Liputan6.com, Tuban – Penyesalan selalu datang belakangan. Itu yang dirasakan Sulthon Farid Ahmadi (25), pria di Tuban usai menghabisi nyawa kekasihnya sendiri. Pemicunya adalah dirinya sakit hati lantaran akan ditinggal nikah.
Korban berinisial PR (22), perempuan Tuban ditemukan tewas mengenaskan dengan masih mengenakan kalung emas berbandul huruf P di area persawahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Kini, pelaku telah diamankan ke Mapolres Tuban guna proses penyelidikan lebih lanjut, Senin malam (23/6/2025).
“Sakit hati karena dia akan menikah dengan orang lain. Menyesal,” kata pelaku yang tinggal di Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.
Kasus dugaan pembunuhan yang dipicu asmara itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander. Ia menyebut sebelum nyawa korban dihabisi ada cekcok antara mereka berdua.
“Motifnya sendiri karena asmara, pertikaian antara sepasang kekasih” ungkap AKP Dimas panggilan akrab Kasat Reskrim Polres Tuban.
Hasil pemeriksaan, pelaku kelahiran asal Kabupaten Sidoarjo itu kenal dengan korban berinisial PR (22), seorang perempuan asal Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban lewat media sosial Instagram. Lalu, mereka berdua menjalin asmara kurang lebih dua bulan.
Kemudian pelaku mengajak jalan-jalan korban karena mendapat kabar bahwa kekasihnya akan dijodohkan dengan orang lain. Pada saat itu bukan menyelesaikan masalah, tapi sepasang kekasih ini malah terlibat cekcok di area persawahan pada malam hari.
“Terjadi perselisihan antara korban dan pelaku. Hingga terjadi peristiwa tersebut,” terang AKP Dimas.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5261568/original/050906700_1750672639-WhatsApp_Image_2025-06-23_at_16.02.36.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1223093/original/001717500_1462280591-20160503-Pasar--Inflasi-Masih-Terkendali-Hingga-Juni-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4725388/original/023343900_1706095470-mike-doherty-iyVSCp0ZUj0-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2898392/original/000769900_1567303823-20190831-Pacuan-Kuda-Tradisional-Gayo-AFP-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693584/original/050749400_1703114160-k2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263301/original/026917400_1750816436-WhatsApp_Image_2025-06-24_at_14.29.27.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/648264/original/Android-Malware.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4404223/original/031870700_1682150130-pexels-cottonbro-studio-4881611_1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263089/original/000115400_1750768075-VideoCapture_20250624-192246.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263008/original/096972300_1750761018-videoframe_2017.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)