Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
Iran
telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (24/6/2025).
Ada 18 WNI lain yang sedianya juga mendarat di Indonesia hari ini. Namun, belasan WNI itu masih tertahan di Doha, Qatar, karena gangguan penerbangan.
“Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang. Jadi sisa 18 mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi,” ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Andy Rachmianto, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Andy, 18 WNI tersebut sebelumnya telah diberangkatkan dari Baku, Azerbaijan, dengan maskapai Qatar Airways.
Namun, penerbangan terkendala akibat serangan terhadap salah satu pangkalan Amerika Serikat di Qatar sehingga sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi.
“Tapi Alhamdulillah, 18 saudara-saudara kita tersebut sudah berhasil diterbangkan dari Jeddah menuju Doha,” ucap dia.
Andi menambahkan, total ada 97 WNI yang dievakuasi dari Iran. Namun, hingga kini, baru 11 orang yang tiba di Tanah Air.
Dia menyebut, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya.
“Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/06/24/685ab68828546.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar Megapolitan 24 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/24/685a42d428e81.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang Regional 24 Juni 2025
Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
Tim Redaksi
KOTA JAMBI, JAMBI, KOMPAS.com –
Wakil Wali Kota Jambi,
Diza Hazra Aljosha
, menyempatkan diri untuk mengunjungi M Rafi, seorang bocah berusia 7 tahun yang tengah berjuang melawan penyakit leukemia atau kanker darah.
Diza mengunjungi Rafi yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, Selasa (24/6/2025).
Usai mengunjungi Rafi, Diza mengatakan bahwa bocah tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin di Kota Palembang, Sumatera Selatan, guna menjalani pemeriksaan dan pengobatan lebih intensif.
Ini dilakukan karena keterbatasan fasilitas di RSUD Raden Mattaher.
“Dari hasil pemeriksaan darahnya kecenderungan kanker darah. Tapi untuk memastikan secara menyeluruh, cuma untuk pemeriksaan lebih lanjut tergantung hasil lembar TEP (Tindakan Evaluasi Pengobatan), kebetulan ini belum ada di Jambi,” jelas Diza, saat ditemui di RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (24/6/2025).
Diza juga menegaskan bahwa
Pemerintah Kota Jambi
akan memberikan pendampingan penuh kepada Rafi dan keluarganya selama proses pengobatan berlangsung.
Ia telah menginstruksikan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk secara aktif memantau kondisi Rafi, termasuk kebutuhan pengobatan dan keperluan lainnya.
Adapun biaya pengobatan Rafi ditanggung dari Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sementara, biaya keberangkatan dari Jambi ke Palembang ditanggung Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Jambi.
Begitu juga biaya penginapan orangtua Rafi bakal ditanggung Pemkot Jambi.
Sebelumnya diberitakan, Rafi, bocah 7 tahun asal Kota Jambi, yang sempat mengidap
Stevens Johnson Syndrome
atau Sindrom Stevens Johnson (SJS), kini kembali harus menjalani perjuangan berat.
Setelah dinyatakan pulih dari SJS, Rafi kini didiagnosis menderita leukemia atau kanker darah.
Ibunda Rafi, Novita, mengungkapkan bahwa gejala baru muncul tak lama setelah Rafi pulih dari penyakit sebelumnya.
“Awalnya perutnya sakit dan terasa keras. Waktu saya buka bajunya, perutnya tampak membengkak,” ujar Novita dengan nada cemas saat ditemui di rumah sakit, Selasa (24/6/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/20/6855618b18f4d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cak Imin: Pesantren Harus Pimpin Perubahan, Tak Boleh Cuma Jadi Penonton Nasional 24 Juni 2025
Cak Imin: Pesantren Harus Pimpin Perubahan, Tak Boleh Cuma Jadi Penonton
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (
Cak Imin
) mendorong
pesantren
untuk memimpin perubahan, bukan hanya duduk di kursi penonton.
“
Pesantren
tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus memimpin perubahan,” ujar Cak Imin.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat membuka International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).
Cak Imin menyebut, algoritma media sosial kini memengaruhi perilaku masyarakat, termasuk dalam aspek keagamaan.
Dengan begitu, kata dia, pesantren harus bersiap menghadapi tantangan tersebut.
Cak Imin menilai, meski pesantren memiliki ketahanan dan kemandirian, banyak yang belum memiliki daya saing kuat dalam mencetak generasi unggul.
“Kesimpulannya pesantren itu mandiri, iya, pesantren itu memiliki daya tahan, iya, tetapi harus diakui pesantren tidak memiliki daya kompetisi yang unggul,” tuturnya.
Cak Imin pun menyoroti belum adanya evaluasi menyeluruh terhadap program modernisasi pesantren yang pernah dijalankan, termasuk integrasi dengan sistem pendidikan unggulan dan kompetisi berbasis nilai.
Kemudian, Cak Imin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sejumlah masalah yang mencoreng citra pesantren, seperti kekerasan seksual, perundungan antar santri, hingga intoleransi.
Cak Imin berharap konferensi ini mampu memetakan potensi pesantren di bidang industri dan keilmuan.
Dia bahkan menyebut PKB siap menjadi fasilitator antara pemerintah, pesantren, dan dunia industri, baik nasional maupun global.
Sementara itu, Cak Imin turut menyinggung keberadaan 39.000 pesantren di Indonesia, yang menurutnya perlu diklasifikasikan secara lebih akurat, termasuk untuk mengantisipasi keberadaan pesantren palsu yang mencoreng nama baik dunia pesantren.
“Kita harus jujur, dari jumlah itu berapa yang mandiri, berapa yang benar-benar memberikan manfaat bagi umat, bangsa, dan negara,” ujar Cak Imin.
Adapun konferensi tersebut mengusung tema “Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian.” Turut hadir Ketua Dewan Syura DPP PKB Maruf Amin, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685ab203e48ab.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri Imipas Ancam Copot Kalapas bila Tak Rutin Sidak Ponsel Medan 24 Juni 2025
Menteri Imipas Ancam Copot Kalapas bila Tak Rutin Sidak Ponsel
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
–
Menteri Imigrasi
dan Pemasyarakatan (Imipas),
Agus Andrianto
, memberikan ultimatum kepada kepala lembaga pemasyarakatan (Kalapas) di seluruh Indonesia untuk rutin melakukan razia handphone.
Jika hal ini diabaikan, Kalapas akan dicopot dari jabatannya.
Langkah ini diambil Agus sebagai upaya untuk memberantas peredaran handphone di dalam
Lapas
.
“Para Kalapas dan Karutan saya minta razia secara berkala. Kalau tak pernah laksanakan, resikonya kalau ditemukan (ada handphone di Lapas) ya dicopot (Kalapas atau Karutan),” ujar Agus saat memberikan keterangan kepada wartawan di Universitas Sumatera Utara (USU) pada Selasa (24/6/2025).
Agus menegaskan bahwa jika razia sudah dilaksanakan namun masih ditemukan narapidana yang memiliki handphone, maka pihak yang melakukan penyelundupan harus ditindak.
“Tapi kalau mereka sudah melakukan secara berkala dan masih ditemukan, ya mereka yang masukkan akan dicari,” tambahnya.
Ke depan, Agus mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk memfasilitasi Lapas dengan alat pendeteksi sinyal, dengan anggaran yang akan disiapkan.
“Ya, nanti kita anggarkan, tapi pada prinsipnya mereka (Kalapas) punya kewajiban agar handphone tidak beredar di Lapas,” jelasnya.
Selain itu, Agus juga berharap agar ada investor yang berminat untuk membangun warung telepon (wartel) di dalam Lapas.
“Kemudian para Kalapas dan Karutan ini mengundang investor kalau mau buat wartel di Lapas. Harapan kita yang bangun wartel khusus di Lapas maupun rutan adalah warga lokal supaya bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan warga lokal,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685ab68828546.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta Megapolitan 24 Juni 2025
Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andi Rahmianto mengatakan, ada 97 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
Iran
akibat situasi yang memanas.
Dari 97 WNI itu, 11 orang di antaranya telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (24/6/2025) sore.
“Alhamdulillah baru saja, kurang lebih satu jam yang lalu, kita menyambut saudara-saudara kita, warga negara Indonesia yang sudah berhasil kita evakuasi dari Teheran,” kata Andi saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/6/2025).
Adapun 11 WNI yang sudah tiba di Indonesia itu berasal dari dua provinsi, yaitu Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Andi menyampaikan, evakuasi ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menurut Andi, evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Teheran dan kota-kota sekitarnya ke perbatasan Azerbaijan, sebelum diterbangkan dari Baku menuju Jakarta.
Namun, selama proses evakuasi, sempat terjadi gangguan akibat disrupsi penerbangan internasional. Akibatnya, terjadi penutupan wilayah udara sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Qatar.
“Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang, jadi sisa 18. Mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi, namun karena terkena gangguan penerbangan, karena mereka menggunakan maskapai Qatar Airways, penerbangan mereka dari Baku menuju Jakarta, menuju Doha, sempat terganggu,” terang Andi.
Andi menyebut, 18 WNI itu kini telah diterbangkan dari Jeddah menuju Doha.
“Saat ini kita masih menunggu jadwal penerbangan dari Doha menuju Jakarta,” sambung dia.
Sementara itu, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya.
“Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/30/6811ade9efe0d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO Regional 24 Juni 2025
UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jawa Tengah menerima sekitar 50
kasus kekerasan
yang masuk melalui pengaduan langsung sepanjang tahun 2025.
Angka tersebut belum termasuk tambahan kasus yang dirujuk dari 35 kabupaten/kota di wilayah tersebut.
Kepala
UPTD PPA Jateng
, Eka Suprapti, menjelaskan bahwa data kasus
kekerasan seksual
hampir mencapai separuh dari total pengaduan langsung yang diterima.
“Data kasus kekerasan seksual memang hampir separuh dari total pengaduan langsung yang masuk ke kami. Tapi jumlah keseluruhan bisa lebih banyak (dari 50) karena kami juga menangani rujukan dari luar (kabupaten/kota),” ungkapnya di kantornya pada Selasa (24/6/2025).
Eka menyoroti bahwa kasus kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender online (
KBGO
) masih mendominasi laporan yang diterima oleh UPTD PPA.
“Hampir separuh pengaduan yang masuk hingga pertengahan tahun ini berkaitan dengan KBGO. Untuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, tren tertinggi masih kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender online (KBGO). Ini marak sekali,” imbuhnya.
Menurut Eka, jenis kejahatan ini sering kali bermula dari kedekatan hubungan pertemanan di media sosial yang berkembang menjadi tindakan manipulatif atau grooming terhadap korban.
“Dalam banyak kasus, pelaku mengajak korban, terutama anak-anak, untuk berhubungan seksual dan merekam secara diam-diam. Di samping itu, meminta korban mengirim video tubuhnya. Berikutnya rekaman itu disalahgunakan untuk mengancam atau memaksa korban mengikuti kemauan pelaku,” jelasnya.
Eka juga menekankan bahwa penggunaan media digital tanpa pengawasan menjadi celah terjadinya kekerasan berbasis daring.
“Kami masih sangat membutuhkan kerja sama dengan kepolisian, terutama yang kaitannya dengan siber. Karena banyak platform media sosial yang disalahgunakan,” tuturnya.
Saat ini, kepolisian berencana membentuk satuan khusus yang menangani kejahatan siber, termasuk KBGO.
Eka berharap langkah tersebut dapat memperkuat upaya pelacakan dan penindakan terhadap pelaku kekerasan berbasis daring.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685a3ec5b4811.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut Regional 24 Juni 2025
Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut
Tim Redaksi
BANGKA, KOMPAS.com
– Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
Bangka Belitung
berhasil mengamankan 85 kilogram daun ganja kering dari sebuah truk ekspedisi yang melintas di Pelabuhan
Tanjung Kalian
, Mentok, Bangka Barat.
Barang terlarang tersebut disamarkan dalam 83 paket yang dibungkus dengan kertas bubuk kopi.
Kepala BNNP Bangka Belitung,
Brigjen Hisar Siallagan
, mengungkapkan bahwa
pengiriman ganja
tersebut berasal dari Sumatera Utara dengan tujuan Tanjung Gunung, Bangka Tengah.
“Pengiriman berhasil dicegat setelah kendaraan turun dari kapal penyeberangan di Tanjung Kalian, Mentok,” kata Hisar saat jumpa pers pada Selasa (26/6/2025).
Hisar menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari hasil pengembangan informasi di lapangan pada 3 Juni 2025.
Petugas kemudian mengetahui adanya pengiriman paket ganja yang dikawal oleh seorang kurir yang mengendarai minibus.
“Tersangka seorang kurir inisial IR (32) telah diamankan bersama barang bukti,” ujar Hisar.
Truk yang membawa kardus berisi narkotika jenis ganja menyeberang malam hari melalui Pelabuhan Tanjung Api-api di Palembang, Sumatera Selatan, menuju Pelabuhan Tanjung Kalian.
Tersangka IR membuntuti truk tersebut dengan mengendarai kendaraan Suzuki Ertiga berpelat nomor BN 1080 IF.
“Mobil Ertiga hanya berisikan tersangka, sedangkan paket ganja dalam empat kardus besar semuanya berada dalam truk,” jelas Hisar.
Tersangka mengaku tidak mengetahui siapa penerima barang tersebut dan hanya dijanjikan upah sebesar Rp 350.000 per kilogram.
Saat ini, tersangka dan seluruh barang bukti telah diamankan di kantor BNNP Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut.
Tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 111 Ayat 2 Undang-undang Nomor 03 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685aa3168c497.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
WNI dari Iran: Tak Terkena Bom, tapi Terus Dihantui Drone Megapolitan 24 Juni 2025
WNI dari Iran: Tak Terkena Bom, tapi Terus Dihantui Drone
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Sultan Fatoni (43), warga negara Indonesia (WNI) asal Samarinda, akhirnya pulang ke Tanah Air bersama istri dan anaknya setelah tiga setengah tahun tinggal di Iran.
Ia dievakuasi karena situasi keamanan yang kian memburuk, meski tinggal di
Kota Mashhad
yang tidak terkena langsung serangan bom.
“Kami di
kota Mashhad
katanya bom itu tidak sampai, cuma drone aja. Beberapa hari ada drone, tapi sempat ditembak oleh pertahanan Iran, jadi enggak sempat jatuh,” ujar Sultan saat tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (24/6/2025).
Ia menuturkan, rumahnya hanya berjarak sekitar 10 menit dari Kota Mashhad, yang menjadi salah satu lokasi sasaran
serangan drone
beberapa waktu lalu.
“Iya, katanya yang diserang kemarin pakai drone itu bandara kota Mashhad sekitar 10 menit dari tempat tinggal saya,” kata Sulatan.
Sultan mengaku belum pernah mengalami konflik seperti ini selama tinggal di Iran.
Situasi mulai terasa tegang saat konflik antara Iran dan Israel memanas, ditambah dengan campur tangan militer dari Amerika Serikat.
Setelah ia dan rombongan meninggalkan Iran, dua kota lain dilaporkan mendapat serangan baru.
“Karena kami berangkat sejak Kamis, pas Kamis memang beberapa kota masih kelihatan aman, tapi setelah dua hari kami pergi, dua kota mendapat serangan baru seperti ada dari Amerika ikut juga,” ungkapnya.
Meski tidak berada di wilayah konflik langsung, pemerintah Iran menetapkan status siaga dan menerapkan pembatasan akses informasi.
Salah satunya adalah dengan menasionalisasi internet. Sultan menyebut bahwa situs-situs luar tidak lagi bisa diakses.
“Beberapa akses dipersulit. Internet itu dinasionalisasi, jadi situs luar tidak bisa dibuka. Hanya yang buatan dalam negeri saja yang bisa dibuka,” katanya.
Proses evakuasi dari Mashhad dimulai sejak Kamis pekan lalu. Sultan bersama rombongan menempuh perjalanan darat selama satu hari menuju titik kumpul di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Setelah menginap semalam untuk menunggu WNI dari kota lain, perjalanan dilanjutkan ke perbatasan Azerbaijan selama satu hari lagi. Dari Baku, mereka diterbangkan ke Indonesia.
“Kami sudah dari Kamis perjalanan dari Iran. Jadi sudah enam hari, agak capek,” ujar Sultan.
Setibanya di bandara, mereka langsung diarahkan ke ruang imigrasi untuk pengecekan dokumen perjalanan, lalu ke bea cukai untuk pemeriksaan IMEI perangkat. Setelah seluruh prosedur selesai, mereka diperbolehkan pulang.
Kedatangan para WNI ini disambut oleh sejumlah pejabat, di antaranya Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Amerika dan Eropa Vitto R. Tahar, Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Pasifik, Oseania, dan Afrika Parimeng, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Andi Rahmianto.
Evakuasi dilakukan secara bertahap terhadap WNI yang bersedia pulang dari Iran.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus menyebut bahwa dari total 380 WNI yang ada di Iran, hanya 97 yang memilih untuk dievakuasi.
“Yang jelas dari 380 WNI yang ada di Iran tidak semuanya mau dievakuasi, karena itu evakuasi perjalanan, katakan dari Teheran ke Baku, Azerbaijan ke utara, itu 16 jam dengan darat,” ujar Lodewijk di Kampus IPDN Jatinangor.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/01/17/678a22054d557.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a73d24c761.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)