Author: Kompas.com

  • 1
                    
                        AS Bom Situs Nuklir Iran, Rusia-China-Korut Diprediksi Akan Bereaksi
                        Nasional

    1 AS Bom Situs Nuklir Iran, Rusia-China-Korut Diprediksi Akan Bereaksi Nasional

    AS Bom Situs Nuklir Iran, Rusia-China-Korut Diprediksi Akan Bereaksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Parahyangan,
    Kishino Bawono
    , menyebut bahwa
    Rusia
    ,
    China
    , dan Korea Utara (Korut) tak akan tinggal diam usai serangan
    Amerika Serikat
    (
    AS
    ) ke
    Iran
    .
    AS diketahui melancarkan serangan langsung ke tiga
    situs nuklir Iran
    , yakni
    Fordow
    , Natanz, dan Esfahan, hari ini, Minggu (22/6/2025).
    “Kalau dilihat geopolitiknya, kemungkinan mereka akan merespons,” kata Kishino dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu.
    Meski demikian, Kishino yakin ketiga negara yang juga memiliki senjata nuklir tersebut masih ingin penyelesaian secara damai.
    Menurutnya, ketiga negara tersebut ingin kekuatan dan posisi AS dilemahkan sehingga menarik diri dari perang. 
    Meski begitu, tidak diketahui apa yang dilakukan Rusia, China dan Korut di belakang.
    “Namun, saya masih percaya bahwa tiga pihak besar ini masih mengupayakan cara damai,” tuturnya.
    Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
    Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.
    “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
    Namun, pemerintah Iran menyatakan bahwa kerusakan tersebut tidak fatal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Pengamat Sebut Iran Perlu Waktu untuk Luncurkan Serangan Balasan ke AS
                        Nasional

    3 Pengamat Sebut Iran Perlu Waktu untuk Luncurkan Serangan Balasan ke AS Nasional

    Pengamat Sebut Iran Perlu Waktu untuk Luncurkan Serangan Balasan ke AS
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Parahyangan,
    Kishino Bawono
    , menyebut bahwa
    Iran
    membutuhkan waktu untuk melancarkan serangan balasan ke
    Amerika Serikat
    (
    AS
    ).
    AS mengklaim telah mengebom tiga
    situs nuklir
    Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan, hari ini, Minggu (22/6/2025).
    Menurut Kishino, Iran tidak akan langsung membalas gempuran AS dalam beberapa jam setelah situs nuklir mereka diserang.
    “Serangannya tidak akan instan, retaliasinya tidak akan (sekarang) ini. Sekarang diserang maka balasan mereka tidak akan muncul sejam, dua jam, atau seharian. Mungkin akan butuh waktu untuk sampai pada akhirnya mereka akan membalas,” ujar Kishino dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (22/6/2025).
    Kishino mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana kondisi kekuatan Iran saat ini. Namun, menurutnya, Iran akan berupaya melancarkan serangan balasan.

    Pride
    (kebanggaan) mereka adalah dari kemampuan untuk membalas,” tutur Kishino.
    Selain itu, menurutnya, Iran tidak mungkin akan tinggal diam karena beberapa waktu mendatang akan digelar perundingan.
    Iran membutuhkan posisi politik dan militer yang setara dengan
    Israel
    . Sementara, saat ini mereka berada di bawah karena serangan AS.
    “Mereka harus membalas karena apa, untuk pada akhirnya jika mereka mau ke meja perundingan,” ujar Kishino.
    Sebelumnya, Presiden AS,
    Donald Trump
    , mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
    Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran. “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
    Namun, pemerintah Iran menyatakan bahwa kerusakan tersebut tidak fatal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 97 WNI Dievakuasi dari Iran, Kini Aman di Azerbaijan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    97 WNI Dievakuasi dari Iran, Kini Aman di Azerbaijan Nasional 22 Juni 2025

    97 WNI Dievakuasi dari Iran, Kini Aman di Azerbaijan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI,
    Judha Nugraha
    , memastikan proses evakuasi terhadap WNI dari
    Iran
    telah berlangsung aman.
    Hal ini disampaikan Judha merespons serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir utama di Iran.
    “Untuk evakuasi 97 WNI sudah aman di Baku (
    Azerbaijan
    ). Kita terus monitor,” ujar Judha, Minggu (22/6/2025).
    Judha mengatakan, Kemenlu terus melakukan penilaian situasi terkini pasca serangan Amerika Serikat ke Iran.
    “Kita terus
    assess
    situasi pasca
    serangan AS
    ke Iran,” ucapnya.
    Menurut Judha, proses pemulangan WNI akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama direncanakan menggunakan pesawat komersial pada Senin, 23 Juni 2025.
    “Rencana diterbangkan tahap pertama dengan pesawat komersial pada Senin, 23 Juni dan tiba di Jakarta 24 Juni,” imbuhnya.
    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan bahwa pasukan militer negaranya telah menjatuhkan bom di tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).
    Serangan AS
    kepada Iran menandai berakhirnya periode pertimbangan selama seminggu mengenai bergabungnya AS ke konflik Timur Tengah antara Iran dan Israel.
    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran,” tulis Trump di Truth Social.
    Presiden AS itu mengatakan sejumlah muatan bom bahkan telah dijatuhkan di situs nuklir Iran, Fordow.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Daerah Tetap Pakai Seragam Komcad Selama Retreat di IPDN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Kepala Daerah Tetap Pakai Seragam Komcad Selama Retreat di IPDN Nasional 22 Juni 2025

    Kepala Daerah Tetap Pakai Seragam Komcad Selama Retreat di IPDN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (
    Kemendagri
    )
    Tomsi Tohir
    menegaskan bahwa para kepala daerah yang mengikuti program
    retreat
    akan tetap menggunakan seragam Komponen Cadangan (
    Komcad
    ) selama kegiatan berlangsung.
    Adapun kegiatan retreat gelombang II yang digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (
    IPDN
    ), Jatinangor, Jawa Barat, dengan peserta 86 kepala daerah ini berlangsung pada 22-26 Juni 2025.
    Tomsi menjelaskan, seragam loreng IPDN hanya digunakan saat keberangkatan dari Kemendagri.
    Sesampainya di IPDN, kegiatan sehari-hari akan menggunakan
    seragam Komcad
    yang berwarna hijau.
    “Iya yang hijau, ini karena dia di IPDN (berangkat) bajunya lorengnya IPDN, nanti sampai sana sehari-hari pakai seragamnya Komcad yang hijau kaya kemarin (gelombang I) sama, enggak ada bedanya,” ujar Tomsi saat ditemui di Kantor Kemendagri, Minggu (22/6/2025).
    Dia menambahkan bahwa kegiatan retreat tersebut merupakan lanjutan dari program sebelumnya, dengan penyesuaian dan penyempurnaan di beberapa aspek.
    “Mulai dari mata pelajarannya juga (sama), kemudian beberapa ditambahkan saja, disempurnakan saja,” kata Tomsi.
    Sebelum berangkat, sebanyak 86 peserta retreat mengikuti apel penyambutan yang disampaikan oleh Tomsi Tohir di Plaza Kemendagri, Minggu pagi.
    Adapun peserta yang akan hadir terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, tiga walikota, dan wakil walikota, 38 bupati, serta 37 wakil bupati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Mandalika Racing Series 2025, Komitmen Dukung Pebalap Muda Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Pertamina Mandalika Racing Series 2025, Komitmen Dukung Pebalap Muda Indonesia Nasional 22 Juni 2025

    Pertamina Mandalika Racing Series 2025, Komitmen Dukung Pebalap Muda Indonesia
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT
    Pertamina
    (Persero) berkomitmen mendukung kemajuan dunia otomotif nasional. Dukungan tersebut diwujudkan Pertamina melalui gelaran
    Pertamina Mandalika Racing Series 2025
    yang kini memasuki putaran kedua.
    Ajang tersebut digelar di Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai Jumat (20/6/2025) hingga Minggu (22/6/2025).
    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, Pertamina Mandalika Racing Series 2025 merupakan bentuk dukungan terhadap pebalap muda berprestasi sekaligus bagian dari komitmen Pertamina dalam pengembangan otomotif Indonesia.
    Melalui program pendampingan berkelanjutan bagi pembalap muda, Pertamina meyakini investasi terhadap talenta muda menjadi kunci membangun masa depan olahraga balap nasional.
    “Pertamina mendukung pembangunan talenta sumber daya manusia (SDM), termasuk di bidang olahraga balap. Kami melihat potensi luar biasa pada para pembalap muda Indonesia. Dengan pembinaan yang tepat mereka bisa menjadi kebanggaan tanah air di level internasional,” ujar Fadjar dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (22/6/2025).
    Fadjar berharap, dukungan berupa pendampingan dan pelatihan teknis dari Pertamina dapat dimanfaatkan optimal oleh para pembalap muda untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan nasional hingga internasional.
    “Dengan dukungan yang konsisten, kami yakin Indonesia dapat melahirkan juara-juara baru yang mampu bersaing dengan pebalap dunia. Bahkan, pebalap muda berprestasi Tanah Air juga berkesempatan mengikuti pelatihan VR46 Riders Academy, di Tavullia, Italia,” kata Fadjar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sengketa Kepemilikan Pulau Bermunculan, Mana Saja?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Sengketa Kepemilikan Pulau Bermunculan, Mana Saja? Nasional 22 Juni 2025

    Sengketa Kepemilikan Pulau Bermunculan, Mana Saja?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Sengketa
    antar-pemerintah daerah (Pemda) atas kepemilikan
    pulau
    terus bermunculan. Hal ini terjadi usai terjadi polemik soal kepemilikan empat pulau antara Provinsi Aceh-Sumatra Utara (Sumut).
    Keduanya memperebutkan
    Pulau
    Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang.
    Persoalan timbul setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebutkan bahwa empat pulau tersebut masuk dalam wilayah Sumut. Alasannya, secara geografis pulau-pulau itu lebih dekat dengan Sumut.
    “Nah, dari rapat tingkat pusat itu, melihat letak geografisnya, itu ada di wilayah Sumatera Utara, berdasarkan batas darat yang sudah disepakati oleh empat pemda, Aceh maupun Sumatera Utara,” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Rabu (10/6/2025).
    Persoalan kepemilikan empat pulau ini kemudian meruncing. Pemda Aceh dan warga Aceh tidak terima dengan Keputusan Mendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang ditetapkan pada 25 April 2025.
    Tidak hanya itu, Wakil Presiden RI Ke-10 Jusuf Kalla bahkan angkat bicara. Ia mengingatkan bahwa empat pulau itu merupakan harga diri warga Aceh.
    Perselisihan ini akhirnya diambil alih oleh Presiden Prabowo Subianto. Mantan Jenderal Kopassus itu memutuskan bahwa empat pulau tersebut milik Aceh.
    “Berdasarkan laporan dari Kemendagri, berdasarkan dokumen-dokumen, data-data pendukung, kemudian tadi Bapak Presiden memutuskan bahwa pemerintah berlandaskan pada dasar-dasar dokumen yang telah dimiliki pemerintah telah mengambil keputusan bahwa keempat pulau, yaitu Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek, secara administratif berdasarkan dokumen yang dimiliki pemerintah adalah masuk ke wilayah administratif wilayah Aceh,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
    Usai polemik empat pulau Aceh-Sumut, muncul selisih kepemilikan 13 pulau Trenggalek-Tulungagung.
    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek juga merasa keberatan dengan Keputusan Mendagri yang menyatakan bahwa 13 pulau itu milik Pemda Tulungagung.
    Dalam Rencana Tata Ruang (RTRW) Kabupaten Trenggalek dan RTRW Provinsi Jawa Timur telah disebutkan bahwa 13 pulau itu masuk dalam wilayah administrasi Trenggalek.
    Pemprov Jawa Timur kemudian memfasilitasi pertemuan Pemkab Trenggalek dan Tulungagung untuk duduk bersama.
    Namun, perasaan itu masih buntu. Kedua pihak masih bersikeras memiliki hak kelola atas 13 pulau tersebut.
    “Sudah ditetapkan oleh Kepmendagri, artinya masih masuk wilayah Tulungagung. Kami akan bersurat lagi, meminta agar dilakukan kajian ulang,” kata Sekda Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto, Senin (16/6/2025).
    Perselisihan juga muncul di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dengan Kepulauan Riau (Kepri) menyangkut kepemilikan
    Pulau Tujuh
    .
    Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, bahkan membentuk Tim Khusus Pulau Tujuh yang akan memperjuangkan untuk mengembalikan empat pulau ke Babel.
    Mereka mempersoalkan Keputusan Mendagri Nomor 050/145/2022 dan 100.1.1.6117/2022 tentang Kode Wilayah Administratif dan Data Pulau.
    Staf Khusus Gubernur Babel, Kemas Akhmad Tajuddin, mengatakan bahwa tim tersebut akan menempuh jalur hukum dan administratif, termasuk menyurati Mendagri agar merevisi keputusannya.
    Jika tidak ditanggapi, Pemda Babel akan mengajukan judicial review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
    “Kita juga akan melakukan langkah hukum lainnya dengan mengajukan gugatan judicial review atas adanya konflik dua undang-undang yang saling bertentangan,” di Pangkalpinang, Sabtu (21/6/2025), dilansir dari Antara.
    Menurut Kemas, pihaknya telah melakukan dialog dengan Pemda Kepri secara langsung maupun di bawah mediasi Kemendagri. Namun, kedua pihak tidak kunjung sepakat.
    “Pada 2022 terbit Keputusan Mendagri yang memasukkan Pulau Tujuh ke Kepulauan Riau. Kami telah menyampaikan surat keberatan ke Kemendagri, namun tidak pernah ditanggapi,” ujar Kemas.
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya tengah mempelajari soal polemik 13 pulau di Trenggalek, Jawa Timur, yang diklaim masuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
    Dia mengatakan bahwa Kemendagri akan berhati-hati dalam menangani kasus tersebut.
    “Yang pasti belajar dari
    sengketa
    4 pulau di Aceh, tentu kami hati-hati,” kata Bima, di BPSDM, Kemendagri, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
     
    Bima memastikan, Kemendagri tentu tidak hanya akan mendalami letak geografis 13 pulau itu tapi juga soal historisnya. 
    “Tidak saja soal data geografis, tapi historis dan kesepakatan-kesepakatan masa lalu penting sedang ditelusuri. Kami berhati-hati sekali,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HUT ke-498 Jakarta, Kualitas Udaranya Tidak Sehat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Juni 2025

    HUT ke-498 Jakarta, Kualitas Udaranya Tidak Sehat Megapolitan 22 Juni 2025

    HUT ke-498 Jakarta, Kualitas Udaranya Tidak Sehat
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Berdasarkan data terbaru dari IQAir pada Minggu (22/6/2025),
    Jakarta
    tercatat memiliki Indeks
    Kualitas Udara
    (
    AQI
    ) sebesar 164, yang termasuk dalam kategori “Tidak Sehat”.
    Kualitas udara
    yang tidak sehat ini menunjukkan adanya risiko bagi
    kesehatan
    masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan penderita penyakit pernapasan.
    Berikut adalah daftar
    kualitas udara
    di kota-kota terdekat di Indonesia pada hari yang sama:
    Kategori dan dampak kualitas udara dijelaskan sebagai berikut:
    IQAir merekomendasikan agar warga Jakarta yang berada dalam kategori sensitif untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, membatasi waktu di luar, menutup jendela, dan menggunakan penyaring udara untuk mengurangi risiko kesehatan akibat paparan polusi.
    Sumber:
    https://www.iqair.com/id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Pilu Anak Penjual Risol Disiksa karena Dagangan Sepi, Kenapa Ibu Tak Ditangkap?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Juni 2025

    Kisah Pilu Anak Penjual Risol Disiksa karena Dagangan Sepi, Kenapa Ibu Tak Ditangkap? Megapolitan 22 Juni 2025

    Kisah Pilu Anak Penjual Risol Disiksa karena Dagangan Sepi, Kenapa Ibu Tak Ditangkap?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kisah tragis menimpa seorang
    anak berkebutuhan khusus
    (ABK) berinisial N (13), warga Serua, Kecamatan
    Ciputat
    , Kota
    Tangerang Selatan
    .
    Ia diduga dianiaya oleh ibunya sendiri, LH (46), lantaran hasil penjualan risol yang dianggap mengecewakan. Kisah N menjadi perhatian publik setelah video dirinya viral di media sosial.
    Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @abizarajadeh, N berjalan tertatih sambil membawa keranjang merah berisi risol dagangannya.
    Video
    ibu aniaya anak
    itu mendorong kepolisian turun tangan. Petugas mendatangi kediaman korban untuk memastikan kondisi sebenarnya.
    Meski telah mengakui perbuatannya, LH tidak ditahan oleh polisi.
    Kapolsek Ciputat Timur Komisaris Bambang Askar Sodiq menyatakan, polisi mengedepankan pendekatan preemtif dalam penanganan kasus ini.
    “Preemtif lebih utama daripada penindakan,” ucap Bambang saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Jumat (20/6/2025).
    Menurut dia, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya bersama UPTD PPA Kelurahan Serua akan mengupayakan mediasi dalam kasus ini.
    “Pihak kami, Kepala Unit 2 Reskrim Polsek Ciputat Timur juga bakal melaksanakan kegiatan pendampingan (saat) mediasi (berlangsung),” tambahnya.
    Upaya mediasi pun telah dijadwalkan. Namun, proses tersebut gagal dilaksanakan lantaran keluarga tidak berada di rumah saat petugas datang.
    “Belum terjadi mediasi, mengingat korban dan keluarga tidak ada di rumah dan rumah saat itu dalam keadaan terkunci,” kata Bambang saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (21/6/2025).
    Meski demikian, kepolisian tetap akan mendampingi proses mediasi lanjutan bersama unit-unit terkait. Mediasi ini dilakukan dalam konteks tindak pidana kekerasan terhadap anak oleh orang tua kandung.
    Adapun penganiayaan terjadi pada Selasa malam (17/6/2025). Saat itu, N baru pulang dari berjualan risol. LH mengaku marah karena dagangan anaknya tidak banyak terjual.
    “Awal mula kejadian pada saat N pulang berdagang dan dagangannya kurang begitu laku dan membawa uang sedikit lalu dimarahi dan dipukul dengan kayu oleh ibu korban,” kata Bambang.
    LH diketahui merupakan orang tua tunggal dari dua anak laki-laki. Anak pertamanya telah bekerja, sedangkan N adalah anak kedua yang membantu berjualan makanan keliling.
    Menurut Bambang, ini bukan kali pertama dugaan kekerasan oleh LH terdengar oleh warga sekitar.
    Ketua RT setempat bahkan pernah melaporkan hal ini ke Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polsek Ciputat Timur dan Dinas Sosial.
    “Ketua RT 01/015 di Kelurahan Serua sudah pernah melaporkan kejadian tersebut ke anggota Binmas Polsek Ciputat Timur dan Dinas Sosial,” ujar Bambang.
    Karakter LH dikenal keras dan sering melampiaskan kemarahan kepada anak-anaknya.
    Namun hingga kini, belum ada tindakan hukum lebih lanjut terhadap LH, yang masih tinggal satu rumah dengan anak-anaknya.
    Sesaat video viral, polisi juga mendatangi kediaman korban. Mereka datang pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB.
    Selama di lokasi, polisi memberikan imbauan tegas kepada LH untuk tidak lagi menggunakan kekerasan dalam mendidik anak.
    (Penulis: Intan Afdi Rafni, Muhammad Daffa Aldiansyah)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Bayar Pajak, Petugas Gabungan Tindak 10 Reklame di Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Juni 2025

    Tak Bayar Pajak, Petugas Gabungan Tindak 10 Reklame di Bangkalan Surabaya 22 Juni 2025

    Tak Bayar Pajak, Petugas Gabungan Tindak 10 Reklame di Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com

    Petugas gabungan
    dari Bappenda, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta Satpol PP
    Bangkalan
    melakukan
    penertiban reklame
    di sejumlah titik di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
    Tindakan itu dilakukan setelah petugas mendapati pemilik usaha tidak membayar pajak atas reklame tersebut.
    Sekretaris Satpol PP Bangkalan, Moh Hasbullah, mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan pihak Bappenda Bangkalan, terdapat sejumlah papan reklame tak berizin dan tidak membayar pajak.
    “Penertiban dilakukan di Jalan KH Moch Kholil, Jalan Pemuda Kaffa, dan Jalan Soekarno Hatta,” ungkapnya, Sabtu (21/6/2025) kemarin.
    Setidaknya, terdapat 10 papan reklame yang tersebar di sejumlah lokasi tersebut, mulai dari reklame neon box hingga papan reklame sejumlah produk.
    “Totalnya ada 10 reklame yang kami tempel stiker ‘tidak bayar pajak’. Itu tersebar di sejumlah titik,” kata dia.
    Selain itu, terdapat satu swalayan dan satu toko yang mendapat teguran dari petugas karena tidak melakukan pembayaran
    pajak reklame
    serupa. “Untuk yang mendapatkan teguran persuasif ada dua tempat,” imbuh dia.
    Selanjutnya, pihak pemilik usaha diminta untuk segera melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah setempat, sehingga stiker peringatan bisa dilepas dari papan reklame.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Kasus Dugaan Gratifikasi Diselidiki KPK, Sekjen MPR: Itu Perkara Lama
                        Nasional

    10 Kasus Dugaan Gratifikasi Diselidiki KPK, Sekjen MPR: Itu Perkara Lama Nasional

    Kasus Dugaan Gratifikasi Diselidiki KPK, Sekjen MPR: Itu Perkara Lama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Jenderal (Sekjen)
    MPR
    RI,
    Siti Fauziah
    menanggapi
    dugaan korupsi
    pemberian
    gratifikasi
    yang menyeret institusi MPR.
    Siti menegaskan bahwa kasus yang tengah diusut
    Komisi Pemberantasan Korupsi
    (
    KPK
    ) itu merupakan perkara lama yang terjadi pada rentang waktu 2019-2021.
    Dia juga memastikan tidak ada keterlibatan unsur pimpinan MPR, baik yang lama maupun yang saat ini menjabat.
    Selain itu, menurut Siti, kasus tersebut merupakan kelanjutan dari proses penyelidikan sebelumnya yang saat ini naik menjadi penyidikan.
    “Perlu kami tegaskan bahwa kasus tersebut merupakan perkara lama yang terjadi pada masa 2019 sampai dengan 2021,” kata Siti Fauziah dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (22/6/2025).
    “Dalam hal ini, tidak ada keterlibatan pimpinan MPR RI, karena perkara tersebut merupakan tanggung jawab administratif dan teknis dari sekretariat, dalam hal ini Sekretaris Jenderal MPR RI pada masa itu, yaitu Bapak Dr. Ma’ruf Cahyono, SH, MH,” lanjutnya.
    Dia mengatakan, seluruh proses yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi itu telah dan akan sepenuhnya diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
    “MPR RI menghormati proses hukum yang berjalan dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk menindaklanjuti sesuai kewenangan dan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.
    Siti mengatakan, penegasan ini disampaikan untuk meluruskan pemberitaan dan opini publik yang beredar.
    Dia juga memastikan bahwa institusi MPR RI tetap berkomitmen menjaga integritas dan transparansi dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan.
    “Sekali lagi kami sampaikan, tidak ada keterlibatan pimpinan MPR, baik yang saat ini menjabat maupun pimpinan pada periode sebelumnya. Fokus perkara ini berada pada ranah administratif sekretariat jenderal pada masa itu,” tuturnya.
    Siti menegaskan bahwa MPR RI berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mengusut dugaan penerimaan gratifikasi terkait pengadaan di MPR RI.
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo membenarkan hal tersebut.
    Dia mengatakan, kasus tersebut masuk dalam tahap penyidikan baru. “Benar, ada penyidikan baru (di MPR RI),” kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat (20/6/2025).
    Meski demikian, Budi belum mengungkapkan tersangka dan penahanannya dalam perkara tersebut.
    Budi juga belum mengungkapkan upaya paksa KPK dalam perkara itu, seperti penggeledahan dan penyitaan barang bukti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.