Author: Kompas.com

  • Ciri-ciri Jasad Korban KMP Tunu: Kaos Biru, Celana Cokelat, Tangan Terkelupas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juli 2025

    Ciri-ciri Jasad Korban KMP Tunu: Kaos Biru, Celana Cokelat, Tangan Terkelupas Regional 6 Juli 2025

    Ciri-ciri Jasad Korban KMP Tunu: Kaos Biru, Celana Cokelat, Tangan Terkelupas
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Tim SAR gabungan menemukan satu jasad korban
    KMP Tunu
    Pratama Jaya pada hari keempat pencarian, Minggu (6/7/2025). Jasad ditemukan dalam kondisi terapung dan tertelungkup sekitar 5,7 hingga 6 nautical mile dari titik terakhir kapal dilaporkan tenggelam.
    Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menjelaskan jasad yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi sekitar 170 sentimeter.
    “Jenazah ditemukan sekitar 5,7–6 NM dari *last known position*. Satu jenazah ditemukan terapung pada 10.41 WIB,” kata Eko saat memberikan keterangan di Banyuwangi, Minggu.
    Jasad korban saat ditemukan mengenakan kaos oblong berwarna biru dan celana pendek berwarna cokelat. Namun, kondisi tubuh korban sudah mulai rusak.
    “Kulit tangan kiri kanan jenazah sudah dalam kondisi terkelupas, maka dari itu tadi kami beri sarung supaya (kulit) tidak terlepas,” urai Eko.
    Saat ini, jenazah telah diberi label identifikasi dan dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan antemortem oleh tim DVI. Eko mengatakan, pihak DVI akan mendahulukan ketepatan dalam proses identifikasi.
    Sebelumnya,
    KMP Tunu Pratama Jaya
    tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) saat membawa 65 orang. Hingga kini, 30 orang berhasil dievakuasi selamat, enam meninggal dunia, dan sisanya masih dalam pencarian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Depok Tolak Pembangunan Gereja, Keluhkan Komunikasi Pengelola yang Buruk
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Warga Depok Tolak Pembangunan Gereja, Keluhkan Komunikasi Pengelola yang Buruk Megapolitan 6 Juli 2025

    Warga Depok Tolak Pembangunan Gereja, Keluhkan Komunikasi Pengelola yang Buruk
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Warga RT 02 RW 03 Kelurahan Kalibaru,
    Cilodong
    , Kota Depok, menolak pembangunan Gereja GBKP Runggun Studio Alam di Jalan Palautan Eres, Minggu (6/7/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, tampak sejumlah spanduk penolakan terpasang tepat di depan area lahan gereja.
    Salah satu spanduk bertuliskan “Kami warga menolak keras!!! Pembangunan gereja!”.
    Sementara spanduk lainnya menyatakan penolakan atas nama warga RT 02 dan RT 05 RW 03 Kelurahan Kalibaru.
    “Kami seluruh warga RT 02 RT 05 RW 03 menolak keras!!! untuk mendirikan pembangunan gereja di lingkungan kami. Karena tidak pernah menghargai warga dan lingkungan kami”.
    Spanduk-spanduk penolakan warga ini bersinggungan dengan sebuah plang persegi panjang yang mencantumkan logo Pemerintah Kota Depok.
    Plang tersebut merupakan tanda kepemilikan izin mendirikan bangunan (IMB) dengan nomor 6-15.8/0642/IMB/SIMPOK/DPMPTSP/2025 yang terbit pada 4 Maret 2025 untuk gereja tersebut.
    Selain soal izin, plang tersebut juga mencantumkan peringatan, yakni “Barang siapa yang mencabut tanda pengenal ini dapat dikenakan sanksi Pasal 406.Jo. Pasal 526 KUHP”.
    Lalu, sekitar 15-20 meter dari spanduk dan plang, terdapat seng besi yang dipasang berjejer untuk menutupi area dalam lahan yang hendak didirikan gereja.
    Lahan ini persis berada di sebelah dua gereja lainnya yang disebut warga sudah beroperasi cukup lama.
    Salah seorang warga bernama Mardi (bukan nama sebenarnya) mengatakan, pihak pengelola gereja tidak melakukan komunikasi kepada warga sekitar terkait pembangunan gereja.
    Dirinya yang menempati rumah berhimpitan dengan lahan gereja itu sangat menyayangkan sikap pengelola yang seperti mengabaikan warga.
    “Ya mereka (pihak pengelola gereja) itu enggak ada izin dari RT dan RW di sini, yang sebelahan sama lahan,” ungkap Mardi saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Minggu.
    Menurut Mardi, pengelola gereja hanya mengandalkan izin resmi dari pemerintah tanpa melakukan pendekatan kepada warga sekitar.
    Hal serupa disampaikan oleh Irna (bukan nama sebenarnya), yang turut serta dalam aksi unjuk rasa warga pada Sabtu (5/7/2025).
    Aksi unjuk rasa itu digelar bertepatan dengan momen acara peletakan batu pertama oleh pihak gereja sebagai tanda dimulainya pembangunan.
    “Hari Kamis itu sudah ada mediasi bersama warga dan lurah dengan pihak gereja, itu minta ditunda sementara. Tapi dua hari kemudian langsung bikin acara,” ujar Irna.
    Protes warga ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka dan menuntut agar pembangunan dihentikan.
    Menurut Irna, demo itu menghasilkan penundaan sementara pembangunan selagi menunggu keputusan final dari Pemkot Depok atas kelanjutan pendirian gereja.
    “Kita bukan menolak gereja karena di sini juga sudah ada dua gereja yang aktif, tapi pihak mereka tidak ada sosialisasi ke warga,” lanjutnya.
    Kompas.com
    berupaya mengonfirmasi pihak pengelola gereja terkait masalah yang terjadi. Namun, hingga kini belum ada penjelasan soal hal itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Pembunuhan Pegawai Honorer oleh KKB di Yahukimo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juli 2025

    Kronologi Pembunuhan Pegawai Honorer oleh KKB di Yahukimo Regional 6 Juli 2025

    Kronologi Pembunuhan Pegawai Honorer oleh KKB di Yahukimo
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com

    Joy Jonathan Boroh
    (24), seorang pegawai honorer di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diduga tewas dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (
    KKB
    ) pada Jumat (4/7/2025).
    Menurut informasi yang diterima
    Kompas.com
    , korban dianiaya saat melintas menggunakan sepeda motor di Distrik Dekai.
    Beberapa pelaku yang diduga merupakan bagian dari KKB pimpinan Elkius Kobak menyerang korban secara brutal.
    Peristiwa penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIT.
    Dalam video yang beredar, terlihat para pelaku menggunakan alat tajam, seperti parang dan pisau, untuk menganiaya korban.
    Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa korban mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya.
    “Korban mengalami luka-luka di bagian leher, ketiak, dada, punggung, dan telapak tangan, hingga dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (6/7/2025).
    Setelah menerima laporan dari anggota Polres Yahukimo, personel Operasi Damai Cartenz segera menuju lokasi kejadian.
    “Setibanya di lokasi, personel Satgas Damai Cartenz dan Polres
    Yahukimo
    langsung mengamankan lokasi dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk dilakukan identifikasi,” tambah Brigjen Faizal.
    Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian meliputi satu unit sepeda motor Honda Beat Street, satu buah handphone, sepasang sandal jepit, spion motor, dan perlengkapan pribadi milik korban.
    “Seorang saksi juga telah dimintai keterangan awal untuk membantu proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Brigjen Faizal.
    Brigjen Faizal menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini secara serius. “Kami berkomitmen untuk menangkap pelaku dan mengadili mereka,” tegasnya.
    Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua ini menambahkan bahwa penegakan hukum akan dilakukan sampai tuntas.
    “Berdasarkan hasil pendalaman awal, pelaku diduga merupakan bagian dari KKB pimpinan Elkius Kobak,” ujarnya.
    Dugaan ini diperkuat oleh pernyataan Juru Bicara (Jubir) TPNPB-OPM Sebby Sambom di media sosial, yang mengeklaim telah berhasil membunuh seorang anggota militer Indonesia.
    “Pernyataan tersebut jelas merupakan kebohongan publik, karena faktanya korban adalah warga sipil, bukan anggota militer. Korban bekerja sebagai pegawai honorer di Pemda Kabupaten Yahukimo,” jelas Brigjen Faizal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejati Bengkulu Sita Tambang Batu Bara yang Rugikan Negara Ratusan Miliar Rupiah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juli 2025

    Kejati Bengkulu Sita Tambang Batu Bara yang Rugikan Negara Ratusan Miliar Rupiah Regional 6 Juli 2025

    Kejati Bengkulu Sita Tambang Batu Bara yang Rugikan Negara Ratusan Miliar Rupiah
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu menyita perusahaan pertambangan batu bara milik
    PT Ratu Samban Mining
    (RSM) di Kabupaten Bengkulu Tengah pada Minggu (6/7/2025) pukul 15.00 WIB.
    Penyitaan ini merupakan langkah tindak lanjut dari serangkaian pemeriksaan yang telah dilakukan oleh penyidik.
    Lokasi penyitaan terletak di Desa Sekayun, Kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah.
    Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Danang Prasetyo, belum memberikan rincian mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh PT RSM, tetapi ia mengungkapkan bahwa terdapat indikasi perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan kewenangan.
    “Indikasinya ada perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan kewenangan.
    Kerugian negara
    yang masih dihitung, namun diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah,” jelasnya di Bengkulu Tengah.
    Penyidik juga merencanakan untuk menyita dua titik pertambangan.
    “Satu di wilayah ini, satu lagi di Taba Penanjung,” ungkap Danang.
    Sebelumnya,
    Kejati Bengkulu
    telah memeriksa dan menggeledah dua perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten Bengkulu Tengah yang diduga melanggar aturan dan merugikan negara.
    Danang Prasetyo menyatakan, potensi
    kerugian negara
    dari kedua aktivitas pertambangan tersebut mencapai ratusan miliar rupiah.
    Kedua perusahaan yang tengah diperiksa adalah PT Ratu Samban Mining (RSM) dan PT Tunas Bara Jaya (TBJ).
    Kejaksaan juga telah memanggil saksi-saksi terkait, termasuk Bebby Hussy, Komisaris PT Tunas Bara Jaya, dan Julius Shoh, Direktur PT Tunas Bara Jaya, untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengamat Sebut AS Masih Sangat Mungkin Serang Lagi Iran

    Pengamat Sebut AS Masih Sangat Mungkin Serang Lagi Iran

    Pengamat Sebut AS Masih Sangat Mungkin Serang Lagi Iran
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS),
    Khairul Fahmi
    , menyebut Amerika Serikat (AS) sangat mungkin kembali menggempur situs
    nuklir Iran
    .
    Langkah militer itu berpeluang diambil karena laporan intelijen mengungkap kondisi yang bertentangan dengan klaim Presiden AS, Donald Trump, bahwa kerusakan pada fasilitas nuklir Iran hanya sementara dan tidak permanen.

    Serangan militer AS
    sebelumnya terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran dinilai belum cukup menghentikan seluruh kapasitas pengayaan uranium,” ujar Fahmi saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (6/7/2025).
    Membaca situasi
    geopolitik
    saat ini, Fahmi melihat AS memiliki alasan dan kesiapan untuk kembali menyerang Iran.
    Di antaranya, sikap negeri para mullah itu yang menghentikan inspeksi atau pengawasan terhadap proyek nuklir mereka.
    Adapun Iran menyatakan sikap tegas tersebut sebagai bentuk protes atas standar ganda negara-negara berkuasa.
    “Bagi Iran, penghentian inspeksi adalah bentuk protes terhadap ketimpangan perlakuan dalam sistem internasional,” ujar Fahmi.
    Iran, kata dia, mempersoalkan fakta bahwa Israel juga memiliki senjata nuklir.
    Namun, mereka tidak pernah dituntut untuk diawasi.
    Sementara, Iran yang menjalankan program nuklir yang diklaim damai justru diawasi ketat dan diserang.

    Di sisi lain, kata dia, Iran juga menuntut agar data inspeksi nuklir itu tidak digunakan sebagai kepentingan militer di suatu hari.
    Permintaan ini disampaikan karena AS dan Israel menggunakan informasi intelijen terkait nuklir Iran di masa lalu sebagai dasar penyerangan.
    “Mereka kini menuntut prinsip resiprokal dan jaminan keamanan sebagai syarat untuk kembali membuka diri terhadap pengawasan internasional,” tutur Fahmi.
    Agresi militer di Gaza juga turut memperkeruh situasi.
    Iran melihat serangan Israel di Gaza yang ditopang AS merupakan bentuk impunitas yang menciderai kredibilitas negara-negara Barat.
    Di saat mendiamkan serangan brutal ke warga Palestina, mereka mendesak Iran menghentikan proyek nuklir.
    Hal ini menjadi standar ganda yang tidak bisa diterima Iran.
    “Dalam narasi mereka, membuka kembali inspeksi di tengah ketimpangan ini justru akan melemahkan posisi politik dan moral Iran, terutama di dunia Islam,” kata Fahmi.
    Sementara, dari sisi AS sendiri, menyerang Iran merupakan keputusan yang juga diambil dengan memperhitungkan politik dalam negeri.
    Trump disebut memiliki kepentingan membangun citra pemimpin yang tegas terhadap Iran, melindungi Israel, dan menjaga dominasi AS di Timur Tengah.
    Meski demikian, menurut Fahmi, Trump harus berhitung.
    Tindakan AS bisa memicu pembalasan skala besar dari Iran dengan menggempur pangkalan militer negeri Paman Sam di Timur Tengah.
    Penutupan jalur distribusi minyak internasional di Selat Hormuz juga bisa mengacaukan kondisi pasar dan perekonomian dunia.
    “Jadi, Amerika Serikat memang punya alasan dan kesiapan untuk menyerang lagi,” tutur Fahmi.
    “Tapi keputusan itu jelas tak hanya bergantung pada nuklir Iran, melainkan juga situasi Gaza, sikap Israel, tekanan internasional, dan pertimbangan politik domestik Trump. Semua saling terkait dan membuat ketegangan ini jauh dari sekadar soal inspeksi uranium,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita di Wonogiri Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat Kain Selendang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juli 2025

    Wanita di Wonogiri Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat Kain Selendang Regional 6 Juli 2025

    Wanita di Wonogiri Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat Kain Selendang
    Tim Redaksi
    WONOGIRI, KOMPAS.com
    – Jasad seorang perempuan bernama
    Kristina Sutinem
    (63) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kediamannya di Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten
    Wonogiri
    , Jawa Tengah, Minggu (6/7/2025).
    Korban ditemukan setengah telanjang dengan
    tangan terikat
    dan wajah tertutup bantal.
    Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, membenarkan penemuan mayat tersebut.
    “Jasad korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi telentang di ruang tamu, setengah tanpa busana, dengan wajah tertutup bantal dan kedua tangan terikat kain selendang,” ungkap Anom.
    Penemuan mayat ini bermula dari laporan warga setempat yang merasa curiga karena lampu rumah korban masih menyala hingga pagi hari dan pintu rumah dalam keadaan terkunci.
    Saksi Y (62), yang biasanya membantu membersihkan rumah korban, adalah orang pertama yang menemukan Kristina dalam keadaan mengenaskan.
    “Saksi Y mendapati korban dengan kondisi telentang di ruang tamu, setengah tanpa busana, dengan wajah tertutup bantal dan kedua tangan terikat kain selendang,” lanjut Anom.
    Setelah melihat kondisi tersebut, saksi Y berteriak memanggil warga sekitar dan melaporkan kejadian ke Polsek Ngadirojo.
    Petugas Polsek bersama Tim Resmob dan Identifikasi Satreskrim Polres Wonogiri segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban, selendang, dan peralatan rumah tangga yang ditemukan di sekitar lokasi.
    Namun, hingga saat ini, polisi belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban.
    “Untuk sementara kami belum dapat menyimpulkan peristiwa ini. Jenazah sudah kami bawa ke RSUD Dr Moewardi untuk dilakukan visum dan otopsi guna memastikan penyebab pasti kematian korban,” tutur Anom.
    Polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan barang bukti, dan mendalami kemungkinan pelaku.
    Anom mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang belum tentu benar terkait penyebab kematian korban.
    Ia juga meminta warga untuk segera melapor kepada pihak berwajib jika memiliki informasi yang dapat membantu pengungkapan kasus ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Titik di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    6 Titik di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras Megapolitan 6 Juli 2025

    6 Titik di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –

    Hujan
    deras yang melanda wilayah
    Tangerang Selatan
    (Tangsel) pada Minggu (6/7/2025) menyebabkan
    banjir
    di sejumlah titik.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel mencatat, hingga pukul 17.35 WIB, ada enam titik di wilayah Tangsel yang terendam banjir.
    “Penyebab banjir intensitas
    hujan
    dan air meluap dari saluran drainase,” kata Dian dalam keterangannya, Minggu.
    Dian menjelaskan, banjir di enam titik tersebut terjadi mulai pukul 16.45 WIB. Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 6-100 sentimeter (cm).
    Titik banjir tersebut meliputi:
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Intensitas hujan dan air meluap dari saluran drainase kali
    Ketinggian: 25 s.d. 100 cm
    Penyebab: Intensitas hujan dan air meluap dari saluran drainase
    Ketinggian: 10 s.d. 50 cm
    Penyebab: Intensitas hujan dan air meluap dari saluran drainase
    Ketinggian: 35 cm
    Penyebab: Intensitas hujan, meluap nya air dari kali dan daerah cekungan Mangkok
    Ketinggian : 15 Cm
    Penyebab : Intensitas hujan dan meluap nya air dari kali
    Ketingggian : 6 Cm
    Penyebab : Meluapnya air dari tikungan Kali
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tertibkan Parkir yang Getok Harga Rp 100.000 Saat Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Juli 2025

    Polisi Tertibkan Parkir yang Getok Harga Rp 100.000 Saat Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung 6 Juli 2025

    Polisi Tertibkan Parkir yang Getok Harga Rp 100.000 Saat Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Kapolresta Bandung
    Kombes Pol Aldi Subartono
    melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap lahan parkir yang digunakan oleh penonton
    Piala Presiden 2025
    di
    Stadion Si Jalak Harupat
    , Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (6/7/2025).
    Sidak ini dilakukan setelah petugas menerima laporan mengenai tarif parkir yang tidak wajar, berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
    “Baik rekan-rekan saya bersama Dandim melakukan penertiban tempat parkir. Jadi kita mengendus terdapat parkir liar yang nominalnya itu sangat mencekik,” ungkap Aldi saat ditemui di lokasi.
    Selama sidak, Aldi menemukan oknum juru parkir yang mematok harga tinggi.
    Untuk kendaraan roda dua, tarif parkir ditetapkan sebesar Rp 50.000, sementara untuk roda empat dikenakan biaya Rp 100.000.
    Aldi menilai harga parkir yang ditetapkan tersebut sangat merugikan penonton, mengingat tiket untuk menyaksikan laga Piala Presiden hanya seharga Rp 50.000.
    “Tadi kalau kita lihat, harga yang dipasang itu motor Rp 50.000, mobil Rp 100.000. Sehingga ini merugikan bagi masyarakat. Ini tiket Rp 50.000, masak parkir Rp 100.000. Nah, ini perlu peran semua peserta masyarakat di sekitar stadion untuk sama-sama menjaga nama Jawa Barat,” tambahnya.
    Aldi juga mengimbau kepada pemilik lahan yang digunakan untuk parkir penonton agar tidak mematok harga yang tinggi.
    Ia menginstruksikan agar tarif parkir disesuaikan dengan harga parkir di dalam stadion, yakni Rp 10.000.
    “Jadi kita imbau tadi, kepada pemilik lahan untuk tidak memberikan harga yang mahal. Berapa harganya? Disesuaikan dengan yang ada di dalam stadion. Oleh karena itu, ditertibkan supaya masyarakat menonton dengan nyaman,” jelasnya.
    Apabila masih terdapat oknum juru parkir atau pemilik lahan yang membandel, Aldi menegaskan bahwa ia dan jajaran TNI akan menutup lahan parkir tersebut.
    “Tentunya kalau ngeyel yang pertama kita akan tutup ya. Tidak akan memberikan akses kepada pemilik lahan untuk menerima parkir,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Lebak Segel Sejumlah Tambang Pasir, Kesal Surat Edaran Bupati Tidak Digubris
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Juli 2025

    Warga Lebak Segel Sejumlah Tambang Pasir, Kesal Surat Edaran Bupati Tidak Digubris Bandung 6 Juli 2025

    Warga Lebak Segel Sejumlah Tambang Pasir, Kesal Surat Edaran Bupati Tidak Digubris
    Tim Redaksi
    LEBAK, KOMPAS.com
    – Ratusan warga menyegel sejumlah lokasi
    tambang pasir
    atau galian C di Kecamatan
    Cimarga
    , Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (6/7/2025). Aksi dilakukan karena pengusaha tambang dinilai melanggar aturan yang ditetapkan pemerintah.
    Warga mengaku sudah mengadukan persoalan ini ke Pemerintah Kabupaten Lebak, namun tidak ada perubahan. Mereka akhirnya turun langsung ke lokasi untuk memprotes aktivitas tambang yang merusak jalan dan membahayakan pengguna jalan.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, aksi diawali dengan long march sejauh sekitar 5 kilometer dari kantor Kecamatan Cimarga menuju lokasi tambang di Pasirroko. Massa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan sempat berorasi di sejumlah titik tambang di Jalan Leuwidamar–Rangkasbitung.
    Selain berorasi, warga juga memasang spanduk bertuliskan “Segel” di pintu masuk tambang pasir. Sejumlah polisi tampak berjaga untuk mengamankan jalannya aksi.
    Koordinator aksi, Unus Madyunus, mengatakan demonstrasi dilakukan secara sukarela oleh warga yang geram dengan dampak buruk dari aktivitas tambang, terutama soal jalan yang rusak, becek, dan berdebu.
    *”Kami sudah menempuh ke camat dan kabupaten tapi tidak diindahkan, akhirnya kami menempuh jalan terakhir dengan turun ke lokasi,”* kata Unus di lokasi demo di Cimarga, Minggu.
    Ia mengatakan, warga menuntut agar pengusaha tambang mematuhi aturan, termasuk larangan mengangkut pasir dalam kondisi basah dan kewajiban menutup muatan dengan terpal.
    *”Sekarang mereka seenaknya saja mengangkut pasir basah dan tanpa ditutup terpal, akibatnya jalan jadi licin dan membahayakan pengendara,”* ujarnya.
    Salah satu warga yang ikut aksi, Rasidah, mengeluhkan aktivitas
    truk tambang
    yang masih beroperasi di siang hari, meski sudah ada larangan dari pemerintah daerah.
    *”Mereka tidak patuh, beroperasi bahkan pada siang hari. Saya yang punya anak was-was karena berangkat sekolah harus berpapasan sama truk besar,”* kata Rasidah.
    Diketahui, Bupati Lebak menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor B.500.11.10.1/4-Bid.Kes/VI/2025 pada 18 Juni 2025. Dalam aturan itu disebutkan bahwa truk tambang hanya boleh beroperasi pada pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB.
    Namun sejak SE tersebut diterbitkan, warga menyebut aktivitas truk masih berlangsung di luar jam yang ditentukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lalu Lintas Jalan DI Panjaitan Jaktim Macet akibat Banjir, Pemotor Pilih Putar Balik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Lalu Lintas Jalan DI Panjaitan Jaktim Macet akibat Banjir, Pemotor Pilih Putar Balik Megapolitan 6 Juli 2025

    Lalu Lintas Jalan DI Panjaitan Jaktim Macet akibat Banjir, Pemotor Pilih Putar Balik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir
     setinggi sekitar 50 sentimeter (cm) di dekat
    Underpass
    Jalan DI Panjaitan,
    Jakarta
    Timur, menyebabkan kemacetan lalu lintas pada Minggu (6/7/2025) sore.
    Banjir di jalan tersebut terjadi akibat curah
    hujan
    tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta, khususnya di Cawang, Jakarta Timur.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, lalu lintas dari arah Klender menuju Cililitan terpantau padat akibat genangan.
    Kondisi serupa juga terjadi di arah sebaliknya, yakni dari Cililitan menuju Klender.
    Sejumlah pengendara motor dari arah Klender memilih putar balik dengan cara mengangkat motor mereka melintasi separator jalan untuk menghindari genangan di area underpass.
    Salah satu pengendara mobil, Lutfi (30), mengaku telah terjebak macet sejak dari wilayah Klender. Ia baru mengetahui adanya genangan setelah bertanya kepada petugas yang sedang memeriksa saluran air.
    “Macet sudah dari Klender, tapi awalnya enggak tahu ada genangan di depan, baru tahu tadi ada petugas cek saluran saya bertanya,” ucapnya.
    Lutfi menjelaskan, ia hendak menuju Kramat Jati untuk keperluan keluarga, tetapi tak menyangka kondisi lalu lintas akan sepadat itu.
    “Mau ke Kramat Jati, tapi enggak tahu kalau sepadat ini karena genangan,” ungkapnya.
    Sementara Petugas Sumber Daya Air (SDA) Kelurahan Cawang, Mukti Ardiansyah, menjelaskan bahwa genangan mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dengan ketinggian mencapai 40–60 sentimeter.
    “Ini karena curah hujan yang sangat tinggi, jadi air sulit tertampung,” kata Mukti saat ditemui di lokasi.
    Ia memastikan saluran air dalam kondisi bersih dan tidak tersumbat sampah.
    Namun, banyaknya volume air hujan membuat saluran tidak mampu menampung aliran air secara optimal.
    “Insya Allah aman. Salurannya bersih, tapi karena hujan deras, air jadi meluap. Kalau hujan berhenti, genangan pasti cepat surut,” ujarnya.
    Mukti menambahkan, pompa air sudah disiagakan untuk membantu mempercepat penyusutan genangan.
    “Soal berapa lama surut, tergantung cuaca. Kami sudah pompa juga. Kalau hujan reda, air cepat surut,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.