Kemenkomdigi Minta Orang Tua Dukung Penuh Anak Belajar di Sekolah Rakyat
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Komunikasi dan Digital (
Kemenkomdigi
) mengajak para orangtua untuk memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka yang akan menempuh pendidikan di
Sekolah Rakyat
, program prioritas nasional yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal
Infrastruktur Digital
Kemenkomdigi,
Wayan Toni Suprianto
, saat meninjau Sekolah Rakyat 19 dan 20 Sonosewu, di Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (28/6/2025).
“Saya dulu sekolah nyeker, alhamdulillah sekarang bisa seperti ini. Maka ikhlaskanlah negara yang mengelola, insyaallah anak-anak kita bisa sukses,” ujar Wayan dengan penuh haru.
Wayan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan orang tua, terutama dalam mendukung pemanfaatan teknologi digital yang kini menjadi bagian integral dari proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat.
“
Infrastruktur digital
dan fasilitas sekolah yang disiapkan negara ini luar biasa. Kita dari Komdigi sudah siapkan internet cepat dan sistem digitalnya. Maka orang tua juga harus mendukung anaknya semaksimal mungkin,” lanjutnya.
Wayan menegaskan bahwa peran Kemenkomdigi sesuai dengan peraturan perundang-undangan adalah untuk menyediakan
infrastruktur digital
serta melakukan komunikasi publik terkait program Sekolah Rakyat agar masyarakat bisa memahaminya dengan baik.
“Kami bersama Ibu Menteri Komdigi hadir langsung di Sekolah Rakyat. Kami pastikan akses internet cepat tersedia dan siap digunakan dalam mendukung proses belajar mengajar,” kata Wayan.
Ia juga memastikan dua Sekolah Rakyat yang ditinjau tersebut siap diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, dan telah dilengkapi dengan jaringan internet fiber optic untuk mendukung sistem pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS).
Rencananya, Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025 dan tersebar di segala penjuru negeri.
Pemerintah telah menyiapkan 100 Sekolah Rakyat termasuk kurikulum, perlengkapan, renovasi bangunan, siswa, murid, guru, dan kepala sekolahnya.
Di sisi lain, pemerintah juga mengejar persiapan 100 Sekolah Rakyat tahap dua, yang akan diluncurkan bersamaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/06/29/68611d2585a36.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenkomdigi Minta Orang Tua Dukung Penuh Anak Belajar di Sekolah Rakyat Nasional 29 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/26/685d394640073.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pilkada Ulang Pangkalpinang, 4 Paslon Resmi Mendaftar di KPU Regional 29 Juni 2025
Pilkada Ulang Pangkalpinang, 4 Paslon Resmi Mendaftar di KPU
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Sebanyak empat
pasangan calon
mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (
KPU
) untuk
Pilkada Ulang
Kota
Pangkalpinang
2025.
Komisioner KPU Pangkalpinang M. Maarif mengatakan, pendaftaran resmi ditutup pada Sabtu (28/6/2025) pukul 23.59 WIB setelah dibuka selama tiga hari.
“Sampai penutupan pendaftaran, ada empat pasangan calon yang mendaftar, terdiri dari satu pasang dari jalur perseorangan dan tiga pasang dari parpol,” kata Maarif saat dikonfirmasi, Minggu (29/6/2025).
Maarif menjelaskan, pasangan bakal calon yang telah mendaftar ialah Eka Mulya – Ratmida Dawam (perseorangan/independen) dan Maulan Aklil – Zeki Yamani (Gerindra).
Kemudian pasangan Saparudin – Dessy Ayutrisna (PDI-P, PPP, PAN, Demokrat, PKB, PKN) dan Basit Cinda – Dede Purnama (Golkar, NasDem, PKS, Ummat, Buruh).
“Selanjutnya paslon melakukan pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Hari ini sudah berada di Jakarta karena besok pagi sudah dimulai, diperkirakan dua hari di RSPAD,” ujar Maarif.
Bakal pasangan calon yang memenuhi persyaratan akan ditetapkan sebagai pasangan calon resmi pada 22 Juli 2025, kemudian pada 23 Juli 2025 akan dilakukan pengundian nomor urut, dilanjutkan dengan tahapan kampanye selama 30 hari.
Pemda mengalokasikan anggaran Rp 24,8 miliar untuk membiayai seluruh tahapan
pilkada ulang
yang digelar imbas kotak kosong menang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/68613022db296.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Halte BNN Lama Terbengkalai, Pelat Besi Pijakan Hilang Tinggal Rangka Megapolitan 29 Juni 2025
Halte BNN Lama Terbengkalai, Pelat Besi Pijakan Hilang Tinggal Rangka
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pelat besi pijakan pada
Halte Transjakarta
BNN yang lama di Jalan Letjen MT Haryono, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, diduga dicuri.
Seluruh bagian pelat besi pada Halte Transjakarta BNN lama raib, hanya tersisa rangka
halte Transjakarta
yang dapat digunakan sebagai pijakan.
Diketahui, halte tersebut memang sudah tak lagi digunakan karena aktivitas sudah berpindah ke halte baru.
Dikutip dari
TribunJakarta,
warga bernama Faisal menduga pencurian pelat besi pada Halte Transjakarta BNN lama terjadi sejak beberapa bulan lalu.
“Halte ini mulai enggak difungsikan sejak awal tahun 2025. Setelah enggak difungsikan itu ya lantai (pelat besi) halte mulai hilang,” kata Faisal di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/6/2025).
Saat awal pencurian terjadi, warga sempat mengira bahwa pelat besi pada Halte Transjakarta BNN lama memang sengaja dibongkar petugas PT Transjakarta selalu pemilik aset.
Namun, karena pelat besi pada Halte Transjakarta BNN Lama tersebut selalu hilang pada malam hari, warga curiga bahwa pelat besi tersebut dicuri komplotan maling.
Warga menduga pencurian pelat besi Halte Transjakarta BNN Lama terjadi saat dini hari ketika tidak ada petugas yang berpatroli di sekitar Jalan Letjen MT Haryono.
“Hilangnya bertahap, enggak sekaligus. Jadi siang kita lihat masih ada, besoknya lagi sudah enggak ada,” ujar dia.
Bahkan, kata Faisal, ada dua
halte BNN
lama yang pelat besinya raib, yakni yang ke arah Kampung Melayu dan arah UKI.
Letak kedua halte ini berseberangan dan terhubung dengan jembatan penyeberangan orang. Namun, kedua halte tersebut sudah tidak lagi berfungsi melayani penumpang.
Kondisi kedua Halte Transjakarta BNN Lama tersebut kini sama-sama memprihatinkan. Nyaris seluruh pelat besi raib dan hanya menyisakan tumpukan sampah.
“Kalau Halte arah UKI kondisinya lebih sepi, di sekitar sana enggak ada pedagang. Mungkin awalnya halte di sana dulu yang dicuri. Warga kurang tahu persis kapan mulai ada pencurian,” tutur Faisal.
Awak media sudah mengonfirmasi kepada Polsek Kramat Jati terkait ada atau tidaknya laporan dari PT Transjakarta selaku pemilik aset atas kasus pencurian pelat besi.
Namun Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka menuturkan hingga kini pihaknya belum menerima laporan dari PT Transjakarta pencurian pelat besi Halte Transjakarta BNN Lama.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pelat Besi Halte Transjakarta BNN Lama Ludes Digondol Maling, Tak Beroperasi Cuma Tersisa Rangka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2013/04/02/2207509-ilustrasi-cabul-780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kepala Dusun di Maluku Cabuli Siswi SMA Sekaligus Aniaya Pacar Korban hingga Babak Belur Regional 29 Juni 2025
Kepala Dusun di Maluku Cabuli Siswi SMA Sekaligus Aniaya Pacar Korban hingga Babak Belur
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– SW, Kepala Dusun Temi, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku dilaporkan ke polisi.
SW diduga mencabuli seorang siswi SMA di dusun tersebut.
Perbuatan bejat tersebut dilakukan saat pelaku sedang dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.
Selain mencabuli korban, pelaku juga ikut menganiaya pacar korban hingga babak belur.
RS, kakak kandung korban mengatakan aksi pencabulan yang dilakukan pelaku terhadap adiknya itu terjadi pada Jumat (20/6/2025) malam.
“Jadi adik saya ini sedang duduk bersama pacarnya di pos, tiba-tiba pelaku yang sedang mabuk datang dengan badan telanjang menghampiri adik saya dan pacarnya,” kata RS kepada
Kompas.com
via telepon, Minggu (29/6/2025).
RS menurutkan, setelah berada di dalam pos, SW langsung menanyakan identitas dan asal usul pacar adiknya.
Setelah itu, pelaku langsung memukuli dan mengusir pacar adiknya tersebut.
Karena ketakutan, pacar adiknya itu langsung meninggalkan pos dan hanya bisa memantau dari kejauhan.
Saat itulah, pelaku yang telah memiliki niat jahat kemudian mencabuli korban.
“Saat adik saya pulang ke rumah dia hanya bisa menangis mungkin trauma. Saya rayu dia untuk menceritakan apa yang terjadi dan akhirnya dia menceritakan semuanya,” katanya.
Setelah mendengar pengakuan korban, RS bersama keluarganya dan pacar korban segera mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan kejadian tersebut.
Namun pelaku malah naik pitam dan kembali menghajar pacar adiknya tersebut.
Aksi yang sama juga dilakukan saat keluarga korban bersama korban melakukan pertemuan bersama pelaku, kepala pemuda, anggota Babinkantibmas dan Babinsa setempat.
“Jadi dia ingin menutupi kejahatannya. Dia tak ingin adik saya berbicara lalu dia dan kepala pemuda dan orang-orangnya menyerang cowok adik saya hingga berdarah-darah, malah mereka juga pukuli polisi,” ungkapnya.
Setelah kejadian itu, kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Huamual dan Polres Seram Bagian Barat.
“Kami dari keluarga meminta keadilan, kami minta kepala dusun dihukum berat,” katanya.
Kapolsek Huamual Ipda Salim Balami membenarkan Kepala Dusun Temi telah dilapokran ke polisi atas tuduhan kasus pencabulan dan penganiayaan.
“Kepala dusun itu dilaporkan dengan dua kasus, pertama kasus kekerasan bersama itu diproses di Polsek dan kasus pencabulan itu dilaporkan dan diproses di Polres,” kata Salim.
Ia mengungkapkan untuk kasus pengeroyokan, pihaknya telah memeriksa para saksi, pelapor dan terduga pelaku.
Saat ini tinggal dilakukan gelar perkara dan penetapan para tersangka.
“Kita di Polsek sudah selesai semua pemeriksaan baik saksi, pelapor, dan para terlapor itu ada empat, jadi tinggal gelar perkara dan penetapan tersangka, rencananya penetapan tersangka besok,” jelasnya.
Sementara untuk kasus pencabulan yang dilaporkan ke Polres, rencananya penyidik akan melayangkan panggilan kepada terlapor dalam hal ini kepala dusun Temi pada Senin besok.
“Untuk kasus pencabulan, sebenarnya Polres sudah mau panggil tapi sementara terlapor juga sedang diproses di Polsek atas kasus kekerasan bersama jadi nanti besok baru dilayangkan panggilan kepada terlapor,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dari keterangan yang diperoleh, saat mencabuli korban dan menganiaya pacar korban Kepala Dusun Temi dalam keadaan mabuk.
“Ia, dari keterangan para saksi dan korban, pelaku sedang mabuk saat itu,” sebutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/28/685fdf2d9dcec.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Perampok di Asahan Bunuh dan Ambil Uang Korbannya Rp 6 Juta demi Narkoba Medan 29 Juni 2025
2 Perampok di Asahan Bunuh dan Ambil Uang Korbannya Rp 6 Juta demi Narkoba
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Polisi mengungkap kasus kematian Darman (58), pria yang tewas dirampok di rumahnya di Desa Rawang Lama, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada Jumat (30/5/2025).
Dua pelakunya, Andika Dustari (30) dan Sapriadi (26), berhasil diringkus.
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, mengatakan bahwa seusai membunuh korban, pelaku mengambil uang milik korban sebesar Rp 6 juta.
Selanjutnya, uang itu dipakai untuk membeli narkoba, rokok elektrik, dan juga biaya pelarian dari pengejaran polisi.
“Uang hasil curian mereka membaginya lalu digunakan untuk kebutuhan rumah, membeli vape liquid (rokok elektrik), membeli narkoba, dan sisanya untuk kabur dari kejaran polisi,” ungkap Afdhal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/6/2025).
Afdhal mengatakan kasus ini terungkap ketika tetangga korban, Ngadikin, hendak mengajak korban bekerja di kebunnya pada Jumat (30/5/2025) pukul 07.30.
Ngadikin lalu ke rumah Darman, namun saat dipanggil, Darman tidak menyahut.
Ngadikin kemudian berinisiatif masuk ke rumah tersebut.
Di sana, Ngadikin menemukan Darman sudah tewas.
Kondisinya mengenaskan dengan posisi kaki dan tangan terikat serta mulut dibekap baju.
Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa saksi-saksi.
Lalu mereka mendapatkan petunjuk yang mengarah kepada kedua pelaku.
Kemudian, pada Sabtu (7/6/2025), penyidik menangkap Andika di loket bus di Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Asahan.
“Saat diintrogasi, pelaku mengakui bahwa ia turut melakukan pembunuhan terhadap korban bersama temannya, Supriadi,” ujar Afdhal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/6/2025).
Selanjutnya, polisi mengembangkan kasus ini dan berhasil menangkap Sapriadi yang melarikan diri ke Desa Kijang Jaya, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau pada Senin (23/6/2025).
Afdhal mengatakan, dari pengakuan keduanya, awalnya mereka beraksi dengan masuk melalui pintu belakang rumah korban.
Kemudian, saat melihat korban, Sapriadi langsung membekap mulut korban menggunakan kain.
Sementara itu, Andika langsung mengikat kedua kaki korban menggunakan celana
training
.
Lalu, tangan korban juga diikat dengan menggunakan potongan karet ban.
“(Saat kejadian) pelaku Sapriadi juga tetap mendekap mulut korban dengan baju kemeja warna biru lalu menimpa badan korban sampai korban tidak berdaya (dan akhirnya tewas),” ujar Afdhal.
Selanjutnya, usai menjalankan aksinya, mereka mengambil uang korban berjumlah Rp 6 juta.
Kini, keduanya ditahan untuk proses hukum lebih lanjut, disangkakan Pasal 340 Subs Pasal 338 dan atau Pasal 365 ayat 3 Subs Pasal 365 ayat 2 ke 1e dan 2e dari KUHPidana.
“Atas pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/27/685e2b5eb3eb8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Depok Bawa 2 Anak ke Monas demi Lihat Robot Polisi saat Geladi HUT Bhayangkara Megapolitan 29 Juni 2025
Warga Depok Bawa 2 Anak ke Monas demi Lihat Robot Polisi saat Geladi HUT Bhayangkara
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Robot polisihumanoid
hingga robot anjing K9 nampaknya menjadi magnet selama geladi peringatan HUT ke-79 Bhayangkara di
Monas
, Jakarta Pusat.
Salah satu pengunjung Monas, Ari (39), mengaku penasaran dengan
robot polisi
humanoid yang menuai sorotan di media sosial.
Ia bersama dua orang anaknya ingin melihat langsung kecanggihan dari robot polisi tersebut.
Sebelumnya, Ari melihatnya di media sosial di mana ada 10 robot berbentuk manusia dan sepuluh robot anjing K-9 yang mengikuti geladi.
“Saya bela-belain ke sini dari Depok mumpung Minggu. Bawa anak juga karena mereka pengin lihat robot,” ujar Ari kepada
Kompas.com,
Minggu (29/6/2025).
Selain robot, ia juga sangat menantikan pasukan berkuda yang turut dalam iring-iringan glari peringatan
HUT Bhayangkara
.
“Jauh-jauh ke sini pengin liat polisi naik kuda, unik saja gitu momen setahun sekali,” ujar Ari.
Namun begitu, hari ini, robot polisi humanoid tidak ditampilkan lantaran cuaca yang gerimis sejak pagi.
Pantauan
Kompas.com
pada Minggu, gerimis terus mengguyur kawasan Monas dari pagi hingga siang hari. Namun, antusiasme warga yang ingin menonton persiapan HUT Bhayangkara yang akan digelar Selasa, (1/7/2025) tidak surut.
Sejumlah warga bahkan membawa payung hingga mengenakan jas hujan demi bisa menonton iring-iringan pasukan militer memainkan alat musik.
Salah satunya Titis (51), yang mengunjungi Monas bersama keluarganya.
“Saya pilih ke Monas kalau akhir pekan karena murah, enggak banyak bayar-bayar apalagi sekarang ada gladi dari Bhayangkara jadi menarik banget,” ujar dia.
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polri memperkenalkan 25 unit robot humanoid dan robot anjing (K9) di kawasan Monas.
Mereka terdiri dari dua unit Robot Tank, dua unit Robot Ropi, satu unit Robot Drone Agriculture, sepuluh unit Robot Dog, dan sepuluh unit Robot
Humanoid
.
Robot-robot ini nantinya akan mendukung tugas-tugas polisi.
Pertama, pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana.
Kedua, penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan.
Ketiga, pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
Keempat, pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP.
Kelima, pengawasan lalu lintas melalui pemantauan pelanggaran dan identifikasi kendaraan.
Keenam, patroli cerdas dengan dukungan teknologi pengenalan wajah (
face recognition
).
Ketujuh, deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, robot tersebut dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi.
“Kami mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal dan akan terus belajar dari praktik terbaik negara-negara maju,” kata Dedi dalam keterangan tertulis.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/6861323c2b1a4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Napi di Lapas Palangka Raya Nekat Kabur Saat Kerja Bakti, Kini dalam Pengejaran Regional 29 Juni 2025
Napi di Lapas Palangka Raya Nekat Kabur Saat Kerja Bakti, Kini dalam Pengejaran
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
– Seorang narapidana bernama
Henderikus Yoseph Seran
(HYS) dilaporkan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya pada Minggu (29/6/2025).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalteng, I Putu Murdiana, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan pencarian.
“Kejadian tersebut terjadi saat kegiatan
kerja bakti kebersihan
berlangsung di dalam area Lapas dan di luar tembok pengamanan,” ungkap I Putu kepada Kompas.com melalui keterangan tertulisnya pada Minggu sore.
Tim pencarian saat ini sedang melakukan penyisiran di sekitar kawasan hutan yang berdekatan dengan Lapas Palangka Raya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
“Kepala Lapas diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Tengah melalui Direktorat Intelijen dan Keamanan Subdit Kamneg, Polresta Palangka Raya, Polsek Bukit Batu, Polsek Takaras, serta Koramil 1016-02 Bukit Batu,” bebernya.
I Putu menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memperkuat pencarian.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat keberadaan narapidana yang melarikan diri.
“Pihak
Lapas Kelas IIA Palangka Raya
juga telah memperketat pengawasan dan pengeluaran narapidana untuk kegiatan di luar blok hunian. Proses pencarian masih terus berlangsung bersama pihak berwenang agar narapidana yang melarikan diri dapat segera ditemukan dan diamankan kembali,” tandas dia.
Berdasarkan siaran pers yang diterima
Kompas.com
, kegiatan kerja bakti yang memungkinkan napi kabur dimulai sejak pukul 09.15 WIB, sebanyak 12 warga binaan dilibatkan dalam kegiatan kebersihan dengan pengawalan petugas.
Setelah pembuangan sampah di area luar, Henderikus meminta izin untuk buang air kecil dan tidak kunjung kembali.
Menyadari hal tersebut, tiga warga binaan lainnya segera dimasukkan ke blok hunian, sementara petugas pengawalan melaporkan kejadian tersebut kepada pejabat berwenang di Lapas.
Pelaksana Harian Kepala KPLP yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban segera menginstruksikan penyisiran di sekitar area lapas dan hutan terdekat.
Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada Kepala Lapas dan diteruskan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Tengah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/29/68612bf28fc3e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/29/686123f027f89.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2023/08/21/64e335dba0e2f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)