Author: Liputan6.com

  • Jerit Hati Pedagang Diprotes Warga Gara-Gara ‘Serbuan’ Beras Oplosan

    Jerit Hati Pedagang Diprotes Warga Gara-Gara ‘Serbuan’ Beras Oplosan

    Tidak jauh berbeda, pedagang beras di Jalan Raya Merdeka, Mahfud menilai maraknya isu beras oplosan tidak hanya terjadi pada saat ini. Bahkan, beberapa waktu lalu, Polres Metro Depok sudah membongkar pedagang nakal menjual beras oplosan.

    “Ya meskipun begitu, kita turut terkena dampak juga, pembeli beras premium mulai menurun,” ujar pria yang sudah berjualan selama 20 tahun.

    Sebelum maraknya pemberitaan beras oplosan, toko Mahfud mampu menjual beras premium dalam satu hari 30 kilogram. Namun, setelah beras oplosan marak, tokonya hanya mampu menjual 20 kilogram dalam satu hari.

    “Ya mau bagaimana lagi, kita serahkan semuanya kepada pembeli,” kata Mahfud.

    Sebagai penjual beras, Mahfud mengakui praktik curang menjual beras oplosan memiliki keuntungan cukup lumayan. Namun, Mahfud tidak ingin menjual beras untuk mendapatkan keuntungan tetapi merugikan pembeli.

    “Saya pastikan penjualan beras di toko ini tidak dengan cara yang tidak halal,” tutur Mahfud.

    Seperti Asnawi, Mahfud jadi rajin memberikan penjelasan kepada pembeli agar tidak salah pilih membeli beras. Hal itulah yang menjadi salah satu kunci pembeli tetap mempercayai beras yang dijual tokonya.

    “Kami berharap, kepolisian kembali menangkap para penjual beras oplosan, selain merugikan pembeli, kami pun turut terdampak,” kata Mahfud.

  • Pajak Daerah Turun Drastis, Target Pendapatan Gunungkidul Jadi Rp300,1 M

    Pajak Daerah Turun Drastis, Target Pendapatan Gunungkidul Jadi Rp300,1 M

    Liputan6.com, Gunungkidul Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menghadapi tantangan serius dalam menjaga kestabilan fiskal daerah. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami koreksi sebesar Rp3,37 miliar. Semula ditargetkan Rp303,5 miliar, kini hanya menjadi Rp300,1 miliar.

    Koreksi tajam ini dipicu oleh penurunan signifikan di sektor pajak daerah. Berdasarkan ringkasan APBD, target pajak daerah yang semula Rp134,9 miliar, kini hanya dipatok Rp126 miliar. Artinya, ada selisih minus sebesar Rp8,86 miliar.

    Sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi yang paling terdampak, dengan penurunan hingga Rp3,2 miliar. Turut menyusul di belakangnya adalah pajak mineral bukan logam yang berkurang Rp580 juta, dan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang turun Rp690 juta. Tak hanya itu, koreksi juga menyasar pajak air tanah, jasa katering, hingga tenaga listrik. Situasi ini menandakan adanya pelemahan di beberapa sektor ekonomi yang selama ini menjadi penyumbang PAD.

    Namun di tengah turunnya penerimaan utama, pemerintah daerah mulai mengembangkan potensi pajak dari sektor-sektor baru. Pajak untuk glamping, guesthouse, permainan ketangkasan, hingga tontonan audio visual mulai masuk dalam daftar penerimaan. “Meski kontribusinya masih sangat kecil, kehadiran pajak baru ini menjadi sinyal awal diversifikasi sumber pendapatan. Di sisi lain, secercah harapan datang dari pos “lain-lain PAD yang sah” yang justru mengalami lonjakan cukup tinggi,” kata Ery Agustin, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gunungkidul dan Ketua Bapemperda, saat dikonfirmasi.

    Ery menyebut, dari sebelumnya Rp6,4 miliar, kelompok ini kini ditargetkan menyumbang Rp9,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari pengembalian kelebihan belanja, denda keterlambatan proyek, hasil eksekusi jaminan, hingga pengembalian hibah dan subsidi yang mencapai Rp4,1 miliar. “Melihat angkanya, DPRD melalui Komisi B maupun Banggar mendorong agar pengelola pendapatan bekerja lebih keras dan cerdas. Jangan sampai status kemampuan keuangan daerah (KKD) yang saat ini sedang turun menjadi rendah,” ujar Ery.

    Ia juga menegaskan bahwa pencapaian target pendapatan tidak bisa hanya dibebankan pada satu dinas atau sektor. Kerja sama lintas perangkat daerah menjadi kunci dalam menjaga stabilitas fiskal dan memastikan pembangunan daerah tidak terganggu akibat kekurangan anggaran. “Ini perlu menjadi perhatian bersama khususnya sektor-sektor yang memiliki potensi juga inovasi daerah dalam meningkatan pendapatan daerah,” pungkas Ery.

  • Waspada Tilang, Ganjil Genap Jakarta Masih Diberlakukan Jelang Akhir Pekan Jumat 25 Juli 2025 – Page 3

    Waspada Tilang, Ganjil Genap Jakarta Masih Diberlakukan Jelang Akhir Pekan Jumat 25 Juli 2025 – Page 3

    Sistem ganjil genap masih menjadi bagian dari pengaturan lalu lintas harian di Jakarta. Meskipun Jumat (25/7/2025) jatuh menjelang akhir pekan, kebijakan ini tetap diberlakukan seperti biasa.

    Pengendara diimbau untuk memperhatikan tanggal dan nomor pelat kendaraan sebelum berkendara, agar tidak terkena sanksi di tengah perjalanan. Berikut tipsnya:

    1. Cek pelat nomor kendaraan sebelum berangkat

    Pastikan angka terakhir pada pelat nomor kendaraan Anda adalah angka ganjil. Karena Jumat, 25 Juli 2025 adalah tanggal ganjil, hanya kendaraan dengan nomor ganjil yang boleh melintas di jalan yang terkena aturan ganjil genap.

    2. Gunakan transportasi umum jika pelat tidak sesuai

    Jika kendaraan Anda bernomor genap, pertimbangkan menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, KRL, atau layanan ojek online. Selain menghindari sanksi, ini juga bisa menghemat biaya dan waktu.

    3. Hindari waktu dan titik rawan tilang

    Walaupun tidak disebutkan wilayah spesifik, biasanya aturan ganjil genap diberlakukan pada jam-jam sibuk pagi dan sore. Hindari waktu tersebut atau gunakan jalur alternatif yang lebih aman.

    4. Manfaatkan aplikasi navigasi real-time

    Gunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk mengetahui rute bebas ganjil genap. Beberapa aplikasi dapat mendeteksi lokasi kamera tilang otomatis dan memberikan peringatan.

    5. Pantau pengumuman resmi sebelum keluar rumah

    Selalu cek media sosial atau situs resmi Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya untuk informasi terbaru, termasuk perubahan kebijakan atau rekayasa lalu lintas mendadak.

    6. Ingat, tilang elektronik tetap berlaku

    Kamera tilang otomatis (ETLE) aktif sepanjang hari di sejumlah titik. Meski tidak ada petugas di lapangan, pelanggaran tetap bisa dikenai sanksi jika terekam oleh sistem.

    7. Pertimbangkan berangkat lebih awal atau lebih siang

    Bila memungkinkan, atur waktu perjalanan Anda agar tidak terkena jam operasional ganjil genap. Ini bisa menjadi solusi bagi yang memiliki jadwal kerja fleksibel.

    8. Cari alternatif mobilitas

    Jika terpaksa menggunakan kendaraan, Anda bisa menumpang kendaraan teman yang pelatnya sesuai atau menggunakan kendaraan keluarga lain yang sesuai tanggal. Bisa juga mempertimbangkan carpool untuk efisiensi.

    Dengan memahami aturan dan menyiapkan alternatif sejak awal, masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih tenang dan tertib. Kepatuhan terhadap sistem ganjil genap bukan hanya soal menghindari tilang, tetapi juga bentuk kontribusi dalam menciptakan lalu lintas Jakarta yang lebih lancar dan tertata.

  • Jadi Diri Sendiri Tak Selalu Relevan, Orang Sukses Justru Melakukan Ini – Page 3

    Jadi Diri Sendiri Tak Selalu Relevan, Orang Sukses Justru Melakukan Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di berbagai tempat, mulai dari ruang kelas hingga ruang rapat, kita sering mendengar nasihat yang sama: “Jadilah dirimu sendiri.”

    Keaslian dianggap sebagai kunci untuk membangun koneksi, meraih kesuksesan karier, dan menjalani hidup yang bermakna. Di tengah kemajuan teknologi seperti terapis berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan barista robot, sisi kemanusiaan justru menjadi aset paling berharga.

    Namun, nasihat itu justru menyesatkan.

    Sebagai psikoterapis berlisensi, penulis buku The Science of Stuck dan Align Your Mind, serta pembicara utama perusahaan, Britt Frank kerap menyaksikan bagaimana orang bingung memahami apa sebenarnya arti dari menjadi autentik, dilansir dari CNBC Make It, Jumat, 253/7/2025).

    Faktanya, tekanan untuk selalu tampil “apa adanya” justru kerap membawa lebih banyak dampak negatif daripada manfaat.

    Mengapa Keaslian Sering Kali Diromantisasi

    Kalimat “jadilah dirimu sendiri” memang terdengar menginspirasi, tetapi jika ditelaah lebih dalam, nasihat ini tidak selalu relevan dalam semua situasi. Bahkan, dalam sejumlah kondisi, pesan tersebut justru cenderung menyederhanakan kompleksitas kehidupan. Berikut beberapa alasannya:

    Kita Bukan Satu-Satunya Versi Diri

    Setiap orang memiliki beragam sisi dalam diri sendiri, hal yang bisa dirasakan siapa saja yang pernah mengalami konflik batin. Misalnya, satu bagian dari dirimu mungkin semangat untuk pergi ke gym, tapi sisi lainnya hanya ingin rebahan dan menonton serial favorit.

    Mengalami kontradiksi semacam ini bukan tanda kemunafikan, melainkan bagian dari menjadi manusia. Ingat kembali saat terakhir kamu ragu mengambil keputusan: mungkin kamu ingin menyampaikan pendapat di rapat, tapi pada saat yang sama takut dinilai orang lain. Perdebatan batin itu menandakan pikiran kita adalah ekosistem yang kompleks, terdiri dari beragam dorongan, emosi, dan keinginan, bukan satu identitas tetap yang konsisten.

     

  • Kisah Masyarakat Sakit Hati ‘Tertipu’ Beras Oplosan – Page 3

    Kisah Masyarakat Sakit Hati ‘Tertipu’ Beras Oplosan – Page 3

    Rasa kecewa juga disampaikan Luqman, warga di Jalan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jaksel yang mendengar kabar merek beras Sania masuk dalam daftar temuan Satgas Pangan Polri terkait dugaan kecurangan mutu dan takaran.

    “Saya tuh langganan Sania udah setahun lebih. Selalu beli karena katanya premium, harganya juga lumayan tidak terlalu mahal. Ramah kantong lah. Tapi ternyata masuk beras oplosan, saya kaget dan kecewa banget,” ujar Luqman.

    Luqman mengaku memilih merek Sania karena selama ini merasa cocok dari segi rasa dan tampilan. Dia bahkan sempat merekomendasikan merek itu ke keluarga dan tetangganya.

    “Rasanya sih enak-enak aja, tapi kalau ternyata kualitasnya enggak sesuai standar, rasanya seperti dibohongi. Apalagi saya selalu belinya di minimarket resmi, Indomaret atau Alfamart,” katanya geram.

    Luqman berharap pemerintah bisa segera bertindak tegas terhadap produsen nakal. Tak hanya memberi sanksi perdata, tapi juga sanksi pidana. “Kita sebagai konsumen enggak minta macam-macam. Asal yang dibeli sesuai kualitas dan jujur. Jangan mainin mutu, apalagi itu makanan pokok,” kata pria dua anak ini.

    Terkait munculnya fenomena beras oplosan ini, dia mengaku kini jadi lebih waspada. “Saya pikir merek yang terkenal itu pasti aman. Ternyata bisa juga nakal,” ucap pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini.

    Dia pun meminta para penegak hukum agar secara transparan menuntaskan kasus tersebut.

    “Kalau makanan pokok aja bisa dimanipulasi, gimana dengan yang lain? Saya harap pemerintah enggak cuma umumkan merek, tapi juga bikin aturan supaya kejadian ini enggak terulang,” Luqman menandaskan.

  • Lewat Panas Bumi, NTT Bidik jadi Provinsi Energi Terbarukan – Page 3

    Lewat Panas Bumi, NTT Bidik jadi Provinsi Energi Terbarukan – Page 3

    Masyarakat dan tokoh adat Poco Leok Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6. Hal tersebut diungkapkan salah seorang Tokoh Adat Desa Wewo di Poco Leok,Petrus Mararaget.

    “Sejak awal kami menerima secara adat. Dan, pihak PLN sudah menerima adat dari kami. Sangat luar biasa. Kami menganggap orang PLN itu sudah seperti anak kami,” ucap Petrus.

    Petrus beserta masyarakat Desa Wewo mengaku terharu menyaksikan pihak PLN yang dengan hikmat dan penuh hormat menjalankan setiap proses adat yang berlaku di Desa Wewo, salah satunya seperti adat tabe gendang.

    “Kami sampaikan dengan menerima adat seperti ini, jangan khawatir lagi, kami anggap PLN sebagai orang Wewo. Melalui sosialisasi seperti ini kami bangga sekali, berarti kami masyarakat Desa Wewo sangat dihargai,” lanjut Petrus.

    Bukan hanya Petrus, Salah seorang Warga Gendang Lelak, Yohanes Haman, bahkan getol mendukung pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok. Menurutnya, banyak kerabatnya di Gendang Lelak yang mendambakan listrik PLN.

    “Pengembangan ini akan banyak membawa kebaikan bagi masyarakat Gendang Lelak. Bahkan, dengan kehadiran infrastruktur ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak kami ke depannya,” kata Yohanes Haman.

     

  • Gempa Darat Magnitudo 5,7 Guncang Poso, Begini Kondisi di Area Pusat Getaran

    Gempa Darat Magnitudo 5,7 Guncang Poso, Begini Kondisi di Area Pusat Getaran

    Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi magnitudo 5,7 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam. Guncangan cukup kuat menyebabkan kepanikan di sejumlah titik, termasuk di RSUD Poso dan RS Sinar Kasih Tentena, di mana pasien dan keluarga sempat dievakuasi keluar bangunan.

    Laporan sementara yang dihimpun BNPB tercatat adanya satu rumah roboh di sekitar pusat gempa dan tiga rumah mengalami rusak ringan, masing-masing di Desa Tokilo dan Tindoli (Kecamatan Pamona Tenggara), serta Desa Pendolo (Kecamatan Pamona Selatan).

    “Getaran terasa luas, memengaruhi setidaknya lima kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. Masyarakat banyak yang memilih bertahan di luar rumah untuk menghindari risiko gempa susulan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan.

    Berdasarkan parameter awal dari BMKG, gempa tercatat dengan magnitudo M6,0, namun setelah dilakukan pemutakhiran, magnitudo resmi diperbarui menjadi M5,7.

    Episenter gempa berada di darat, pada koordinat 2,01° LS dan 120,78° BT, dengan kedalaman 10 km.

    Gempa ini tergolong dangkal, dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso, dan memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Hasil analisis BMKG menyatakan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

    Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa, namun proses pendataan masih berlangsung karena pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi di beberapa wilayah menyulitkan pelaporan cepat.

    Di sisi lain, BMKG telah mencatat adanya 11 kali gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB, dengan kekuatan terbesar M5,5 dan terkecil M2,4.

    “Sebagai langkah respons cepat, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak, terutama di sekitar Danau Poso yang berada dekat episentrum gempa. Tim melakukan assessment awal, verifikasi dampak kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan,” lanjutnya.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah terdampak gempabumi agar tetap tenang namun waspada. Masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial.

    Warga juga diimbau untuk tidak memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural akibat gempa, sampai bangunan tersebut dinyatakan aman oleh petugas berwenang.

    Apabila terjadi gempa susulan, masyarakat diimbau segera menjauh dari struktur tinggi seperti tembok, tiang, dan bangunan tua yang rawan runtuh. Dalam kondisi listrik padam, warga diminta untuk menggunakan alat penerangan dan komunikasi secara bijak, dan memprioritaskan informasi penting dan darurat.

  • Cerita Karyawan Minimarket Dikomplain Gara-Gara Kasus Beras Oplosan – Page 3

    Cerita Karyawan Minimarket Dikomplain Gara-Gara Kasus Beras Oplosan – Page 3

    Tak jauh dari Alfamidi tempat Resa bekerja dan menghadapi pelanggan yang mulai curiga, dua minimarket lain justru tampak tenang. Alfamart dan Indomaret berdiri berdampingan di sudut jalan, menjual beras seperti biasa seolah skandal beras oplosan tak pernah ada.

    “Kalau di sini, Sania paling laris,” ujar Jidan (20), karyawan Alfamart, sambil menunjuk rak berisi kemasan lima kilogram.

    Dia mengaku, sempat ada penarikan beras Sania dari etalase, tapi hanya sebentar. Tak lama, produk itu kembali dipajang dan tetap jadi favorit pelanggan. Tak ada protes, tak ada keluhan.

    “Pelanggan tetap beli kayak biasa,” tambahnya.

    Situasi serupa terlihat di Indomaret. Asep (28), salah satu karyawannya, memastikan semua beras yang berpotensi bermasalah sudah ditarik sejak awal kabar mencuat. Kini, hanya Beras Ramos, Larrist, dan Pandan Wangi yang menghuni rak.

    “Yang sekarang ini sudah aman semua,” katanya yakin.

    Meski tanpa diskon atau promosi khusus, penjualan tetap stabil. Mungkin karena kepercayaan pelanggan belum sepenuhnya terkikis.

  • Top 3: BSU Cuma Dibayar Sekali – Page 3

    Top 3: BSU Cuma Dibayar Sekali – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) tak akan diperpanjang. Program itu dirancang untuk satu kali bayar kepada para penerima.

    Dia menjelaskan, bukan berarti pemerintah tidak melanjutkan BSU 2025. Hanya saja, program stimulus ini memang dirancang untuk satu kali bayar.

    Informasi, BSU sebesar Rp 600 ribu untuk dua bulan ini disalurkan kepada para penerima. Ada dua skema, yakni melalui transfer ke akun bank BUMN dan melalui PT Pos Indonesia.

    Artikel BSU Cuma Dibayar Sekali ini menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Jumat, (25/7/2025):

    1. Ingat, BSU Cuma Dibayar Sekali

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) tak akan diperpanjang. Program itu dirancang untuk satu kali bayar kepada para penerima.

    Seperti diketahui, ada sekitar 16 juta penerima Bantuan Subsidi Upah. Angka ini turun dari target awal sebanyak 17,3 juta orang penerima setelah diverifikasi.

    “BSU cuma sekali ya. Tolong sampaikan ya, BSU cuma sekali,” tegas Yassierli, ditemui di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Dia menjelaskan, bukan berarti pemerintah tidak melanjutkan Bantuan Subsidi Upah. Hanya saja, program stimulus ini memang dirancang untuk satu kali bayar.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • iPad Pro M5 bakal Punya Dua Kamera Depan, Ini Alasannya! – Page 3

    iPad Pro M5 bakal Punya Dua Kamera Depan, Ini Alasannya! – Page 3

    Selain iPad Pro, kabarnya Apple lagi siap-siap buat ngasih upgrade chip generasi baru ini ke perangkat lainnya, mulai dari Vision Pro, MacBook Pro, sampai Mac mini.

    Integrasi ekosistem apple ke setiap lini produknya memang menjadi salah satu pesona lama. Banyak pengguna terbantu akan hal ini dalam menyelesaikan pekerjaannya.

    Bagaimana tidak, sebelumnya kompetitor lain seperti Huawei dan Samsung belum melakukan riset inovasi di bidang ini. Apple telah memberikan kemudahan akses antar perangkat yang dapat terhubung satu sama lain.

    Perkembangan teknologi di bidang AI belakangan ini juga semakin pesat, hal ini turut mendorong Apple untuk melakukan riset mendalam tentang pengembangan AI pribadi bagi para pengguna.

    Dikutip dari Apple Machine Learning Research, mereka telah mengembangkan Image Playground dan Genmoji. Machine Learning Image dan Emoji Generator berbasis teks untuk memfasilitasi pengguna dalam menuangkan kreativitasnya.

    Untuk sementara ini, fitur Image Playground dan Genmoji baru tersedia di lini produk mereka yang mendukung Sistem Operasi iOS 18.2, iPadOS 18.2, dan macOS Sequoia 15.2.