Author: Kompas.com

  • Gempa M 6,1 Guncang Laut Sulawesi, Getaran Dirasakan Warga Talaud
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juni 2025

    Gempa M 6,1 Guncang Laut Sulawesi, Getaran Dirasakan Warga Talaud Regional 28 Juni 2025

    Gempa M 6,1 Guncang Laut Sulawesi, Getaran Dirasakan Warga Talaud
    Editor
    KOMPAS.com –

    Gempa
    bumi tektonik dengan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (28/6/2025) pukul 06.07 WIB.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) memastikan
    gempa
    tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
    “Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat deformasi Lempeng Laut Filipina. Mekanisme pergerakannya menunjukkan patahan naik atau
    thrust fault
    ,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resminya, Sabtu.
    Episenter gempa berada pada koordinat 5,19 Lintang Utara dan 126,23 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 105 kilometer barat laut Pulau Karatung, Kepulauan Talaud, dengan kedalaman 73 kilometer.
    Menurut BMKG, getaran gempa dirasakan cukup kuat di Miangas dengan intensitas IV–V MMI, di mana orang banyak terbangun dan benda ringan dalam rumah bergoyang.
    Sementara di daerah Gemeh, Essang, Melonguane, hingga Tahuna, intensitas gempa berkisar antara III–IV MMI.
    “Hingga pukul 06.35 WIB, belum tercatat adanya aktivitas gempa susulan,” ujar Daryono.
    Meski demikian, BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu tidak bertanggung jawab. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
    “Pastikan informasi hanya bersumber dari kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan WRS-BMKG,” tambahnya.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kualitas Udara di Bali: Data Terbaru dan Rekomendasi Kesehatan
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        28 Juni 2025

    Kualitas Udara di Bali: Data Terbaru dan Rekomendasi Kesehatan Denpasar 28 Juni 2025

    Kualitas Udara di Bali: Data Terbaru dan Rekomendasi Kesehatan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Berdasarkan data terbaru mengenai
    kualitas udara
    di
    Bali
    , berikut adalah indeks kualitas udara (
    AQI
    ) yang terpantau pada tanggal 28 Juni 2025:
    Sebagian besar wilayah di Bali memiliki kualitas udara dalam kategori sedang, dengan AQI yang berkisar antara 55 hingga 73.
    Kualitas udara
    yang berada dalam kategori ini menunjukkan bahwa dampak bagi
    kesehatan
    minimal, namun tetap perlu diwaspadai, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan masalah pernapasan.
    Kategori dan dampak kualitas udara
    Indeks AQI memberikan informasi mengenai tingkat
    polusi
    udara dan dampaknya terhadap kesehatan:
    Untuk menjaga kesehatan, masyarakat di daerah dengan kualitas udara yang sedang disarankan untuk:
    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat melindungi diri mereka dari dampak negatif polusi udara.
    Sumber: https://www.iqair.com/id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Pencabulan Badut Keliling di Bekasi Diduga Lebih dari 2 Bocah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Korban Pencabulan Badut Keliling di Bekasi Diduga Lebih dari 2 Bocah Megapolitan 28 Juni 2025

    Korban Pencabulan Badut Keliling di Bekasi Diduga Lebih dari 2 Bocah
    Editor
    jAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi menduga, masih ada korban lain dalam perkara dugaan
    pencabulan
    SA (32), pria badut keliling warga Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
    “Jadi masih memungkinkan ada beberapa korban lain. Mungkin tapi, kita masih menduga,” kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol. Mustofa di Cikarang, Jumat (27/6/2025), dikutip dari 
    Antara, 
    Mustofa menjelaskan, penyelidikan kasus ini dilakukan setelah korban pertama, DA, melapor ke polisi. Korban kedua, RM, baru berani melapor setelah mengetahui bahwa pelaku telah diamankan petugas.
    Korban lain diduga masih ada mengingat keberanian korban kedua baru muncul setelah pelaku ditahan.
    Oleh karenanya, Mustofa mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar rumah tersangka agar segera melapor jika mengetahui ada anak di bawah umur menjadi korban. Ia memastikan identitas korban akan dirahasiakan.
    “Mungkin setelah kita rilis, anak-anak yang menjadi korban berani menceritakan kepada orangtua. Kami tunggu kehadirannya di Polres Metro Bekasi maupun Polsek Cikarang Utara,” katanya.
    Polisi kini tengah mendalami keterangan korban kedua, disertai bukti pendukung hasil visum. Petugas juga bekerja sama dengan Dinas Sosial serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Bekasi untuk memberikan pendampingan psikologis kepada para korban yang masih di bawah umur.
    “Kami melakukan pendampingan psikologis bersama Dinas Sosial dan DP3A, khususnya untuk perlindungan anak,” ucap dia.
    Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi Fahrul Fauzi meminta warga, terutama para orangtua, segera melapor ke polisi jika mengetahui anak mereka menjadi korban kasus ini.
    “Laporkan segera ke kepolisian, kami juga akan mengawal proses hukum, termasuk pendampingan penuh bagi korban baik dari aspek hukum maupun psikologis anak,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, dua anak laki-laki berinisial RF dan DA diduga dicabuli pria yang berprofesi sebagai badut keliling di Kabupaten Bekasi, berinisial SA (32).
    Aksi pelecehan seksual itu diketahui warga. Pelaku sempat mencoba melarikan diri saat akan ditangkap warga dengan menaiki atap rumah kontrakan kosong di Kampung Pelaukan, Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
    “Pelaku mencoba kabur lewat atap sebuah rumah namun terpeleset dan jatuh hingga berhasil diamankan petugas bersama warga setempat,” kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol. Mustofa dilansir dari
    Antara
    , Jumat (27/6/2025).
    SA dalam kesehariannya kerap berinteraksi dengan anak-anak karena profesinya sebagai badut. Profesi badut ini yang menjadi siasat pelaku untuk mendekati calon korban sebelum melancarkan aksinya.
    Dalam setiap menjalankan aksi, pelaku merayu korban dengan imbalan uang senilai Rp50.000 sambil memutar video asusila sebelum memaksa korban melakukan tindakan tidak senonoh tersebut.
    “Modus operandi bujuk rayu dan imbalan uang. Korban RF bahkan telah mengalami peristiwa ini hingga lima kali. Korban lain, DA, juga mengalami kekerasan serupa,” ujar Mustofa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kualitas Udara di Bali: Data Terbaru dan Rekomendasi Kesehatan
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        28 Juni 2025

    Kualitas Udara Buruk di Banten: AQI Tercatat Tinggi Regional 28 Juni 2025

    Kualitas Udara Buruk di Banten: AQI Tercatat Tinggi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Kualitas udara
    di beberapa kota di
    Banten
    menunjukkan angka yang mengkhawatirkan pada tanggal 28 Juni 2025.
    Berdasarkan data dari situs pemantau
    kualitas udara
    , berikut adalah informasi Indeks
    Kualitas Udara
    (
    AQI
    ) di kota-kota Banten:
    Berdasarkan informasi di atas, dapat dilihat bahwa banyak kota di Banten mengalami kualitas udara yang buruk, terutama di South Tangerang dengan AQI mencapai 183, yang berbahaya bagi
    kesehatan
    .
    Definisi AQI menggambarkan berbagai tingkatan kualitas udara yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan. Berikut adalah kategori AQI:
    Karena kualitas udara di Banten berada di kategori “Tidak Sehat” dan “Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif”, masyarakat disarankan untuk:
    Dengan meningkatnya
    polusi udara
    , perhatian lebih perlu diberikan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.
    Sumber: https://www.iqair.com/id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi: Warga Jabar Butuh Jalan Baru, Bukan Janji Lama
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        28 Juni 2025

    Dedi Mulyadi: Warga Jabar Butuh Jalan Baru, Bukan Janji Lama Bandung 28 Juni 2025

    Dedi Mulyadi: Warga Jabar Butuh Jalan Baru, Bukan Janji Lama
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –

    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    menegaskan bahwa masyarakat Jawa Barat saat ini menginginkan perubahan nyata dari pemerintah, bukan lagi sekadar janji atau proyek yang bersifat simbolik.
    Hal ini disampaikan dalam pernyataannya menjelang kunjungan ke Kota
    Cirebon
    dalam rangka Hari Jadi kota tersebut, Sabtu (28/6/2025).
    “Selamat ulang tahun untuk Kota Cirebon. Semoga menjadi kota yang harmoni, antara pemimpin dan rakyatnya, dengan jalan yang tertata, pasar yang bersih, serta layanan pendidikan dan kesehatan yang baik,” ucap Dedi dalam unggahan videonya.
    Lebih jauh, Dedi mengungkapkan bahwa harapan masyarakat Jawa Barat terhadap pemerintah sangat sederhana, tetapi menyentuh kebutuhan mendasar kehidupan sehari-hari.
    “Warga Jawa Barat ingin jalan-jalan yang baru—bukan lagi jalan lama yang rusak. Dari jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi, sampai jalan nasional, mereka ingin perbaikan konkret,” katanya.
    Tak hanya infrastruktur, kebutuhan dasar lain juga menjadi sorotan. Dedi menyebut masyarakat miskin di Jawa Barat sangat membutuhkan rumah layak huni agar tidak lagi tidur di emperan atau terkena hujan saat musim hujan tiba.
    Dalam bidang kesehatan, ia menekankan pentingnya wajah pelayanan yang ramah dan fasilitas yang memadai.
    “Masyarakat ingin layanan kesehatan yang baru, dengan dokter, perawat, dan bidan yang tersenyum, serta obat yang tersedia baik di rumah sakit maupun puskesmas,” katanya.
    Untuk sektor pendidikan, Dedi mengangkat persoalan perlengkapan sekolah sebagai simbol pentingnya perhatian terhadap masa depan anak-anak.
    “Anak-anak sekolah butuh sepatu baru, baju baru, meja baru. Karena hari ini mereka naik kelas, naik ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.
    Dedi menambahkan, semua kebutuhan tersebut menggambarkan satu hal: masyarakat Jawa Barat menginginkan kehadiran pemerintah yang benar-benar melayani dan menghadirkan suasana hidup yang baru dan nyaman.
    “Mereka tidak menginginkan hal lain sebenarnya, kecuali suasana hidup yang baru yang memberikan kenyamanan. Karena pemerintah hadir untuk melayani seluruh masyarakatnya,” tuturnya.
    Dengan gaya khasnya, di akhir pernyataan Dedi menyisipkan candaan ringan, “Kalau saya sendiri perlu apa? Mungkin suatu saat saya perlu istri baru,” ujarnya sambil tertawa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Kualitas Udara di Riau: Catatan AQI Terbaru
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juni 2025

    Update Kualitas Udara di Riau: Catatan AQI Terbaru Regional 28 Juni 2025

    Update Kualitas Udara di Riau: Catatan AQI Terbaru
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pada tanggal 28 Juni 2025, data
    kualitas udara
    di provinsi
    Riau
    menunjukkan kondisi yang bervariasi di beberapa kota.
    Berikut adalah indeks kualitas udara (
    AQI
    ) untuk beberapa kota di Riau:
    Kategori kualitas udara dapat dijelaskan sebagai berikut:
    Pada kondisi kualitas udara yang tidak sehat, terutama bagi kelompok sensitif, IQAir merekomendasikan untuk:
    Sumber: https://www.iqair.com/id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Juliana Marins Tak Alami Hipotermia, Meninggal Akibat Jatuh dan Luka Parah di Gunung Rinjani
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        28 Juni 2025

    Juliana Marins Tak Alami Hipotermia, Meninggal Akibat Jatuh dan Luka Parah di Gunung Rinjani Denpasar 28 Juni 2025

    Juliana Marins Tak Alami Hipotermia, Meninggal Akibat Jatuh dan Luka Parah di Gunung Rinjani
    Editor
    KOMPAS.com –
    Dokter Spesialis Forensik RS Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit, menegaskan bahwa
    hipotermia
    bukan menjadi penyebab kematian pendaki asal Brasil,
    Juliana Marins
    , yang ditemukan meninggal dunia usai jatuh ke jurang di kawasan
    Gunung Rinjani
    , Nusa Tenggara Barat.
    Pernyataan tersebut disampaikan setelah tim forensik melakukan proses autopsi terhadap jenazah Juliana.
    “Kalau dilihat dari luka-luka yang ada dan pendarahan yang banyak, (penyebab) hipotermia bisa kita singkirkan ya. Jadi penyebabnya adalah kekerasan tumpul,” ujar Ida Bagus dalam keterangan yang dilansir Kompas TV, Jumat (27/6/2025).
    Menurutnya, hasil autopsi menunjukkan bahwa Juliana Marins mengalami luka parah akibat kekerasan benda tumpul yang diduga terjadi saat ia jatuh ke jurang sedalam ratusan meter.
    Luka tersebut menyebabkan patah tulang, kerusakan organ dalam, dan pendarahan hebat.
    “Untuk sementara ya, itu adalah kekerasan tumpul yang menyebabkan patah tulang dan kerusakan organ dalam serta pendarahan,” tegasnya.
    Dokter Ida Bagus menjelaskan, seandainya seseorang meninggal karena hipotermia, maka proses meninggalnya tidak bisa berlangsung cepat.
    “Kalau seandainya hipotermia itu memang memerlukan waktu yang lama sampai orang itu meninggal ya, karena di otak kita ada yang mengatur suhu tubuh,” jelasnya.
    Namun, pada jenazah Juliana tidak ditemukan tanda-tanda fisik yang biasa muncul pada kasus hipotermia.
    Luka-luka khas akibat suhu ekstrem, seperti pada ujung jari yang berubah warna menjadi kehitaman, tidak ditemukan.
    “Mungkin saya dapat jelaskan bahwa untuk hipotermia, tanda-tanda adanya hipotermia itu luka-luka yang ditimbulkan tidak ada. Jadi lukanya berwarna kehitaman, ini tidak ditemukan berarti bisa kita katakan bahwa tidak ada hipotermia ya,” tambahnya.
    Proses evakuasi jenazah Juliana juga menjadi perhatian publik. Relawan pendakian Gunung Rinjani, Agam Rinjani, membagikan kisah perjuangannya bersama tim SAR saat melakukan vertical evacuation dari jurang berkedalaman 590 meter.
    “Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana satu malam dengan memasang anchor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter,” tulis Agam melalui Instagram @agam_rinjani.
    Kisah heroik tersebut viral di media sosial, baik di Indonesia maupun Brasil, namun Agam tetap merasa bersalah karena tidak dapat menyelamatkan Juliana dalam kondisi hidup.
    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Juliana Tak Alami Hipotermia, Dipastikan Meninggal karena Benda Tumpul usai Jatuh ke Jurang Rinjani
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Panjang Akhir Juni, 404.683 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Libur Panjang Akhir Juni, 404.683 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta Megapolitan 28 Juni 2025

    Libur Panjang Akhir Juni, 404.683 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Sebanyak 404.683 orang meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api selama masa libur sekolah dan
    libur panjang
    atau 
    long weekend
     peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
    Jumlah tersebut dicatat oleh PT
    Kereta Api Indonesia
    (Persero) Daop 1 Jakarta terhitung selama 19-30 Juni 2025 atau 12 hari operasional.
    “Volume pelanggan yang tinggi ini menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api untuk perjalanan selama masa libur sekolah dan peringatan Tahun Baru Islam. Angka tersebut masih dapat bertambah karena pemesanan tiket masih terus berlangsung,” kata Manager Humas
    KAI
    Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, dikutip dari 
    Antara, 
    Sabtu (28/6/2025). 
    Ixfan memerinci, dari 404.683 orang yang membeli tiket, sebanyak 173.759 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
    Lalu, 124.588 orang dari Stasiun Gambir, 54.416 dari Stasiun Bekasi, dan 51.920 orang dari stasiun lainnya seperti Jatinegara, Karawang, Cikarang, dan Cikampek.
    Volume jumlah penumpang tertinggi selama periode libur tercatat pada Kamis (26/6/2025) dengan total 41.035 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Jatinegara, dan sejumlah stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
    Destinasi favorit penumpang antara lain Surabaya, Malang, Yogyakarta, Tegal, Semarang, dan Bandung.
    Ixfan mengingatkan, KAI masih memberlakukan program diskon tiket 30 persen untuk kereta api kelas ekonomi non subsidi yang dapat diperoleh melalui seluruh kanal penjualan resmi KAI, termasuk aplikasi Access by KAI dan situs booking.
    kai
    .id. Diskon berlaku dari 15 Juni- 31 Juli 2025.
    Sedangkan diskon sebesar 20 persen untuk kelas eksekutif dan bisnis hanya dapat diperoleh di stan KAI di area Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2025, selama periode 19 Juni- Juli 2025.
    Diskon berlaku untuk perjalanan dengan jadwal keberangkatan H+45 dari tanggal pembelian.
    Ixfan menambahkan, program diskon ini telah dimulai sejak 5 Juni 2025 sebagai bentuk dukungan KAI terhadap stimulus ekonomi dari pemerintah, sekaligus upaya meningkatkan minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi massal. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejari Ternate Tangkap DPO Kasus KDRT di Mess Perusahaan Tambang Pulau Gebe
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juni 2025

    Kejari Ternate Tangkap DPO Kasus KDRT di Mess Perusahaan Tambang Pulau Gebe Regional 28 Juni 2025

    Kejari Ternate Tangkap DPO Kasus KDRT di Mess Perusahaan Tambang Pulau Gebe
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com – 
    Kejaksaan Negeri (Kejari)
    Ternate
    menangkap seorang karyawan perusahan tambang yang menjadi buronan kasus kekerasan dalam rumah tangga (
    KDRT
    ), Ruslan alias RU, di mess perusahaan tambang di Desa Umera, Pulau Gebe, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
    Terpidana ini sempat melarikan diri setelah kasasinya ditolak Mahkamah Agung.
    “Ruslan ditangkap di mess salah satu perusahaan di Desa Umera, Pulau Gebe, Halmahera Tengah saat tengah bekerja pada Rabu (25/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIT, tanpa perlawanan,” kata Plt Kepala Kejari Ternate, Dedyng Wibiyanto Atabay, Jumat (27/6/2025) sore.
    Proses penangkapan dibantu oleh tim Tabur Kejati Maluku Utara dan Intel dari Kejari Halmahera Tengah.
    Saat ditangkap, Ruslan sedang bekerja dan masih mengenakan seragam perusahaan.
    Sebelum dibawa tim Intelijen Kejari Ternate, Ruslan diminta mengenakan rompi tahanan dan mengenakan borgol.
    DPO ini selanjutnya dibawa ke Ternate melalui jalur laut dan baru tiba di kantor Kejari Ternate pada Jumat (27/6/2025) sore.
    Dedyng menjelaskan, Ruslan merupakan DPO (daftar pencarian orang) atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRDT) terhadap istrinya.
    Dia telah berstatus terpidana dengan putusan Pengadilan Negeri Ternate dan putusan Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.
    Saat menjadi DPO, kata Dedyng, terpidana kerap berpindah-pindah tempat tinggal di sejumlah daerah.
    “Kita mendeteksi yang bersangkutan ini ada di beberapa tempat. Apakah ini murni bekerja kita belum bisa memastikan, baik di Halmahera Selatan, Halmahera Timur, dan titik terakhir ada di Pulau Gebe,” jelas Dedyng.
    Lanjut Dedyng, terpidana melarikan diri setelah mengetahui hasil upaya hukum permohonan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) ditolak pada September 2024 lalu.
    Di mana, terhadap yang bersangkutan telah dilakukan penuntutan, dan sudah diputus oleh Pengadilan Negeri Ternate pada tahun 2023 selama 1 tahun.
    Kemudian, di tahun yang sama, dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Maluku Utara, dan selanjutnya ada upaya hukum kasasi yang diajukan terdakwa saat itu, namun ditolak sehingga putusan akhirnya tetap pidana penjara selama 1 tahun.
    “Upaya hukum berupa permohonan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) ditolak sesuai putusan MA Nomor:5432 K/Pid.Sus/2024 tanggal 6 September 2024. Dakwaan yang dapat dibuktikan terhadap terdakwa dalam kasus tersebut adalah, Pasal 49 huruf a UU Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT,” pungkas Dedyng.
    Terpidana akan menjalani pemeriksaan kesehatan, dan kemudian selanjutnya dibawa ke rumah tahanan (Rutan) Ternate untuk menjalani proses hukum. (*
    -ada foto, keyword: Kejari Ternate tangkap DPO
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menepi Sejenak ke BKT, Tempat Liburan Nyaman dan Hemat di Jakarta Timur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Menepi Sejenak ke BKT, Tempat Liburan Nyaman dan Hemat di Jakarta Timur Megapolitan 28 Juni 2025

    Menepi Sejenak ke BKT, Tempat Liburan Nyaman dan Hemat di Jakarta Timur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suasana tenang dan asri menyambut setiap pengunjung yang datang ke taman Kanal Banjir Timur (
    BKT
    ), Jakarta Timur, Jumat (27/6/2025).
    Pepohonan rindang berjejer sepanjang lintasan joging, angin sepoi-sepoi berembus perlahan seolah membelai para pengunjung. 
    Di area taman bermain, terdengar suara anak-anak tertawa riang, bergantian menaiki perosotan dan ayunan.
    Di sisi lain, sekelompok remaja terlihat memanfaatkan area olahraga untuk
    pull up. 
    Beberapa lainnya menikmati jalur terapi pijat baru yang tersedia di area itu.
    Bukan hanya untuk berolahraga, kawasan BKT kini menjadi ruang terbuka publik yang banyak dimanfaatkan warga untuk sekadar istirahat, piknik keluarga, hingga bersosialisasi.
    Kawasan BKT menjadi salah satu destinasi liburan yang tak hanya murah, tapi juga nyaman dan menenangkan.
    Elsa (31), warga yang tinggal tak jauh dari kawasan BKT, menyebut tempat ini sebagai alternatif liburan terbaik untuk anak-anak.
    Baginya, kenyamanan dan kedekatan lokasi menjadi pertimbangan utama untuk berkunjung setiap akhir pekan bersama keluarga.
    “Kan dekat dari rumah, cuma 10 menit. Paling ke sini cari udara segar, anak-anak juga bisa keluar rumah,” kata Elsa saat ditemui
    Kompas.com.
    Sejak kecil tinggal di Jakarta Timur, Elsa menilai banyak perubahan signifikan di kawasan BKT. Dulu, BKT belum dilengkapi taman dan fasilitas rekreasi. Kini kondisinya jauh lebih tertata.
    “Dulu kayaknya belum seperti ini ya, belum ada taman-taman, masih biasa doang,” kata dia.
    Tak hanya cocok untuk anak-anak, BKT juga menjadi tempat yang digemari orang dewasa untuk bersantai tanpa perlu merogoh kocek dalam.
    Salah satunya adalah Herman (44), warga Cipinang, Jakarta Timur. Ia dan istrinya, Ayu (44), rutin mengajak anak-anak berlibur ke kawasan tersebut, terutama saat libur sekolah atau akhir pekan.
    “Anak-anak senang main di sini karena banyak mainan, tempatnya juga adem. Yang jelas irit,” kata Herman sambil tersenyum.
    Ayu menambahkan, biasanya mereka bisa menghabiskan waktu hingga dua jam di kawasan BKT.
    “Yang penting anak puas main,” ujar Ayu.
    Tak hanya duduk-duduk atau bermain, keluarga ini juga kerap memanfaatkan area terbuka BKT untuk berolahraga.
    “Kalau pagi ramai banget. Biasanya kami main raket (badminton) juga. Siangnya agak sepi, tapi tetap nyaman,” tambah Ayu.
    Meski menawarkan banyak kenyamanan, sejumlah pengunjung menilai, masih ada catatan penting bagi pengelolaan kawasan BKT, terutama soal kebersihan dan fasilitas umum.
    Pasalnya, banyak sampah plastik yang berserakan di beberapa titik dan dinilai mengganggu pemandangan dan kenyamanan.
    “Sampah-sampahnya kurang bersih aja sih. Tapi sejauh ini sudah lebih baik dari dulu. Lumayan,” kata Elsa.
    Welly (30), suami dari Elsa, menyebut, keberadaan tempat sampah masih sangat minim. Bahkan, ia sempat kesulitan mencari tong sampah di sekitar taman itu.
    “Tadi nyari tempat sampah susah, harusnya ditambah lagi,” ujar dia.
    Ia juga menyoroti fasilitas parkir. Menurutnya, pengunjung terpaksa memarkir kendaraan di pinggir jalan karena belum ada kantong parkir resmi.
    “Parkir resmi sih karena ini aja saya parkir di pinggir jalan, bahaya juga kalau buat orang lain,” ucap dia.
    Meskipun begitu, banyak warga tetap mengapresiasi keberadaan BKT sebagai ruang terbuka hijau yang bisa diakses siapa saja secara gratis.
    Selain menjadi tempat untuk bermain, berolahraga, atau piknik, kawasan ini juga kerap dimanfaatkan pekerja kantoran sebagai tempat istirahat.
    Sisi (27), seorang karyawan restoran cepat saji mengaku kerap memanfaatkan waktu istirahatnya untuk makan bersama teman-teman di pinggir BKT.
    “Ini lagi kerja, cuma mau makan. Jadi istirahat numpang makan di sini,” kata dia.
    Dengan udara segar dan suasana tenang, BKT dinilai menjadi tempat ideal untuk sekadar mengisi ulang energi sebelum kembali beraktivitas.
    “Nyari suasana yang beda aja. Di sini adem, sepoi-sepoi,” imbuhnya.
    Seiring meningkatnya jumlah pengunjung, warga berharap agar pemerintah terus memperbaiki fasilitas yang ada, terutama dalam hal pengelolaan sampah dan ketersediaan area parkir.
    Jika fasilitas tersebut diperbaiki, BKT diyakini menjadi lebih nyaman untuk siapa saja menghabiskan waktu istirahat atau liburannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.