Author: Kompas.com

  • Sedang Berburu Burung, Seorang Pria di Sumbawa Lari Saat Temukan Mayat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    Sedang Berburu Burung, Seorang Pria di Sumbawa Lari Saat Temukan Mayat Regional 22 Juni 2025

    Sedang Berburu Burung, Seorang Pria di Sumbawa Lari Saat Temukan Mayat
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com – 
    M (70), seorang petani asal Ai Mual, ditemukan tewas di
    lahan ternak sapi
    di Olat Panebis, Desa Labuhan Kuris,
    Kecamatan Lape
    , Kabupaten
    Sumbawa
    , Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Seorang pria berinisial J pertama kali menemukan M saat sedang berburu burung di lokasi tersebut.
    Kepala Polsek Lape, Iptu Sumarlin, saat dikonfirmasi pada Sabtu (21/6/2025) kemarin, membenarkan adanya penemuan tersebut.
    “Benar. Ada penemuan mayat. Proses evakuasi korban ini berawal dari informasi warga setempat yang menemukan mayat yang sudah tergeletak di lahan penggembalaan sapi,” ucap dia.
    Disebutkan,  J sempat terkejut kala melihat sesosok mayat tergeletak di area tersebut. Ia pun lalu berlari ke kampung untuk memberitahukan temuan itu kepada warga sekitar.
    Salah seorang warga lalu menghubungi Kepala Desa Labuhan Kuris dan Bhabinkamtibmas (BKTM) Desa Labuhan Kurisi.
    BKTM Desa Labuhan Kuris kemudian meneruskan informasi kepada anggota Piket Jaga Polsek Lape.
    Sumarlin lantas memerintahkan anggota piket untuk berkoordinasi dengan Puskesmas Kecamatan Lape guna bersama-sama menuju lokasi.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh tim Puskesmas Kecamatan Lape, diperkirakan korban telah meninggal dunia sekitar 2×24 jam.
    Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan baik dari benda tumpul maupun senjata tajam. Kulit korban yang terkelupas diketahui akibat paparan sinar matahari.
    “Diketahui, korban memiliki tiga ekor sapi ternak yang setiap harinya digembalakan di sekitar lokasi penemuan.”
    “Korban diperkirakan meninggal dunia karena terjatuh dan tidak sadarkan diri di area tersebut,” ungkap Sumarlin.
    Atas kesepakatan warga setempat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan cucu korban, serta mempertimbangkan kondisi jenazah, jasad lalu dimakamkan tanpa menunggu kehadiran anak korban yang tidak dapat dihubungi akibat tidak ada sinyal selular.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HUT ke-498 Jakarta, Monas Bagi-bagi 800 Tiket Gratis ke Area Puncak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Juni 2025

    HUT ke-498 Jakarta, Monas Bagi-bagi 800 Tiket Gratis ke Area Puncak Megapolitan 22 Juni 2025

    HUT ke-498 Jakarta, Monas Bagi-bagi 800 Tiket Gratis ke Area Puncak
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Ada kabar baik bagi warga
    Jakarta
    dan sekitarnya pada akhir pekan ini, Sabtu (22/6/2025).
    Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta, Monumen Nasional (
    Monas
    ) memberikan tiket gratis untuk para pengunjung.
    “Gratis tiket ke puncaknye (puncak Monas) cuma 800 tiket aje. Buruan jangan ampe. keabisan yee, ditungu yee,” tulis akun Instagram resmi @monumen.nasional, dikutip Minggu (22/6/2025).
    A post shared by Monumen Nasional (Monas) (@monumen.nasional)
    Adapun area tugu akan dibuka setelah upacara
    HUT Jakarta
    di Silang Monas Sisi Barat selesai digelar, yakni pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.
    Untuk malam hari, tiket gratis menuju puncak Monas sudah tidak berlaku. Loket malam berbayar dibuka mulai pukul 18.30 WIB.
    Tak hanya bisa menikmati pemandangan kota dari puncak Monas, pengunjung juga akan disuguhi pertunjukan air mancur menari yang jadi daya tarik tersendiri setiap akhir pekan.
    Pertunjukan air mancur ini biasanya digelar di kawasan sisi utara Monas pada malam hari, lengkap dengan permainan cahaya warna-warni dan alunan musik pengiring yang membuat suasana semakin hidup.
    Untuk pertunjukan air mancur menari ini dibagi ke dalam dua sesi, yaitu:

    – Sesi I : 19.30 WIB

    – Sesi II : 20.30 WIB
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gelak Tawa Warnai Penyuluhan ASI Eksklusif di Pedalaman Aceh Utara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    Gelak Tawa Warnai Penyuluhan ASI Eksklusif di Pedalaman Aceh Utara Regional 22 Juni 2025

    Gelak Tawa Warnai Penyuluhan ASI Eksklusif di Pedalaman Aceh Utara
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Sejumlah petugas promosi kesehatan
    Puskesmas Geureudong Pase
    , Kabupaten Aceh Utara, Jumat (20/6/2025) lalu menemui kaum ibu di Desa Suka Damai.
    Tema kali ini adalah pemberian air susu ibu (ASI) Eksklusif. Artinya, bayi usia 0-6 bulan benar-benar hanya mengonsumsi ASI tanpa makanan tambahan lainnya.
    Para tenaga kesehatan lulusan sarjana kesehatan masyarakat pun menjelaskan bagaimana memberikan
    ASI eksklusif
    , hingga praktik cara menyusui yang benar.
    Sesekali gelak tawa pun pecah. Kaum ibu terlihat geli sendiri melihat praktik menyusui itu. Ternyata, banyak dari mereka yang mengaku salah memberikan ASI ke bayi. Salah satunya, tidak simetris ke mulut bayi.
    Ditambah, ada pula kebiasaan menutup bayi dengan hijab saat memberi susu. Sebab, idealnya bayi menerima ASI dengan posisi terbuka, tanpa menutup atau memasukkan bayi ke dalam kerudung.
    Kepala Puskesmas Geureudong Pase, Kabupaten Aceh Utara menyebut, tercatat ada 138 bayi sasaran di kecamatan itu.
    “Sejak Januari-Mei 2025, sudah masuk ASI eksklusif 41 orang. Pelan-pelan kami mensosialisasikannya hingga kaum ibu memahami pentingnya ASI eksklusif ini,” kata dia.
    Umumnya, kaum ibu di pedalaman memberikan makanan tambahan untuk bayi 0-6 bulan berupa pisang dan nasi yang diserut. Padahal, cukup dengan ASI dari sang ibu.
    ASI mengandung antibodi sehingga bermanfaat untuk kekebalan tubuh bayi. “Yang kami temukan, misalnya bayi sakit. Itu jarang diberi ASI. Padahal, baiknya lebih rutin diberi ASI,” kata dia lagi.
    Namun, mengubah perilaku bukan urusan mudah. Dibutuhkan konsistensi dari petugas dan rajin datang ke masyarakat.
    “Sabar-sabar dan pelan-pelan, pasti bisa semua nanti masyarakat memberikan ASI eksklusif ke ibunya,” cetus Jasroni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua Dimulai Hari Ini, Apa Persamaan dan Perbedaannya dengan Sebelumnya?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua Dimulai Hari Ini, Apa Persamaan dan Perbedaannya dengan Sebelumnya? Nasional 22 Juni 2025

    Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua Dimulai Hari Ini, Apa Persamaan dan Perbedaannya dengan Sebelumnya?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Retreat

    kepala daerah
    gelombang kedua akan digelar mulai hari ini, Minggu (22/6/2025) hingga Kamis (26/6/2025).
    Retreat gelombang kedua akan diikuti oleh 87 kepala daerah. Mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, dan wakil walikota.
    Mereka akan digembleng di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (
    IPDN
    ),
    Jatinangor
    , Jawa Barat.
    Ada beragam kesamaan dalam
    retreat
    gelombang pertama yang diselenggarakan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada Februari 2025.
    Namun, terdapat juga beberapa perbedaan yang akan disesuaikan, mengingat saat ini retreat diselenggarakan di IPDN.
    Berikut serba-serbi
    retreat kepala daerah
    yang akan dimulai hari ini:
    Retreat kepala daerah
    akan diawali oleh apel penyambutan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Tomsi Tohir, di Plaza Kemendagri, Jakarta Pusat.
    Para kepala daerah ini kemudian bergerak menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, menuju Jatinangor.
    Wakil Menteri Dalam Negeri,
    Bima Arya
    , mengatakan, para kepala daerah ini nantinya akan disambut oleh drum band dari Praja IPDN.
    Sambutan ini sama seperti yang dilakukan di Akademi Militer Magelang.
    “Sama seperti di Akmil di Magelang, nanti para peserta akan disambut dengan megah dengan drum band kebanggaan IPDN dan para praja,” imbuhnya saat ditemui di IPDN Jatinangor, Kamis (19/6/2025).
    Bima juga menjelaskan, tidak ada perbedaan materi yang akan diberikan kepada peserta retreat.
    “Materinya sama, substansinya sama. Satu pemahaman umum tentang tugas-tugas kepala daerah. Yang kedua, program prioritas,” ucapnya.
    Selain itu, ada beberapa materi tambahan seperti strategi pemberantasan korupsi dan prinsip kolaborasi antar-kepala daerah.
    “Kalau kita evaluasi hasil retreat gelombang pertama, maka semua akan menyampaikan hal yang sama bahwa yang sangat penting didapat dari retreat gelombang pertama adalah proses untuk lebih mengenal lagi sehingga bisa bersinergi di lapangan,” ucapnya.
    Sebanyak 31 pejabat setingkat menteri yang akan mengisi materi retreat. Beberapa di antaranya adalah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
    Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan; Menko Politik dan Keamanan; Menko Perekonomian;
    Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan; serta Menko Pemberdayaan Masyarakat.
    Ada yang berbeda dalam retreat gelombang kedua ini jika dibandingkan dengan yang pertama. Salah satunya, fasilitas tempat retreat, khususnya tempat penginapan para kepala daerah.
    Saat retreat kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, konsep penginapan kepala daerah menggunakan glamor camping.
    Tenda besar dengan pendingin udara disiapkan di hamparan luas lapangan golf hijau milik Akademi Militer Magelang.
    Namun kini, 87 kepala daerah harus tidur di Barak Praja. Diketahui, barak para pelajar IPDN yang tidak memiliki pendingin udara.
    Bima Arya mengatakan, meski tak memiliki pendingin udara, lokasi IPDN yang berada di Jatinangor membuat suhu udara cukup sejuk.
    “Saya sudah mencoba menginap di sini, mencoba nginap di barak praja, mencoba nginap juga di tempat, di kamar-kamar calon tempat menginap barak kepala daerah. Dan rasanya nggak perlu AC, ya perlunya selimut, nggak mungkin pakai AC, itu dingin sekali. Jadi cukup apa adanya seperti itu,” kata Bima Arya.
    Selain itu, ada hal yang berbeda dalam penutupan atau pelepasan para kepala daerah di akhir acara.
    Dia mengatakan, penutupan dilakukan dengan upacara yang bercorak khusus IPDN.
    “Kalau di Akmil itu ada Parade Senja, maka di sini juga akan diadakan Apel, Apel Manggala di sini,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Sekadar Balapan, Formula E di Ancol Jadi Ajang Hiburan Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Juni 2025

    Tak Sekadar Balapan, Formula E di Ancol Jadi Ajang Hiburan Warga Megapolitan 22 Juni 2025

    Tak Sekadar Balapan, Formula E di Ancol Jadi Ajang Hiburan Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ajang balap
    mobil listrik

    Formula E
    di
    Jakarta
    International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, digelar pada Sabtu (20/6/2025)
    Sebanyak 12 tim dari berbagai negara telah bersaing memperebutkan posisi terbaik dalam balapan ini.
    Para pebalap sudah melakukan berbagai persiapan sejak jauh-jauh hari untuk bertanding dalam ajang tersebut.
    Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya turut memadati Ancol. Tak sekadar menjadi kompetisi olahraga, ajang ini juga dinilai sebagai hiburan bagi warga yang datang.
    Salah satunya adalah Roberto (23), warga Jakarta Pusat, yang datang menonton Formula E untuk mengisi waktu luang. Ia mengaku tidak mengetahui siapa saja pembalap internasional yang berlaga.
    “Hanya untuk menghadiri
    event
    Formula E, untuk isi waktu luang, buat hiburan juga,” kata Roberto saat ditemui pada Sabtu.
    Meski mengaku tidak begitu menyukai ajang balap mobil, Roberto tetap memilih datang demi bersenang-senang.
    Penonton lain, Wendi Febian (35), warga Bogor, juga mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu mengenal para pembalap Formula E.
    Namun, ia tertarik untuk menonton karena ingin melihat langsung teknologi mobil listrik yang digunakan.
    “Pengin tahu teknologinya, karena kan katanya kecepatannya melebihi kendaraan Formula 1,” ujar Wendi.
    Wendi menuturkan, ia bisa menyaksikan langsung ajang ini karena mendapat tiket gratis dari kantornya.
    Kesempatan tersebut ia manfaatkan dengan datang bersama 50 rekan kerjanya.
    Ribuan penonton tampak antusias menyaksikan ajang balap ini. Tak sedikit dari mereka yang sudah tiba di lokasi sejak pagi, meskipun acara baru dimulai pada sore hari.
    “Ini dari pagi 07.00 WIB, padahal mulainya 15.00 WIB,” ujar salah satu petugas yang berjaga di pintu masuk sirkuit.
    Sekitar pukul 13.30 WIB, penonton mulai memasuki area balap secara bergantian. Meski jumlahnya mencapai ribuan, mereka tetap antre dengan tertib.
    Setiap penonton terlihat mengenakan ID card berwarna pink saat hendak masuk ke area sirkuit. Mereka juga diwajibkan menunjukkan tiket kepada petugas di pintu masuk.
    Dan Ticktum dari Cupra Kiro menjadi pemenang
    Formula E Jakarta
    . Kemenangan tersebut juga jadi kemenangan perdananya di Formula E.
     
    Posisi kedua ada Eduardo Mortara dari Mahindra Racing dan ketiga ada Nico Muller dari Andretti Racing.
    Ticktum berhasil unggul setelah beberapa pebalap tercepat di depannya mengalami masalah saat balapan.
    Ajang ini menjadi satu-satunya seri ABB FIA Formula E World Championship musim ke-11 yang digelar di kawasan Asia Tenggara.
    Balapan ini menandai kembalinya Formula E ke Ibu Kota setelah absen setahun.
    (Penulis : Achmad Nasrudi Yahya, Shinta Dwi Ayu)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Jamaah Haji asal Sukabumi yang Meninggal di Tanah Suci Terima Badal Haji
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Juni 2025

    3 Jamaah Haji asal Sukabumi yang Meninggal di Tanah Suci Terima Badal Haji Bandung 22 Juni 2025

    3 Jamaah Haji asal Sukabumi yang Meninggal di Tanah Suci Terima Badal Haji
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Selama pelaksanaan ibadah
    Haji 2025
    di Kabupaten Sukabumi, total ada tiga jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci.
    Ketiga jemaah tersebut masuk dalam kategori jemaah risti (risiko tinggi).
    “Pertama atas nama Agung Dewanto wafat di Madinah pada 11 Mei, kedua Iya Muhidin wafat di Makkah pada 23 Mei, dan terakhir atas nama Ibu Rohmat wafat 2 Juni.”
    Demikian penjelasan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kabupaten Sukabumi, Abdul Manan di Bhayangkara Kota Sukabumi, Sabtu (21/6/2025) kemarin.
    Abdul Manan mengungkap, ibadah haji dari ketiga jemaah yang wafat tersebut kemudian dibadalkan oleh Pemerintah.
    Badal haji
    adalah praktik penggantian pelaksanaan ibadah haji oleh seseorang atas nama orang lain yang tidak mampu melaksanakannya sendiri.
    “Jamaah (yang wafat) dibadal hajinya oleh Pemerintah, dan bukti
    badal haji
    adalah adanya sertifikat haji atas nama almarhum,” lanjut Abdul Manan.
    Selain mendapatkan badal haji, jemaah yang meninggal dunia pun kemudian akan mendapatkan uang asuransi yang diberikan kepada rekening almarhum atau ahli waris.
    Uang asuransinya tersebut kurang lebih Rp 58,7 juta, atau sesuai dengan dana Pipih Haji yang telah dibayarkan sebelumnya.
    “Jamaah haji yang wafat atas nama Agung sudah diberikan (asuransinya), sedangkan untuk kedua jemaah lain masih dalam proses,” sambung Abdul Manan.
    Kini, kepulangan jemaah haji asal Sukabumi menyisakan dua kloter yang akan mendarat di Indonesia pada 28 Juni dan 8 Juli 2025 mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon Regional 22 Juni 2025

    46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai cuaca buruk yang melanda Kota Ambon, Maluku, sepanjang Sabtu (21/6/2025) tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah tempat, tetapi juga pohon tumbang dan longsor di sejumlah kawasan.
    Dampak dari
    cuaca ekstrem
    itu menyebabkan puluhan
    rumah rusak
    akibat tertimpa material longsor dan pohon tumbang. Beberapa rumah bahkan sampai ambruk.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat hujan dan cuaca ekstrem itu tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon. Mulai dari Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, Baguala, hingga Leitimur Selatan.
    “Dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang hari ini menyebabkan 46 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa longsor dan satu kejadian pohon tumbang,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu, kepada
    Kompas.com,
    Sabtu malam.
    Vita mengungkapkan, musibah banjir dan tanah longsor paling parah terjadi di Kecamatan Sirimau dengan jumlah terdampak tersebar di 42 titik.
    Selanjutnya, di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Baguala terdapat 10 titik, Kecamatan Nusaniwe lima titik, dan Kecamatan Leitimur Selatan dua titik.
    “Bencana banjir dan tanah longsor paling banyak tersebar di Kecamatan Sirimau,” ujar dia.
    Selain merusak dan merendam rumah-rumah warga, banjir dan longsor juga ikut merusak talud penahan sungai di Desa Hunuh, Kecamatan Teluk Ambon, dan talud penahan longsor di kawasan Waihoka, Kecamatan Sirimau.
    “Dua talud juga mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor,” sebut dia.
    Ada pun dampak kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Ambon itu masih bisa bertambah karena data yang dimiliki BPBD Kota Ambon saat ini masih bersifat sementara.
    “Untuk dampak kerusakan ini masih data sementara ya,” ujar dia.
    Ada pun saat musibah terjadi, petugas BPBD Kota Ambon langsung turun ke sejumlah titik banjir dan longsor untuk melakukan aksi tanggap darurat.
    “Tim kita langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan juga membantu warga yang tertimpa bencana,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPRD Bandung Barat Anggarkan Tablet Rp 1 Miliar, Dedi Mulyadi: Kami Cek Urgen atau Tidak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Juni 2025

    DPRD Bandung Barat Anggarkan Tablet Rp 1 Miliar, Dedi Mulyadi: Kami Cek Urgen atau Tidak Bandung 22 Juni 2025

    DPRD Bandung Barat Anggarkan Tablet Rp 1 Miliar, Dedi Mulyadi: Kami Cek Urgen atau Tidak
    Editor
    KOMPAS.com

    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    menanggapi kritikan publik atas rencana pengadaan tablet senilai hampir Rp 1 miliar untuk anggota DPRD
    Kabupaten Bandung Barat
    (
    KBB
    ).
    Menurut dia, setiap belanja daerah, termasuk perangkat elektronik bagi wakil rakyat, harus dilandasi urgensi yang jelas bagi kepentingan masyarakat.
    “Yang untuk anggota dewan KBB itu ya? Ya nanti akan kami lihat dulu apakah itu menjadi sesuatu yang sangat urgen atau tidak, nanti akan kami cek seperti apa,” ujar Dedi saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cimahi, Sabtu (21/6/2025).
    Di tengah ketidakstabilan kondisi sosial-ekonomi masyarakat, Dedi Mulyadi mengingatkan agar anggaran difokuskan pada program yang berdampak langsung kepada warga.
    Ia menegaskan, kepala daerah harus cermat menyusun prioritas belanja, jangan sampai kebutuhan birokrasi menenggelamkan kepentingan publik.
    “Sebaiknya, saya sarankan buat bupati wali kota untuk membuat anggaran yang efektif buat daerahnya, memberikan manfaat buat masyarakatnya,” tambah Dedi.
    Prinsip efisiensi sejatinya bukan sekadar memangkas pengeluaran, tetapi menghemat anggaran tanpa mengorbankan pelayanan dasar bagi masyarakat.
    Sebelumnya,
    DPRD KBB
    mengklaim pembelian tablet akan mengurangi biaya fotokopi dokumen fisik yang selama ini bisa mencapai Rp 50 juta per anggota dewan.
    “Ini kan tujuannya juga buat efisiensi juga, kami biasanya harus fotokopi sekian banyak berkas, ya mungkin bisa sampai Rp 50 juta buat setiap anggota dewan,” kata Ketua DPRD KBB Muhammad Mahdi.
    Mahdi menambahkan, spesifikasi tablet dipilih tinggi agar awet dan tercatat sebagai inventaris negara.
    “Kami minta speknya itu jangan rendah, misalnya hardisk 128 GB itu kecil, sama dengan tahun 2019. Minimal ya di 512 GB atau mungkin 1 terabyte, itu juga kan nantinya jadi inventaris,” tuturnya.
    (Penulis Kontributor Bandung Barat Kompas.com: Bagus Puji Panuntun)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Farhan Desak Pemerintah Aktifkan Lagi Bandara Husein: 4 Juta Pengunjung Setahun, Masa Enggak Mau Dibalikin?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Juni 2025

    Farhan Desak Pemerintah Aktifkan Lagi Bandara Husein: 4 Juta Pengunjung Setahun, Masa Enggak Mau Dibalikin? Bandung 22 Juni 2025

    Farhan Desak Pemerintah Aktifkan Lagi Bandara Husein: 4 Juta Pengunjung Setahun, Masa Enggak Mau Dibalikin?
    Editor
    KOMPAS.com
    – Wali Kota
    Bandung
    ,
    Muhammad Farhan
    , menyerukan agar pemerintah pusat segera mengaktifkan kembali operasional
    Bandara Husein Sastranegara
    .
    Ia menilai penutupan bandara tersebut telah menyebabkan anjloknya kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, yang berdampak langsung pada sektor ekonomi dan pariwisata.
    “Kami hanya ingin mengembalikan seperti kami bisa aktivasi tahun 2019. Empat juta penumpang setiap tahun, sekarang semua ke Halim. Yang untung Jakarta, Jawa Barat enggak dapat apa-apa. Itu logika paling gampang,” ujar Farhan di Kantor DKPP Kota Bandung, Jalan Arjuna, Jumat (20/6/2025).
    Farhan menjelaskan, mayoritas wisatawan domestik yang datang ke Bandung berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Bali, Medan, Ujung Pandang, Balikpapan, dan Palembang.
    Selain itu, wisatawan mancanegara dari negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura juga memberi kontribusi signifikan.
    “Dari data penerbangan,
    inland
    (kunjungan dari dalam Pulau Jawa) itu di bawah satu persen. Surabaya hanya satu persen, Yogya nol persen, Semarang nol persen, Solo nol persen, karena sudah terkoneksi dengan jalan tol. Jadi, bayangkan, empat juta pengunjung setahun. Yuk balikin yuk, masa enggak mau dibalikin,” tuturnya.
    Terkait aspek teknis, Farhan menegaskan bahwa Bandara Husein Sastranegara memang tidak perlu melayani pesawat berbadan lebar, tetapi tetap ideal untuk pesawat jenis menengah.
    “Kalau untuk berbadan lebar memang tidak memungkinkan. Jadi, pesawat A330, 777, 380, lupakan, tidak perlu ke Bandung. Namun, kalau untuk 737, untuk ATR, untuk 320, sangat terbuka. Itu sangat memungkinkan,” katanya.
    Usulan pengaktifan kembali Bandara Husein, lanjut Farhan, telah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    Namun, hingga kini, keputusan akhir masih menunggu restu dari pemerintah pusat.
    “Pemprov Jawa Barat mengatakan bahwa menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” ucap Farhan.
    “Jadi, sekarang,
    mangga
    , pemerintah pusat, kami sedang menunggu. Mudah-mudahan bisa aktif kembali. Memang enggak bisa langsung, tetapi pelan-pelan,” katanya.
    (Penulis Kontributor Bandung Kompas.com: Putra Prima Perdana)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon Regional 22 Juni 2025

    Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Seorang warga di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon tewas terimpa material longsor saat hujan deras dan angin kencang melanda Kota Ambon, Sabtu malam (21/6/2025).
    Korban yang belum diketahui identitasnya itu mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia saat material longsor menimpa sebuah rumah di kawasan Kudamati Gonga, Kecamatan Nusaniwe, tempat korban berteduh.
    “Saya sudah turun ke lokasi dan memang benar korban sudah meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu kepada
    Kompas.com
    saat dikonfirmasi.
    Vita menyebut, korban adalah warga kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe. Vita telah mengecek identitas korban di Lurah Kudamati, namun karena korban bukan warga setempat, sehingga belum bisa didentifikasi.
    “Untuk data lengkap, namanya, umur, semuanya saya belum dapat karena belum dapat dari Lurah Kudamati, karena memang yang bersangkutan itu bukan domisili di situ, cuma sementara kejadiannya di Kelurahan Kudamati. Nanti kalau sudah ada, saya infokan,” ungkap dia.
    Ada pun warga di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui peristiwa itu langsung berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan rumah yang ambruk.
    Aksi warga mengevakuasi korban saat hujan lebat dari rumah yang ambruk ikut direkam dan Lalu tersebut di jejaring media sosial.
    Selain satu korban tewas,
    cuaca ekstrem
    yang terjadi di Kota Ambon juga menyebabkan seorang bocah perempuan di Desa Hative Kecil, Kecamatan Sirimau mengalami luka-luka.
    “Seorang anak kecil di Hative Kecil juga terluka akibat dampak dari cuaca ekstrem hari ini,” kata Vita.
    Sebelumnya diberitakan, hujan deras disertai cuaca buruk melanda wilayah Kota Ambon, Maluku sepanjang Sabtu.
    Dampak dari cuaca ekstrem tersebut menyebabkan terjadi banjir dan tanah longsor di lima kecamatan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.
    Musibah itu menyebabkan ratusan rumah warga terendam dan puluhan rumah lainnya rusak. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.