Author: Liputan6.com

  • Kisah Harsudi, Lebih dari Sekadar Kagum, Dedikasi dan Doa di Balik Karpet Raksasa untuk Jokowi

    Kisah Harsudi, Lebih dari Sekadar Kagum, Dedikasi dan Doa di Balik Karpet Raksasa untuk Jokowi

    Liputan6.com, Sukabumi – Kisah Harsudi Hartono (57), warga Gang Cikole Dalam, Kota Sukabumi, muncul sebagai inspirasi. Bukan sekadar pengagum biasa, Harsudi telah menuangkan dedikasi dan doanya dalam sebuah karya monumental. 

    Dalam bentuk karpet raksasa sepanjang 11 meter, Harsudi menuangkan kreativitasnya dengan merajut nama Ir. H. Joko Widodo pada karpet ini, seluruhnya terbuat dari limbah cangkang kopi. 

    Ini bukan sekadar kerajinan tangan, melainkan sebuah manifestasi dari kekaguman mendalam dan harapan tulus seorang rakyat kecil untuk pemimpinnya.

    Proses pembuatan karpet ini tak main-main. Harsudi membutuhkan waktu empat hingga lima tahun untuk menyelesaikannya. Sejak sebelum pandemi COVID-19, ia memulai proyek ambisius ini. 

    “Yang bikin lama itu pertama bahannya, yang kedua anyaman yang baru sudah jadi, yang lama warnanya sudah pudar jadi terpaksa harus diganti lagi biar warnanya sama jadi bagus,” tutur Harsudi, pada Senin (30/6/2025). 

    Ini menunjukkan ketelatenan dan kesabarannya yang luar biasa, tidak hanya dalam mengumpulkan ribuan cangkang kopi, tetapi juga dalam memastikan setiap anyaman sempurna dan warnanya seragam. Bagi Harsudi, sosok Jokowi telah lama menjadi inspirasi. 

    “Dari dulu memang saya sudah mengagumi beliau waktu masih jadi Wali Kota, beliau itu saya suka karena langsung turun ke bawah ke masyarakat,” ungkapnya. 

    Gaya blusukan Jokowi yang membumi adalah alasan utama dibalik kekaguman itu, sebuah bukti bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan rakyatnya.

     

     

  • Pengusaha Minta Indonesia Tetap Komitmen pada Energi Hijau – Page 3

    Pengusaha Minta Indonesia Tetap Komitmen pada Energi Hijau – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anggawira, meminta pemerintah untuk tetap bertahan pada komitmen di jalur energi hijau.

    Di tengah seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bakal kembali mendorong penggunaan energi fosil, dengan slogan, “Drill, Baby, Drill.”

    Anggawira mengatakan, meskipun Washington DC melalui kebijakan One Big Beautiful Bill Act (OBBBA) mencabut berbagai insentif energi bersih dan memperkuat eksploitasi minyak dan gas AS, mayoritas negara dunia justru mempercepat transisi energi.

    Ia mencontohkan Uni Eropa, yang tetap berkomitmen pada CBAM (Carbon Border Adjustment Mechanism) yang akan mengenakan pajak karbon pada barang ekspor dari negara yang tidak menerapkan standar rendah emisi.

    Kemudian China, dengan Belt and Road Initiative bakal mengedepankan green infrastructure dan investasi energi bersih. Termasuk negara-negara ASEAN seperti Vietnam dan Thailand, yang semakin agresif mengadopsi solar PV, EV, dan green hydrogen untuk menarik investor industri bersih.

    “Kesimpulannya, OBBBA bersifat domestik dan temporer, sedangkan arah global sudah mengunci jalur transisi energi,” ujar Anggawira kepada Liputan6.com, Sabtu (5/7/2025).

    Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo) tersebut menilai, Indonesia punya modal energi baru terbarukan (EBT) yang sangat besar, sehingga sayang untuk diabaikan. 

  • Ekonomi Lokal Hijau: Strategi Mindful Production untuk Brand Lokal Nusantara

    Ekonomi Lokal Hijau: Strategi Mindful Production untuk Brand Lokal Nusantara

    Liputan6.com, Jakarta – Selama beberapa tahun terakhir, kesadaran konsumen terhadap dampak dari keputusan belanja mereka terus meningkat. Konsumen tidak lagi hanya membeli produk, tetapi juga memperhitungkan nilai, etika, dan dampak sosial-lingkungan dari produk yang mereka konsumsi. Fenomena ini mendorong munculnya gelombang mindful consumerism dan kini, saatnya brand lokal tidak hanya mengikuti permintaan ini, tetapi juga bertransformasi dari dalam, melalui praktik mindful production. Menurut laporan IBM (2023), 62% konsumen global bersedia mengubah perilaku belanjanya untuk mengurangi dampak lingkungan, dan tren ini makin terasa di Indonesia. 

    “Produksi yang sadar bukan berarti harus mahal atau sempurna. Ini tentang mengambil keputusan dengan mempertimbangkan manusia, lingkungan, dan masa depan,” ujar Abdurrahman Robbani (Rahman), Head of Emerging Brand Hypefast. “Brand lokal punya keunggulan di sisi cerita dan kedekatan dengan komunitas. Itu kekuatan besar yang bisa dioptimalkan jika proses produksinya juga selaras dengan nilai tersebut.”

    Sebagai House of Next-Gen Brand terbesar di Asia Tenggara yang mendukung pertumbuhan brand lokal, Hypefast merangkum langkah awal yang strategis untuk brand lokal Indonesia mulai mengadopsi mindful production. Sehingga hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab moral, tetapi juga strategi diferensiasi bagi brand. Kelola Limbah sebagai Bagian dari Proses ProduksiSalah satu dampak terbesar industri terhadap lingkungan berasal dari limbah, terutama dari sektor fashion dan tekstil. Pewarna tekstil yang mencemari air, bahan polyester yang terurai menjadi mikroplastik, hingga sisa produksi yang tidak terpakai menjadi ancaman nyata bagi ekosistem.

    Menurut laporan Bappenas, limbah tekstil di Indonesia menjadi masalah lingkungan yang signifikan, dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi penyumbang utama, dan diperkirakan akan menghasilkan 3,9 juta ton limbah pada tahun 2030 jika tidak ada perubahan signifikan dalam sistem produksinya. Dalam tekanan untuk memenuhi permintaan pasar, pendekatan reduce bagi pelaku industri memang menantang. Namun demikian, prinsip reuse dan recycle bisa menjadi alternatif yang efektif. Langkah pertama adalah mengevaluasi bahan yang digunakan dan dari mana asalnya. Gunakan sumber lokal, sisa produksi pabrik (deadstock), atau bahan daur ulang yang berdampak minim terhadap lingkungan. “Dengan mengenal lebih dalam asal-usul bahan baku, brand bisa mengambil kontrol atas dampak produksinya. Deadstock punya potensi untuk bisa diolah kembali.” jelas Rahman. Selain lebih berkelanjutan, sourcing lokal juga memperpendek rantai pasok dan mendorong ekonomi kreatif di daerah.

    Misalnya, Nona Rara menjalankan program reuse dengan mengubah limbah kain dan payet menjadi boneka dan bros. Inisiatif ini berhasil mengurangi 75% limbah dari lini produksinya. Di sisi lain, Luxcrime, brand kecantikan lokal, menggandeng Seven Clean Seas dalam inisiatif daur ulang kemasan produk sebagai bentuk komitmen terhadap circular economy. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa solusi kreatif bisa ditempuh, bahkan di tengah keterbatasan produksi.

     

  • Wujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan, BRIN Kembangkan Riset Sel Surya

    Wujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan, BRIN Kembangkan Riset Sel Surya

    Liputan6.com, Bandung – Peneliti Kelompok Riset Divais Fotovoltaik dan Fungsional Elektronik Maju Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRE BRIN), Nunik Nurhayati, menyebutkan tengah mengembangkan riset sel surya guna mewujudkan energi yang bersih dan berkelanjutan.

    Menurut Nunik salah satu penelitian sel surya yang dilakukan di antaranya adalah dye sensitized solar cells (DSSCs).

    “Penelitian ini mengenai sel surya yang menggunakan pewarna (dye) sebagai bahan penyerap cahaya, bukan silikon seperti pada sel surya konvensional yang merupakan bahan utama untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Pewarna ini mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan elektrolit dan semikonduktor,” ujar Nunik mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika, di Kawasan Sains dan Teknologi Samaun Samadikun, Bandung, pekan kedua Juni lalu dicuplik dari laman BRIN, Rabu (2/7/2025).

    Nunik mengatakan selanjutnya adalah penelitian perovskite solar cells, yaitu sel surya yang menggunakan material perovskit sebagai bahan penyerap cahaya yang dapat diubah menjadi energi listrik.

    Nunik menerangkan penelitian sel surya yang sedang dikembangkan ini adalah penelitian mengenai material yang dirangkai menjadi suatu divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik.

    “Proses ini terjadi melalui efek fotovoltaik, di mana cahaya matahari diserap oleh bahan semikonduktor dalam sel surya untuk menghasilkan arus listrik,” terang Nunik.

    Nunik menambahkan bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan keberlanjutan sel surya, serta mencari solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan.

    Penelitian tersebut tentunya didukung dengan adanya fasilitas laboratorium penelitian sel surya di BRIN.

    “Sel surya berbasis pewarna (DSSCs) dan perovskit dapat diaplikasikan pada perangkat elektronik berdaya rendah, arsitektur bangunan, otomotif, dan IoT (Internet of Things). Pengembangan sel surya berbasis perovskit yang lebih murah dan stabil diharapkan dapat mendukung konektivitas digital di seluruh Indonesia,” jelas Nunik.

    Nunik menyebutkan PRE BRIN sendiri memiliki delapan kelompok riset. Saat ini, ada 85 peneliti dan perekayasa yang beberapa diantaranya sedang melanjutkan studi pada jenjang S2 maupun S3.

    Selain riset tersebut, PRE BRIN juga melakukan riset biosensor untuk mendeteksi glukosa dan kolesterol, serta biosensor untuk mendeteksi kandungan Rhodamin B (pewarna makanan) yang dapat menyebabkan kanker.

    “Komposisi makanan perlu dicek karena bisa membahayakan tubuh,” sebut Nunik.

    Selain itu, ada juga biosensor untuk mendeteksi penyakit seperti hepatitis C dan COVID-19, serta sensor yang mendeteksi konsentrasi alkohol di dalam makanan.

    Lebih lanjut, Nunik mengajak para mahasiswa minimal semester 5 untuk dapat melakukan riset di BRIN melalui skema yang disediakan oleh BRIN, seperti DBR (Degree by Research) atau semacam beasiswa BRIN, RA (Research Assistance), Barista (Bantuan Riset bagi Talenta Riset dan Inovasi), TA (Tugas Akhir), magang, dan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

     

  • Keringanan Pajak Kendaraan dalam Rangka HUT Jakarta, Simak Syaratnya – Page 3

    Keringanan Pajak Kendaraan dalam Rangka HUT Jakarta, Simak Syaratnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta dan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali menghadirkan kebijakan keringanan perpajakan.

    Masyarakat kini bisa memanfaatkan penghapusan sanksi administrasi atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), sehingga dapat melunasi pajak tanpa dikenai denda maupun bunga keterlambatan.

    “Kebijakan ini dituangkan dalam Keputusan Kepala Bapenda DKI Jakarta Nomor e-0046 Tahun 2025 tentang Penghapusan Sanksi Administrasi Secara Jabatan untuk Jenis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,” tulis Bapenda DKI Jakarta dalam keterangannya, Sabtu (5/7/2025).

    Berlaku Otomatis Tanpa Proses Pengajuan

    Program penghapusan sanksi ini berlaku mulai 14 Juni hingga 31 Agustus 2025. Cakupan kebijakannya meliputi:

    Penghapusan bunga atas keterlambatan pembayaran PKB.
    Penghapusan denda atas keterlambatan pendaftaran kendaraan bermotor.

    Keringanan ini diberikan secara otomatis oleh sistem, sehingga warga tidak perlu mengajukan permohonan secara manual untuk mendapatkannya.

     

  • Tool Pembuatan Video Berbasis AI Google Veo 3 Rilis di Indonesia – Page 3

    Tool Pembuatan Video Berbasis AI Google Veo 3 Rilis di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Google akhirnya menghadirkan tool AI yang mampu menghasilkan video, Veo 3, di Indonesia. 

    Google Veo 3 mulanya dirilis Google di ajang konferensi pengembang Google I/O beberapa minggu lalu. Sejak itu, Google melihat begitu banyak video besutan AI yang kemudian jadi viral dan menghibur banyak orang. 

    Kehadiran tool AI yang mampu membesut video ini sekaligus memperlihatkan apa saja yang mungkin dilakukan dengan video yang dihasilkan oleh AI. 

    Mengutip keterangan Google, Sabtu (5/7/2025), Veo 3 milik Google ini mampu mengeksplorasi suara ketika memotong apel kaca hingga menghasilkan penampakan Bigfoot yang misterius. 

    “Imaginasi Anda adalah batas dalam berkreasi dengan foto dan video di Gemini. Kreasi-kreasi luar biasa inilah yang memotivasi kami, Tim Veo 3 untuk melakukan apa yang kami lakukan dan mengapa kami memperluas akses Veo 3 kepada lebih banyak orang di seluruh dunia,” kata Google melalui keterangan. 

     

  • Taklukkan Ratusan Pesaing di Asia Pasifik, 2 Sekolah Indonesia Menang Kompetisi AIA 2025

    Taklukkan Ratusan Pesaing di Asia Pasifik, 2 Sekolah Indonesia Menang Kompetisi AIA 2025

    Liputan6.com, Jakarta UPTD SD Negeri Papela, sebuah sekolah dasar di pulau terpencil Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, berhasil meraih penghargaan utama dalam ajang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025. Sekolah ini mengungguli ratusan peserta dari delapan negara Asia-Pasifik dan menerima hadiah 40.000 dolar AS atau sekitar Rp650 juta.

    Pengumuman pemenang dilakukan dalam seremoni regional di Da Nang, Vietnam, 3 Juli 2025. SD Papela menjadi satu-satunya sekolah dasar dari Indonesia yang dinobatkan sebagai pemenang utama pan-Asia-Pasifik dalam ajang bergengsi yang diinisiasi AIA Group tersebut.

    Kompetisi Sekolah Tersehat AIA dirancang untuk mengapresiasi sekolah yang menciptakan dampak positif terhadap kesehatan siswa. Program ini menjadi bagian dari kampanye AIA untuk membangun generasi yang hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik.

    “Kompetisi ini adalah bentuk pengakuan atas upaya luar biasa yang menginspirasi dampak di luar ruang kelas. Ini bagian dari misi kami untuk membantu hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik,” ujar Chief Marketing Officer AIA Group sekaligus Ketua Juri, Stuart A. Spencer, Sabtu (5/7/2025).

    SD Negeri Papela menonjol berkat program inovatif bertajuk “Ecolitera: Sampah Bercerita”. Sekolah ini menghadapi tantangan literasi rendah dan persoalan lingkungan dengan menjadikan sampah sebagai media pendidikan. Lewat program ini, siswa menukar sampah plastik dengan perlengkapan sekolah, membuat papan baca dari bahan daur ulang, dan menyusun perabot kelas menggunakan ecobrick—botol plastik berisi sampah non-organik.

    Ban bekas diolah menjadi pot tanaman bergizi, sedangkan limbah organik diubah menjadi eco-enzyme, pupuk alami yang dibagikan kepada petani lokal. Klinik kesehatan setempat turut terlibat dalam mendukung program pertanian sekolah.

    Hasilnya terlihat jelas. Literasi siswa meningkat hingga 70 persen. Lebih dari 450 ecobrick telah diproduksi, dan sebagian besar siswa serta orang tua mulai memilah dan mendaur ulang sampah di rumah. Produksi eco-enzyme yang dilakukan sekolah kini telah memberi manfaat langsung bagi 24 petani.

    Program ini melibatkan seluruh elemen sekolah—dari siswa hingga orang tua. Pemerintah daerah kini mengakui Ecolitera sebagai model perintis untuk sekolah lain di wilayah tersebut.

     

  • Indonesia Siap Jalankan Program B50 pada 2026, Bakal Untung atau Rugi? – Page 3

    Indonesia Siap Jalankan Program B50 pada 2026, Bakal Untung atau Rugi? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, mempertanyakan program BBM Solar dengan campuran 50% bahan bakar nabati, atau biodiesel (B50) yang bakal mulai diterapkan awal 2026.

    Dari sisi ketersediaan bahan, ia tidak mempermasalahkan lantaran Indonesia dikaruniai banyak kelapa sawit. Namun, Sahat meminta pemerintah turut mempertimbangkan keuntungan ekonomi dari padanya. 

    “Dari volume realistis, tapi menguntungkan enggak? Itu pertanyaan kedua. Itu yang perlu dikaji,” kata Sahat saat ditemui di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (5/7/2025).

    Sebagai gambaran, ia menghitung ongkos pengadaan bahan bakar untuk mesin diesel, yang berasal dari energi fosil dengan rentang harga USD 68-70 per barel. Jika diproduksi dalam bentuk Solar, harga keekonomiannya menjadi USD 72 per barel. 

    “Sekarang sawit berapa? USD 870 per ton. Untuk jadi biodiesel tambah USD 85, jadi USD 955 per ton. USD 955 per ton dikali dengan 0,879, itu kira-kira USD 1.100 per kubik meter. Dibagi 6,2 untuk ke barel, itu USD 120-130. Mana yang lebih menguntungkan bagi Indonesia?” bebernya. 

    Menurut dia, Indonesia saat ini idealnya masih berada di level B20 untuk implementasi program biodiesel. “Habis itu tergantung daripada market,” imbuhnya. 

     

  • Rumah Produksi UMKM Sulap Singkong jadi Produk Bernilai Tinggi – Page 3

    Rumah Produksi UMKM Sulap Singkong jadi Produk Bernilai Tinggi – Page 3

    PT Asuransi BRI Life berkomitmen untuk menuntaskan pembayaran klaim dan manfaat asuransi kepada nasabah. Langkah ini tidak hanya mencerminkan pelayanan yang optimal kepada nasabah, tetapi juga menjadi bukti nyata atas peran penting asuransi dalam memberikan ketenangan dan perlindungan bagi masyarakat, khususnya para penerima manfaat.

    Total pembayaran klaim asuransi dan manfaat BRI Life sampai dengan Mei 2025, tercatat sebesar Rp 1.93 triliun. Meskipun mengalami peningkatan 4.1% YoY (Year on Year), akan tetapi klaim masih terkendali dengan total pembayaran klaim yang masih di bawah plan.

    Pembayaran Klaim & Manfaat Nasabah Asuransi Davestera di Kalimantan

    Sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya, BRI Life terus berkomitmen dengan membayarkan klaim sesuai dengan pertanggungan yang telah dijanjikan kepada nasabah, melalui pembayaran klaim tutup usia dengan total nilai pertanggungan lebih dari Rp1,5 miliar kepada 2 orang ahli waris nasabahnya di Kutai Kalimantan yang memiliki produk Asuransi Jiwa Davestera.

    Serah terima klaim dilakukan secara seremonial dan dihadiri oleh perwakilan Direksi dan Manajemen BRI Life, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan BRI Regional Office Banjarmasin, Hermawan Sutrisno selaku Regional SME Banking Head dan Hendro Wibowo selaku Regional Chief Audit BRI RO Banjarmasin.

    Dalam kesempatan tersebut, hadir ahli waris keluarga Almarhum Jasri yang berasal dari Kutai Kalimantan yang menerima klaim dan manfaat asuransi sebesar Rp. 1.060.223.753,-serta keluarga Almarhumah Mariani yang juga berasal dari Kutai, Kalimantan Timur yang menerima klaim dan manfaat asuransi sebesar Rp.505.081.736. 

  • Mengenal Dimsum Sembilan Ayam, Kuliner Dimsum Hits dan Halal di Bandung

    Mengenal Dimsum Sembilan Ayam, Kuliner Dimsum Hits dan Halal di Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan kuliner yang luar biasa mulai dari makanan tradisional khas daerah hingga sajian modern hasil akulturasi budaya luar semua bisa ditemukan dengan mudah di berbagai kota.

    Kemudian setiap daerah memiliki ciri khas hidangan tersendiri seperti rendang dari Padang, gudeg dari Yogyakarta, hingga soto dari berbagai daerah. Namun, di tengah beragamnya makanan lokal masyarakat kini juga mulai terbuka terhadap cita rasa baru dari mancanegara.

    Salah satu makanan yang belakangan ini menjadi tren dan banyak digemari adalah dimsum. Hidangan asal Tiongkok ini telah beradaptasi dengan selera lokal dan kini bisa dinikmati dalam berbagai variasi rasa dan bentuk.

    Dimsum dikenal sebagai makanan yang praktis, ringan, namun tetap mengenyangkan. Biasanya disajikan dalam porsi kecil dan disajikan dalam wadah kukusan atau digoreng membuatnya cocok dijadikan camilan maupun makanan utama.

    Popularitas dimsum di Indonesia meningkat seiring menjamurnya restoran dan gerai yang menyajikan menu ini. Tidak hanya di restoran mewah dimsum juga banyak ditemukan di kaki lima, gerobak pinggir jalan, hingga dijual secara daring.

    Varian rasa yang beragam seperti siomay ayam, hakau udang, lumpia, bakpao isi manis, dan ceker ayam membuat masyarakat memiliki banyak pilihan. Bahkan, beberapa penjual juga mulai mengkreasikan dimsum dengan bahan lokal.

    Adapun bagi masyarakat Bandung, terdapat tempat makan dimsum yang cukup populer dan telah memiliki label halal yaitu Dimsum Sembilan Ayam.