Author: Kompas.com

  • Diduga Diperas Oknum Polisi Surabaya dan Preman, 2 Mahasiswa Dimintai Rp 10 Juta
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Juni 2025

    Diduga Diperas Oknum Polisi Surabaya dan Preman, 2 Mahasiswa Dimintai Rp 10 Juta Surabaya 24 Juni 2025

    Diduga Diperas Oknum Polisi Surabaya dan Preman, 2 Mahasiswa Dimintai Rp 10 Juta
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Dua
    mahasiswa
    diduga diperas oleh anggota
    Polsek Tandes

    Surabaya
    dan preman.
    Dua mahasiswa itu, yakni KV (23) dan RA (23) mengalami kejadian tersebut setelah pulang dari kondangan di kawasan Krian, Sidoarjo,
    Jawa Timur
    pada Kamis (19/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
    Ayah KV, Djumadi menceritakan bahwa putrinya saat itu bersama teman pulang dari kondangan menggunakan mobil.
    “Mereka mengendarai mobil keluar dari exit Tol Tambak Sumur Pondok Candra, Sidoarjo ada sedikit persenggolan dengan roda dua tapi enggak masalah,” kata Djumadi saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (24/6/2025).
    Setelah menyelesaikan masalah yang bersinggungan dengan pengendara roda dua, KV dan RA melanjutkan perjalanannya dan berhenti di tempat yang lebih aman untuk mengecek kondisi mobil, tak jauh dari Pondok Candra.
    Namun, tak lama setelah berhenti, dua orang berboncengan roda dua tiba-tiba berhenti di depan mobilnya. Dua orang itu salah satunya berseragam
    polisi
    , sedangkan satu lagi berbaju bebas.
    “Baru berhenti, tiba-tiba datang sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang berseragam polisi dan satu orang preman. Langsung motong depan mobil,” ujarnya.
    Djumadi menyampaikan bahwa orang berseragam polisi tersebut menggebrak pintu mobil bagian kanan. Sementara itu, preman menggebrak pintu mobil sebelah kiri.
    “Digebrak-gebrak, maksa buka pintu buka pintu, buka kaca, mana KTP,” ucap Djumadi menirukan perkataan oknum polisi.
    RA yang kebingungan pun lantas menanyakan maksud dari kedatangan dua orang tersebut. Saat itu, keduanya berdalih bahwa ada operasi gabungan dari TNI dan Polri.
    “Waktu di cek KTP karena berbeda, kan cuma teman kuliah, mereka dituduh berbuat macam-macam. Anak saya posisi pakai kain batik panjang karena habis terima tamu,” ujarnya.
    Tak lama setelahnya, oknum polisi tersebut mengambil alih setir mobil dan memaksa menuju Mapolda Jawa Timur, Jalan A Yani Surabaya.
    Sementara itu, sang preman pergi meninggalkan mereka bertiga.
    Setelah sampai di Jalan A Yani, oknum polisi tidak ingin masuk ke gerbang Mapolda. Dia berhenti di pinggir jalan dengan alasan banyak anak buah dan wartawan.
    “Akhirnya dibawa muter-muter Jalan A Yani sampai empat kali. Hingga akhirnya bilang ‘Sudah begini saja, saya mau bantu kamu. Kamu ada duit 10 juta enggak?’,” katanya.
    KV dan RA pun menolak karena tidak membawa 10 juta. Oknum polisi itu, katanya, bersikeras meminta tujuh juta.
    KV yang ketakutan akhirnya menelpon Djumadi. Djumadi mengaku mendengar anaknya dibentak dan menanyakan profil dirinya.
    Karena tidak kunjung mendapatkan uang, oknum polisi lantas memaksa KV dan RA menuju minimarket yang tak jauh dari Mapolda Jatim untuk menarik uang dari mesin ATM.
    “Ada berapa uang di ATM-mu? katanya. Anak saya dan temannya bohong jawab tinggal Rp 500.000 dan Rp 150.000. Dan si oknum memaksa untuk ambil dan mengancam,” tuturnya.
    ATM milik KV dan RA pun diambil oleh oknum polisi. Mereka diminta membayar Rp 7 juta kurangnya pada esok hari pukul 05.00 WIB.
    Saat perjalanan menuju minimarket, KV sempat memotret wajah oknum polisi dan mengirimkan foto itu kepada ayahnya melalui pesan.
    Foto tersebut dijadikan barang bukti dan Djumadi menanyakan identitas oknum polisi itu kepada sejumlah koleganya di jajaran Polresta Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya
    “Akhirnya jam 6 ada yang telepon menyebutkan identitasnya mengacu kepada salah satu oknum anggota Polsek Tandes, Bripka H,” katanya. 
    Djumadi mengatakan bahwa Bripka H kini telah diamankan oleh jajaran Polrestabes Surabaya. KV dan RA pun telah menjalani pemeriksaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motor Kredit Dibawa Kabur Karyawan, Pemilik Koperasi di Lumajang Divonis 6 Bulan Penjara
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Juni 2025

    Motor Kredit Dibawa Kabur Karyawan, Pemilik Koperasi di Lumajang Divonis 6 Bulan Penjara Surabaya 24 Juni 2025

    Motor Kredit Dibawa Kabur Karyawan, Pemilik Koperasi di Lumajang Divonis 6 Bulan Penjara
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Reno Hermansyah, pemilik koperasi di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, divonis 6 bulan penjara gara-gara motor yang dibelinya secara kredit dibawa kabur karyawannya sendiri.
    Juru Bicara Pengadilan Negeri Lumajang, I Gede Adhi Gandha Wijaya menjelaskan, terdakwa Reno secara menyakinkan mengalihkan jaminan yang menjadi objek fidusia.
    Terdakwa divonis beradasarkan Pasal 36 jo Pasal 23 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia.
    Pada kasus ini, Reno dinyatakan terbukti menggelapkan sepeda motor kreditan sebanyak 5 unit yang menjadi obyek fidusia.
    Tindakan tersebut membuat pihak kreditur, yakni FIF Cabang Lumajang merugi hingga Rp 151 juta.
    “Pidana penjara 6 bulan dan denda Rp 5 juta subsider 3 bulan kurungan penjara,” kata Gandha di Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (24/6/2025).
    Gandha menjelaskan, perkara berawal saat Reno yang merupakan seorang pengurus sebuah koperasi di Lumajang mengambil kredit 5 unit sepeda motor untuk digunakan sebagai kendaraan operasional karyawan.
    Namun di tengah jalan, koperasi yang dijalankan Reno mengalami kebangkrutan. Sengkarut manajemen koperasi yang didalilkan Reno membuat 5 unit sepeda motor dibawa kabur oleh para staf koperasinya.
    “Pada saat persidangan terdawak menerangkan dalil yang disampaikan bahwa terdakwa ini sebagai pengurus koperasi mengalami kebangkrutan. Lalu motor tersebut dibawa lari stafnya. Sejauh ini kami menerima informasi ada dua orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujar Gandha.
    Sementara itu, putusan yang dijatuhkan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta terdakwa dihukum 10 bulan penjara.
    Menurut Gandha, ada sejumlah pertimbangan yang membuat majelis hakim menjatuhi vonis 6 bulan penjara.
    Di antaranya, majelis hakim tidak menemukan niat murni dari terdakwa untuk menghilangkan motor tersebut.
    “Tidak ditemukan niat murni dari terdakwa untuk membawa kabur motor. Motor dibawa oleh pelaku lain yang merupakan pegawai koperasi dan ini masih buron,” jelas Gandha.
    Sementara, Remedial Head FIF Cabang Lumajang, Satria Andhika Dharma menilai vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Lumajang terlampau ringan.
    “Karena perusahaan ini sudah merugi ratusan juta rupiah. Dengan vonis tersebut dirasa tidak sepadan,” Katanya.
    Satria menambahkan, duduk perkara ini bermula ketika Reno mengajukan kredit pembelian 5 unit sepeda motor ke FIF kisaran tahun 2023. Tenor yang dipilih untuk mengangsur ansuran yakni 3 tahun.
    Kata Satria, pembelian kredit motor ditujukan untuk operasional karyawan.
    “Kenapa milih motor jenis tersebut karena katanya pegawainya badannya besar-besar. Biasanya kalau koperasi itu mengajukan kredit ya motor bebek,” Jelasnya.
    Menurut Satria, terdakwa awalnya rutin membayar angsuran hingga berjalan pembayaran 10 kali angsuran. Namun di tengah jalan tidak ada pembayaran angsuran dan kelima motor yang dikredit dikabarkan digelapkan. Alhasil, pihak FIF melayangkan laporan polisi pada 23 Desember 2024.
    “Terkait vonis ini pihak perusahaan masih berkoordinasi lebih lanjut terkait langkah selanjutnya,” tandasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar Megapolitan 24 Juni 2025

    Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
    Iran
    telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (24/6/2025).
    Ada 18 WNI lain yang sedianya juga mendarat di Indonesia hari ini. Namun, belasan WNI itu masih tertahan di Doha, Qatar, karena gangguan penerbangan.
    “Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang. Jadi sisa 18 mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi,” ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Andy Rachmianto, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta.
    Menurut Andy, 18 WNI tersebut sebelumnya telah diberangkatkan dari Baku, Azerbaijan, dengan maskapai Qatar Airways. 
    Namun, penerbangan terkendala akibat serangan terhadap salah satu pangkalan Amerika Serikat di Qatar sehingga sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi.
    “Tapi Alhamdulillah, 18 saudara-saudara kita tersebut sudah berhasil diterbangkan dari Jeddah menuju Doha,” ucap dia.
    Andi menambahkan, total ada 97 WNI yang dievakuasi dari Iran. Namun, hingga kini, baru 11 orang yang tiba di Tanah Air.
    Dia menyebut, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya.
    “Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Juni 2025

    Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang Regional 24 Juni 2025

    Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
    Tim Redaksi
    KOTA JAMBI, JAMBI, KOMPAS.com –
    Wakil Wali Kota Jambi,
    Diza Hazra Aljosha
    , menyempatkan diri untuk mengunjungi M Rafi, seorang bocah berusia 7 tahun yang tengah berjuang melawan penyakit leukemia atau kanker darah.
    Diza mengunjungi Rafi yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, Selasa (24/6/2025).
    Usai mengunjungi Rafi, Diza mengatakan bahwa bocah tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin di Kota Palembang, Sumatera Selatan, guna menjalani pemeriksaan dan pengobatan lebih intensif.
    Ini dilakukan karena keterbatasan fasilitas di RSUD Raden Mattaher.
    “Dari hasil pemeriksaan darahnya kecenderungan kanker darah. Tapi untuk memastikan secara menyeluruh, cuma untuk pemeriksaan lebih lanjut tergantung hasil lembar TEP (Tindakan Evaluasi Pengobatan), kebetulan ini belum ada di Jambi,” jelas Diza, saat ditemui di RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (24/6/2025).
    Diza juga menegaskan bahwa
    Pemerintah Kota Jambi
    akan memberikan pendampingan penuh kepada Rafi dan keluarganya selama proses pengobatan berlangsung.
    Ia telah menginstruksikan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk secara aktif memantau kondisi Rafi, termasuk kebutuhan pengobatan dan keperluan lainnya.
    Adapun biaya pengobatan Rafi ditanggung dari Kartu Indonesia Sehat (KIS).
    Sementara, biaya keberangkatan dari Jambi ke Palembang ditanggung Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Jambi.
    Begitu juga biaya penginapan orangtua Rafi bakal ditanggung Pemkot Jambi.
    Sebelumnya diberitakan, Rafi, bocah 7 tahun asal Kota Jambi, yang sempat mengidap
    Stevens Johnson Syndrome
    atau Sindrom Stevens Johnson (SJS), kini kembali harus menjalani perjuangan berat.
    Setelah dinyatakan pulih dari SJS, Rafi kini didiagnosis menderita leukemia atau kanker darah.
    Ibunda Rafi, Novita, mengungkapkan bahwa gejala baru muncul tak lama setelah Rafi pulih dari penyakit sebelumnya.
    “Awalnya perutnya sakit dan terasa keras. Waktu saya buka bajunya, perutnya tampak membengkak,” ujar Novita dengan nada cemas saat ditemui di rumah sakit, Selasa (24/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cak Imin: Pesantren Harus Pimpin Perubahan, Tak Boleh Cuma Jadi Penonton
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Juni 2025

    Cak Imin: Pesantren Harus Pimpin Perubahan, Tak Boleh Cuma Jadi Penonton Nasional 24 Juni 2025

    Cak Imin: Pesantren Harus Pimpin Perubahan, Tak Boleh Cuma Jadi Penonton
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (
    Cak Imin
    ) mendorong
    pesantren
    untuk memimpin perubahan, bukan hanya duduk di kursi penonton.

    Pesantren
    tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus memimpin perubahan,” ujar Cak Imin.
    Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat membuka International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).
    Cak Imin menyebut, algoritma media sosial kini memengaruhi perilaku masyarakat, termasuk dalam aspek keagamaan.
    Dengan begitu, kata dia, pesantren harus bersiap menghadapi tantangan tersebut.
    Cak Imin menilai, meski pesantren memiliki ketahanan dan kemandirian, banyak yang belum memiliki daya saing kuat dalam mencetak generasi unggul.
    “Kesimpulannya pesantren itu mandiri, iya, pesantren itu memiliki daya tahan, iya, tetapi harus diakui pesantren tidak memiliki daya kompetisi yang unggul,” tuturnya.
    Cak Imin pun menyoroti belum adanya evaluasi menyeluruh terhadap program modernisasi pesantren yang pernah dijalankan, termasuk integrasi dengan sistem pendidikan unggulan dan kompetisi berbasis nilai.
    Kemudian, Cak Imin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sejumlah masalah yang mencoreng citra pesantren, seperti kekerasan seksual, perundungan antar santri, hingga intoleransi.
    Cak Imin berharap konferensi ini mampu memetakan potensi pesantren di bidang industri dan keilmuan.
    Dia bahkan menyebut PKB siap menjadi fasilitator antara pemerintah, pesantren, dan dunia industri, baik nasional maupun global.
    Sementara itu, Cak Imin turut menyinggung keberadaan 39.000 pesantren di Indonesia, yang menurutnya perlu diklasifikasikan secara lebih akurat, termasuk untuk mengantisipasi keberadaan pesantren palsu yang mencoreng nama baik dunia pesantren.
    “Kita harus jujur, dari jumlah itu berapa yang mandiri, berapa yang benar-benar memberikan manfaat bagi umat, bangsa, dan negara,” ujar Cak Imin.
    Adapun konferensi tersebut mengusung tema “Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian.” Turut hadir Ketua Dewan Syura DPP PKB Maruf Amin, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri Imipas Ancam Copot Kalapas bila Tak Rutin Sidak Ponsel   
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        24 Juni 2025

    Menteri Imipas Ancam Copot Kalapas bila Tak Rutin Sidak Ponsel Medan 24 Juni 2025

    Menteri Imipas Ancam Copot Kalapas bila Tak Rutin Sidak Ponsel
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Menteri Imigrasi
    dan Pemasyarakatan (Imipas),
    Agus Andrianto
    , memberikan ultimatum kepada kepala lembaga pemasyarakatan (Kalapas) di seluruh Indonesia untuk rutin melakukan razia handphone.
    Jika hal ini diabaikan, Kalapas akan dicopot dari jabatannya.
    Langkah ini diambil Agus sebagai upaya untuk memberantas peredaran handphone di dalam
    Lapas
    .
    “Para Kalapas dan Karutan saya minta razia secara berkala. Kalau tak pernah laksanakan, resikonya kalau ditemukan (ada handphone di Lapas) ya dicopot (Kalapas atau Karutan),” ujar Agus saat memberikan keterangan kepada wartawan di Universitas Sumatera Utara (USU) pada Selasa (24/6/2025).
    Agus menegaskan bahwa jika razia sudah dilaksanakan namun masih ditemukan narapidana yang memiliki handphone, maka pihak yang melakukan penyelundupan harus ditindak.
    “Tapi kalau mereka sudah melakukan secara berkala dan masih ditemukan, ya mereka yang masukkan akan dicari,” tambahnya.
    Ke depan, Agus mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk memfasilitasi Lapas dengan alat pendeteksi sinyal, dengan anggaran yang akan disiapkan.
    “Ya, nanti kita anggarkan, tapi pada prinsipnya mereka (Kalapas) punya kewajiban agar handphone tidak beredar di Lapas,” jelasnya.
    Selain itu, Agus juga berharap agar ada investor yang berminat untuk membangun warung telepon (wartel) di dalam Lapas.
     
    “Kemudian para Kalapas dan Karutan ini mengundang investor kalau mau buat wartel di Lapas. Harapan kita yang bangun wartel khusus di Lapas maupun rutan adalah warga lokal supaya bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan warga lokal,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta Megapolitan 24 Juni 2025

    Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andi Rahmianto mengatakan, ada 97 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
    Iran
    akibat situasi yang memanas. 
    Dari 97 WNI itu, 11 orang di antaranya telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (24/6/2025) sore. 
    “Alhamdulillah baru saja, kurang lebih satu jam yang lalu, kita menyambut saudara-saudara kita, warga negara Indonesia yang sudah berhasil kita evakuasi dari Teheran,” kata Andi saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/6/2025).
    Adapun 11 WNI yang sudah tiba di Indonesia itu berasal dari dua provinsi, yaitu Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
    Andi menyampaikan, evakuasi ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
    Menurut Andi, evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Teheran dan kota-kota sekitarnya ke perbatasan Azerbaijan, sebelum diterbangkan dari Baku menuju Jakarta.
    Namun, selama proses evakuasi, sempat terjadi gangguan akibat disrupsi penerbangan internasional. Akibatnya, terjadi penutupan wilayah udara sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Qatar.
    “Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang, jadi sisa 18. Mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi, namun karena terkena gangguan penerbangan, karena mereka menggunakan maskapai Qatar Airways, penerbangan mereka dari Baku menuju Jakarta, menuju Doha, sempat terganggu,” terang Andi.
    Andi menyebut, 18 WNI itu kini telah diterbangkan dari Jeddah menuju Doha.
    “Saat ini kita masih menunggu jadwal penerbangan dari Doha menuju Jakarta,” sambung dia.
    Sementara itu, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya. 
    “Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Juni 2025

    UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO Regional 24 Juni 2025

    UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jawa Tengah menerima sekitar 50
    kasus kekerasan
    yang masuk melalui pengaduan langsung sepanjang tahun 2025.
    Angka tersebut belum termasuk tambahan kasus yang dirujuk dari 35 kabupaten/kota di wilayah tersebut.
    Kepala
    UPTD PPA Jateng
    , Eka Suprapti, menjelaskan bahwa data kasus
    kekerasan seksual
    hampir mencapai separuh dari total pengaduan langsung yang diterima.
    “Data kasus kekerasan seksual memang hampir separuh dari total pengaduan langsung yang masuk ke kami. Tapi jumlah keseluruhan bisa lebih banyak (dari 50) karena kami juga menangani rujukan dari luar (kabupaten/kota),” ungkapnya di kantornya pada Selasa (24/6/2025).
    Eka menyoroti bahwa kasus kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender online (
    KBGO
    ) masih mendominasi laporan yang diterima oleh UPTD PPA.
    “Hampir separuh pengaduan yang masuk hingga pertengahan tahun ini berkaitan dengan KBGO. Untuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, tren tertinggi masih kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender online (KBGO). Ini marak sekali,” imbuhnya.

    Menurut Eka, jenis kejahatan ini sering kali bermula dari kedekatan hubungan pertemanan di media sosial yang berkembang menjadi tindakan manipulatif atau grooming terhadap korban.
    “Dalam banyak kasus, pelaku mengajak korban, terutama anak-anak, untuk berhubungan seksual dan merekam secara diam-diam. Di samping itu, meminta korban mengirim video tubuhnya. Berikutnya rekaman itu disalahgunakan untuk mengancam atau memaksa korban mengikuti kemauan pelaku,” jelasnya.
    Eka juga menekankan bahwa penggunaan media digital tanpa pengawasan menjadi celah terjadinya kekerasan berbasis daring.
    “Kami masih sangat membutuhkan kerja sama dengan kepolisian, terutama yang kaitannya dengan siber. Karena banyak platform media sosial yang disalahgunakan,” tuturnya.
    Saat ini, kepolisian berencana membentuk satuan khusus yang menangani kejahatan siber, termasuk KBGO.
    Eka berharap langkah tersebut dapat memperkuat upaya pelacakan dan penindakan terhadap pelaku kekerasan berbasis daring.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Keracunan, Menu MBG Bakal Wajib Rapid Test Sebelum Disajikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Cegah Keracunan, Menu MBG Bakal Wajib Rapid Test Sebelum Disajikan Megapolitan 24 Juni 2025

    Cegah Keracunan, Menu MBG Bakal Wajib Rapid Test Sebelum Disajikan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan langkah uji cepat atau
    rapid test
    terhadap menu
    makan bergizi gratis
    (
    MBG
    ).
    Hal ini untuk mencegah terulangnya kasus
    keracunan MBG
    di kalangan anak sekolah.
    Nantinya, 
    rapid test 
    ini akan diwajibkan sebelum paket menu MBG disajikan kepada peserta didik. 
    “Nanti kalau hasilnya negatif baru dapat disajikan kepada anak-anak. Tapi kalau positif akan ada uji laboratorium selanjutnya,” kata Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, usai menghadiri Seminar Hari Keamanan Pangan Dunia, di IICC, Kota Bogor, Selasa (24/6/2025).
    Andriko menyampaikan,
    rapid test
    dilakukan untuk memastikan tidak ada bahan atau kandungan makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi.
    Menurutnya, proses
    rapid test
    dirancang cepat, hanya butuh waktu sekitar 10 menit. Jika terdeteksi ada bahan berbahaya, sampel makanan akan dibawa ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut.
    “Harapannya, makanan dalam program MBG ini benar-benar aman agar risiko kasus keracunan maupun penyakit menular dapat ditekan,” imbuhnya.
    Andriko menuturkan, penerapan
    rapid test
    akan dilakukan di tiap-tiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di masing-masing wilayah.
    Sementara, alat
    rapid test
     hanya akan diproduksi oleh dua lembaga yang sudah terverifikasi dan berstandar ilmiah.
    “Itu nanti akan diadakan (diproduksi) oleh lembaga yang terverifikasi,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus "Flying Camp"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus "Flying Camp" Regional 24 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus “Flying Camp”
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Proses evakuasi terhadap Juliana (27), pendaki wanita asal Brasil yang jatuh di
    Gunung Rinjani
    , Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memasuki hari keempat pada Selasa (24/6/2025).
    Juliana dilaporkan terjatuh di kawasan Cemara Nunggal yaitu jurang yang mengarah ke arah Danau Segara Anak di jalur menuju puncak Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) pukul 06.30 Wita.
    Keberadaan Juliana terpantau
    drone thermal
    dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dalam keadaan tidak bergerak pada Senin (23/6/2025).
    Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman mengatakan, sore ini sebanyak 7 orang penyelamat berhasil mendekati titik korban. Namun, karena hari mulai gelap, tim penyelamat melakukan
    flying camp

    “Bersyukur sore ini, 7 orang
    rescuer
    berhasil mendekati titik korban namun harus melakukan
    flying camp
    karena hari mulai gelap,” kata Yarman dalam keterangan resmi, Selasa (24/6/2025). 
    Sementara itu, uji coba bantuan udara melalui helikopter belum berhasil maksimal akibat kabut tebal di sekitar lokasi.
    Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Brigjen Marinir Edy Prakoso dan perwakilan Kedutaan Besar Brasil, yang tiba di Posko Resort Sembalun ikut memantau proses evakuasi. 
    Yarman mengatakan, evaluasi menyeluruh terus dilakukan untuk mempercepat dan memastikan evakuasi berjalan aman.
    Total 48 personel terlibat dari berbagai unsur. Yakni dari Basarnas, Unit SAR
    Lombok Timur
    , Brimob, Polhut, EMHC, Lorax, Porter hingga Rinjani Squad. Logistik tambahan juga telah didistribusikan untuk mendukung operasional dua hari ke depan.
    Sebelumnya, Juliana (27) dilaporkan terjatuh di kawasan Cemara Nunggal yaitu jurang yang mengarah ke arah Danau Segara Anak di jalur menuju puncak Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) pukul 06.30 Wita. 
    Keberadaan Juliana berhasil terpantau menggunakan drone thermal dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dalam keadaan tidak bergerak pada Senin (23/6/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.