Bakal Kena Pajak 10 Persen, Pemain Padel: Enggak Peduli, yang Penting Main
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Sejumlah penggiat olahraga
padel
mengaku tak berkeberatan dengan rencana penerapan pajak sebesar 10 persen terhadap layanan olahraga tersebut.
“Menurut saya, yang sependapat dengan saya pasti banyak dan enggak masalah (penerapan pajak 10 persen), karena orang yang main padel ini orang yang menengah ke atas,” ujar Jehan saat diwawancarai
Kompas.com,
Sabtu (4/7/2025).
Jehan menilai, sebagian besar orang yang bermain padel berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Bahkan, banyak di antaranya yang sudah memiliki penghasilan pasif, sehingga kenaikan pajak dianggap tidak menjadi beban.
“Saya biasa main sama selebgram, pengusaha, direktur rumah sakit, mereka mah enggak peduli dengan uang yang harus dikeluarin,” ungkapnya.
Menurut dia, para pemain padel akan tetap rela membayar berapa pun biaya sewa lapangan, asalkan bisa bermain di jam dan lokasi yang diinginkan.
Senada dengan Jehan, penggiat padel lainnya, Kevin Mizan (30), juga mengaku tidak berkeberatan dengan kenaikan pajak tersebut.
“Tapi, yang kami tahu juga olahraga padel kan menengah ke atas, jadi yang saya lihat orang-orangnya enggak peduli harganya,” ungkap Mizan.
“Kalau jamnya cocok, tempatnya masih ada yang dekat, ya, dia bayar mau berapa juga yang penting main,” tambah Mizan.
Ia menambahkan, padel merupakan olahraga yang mudah dimainkan dan menyenangkan, sehingga wajar jika saat ini tengah digandrungi oleh banyak orang dari berbagai kalangan mapan.
Bahkan, Kevin mengaku hampir setiap hari bermain padel bersama komunitasnya karena aktivitas itu sudah menjadi bagian dari rutinitas.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Jakarta
resmi menetapkan olahraga padel sebagai salah satu objek Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) di sektor hiburan.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapenda Jakarta Nomor 257 Tahun 2025. Dalam keputusan tersebut, tarif PBJT yang dikenakan untuk penggunaan lapangan padel ditetapkan sebesar 10 persen.
Tarif pajak sebesar 10 persen diberlakukan untuk transaksi seperti sewa lapangan, tiket masuk, hingga pemesanan melalui platform digital.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/05/09/681dc427e4458.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bakal Kena Pajak 10 Persen, Pemain Padel: Enggak Peduli, yang Penting Main Megapolitan 5 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/05/686916e351808.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai dari Arab Saudi, Prabowo Tiba di Brazil untuk Hadiri KTT BRICS
Usai dari Arab Saudi, Prabowo Tiba di Brazil untuk Hadiri KTT BRICS
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
tiba di Air Base Galeao,
Rio de Janeiro
, Brasil, pada Sabtu (5/7/2025), sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat.
Adapun kunjungan Presiden Prabowo ke kota Rio de Janeiro ini untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025.
Setibanya Prabowo di landasan Air Base Galeao, langsung disambut dengan upacara kehormatan militer.
Saat melintasi karpet merah setelah menuruni tangga pesawat, terdengar tiupan trompet disertai penghormatan dari pasukan jajar kehormatan militer yang mengiringi langkah Prabowo.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam ketibaan di Rio de Janeiro adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sementara di ujung karpet merah, Presiden Prabowo disambut oleh jajaran pejabat tinggi Brasil, yakni Duta Besar Laudemar Goncalves de Aguiar Neto.
Kemudian Sekretaris Promosi Perdagangan, Sains, Teknologi, Inovasi, dan Budaya Kementerian Luar Negeri Brasil, serta Komandan Airforce Base Galeão Kolonel Marcell Barros de Paula.
Dari pihak Indonesia, turut hadir menyambut yaitu Duta Besar RI di Brasilia Edi Yusup, dan Atase Pertahanan KBRI Brasilia Kol Rizal Ashwam.
Setelah prosesi penyambutan selesai, Presiden Prabowo menaiki kendaraan resmi yang telah disiapkan dan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam selama agenda di Rio de Janeiro.
Kehadiran Presiden Prabowo di
KTT BRICS 2025
menandai partisipasi perdana Indonesia sejak resmi bergabung dengan forum tersebut pada awal tahun ini.
Diketahui, Presiden Prabowo tengah melakukan
safari kenegaraan
ke beberapa negara termasuk Brasil.
Sebelum tiba di Brasil, ia mengunjungi Arab Saudi. Di sana, Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS).
Kedua pemimpin negara itu turut membahas banyak hal termasuk soal pelaksanaan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Prabowo juga sempat umrah di Arab Saudi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836621b5d4d6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Masalah Kena Pajak, Pemain Padel Minta Tambah Lapangan: Biar Enggak Rebutan Megapolitan 5 Juli 2025
Tak Masalah Kena Pajak, Pemain Padel Minta Tambah Lapangan: Biar Enggak Rebutan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah penggiat olahraga
padel
berharap dengan adanya penerapan pajak sebesar 10 persen dapat mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Jakarta
untuk membangun lebih banyak fasilitas olahraga, terutama lapangan padel.
“Harapan untuk pajak ini mungkin Pemprov bisa bantu bikin lapangan, biar makin banyak di Jakarta,” ujar Kevin Mizan (30), salah satu pemain padel, saat diwawancarai
Kompas.com
, Sabtu (4/7/2025).
Mizan menyebutkan, lapangan padel memang mulai banyak bermunculan di Jakarta. Namun, menurut dia, jumlah yang ada saat ini belum mampu memenuhi tingginya permintaan masyarakat.
“Tetap saja itu enggak memenuhi
demand
-nya, karena
booking
lapangan 95 persen pasti penuh setiap hari. Enggak Sabtu-Minggu aja. Kalau Sabtu-Minggu pasti 100 persen sudah penuh dari buka sampai tutup sudah ada yang sewa,” jelas Kevin.
Ia menambahkan, untuk bermain padel, dirinya tidak bisa melakukan pemesanan secara mendadak. Bahkan jika sudah memesan seminggu sebelumnya, belum tentu bisa mendapatkan waktu bermain.
“Orang tuh rebutan banget untuk main padel. Pemprov bikin lah dari duit-duit pajak ini biar kami mainnya makin gampang, bisa milih jamnya enak, lokasinya dekat,” ungkapnya.
Selain pembangunan lapangan, Kevin juga berharap dana dari pajak bisa digunakan untuk mendukung pelaksanaan turnamen padel.
“Sama mungkin uangnya bisa buat turnamentnya, ya. Sebenarnya turnamentnya banyak, tapi kan yang
official
baru PPDI,” ujarnya.
Sementara itu, Jehan (28), penggiat padel lainnya, menyatakan tidak keberatan dengan kenaikan pajak tersebut, selama dana yang terkumpul digunakan secara tepat.
“Karena gue merasa enggak masalah dengan kenaikan pajak ini. Cuma kalau itu untuk kebaikan negara, kenaikan pajak karena memang mungkin negara lagi membutuhkan banget uang dari pajak, ya, itu enggak masalah sih,” tutur Jehan.
Jehan berharap pemerintah bisa mengelola dana pajak dengan baik dan tidak menyalahgunakannya.
“Harapannya, mungkin uang pajak itu bisa digunakan sebaik mungkin. Jangan sampai, kita bayar pajak, uang itu justru digunakan untuk hal-hal yang justru menjijikan,”
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta resmi menetapkan olahraga padel sebagai salah satu objek Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) di sektor hiburan.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapenda Jakarta Nomor 257 Tahun 2025. Dalam keputusan tersebut, tarif PBJT yang dikenakan untuk penggunaan lapangan padel ditetapkan sebesar 10 persen.
Tarif pajak sebesar 10 persen diberlakukan untuk transaksi seperti sewa lapangan, tiket masuk, hingga pemesanan melalui platform digital.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/686908c9deef8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PRJ 2025 Ramai Sabtu Sore, Antrean Gate 9 Terpantau Lancar Megapolitan 5 Juli 2025
PRJ 2025 Ramai Sabtu Sore, Antrean Gate 9 Terpantau Lancar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Suasana akhir pekan dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi Pekan Raya
Jakarta
(
PRJ
) 2025 yang digelar di JIExpo
Kemayoran
, Jakarta Pusat. Pada Sabtu (5/7/2025) sore, arus pengunjung mulai terlihat ramai.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com,
antrean pengunjung di loket tiket terpantau lancar, khususnya di Gate 9, salah satu pintu masuk utama PRJ. Pengunjung yang telah memiliki
e-ticket
diarahkan langsung ke jalur khusus untuk tap-in tiket tanpa perlu mengantre panjang.
Di Gate 9, sistem masuk dibagi menjadi tiga jalur, yaitu untuk pemilik ID
card
, pemegang tiket reguler, dan jalur khusus bagi pengunjung yang membawa koper.
Sebagian besar pengunjung terlihat membawa tas besar atau koper, menandakan mereka berencana belanja dalam jumlah banyak. Kebanyakan datang bersama keluarga, namun ada pula yang datang bersama pasangan.
Tak sedikit pula pengunjung yang tampak keluar dari area PRJ melalui Gate 9, sambil menenteng tas berisi camilan dalam jumlah besar hingga belanjaan lainnya seperti helm.
Salah satu pengunjung, Risa (27), mengaku terkejut karena tidak menemukan antrean panjang di pintu masuk.
“Aku mikirnya tuh antre panjang, tapi
alhamdulillah
pas sampai di sini tidak ada antrean panjang,” ujar Risa kepada Kompas.com di Gate 9.
Bersamaan dengan meningkatnya jumlah pengunjung, arus lalu lintas menuju lokasi PRJ di JIExpo Kemayoran juga terpantau ramai lancar.
Pantauan
Kompas.com
pada Sabtu sore, terdapat antrean kendaraan di gerbang masuk JIExpo. Namun, panjang antrean diperkirakan kurang dari 500 meter dan tidak menyebabkan kemacetan berarti, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalan Benyamin Sueb, yang menjadi akses utama ke JIExpo, juga terpantau lancar. Sejumlah petugas dari penyelenggara dan kepolisian terlihat berjaga dan mengatur lalu lintas di beberapa titik.
Sementara itu, arus kendaraan dari arah sebaliknya juga lancar. Pengendara sepeda motor dengan mudah melintas menyelinap di antara mobil tanpa hambatan berarti.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/04/68679c8e8960e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sewa Lapangan Bakal Naik akibat Pajak, Pemain Padel: Asal Digunakan dengan Benar Megapolitan 5 Juli 2025
Sewa Lapangan Bakal Naik akibat Pajak, Pemain Padel: Asal Digunakan dengan Benar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga pengguna lapangan
padel
mengaku tidak keberatan dengan rencana penerapan pajak sebesar 10 persen untuk fasilitas olahraga tersebut.
“Ini kan hak pemerintah. Jadi, menurut saya kalau misalkan pajaknya dipakai dengan benar, enggak apa-apa sih kenaikannya 10 persen,” ujar Kevin Mizan (30), salah satu
pemain padel
, kepada
Kompas.com,
Sabtu (4/7/2025).
Kevin menyadari,
kenaikan pajak
akan berdampak langsung pada biaya sewa lapangan. Biasanya, Kevin menyewa lapangan padel sekitar Rp 5 juta sebulan.
“Kalau sewa lapangan lebih mahal pasti emang akan naik, karena tadinya kami spend Rp 5 juta dalam sebulan untuk main padel, naik 10 persen jadi Rp 5,5 juta. Sudah naik Rp 500.000 sendiri, ya, lumayan,” ujarnya.
Meski begitu, menurut dia, olahraga padel sebagian besar digemari oleh kalangan menengah ke atas. Karena itu, ia menilai kenaikan harga akibat pajak tidak akan terlalu menjadi persoalan.
“Kebanyakan orang yang menggeluti olahraga ini tak memedulikan berapa uang yang harus mereka keluarkan untuk menyewa lapangan. Selama jam dan lokasi lapangannya cocok, maka mereka akan rela mengeluarkan uang berapa pun,” kata Kevin.
Senada dengan Kevin, penggiat padel lainnya, Jehan (28), juga mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan pajak tersebut.
“Bagi saya sih biasa saja. Karena menurut saya enggak masalah, karena kaim suka sama olahraganya jadi, ya, kenaikan sedikit enggak masalah,” ujar Jehan.
Jehan menambahkan, olahraga padel memang lebih banyak diminati oleh kalangan ekonomi menengah ke atas, sehingga tarif tambahan akibat pajak tidak menjadi beban signifikan bagi pemain.
Dalam satu kali bermain, ia bersama teman-temannya biasanya patungan dengan biaya sewa lapangan sekitar Rp 160.000 hingga Rp 225.000 per orang untuk dua jam.
“Karena untuk lapangannya harganya Rp 800.000 sampai Rp 1,1 juta per dua jamnya,” kata Jehan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta resmi menetapkan olahraga padel sebagai salah satu objek Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) di sektor hiburan.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapenda Jakarta Nomor 257 Tahun 2025. Dalam keputusan tersebut, tarif PBJT yang dikenakan untuk penggunaan lapangan padel ditetapkan sebesar 10 persen.
Tarif pajak sebesar 10 persen diberlakukan untuk transaksi seperti sewa lapangan, tiket masuk, hingga pemesanan melalui platform digital.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868fafe1cfd5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lalu Lintas Menuju PRJ Kemayoran Lancar Sore Ini, Tak Ada Kemacetan Parah Megapolitan 5 Juli 2025
Lalu Lintas Menuju PRJ Kemayoran Lancar Sore Ini, Tak Ada Kemacetan Parah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Libur akhir pekan dimanfaatkan warga untuk berkunjung ke Pekan Raya
Jakarta
(
PRJ
) yang digelar di JIExpo
Kemayoran
, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
pada Sabtu (5/7/2025) sore, arus lalu lintas menuju lokasi PRJ terpantau ramai. Antrean kendaraan terlihat di gerbang masuk menuju JIExpo, tempat berlangsungnya acara tahunan tersebut.
Namun, antrean kendaraan tidak sampai mengular panjang. Panjang antrean diperkirakan kurang dari 500 meter dan tidak menyebabkan penumpukan berarti, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalan Benyamin Sueb di wilayah Kemayoran juga terpantau lancar. Sejumlah petugas dari penyelenggara PRJ dan kepolisian berjaga dan mengatur lalu lintas di beberapa titik.
Di arah sebaliknya, kondisi lalu lintas juga tidak menunjukkan tanda-tanda kemacetan. Kendaraan roda dua bahkan tampak bebas bergerak, dengan pengemudi yang cekatan menyelinap di antara celah kendaraan roda empat.
Seorang pedagang kerak telor, Beno (36), mengatakan jumlah pengunjung PRJ hari ini tidak seramai akhir pekan sebelumnya yang bertepatan dengan long weekend Tahun Baru Islam.
“Ramainya kaya begini saja, beda kalau sama yang minggu kemarin pas 3 hari libur,” ujarnya kepada
Kompas.com.
Ia juga menyebutkan, sejak siang lalu lalu lintas terpantau normal.
Sebelumnya diberitakan, Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 atau
Jakarta Fair
Kemayoran resmi dibuka pada Kamis (19/6/2025) di kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ajang tahunan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta. PRJ juga menjadi ajang promosi, pameran multiproduk, dan hiburan terbesar di Asia Tenggara.
Tahun ini, PRJ mengusung tema “Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju Melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan”. Pameran akan berlangsung selama 25 hari, mulai 19 Juni hingga 13 Juli 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/05/6868f002c5a68.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/04/09/6614bf0d017a1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/21/682d95e4a568d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6868fa2633424.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)