbilang taat aturan.

    “Anak-anak sekarang kelihatannya pukul 20.00 WIB sudah ada di rumah,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 6 Juni 2025.

    Ngatiyana menjelaskan, penindakan bagi pelajar yang melanggar aturan jam malam akan disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan.

    “Sejauh mana menindak tergantung pelanggaran. Kalau pelanggaran biasa, dilaporkan dan dinasehati saja,” tutur dia.

    Sementara apabila pelanggaran yang dilakukan termasuk kenakalan yang melanggar hukum, Ngatiyana memastikan penindakannya pun akan berbeda.

    “Tapi kalau sudah kenakalan, berbeda lagi, apalagi melanggar hukum. Karena itu, program ini mendorong anak-anak lebih disiplin, taat aturan, serta mencegah terpapar pengaruh negatif,” imbuhnya.

    Pemkot Cimahi, kata Ngatiyana, juga telah menjalin kerja sama dengan 2 pusdik untuk menampung pelajar bermasalah dengan pembinaan di barak militer.

    “Fasilitas yang disiapkan untuk pembinaan siswa di barak militer sudah ada dua tempat. Mudah-mudahan pelajar Kota Cimahi taat aturan semua,” tandasnya.

    Ngatiyana pun mengimbau para pelajar agar menaati aturan jam malam. “Yang kita tekankan, kalau tidak ada hal penting dan mendesak ya tidak perlu keluar rumah di malam hari sesuai edaran Pak Gubernur,” ucapnya.

    Penulis: Arby Salim  

     

    Tim Gabungan Pemalang Cek Barang Kedaluwarsa Jelang Lebaran Idul Fitri 2024

  • 30 Sapi Kurban Prabowo untuk Umat Islam di NTT, Angus yang Terberat

    30 Sapi Kurban Prabowo untuk Umat Islam di NTT, Angus yang Terberat

    Oktovianus menyampaikan jenis sapi Angus menjadi yang terberat di antara 30 ekor lainnya yang dikorbankan saat Idul Adha nanti.

    Sapi Angus dari Prabowo ini berbobot 911 kg dan diberi ke pihak Pemprov NTT. Jenis lainnya seperti Limousin, Simental, Brahman, Ongole dan Bali diberi ke masing pemerintah kabupaten dan kota.

    “Jadi dibeli dari peternak lokal dan tersebar di 22 daerah lainnya. Paling berat itu 911 kg jenis Angus. Tidak ada yang sampai 1 ton,” katanya.

    Kriteria sapi yang dibeli juga harus harus jantan, memiliki penyakit atau cacat, tidak dikebiri, cukup umur, dan juga sesuai berat minimal tersebut.

    Ia menegaskan 30 ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo ini dijamin kesehatannya karena melalui pemeriksaan medis oleh dokter hewan.

    Para peternak juga memiliki teknik perawatan khusus untuk menjaga kesehatan semua sapi kurban ini.

    “Itu pasti, perawatannya dan kesehatannya dipantau oleh dokter hewan. Kita dari Dinas Peternakan Provinsi NTT maupun di kabupaten dan kota memfasilitasi mencari ternak yang terbaik dan transaksi langsung dengan pihak istana,” tutupnya.