Author: Liputan6.com

  • Mengintip Kisah Legenda Urban Pesugihan Gunung Kawi

    Mengintip Kisah Legenda Urban Pesugihan Gunung Kawi

    Liputan6.com, Bandung – Gunung Kawi yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur dikenal sebagai salah satu destinasi alam yang menyuguhkan panorama menawan menjadi daya tarik bagi para pendaki dan pencinta alam.

    Namun, tidak hanya menyuguhkan keindahan alam yang mempesona Gunung Kawi juga memiliki pesona historis serta lekat dengan cerita-cerita mistis yang telah berkembang selama puluhan tahun.

    Salah satu kisah yang paling dikenal masyarakat luas adalah adanya praktik pesugihan yang konon sering dilakukan di kawasan ini. Beberapa peziarah datang bukan hanya untuk berdoa atau mencari ketenangan batin.

    Tetapi sering kali mencari jalan pintas memperoleh kekayaan secara instan melalui ritual-ritual tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib. Alhasil gunung ini sering dikaitkan dengan aura mistis dan cerita-cerita turun-temurun mengenai pesugihan.

    Bahkan, warung-warung dan penginapan di sekitar lokasi makam terkadang mengaku menerima tamu dengan tujuan yang tidak biasa. Cerita mengenai tumbal, perjanjian gaib, hingga penampakan makhluk halus menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah Gunung Kawi.

    Di sisi lain, masih banyak pula pengunjung yang datang ke Gunung Kawi untuk tujuan religius dan spiritual yang positif. Mereka mencari ketenangan, merenung, dan berziarah dengan harapan memperoleh kedamaian batin tanpa unsur mistik yang berlebihan.

    Selain itu, beberapa orang menganggap bahwa cerita-cerita pesugihan hanya merupakan mitos atau bentuk peringatan agar manusia tidak mudah tergoda dengan jalan pintas menuju kekayaan.

  • Dedi Mulyadi Soal Erwan Setiawan Sentil Sekda Jabar: Itu Bercanda, Mungkin Wagub Kangen

    Dedi Mulyadi Soal Erwan Setiawan Sentil Sekda Jabar: Itu Bercanda, Mungkin Wagub Kangen

    Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan melontarkan sindiran kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman. Menurutnya, Herman jarang masuk kantor dan menghadiri rapat paripurna. 

    Sindiran itu disampaikan Erwan saat menghadiri rapat paripurna DPRD Jawa Barat dengan agenda Pandangan Fraksi Terhadap Ranperda Pertanggungjawaban APBD Tahun 2024 pada Kamis, 19 Juni 2025. 

    “Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2024 yang akan menyampaikan saudara Sekda Jawa Barat karena saya dengan pak gubernur pada tahun 2024 belum menjabat, supaya lebih real,” ucap Erwan. 

    Dalam kesempatan itu, Erwan lantas mempertanyakan di mana Herman selaku sekda. “Dan juga sakalian tanyakeun, kamana wae sekda (sekalian tanyakan, ke mana saja sekda) gitu,” kata dia.

    Menurut Erwan, dirinya jarang melihat Herman hadir dalam rapat paripurna. Tak hanya itu, dia menyebut Herman juga jarang berada di kantor.

    “Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur, belum pernah saudara sekda hadir, dan sekarang pun di kantor enggak pernah ada, coba tanyakan sama yang terhormat anggota DPRD ya, terima kasih,” katanya.

  • Keris Kiai Carubuk, Alat Sembelih Hingga Pusaka Sunan Kalijaga

    Keris Kiai Carubuk, Alat Sembelih Hingga Pusaka Sunan Kalijaga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Keris Kyai Carubuk merupakan salah satu pusaka Sunan Kalijaga. Keris Kyai Carubuk bermula dari Sunan Kalijaga membutuhkan pisau untuk menyembelih hewan kurban, yang kemudian berkembang menjadi benda pusaka yang dikeramatkan dan dilestarikan oleh keturunan Sunan Kalijaga di Kadilangu.

    Mengutip dari berbagai sumber, Sunan Kalijaga dikenal sebagai penyebar Islam yang mengintegrasikan ajaran agama dengan budaya Jawa. Salah satu peninggalannya, Keris Kyai Carubuk, awalnya diciptakan sebagai alat praktis untuk menyembelih hewan.

    Fungsi awalnya sebagai pisau kurban membuat pembuatannya memperhatikan ketajaman dan kesesuaian dengan hukum Islam. Empu keris pada masa itu ditempa dengan teknik tinggi dan disertai ritual spiritual.

    Hasilnya adalah sebuah keris yang tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga dianggap memiliki nilai magis. Nama carubuk dalam bahasa Jawa dapat dimaknai sebagai penyatuan.

    Seiring waktu, Keris Kyai Carubuk memperoleh status sebagai pusaka. Benda ini dikaitkan dengan legenda pertarungan melawan kesaktian Kyai Setan Kober milik Arya Panangsang.

    Beberapa sumber menyebutkan keris ini memiliki kemampuan menetralisir kekuatan magis dari pusaka lawan. Keluarga Kasepuhan Kadilangu, sebagai keturunan Sunan Kalijaga, menjadi penjaga utama Keris Kyai Carubuk.

    Pusaka ini disimpan bersama Kotang Onto Kusumo, benda pusaka lain milik Sunan Kalijaga. Keduanya menjalani prosesi penjamasan secara berkala sebagai bentuk perawatan dan penghormatan.

     

  • Upacara Tanam Sasi, Warisan Bijak Leluhur Suku Papua dalam Menjaga Alam

    Upacara Tanam Sasi, Warisan Bijak Leluhur Suku Papua dalam Menjaga Alam

    Oleh karena itu, Tanam Sasi tidak hanya bersifat ekologis, tetapi juga spiritual dan moral. Hal ini membentuk ikatan emosional yang sangat kuat antara manusia dan alam, jauh melebihi pendekatan legal-formal yang sering kali bersifat kaku dan transaksional.

    Menariknya, meskipun Tanam Sasi merupakan tradisi yang berakar pada budaya lokal dan nilai-nilai tradisional, semangatnya justru sangat relevan dengan pendekatan ilmu lingkungan modern. Konsep restorative ecology, resource rotation, hingga community-based natural resource management semuanya dapat ditemukan dalam struktur dan filosofi Sasi.

    Bahkan, beberapa peneliti dan aktivis lingkungan kini mulai mengadopsi pendekatan ini sebagai model alternatif dalam pengelolaan kawasan konservasi. Dalam beberapa kasus, penerapan Sasi telah berhasil mengembalikan populasi ikan yang hampir punah, merehabilitasi hutan sagu yang rusak, dan menurunkan konflik sosial akibat perebutan sumber daya.

    Ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis budaya dan spiritual justru bisa menjadi solusi konkret dalam menjawab tantangan ekologis yang tak kunjung selesai di era industri modern.

    Namun, keberlangsungan tradisi Tanam Sasi kini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Tekanan dari luar, seperti masuknya perusahaan tambang, perkebunan skala besar, hingga aktivitas ilegal yang merusak ekosistem, menjadi ancaman serius terhadap kelestarian hutan dan laut yang dijaga dengan Sasi.

    Selain itu, generasi muda Papua yang mulai terpapar pada nilai-nilai konsumtif dan modernisasi cepat, perlahan mulai menjauh dari akar tradisinya. Beberapa di antaranya menganggap Sasi sebagai sesuatu yang kuno dan tidak relevan dengan zaman.

    Padahal, jika dikelola dengan pendekatan yang lebih modern dan dikemas secara edukatif, Tanam Sasi bisa menjadi kekuatan luar biasa untuk membangun kesadaran lingkungan sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat adat. Oleh karena itu, pelibatan generasi muda, pemangku kebijakan, dan institusi pendidikan menjadi sangat penting untuk menjaga napas panjang tradisi ini.

    Upacara Tanam Sasi adalah bukti bahwa masyarakat adat Papua tidak pernah memisahkan diri dari alam. Mereka hidup dalam siklus yang saling menghidupi, dengan kesadaran bahwa kelestarian lingkungan adalah syarat utama untuk kelangsungan hidup bersama.

    Dalam gerak lembut daun kelapa yang ditiup angin sasi, dalam heningnya hutan yang ditutup sementara, dan dalam suara tetua adat yang menyerukan larangan dengan penuh wibawa, tersimpan pelajaran besar tentang kebijaksanaan ekologis yang jauh melampaui usia tradisi itu sendiri.

    Di tengah kerusakan lingkungan yang semakin meluas, dunia mungkin perlu berhenti sejenak dan belajar dari suara sunyi Tanam Sasi suatu warisan Papua yang tak hanya berbicara tentang pelestarian alam, tetapi juga tentang cinta, kesabaran, dan hormat kepada kehidupan itu sendiri.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah di KLH, Kota Tangerang Klaim Sudah Lebih Dulu Ubah Jadi Energi – Page 3

    Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah di KLH, Kota Tangerang Klaim Sudah Lebih Dulu Ubah Jadi Energi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Fauzi, Wali Kota Tangerang Sachrudin, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah Tahun 2025, yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (22/06/2025). 

    Dalam rakornas tersebut, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan, pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pengelolaan sampah menjadi energi. 

    Dia menerangkan, dalam mewujudkan pengelolaan sampah menjadi energi, pemerintah tidak bisa jalan sendiri, butuh kerja sama atau kolaborasi seluruh pihak untuk bersatu padu mengatasi permasalahan sampah secara komprehensif. Mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat.

    “Transformasi sampah menjadi energi bukan lagi sebuah pilihan, tetapi sudah menjadi keharusan. Kunci keberhasilannya adalah kolaborasi yang solid, dimulai dari penguatan pemilahan sampah sejak dari sumbernya hingga proses akhir,” ujar Hanif.

    Menanggapi arahan tersebut, Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyampaikan komitmen dan kesiapan Kota Tangerang dalam mendukung langkah strategis pengelolaan sampah berkelanjutan.

    “Alhamdulillah, Kota Tangerang sudah mulai melangkah ke arah itu. Kami telah menjalin kemitraan dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dalam pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang saat ini sudah dimanfaatkan oleh industri semen,” jelas Sachrudin.

    Lalu, kolaborasi pemerintah daerah dan sektor swasta menjadi kunci dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis, dan ramah lingkungan.

    “Kami akan terus berinovasi dan memperluas program pengelolaan sampah terintegrasi, mulai dari penguatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, optimalisasi bank sampah, hingga sinergi bersama RT, RW, dan seluruh pemangku kepentingan. Targetnya, kami ingin berkontribusi signifikan dalam pengurangan sampah dan pengembangan energi terbarukan sesuai target nasional,” pungkasnya.

  • Hadiri Puncak HUT ke-498 Jakarta, Pramono Minta Dukungan Atasi Kemacetan hingga Banjir – Page 3

    Hadiri Puncak HUT ke-498 Jakarta, Pramono Minta Dukungan Atasi Kemacetan hingga Banjir – Page 3

    Sebelumnya, Gubernur Pramono Anung berjanji akan membangun Jakarta sesuai dengan keinginan warganya. Hal itu disampaikannya saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2025).

    “Pada hari ini pemerintahan DKI Jakarta memperingati hari ulang tahun ke-498. Tentunya kalau dilihat angkanya, sejarahnya sudah panjang sekali. Berbagai pahlawan pembangunan telah memberikan konstribusi untuk membangun Jakarta,” tutur Pramono di Monas.

    “Tadi seperti yang saya sampaikan, bahwa kami, saya dan Bang Doel, akan melanjutkan membangun Jakarta dengan mempartisipatif dari masyarakat apa yang menjadi keinginan, kemauan, dan persoalan yang ada di masyarakat,” sambungnya.

    Pramono mengatakan, seluruh jajaran Pemprov Jakarta akan bekerja sama menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar, baik yang terkait dengan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

    “Seperti yang disampaikan tentang Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, lansia, difabel, pemutihan ijazah, itu akan terus kami lakukan,” ucap Pramono Anung.

     

  • HNW Tekankan Peran Etika dalam Menjaga Eksistensi Bangsa di Forum Diskusi Aktual – Page 3

    HNW Tekankan Peran Etika dalam Menjaga Eksistensi Bangsa di Forum Diskusi Aktual – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, turut hadir sebagai narasumber dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara (FDABB) yang diselenggarakan di panggung utama Islamic Book Fair (IBF) 2025, JCC Senayan, Jakarta, pada Sabtu malam (21/6/2025).

    Dalam kesempatan itu, juga sekaligus diselenggarakan peluncuran buku karya Hidayat Nur Wahid berjudul “Negara Sejahtera Berlandaskan Etika”.

    Diskusi yang mengusung tema serupa dengan judul buku ini menghadirkan sejumlah narasumber lintas sektor, antara lain Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassrierli, anggota MPR RI Sohibul Iman dan Kurniasih Mufidayati, anggota Dewan Pers Asep Setiawan, serta Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia.

    Dalam pemaparannya, Hidayat Nur Wahid atau akrab disapa HNW menekankan pentingnya nilai etika dalam menjaga eksistensi bangsa dan negara. Ia mengutip Syawqi Bey, tokoh sastra asal Mesir, yang menyampaikan bahwa “suatu bangsa hanya akan tetap eksis selama etika masih dijunjung tinggi”.

    “Eksistensi umat dan bangsa tergantung dari eksisnya etika. Kalau etikanya tidak lagi ada, maka bangsa juga tidak akan eksis,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam forum tersebut.

    HNW menegaskan, etika bukan hanya nilai abstrak, melainkan prinsip fundamental yang tertanam dalam ideologi negara, yakni Pancasila. Ia menyebut sila pertama—Ketuhanan Yang Maha Esa—sebagai landasan utama dalam membangun etika kehidupan berbangsa.

    Selain itu, ia mengingatkan kembali makna pembukaan UUD 1945 yang menegaskan cita-cita Indonesia sebagai negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Menurutnya, pencapaian kesejahteraan umum tak bisa dilepaskan dari pondasi etik yang kokoh.

    Negara ini, menurut Hidayat, dibentuk tidak hanya untuk melindungi segenap bangsa dan mencerdaskan kehidupan, tetapi juga untuk mewujudkan kesejahteraan umum itu. Demikian ketentuan dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 45. 

    “Dan tujuan akhir dari ber-Pancasila adalah hadirnya kesejahteraan berkeadilan sebagaimana termaktub dalam paruh akhir alinea ke-4 Pembukaan UUD 45 adalah untuk “mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”, merupakan sila ke-5 dari Pancasila yang merupakan kesatuan tak terpisahkan dari pemahaman dan pengamalan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan rujukan bangsa dan negara dalam beretika,” jelasnya.

    Dalam konteks ini, Hidayat Nur Wahid menggarisbawahi pentingnya sosialisasi kembali TAP MPR No. VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yang memang masih berlaku dan menurutnya masih sangat relevan hingga kini.

    Buku yang diluncurkannya menjadi refleksi atas kondisi bangsa saat ini, di mana menurutnya sering kali terjadi anomali antara nilai etika yang disepakati secara prinsip dan ideologi bangsa dan negara dengan laku dan realitas di lapangan.

    “Buku ini hadir sebagai pengingat, bahwa negara yang ingin hadirkan kesejahteraan bagi warganya haruslah berlandaskan etika. Namun sayangnya di lapangan, realitasnya tidak selalu seperti itu. Memang kita tidak membayangkan utopia negara Republika versi Plato, tapi berbagai rujukan ideologi dan ketentuan berbangsa dan bernegara serta cita-cita mulia kemerdekaan Indonesia, tentunya dapat mengatasi dinamika itu, untuk akhirnya mengingatkan semua pihak pada komitmen beretika dengan menjalankan dan menaati kesepakatan bersama sebagai Bangsa dan Negara,” terang HNW.

    Forum ini menjadi bagian dari komitmen MPR RI, dalam menguatkan kembali pemahaman berkonstitusi serta praktek nilai-nilai kebangsaan melalui pendekatan etis dan religius, sebagaimana ketentuan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD NRI 1945, hal yang makin diperlukan terutama di tengah berbagai dinamika sosial-politik yang terus berkembang, agar tetap jaya rayalah NKRI, menyongsong Indonesia Emas 2045.

  • Gempa Hari Ini Minggu 22 Juni 2025 Saat Akhir Pekan: Getarkan Indonesia Dua Kali – Page 3

    Gempa Hari Ini Minggu 22 Juni 2025 Saat Akhir Pekan: Getarkan Indonesia Dua Kali – Page 3

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • 7 Harapan hingga Komitmen Gubernur Pramono Anung Kedepan Saat HUT ke-498 Jakarta – Page 3

    7 Harapan hingga Komitmen Gubernur Pramono Anung Kedepan Saat HUT ke-498 Jakarta – Page 3

    Pramono Anung menghadiri rapat paripurna DPRD dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Dalam kesempatan itu, dia mengulas persiapan pembangunan provinsi lewat sejumlah program, dengan salah satunya disebut Jakarta Tumbuh ke Atas.

    “Sebagaimana arah kebijakan Rencana Jangka Panjang Daerah periode 2025-2029 merupakan tahapan pertama yang berfokus pada perbaikan fundamental. Selama periode ini, proyeksi kapasitas fiskal dan target anggaran pendapatan dan belanja daerah DKI Jakarta diperkirakan meningkat,” tutur Pramono.

    Kondisi tersebut, kata Pramono, menciptakan ruang yang lebih besar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, peningkatan daya saing, dan pengembangan kota Jakarta. Salah satu kebijakan yang bisa terlaksana adalah Jakarta Tumbuh ke Atas.

    “Di antaranya melalui Jakarta Tumbuh Ke Atas, yaitu mengoptimalkan pembangunan vertikal melalui konsep griya kecamatan atau make use development, yang menggabungkan fungsi layanan publik dan hunian di 10 lokasi prioritas, termasuk GOR dan pasar,” ucap Pramono Anung.

    Pramono juga mengulas program Sehat Bersama Lansia Jakarta. Pelaksanaannya adalah dengan menyediakan layanan kesehatan berstandar internasional yang dapat diakses seluruh warga.

    “Seperti salah satunya pembangunan rumah sakit Cakung yang akan dimulai pada tahun 2026,” katanya.

    Kemudian, kebijakan Kampung Sehat Jakarta Cerdas Berkelanjutan, yakni program menciptakan ekosistem penyediaan makanan bergizi dan ruang nyaman bagi siswa maupun komunitas sekolah yang diharapkan menjadi Pusat Keunggulan atau center of excellence untuk peningkatan gizi, aktivitas belajar, berkumpul, dan berniaga.

    Tidak ketinggalan program Air Terkelola sebagaimana diwujudkan sejumlah kota global teratas, dengan menjalankan cetak biru atau blue print ekosistem pengendalian banjir. Langkah yang diambil antara lain pengurukan kali, sungai, waduk, serta perbaikan saluran air di kawasan pemukiman padat penduduk untuk pengembangan sistem pengelolaan air yang terpadu, adaptif, dan berkelanjutan.

    “Jakarta Bersih dan Dunia Melirik, dengan pengelolaan sampah berkelanjutan dan melalui pengoperasian empat lokasi TPS 3R, serta peresmian dan pengoperasian RDR Rorotan yang menggunakan pendekatan berkelanjutan, partisipasi, dan berteknologi tinggi,” kata Pramono.

    Dia juga berupaya memperkuat kebijakan ekonomi pembangunan Jakarta agar dapat ikut mengendalikan inflasi tahun 2026, yang akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan warganya. Salah satu program yang disiapkan adalah strategi 4K.

    “Dalam kira-kira 5 tahun ke depan, laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus meningkat dengan target 5,1 sampai 6 persen pada tahun 2026, dan terus meningkat hingga tahun 2030,” ucap dia.

    “Selain itu, inflasi pada tahun 2026 diperkirakan naik pada angka 2,4 persen dan akan berlanjut selaras dengan pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.

    Pramono mengatakan, berbagai pertimbangan proyeksi makro ekonomi pun menjadi motivasi bagi Pemprov Jakarta untuk memperkuat kebijakan ekonomi pembangunan.

    “Salah satunya dengan mengimplementasikan strategi 4K. Keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasinya,” jelas dia.

    Selain itu, Pemprov Jakarta juga terus mendorong BUMD Pangan untuk memperluas kerja sama antar-daerah, demi memastikan distribusi pangan yang efisien dan merata.

    “Serta memperkuat ketahanan pangan di Jakarta yang akan mendukung terciptanya kestabilan perekonomian secara berkelanjutan,” kata Pramono.

     

  • Kendalikan Inflasi Jakarta, Pramono Gelar Bazar Sembako Murah di Balai Kota – Page 3

    Kendalikan Inflasi Jakarta, Pramono Gelar Bazar Sembako Murah di Balai Kota – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi Jakarta menggelar kegiatan Bazar Jakarta Berkah Belanja Murah di halaman Balai Kota, Jakarta Pusat.  Bazar murah ini digelar dalam rangka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 DKI Jakarta yang jatuh pada Minggu (22/6/2025). 

    Bazar tersebut merupakaan hasil kolaborasi tiga perseroan pangan yaitu Perumda Dharma Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

    Tercatat ada 3.000 paket pangan murah yang disediakan perusahaan tersebut untuk masyarakat dengan harga terjangkau, yaitu Rp100.000 per paketnya. 

    “Kegiatan Bazaar ini dihadirkan sebagai komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya menjaga stabilitas harga, serta mengendalikan inflasi pangan di Ibu Kota,” kata Pramono dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).

    Selain menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, kata dia, kegiatan tersebut juga menghadirkan tenant-tenant UMKM yang melibatkan sejumlah pedagang pasar binaan dan Dekranasda Pemprov Jakarta. 

    Kegiatan tersebut juga untuk memperkuat keterlibatan pelaku UMKM dan pedagang lokal dalam roda perekonomian. Selain itu juga mempererat kebersamaan seluruh lapisan masyarakat dalam merayakan HUT Kota Jakarta dengan penuh semangat dan sukacita. 

    “Harapannya, masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari Sinergi BUMD Pangan Jakarta, sekaligus mendukung ketahanan pangan di ibu kota,” ucap dia.