Pedagang Bajigur di Setu Babakan Raup Rp 600.000 Saat Akhir Pekan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pedagang di kawasan
Setu Babakan
, Jagakarsa, Jakarta Selatan selalu menanti
akhir pekan
karena ramai pengunjung.
Jumlah pengunjung setiap Sabtu dan Minggu yang naik turut mendongkrak pendapatan mereka yang menggantungkan hidup dari berjualan makanan dan minuman khas
Betawi
.
Didin (62), pedagang bajigur keliling, mengaku sudah hampir dua dekade berjualan di sekitar danau tersebut.
Ia mendorong gerobaknya dari pagi hingga sore sambil menjajakan bajigur, ubi rebus, jagung, pisang, hingga kacang.
Ia menyebut penghasilannya cukup lumayan meski hanya berjualan dua hari dalam seminggu di Setu Babakan.
“Kalau hari libur kayak gini, omzet bisa Rp 400.000. Kadang bisa Rp 600.000 kalau lagi ramai,” ujar Didin kepada Kompas.com, Sabtu (28/6/2025).
Ia membandingkan dengan hari biasa, di mana pendapatannya cenderung lebih kecil.
“Kalau biasa paling Rp 300.000-an, kadang Rp 350.000,” tambahnya.
Menurut Didin, pembelinya datang dari berbagai daerah. Banyak juga wisatawan dari luar kota yang sengaja singgah mencicipi bajigur panas buatannya.
“Orang Bekasi juga banyak yang beli. Ada yang bilang, ‘Wah, kebetulan ada bajigur nih’, langsung beli,” kata dia.
Hal serupa dialami Rina (45), penjual kerak telor yang berjualan di tepi danau. Saat akhir pekan, ia bisa menjual hingga 30 porsi kerak telor.
“Kalau Sabtu-Minggu bisa sampai 30 porsi terjual. Kalau hari biasa paling cuma 10 porsi,” ujar Rina saat ditemui di lokasi.
Ia membanderol seporsi kerak telor seharga Rp 30.000 untuk telur ayam dan Rp 35.000 untuk telur bebek.
Menurut Rina, banyaknya pengunjung sangat menentukan jumlah pendapatan hariannya.
“Kalau ramai, bisa bawa pulang sejuta. Tapi kalau sepi ya paling Rp 200.000-an,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/06/28/685fd584c5366.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kirab Festival Bawang Merah di Brebes, Warga: Dapat Bawang Merah Sedikit tapi Handphone Hilang Regional 28 Juni 2025
Kirab Festival Bawang Merah di Brebes, Warga: Dapat Bawang Merah Sedikit tapi Handphone Hilang
Tim Redaksi
BREBES, KOMPAS.com –
Pelaksanaan
kirab gunungan
hasil bawang merah di Alun-alun Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diwarnai oleh warga yang
kecopetan
saat berebut hasil bumi, Sabtu (28/6/2025).
Sejumlah warga mengaku kehilangan barang berharga dari tasnya, seperti dompet dan handphone, dalam acara bertajuk
Festival Bawang Merah
(FBM)
Brebes 2025
.
Aksi pelaku copet terbilang nekat meski banyak petugas keamanan dari Polri dan TNI yang berjaga.
Mulanya, ribuan warga sudah berjejer di pinggir jalur pantura menyaksikan jalannya ritual kirab budaya.
Acara ini menampilkan 30 gunungan hasil pertanian, seperti bawang merah dan sayur-sayuran, dari berbagai desa.
Gunungan tersebut menggunakan sejumlah kendaraan yang diarak mulai dari titik awal di depan Stasiun Brebes atau jalur pantura dan berakhir di panggung kehormatan di alun-alun.
Acara ini diikuti oleh penampilan marching band, batik carnival, kesenian angklung, hingga pertunjukan rakyat lainnya yang menjadi daya tarik warga untuk menyaksikan.
Di atas panggung kehormatan, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma terlihat menyambut kedatangan peserta kirab.
Sesampai di alun-alun, mereka didoakan secara khusus oleh tokoh agama.
Usai doa, masyarakat diperbolehkan mengambil hasil bumi sebagai simbol berbagi rezeki dan berkah panen.
Namun, kericuhan sudah mulai terjadi saat ribuan warga merangsek naik ke atas mobil pikap maupun motor roda tiga yang membawa gunungan.
Warga tampak berebut hingga tidak sedikit yang terjatuh ke jalan.
Termasuk seorang warga yang terjatuh dari atas mobil bak terbuka yang sedang melaju.
Tidak hanya itu, banyak warga yang mengaku kecopetan ponsel maupun dompet saat berebut gunungan bawang merah.
Warga asal Kecamatan Brebes, Zein (40), mengaku telah kehilangan ponsel saat dirinya ikut berebut gunungan hasil pertanian di dekat panggung kehormatan.
“Dapat bawang merah hanya sedikit, tapi hape (ponsel) saya hilang. Tadi sekilas sempat terasa juga ada orang yang sedang merogoh kantong saya,” kata Zein kepada wartawan, Sabtu.
Zein menyebut, selain dirinya, banyak warga yang mengaku kehilangan barang bawaan seperti ponsel dan dompet.
Meski kata Zein, sejumlah petugas pengamanan dari berbagai unsur sudah berjaga di lokasi kirab budaya.
“Copet itu nekat. Tadi juga ada polisi yang berusaha mencari copetnya, tapi kurang tahu akhirnya gimana, tertangkap atau tidak,” kata Zein.
Selain itu, ada juga sejumlah warga yang mengaku nyaris menjadi korban pencopetan meski tidak ikut berebut gunungan dan menonton dari kejauhan.
“Saya lagi nonton sama suami, berdiri di pinggir jalan. Ada orang asing dekat suami sedang merogoh saku celana suami. Saya akhirnya berteriak ‘copet, copet’. Orangnya langsung lari tidak tahu ke mana,” kata seorang warga, Raisah.
Sebelumnya, Bupati Brebes Paramitha dalam sambutannya mengaku bersyukur Brebes menjadi salah satu daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia, bahkan sampai diekspor ke luar negeri.
“Hari ini kita mencatat sejarah. Bawang Merah Brebes resmi menembus pasar internasional. Dengan luas tanam rata-rata 30.000 hektar dan produksi 300.000 ton per tahun, Brebes telah menjadi kunci ketahanan pangan nasional,” kata Paramitha.
Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui subsidi pupuk, bantuan alat pertanian, dan program lain yang mendukung produktivitas.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam sambutannya menyatakan bahwa kemakmuran petani adalah kunci kemakmuran bangsa.
Muzani berharap harga jual pertanian terus stabil agar petani dapat turut merasakan kesejahteraan.
Seperti diketahui, sebagai lumbung bawang merah nasional, Brebes setiap tahun menggelar Festival Bawang Merah (FBM).
Festival tahun ini berlangsung di Alun-alun Brebes selama dua hari, Jumat-Sabtu (27-28/6/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/28/685feb40588a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Bawa Payung, Pengunjung PRJ Basah-basahan Nonton Konser Megapolitan 28 Juni 2025
Tak Bawa Payung, Pengunjung PRJ Basah-basahan Nonton Konser
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Neni (41), salah satu pengunjung mengaku bingung mencari jas
hujan
selama berada di
Jakarta Fair
atau
Pekan Raya Jakarta
(PRJ) 2025, Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada Sabtu (28/6/2025).
Pasalnya, ia bersama putrinya berencana untuk menonton konser musik.
“Anak saya mau nonton konser. Cumanya bingung enggak ada yang jual jas hujan,” ujar Neni saat ditemui Kompas.com di PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu malam.
Ia juga menyesal tidak membawa payung saat hendak berangkat menuju PRJ.
“Enggak bawa, saya kira hari ini enggak hujan,” kata dia.
Pengunjung lainnya bernama Ziah (44), seorang ibu yang datang ke PRJ bersama tiga anaknya, memilih untuk menaiki mobil wara-wiri untuk berkeliling area PRJ, agar tidak kehujanan.
“Ini kita sudah mau pulang, kalau jalan kaki lumayan basah juga, barang belanjaan pada basah, jadi mendingan naik mobil ini (wara-wiri),” kata Ziah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, hingga saat ini hujan masih terus mengguyur kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Akibatnya, para pengunjung terpaksa basah-basahan selama di kawasan PRJ, terutama di area konser musik.
Sementara itu, para pengunjung yang awalnya terlihat lalu lalang di sekitar area PRJ, langsung berlari mencari tempat teduh.
Meski hujannya tidak begitu deras, mereka tetap berlari mencari tempat terdekat agar barang belanjaan yang dibawa tidak basah.
Sejumlah orang yang mengantre makanan juga terlihat mengeluarkan payung atau mengenakan jas hujan. Sisanya, ada yang memilih untuk kehujanan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/28/685feb40588a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan Guyur PRJ 2025, Pengunjung Berlarian Cari Tempat Berteduh Megapolitan 28 Juni 2025
Hujan Guyur PRJ 2025, Pengunjung Berlarian Cari Tempat Berteduh
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Jakarta Fair
atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo)
Kemayoran
diguyur hujan deras pada Sabtu (28/6/2025).
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, para pengunjung yang awalnya terlihat lalu lalang di sekitar area PRJ, langsung berlari mencari tempat teduh.
Mereka mencari tempat terdekat agar barang belanjaan yang dibawa tidak basah.
Sejumlah orang yang mengantre makanan juga terlihat mengeluarkan payung atau mengenakan jas hujan. Sisanya, ada yang memilih untuk kehujanan.
Neni (41), pengunjung PRJ yang datang bersama dengan putrinya, mengatakan, dirinya tidak membawa payung lantaran tidak mengira akan terjadi hujan malam ini.
“Enggak bawa, saya kira hari ini enggak hujan,” ujar Neni kepada Kompas.com, Sabtu.
Meskipun begitu, ia bersama putrinya tetap akan mengikuti kegiatan di PRJ, salah satunya adalah
konser musik
.
“Anak saya mau nonton konser. Cumanya bingung enggak ada yang jual jas hujan,” kata dia.
Sementara aktivitas di setiap tenant masih terus berlangsung.
Lantunan musik dari mini konser yang ada di setiap tenant masih terus terdengar.
Salah satu lagu yang dimainkan, yakni lagu RAN dengan judul “Jauh Di Mata, Dekat Di Hati”.
Para penjual minuman juga masih terlihat menawarkan barang dagangannya ke setiap pengunjung yang dia lihat.
Dengan menggunakan jas hujan berwarna biru, satu per satu pengunjung ia datangi untuk menawarkan minuman yang dijualnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/30/6811dac625490.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Daftar Kantong Parkir Saat HUT ke-79 Bhayangkara di Monas Megapolitan 28 Juni 2025
Daftar Kantong Parkir Saat HUT ke-79 Bhayangkara di Monas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Lalu Lintas
Polda Metro Jaya
Kombes Pol Komarudin mengungkapkan sejumlah kantong
parkir
saat pagelaran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Eks Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur itu mengatakan, pihaknya menyiapkan
kantong parkir
di seluruh area Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
“Seperti ring road, kemudian kantong parkir timur, kantong parkir yang di depan baseball itu juga kita gunakan. Karena itu bisa menampung cukup banyak ribuan bus,” ujar Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).
“
Kantong parkir
Smesco, kantong parkir Aldiron, ini kita gunakan. Termasuk kantor-kantor yang kemarin Alhamdulillah kami mendapatkan persetujuan dari kantor-kantor yang ada di sekitar Monas untuk bisa digunakan,” tambah dia.
Bukan hanya itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga mendapatkan izin untuk menggunakan kantor Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dan Kementerian Agama sebagai kantong parkir untuk acara
HUT ke-79 Bhayangkara
.
“Kami berupaya tempatkan kantong-kantong parkir tidak sampai di jalan,” tegas dia.
Namun, Komarudin mengaku sulit menghindari parkir pengunjung di ruas jalan akibat tingginya masyarakat yang akan datang ke
HUT Bhayangkara
.
“Karena ada hiburan juga ya, hiburan dari Iwan Fals, hiburan dari Padi, kemudian beberapa artis lainnya yang akan datang itu bisa masuk melalui pintu Tenggara dan pintu Timur Laut,” urai dia.
“Pintu Tenggara itu yang di depan Kedubes AS, Pintu Timur Laut itu yang di depan Mabes AD,” tambahnya.
Korlantas Polri menyiapkan sekitar 5.800 personel gabungan untuk mengamankan peringatan Hari Bhayangkara atau hari ulang tahun (HUT) ke-79 Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada 1 Juli 2025 mendatang.
“Cukup banyak, hampir sekitar 5.000, ini 5.800 ada personel,” kata Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho dalam acara Tactical Floor Game HUT Bhayangkara di Jakarta Timur, Jumat (27/6/2025).
Agus mengatakan, ribuan personel tersebut akan disebar di sejumlah titik, termasuk jalur tol, ruas jalan sekitar Monas, hingga lokasi acara.
Dia mengatakan personel bertugas mengatur lalu lintas, lokasi parkir, serta memastikan keamanan selama rangkaian kegiatan berlangsung.
“Supaya flow lalu lintas itu bisa dikendalikan baik, bagaimana kendaraan harus parkir, tamu-tamu undangan, dan kemudian dihadiri oleh Bapak Presiden, maka dari itu keamanan penting yang harus kita persiapkan hari ini,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/28/685fb2a02cda1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri Komdigi Diminta Prabowo Siapkan Infrastruktur Digital untuk Sekolah Rakyat Nasional 28 Juni 2025
Menteri Komdigi Diminta Prabowo Siapkan Infrastruktur Digital untuk Sekolah Rakyat
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi)
Meutya Hafid
memastikan bahwa kementeriannya siap memenuhi arahan Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan infrastruktur digital dan internet cepat untuk program
Sekolah Rakyat
.
Hal itu disampaikan Meutya usai mengikuti rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo pekan ini, yang salah satunya membahas percepatan pelaksanaan program Sekolah Rakyat dan
Sekolah Garuda
.
“Program prioritas Presiden ini memang sedang fokus pada penyiapan infrastruktur fisik, SDM guru, dan siswa. Nah, sekarang mulai masuk ke tahap pemeriksaan infrastruktur digitalnya,” kata Meutya di Yogyakarta, Sabtu (28/6/2025).
Menurut Meutya, Presiden secara khusus meminta agar Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia bisa mengakses layanan internet cepat, guna mendukung sistem
smart education
yang akan digunakan dalam pembelajaran.
“Presiden ingin Sekolah Rakyat ini seperti
smart education
, jadi harus ada akses internet yang baik dan mumpuni,” ujar Meutya.
Kemenkomdigi telah menurunkan tim ke sejumlah titik Sekolah Rakyat untuk memastikan kesiapan jaringan digital.
Komdigi
juga tengah mempercepat penyediaan layanan internet dengan kecepatan tinggi, yang akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
“Komdigi sudah langsung memeriksa beberapa sekolah dan menyiapkan internet dengan kecepatan yang baik. Di mana pun ada kebutuhan akses internet cepat, pasti akan kita bantu,” tambah Meutya.
Ia menegaskan, tugas utama Kemenkomdigi dalam program ini adalah memastikan seluruh
sekolah rakyat
terkoneksi secara digital, khususnya melalui jaringan internet yang stabil dan cepat berbasis
fiber optic
.
Selain infrastruktur digital, Meutya juga menekankan pentingnya komunikasi publik yang transparan agar masyarakat dapat memahami tujuan, manfaat, dan perkembangan dari program Sekolah Rakyat ini.
“Melakukan komunikasi publik dengan baik, karena setiap program atas nama transparansi harus dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” ujar Meutya.
“Ya intinya di mana yang memerlukan akses internet cepat itu pasti kita akan bantu,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/28/685fbcea7b104.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/28/685fd214d1e7f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/28/685fdd93d4b5c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/28/685fe96c56e0d.jfif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)