Author: Kompas.com

  • 10
                    
                        Pengeroyokan Brutal di Terminal Malang, Korban Ternyata Anggota TNI AL Aktif
                        Regional

    10 Pengeroyokan Brutal di Terminal Malang, Korban Ternyata Anggota TNI AL Aktif Regional

    Pengeroyokan Brutal di Terminal Malang, Korban Ternyata Anggota TNI AL Aktif
    Tim Redaksi
     
    MALANG, KOMPAS.com –
    Seorang perwira aktif TNI Angkatan Laut menjadi korban
    pengeroyokan
    brutal di Terminal Arjosari, Kota
    Malang
    ,
    Jawa Timur
    , pada Kamis (26/6/2025) malam.
    Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
    Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, didahului oleh sebuah cekcok yang belum diketahui penyebab pastinya.
    “Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti,” ujar Mega saat diwawancarai, Jumat (27/6/2025).
    Mega menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sangat cepat. Korban tiba-tiba diserang oleh sekitar 5 hingga 6 orang.
    Beberapa kru bus di lokasi berupaya melerai, tetapi para pelaku bertindak agresif dan tak terkendali.
    “Setelah kejadian tersebut, korban diselamatkan oleh kru lain dan dibawa ke ruang informasi terminal untuk diamankan,” jelas Mega.
    Pihak terminal segera menghubungi Polsek Blimbing dan layanan ambulans.
    Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Saiful Anwar untuk menjalani perawatan intensif.
    “Saya langsung menghubungi Pak Kapolsek dan Pak Kanit Lantas tadi malam. Saat saya tiba di lokasi, korban sudah dibawa ambulans ke RSUD,” lanjutnya.
    Mega membenarkan bahwa korban merupakan anggota aktif TNI AL. Sementara itu, pelaku pengeroyokan diduga berasal dari kalangan juru panggil penumpang (jupang).
    “Info dari lapangan, pelakunya diduga merupakan jupang. Namun, kami masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut untuk memastikan tidak ada pihak luar yang terlibat,” kata Mega.
    Pasca-kejadian, aparat kepolisian dan Polisi Militer TNI AL (POMAL) langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
    Tiga orang terduga pelaku telah diamankan, dan pelaku lainnya, termasuk seorang mandor bernama Takim, masih dalam pengejaran.
    “Kasus ini ditangani bersama oleh Kepolisian dan POMAL. Tiga orang sudah diamankan, sementara yang lain masih dalam pengejaran,” ungkapnya.
    Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian wajah.
    “Informasi dari anggota saya yang melihat, bagian wajahnya luka parah dan berdarah. Kedua matanya lebam dan bengkak. Saat di RSUD (Saiful Anwar), kondisi korban tidak sadarkan diri,” tutup Mega.
    Pihak berwenang saat ini masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap motif serta mengidentifikasi seluruh pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri untuk Penyidikan Kasus Laptop Chromebook
                        Nasional

    7 Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri untuk Penyidikan Kasus Laptop Chromebook Nasional

    Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri untuk Penyidikan Kasus Laptop Chromebook
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kejaksaan Agung mencegah mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
    Nadiem Makarim
    untuk bepergian ke luar negeri.
    “Iya (dicegah ke luar negeri). Sejak 19 Juni 2025 untuk enam bulan ke depan,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar di Jakarta, Jumat (27/6/2025).
    Harli mengatakan, alasan pencegahan
    Nadiem
    Makarim itu untuk memperlancar proses penyidikan terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2019–2022.
    Nadiem Makarim pada Senin (23/6/2025), memenuhi panggilan penyidik Jampidsus Kejagung untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook tersebut.
    Usai diperiksa selama 12 jam, Nadiem mengatakan bahwa kehadirannya sebagai saksi adalah untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia yang patuh pada proses hukum.
    “Saya hadir hari ini di Kejaksaan Agung sebagai warga negara yang percaya bahwa penegakan hukum yang adil dan transparan adalah pilar penting bagi demokrasi dan pemerintahan yang bersih,” ucapnya.
    Saat ini, Kejagung sedang menyidik kasus dugaan korupsi dalam pengadaan Chromebook ini.
    Harli Siregar mengatakan bahwa penyidik mendalami dugaan adanya pemufakatan jahat oleh berbagai pihak dengan mengarahkan tim teknis agar membuat kajian teknis terkait dengan pengadaan bantuan peralatan yang berkaitan dengan pendidikan teknologi pada tahun 2020.
    “Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis sistem operasi Chrome,” katanya.
    Padahal, penggunaan Chromebook bukanlah suatu kebutuhan. Hal ini karena pada tahun 2019 telah dilakukan uji coba penggunaan 1.000 unit Chromebook oleh Pustekom Kemendikbudristek dan hasilnya tidak efektif.
    Dari pengalaman tersebut, tim teknis pun merekomendasikan untuk menggunakan spesifikasi dengan sistem operasi Windows.
    Namun, Kemendikbudristek saat itu mengganti kajian tersebut dengan kajian baru yang merekomendasikan untuk menggunakan sistem operasi Chrome.
    Dari sisi anggaran, Harli mengungkapkan bahwa pengadaan laptop Chromebook itu menghabiskan dana sebesar Rp9,982 triliun.
    Dana triliunan rupiah tersebut terdiri atas Rp3,582 triliun dana satuan pendidikan dan sekitar Rp6,399 triliun berasal dari dana alokasi khusus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Dokter Forensik: Juliana Marins Diperkirakan Masih Hidup Selama 20 Menit Usai Terjatuh
                        Denpasar

    8 Dokter Forensik: Juliana Marins Diperkirakan Masih Hidup Selama 20 Menit Usai Terjatuh Denpasar

    Dokter Forensik: Juliana Marins Diperkirakan Masih Hidup Selama 20 Menit Usai Terjatuh
    Editor
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara mengungkap hasil autopsi jenazah
    Juliana Marins
    , pendaki asal Brasil yang jatuh di lereng
    Gunung Rinjani
    , Jumat 27 Juni 2025.
    dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F selaku dokter forensik
    RSUD Bali Mandara
    yang menangani jenazah korban mengatakan usai jenazah tiba, langsung dilakukan pemeriksaan luar dan autopsi pada Kamis 26 Juni 2025 pada pukul 22.00 Wita.
    Hasilnya memang ditemukan luka-luka pada seluruh tubuh korban.
    Terutama luka lecet geser yang menandakan bahwa korban memang tergeser dengan benda-benda tumpul.
    “Kemudian kita juga menemukan adanya patah-patah tulang. Terutama di daerah dada, bagian belakang, juga tulang punggung dan paha,” kata, dr. Alit.
    Kemudian dari patah-patah tulang inilah terjadi kerusakan pada organ-organ dalam serta pendarahan.
    Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebab kematian itu adalah karena kekerasan tumpul, yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam dan pedarahan.
    “Kami tidak menemukan bukti-bukti atau tanda-tanda bahwa korban itu meninggal dalam jangka waktu yang lama dari luka-luka,” imbuhnya.
    Diprediksi setelah luka-luka Juliana meninggal paling lama 20 menit.
    Pendarahan paling parah dan banyak terjadi di dada dan perut.
    Tidak ada organ seplin yang mengkerut atau menunjukkan bahwa perdarahan lambat.
    Sehingga dapat disampaikan bahwa kematian yang terjadi pada korban itu dalam jangka waktu yang sangat singkat dari luka terjadi.
    “Jadi karena dimasukkan dalam freezer kalau yang kita temukan di sini kematiannya terjadi antara 12 sampai 24 jam, itu berdasarkan dari tanda-tanda lebam mayat dan juga kaku mayatnya,” ujar dia.
    Kebanyakan pada tubuh Juliana ditemukan luka lecet geser yang artinya tubuhnya tergeser dengan benda-benda tumpul tersebut.
    Sementara dugaan meninggal karena hipotermia, dr. Alit sebut tak dapat memeriksa dugaan hipotermia.
    Sebab jenazah sudah dalam kondisi lama sehingga tak dapat memeriksa cairan pada bola mata jenazah.
    Namun jika dilihat dari luka-luka yang ada dan pendarahan yang banyak, dugaan hipotermia bisa disingkirkan.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul
    Juliana Marins Diprediksi Masih Hidup Selama 20 Menit Setelah Jatuh di Jurang Gunung Rinjani
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tahapan Kontestasi Kaesang, Bro Ron, dan Mulyono Rebut Kursi Ketum PSI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juni 2025

    Tahapan Kontestasi Kaesang, Bro Ron, dan Mulyono Rebut Kursi Ketum PSI Nasional 27 Juni 2025

    Tahapan Kontestasi Kaesang, Bro Ron, dan Mulyono Rebut Kursi Ketum PSI
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menetapkan tiga nama untuk memperebutkan kursi ketua umum partai berlambang mawar merah itu.
    Calon ketua umum (caketum) nomor urut 1 adalah Ronald A. Sinaga atau
    Bro Ron
    yang mendaftar pada Rabu (18/6/2025). Ia mendapatkan dukungan dari enam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
    PSI
    dan 36 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
    Kaesang Pangarep
    sebagai petahana mendaftar pada Sabtu (21/6/2025) dan mendapat nomor urut 2. Putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) itu mendapatkan dukungan dari 10 DPW PSI dan 78 DPD PSI.
    Nama
    caketum PSI
    terakhir adalah
    Agus Mulyono
    Herlambang yang mendapatkan nomor urut 3. Sebanyak enam DPW PSI dan 24 DPD PSI menyatakan dukungan terhadapnya.
    Setelah penetapan pada Selasa (24/6/2025), ketiga caketum memiliki waktu untuk menyampaikan visi dan misinya selama masa kampanye pada 19 Juni hingga 11 Juli 2025.
    Kemudian pada 12 Juli hingga 18 Juli 2025, dimulai masa pencoblosan oleh kader PSI dengan sistem e-vote atau daring.
    Setelah pemungutan suara dilakukan, nama ketua umum terpilih akan diumumkan dan ditetapkan dalam Kongres PSI yang digelar pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.
    “Kami berikan kesempatan untuk melakukan kampanye ataupun sosialisasi penyampaian visi-visi dalam berbagai cara. Kami berikan kebebasan kepada ketiga kandidat untuk menggunakan berbagai platform, metode untuk penyampaian visi-visi kepada seluruh anggota partai PSI,” ujar Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Benediktus Papa.
    Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai Kaesang akan kembali menduduki kursi ketua umum PSI
    Pendaftaran Kaesang sebagai caketum PSI dinilainya telah menutup peluang nama lain untuk memimpin partai berlambang mawar merah itu.
    “Artinya, setelah Kaesang mendaftar menjadi
    ketum PSI
    , ya pertarungan sudah selesai dan bisa dipastikan pemenangnya ya Kaesang, bukan yang lain,” ujar Adi saat dihubungi.
    Beredarnya nama-nama lain di luar Kaesang dinilainya sebagai penghias dan gimmick jelang Kongres PSI.
    Adi menilai, peluang Kaesang untuk menjadi ketum PSI semakin besar, setelah Jokowi disebut tak ikut dalam kontestasi tersebut.
    Ia juga menilai wajar jika Jokowi tak mendaftar sebagai caketum PSI, karena tidak mungkin bapak dan anak bersaing untuk memperebutkan kursi ketua umum partai politik.
    “Karena tidak mungkin anak sama bapak bersaing, itu kan pernyataan Kaesang secara eksplisit. Artinya Kaesang maju, Jokowi tidak maju,” ujar Adi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswi di Karawang Diperkosa, Lapor Polisi Diminta Damai, Dinikahi Sehari lalu Dicerai
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Juni 2025

    Mahasiswi di Karawang Diperkosa, Lapor Polisi Diminta Damai, Dinikahi Sehari lalu Dicerai Bandung 27 Juni 2025

    Mahasiswi di Karawang Diperkosa, Lapor Polisi Diminta Damai, Dinikahi Sehari lalu Dicerai
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – N (19), seorang mahasiswi di Kabupaten
    Karawang
    , Jawa Barat, diduga menjadi korban pemerkosaan seorang pria berinisial J. Korban melapor ke polisi, tapi diminta berdamai.
    Korban lantas dinikahi oleh pelaku, namun sehari kemudian diceraikan.
    Kuasa hukum korban, Gary Gagarin menuturkan, peristiwa ini terjadi saat N sedang berada di rumah neneknya di Kecamatan Majalaya, Karawang, pada 9 April 2025.
    Saat itu, J yang mengetahui keberadaan N lalu menyusul. J mengaku ingin bertemu N karena belum sempat berlebaran.
    J diketahui merupakan guru ngaji dan masih memiliki ikatan keluarga dengan korban.
    “Ketemu salaman lah dengan pelaku, setelah itu dia menjadi tidak sadar, dibawa ke kamar dan dilakukanlah kekerasan seksual di situ. Tepergok si nenek, dipanggil warga lalu diamankan,” kata Gary kepada
    Kompas.com
    , Kamis (27/6/2025). 
    Gary mengatakan, N baru sadar setelah berada di klinik. Sementara J lqngsung digiring keluarga N ke Polsek Majalaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akan tetapi, polisi justru memediasi kasus tersebut dan menyarankan perdamaian.
    Gary mengatakan, kesepakatan damai itu berisi pernyataan J bersedia menikahi korban dan keduanya tidak akan saling menuntut di kemudian hari.
    Gary menyesalkan Polsek Majalaya tidak mengarahkan kasus ini ke Unit PPA Polres Karawang. Gary juga menyebut ada tekanan terhadap keluarga N untuk melakukan pernikahan dengan alasan aib desa.
    “Enggak masuk akal pernikahan pun selang sehari langsung diceraikan. Ini harus dipahami penegak hukum, jangan dibiasakan pelaku kekerasan seksual didamaikan,” kata Gary.
    Hingga saat ini, kata Gary,  J masih menjalankan aktivitas seperti biasa sebagai seorang guru. Sementara N terus berupaya memperjuangkan keadilan atas nasibnya.
    “Dari situ ternyata korban coba lapor ke Satgas TPKS di kampus, tapi tidak ada tindak lanjut dan terkesan didiamkan,” kata Gary.
    Gary mengatakan, kondisi psikis N terganggu. N bahkan menyatakan ingin berhenti kuliah kepada orangtuanya. Sebab, keluarga N sering menerima ancaman dari keluarga J karena dianggap menghancurkan karir J sebagai seorang guru.
    “Rumah korban sampai dilempari batu, padahal klien kami adalah korban. Antara korban dan pelaku juga masih ada hubungan keluarga,” kata Gary.
    Gary mengatakan, pada Mei 2025, tim kuasa hukum sebetulnya sudah melaporkan lagi kasus ini ke Unit PPA Polres Karawang. Akan tetapi, laporan itu tidak bisa diproses lantaran sebelumnya ada surat pernyataan damai.
    “Akhirnya kita ke P2TP2A untuk meminta pendampingan psikis agar kondisi korban bisa pulih. Kita akan bersurat ke Kapolres untuk minta atensi,” kata Gary.
    Gary menilai, apa yang menimpa N harus dikawal hingga tuntas melalui proses hukum. Sebab, tindak kekerasan seksual tidak bisa diselesaikan hanya dengan perjanjian damai.
    Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan membenarkan kasus tersebut difasilitasi penyelesaiannya oleh Polsek Majalaya.
    Polisi menilai kasus tersebut tidak bisa diproses ke Unit PPA Polres Karawang karena korban bukan anak di bawah umur. Polisi juga menganggap kasus tersebut sebagai perkara suka sama suka.
    “Korban sudah 19 tahun, jadi bukan anak di bawah umur. Kalau ke PPA, itu untuk anak-anak karena
    lex specialis
    , makanya kemarin difasilitasi untuk berdamai,” ujar Wildan.
    Meski begitu, Wildan mempersilakan soal rencana korban akan kembali melapor ke kepolisian.
    “Sah-sah saja untuk laporan, cuma dilihat juga delik aduan yang disangkakan ke pelaku apa,” kata Wildan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Korupsi di Dunia Pendidikan, KPK Edukasi Guru dan Kepala Sekolah di Sumenep
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Juni 2025

    Cegah Korupsi di Dunia Pendidikan, KPK Edukasi Guru dan Kepala Sekolah di Sumenep Regional 27 Juni 2025

    Cegah Korupsi di Dunia Pendidikan, KPK Edukasi Guru dan Kepala Sekolah di Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com –
    Untuk mencegah praktik korupsi di lingkungan pendidikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
    Sumenep
    , Jawa Timur, menjalin kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ).
    Kerja sama tersebut berupa program sosialisasi dan advokasi pendidikan antikorupsi yang melibatkan pengawas sekolah, kepala sekolah, dan
    guru
    tingkat Sekolah Dasar (SD).
    “Kerja samanya berupa sosialisasi dan advokasi pendidikan antikorupsi,” kata Badrul, Penyuluh Antikorupsi Utama Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi KPK RI, Jumat (27/6/2025).
    Kegiatan ini, menurut Badrul, menjadi langkah awal untuk membekali para pelaku pendidikan dalam memahami potensi risiko korupsi dan cara menghindarinya.
    Badrul menambahkan, pemberantasan korupsi di lembaga pendidikan harus dilakukan melalui pendekatan menyeluruh.
    Di antaranya dengan membangun nilai melalui pendidikan, pencegahan lewat perbaikan sistem, penindakan hukum, serta melibatkan partisipasi masyarakat.
    “Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan output yang nyata KPK dengan insan pendidikan dalam pemberantasan korupsi,” tambahnya.
    Badrul meyakini, kasus korupsi di sektor pendidikan terjadi karena kurangnya pemahaman hukum oleh pelakunya.
    Sehingga dirasa penting pemahaman regulasi antikorupsi, seperti Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021.
    “Dari pengalaman sebelumnya, tindakan oknum yang pada akhirnya terjerat kasus hukum terjadi karena tidak paham. Maka pemahaman kepada mereka menjadi penting,” jelasnya.
    Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyebut bahwa kerja sama dengan KPK merupakan bentuk pencegahan korupsi sejak dini.
    “Seperti prinsip di dunia kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati, saya kira harus diterapkan juga di dunia pendidikan, sehingga pendidikan kita benar-benar bebas dari praktik korupsi,” ujar Fauzi.
    Kerja sama ini, rencana Fauzi, tidak akan berhenti di sektor pendidikan saja, melainkan akan diperluas ke lembaga-lembaga lain di lingkungan Pemkab Sumenep.
    “Untuk tahap awal memang dengan lembaga pendidikan dulu, baru setelah itu pada lembaga lainnya yang ada di lingkungan Pemkab Sumenep,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Benarkah Juliana Marins Ditinggal Usai Terjatuh di Jurang Jalur Rinjani? Ini Pengakuan Guide Tour
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Juni 2025

    Benarkah Juliana Marins Ditinggal Usai Terjatuh di Jurang Jalur Rinjani? Ini Pengakuan Guide Tour Regional 27 Juni 2025

    Benarkah Juliana Marins Ditinggal Usai Terjatuh di Jurang Jalur Rinjani? Ini Pengakuan Guide Tour
    Editor
    LOMBOK, KOMPAS.com
    – Peristiwa meninggalnya WNA Brasil
    Juliana Marins
    (27) di lereng puncak
    Gunung Rinjani
    meninggalkan sorotan terhadap guide yang memandunya.
    Juliana dilaporkan terjatuh pada Sabtu (21/6/2025) dalam perjalanan menuju summit atau pendakian ke puncak.
    Guide Juliana yakni Ali Musthofa memberikan pengakuan kepada media Brasil,
    Oglobo.globo
    pada Jumat (27/6/2025).
    Ali memandu Juliana untuk perjalanan pendakian Gunung Rinjani dengan bayaran sebesar Rp 2,5 juta.
    Dikutip dari
    TribunBogor
    via
    Tribunnews
    , Ali membantah meninggalkan Juliana saat beristirahat.
    Ali mengungkapkan, saat Juliana beristirahat, dia bersama rombongan 5 orang lainnya melanjutkan perjalanan.
    “Saya menunggu 3 menit lebih dulu, saya tidak meninggalkannya,” kata Ali.
    Kemudian dia merasa ada kejanggalan ketika Juliana yang ditunggu tidak juga menyusul.
    Dia lalu memutuskan untuk kembali ke lokasi Juliana beristirahat 30 menit kemudian.
    “Setelah sekitar 15 atau 30 menit, Juliana tidak muncul. Saya mencarinya di tempat peristirahatan terakhir, tetapi saya tidak menemukannya,” kata dia.
    “Saya bilang saya akan menunggunya lebih dulu, saya menyuruhnya untuk beristirahat,” beber Ali melajutkan.
    Keberadaan Juliana baru diketahui ketika ada cahaya senter.
    “Saya sadar ketika saya melihat cahaya senter di jurang sedalam sekitar 150 meter dan mendengar suara Juliana meminta pertolongan. Saya bilang saya akan menolongnya,” imbuh Ali.
    Ali pun langsung menghubungi tempatnya bekerja untuk diteruskan ke Tim SAR.
    Ali mengaku tidak berdaya untuk melakukan penyelamatan sehingga pilihannya adalah menunggu Tim SAR.
    Proses evakuasi Juliana dari jurang sedalam 600 meter berlangsung pada Rabu (25/6/2025).
    Korban dinaikkan ke anchor point lereng puncak Gunung Rinjani pada 25 Juni 2025 sekira pukul 13:51 WITA.
    Juliana dibawa menuju ke Sembalun dengan cara ditandu, dan tiba sekira pukul 20:45 WITA.
    Setelah prosesi serah terima kepada keluarga, jenazah Juliana dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
    Selanjutnya jenazah diautopsi di RS Bhayangkara Bali Mandara, Kamis (27/6/2025).
    Plt Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dr Mike Wijayanti Djohar menyampaikan bahawa pihaknya sudah mengantongi hasil visum terhadap jenazah Juliana Marins pendaki Brasil yang tewas jatuh di Gunung Rinjani.
    Tapi Mike enggan membeberkan hasil pemeriksaan luar terhadap Juliana.
    Ia mengatakan, hasil tersebut nantinya akan diserahkan ke penyidik di Polres Lombok Timur sesuai tempat kejadian perkara.
    “Kami tidak bisa sampaikan di sini karena itu permintaan penyidik, nanti kami serahkan meskipun sudah ada tapi nanti kami sampaikan ke penyidik dulu,” katanya.
    Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul
    Pengakuan Guide Soal Insiden Juliana Marins Jatuh Gunung Rinjani, Bantah Tinggalkan Korban
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus "Home Industry" Senpi Rakitan di Lampung, Amunisi Dijual di "Marketplace", Kode Mur dan Baut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Juni 2025

    Kasus "Home Industry" Senpi Rakitan di Lampung, Amunisi Dijual di "Marketplace", Kode Mur dan Baut Regional 27 Juni 2025

    Kasus “Home Industry” Senpi Rakitan di Lampung, Amunisi Dijual di “Marketplace”, Kode Mur dan Baut
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com –
    Sebanyak 8.000 butir peluru yang disita aparat
    Polda Lampung
    di Purbalingga dijual secara daring di marketplace.
    Ribuan peluru ini terungkap dalam rangkaian kasus pembuatan senjata api (senpi) rakitan di Lampung dengan tiga orang tersangka, RK, A, dan ABT.
    Kasubdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Komisaris Polisi (Kompol) Zaldi Kurniawan, mengatakan ribuan peluru itu ditemukan saat pihaknya menangkap tersangka ABT di Purbalingga, Jawa Tengah.
    “Amunisi berbagai ukuran kaliber. Ada amunisi buatan Pindad juga yang kita sita,” kata Zaldi saat dihubungi, Jumat (27/6/2025).
    Dari hasil penyidikan, ribuan peluru tajam itu ternyata dijual oleh tersangka ABT secara daring di marketplace dengan nama toko “murbaut2006” dan “Taliroso Shop”.
    Dua toko yang dimiliki tersangka ABT itu menyamarkan peluru yang dijualnya dengan menjual mur dan baut.
    Modusnya yaitu menampilkan gambar mur, baut, atau kunci pas, namun dengan mencantumkan ukuran kaliber di belakang nama produk.
    “Jadi disamarkan dengan foto mur atau baut dan kunci, seperti menjual produk umum, tetapi di belakang nama produk ada kode kaliber peluru untuk menghindari pengawasan dari pihak e-commerce,” katanya.
    Setelah pembeli memesan, tersangka ABT mengirimkan produk menggunakan jasa kargo hingga ke tempat pembeli.
    Diketahui, temuan aparat kepolisian dalam rangkaian pengungkapan industri rumahan senjata api (senpi) rakitan juga membongkar bisnis jual-beli amunisi secara bebas.
    Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika mengatakan, dari rangkaian pengungkapan kasus, pihaknya menyita lebih dari 8.000 butir amunisi peluru tajam dan hampa.
    “Total amunisi yang disita lebih dari 8.000 butir dengan berbagai macam ukuran kaliber,” katanya di Mapolda Lampung, Kamis (26/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesisir 4 Kecamatan di Pamekasan Diterjang Banjir Rob, Polisi Larang Pengunjung Berenang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Juni 2025

    Pesisir 4 Kecamatan di Pamekasan Diterjang Banjir Rob, Polisi Larang Pengunjung Berenang Surabaya 27 Juni 2025

    Pesisir 4 Kecamatan di Pamekasan Diterjang Banjir Rob, Polisi Larang Pengunjung Berenang
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com

    Banjir Rob
    yang terjadi di wilayah pesisir selatan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur masih berlangsung, Jumat (27/6/2025).
    Wilayah pesisir 3 kecamatan di Pamekasan terkena terjangan
    banjir rob
    selama beberapa hari terakhir sejak Selasa (24/6/2025).
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi mengungkapkan jika banjir rob terjadi sejak tanggal 23 Juni 2025.
    “Kami melakukan pemantauan bahkan kami sudah mengunjungi sejumlah lokasi. Termasuk wilayah pesisir dan tempat wisata di Pamekasan,” kata Dhofir.
    Pihaknya mengatakan, di wilayah selatan ada empat kecamatan yang terkena dampak banjir rob.
    Di antaranya, Kecamatan Larangan, Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Tlanakan.
    Banjir rob
    terjadi di sepanjang pesisir wilayah Pamekasan.
    Termasuk sejumlah lokasi wisata, seperti Pantai Talang Siring di Kecamatan Larangan, Pantai Jumiang di Kecamatan Pademawu dan Pantai Dermaga, Kecamatan Talanakan.
    “Kemungkinan di wilayah utara juga terkena. Tapi sampai saat ini belum ada laporan ke kami,” katanya.
    Dikatakan, jika banjir rob adalah fenomena alam yang biasa terjadi suatu saat.
    Sehingga pihaknya berharap semua warga untuk menghindari wilayah pantai sementara waktu.
    “Kami berharap semua pihak, terutama masyarakat bisa menghindari wilayah pantai demi keselamatan untuk sementara waktu, sampai kondisi normal,” katanya.
    Kerusakan di sejumlah lokasi wisata, diakui masih kategori ringan dan bisa diperbaiki.
    Pihaknya pun akan melakukan kajian agar bisa mengantisipasi kerusakan jika banjir rob kembali melanda ke depan.
    “Sesuai imbauan BMKG, diprediksi puncak banjir rob akan terjadi hingga tanggal 28 Juni 2025. Gelombang naik lebih 1 meter, bahkan bisa mencapai 2 meter dari kondisi normal,” imbuhnya.
    Sementara Kapolsek Pademawu Iptu Sutikno menghimbau agar semua pengelola wisata untuk melarang pengunjung berada di tepi, bahkan mandi di pantai.
    “Demi keselamatan bersama, sebelum kondisi normal pengunjung wisata dilarang berada di tepi pantai,” kata Sutikno.
    Pihaknya pun akan terus memantau kondisi di pesisir selatan Kab. Pamekasan.
    Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya korban akibat kelalaian di wilayah pesisir pantai.
    “Sejauh ini pantauan kami tergolong aman. Kami berharap semua masyarakat di pesisir pantai waspada dan menjauh dari pantai terutama dari pagi hingga siang hari,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diiming-iming Gaji Rp 20 Juta, Penjaga Kosan Simpan 19 Kg Sabu dan 58 Ribu Ekstasi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        27 Juni 2025

    Diiming-iming Gaji Rp 20 Juta, Penjaga Kosan Simpan 19 Kg Sabu dan 58 Ribu Ekstasi Medan 27 Juni 2025

    Diiming-iming Gaji Rp 20 Juta, Penjaga Kosan Simpan 19 Kg Sabu dan 58 Ribu Ekstasi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Seorang penjaga kosan inisial ARL (29) kedapatan menyimpan sabu seberat 19 kg dan ribuan pil ekstasi di kamar kos Jalan Sei Deli, Kota Medan.
    Kepala
    Polrestabes Medan
    Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, ARL ditangkap pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
    Terkait kronologi penangkapan, mulanya petugas menangkap dua pria inisial MAS (29) dan MJN (24) di Jalan Klambir V dengan barang bukti 1 kg sabu.
    Lalu, dilakukan pengembangan dan meringkus ARL.
    “Pelaku ini menyimpan sabu seberat 19 kg dan 58.750 pil ekstasi di dalam kamar kos,” kata Gidion dalam jumpa pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (27/6/2025).
    Saat diinterogasi, ARL mengaku menerima barang itu pada Jumat (20/6/2025) dari seseorang yang berkomunikasi dengannya melalui ponsel.
    “Pengakuannya, ini sudah kali ketiga dia menerima paket narkoba. Yang menyuruh pelaku, inisial M, masih diburu,” ujar Gidion.
    Dia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan M berkomunikasi dengan ARL menggunakan nomor ponsel Malaysia. Adapun, ARL diimingi gaji cukup besar.
    “Kalau paket itu habis diedarkan, maka dia mendapat Rp 20 juta,” ucap Gidion.
    Di sisi lain, Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Thommy menyampaikan, ARL terhubung dengan M sudah sejak lama melalui tetangganya.
    “Jadi katanya dulu ada tetangganya yang mengenalkan. Nah, tetangganya ini udah ditangkap dan sekarang termasuk warga binaan yang dipindahkan ke Nusakambanhan kemarin,” ujar Thommy.
    “Tapi pelaku ini dikenalkan dengan M sewaktu tetangganya belum dipenjara,” sambungnya.
    Adapun ARL telah lama menjadi penjaga kosan di lokasi.
    Namun, penghuni dan pemilik kos selama ini tidak mengetahui ARL menyembunyikan narkoba.
    Kini, ARL telah ditahan di Satnarkoba Polrestabes Medan untuk diproses hukum lebih lanjut.
    ARL disangkakan Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 112 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.