Author: Kompas.com

  • 3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

    3 Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya Nasional

    Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com –
    Gubernur Bali,
    Wayan Koster
    , mengaku terkejut dengan aturan makan siang di Menza Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat.
    Saat hari pertama makan siang bersama para praja, Koster bersama 85 kepala daerah lainnya tidak memahami bunyi lonceng tanda makan siang dimulai.
    “Oh, waktu ketok pertama, rupanya itu tanda mulai makan,” ujar Koster saat ditemui di
    IPDN Jatinangor
    , Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
    Setelah ketukan pertama, sebuah lagu diputar tanda durasi makan siang mulai berjalan.
    Lagu kedua kemudian diputar lagi, namun Koster dan beberapa kepala daerah lainnya tidak memahami bahwa waktu makan siang mereka sudah mepet.
    “Sudah itu ketok (lonceng) kedua belum selesai makannya. Haha,” kata Koster.
    Dia mengatakan, kejadian hari pertama itu tidak akan terjadi pada hari ini.
    Beberapa kepala daerah yang berada di belakang Koster juga berteriak, “Harus kompak” saat makan siang nanti.
    “Hari ini harus tepat, dan harus kompak,” tandasnya.
    Momen ketidaktahuan para kepala daerah terkait tradisi makan siang di Menza IPDN ini juga diceritakan oleh Wamendagri
    Bima Arya Sugiharto
    .
    Bima mengatakan, ada banyak kepala daerah yang tidak menghabiskan makanannya lantaran tidak tahu arti dari lagu yang diputar saat makan siang berlangsung.
    “Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” ucap Bima, Minggu (22/6/2025).
    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bima mengatakan para kepala daerah diberikan pembekalan tata tertib oleh Rektor IPDN Halilul Khairi.
    Adapun
    retreat
    gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
    Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
    Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, karena ibunya meninggal dunia.
    Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

    Retret di IPDN, I Wayan Koster Kaget dengan Beberapa Aturan, Apa Saja? Bandung 23 Juni 2025

    Retret di IPDN, I Wayan Koster Kaget dengan Beberapa Aturan, Apa Saja?
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com

    Gubernur Bali
    ,
    I Wayan Koster
    , yang hadir dalam kegiatan
    retret gelombang kedua
    di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten
    Sumedang
    ,
    Jawa Barat
    , harus menyesuaikan diri dengan berbagai aturan dan tata tertib kampus tersebut.
    Koster menyampaikan, salah satu aturan yang harus diikuti adalah lampu di ruangan wisma tempatnya beristirahat dengan kepala daerah lainnya harus dimatikan pukul 22.00 WIB.
    Meskipun tidak terdapat pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di wisma, ia menilai hal tersebut bukan masalah karena udara di sekitar Kampus
    IPDN Jatinangor
    sejuk, sehingga membuat peserta nyaman beristirahat.
    “Jam 10 malam sudah dimatikan lampu. Nyaman, udaranya dingin, dan sangat nyaman,” kata Koster seusai mengikuti kegiatan senam pagi di lapangan Parade IPDN pada Senin (23/6/2025).
    Koster juga mengaku terkejut dengan tata tertib makan siang yang diterapkan.
    Para kepala daerah hanya diberi waktu singkat untuk menghabiskan makanan saat makan bersama para praja di Gedung Menza.
    Meski demikian, ia dan peserta lainnya sangat menikmati menu yang disajikan.
    Ia yakin, pada hari kedua ini, dirinya sudah terbiasa dengan aturan makan tersebut.
    “(Makanan) Cukup memenuhi standar. Waktu ketok pertama itu tandanya mulai makan. Udah itu ketok kedua belum selesai makannya. Hari ini harus tepat dan harus kompak,” ungkap Koster.
    Ia menambahkan bahwa kegiatan senam pagi bersama para praja sangat menyenangkan.
    Kegiatan ini dianggapnya penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan menciptakan suasana yang lebih segar bagi para peserta.
    “Bagus buat melemaskan badan. Selama ini duduk saja di kantor,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa sejumlah menteri diagendakan untuk memberikan materi kepada para peserta retret gelombang kedua di lantai 3 Gedung Baru.
    Ia menekankan bahwa materi yang akan disampaikan sebagian besar sama dengan retret gelombang pertama yang dilaksanakan di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
    “Nggak ada bedanya. Bedanya hanya lebih kepada lebih sedikit dan lokasi di sini. Materinya hampir semua sama. Malah di sini agak ditambahkan masukan-masukan dari kepala daerah terkait program prioritas,” kata Bima pada Minggu (22/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Juni 2025

    40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya Bandung 23 Juni 2025

    40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya
    Editor
     
    CIMAHI, KOMPAS.com
    – Warga
    Kampung Adat Cireundeu
    di Kota
    Cimahi
    ,
    Jawa Barat
    , mengeluhkan kondisi 40 hektare tanahnya yang terancam perubahan lingkungan ke Gubernur Jabar
    Dedi Mulyadi
    .
    Keluhan itu disampaikan warga saat kunjungan Dedi ke Kampung Adat
    Cireundeu
    .

    Dalam video yang diposting Dedi Mulyadi di akun Instagram @dedimulyadi71, mantan Bupati Purwakarta ini mengobrol tentang singkong di Cireundeu.
    Sebab warga di sana mempertahankan nilai budaya, salah satunya dengan mengonsumsi
    beras singkong
    (
    rasi
    ).

    Jadi tuangnya sampeu, teu nuang sangu? Aya sabaraha KK
    ? Jadi warga sini makannya singkong, ga makan beras? Ada berapa KK?” tanya Dedi kepada salah satu warga.
    “Ada 60 KK, sekitar 1.000 orang,” jawab salah satu warga, Abah Asep.
    Asep lalu bercerita sudah sejak lama warga di Kampung Cireundeu mengonsumsi singkong. Untuk menutupi kebutuhan pokok tersebut mereka memanfaatkan lahan seluas 40 hektare untuk ditanami singkong.
    Dalam setahun, singkong tersebut hanya berbuah sekali. Untuk itu, tidak ada panen raya di kampung adat tersebut.
    “Jadi setiap hari ada yang nanam, nyangkul, dan memanen. Warga bisa saja mengambil singkong dari tanah tetangganya. Jadinya, saling mengisi,” tutur Abah Asep.
    Selain itu, tidak ada bahasa, warga satu membeli beras singkong ke tetangganya. Semua tanaman sampeu yang ada di kebun warga dikelola dengan bersama-sama untuk semua warga.
    Namun kini lingkungan sudah berubah. Untuk mempertahankannya membutuhkan perjuangan keras.

    Rariweuh
    , Pak. Lumayan untuk mempertahankannya,” tutur Abah Asep.
    Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi berjanji akan berbicara ke
    wali kota Cimahi
    .
    “Kita tetapkan saja sebagai
    cagar budaya
    , agar tidak terinvensi oleh yang lain,” tutur dia.
    Berita sebelumnya, warga Cireundeu sudah cukup lama berjuang mempertahankan tanahnya dari tekanan pembangunan sekitar dan ancaman alih fungsi lahan. Seperti massifnya pembangunan perumahan di lereng-lereng bukit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Juni 2025

    Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat Nasional 23 Juni 2025

    Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua pesawat
    Saudi Airlines
    mendapat
    ancaman bom
    . Pesawat yang membawa
    jemaah haji
    itu sempat berhenti di
    Bandara Kualanamu
    , Medan.
    Dua pesawat tersebut memiliki nomor penerbangan SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta dan SVA 5688 dengan rute Jeddah-Surabaya.
    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan baik. Berikut rangkuman kejadian dua ancaman bom dalam pesawat yang terjadi dalam waktu berdekatan itu:
    Pesawat Saudia Airlines SV-5276 mendapatkan ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB, Selasa (17/6/2025).
    “Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jemaah haji kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Faisa, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (17/6/2025), dikutip Antara.
    Lukman mengatakan, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar pukul 10.44 WIB.
    Pesawat diarahkan ke posisi parkir terisolasi (
    isolated parking position
    ).
    Kemudian, dilakukan evakuasi terhadap 442 penumpang jemaah haji yang langsung dilakukan setelah pendaratan selesai dilakukan dengan aman.
    Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan sementara, tidak ditemukan bom di pesawat Saudi Airlines.
    “Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom, Kodam, dan Paskas, saat ini posisi pesawat dinyatakan
    clear
    ,” ujar Whisnu dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa.
    Polisi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap barang bawaan di kabin maupun yang diangkut ke pesawat, dan sejauh ini tidak ditemukan benda mencurigakan.
    “(Meskipun begitu) Kami masih melakukan pendalaman terhadap barang bawaan dari para jemaah haji yang pulang dari Jeddah,” ujarnya.
    Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendapatkan ancaman bom melalui komunikasi suara lewat VPN radio telescope pada Sabtu (21/6/2025).
    Ancaman bom ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.
    Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia, dan disampaikan kepada pilot pesawat.
    Hingga, pesawat ini melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
    Pesawat mendarat dengan aman pukul 09.30 WIB.
    Seluruh 376 penumpang (196 laki-laki dan 180 perempuan) serta 11 kru langsung dievakuasi dan diamankan ke area steril untuk menjalani pemeriksaan dan prosedur keselamatan.
    Kristomei mengatakan, tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait telah melakukan penyisiran dan tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak.
    “Hingga pukul 17.15 WIB, seluruh proses penyisiran dan screening oleh tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait selesai dilaksanakan. Hasilnya, tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak,” kata Kristomei dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).
    Kristomei mengatakan, setelah dinyatakan aman, pesawat tersebut telah melanjutkan penerbangannya pada Minggu pagi.
    “Pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 04.19 WIB, pesawat Saudia SV 5688 telah melanjutkan penerbangan menuju Bandara Juanda Surabaya dalam kondisi aman. Ini merupakan hasil kerja cepat dan solid dari seluruh unsur pengamanan,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Juni 2025

    Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi Surabaya 23 Juni 2025

    Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Resepsi pernikahan
    Rizky Ridho
    dan Sendy Aulia Minggu (22/6/2025) malam di Grand Fullerton Ballroom, Surabaya berlangsung meriah.
    Ini merupakan acara puncak setelah pagi harinya, Rizky Ridho melangsungkan akad nikah di masjid Al Akbar, Surabaya.
    Tidak hanya rekan pemain dan mantan rekan pemain di Persebaya maupun Persija.
    Sejumlah rekan tim di
    Timnas Indonesia
    juga ikut hadir, termasuk
    Marselino Ferdinan
    dan
    Nadeo Argawinata
    .
    Keluarga besar Persebaya berbagai zaman, mulai di tingkat manajemen, tim pelatih, juga mantan pemain Persebaya larut dalam kebahagiaan ini.
    “Terima kasih atas kehadiran kolega, rekan, hingga keluarga. Kehadiran kalian jadi kebahagiaan bagi kami sekeluarga,” kata Rizky Ridho dalam sambutannya sebelum memulai acara.
    “Semoga dengan kehadiran semua kolega, bisa membawa kami menjalani bahtera rumah tangga dengan baik,” tambah pemain berusia 23 tahun tersebut.
    Semua tamu undangan larut dalam kebahagiaan, alunan musik yang dipandu Symphony Entertainment menjadikan suasana semakin meriah.
    Bahkan, Nadeo Argawinata sempat menyumbangkan lagu, mengajak Rizky Ridho dan istri ikut joget menjadikan suasana sangat meriah.
    Teman dekat Rizky Ridho, Koko Ari Araya yang hadir menyelipkan doa terbaik.
    “Ya semoga ke depannya menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah. Dan cepat dikasih momongan yang sholeh dan sholehah,” kata Koko Ari araya pada surya.co.id.
    Rekan yang lain, Rendi Irwan menaruh harapan sama.
    “Semoga Ridho dan Sendy menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah, bahagia selalu. Semoga dilimpahkan rezekinya,” kata Rendi Irwan.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Ini Harapan dan Doa dari Rekan-rekannya
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pagar Roboh Saat Karapan Sapi, 1 Pengunjung Meninggal
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Juni 2025

    Pagar Roboh Saat Karapan Sapi, 1 Pengunjung Meninggal Surabaya 23 Juni 2025

    Pagar Roboh Saat Karapan Sapi, 1 Pengunjung Meninggal
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Sebuah tembok pembatas di lapangan
    karapan sapi
    , Desa Pangarangan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, roboh saat berlangsung
    lomba karapan sapi
    se-Madura, Minggu (22/6/2025).
    Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menyebutkan bahwa insiden tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
    Korban meninggal dunia diketahui bernama Sueb (60), warga Desa Aeng Merah, Kecamatan Batuputih.
    “Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep dan dirawat secara intensif. Ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 19.40 WIB,” kata AKP Widiarti di Sumenep.
    Sementara itu, tiga korban luka lainnya adalah Ahmad Baidi (40) yang mengalami patah tulang paha kanan, Sudahnan (55) dengan luka robek di mata kaki kanan, dan Aldi (35) yang mengeluh sakit di bagian punggung.
    Dari keterangan saksi di lapangan, kejadian bermula saat penonton membludak dan sebagian di antaranya naik ke atas tembok pembatas sisi timur yang berada di garis finis.
    “Panitia sempat mengimbau agar penonton tidak naik ke atas pagar tembok. Namun imbauan tersebut tidak diindahkan,” tambah Widiarti.
    Akibat beban yang berlebih, tembok dengan panjang sekitar 25 meter dan tinggi 4 meter itu akhirnya roboh dan menimpa penonton yang berada di bawahnya.
    “Para korban awalnya dibawa ke Puskesmas Pamolokan sebelum dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar,” ungkap dia.
    Diketahui, sebelum insiden terjadi, tembok pembatas sisi timur lapangan tersebut sudah dalam kondisi miring karena faktor usia dan minimnya perawatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Juni 2025

    3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan Surabaya 23 Juni 2025

    3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com

    Kemarau basah
    membuat
    petani tembakau
    resah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (22/6/2025).
    Fudi (45) warga Desa Laden Kec. Pamekasan mengalami kegagalan sampai tiga kali tanam
    bibit tembakau
    .
    “Saya sudah tiga kali tanam bibit gagal. Bibit membusuk akibat terkena hujan,” kata Fudi.
    Dikatakan, bibit belum tumbuh baik tapi sudah turun hujan. Sehingga bibit layu, membusuk dan akhirnya kering.
    Tiga kali berturut-turut terjadi hal yang sama. Baru ditanam dua hari sudah diguyur hujan.
    “Saya sempat putus asa. Tapi tetap masih berusaha tanam bibit keempat kalinya,” katanya.
    Dia menjelaskan, jika bibit yang masih berumur satu dua hari rentan mati jika diguyur hujan.
    Bahkan, beberapa kali akibat air hujan yang menggenang. Sehingga bibit terendam dan membusuk.
    Fudi mengaku menanam sekitar 8 ribu bibit. Setelah diguyur hujan tersisa sekitar 500 bibit yang masih hidup.
    Harganya mencapai Rp 45 ribu setiap satu bendel berisi 1.000 bibit.
    Sehingga modal yang dikeluarkan berkisar Rp 3 juta lengkap dengan bayaran petani yang membantu menanam bibit.
    Hal yang sama dirasakan Rohemah, 53, warga Dusun Srabunan, Desa Teja Timur, Pamekasan.
    Dia menanam bibit mencapai 10.000 bibit dan sudah menanam kedua kalinya.
    Setelah tanam bibit pertama gagal karena sawahnya direndam banjir.
    “Bibit yang hidup hanya tersisa sedikit. Saat ini sudah menanam kedua kalinya,” katanya.
    Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Trunojoyo Sumenep, Madura, Radibyo Trihastyo mengungkapkan jika hujan diprediksi masih terjadi.
    “Hujan bisa dimungkinkan masih terjadi. Karena pengaruh pusaran angin yang terjadi di wilayah sekitar Maluku dan Sulawesi yang membentuk awan dan berdampak ke Madura,” kata Radibyo.
    Dia mengatakan, bisa dilihat perkembangannya selama sepekan ke depan.
    Jika curah hujan turun kemungkinan hujan akan berkurang.
    Radibyo menjelaskan jika ada pergeseran musim dibanding tahun sebelumnya.
    Salah satunya akibat perubahan iklim.
    “Jika dalam seminggu ke depan curah hujan turun, kemungkinan musim kemarau berakhir bulan ini,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengapa 43.000 Warga Majalengka Dicoret dari BPJS PBI? Dinsos Angkat Bicara
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Juni 2025

    Mengapa 43.000 Warga Majalengka Dicoret dari BPJS PBI? Dinsos Angkat Bicara Bandung 23 Juni 2025

    Mengapa 43.000 Warga Majalengka Dicoret dari BPJS PBI? Dinsos Angkat Bicara
    Editor
    MAJALENGKA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 43.137 warga Kabupaten
    Majalengka
    mendapati kepesertaan
    BPJS Kesehatan
    mereka dalam kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) dinonaktifkan.
    Pencoretan itu dilakukan berdasarkan hasil pemutakhiran data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang disampaikan melalui Kementerian Sosial.
    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Nasrudin, mengaku pihaknya tidak mendapatkan penjelasan rinci mengenai alasan penghapusan tersebut. Pemerintah daerah hanya menerima data jadi dari pusat.
    “Kita Majalengka tercatat 43.137 peserta BPJS yang dicoret, artinya di-off-kan. Mereka dianggap tidak layak lagi untuk menerima BPJS. Itu berdasarkan data dari BPS. Kami tidak bisa menjelaskan alasan spesifiknya karena itu murni kiriman dari pusat,” ujar Nasrudin dikutip dari Tribun Jabar, Senin (23/6/2025). 
    Meski demikian, Dinas Sosial tetap memberikan kesempatan bagi warga yang merasa masih layak menerima bantuan untuk melakukan verifikasi ulang. Caranya, warga dapat datang langsung ke kantor Dinsos Majalengka.
    “Dari 43.137 orang, selama dua minggu sejak data itu kami terima, belum sampai 10 persen yang datang ke kami untuk minta diaktifkan kembali. Tapi kami tetap terbuka, siapa pun yang merasa masih layak bisa datang,” jelasnya.
    Terkait batas waktu pengajuan ulang, Nasrudin memastikan tidak ada tenggat waktu tertentu. Saat ini, pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan masih menyusun langkah kebijakan lebih lanjut.
    “Nanti ketika mereka mau diaktifkan lagi, kita akan buat formulasi. Apakah mereka bisa masuk bantuan sosial lain, atau bisa diaktifkan kembali sebagai peserta BPJS, itu sedang kami koordinasikan dengan Dinkes,” kata Nasrudin.
    Nasrudin menambahkan, pencoretan ini hanya berlaku untuk kategori PBI BPJS, tidak berlaku untuk jenis bantuan sosial lainnya.
    Pemerintah daerah, lanjutnya, tetap memiliki kewenangan untuk mengusulkan kembali nama-nama warga ke dalam program bantuan, asalkan memenuhi kriteria.
    “Mereka ini warga Majalengka. Pemerintah hadir untuk bantu mereka yang memang membutuhkan. Tugas kami adalah memfasilitasi itu. Yang penting datang dulu ke Dinsos untuk diidentifikasi, diverifikasi, dan asesmen,” tuturnya.
    Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik atau terprovokasi terkait kebijakan ini.
    “Yang merasa dinonaktifkan, jangan terlalu risau, jangan gaduh, apalagi bikin onar. Santai saja. Selama memang masih layak dibantu, kami akan akomodir,” pungkas Nasrudin.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 43 Ribu Lebih Peserta BPJS PBI di Majalengka Dicoret, Dinsos: Warga Masih Bisa Ajukan Ulang
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Agenda Lengkap Retret Kepala Daerah di IPDN Jatinangor, Diawali Senam Pagi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Juni 2025

    Agenda Lengkap Retret Kepala Daerah di IPDN Jatinangor, Diawali Senam Pagi Bandung 23 Juni 2025

    Agenda Lengkap Retret Kepala Daerah di IPDN Jatinangor, Diawali Senam Pagi
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com –
    Sebanyak 86
    kepala daerah
    mengikuti
    senam pagi
    dalam rangka
    retret gelombang kedua
    di Kampus
    IPDN Jatinangor
    , Kabupaten
    Sumedang
    ,
    Jawa Barat
    , Senin (23/6/2025).
    Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pembekalan yang akan dibuka Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily.
    Pantauan Kompas.com, para kepala daerah telah berbaris rapi di lapangan Parade IPDN Jatinangor sekitar pukul 05.35 WIB.
    Mereka mengenakan seragam senam atasan putih dan celana hitam.
    Senam pagi
    ini merupakan bagian dari kegiatan retret gelombang kedua yang berlangsung dari 22 hingga 26 Juni 2025, dengan tujuan menjaga kebugaran tubuh dan menciptakan suasana yang lebih segar bagi para peserta.
    Peserta senam mengikuti gerakan dengan semangat yang dipimpin oleh instruktur.
    Mereka terlihat ceria dan antusias saat mengikuti setiap gerakan, dari kanan ke kiri, serta ke depan dan belakang.
    Selain kepala daerah, kegiatan ini juga diikuti oleh praja IPDN yang mengenakan seragam senam berwarna biru.
    Setelah senam pagi, para kepala daerah akan melanjutkan dengan apel pagi di lokasi yang sama.
    Agenda Retret  
    Kegiatan retret gelombang kedua ini direncanakan dibuka langsung oleh Mendagri Tito Karnavian pada pukul 08.15 WIB.
    Selanjutnya, mereka akan mengikuti berbagai sesi diskusi dan seminar yang telah disiapkan panitia.
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan bahwa sejumlah menteri diagendakan memberikan materi kepada peserta retret di lantai 3 Gedung Baru.
    Materi yang akan disampaikan sebagian besar sama dengan retret gelombang pertama di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
    “Nggak ada bedanya. Bedanya hanya lebih sedikit dan lokasi di sini. Materinya hampir semua sama. Malah di sini agak ditambahkan masukan-masukan dari kepala daerah terkait program prioritas,” kata Bima pada Minggu (22/6/2025).
    Materi yang akan disampaikan meliputi wawasan kebangsaan dan komunikasi publik yang akan dibawakan oleh Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Asbi.
    Selain itu, terdapat materi tambahan mengenai batas wilayah oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Syafrizal Zakaria, dan lainnya.
    “Ya kalau besok itu Mendagri, Gubernur Lemhanas, dan Jajaran Widyaiswara Lemhanas. Jadi sampai malam itu Lemhanas,” pungkas Bima.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Laboratorium Mini Tes Pangan Hadir di Pasar Bendungan Kulon Progo, Ini Tujuannya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Laboratorium Mini Tes Pangan Hadir di Pasar Bendungan Kulon Progo, Ini Tujuannya Regional 23 Juni 2025

    Laboratorium Mini Tes Pangan Hadir di Pasar Bendungan Kulon Progo, Ini Tujuannya
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com –
    Badan Pangan Nasional
    (Bapanas) terus mendorong pemenuhan standar
    keamanan pangan
    dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Salah satu langkah strategisnya adalah penerapan
    tes cepat
    (rapid test) terhadap bahan pangan yang digunakan di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
    Tes cepat
    ini bertujuan untuk mendeteksi adanya residu pestisida, boraks, formalin, dan logam berat, yang kerap menjadi penyebab gangguan kesehatan.
    “Nanti kami minta (pemeriksaan) ini jadi SOP (di) SPPG. Masih dibicarakan dilengkapi di sana,” kata Andriko Noto Susanto, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan
    Keamanan Pangan
    Bapanas, saat mengunjungi Pasar Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten
    Kulon Progo
    , DIY, Minggu (22/6/2025).
    Bapanas kini mengembangkan model laboratorium kecil di lingkungan SPPG untuk menguji keamanan bahan pangan.
    Model ini diadopsi dari kegiatan pos pantau dalam program Pasar Pangan Segar Aman (PAS AMAN), yang sudah diterapkan di berbagai pasar di Indonesia.
    Salah satu pos pantau tersebut hadir di Pasar Bendungan, tempat dilakukannya uji petik terhadap 11 sampel bahan pangan, mulai dari sawi, cabai, brokoli, tomat, kacang panjang, seledri, daun bawang hingga daging ayam.
    “Semua bertujuan agar konsumen mendapat perlindungan dari produk tidak sehat akibat residu di atas batas ambang,” jelas Drajat Purbadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo.
    Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa seluruh sampel negatif dari kandungan boraks, pestisida, dan logam berat.
    Selain mendukung pengujian, Bapanas juga menyiapkan sumber daya manusia melalui pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di tiap provinsi.
    “(Uji cepat di SPPG) akan dimassalisasi ke depan,” kata Andriko.
    Ia juga menegaskan bahwa program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Bapanas, tetapi juga perlu dukungan dari dinas pangan dan pertanian daerah.
    Drajat Purbadi mengungkapkan, pengujian seperti ini sangat penting karena bahan pangan MBG diambil langsung dari petani.
    Saat ini, DPP Kulon Progo memiliki tujuh personel yang siap menjalankan pengujian bahan makanan secara rutin.
    “Ini akan menjadi SOP SPPG terkait produk keamanan dari sumber, utamanya sayuran. Kami yakin ini akan terlaksana di setiap SPPG,” tambahnya.
    Andriko dan jajaran juga meninjau langsung mobil laboratorium mini milik Dinas Pertanian dan Pangan DIY.
    Mobil ini menjadi bagian dari pos pantau mobile yang melakukan pengujian cepat di lapangan.
    Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menekan angka penyakit tidak menular, yang menurut data, menyumbang hingga 30 persen angka kematian di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.