Author: Liputan6.com

  • Sanctuary Lereng Tambora, Rumah Terakhir Rusa Timor yang Makin Tersisih

    Sanctuary Lereng Tambora, Rumah Terakhir Rusa Timor yang Makin Tersisih

    Pusat Pelestarian Satwa atau Sanctuary Rusa Timor selesai dibangun pada awal tahun 2021. Di sini bisa dilihat satwa ikonik Rusa Timor (Cervus timorensis) yang dikelola oleh Taman Nasional (TN) Tambora.

    Dengan luas areal sekitar 50 hektare, sanctuary ini terluas di Indonesia. Memiliki area pengelolaan dengan berbagai sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung yang bagus.

    Rusa Timor bukan hewan baru yang didatangkan ke Tambora. Hewan ini merupakan hewan endemik yang mendiami sejak zaman dulu.

    Rusa Timor menjadi saksi gunung Tambora yang letusannya pada 1815 menjadi salah satu penyebab kekalahan Napoleon Bonaparte dalam pertempuran Waterloo.

    Kalau dulu, keberadaannya seperti hewan ternak karena sangat mudah dijumpai karena populasinya banyak dan tersebar di Tambora dan sekitarnya. Namun sekarang nasibnya mengkhawatirkan, jumlahnya sangat sedikit akibat perburuan liar, pembukaan lahan baru untuk permukiman dan perladangan.

    “Sanctuary memiliki luas kandang kira-kira 2 hektar yang dilengkapi dengan kantor pengelola, tempat ibadah dan empat unit penginapan, salah satunya kamar VIP,” ujar Kepala TN Tambora, Abdul Aziz Bakry, Rabu (23/07/2025).

    Guest house ini disewakan kepada pengunjung Sanctuary atau pendaki Tambora. Harganya, kamar yang biasa tarif per malam Rp150 ribu, sementara VIP 200 ribu rupiah per malam.

    Selain menyewakan kamar, pengelola Sanctuary juga mengenakan tarif tiket masuk kepada tamu sebesar Rp.10 ribu. Selanjutnya untuk yang memiliki kendaraan juga dikenai tarif parkir, mobil 10 ribu dan motor 5 ribu rupiah.

    “Pendapatan-pendapatan di atas merupakan penerimaan negara dari pos Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP,” jelas Aziz.

  • Masalah Serius, 5 Daerah Ini Jadi Penyumbang Terbesar Pengangguran Indonesia

    Masalah Serius, 5 Daerah Ini Jadi Penyumbang Terbesar Pengangguran Indonesia

    Papua Barat Daya mencatat TPT sebesar 6,02%. Meskipun merupakan daerah yang kaya sumber daya, pengangguran tetap menjadi isu yang perlu diatasi.

    Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi angka pengangguran, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik di seluruh Indonesia.

  • Mengenal ESTA, Platform XLSMART Berbasis AI untuk Transformasi Industri Nasional – Page 3

    Mengenal ESTA, Platform XLSMART Berbasis AI untuk Transformasi Industri Nasional – Page 3

    Pendekatan ini memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk mengelola operasional mereka secara efisien, terukur, dan fleksibel sesuai kebutuhan spesifik industri, baik manufaktur, migas, logistik, layanan publik, maupun sektor keuangan.

    Dengan arsitektur native multi-tenant yang dapat disesuaikan, ESTA memungkinkan tingkat personalisasi tinggi terhadap workflow dan struktur layanan, sambil tetap memastikan integrasi penuh dalam satu dashboard terpadu.

    Hal ini mengurangi kebutuhan perusahaan untuk bergantung pada banyak vendor atau sistem yang terfragmentasi, sehingga mendorong efisiensi, memperkuat koordinasi, dan menekan potensi risiko.

     “Transformasi digital yang cepat membutuhkan sistem yang tak hanya canggih, tapi juga aman, modular, dan punya skalabilitas tinggi. ESTA menjawab semua itu,” ujar Andrijanto Muljono, Chief Enterprise Strategic Relationship Officer XLSMART.

     

  • Atasi Kemacetan, Banyuwangi Berharap BBPJN Jawa-Bali Kembali Pertimbangkan Penutupan Jalur Gumitir

    Atasi Kemacetan, Banyuwangi Berharap BBPJN Jawa-Bali Kembali Pertimbangkan Penutupan Jalur Gumitir

    Liputan6.com, Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,  kembali meminta kepada Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali agar Jalur Gumitir tidak ditutup total. Apalagi melihat kemacetan parah di jalur Situbondo-Banyuwangi akibat pembatasan operasional kapal oleh otoritas pelabuhan di bawah Kementerian Perhubungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. 

    Jalur strategis Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi-Jember ditutup total mulai hari  Kamis kemarin (24/7/2025) hingga 24 September 2025, untuk proses perbaikan besar yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali. 

    “Kami kembali memohon agar kepada Balai Besar agar Jalur Gumitir tidak ditutup total, karena jalur ini menjadi alternatif saat terjadi kemacetan di Pelabuhan Ketapang. Dampaknya telah dirasakan saat ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Jumat (25/7/2025).

    Ipuk menegaskan Pemkab Banyuwangi tidak menolak adanya perbaikan jalan di jalur Gumitir, hanya saja dia meminta agar ada pola kerja yang bisa dilakukan tanpa menutup total jalan sepenuhnya. “Kami bukan menolak. Namun kami minta ada skema lain, jangan sampai ditutup 100 persen karena dampaknya sangat signifikan. Dan itu sudah terjadi,” ujar Ipuk.

    Saat ini dampak tersebut telah dirasakan. Terjadi kemacetan parah di jalur Situbondo-Banyuwangi bahkan hingga Hutan Baluran. Kendaraan terutama truk-truk besar terhenti jalur Pantura Situbondo.

  • Uang Palsu Teror Pedagang Lapang Merdeka Sukabumi, PKL Rugi Ratusan Ribu Rupiah

    Uang Palsu Teror Pedagang Lapang Merdeka Sukabumi, PKL Rugi Ratusan Ribu Rupiah

    Juli baru menyadari dirinya tertipu setelah menghitung hasil penjualannya. Meski sudah mencoba lebih teliti setelah kejadian pekan lalu, banyaknya pembeli membuat Juli kesulitan fokus. Apalagi, secara sekilas uang palsu yang beredar memang terlihat sangat mirip dengan aslinya.

    “Jadi baru ketahuan uangnya palsu setelah menghitung uang hasil jualan. Kalau di lapak kecil seperti saya ini sangat jarang ada yang belanja sampai Rp100.000 lebih. Rata-rata belanja rokok atau kopi itu kalau uangnya Rp100.000 pasti kembalian. Kalau pas lagi ramai pembeli, mau teliti lihat uang asli atau palsu agak repot juga,” jelasnya.

    Kejadian ini bukanlah yang pertama kali bagi Juli. Dalam tiga tahun terakhir, ia mengaku sudah beberapa kali menjadi korban dengan modus dan pecahan uang palsu yang sama, yaitu Rp100.000. Total kerugian yang dideritanya mencapai Rp800.000. 

    Baginya, sebagai PKL kerugian sekecil Rp1.000 saja sudah sangat berdampak bagi kelangsungan usahanya. Ia berharap pihak berwenang segera bertindak. “Buat pedagang kecil seperti kita ini, sudah jelas rugi. Sampai Rp800.000 begitu. Mau beli alat yang buat pemeriksaan uang palsu, boro-boro. Mahal. Uangnya mending buat modal usaha saja. Mudah-mudahan aparat yang berwenang bisa menumpas peredaran uang palsu ini, karena sangat merugikan dan meresahkan,” ungkapnya. 

  • Penjelasan Dosen UGM: Ciri Beras Oplosan, Kandungan Kimia dan Bahaya Jika Dikonsumsi

    Penjelasan Dosen UGM: Ciri Beras Oplosan, Kandungan Kimia dan Bahaya Jika Dikonsumsi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sri Raharjo menjelaskan kandungan zat-zat kimia dalam beras oplosan dapat memicu kanker. Peredaran beras oplosan bercampur bahan kimia seperti pemutih, pewarna, atau bahkan plastik sintetis menimbulkan keresahan masyarakat.

    “Praktik mencampur beras dengan bahan non-pangan atau kualitas rendah tetap melanggar ketentuan keamanan dan mutu pangan. Keberadaannya menunjukkan lemahnya pengawasan distribusi pangan, terutama di tingkat produsen dan pasar tradisional,” katanya dilansir Jumat (25/7/2025).

    Sri Raharjo menjelaskan beberapa bahan kimia yang kerap ditemukan dalam beras oplosan antara lain klorin atau pemutih, pewangi buatan, hingga parafin atau plastik. Zat-zat ini digunakan untuk menyamarkan kualitas beras yang sebenarnya rendah sehingga tampak lebih putih dan menarik.

    Praktik ini dilakukan dengan motif komersial semata tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan konsumen.

    “Klorin misalnya, digunakan untuk menghilangkan warna kusam, tapi zat ini bersifat karsinogenik dan sangat berbahaya bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Pewarna sintetis seperti Rhodamin B juga dapat menyebabkan sirosis hati atau gagal ginjal jika terakumulasi dalam tubuh,” jelas Sri Raharjo.

    Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM ini menjabarkan paparan berkepanjangan terhadap zat-zat tersebut jelas berisiko memicu kanker, bahkan berpotensi merusak organ vital seperti hati dan ginjal.

    Konsumsi rutin dalam jangka panjang memungkinkan akumulasi senyawa kimia dalam tubuh yang akan memperberat kerja sistem detoksifikasi organ.

    Konsumsi beras oplosan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan serius. Tidak hanya risiko gangguan organ, beberapa zat kimia juga bersifat toksik dan bisa memicu peradangan sistemik dalam tubuh. Selain risiko kanker akibat akumulasi karsinogen, tubuh juga menghadapi ancaman gangguan fungsi hati dan ginjal sebagai organ detoksifikasi utama.

    “Organ-organ ini akan bekerja ekstra keras menyaring zat asing, dan dalam jangka panjang bisa berujung pada kerusakan permanen,” jelasnya.

     

  • Menkomdigi Tetapkan Klasifikasi Platform Digital Berdasarkan Usia Anak Melalui PP Tunas, Ini Daftarnya – Page 3

    Menkomdigi Tetapkan Klasifikasi Platform Digital Berdasarkan Usia Anak Melalui PP Tunas, Ini Daftarnya – Page 3

    Meutya menegaskan PP Tunas merupakan langkah penting untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak Indonesia, mencegah mereka dari paparan konten negatif, dan mengatasi adiksi digital.

    Namun demikian, perlindungan anak di dunia maya bukan hanya tugas pemerintah. Ia pun menekankan pentingnya peran aktif orangtua dan masyarakat. Ia secara khusus meminta anak-anak untuk berani melapor jika menjadi korban kekerasan atau perundungan di ruang digital.

    “Kalau jadi korban perundungan, penipuan, atau dapat ajakan mencurigakan dari orang asing, anak-anak jangan diam. Laporkan ke orangtua, guru, atau pihak berwajib. Negara hadir untuk melindungi kalian,” tegas Meutya di hadapan ratusan siswa.

     

  • Bandung Butuh 21.067 PJU, Pemkot Tawarkan Proyek Rp426 Miliar Lewat Skema KPBU

    Bandung Butuh 21.067 PJU, Pemkot Tawarkan Proyek Rp426 Miliar Lewat Skema KPBU

    Kota Bandung memiliki total panjang jalan sekitar 1.295,6 km yang terbagi dalam 3.185 ruas jalan kota. Ditambah 17 ruas jalan nasional sepanjang 45,63 km dan 28 ruas jalan provinsi sepanjang 38,44 km. Dengan kondisi eksisting saat ini, diperlukan 21.067 unit PJU baru untuk menjangkau area yang belum terlayani penerangan.“Jadi total nilai investasi secara keseluruhan, termasuk pengoperasian dan pemeliharaan selama 10-20 tahun, ditaksir sebesar Rp426,8 miliar,” jelas Panji.

    Menurut Panji, Dishub telah memetakan potensi pendapatan reklame dari 13 ruas jalan strategis di Bandung, dengan proyeksi konservatif senilai Rp10 miliar per tahun. Bersama dengan PBJT yang rata-rata menyisakan surplus lebih dari Rp200 miliar per tahun, proyek ini dinilai sangat feasible dari sisi fiskal.

    Sementara itu, Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Dedi Taufik, menyambut baik proyek ini sebagai bentuk solusi pembiayaan infrastruktur di tengah keterbatasan APBD. “Bandung itu penting, sebagai ibu kota Jabar harus terang. PJU juga punya peran dalam menekan fatalitas kecelakaan. Ini bisa jadi model investasi berbasis layanan di level daerah,” katanya.

    Di kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar, Muslimin Anwar menyatakan ucapkan selamat karena PJU Bandung masuk 10 besar proyek terbaik WJIC 2025. “Semoga nanti bisa masuk 5 besar dan ditindaklanjuti pada West Java Investment Summit 18 September mendatang,” ujarnya.

    Menurut rencana, ke-10 proyek terbaik dari WJIC akan dipromosikan secara intensif ke berbagai kedutaan dan mitra strategis selama dua pekan ke depan.

  • Top 3 Tekno: Tanggapan Menkomdigi soal Transfer Data Pribadi ke AS Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Tanggapan Menkomdigi soal Transfer Data Pribadi ke AS Jadi Sorotan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tanggapan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, terkait transfer data pribadi ke AS menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (24/7/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer yaitu mengenai hacker yang menyerang Badan Senjata Nuklir AS, imbas dari pembobolan server Microsoft SharePoint.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Menkomdigi: Transfer Data Pribadi ke AS akan Transparan dan Akuntabel 

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa transfer data pribadi ke Amerika Serikat (AS) tidak dilakukan sembarangan.

    “Pemerintah memastikan transfer data pribadi ke AS tidak dilakukan sembarangan,” ujar Meutya dalam keterangan resminya, Kamis (24/7/2025).

    Sebaliknya, ia menjelaskan, seluruh proses dilakukan dalam kerangka secure and reliable data governance, tanpa mengorbankan hak-hak warga negara.

    “Dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel, Indonesia tidak tertinggal dalam dinamika ekonomi digital global, namun tetap menjaga kedaulatan penuh dalam pengawasan dan penegakan hukum atas data pribadi warganya,” ucap Meutya, menambahkan.

    Menkomdigi Meutya Hafid juga menyampaikan bahwa negosiasi terkait Removing Barriers for Digital Trade Barrier, termasuk komitmen transfer data, masih dalam tahap finalisasi. Pembicaraan teknis pun masih terus berlangsung.

    Komdigi memastikan bahwa finalisasi kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan AS yang diumumkan pada 22 Juli 2025 oleh Gedung Putih bukanlah bentuk penyerahan data pribadi secara bebas, melainkan menjadi pijakan hukum yang sah, aman, dan terukur dalam tata kelola lalu lintas data pribadi lintas negara.

    Meutya menyebut kesepakatan yang dimaksud justru dapat menjadi dasar legal bagi perlindungan data pribadi warga negara Indonesia ketika menggunakan layanan digital yang disediakan oleh perusahaan berbasis di AS seperti mesin pencari, media sosial, layanan cloud, dan e-commerce.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Tertarik Coba iOS 26 Public Beta? Ini Cara Download dan Install di iPhone, iPad, hingga Mac – Page 3

    Tertarik Coba iOS 26 Public Beta? Ini Cara Download dan Install di iPhone, iPad, hingga Mac – Page 3

    Dijelaskan,  desain iOS 26 ini mengusung material baru bernama Liquid Glass, sebuah elemen tembus pandang yang mampu memantulkan dan membiaskan lingkungan sekitar.

    Hasilnya, tampilan antarmuka, mulai dari kontrol navigasi, ikon aplikasi, hingga widget, terlihat lebih hidup dan berfokus pada konten. Selain itu, desain ini menciptakan pengalaman visual yang segar tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan.

    Tak hanya fokus pada tampilan, iOS terbaru ini juga membawa personalisasi lebih tinggi. Sebab, Liquid Glass kini memperluas sentuhannya ke layar Home dan Lock Screen, menjadikannya lebih ekspresif dan selaras dengan preferensi pengguna.

    Menariknya lagi, Apple juga membuka opsi kustomisasi baru untuk ikon aplikasi dan widget, termasuk memungkinan pengguna membuat tampilan ikon bening di layar iPhone miliknya.