Author: Kompas.com

  • Pedagang Pasar Barito Resah: Belum Lunas Utang, Sudah Diminta Pindah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juli 2025

    Pedagang Pasar Barito Resah: Belum Lunas Utang, Sudah Diminta Pindah Megapolitan 5 Juli 2025

    Pedagang Pasar Barito Resah: Belum Lunas Utang, Sudah Diminta Pindah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pedagang hewan di
    Pasar Barito
    ,
    Jakarta
    Selatan, memohon kepada Gubernur Jakarta Pramono Anung agar rencana relokasi pedagang ditunda.
    “Bapak Gubernur yang terhormat, mohon sangat, kalau memang mau direlokasi, nanti dua tahun lagi, bolehlah,” ujar Dewi (45), pedagang hewan di Pasar Barito, kepada
    Kompas.com,
    Sabtu (5/7/2025).
    Dewi menyebutkan, sebagian besar pedagang di Pasar Barito masih memiliki utang pinjaman kepada bank untuk modal usaha mereka.
    “Kalau dua tahun lagi mungkin teman-teman di sini modalnya sudah balik, utang-utangnya juga sudah terlunasi,” ucapnya.
    Ia mengaku khawatir jika relokasi dilakukan dalam waktu dekat, para pedagang tidak akan mampu melunasi pinjaman yang masih berjalan.
    “Ini baru sedikit-sedikit kami kumpulkan untuk membayar utang, kalau direlokasi jadi kacau pikiran, bagaimana bayarnya?” imbuhnya.
    Selain soal utang, Dewi juga menyoroti kekhawatiran tentang potensi sepinya pembeli di lokasi baru.
    “Kalau di tempat baru ramai pembeli, kalau sepi bagaimana nasib kami? Kalau di sini kan masyarakat sudah pada tahu,” ujarnya.
    Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Bambang, pedagang hewan lainnya di Pasar Barito. Ia meminta agar pemerintah menunda relokasi karena Pasar Barito sudah dikenal oleh banyak pelanggan.
    “Jangan dahulu, ini kan pembeli udah pada tahu ya, kalau direlokasi nanti mereka bingung, ke mana ini penjual,” kata Bambang.
    Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota
    Jakarta Selatan
    mengusulkan dua lokasi alternatif untuk merelokasi para pedagang hewan di Pasar Barito.
    Relokasi ini merupakan bagian dari proyek pembangunan Taman ASEAN, yang akan menggabungkan tiga taman di kawasan Blok M—yakni Taman Lauser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat—sebagai ikon baru Jakarta sekaligus penanda kawasan City ASEAN.
    Adapun dua lokasi pengganti yang ditawarkan Pemkot Jakarta Selatan adalah:
    Kedua wilayah itu dipertimbangkan sebagai tempat baru bagi pedagang burung dan hewan peliharaan dari Pasar Barito.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Kisah Rayyan, Bocah Penari di Ujung Sampan yang Bikin Pacu Jalur Kuansing Mendunia
                        Regional

    10 Kisah Rayyan, Bocah Penari di Ujung Sampan yang Bikin Pacu Jalur Kuansing Mendunia Regional

    Kisah Rayyan, Bocah Penari di Ujung Sampan yang Bikin Pacu Jalur Kuansing Mendunia
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Tradisi
    Pacu Jalur
    di Kuantan Singingi (Kuansing),
    Riau
    , mendadak menjadi sorotan dunia.
    Hal ini dipicu oleh video viral seorang bocah yang menari di ujung sampan panjang saat lomba berlangsung, dalam posisi berdiri sambil menjaga keseimbangan.
    Fenomena ini memunculkan istilah “aura farming” di berbagai media sosial, dan banyak diparodikan oleh warga dari berbagai negara.
    Bocah penari tersebut dikenal dengan sebutan Togak Luan, simbol bahwa jalur tim mereka sedang memimpin lomba.
    Salah satu Togak Luan yang aksinya viral adalah
    Rayyan Arkan Dikha
    , bocah berusia 11 tahun asal Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing.
    Rayyan tak pernah mengira bahwa tariannya di atas sampan akan menarik perhatian internasional.
    “Saya tidak menyangka bisa se viral itu. Tahunya setelah melihat media sosial banyak orang luar yang menirukan tarian itu,” ujar Rayyan saat ditemui di rumahnya, Jumat (4/7/2025).
    Saat tampil, Rayyan mengenakan stelan teluk belanga warna hitam, tanjak khas Melayu Riau, dan kacamata hitam.
    Ia menari secara spontan, mengikuti irama dan semangat timnya yang tengah unggul.
    “Itu spontan saja. Tidak ada belajar atau latihan,” katanya.
    Rayyan merasa sangat bangga karena tradisi yang ia cintai kini dikenal luas oleh masyarakat dunia.
    “Alhamdulillah, sangat bangga dan bersyukur
    Pacu Jalur Kuansing
    semakin dikenal luas,” ujarnya, didampingi ibunya, Rani.
    Menjadi Togak Luan adalah keinginan Rayyan sejak kecil. Ia terbiasa berenang dan naik sampan di Sungai Kuantan, dua syarat utama menjadi penari di ujung jalur. Keseimbangan dan kemampuan berenang adalah bekal penting.
    “Ayah sering ngajak ke Pacu Jalur, jadi saya tertarik,” ungkapnya.
    Ayah Rayyan adalah mantan peserta Pacu Jalur dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo, sementara sang kakak pernah menjadi Togak Luan.
    Rayyan sendiri sudah dua tahun bergabung sebagai Togak Luan di tim ayahnya. Kini, ia duduk di kelas 5 SD, dan memiliki cita-cita menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI).
    Fenomena tarian Rayyan yang viral membuat sang ibu, Rani, menerima banyak telepon dari dalam dan luar negeri.
    “Banyak yang menelepon saya. Ada yang dari Inggris, Dubai juga ada, minta live gitu. Saya iyakan,” katanya.
    Meski bangga, Rani mengaku selalu merasa cemas setiap Rayyan naik jalur. Ia selalu mengingatkan putranya untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh ke sungai.
    “Ya, khawatirnya itu dia jatuh. Di situ ada tim penyelamat juga. Makanya setiap tanding saya ingatkan selalu jaga keseimbangan,” ujar Rani.
    Rani mengaku sangat mendukung Rayyan, dan berharap momen ini turut memperkenalkan budaya Pacu Jalur Kuansing ke mata dunia.
    “Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas,” tambahnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juli 2025

    Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya? Megapolitan 5 Juli 2025

    Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pedagang burung di
    Pasar Barito
    ,
    Jakarta
    Selatan, akan direlokasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Relokasi ini dilakukan untuk mendukung kelancaran pembangunan kawasan Taman ASEAN.
    Namun, rencana ini mendapat penolakan dari sejumlah pedagang. Mereka menolak dipindahkan karena khawatir kehilangan pelanggan dan keberlangsungan usaha mereka.
    Meski ada penolakan, Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    memastikan relokasi tetap akan dilakukan demi kelancaran pembangunan Taman ASEAN.
    “Untuk menggabungkan tiga taman tadi bahwa itu Lauser, Ayodya, dan juga Langsat, ya memang harus ada. Dan memang itu milik pemerintah Jakarta, dan harus dibersihkan,” ujar
    Pramono
    saat diwawancarai di kawasan Kebayoran,
    Jakarta Selatan
    , Sabtu (4/7/2025).
    Pramono mengatakan telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk melakukan pendekatan dan negosiasi kepada para pedagang agar bersedia direlokasi.
    Ia juga meminta agar para pedagang diberikan pilihan lokasi pengganti yang memungkinkan mereka tetap berjualan.
    “Ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu,” tegas Pramono.
    Adapun pedagang Pasar Barito akan dipindahkan ke wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran.
    Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M. Anwar, mengatakan bahwa pada hari Selasa (1/7.2025), ia bersama jajarannya bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung untuk meninjau kesiapan relokasi pedagang burung dari Pasar Barito.
    Pembangunan Taman ASEAN diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota ASEAN karena gedung ASEAN berada di kawasan tersebut.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” kata Anwar, di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
    Taman ASEAN yang dimaksud merupakan proyek penggabungan tiga taman di wilayah Blok M, yakni Taman Lauser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat. Untuk merealisasikan proyek tersebut, kawasan Pasar Barito—yang berada di sekitar taman—perlu ditertibkan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Sekadar Jualan, Pasar Barito Dinilai Jadi Ruang Publik untuk Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juli 2025

    Bukan Sekadar Jualan, Pasar Barito Dinilai Jadi Ruang Publik untuk Warga Megapolitan 5 Juli 2025

    Bukan Sekadar Jualan, Pasar Barito Dinilai Jadi Ruang Publik untuk Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pedagang hewan di
    Pasar Barito
    , Kebayoran Baru,
    Jakarta
    Selatan, menyayangkan rencana Pemerintah Kota
    Jakarta Selatan
    yang akan merelokasi pasar tersebut.
    Mereka menilai, Pasar Barito bukan sekadar tempat jual beli, melainkan juga telah menjadi ruang rekreasi warga.
    “Banyak orang yang datang ke sini, pada melihat-lihat hewan, walaupun tidak punya uang. Kan gratis kalau di sini,” ujar Dewi (45), pedagang hewan di Pasar Barito, kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (5/7/2025).
    Menurut Dewi, warga kerap menjadikan kawasan Pasar Barito sebagai tempat untuk bersantai dan menikmati suasana sore hari.
    “Di sini tempatnya bersih, terus masyarakat nyaman, kan ada bangku-bangku juga, mereka pada duduk di situ,” imbuhnya.
    Dewi pun menyayangkan rencana relokasi tersebut karena khawatir akan menghilangkan salah satu ruang publik yang digemari masyarakat.
    Hal senada disampaikan oleh Bambang. Pedagang hewan ini khawatir relokasi akan membuat pelanggan yang selama ini sudah terbiasa berbelanja di Pasar Barito menjadi bingung dan akhirnya memilih tempat lain.
    “Di sini kan orang-orang sudah pada tahu ada pasar. Kalau kami dipindah, pembeli kan jadi tidak tahu, pasti cari tempat lain dia,” imbuhnya.
    Bambang berharap pemerintah mempertimbangkan ulang rencana relokasi tersebut dan tetap mempertahankan keberadaan pasar di lokasi saat ini, yakni di Jalan Barito I, Jakarta Selatan.
    “Kalau harapan saya sih tetap di sini aja, karena kan pelanggan juga udah pada tau, jangan direlokasi,” tuturnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Jakarta berencana membuka tiga taman di kawasan Jakarta Selatan yang akan dibuka selama 24 jam penuh.
    Ketiga taman tersebut, termasuk Taman ASEAN, dirancang sebagai bagian dari upaya memperkuat identitas Jakarta sebagai kota tempat Sekretariat ASEAN berada.
    Untuk mewujudkan proyek tersebut, Pemerintah Kota Jakarta Selatan berencana merelokasi para pedagang Pasar Barito demi menyatukan kawasan taman yang akan dikembangkan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
                        Regional

    7 Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood Regional

    Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com 
    – Rumah milik pria berinisial T di Bantulan, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, menjadi sasaran amarah massa pengemudi ojek online pada Sabtu (5/7/2025).
    Massa yang diduga merupakan komunitas
    driver ShopeeFood
    datang usai mencuatnya insiden cekcok antara T dan salah satu mitra pengantar makanan.
    Ketegangan bermula dari peristiwa pada Rabu, 3 Juli 2025, ketika T memesan kopi secara daring.
    Namun, pesanan tersebut disebut baru tiba beberapa jam kemudian, sehingga memicu perselisihan.
    Ketua RT 03 Bantulan, Nur Salim, menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, pesanan dilakukan pada sore hari namun baru sampai malam.
    “Bilangnya itu ordernya jam 6 (sore), pas orderan sampai itu saya di sini, ya jam 21.30 (malam). Terus saya ada acara keluar. Itu order kopi,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2025).
    Salim menambahkan, dirinya tidak menyaksikan langsung insiden pada tanggal 3 Juli itu karena sedang menghadiri acara di luar.
    “Saya kurang tahu pastinya, saya enggak nungguin. Terjadinya kayak apa, perseteruan atau apa, betul-betul saya tidak tahu,” ucapnya.
    Usai cekcok itu, massa datang ke rumah T dua kali dalam satu hari.
    Massa merusak sejumlah fasilitas di rumah T, antara lain:
    “Rumah (rumah T) AC rusak, CCTV dan ada sepatu hilang,” ungkap Nur Salim.
    Selain itu, beberapa bagian fasilitas umum juga turut terdampak akibat kerumunan massa, meski tidak ada rumah warga lain yang dilaporkan mengalami kerusakan.
    “Sementara info kita keliling tidak ada (rumah warga yang rusak). Tapi ada fasilitas seperti pot dan pagar yang rusak,” katanya.
    Kehadiran massa dalam jumlah besar di lingkungan padat permukiman menimbulkan keresahan, terutama bagi warga lanjut usia dan keluarga dengan bayi kecil.
    “Yang sepuh-sepuh sangat terganggu, bayi. Itu sampai orangtuanya bingung,” ujar Salim.
    Ia menegaskan harapan warga agar konflik ini segera diselesaikan dengan baik dan tidak kembali memicu keributan.
    “Mungkin untuk hal-hal yang lain bisa dimediasi dengan baik-baik. Harapan bisa saling memaafkan. Dari warga tidak ingin ada keributan,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuli Disabilitas Datangi Damkar Depok Usai Kehilangan Dompet, Ada Apa?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juli 2025

    Kuli Disabilitas Datangi Damkar Depok Usai Kehilangan Dompet, Ada Apa? Megapolitan 5 Juli 2025

    Kuli Disabilitas Datangi Damkar Depok Usai Kehilangan Dompet, Ada Apa?
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Seorang
    kuli proyek

    penyandang disabilitas
    mendatangi Markas Komando (Mako) Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok pada Rabu (2/7/2025) siang. Ia melaporkan kehilangan dompet berisi uang gajian dan ponselnya.
    Anggota
    Damkar Depok
    Khairul Umam  mengatakan, kuli tersebut meminta bantuan untuk membeli tiket pulang ke kampung halamannya di Bandung.
    Umam menjelaskan, kuli tersebut datang ke kantornya dalam keadaan tidak memiliki uang sama sekali setelah kehilangan barang-barang berharga tersebut.
    “Iya minta tolong buat pulang ke Bandung. Akhirnya komandan saya ngasih, saya tambahin lagi, ongkosnya Rp 120.000,” ungkap Umam saat dihubungi pada Sabtu (5/7/2025).
    Sebelum mendatangi Mako Damkar, kuli tersebut telah melapor ke kantor polisi untuk membuat surat kehilangan ponsel dan dompetnya. Setelah laporan selesai, ia langsung menuju markas Damkar dan diterima oleh Umam.
    Umam menuturkan, kuli tersebut meminta bantuan untuk membeli tiket dengan alasan tidak memiliki uang setelah kehilangan dompet dan ponsel.
    Umam mengaku percaya bahwa kuli tersebut tidak berbohong, terutama setelah melihat surat kehilangan dari kepolisian.
    “Gelagat mencurigakan enggak ada. Yang bikin saya percaya, pas ngobrol mulutnya dia bau lambung, lapar begitu. Oh, benar ini orang,” ujar Umam.
    Setelah mendengar permintaan tersebut, Umam dan komandannya memutuskan untuk memberikan uang kepada kuli tersebut agar dapat membeli tiket pulang kampung.
    Namun, Umam juga menekankan, tindakan tersebut tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Damkar. Ia menegaskan, tidak semua permintaan bantuan yang berkaitan dengan uang dapat dipenuhi oleh petugas Damkar.
    “Bukan gimana-gimana, kalau bicara uang kan ada yang punya ada yang enggak, itu kan masing-masing. Kalau dari dinas itu bukan tugas kami. Kami saja duitnya masih pada kurang,” imbuh Umam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Direktur PWNI Kemenlu Judha Nugraha Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes UEA

    Direktur PWNI Kemenlu Judha Nugraha Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes UEA

    Direktur PWNI Kemenlu Judha Nugraha Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes UEA
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI)
    Judha Nugraha
    menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon duta besar Republik Indonesia untuk
    Uni Emirat Arab
    di Abu Dhabi.
    Hal itu dikonfirmasi oleh Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, kepada awak media di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
    “(Judha untuk)
    Dubes RI
    untuk Persatuan Emirat Arab,” kata Utut.
    Adapun wilayah kerja sesuai dengan Uni Emirat Arab yang terbagi dalam Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Fujairah.
    Wilayah ini merupakan bagian dari keemiran yang menjadi satu negara.
    Ditemui di lokasi yang sama, Judha mengatakan telah mempersiapkan materi terkait uji kelayakan tersebut.
    Dia menyebut, uji kelayakan dan kepatutan ini adalah amanah sekaligus tantangan baru sebagai seorang diplomat.
    “Tantangan baru, amanah baru,” imbuhnya.
    Pada jabatannya saat ini, Judha bertugas mengatur dan melaksanakan kebijakan bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dalam cakupan
    perlindungan WNI
    .
    Beragam kasus masalah WNI di luar negeri menjadi tanggung jawab Judha, termasuk proses evakuasi WNI yang berada di negara yang sedang berkonflik.
    Namanya juga santer terdengar untuk memberikan advokasi kepada WNI yang diproses hukum di negara lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perda Kawasan Tanpa Rokok Masih Disiapkan, Pramono Tak Ingin UMKM Terdampak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juli 2025

    Perda Kawasan Tanpa Rokok Masih Disiapkan, Pramono Tak Ingin UMKM Terdampak Megapolitan 5 Juli 2025

    Perda Kawasan Tanpa Rokok Masih Disiapkan, Pramono Tak Ingin UMKM Terdampak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Jakarta

    Pramono Anung
    mengungkapkan, Peraturan Daerah (Perda) tentang
    Kawasan Tanpa Rokok
    (KTR) hingga kini belum rampung.
    Ia menegaskan, aturan tersebut belum bisa diterapkan karena masih menunggu proses penandatanganan.
    “Jadi, Perda tentang rokok, pengaturan rokok itu kan belum ditandatangani, kalau belum ditandatangani apa yang digunakan untuk mengatur itu? Jadi Perdanya ditandatangani dulu, diselesaikan,” ujar Pramono kepada awak media di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2025).
    Pramono menjelaskan, dirinya telah bertemu dengan seluruh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta yang tengah membahas dan mempersiapkan Perda tersebut.
    Ia menekankan pentingnya menyusun aturan yang tidak berdampak negatif terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
    “Saya sampaikan, saya enggak mau UMKM ini terganggu karena Perda itu, yang harus diatur adalah semua tempat hiburan mau karaoke, mau klub, mau apapun enggak boleh di tempat umum itu orang merokok,” jelasnya.
    Menurut Pramono, dalam Perda yang akan diberlakukan nantinya, pemilik tempat hiburan wajib menyediakan ruang khusus untuk merokok, agar aktivitas merokok tidak dilakukan di area umum.
    “Jadi, misalnya kamu karaoke, kamu enggak boleh merokok lagi di tempat karaoke. Tapi, kalau mau merokok keluar ruangan, ada ruangan khusus untuk merokok, nah itulah yang diatur,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar 12 Nama Calon Dubes yang Ikuti “Fit and Proper Test” di DPR Hari Pertama

    Daftar 12 Nama Calon Dubes yang Ikuti “Fit and Proper Test” di DPR Hari Pertama

    Daftar 12 Nama Calon Dubes yang Ikuti “Fit and Proper Test” di DPR Hari Pertama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi I
    DPR
    RI, Utut Adianto, mengatakan bahwa ada 12 calon Duta Besar (Dubes) Rebublik Indonesia (RI) yang menjalani
    fit and proper test
    atau uji kelayakan dan kepatutan hari pertama yang digelar di Ruang Rapat
    Komisi I DPR
    RI, Sabtu (5/7/2025).
    Pada sesi pertama pukul 10.00-13.00 WIB, beberapa nama seperti Abdulkadir Jaelani, Redianto Heru Nurcahyo, Umar Hadi, Hotmangaradja Pandjaitan, Nurmala Kartini, dan Indroyono Soesilo menjalani uji kelayakan.
    “Yang sekarang (sesi kedua pukul 14.00-17.00) Belanda, Qatar, Republik Sosialis Vientam, Uni Emirat Arab, Brazil, dan satu lagu Jenewa,” kata Utut saat ditemui di Gedung DPR RI, Sabtu (5/7/2025).
    Utut menyebut, 12 calon dubes ini diminta untuk membuat tulisan satu halaman yang menggambarkan pemahaman mereka tentang geopolitik dan peran Indonesia di ranah global.
    “Kedua tergambar pemahaman mereka tentang negara yang akan akreditasi, yang akan ditunjuk,” ujarnya.
    Berikut adalah 12 nama calon duta besar yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan hari pertama:
    Sesi Pertama
    Sesi Kedua
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 21 Persen Developer Game di Indonesia Perempuan, Lebih Tinggi Ketimbang Sektor Politik

    21 Persen Developer Game di Indonesia Perempuan, Lebih Tinggi Ketimbang Sektor Politik

    21 Persen Developer Game di Indonesia Perempuan, Lebih Tinggi Ketimbang Sektor Politik
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi dan Digital (
    Menkomdigi
    )
    Meutya Hafid
    mencatat sudah banyak
    perempuan
    masuk ke industri game
    online
    .
    Berdasarkan catatannya, ada sekitar 49 persen pengguna game (gamer) adalah perempuan. Sedangkan, ada 21 persen developer game di Indonesia juga perempuan.
    “Gamer di Indonesia, hampir separuh adalah perempuan, tepatnya 49 persen,” kata Meutya dalam paparannya saat mengunjungi Kawasan Agate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/7/2025).
    “Hanya nanti, kalau kita lihat di pengembang game perempuan, itu yang kami catat hari ini datanya adalah 21 persen,” ujarnya lagi.
    Menurut Meutya, angka 21 persen cukup tinggi dibanding keterlibatan perempuan dalam sektor lain, termasuk politik.
    “21 persen itu tergolong cukup baik
    as compared,
    waktu diperbandingkan dengan keterlibatan
    women leader
    di beberapa sektor lainnya, termasuk di politik. Di politik itu angkanya masih belum sampai 20 persen,” katanya.
    Dalam kunjungannya ini, Meutya juga sempat berkeliling stan game
    online
    serta mencoba memainkannya.
    Selain itu, dia juga sempat berdiskusi dengan para developer game perempuan.
    Dari situ, dia mendengar informasi dari Shieny Aprilia selaku CEO Agate International, bahwa angka 21 persen tersebut cukup tinggi jika dibandingkan negara lain.
    “Dan bahkan tadi Mba Shieny juga menyampaikan kalau kita
    benchmark
    dengan negara-negara lain angka 21 persen ini cukup tinggi,” ujarnya.
    Oleh karena itu, Menkomdigi optimis semakin banyak perempuan dapat menjadi pemimpin di bidang industri game.
    Terlebih, menurut dia, perempuan dinilai dapat lebih sensitif terhadap konten dalam game.
    “Dari lebih banyak perempuan kita harapkan juga bahwa sensitifitas terhadap sekali lagi konten negatif atau konten yang tidak baik untuk anak-anak itu bisa dikurangi,” kata Meutya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.