Tak Biasanya, Jabodebek Diselimuti Kabut dan Lebih Dingin
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wilayah
Jakarta
,
Bogor
,
Depok
, dan
Bekasi
diselimuti
kabut
hampir seharian ini, Minggu (29/6/2025).
Beberapa warga yang tinggal di wilayah tersebut melaporkan kemunculan kabut yang tak biasanya.
Salah satunya dialami Angga (17), warga Kota Depok, Jawa Barat.
Saat keluar rumah pukul 16.52 WIB, di sekitar tempat tinggalnya berkabut tipis.
Meski kabutnya tidak pekat, hal itu lantas membuatnya bertanya-tanya.
“Depok yang biasanya panas jadi adem.
Vibe
-nya sendu karena berkabut. Jadi rasanya beda,” ujar Angga kepada
Kompas.com,
Minggu malam.
Angga menduga, kabut muncul karena wilayah itu diguyur hujan selama tiga hari berturut-turut pada sore hingga malam hari.
Suhu udara pun lebih sejuk dari biasanya.
Dikutip dari
Tribunnews,
warga Bekasi bernama Fajar sempat mengabadikan kemunculan kabut tersebut di rumahnya kawasan Harapan Indah.
Kabut
tersebut muncul usai Bekasi diguyur hujan sejak Minggu dini hari hingga malam hari.
Hujan tersebut katanya sempat, tetapi turun lagi.
“Hari ini dari sebelum subuh sampai sore menjelang malam cuaca Bekasi mendadak asing. Hujan berhenti, hujan lagi terus begitu sampai menjelang Maghrib. Biasanya ada matahari tapi ini tidak,” ujar Fajar saat dikonfirmasi.
Pemandangan serupa juga terjadi di Bogor, Jawa Barat.
Kemunculan kabut terjadi selepas Maghrib. Menurut warga bernama Fathan, cuaca Bogor dan sekitarnya hari ini hujan gerimis dan mendung sejak subuh hingga malam hari.
“Dari subuh tidak ada matahari,” kata dia.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kabut di wilayah Jabodebek.
Berdasarkan data BMKG, per pukul 22.00 WIB, suhu di Kota Depok adalah 23 derajat celsius dengan kondisi hujan ringan.
Kondisi kelembapan udara 96 persen dan jarak pandang kurang dari 10 kilometer.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2024/10/16/670f232ad932d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pilkada Ulang Kabupaten Bangka, 5 Paslon Resmi Mendaftar di KPU Regional 29 Juni 2025
Pilkada Ulang Kabupaten Bangka, 5 Paslon Resmi Mendaftar di KPU
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Sebanyak lima
pasangan calon
resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilkada Ulang Kabupaten Bangka 2025.
Pada hari pertama pendaftaran,
KPU Bangka
menerima pasangan calon Andi Kusuma dan Budiyono yang didukung oleh 10 partai politik, antara lain PKB, Perindo, PBB, dan Hanura.
Total suara gabungan partai politik pendukung sebanyak 28.179 suara.
Selanjutnya, pasangan Fery Insani – Syahbudin didukung oleh koalisi Gerindra dan PDI Perjuangan dengan akumulasi suara pemilu sebanyak 70.835.
Kemudian, pasangan Rato Rusdiyanto – Ramadian didukung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem dengan perolehan 42.660 suara.
Pasangan selanjutnya adalah Aksan Visyawan – Rustam Jaseli yang didukung oleh PKS dan PPP dengan akumulasi suara pileg sebanyak 24.536.
Berikutnya, pasangan calon Naziarto dan H Usnen didukung oleh koalisi Demokrat dan PAN dengan total perolehan suara 20.135 pada Pemilu 2024.
Ketua KPU Kabupaten Bangka, Sinarto, mengatakan proses pendaftaran yang dilakukan di kantor KPU selama tiga hari berlangsung lancar sesuai prosedur.
“Seluruh tahapan Pilkada Ulang 2025 akan terus dijalankan secara transparan, akuntabel, dan profesional,” ujar Sinarto dalam pers rilis, Minggu (29/6/2025).
Selanjutnya, lima pasangan calon tersebut menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan di RSPAD GS, Jakarta.
Tercatat sebanyak 242.582 pemilih akan menggunakan hak suaranya pada Pilkada Kabupaten Bangka yang harus diulang imbas kotak kosong menang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/68613ace87287.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Besar Terjang Kendari, Ratusan Orang Terpaksa Mengungsi Regional 29 Juni 2025
Banjir Besar Terjang Kendari, Ratusan Orang Terpaksa Mengungsi
Tim Redaksi
KENDARI, KOMPAS.com
– Ratusan warga di Jalan H Lamuse,
Kelurahan Lepo-Lepo
, Kecamatan Baruga, Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara
(Sultra), terpaksa mengungsi setelah banjir setinggi leher orang dewasa merendam rumah mereka, Minggu (29/6/2025).
Ketua RT 12 RW 6 Kelurahan Lepo-Lepo yang juga korban banjir, Sarman, menuturkan bahwa banjir kali ini merupakan banjir terbesar dalam lima tahun terakhir.
Ia mengungkapkan wilayah tempat tinggalnya merupakan langganan banjir.
“Memang ini lokasi banjir setiap tahun, tetapi selalu cepat surut. Baru kali ini banjir besar lagi,” ungkap Sarman di tenda pengungsiannya, Minggu (29/6/2025).
Ia mengatakan, banjir terjadi akibat luapan
Sungai Wanggu
menyusul hujan deras yang menguyur Kota Kendari selama beberapa hari ini.
Sarman menyampaikan warganya telah menerima bantuan berupa matras dan dapur umum dari pemerintah daerah dan PMI.
Namun, warga masih menunggu obat-obatan yang belum didistribusikan.
”
Bantuan sosial
sudah kami terima, hanya obat-obatan ini kami masih butuh karena banjir ini bikin gatal-gatal kulit,” katanya.
Sementara itu, Dinas Sosial mencatat ada 172 kepala keluarga yang terdampak banjir di Jalan H Lamuse, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sultra, Wawan Arianto, mengatakan bahwa jumlah jiwa yang berhasil didata pada Sabtu (28/6/2025) sebanyak 103 kepala keluarga atau 402 jiwa.
“Kemudian ada tambahan hari ini 69 KK, jadi total mencapai 172 KK. Jumlah jiwanya masih sementara dihitung,” ungkap Wawan, Minggu (29/6/2025).
Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota Kendari telah mendirikan tenda di Jalan H Lamuse, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Selain itu, lanjut Wawan, beberapa kebutuhan mendesak untuk warga terdampak banjir sudah didistribusikan.
Di antaranya adalah makanan siap saji, air bersih, kasur lipat, family kit, termasuk dapur umum.
Kepala Dinsos Kendari, Sudirham, mengatakan pihaknya telah menghubungi Dinas Kesehatan dan akan segera mendirikan posko khusus.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR) langsung meninjau ratusan rumah warga yang terendam banjir dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas Kendari.
Gubernur Andi juga mengecek tenda-tenda pengungsi dan tenda logistik.
Dia mengatakan banjir ini disebabkan oleh meluapnya air Sungai Wanggu.
“Ternyata sungai ini terakhir meluap tahun 2019, berarti tidak tiap tahun. Setelah kami pelajari di situ ternyata tanggulnya,” ungkap Gubernur kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir.
Gubernur Sultra mengatakan, solusi untuk mengatasi banjir adalah pembangunan tanggul di dekat Sungai Wanggu.
Tanggul dibuat lebih tinggi untuk menahan air.
Menurut dia, pada umumnya warga tidak bersedia untuk direlokasi seperti sebelumnya sudah pernah ditawari pemerintah.
“Mereka (warga) tidak bersedia karena sudah pernah ditawari untuk relokasi, enggak ada yang mau,” ujarnya.
Sementara untuk pembangunan tanggul, Gubernur Sultra menegaskan harus segera dilakukan dan ia akan membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
“Akan kami carikan dananya, saya akan bantu Pemkot Kendari untuk menyelesaikan ini,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/686120e7df67e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri Komdigi Ajak Sekolah Muhammadiyah Perkuat Literasi Digital
Menteri Komdigi Ajak Sekolah Muhammadiyah Perkuat Literasi Digital
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Komunikasi dan Digital (
Menkomdigi
)
Meutya Hafid
mengajak
Muhammadiyah
untuk terlibat aktif dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan
literasi digital
masyarakat, khususnya melalui jaringan pendidikan Muhammadiyah yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
“Banyak tugas Kementerian Komunikasi dan Digital yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak, terutama PP Muhammadiyah,” ujar Meutya saat audiensi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haeda Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Sabtu malam (28/6/2025).
“Mereka memiliki lebih dari 5.000 sekolah dan kader lebih dari 40 juta. Ini potensi besar dalam memperkuat literasi digital di tengah masyarakat,” lanjutnya.
Menkomdigi juga menyampaikan harapan agar Muhammadiyah turut membantu menyosialisasikan dan mengedukasi anak-anak, mulai dari PAUD hingga sekolah menengah, mengenai pentingnya kesadaran dalam menggunakan teknologi digital dan media sosial.
“Muhammadiyah dikenal memiliki lembaga pendidikan usia dini yang luar biasa banyak. Sosialisasi dan edukasi harus dimulai dari sana, untuk melindungi anak-anak kita di ranah digital,” tambah Meutya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah
Haedar Nashir
menyambut baik ajakan tersebut dan menegaskan bahwa penguatan literasi digital merupakan kebutuhan mendesak di era digital yang begitu cepat dan massif.
“Dunia digital saat ini menembus batas negara. Penggunanya di Indonesia sangat tinggi, tapi sayangnya, tingkat literasi digital kita masih rendah. Ini adalah kesadaran baru yang harus ditumbuhkan, bukan hanya dari sisi teknologi, tapi juga nilai, etika, dan budaya bangsa,” kata Haedar.
Haedar menekankan bahwa regulasi digital yang dibuat pemerintah bukan untuk mengekang kebebasan, melainkan agar masyarakat tidak “kebablasan” dalam menggunakan ruang digital.
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat bisa menjadi “obyek penderita” jika tidak punya kesadaran dan kendali dalam penggunaan teknologi digital.
“Kami menargetkan ada minimal 9 juta digital talent pada 2030. Muhammadiyah sudah punya program seperti Digital Leadership Academy (DLI), tapi kami ingin itu diperluas,” katanya.
“Kami harap bisa ditambah dengan jurusan-jurusan baru dan penguatan pelatihan digital di sekolah hingga universitas,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/68611c9fc38e8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Melihat 500 Siswa Menari Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Lumajang Surabaya 29 Juni 2025
Melihat 500 Siswa Menari Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Lumajang
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Ribuan warga Lumajang berbondong-bondong memadati kawasan Pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (29/6/2025) sore.
Mata para pengunjung seakan tersihir dengan gerakan serempak ratusan siswa Lumajang menari di atas hamparan pasir hitam pantai tersebut.
Mereka menyajikan
Tari Topeng Kaliwungu
yang merupakan warisan budaya tak benda asli Kabupaten Lumajang.
Kesenian itu ditampilkan bersama warisan budaya tak benda lainnya yang berasal dari Kabupaten Lumajang, yakni Jaran Kencak.
Tahun ini, jumlah penari Topeng Kaliwungu berjumlah 500 orang, terdiri dari siswa-siswi Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Lumajang.
Dilengkapi dengan empat ekor kuda hias yang lebih dikenal dengan sebutan jaran kencak.
Tahun ini, gerakan tari topeng menceritakan kebangkitan
tari topeng kaliwungu
yang bukan hanya sekedar ukiran kayu.
Namun, menyimpan denyut nadi kehidupan yang memancarkan daya tarik dan aura.
Dari yang mulai terpinggirkan oleh arus zaman, sampai Topeng Kaliwungu kembali menunjukkan kekuatannya untuk bangkit dan menari kembali di tengah masyarakat.
Lita, salah seorang pengunjung mengaku sangat takjub dengan penampilan generasi muda Lumajang menarikan Tari Topeng Kaliwungu.
“Bagus, tahun ini lebih ramai dari sebelumnya, tapi memang perlu evaluasi ya utamanya tempat pengunjung untuk menonton pertunjukan, mungkin tahun depan bisa dievaluasi,” kata Vina di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu (29/6/2025).
Sasa, salah satu penari Topeng Kaliwungu mengatakan, awalnya ia dan teman-teman penari lainnya cukup kesulitan untuk menampilkan tari kolosal dengan karakter
tari Topeng Kaliwungu
.
Sebab, selain ada beberapa gerakan yang diubah, lokasi tampil yang begitu luas dan bersama banyak orang juga membuat para penari perlu melakukan adaptasi.
Ditambah, tekstur pasir pantai yang membuat setiap langkah penari terasa lebih berat dan membutuhkan tenaga ekstra. Apalagi, waktu untuk latihan hanya sebulan.
Meski demikian, Zuniar merasa senang dan bangga bisa jadi salah satu penari yang dipilih untuk menampilkan tarian khas Lumajang di depan ribuan warga.
“Latihannya sebulan kemarin, kira-kira empat kali latihannya itu. kesulitannya tempatnya berpasir kan jadi agak berat, tapi alhamdulillah lancar,” ungkapnya.
Sementara,
Bupati Lumajang
Indah Amperawati mengatakan, Segoro Topeng Kaliwungu sudah masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara.
Ia berharap, agar pariwisata di Lumajang dapat terus berkembang dan dikenal oleh dunia. Sehingga bisa menarik lebih banyak investor.
“Dukungan dari Kementerian Pariwisata luar biasa dan ke depan kami harapkan semakin besar, terutama soal investasi. Jadi, kami sudah sampaikan, kita butuh investor untuk membangun pariwisata kita,” terang Indah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/28/685fc7235b8d7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
OTT di Sumut, Akademisi: Tak Ada Perubahan Perilaku, Brutalnya Pejabat Negara Medan 29 Juni 2025
OTT di Sumut, Akademisi: Tak Ada Perubahan Perilaku, Brutalnya Pejabat Negara
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan
Korupsi
(
KPK
) menetapkan lima orang tersangka usai operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten
Mandailing
,
Sumatera Utara
, Kamis (26/6/2025).
Kelima tersangka itu terdiri dari aparatur sipil negara (ASN), termasuk di antaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Topan Obaja Putra Ginting, dan pihak swasta.
Keterlibatan ASN dalam OTT tersebut pun menuai kritik dari akademisi Universitas Sumatera Utara, yang menyinggung perilaku pejabat negara hingga praktik
clean and good governance
atau tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik Pasca Sarjana Fisip USU, Tunggul Sihombing, mengatakan inilah yang disebut Suicide Public Administration atau administrasi publik yang bunuh diri.
Seharusnya, kata dia, sejak reformasi 1998, administrasi publik yang
clean and good governance
, pemerintahan yang baik dan bersih itu, sudah terealisasi.
“Ternyata masih banyak OTT. Dari segi administrasi publik, tidak ada perubahan kejujuran dan perilaku para penyelenggara negara atau pemerintah daerah, enggak ada itu. Brutalnya para pejabat di negara ini, menurut saya,” tegas Tunggul kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (29/6/2025).
Dia meyakini, pejabat ini tidak memikirkan kepentingan publik atau masyarakat.
Hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan ini semakin membuktikan ditangkapnya Topan Ginting.
“Itu komentar saya terhadap administrator publik ini. Dan pejabat-pejabat lain siap-siap lah kalau masih mau jadi
suicide public administration
,” ujarnya.
Dia menegaskan, pemerintah harus menunjukkan atau membuktikan mengenai praktik transparansi dan akuntabilitas.
Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu mengatakan, total nilai proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (
Sumut
) dari hasil dua operasi tangkap tangan (OTT) senilai Rp 231,8 miliar.
Asep menjelaskan, dua kasus dugaan
korupsiproyek jalan
itu terungkap setelah penyidik menggelar OTT pertama, Kamis (26/6/2025).
“Setelah melalui proses pemantauan, kami cari data juga bahwa ada proyek pembangunan jalan ada di dua tempat. Pertama, proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR,” ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
Asep lalu merinci proyek-proyek jalan yang ada di Dinas PUPR. Proyek pertama, yakni Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang – Gunung Tua – SP. Pal XI Tahun 2023, dengan nilai proyek Rp 56,5 miliar.
Kemudian, Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang – Gunung Tua – SP. Pal XI tahun 2024, dengan nilai proyek Rp 17,5 miliar.
Lalu, Rehabilitasi Jalan Sp. Kota Pinang – Gunung Tua – SP. Pal XI dan penanganan longsoran tahun 2025.
Terakhir, proyek Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang – Gunung Tua – SP. Pal XI tahun 2025.
Kegiatan tangkap tangan kedua terkait dengan proyek-proyek pembangunan jalan di satuan kerja pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumatera Utara.
Rinciannya, proyek pembangunan Jalan Sipiongot batas Labusel dengan nilai proyek Rp 96 miliar, serta proyek pembangunan jalan Hutaimbaru-Sipiongot dengan nilai proyek Rp 61,8 miliar.
“Sehingga total nilai proyek setidaknya sejumlah Rp 231,8 miliar,” tutur Asep.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan lima tersangka, yakni Topan Obaja Putra Ginting (TOP) yang menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumut, Rasuli Efendi Siregar (RES) selaku Kepala UPTD Gunung Tua, Heliyanto (HEL) yang menjabat sebagai Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut sekaligus merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Kemudian dari pihak swasta adalah Akhirun Efendi Siregar (KIR) selaku Direktur Utama PT DNG dan tersangka terakhir Rayhan Dulasmi Pilang (RAY) selaku Direktur PT RN.
KIR dan RAY diduga memberikan uang senilai Rp 2 miliar pada tiga orang pejabat pemerintahan untuk memuluskan proyek di Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1.
“Yang kemungkinan besar uang Rp 2 miliar ini akan dibagi-bagikan kepada pihak-pihak tertentu, di mana pihak swasta ini berharap untuk memperoleh proyek berkaitan dengan pembangunan jalan,” tandas Asep.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/6861305e1875b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Batik Lumajang Seolah "Berbisik" di Tepi Pantai Watu Pecak Surabaya 29 Juni 2025
Saat Batik Lumajang Seolah “Berbisik” di Tepi Pantai Watu Pecak
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Langit biru terbentang luas di atas
Pantai Watu Pecak
, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, seolah menjadi kanvas raksasa.
Bukan untuk lukisan, melainkan untuk sebuah pertunjukan keindahan yang langka, sebuah simfoni visual antara warisan budaya dan kemegahan alam.
Di bibir pantai berpasir hitam ini, ombak yang tak henti menabrak daratan menjadi musik pengiring bagi langkah-langkah anggun para model, memperagakan pesona
batik
Lumajang.
Berbagai model batik ada di sini. Tentunya, semua asli produk Lumajang.
Mulai dari batik pisang agung, batik pasir, dan batik jaran kencak.
Semua motif yang tergambar dalam kain batik ini terinspirasi dari ikon Kabupaten Lumajang.
Bupati Lumajang
Indah Amperawati mengatakan, batik yang seringkali diasosiasikan dengan kemewahan di dalam ruangan berpendingin.
Bisa bernafas bebas di bawah terik matahari, bersentuhan dengan angin laut, dan berpadu dengan deburan ombak.
“Kami ingin membawa batik keluar dari sangkarnya, mendekatkannya dengan alam yang menjadi inspirasi banyak motifnya,” kata Indah di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu (29/6/2025).
“Apalagi ini bebarengan dengan Festival Segoro Topeng Kaliwungu, jadi momennya pas untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Lumajang punya batik, punya keindahan yang tak kalah menarik, dan punya potensi wisata yang menawan,” lanjutnya.
Puluhan motif batik meliuk indah mengikuti gerak para model.
Batik
-batik itu seolah berbisik, menceritakan tentang gunung, tentang laut, tentang kehidupan masyarakat Lumajang yang sederhana namun kaya makna.
Penonton mulai dari wisatawan mancanegara hingga warga lokal, tak henti mengabadikan momen ini.
Mereka terpukau melihat bagaimana kain-kain batik itu hidup, seolah menemukan jiwanya ketika melambai-lambai diterpa angin pantai.
“Melihatnya di pantai begini, sensasinya beda. Lebih indah, pokoknya bagus deh,” kata Kinara, salah satu penonton.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/28/676fa1b86f8b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sah-sahan Massa PSHT di Tulungagung Gelar Konvoi, Seorang Ibu Ditabrak hingga Meninggal Dunia Surabaya 29 Juni 2025
Sah-sahan Massa PSHT di Tulungagung Gelar Konvoi, Seorang Ibu Ditabrak hingga Meninggal Dunia
Editor
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
–
Pengesahan anggota baru PSHT
atau sah-sahan pesilat di Tulungagung, Sabtu (28/6/2025) malam, masih diramaikan konvoi sepeda motor.
Bahkan rombongan penggembira bermotor menabrak seorang warga perempuan di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol pukul 21.00 WIB.
Korban diketahui bernama Nafiatul Khozimah (44), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan yang tertabrak konvoi sepeda motor para anggota persilatan sampai meninggal dunia.
Kejadian ini satu dari sejumlah insiden di seluruh wilayah Tulungagung di waktu yang sama.
Rombongan pesilat ini adalah massa penggembira yang akan menghadiri
pengesahan anggota baru PSHT
di Kecamatan Kauman.
Kasi Humas
Polres Tulungagung
, Ipda Nanang Murdianto mengatakan, kejadian bermula saat AEP (19) ikut dalam rombongan dari Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.
Remaja asal Kabupaten Nganjuk ini mengendarai Kawasaki KLX AG 4288 VBO, membonceng LP (19).
“Mereka dalam satu konvoi besar melaju dari arah Selatan ke Utara di Jalan Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol,” kata Nanang, Minggu (29/6/2025).
Saat itu AEP akan mendahului kendaraan di depannya namun manuvernya terlalu ke kanan dan masuk ke lajur berlawanan.
Setir sepeda motornya berbenturan dengan warga yang mengendarai sepeda motor Honda Beat AG 4757 RAK.
Akibatnya, kedua kendaraan ini sama-sama terjatuh ke aspal jalan.
“Pengemudi sepeda motor Honda Beat mengalami luka di bagian kaki. Sementara korban yang dibonceng mengalami luka berat di bagian kepala,” sambung Nanang.
Nafiatul sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia dalam perawatan karena luka berat yang dialami.
Sementara AEP mengalami luka lecet di kaki dan tangan, sementara LP mengalami lecet serta bengkak di kaki kanan.
AEP akhirnya berhasil diamankan, dan dibawa ke kantor Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung.
“Yang bersangkutan ternyata tidak mempunyai SIM C. Ia masih dimintai keterangan untuk proses hukum lebih lanjut,” ungkap Nanang.
Di malam yang sama, sekitar pukul 22.00 WIB sebuah mobil Toyota Calya dengan nomor polisi BG 1385 FR juga terlibat insiden dengan rombongan pesilat.
Setidaknya ada 3 sepeda motor yang terlibat tabrakan dengan mobil yang dikemudikan MDP (28) ini.
Masing-masing Honda PCX AG 4397 RFA, Honda Verza AG 2886 RFR, dan Honda CRF AG 6773 REU.
Saat itu, MDP mengendarai mobilnya dari arah Utara ke Selatan, dengan membawa 5 penumpang.
“Saat itu pengemudi mobil ini melihat
konvoi massa PSHT
dari arah berlawanan. Sebagian massa masuk ke lajur kanan,” ungkap Nanang.
Menurut Nanang, melihat konvoi pesilat ini, MDP sudah berusaha menepikan mobilnya ke kiri jalan.
Namun barisan konvoi dari belakang yang melaju cepat dan menabrak bagian belakang sebelah kanan mobilnya.
Akibat kejadian ini, satu pengendara sepeda motor mengalami patah tangan, sementara yang lain luka ringan.
Melihat kejadian itu MDP dan para penumpangnya sempat ketakutan dan tidak berani keluar mobil.
“Setelah kejadian itu, pengemudi mobil dan para penumpang mencari panitia dari pihak PSHT untuk minta perlindungan,” tutur Nanang.
Pada pukul 22.30 WIB, satu peserta konvoi massa PSHT juga mengalami kecelakaan tunggal di jalan umum Desa/Kecamatan Boyolangu.
MZ (21) yang mengendarai Honda Vario W 6224 NAW terjatuh saat melaju dengan membonceng AIF (21).
Keduanya mengalami luka ringan, sepeda motornya juga mengalami kerusakan ringan.
Sementara sejumlah pengemudi mobil di jalan Raya Gondang-Trenggalek mengeluhkan perilaku tidak terpuji massa pesilat.
Mereka memukul mobil meski sudah melaju di lajurnya.
Bahkan berusaha minggir hingga turun aspal jalan.
Para pengemudi memilih turun dari jalan dan menghentikan kendaraannya sampai massa konvoi lewat.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Sah-Sahan Massa Pesilat di Tulungagung Gelar Konvoi Motor, Tabrak Seorang Ibu Sampai Meninggal Dunia
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/29/68612f6273e72.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
SBY-AHY Hadiri Ulang Tahun Merry Riana, Doakan Perusahaannya Segera IPO
SBY-AHY Hadiri Ulang Tahun Merry Riana, Doakan Perusahaannya Segera IPO
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden ke-6 RI
Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) menghadiri acara ulang tahun motivator sekaligus pengusaha
Merry Riana
, Minggu (29/6/2025) malam di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Putra SBY sekaligus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY) juga turut hadir dalam perayaan ulang tahun tersebut.
Kepada awak media, AHY mengaku datang bersama keluarganya untuk ikut merayakan ulang tahun Merry, sekaligus memberikan dukungan bagi pengusaha kondang tersebut.
“Saya tentunya turut berbahagia dan bersuka cita malam hari ini saya bersama keluarga dan sahabat menghadiri peringatan ulang tahun Miss Merry Riana,” ujar AHY di lokasi, Minggu malam.
Dalam kesempatan itu, AHY juga mendoakan perusahaan Merry, yakni
PT Merry Riana Education
, bisa segera melantai ke bursa atau
initial public offering
(IPO).
Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan itu bisa terus berkembang dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tanah air.
“Selain itu kita juga ingin memberikan
support
karena Merry Riana Education kita harapkan bisa melantai di Bursa Efek Indonesia dan tentunya menjadi sebuah model bisnis yang menghadirkan inspirasi luas, terutama di sektor pendidikan,” kata AHY.
“Karena masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, anak-anak kita juga perlu terus ditingkatkan.
Human capital
adalah aset yang sangat penting bagi negara ini,” pungkasnya.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, SBY tiba di lokasi sekitar pukul 18.45 dengan mengenakan setelan jas berwarna biru tua.
Presiden ke-6 RI langsung bergegas masuk ke lokasi acara tanpa memberikan keterangan apapun kepada awak media.
Beberapa menit kemudian, AHY juga tiba di lokasi.
Menko Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah tampak mengenakan kemeja putih setelan jas berwarna abu-abu.
Diberitakan sebelumnya, motivator dan pengusaha Merry Riana dikabarkan akan melakukan pencatatan perdana saham atau
initial public offering
(IPO) dari perusahaannya, PT Merry Riana Education Tbk (MERI).
IPO MERI ini mendapat sokongan strategis dari TanCorp, yang merupakan kelompok usaha milik konglomerat Hermanto Tanoko.
Lewat aksi korporasi ini, TanCorp akan mengakuisisi 25 persen saham MERI.
Kehadiran TanCorp menjadikan MERI sebagai emiten kesembilan dari portofolio grup tersebut.
Sebelumnya, delapan perusahaan lain yang sudah dibawa TanCorp ke lantai bursa antara lain PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), dan PT Depo Bangunan Tbk (DEPO).
Rencananya, MERI akan melepas maksimal 266,66 juta saham baru atau 25 persen dari modal disetor penuh setelah IPO, dengan kisaran harga Rp 110 hingga Rp 150 per saham.
Jika harga tertinggi tercapai, perusahaan berpotensi meraup dana segar hingga Rp 40 miliar.
Mayoritas dana hasil IPO, sekitar 65 persen, akan digunakan untuk menambah lokasi pelatihan Merry Riana Learning Centre lewat kemitraan dan skema sewa.
Sementara itu, sisanya, sekitar 35 persen, dialokasikan untuk pengembangan program pelatihan seperti Life Camp, Leadership Camp, dan Billionaire Camp.
Sebagai informasi, MERI saat ini memiliki 34 titik pelatihan yang tersebar di sejumlah kota.
Dalam lima tahun ke depan, manajemen menargetkan ekspansi hingga 115 lokasi.
Program yang ditawarkan menggunakan pendekatan
experiential learning
dengan metode interaktif dan simulatif yang ditujukan bagi pelajar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/29/6861624f7e2a0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/29/686135339e0ba.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)